Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

dokumen-dokumen yang mirip
PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA ALAM DAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 DARMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

Hj. Yusida Gloriani & Ade Setiawan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MEMBACA AKROSTIX

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK UBAH CATATAN HARIAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA BERITA SURAT KABAR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 37 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA WIDYA KUTOARJO

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHOW NOT TELL DI MTs CAHAYA HARAPAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN METODE FIELD TRIP PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 22 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE SAVI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM PADA SISWA KELAS VIII MTs AL MU MIN PREMBUN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE TANDUR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 WADASLINTANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 AMBAL TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.4 No.2 Juli

Oleh Rahmayanti Harahap

BAB I PENDAHULUAN. berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan pengetahuan

M A K A L A H. Disusun oleh : IRNA IRAWATI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

Oleh : Maria Krisnauli Manik Dr. Rosmawaty, M.Pd. Abstrak

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NATURE LEARNING DI KELAS X-1 SMAN 2 CIKARANG PUSAT TAHUN

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

BAB I PENDAHULUAN. Interaksi pendidikan berfungsi membantu pengembangan seluruh potensi, kecakapan

KEMAMPUAN MENGGUNAKAN GAYA BAHASA DALAM MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMPN 3 LAMASI KABUPATEN LUWU

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Oleh Rudiansyah Siregar Dr. Wisman Hadi, M.Hum.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Asep Jejen Jaelani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan terutama pada

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PHOTO STORY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS X SMA KARTIKA SILIWANGI 4 CIMAHI

KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 1 KECAMATAN BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI MIND MAPPING E JURNAL

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa (Ali. Imron, 2009:1). Karya sastra merupakan kreativitas manusia yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

SUKARDI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL OLEH RUDY PRASETYO A1D111001

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMAHAMI PUISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG E- JURNAL ILMIAH YELCHI AMNUR NPM

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONSTRUKTIVISME DI KELAS V

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

ANALISIS SK DAN KD PADA STANDAR ISI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA BERDASARKAN KETERAMPILAN BERBAHASA, ILMU KEBAHASAAN, DAN ILMU KESASTRAAN

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

KEMAMPUAN MENULIS PUISI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang bersifat imajinatif yang lahir

Peningkatan Kemampuan Membaca Puisi Melalui Teknik Pemodelan Siswa Kelas IV SDN 05 Bunobogu

Kemampuan Mengubah Wacana Narasi Menjadi Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Girsang

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung saat tulisan tersebut dibaca oleh orang lain.

ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA INDAH PUISI KELAS VII A SMP NEGERI 47 MUARO JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

Oleh: Yekti Indriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DEKLAMASI DI KELAS X MA. MUHAMMADIYAH KARANGPAWITAN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra diciptakan berdasarkan gagasan dan pandangan seorang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Hasil Penelitian yang Relevan. Penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian ini adalah Pengaruh

PENGGUNAAN TEKNIK PANGGIL PENGALAMAN DALAM UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SMA N 5 PURWOREJO

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam mencurahkan isi hati dan pikirannya. Dalam sebuah karya sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pengajaran sastra yang tercantum dalam kurikulum pengajaran

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI I PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

Analisis Unsur Intrinsik Puisi Tema Guru Karya Siswa Kelas V SDN 1 Nagarasari

Oleh: lis Supriyati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Oikonomia Volume 2 Nomor 1

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

MAKALAH PENELITIAN. Nama : ENDAH RUHAENDAH NIM :

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM KUMPULAN PUISI KERIKIL TAJAM DAN YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS KARYA CHAIRIL ANWAR SKRIPSI

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

KAJIAN UNSUR BAWAH SADAR TOKOH UTAMA NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA DENGAN PSIKOANALISIS DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS X

A. Pendahuluan (Background) Kata kunci: menyimak, pidato, media audiovisual, Student Team Learning

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENILUS PUISI DENGAN METODE KARYA WISATA SISWA KELAS VII-A MTs WAHID HASYIM BALUNG-JEMBER TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN METODE AKROSTIK SISWA KELAS VI SD KARTIKA KOTA MAKASSAR. Syahrun. Kepala SD Kartika XX-1

468 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

Oleh: Liana Sulistiana Program Studi Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MANAIKA PADA MATERI PARAFRASE PUISI SISWA KELAS 6 B SDN SEMBORO 01 JEMBER

Transkripsi:

PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMAHAMI ISI PUISI MELALUI KEGIATAN MEMBACA DAN MENDENGARKAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEBAKWANGI KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ida Hamidah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan ABSTRAK Tujuan pembelajaran puisi adalah agar siswa memperoleh pengalaman berapresiasi dan berekspresi puisi. Pengalaman tersebut dilakukan siswa dengan membaca puisi dan mendengarkan pembacaan puisi sehingga siswa mampu berekspresi terhadap puisi. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut. (1) Bagaimanakah kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013? (2) Bagaimanakah kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013? (3) Adakah perbedaan kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013? Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, baik. 2) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, cukup. 3) Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif, tujuannya adalah untuk mencari perbandingan (perbedaan dan persamaan) dua variabel dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok, sehingga dapat diketahui perlakuan cara yang terbaik antara dua kelompok. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2012/2013 sebanyak 120 siswa. Penulis mengambil sampel dengan cara sampling cluster. Dalam sampling cluster ini populasi dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok atau cluster. Secara acak sampel cluster yang diperlukan diambil dengan proses pengacakan. Setelah dilakukan pengundian terhadap 4 (empat) kelompok dari kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi, diperoleh sampel dalam penelitian ini yaitu kelas VII A sebanyak 30 orang dan kelas VII C sebanyak 30 orang. Berdasarkan data dan pengolahan data penelitian, diperoleh hasil berikut. 1) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, berketegori baik, dengan nilai-rata-rata 77,50. Jadi, hipotesis yang penulis ajukan, diterima. 2) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, berkategori cukup, dengan nilai-ratarata 69,48. Jadi, hipotesis yang penulis ajukan, diterima. 3) Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penghitungan dengan uji t yang menghasilkan t hitung lebih besar daripada t tabel, yaitu 4,01 > 2,660. Artinya, kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca lebih baik daripada kegiatan mendengarkan. Kata kunci : isi puisi, membaca, mendengarkan, SMP

PENDAHULUAN Menurut Wellek dan Warren (1995:160) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri: sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi, luapan emosi yang spontan, bersifat otonom, otonomi sastra bersifat koheren (ada keselarasan bentuk dan isi), menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari. Dari pendapat di atas, bahwa sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Kenyataannya, bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai media dalam bersastra. Berdasarkan hal di atas, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik. Sastra selalu melibatkan pikiran kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Konkretnya, bahwa berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra. Selain itu, sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul keteganganketegangan (suspense), dalam ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif. Ada kalanya dengan membaca sastra kita terlibat dengan apa yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah kemungkinan besar muncul kenikmatan estetis. Karya sastra lahir karena dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan dirinya yang menaruh perhatian serius terhadap manusia dan kemanusiaan, dan menaruh minat terhadap dunia realitas yang berlangsung sepanjang waktu. Karya sastra yang dicurahkan oleh para sastrawan tentunya diharapkan dapat memberi kepuasan estetika dan kepuasan intelektual bagi penikmatnya. Hal di atas sering kali tidak mampu menikmati dan memahami sepenuhnya apa yang dikirim sastrawan melalui karyanya. (Sugiantomas, 2008:4). Puisi sebagai bagian dari karya sastra terdiri dari baris-baris puisi. Barisbaris puisi tersebut bersama-sama membangun sebuah bait-bait puisi. Baitbait puisi itu membangun kesatuan makna. Baris-baris puisi berbeda dengan baris-baris prosa karena setiap baris puisi menunjukkan adanya pengucapan, yakni kesenyapan yang menunjukkan bahwa setiap baris puisi mengungkapkan kesatuan makna yang belum tentu harus menjadi bagian dari kesatuan makna baris berikutnya. Pengucapan memberikan corak puisi berbeda dari bentuk karya sastra lainnya. Kesenyapan dalam baris-baris menunjukkan bahwa sebuah baris yang nampaknya seperti bagian dari kalimat atau makna yang lebih luas dari satu kalimat utuh. Oleh karena itu, sebuah bait berbicara yang lebih luas dari kesatuan-kesatuan sintaksis yang biasanya dimiliki oleh sebuah prosa. Ada beberapa kegiatan penunjang untuk meningkatkan kreativitas dalam penelitian puisi, yaitu sebagai berikut. Pertama, membaca, membaca, menulis, dan menulis. Seorang penyair dan pengarang pemula harus dibiasakan melakukan kegiatan membaca dan menulis. Kedua, aktif berdiskusi tentang puisi. Seorang penyair dan pengarang pemula sebaiknya aktif menyampaikan pendapat dan pandangan dalam diskusidiskusi puisi, baik yang diadakan di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan aktif berdiskusi akan memperoleh pengalaman baru dari penyair dan pengarang lain yang sudah mapan. Ketiga, aktif mendokumentasikan karya sendiri maupun karya-karya penyair lain. Kegiatan ini secara tidak langsung dapat menunjang ketajaman dalam berimajinasi. Dalam mempelajari apresiasi puisi, tujuan yang ingin dicapai adalah terbentuknya sikap siswa agar dapat menghargai karya sastra (puisi). Sikap tersebut dapat terbentuk apabila siswa langsung melakukan penikmatan dan penghayatan terhadap puisi. Membaca langsung puisi perlu ditanamkan sehingga menjadi kebiasaan.

Secara umum, tujuan pembelajaran puisi adalah agar siswa memperoleh pengalaman berapresiasi dan berekspresi puisi. Pengalaman tersebut dilakukan siswa dengan membaca puisi dan mendengarkan pembacaan puisi sehingga siswa mampu berekspresi terhadap puisi. Kegiatan pengekspresian tersebut dapat dilakukan dengan cara menulis, membaca, dan mendengarkan ataupun berdeklamasi puisi. Banyak hal yang bisa kita peroleh ketika mendengarkan pembacaan puisi. Pertama, kita bisa menangkap isi puisi seperti gambaran pengindraan, perasaan, dan pendapat. Kita dapat memahami nada, suasana, irama, dan pilihan kata yang berkaitan dengan isi puisi serta dapat mengemukakan pesan-pesan puisi. Dengan analisis yang benar, maka kita bisa mendapatkan pesan dari puisi yang kita baca atau kita dengarkan. Selanjutnya, kita dapat mengaitkan kehidupan dalam puisi dengan kehidupan nyata siswa. Ini merupakan salah satu bentuk kegiatan refleksi dari kegiatan mendengarkan puisi. Kedua, kita bisa mempertajam dan mengembangkan rasa keindahan dalam diri kita. Rasa indah itu bisa dihadirkan oleh cara pembaca dalam puisi. Dari beberapa hal di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk skripsi dengan judul Perbedaan Kemampuan Memahami Isi Puisi melalui Kegiatan Membaca dan Mendengarkan Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi Kabupaten Kuningan Tahun Pelajaran 2012/2013. METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif komparatif. Tujuan penelitian deskriptif komparatif adalah untuk mencari perbandingan (perbedaan dan persamaan) dua variabel dengan memberi perlakuan-perlakuan tertentu pada dua kelompok eksperimen, sehingga dapat diketahui perlakuan cara yang terbaik antara dua kelompok. Dalam penelitian ini diperlukan dua kelompok subjek, yaitu kelompok coba (kelompok eksperimen) dan kelompok pengendali (kelompok kontrol). Tiap-tiap kelompok diberi perlakuan yang berbeda. Kelompok yang diberi perlakuan dengan kegiatan membaca disebut kelas eksperimen. Kelompok siswa yang diajar melalui kegiatan mendengarkan berfungsi sebagai kelompok kontrol. Kelompok ekeperimen dan kelompok kontrol harus sama dalam segala hal yang mungkin mempengaruhi variabel terikat. Kedua kelompok itu hanya berbeda dalam pemberian variabel bebas saja. Sesudah penulis memberikan kondisi yang berbeda-beda kepada subjek, maka variabel terikat pada setiap subjek itu kemudian diukur. Berikut ini penulis gambarkan pola desain penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini. BAGAN 1 DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN Kelompok eksperimen T X T2 (Y) Kelompok kontrol T O T2 (Y) Keterangan: T1 = Tes awal pada kedua kelompok sampel. X = Perlakuan pada kelompok eksperimen O = Perlakuan pada kelompok kontrol T2 (Y) = Tes akhir sebagai dampak (variable Y). PEMBAHASAN Data kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut.

1) Contoh penghitungan nilai siswa (Wawan Setiawan) adalah sebagai berikut. Diketahui: Aspek yang Dinilai Perolehan skor Unsur Batin Puisi : Tema = 4 (skor ideal 4) Nada = 3 (skor ideal 4) Rasa = 3 (skor ideal 4) Amanat = 4 (skor ideal 4) Unsur Fisik Puisi : Diksi = 3 (skor ideal 4) Imaji = 3 (skor ideal 4) Kata konkret = 3 (skor ideal 4) Majas = 3 (skor ideal 4) Jumlah = 29 (skor ideal 32). Rumus: Skor Perolehan Nilai Siswa = --------------------- X 100 Skor Maksimal 29 = X 100 32 Nilai (Wawan Setiawan) = 81,25 2) Contoh penghitungan nilai rata-rata adalah sebagai berikut. x r = ------ n Keterangan: r = rata-rata/ mean x = jumlah nilai n = jumlah sampel 2.325 = 30 = 77,50 3) Mengkategorikan nilai yang diperoleh siswa. No. Rentang Kategori 1 86 100 Baik sekali 2 76 85 Baik 3 61 75 Cukup 4 41 60 Kurang 5 0 40 Gagal Sumber : Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Burhan Nurgiyantoro, 2010 : 396) Berdasarkan hasil pengolahan data dan kategori nilai di atas, bahwa nilai rata-rata kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, sebesar 77,50 dengan kategori baik. Data kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, dilakukan dengan penghitungan sebagai berikut. 1) Contoh penghitungan nilai siswa (Yuyun) adalah sebagai berikut. Diketahui: Aspek yang Dinilai Perolehan skor Unsur Batin Puisi : Tema = 3 (skor ideal 4) Nada = 3 (skor ideal 4) Rasa = 3 (skor ideal 4) Amanat = 3 (skor ideal 4) Unsur Fisik Puisi : Diksi = 2 (skor ideal 4) Imaji = 2 (skor ideal 4) Kata konkret = 2 (skor ideal 4) Majas = 2 (skor ideal 4) Jumlah = 20 (skor ideal 32). Rumus: Skor Perolehan Nilai Siswa = --------------------- X 100 Skor Maksimal 20 = X 100 32 Nilai (Yuyun) = 62,50 2) Contoh penghitungan nilai rata-rata adalah sebagai berikut. x r = ------ n

Keterangan: r = rata-rata/ mean x = jumlah nilai n = jumlah sampel 2.084,38 = 30 = 69,48 3) Mengkategorikan nilai yang diperoleh siswa. No. Rentang Kategori 1 86 100 Baik sekali 2 76 85 Baik 3 61 75 Cukup 4 41 60 Kurang 5 0 40 Gagal Sumber : Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (Burhan Nurgiyantoro, 2010 : 396) Berdasarkan hasil pengolahan data dan kategori nilai di atas, bahwa nilai rata-rata kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, sebesar 69,48 dengan kategori cukup. Dengan df (degree freedom) 58 kita berkonsultasi pada tabel t, ternyata dalam tabel tersebut tidak ditemukan df (degree freedom) sebesar 58. Dalam keadaan seperti ini, penulis menggunakan df yang terdekat dengan 58, yaitu df sebesar 60. Dengan df sebesar 60, diperoleh t t sebagai berikut. Pada taraf signifikasi 5% : t t = 2,000. (Pada taraf t hitung 5% < t hitung 1%) Pada taraf signifikasi 1% : t t = 2,660. (Pada taraf t hitung 1% > t hitung 5%) Kesimpulan: Dengan demikian t hitung lebih besar daripada t tabel, yaitu 4,01 > 2,660. Terdapat perbedaan yang signifikan (berarti) antara kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan kegiatan mendengarkan siswa kelas VII A dan VII C SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013. SIMPULAN Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan terhadap kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, penulis paparkan simpulan sebagai berikut. 1) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, berketegori baik. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai-ratarata 77,50. Jadi, hipotesis yang penulis ajukan, diterima. 2) Kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013, berkategori cukup. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai-rata-rata 69,48. Jadi, hipotesis yang penulis ajukan, diterima. 3) Ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca dan mendengarkan siswa kelas VII SMP Negeri 2 Lebakwangi tahun pelajaran 2012/2013. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penghitungan dengan uji t yang menghasilkan t hitung lebih besar daripada t tabel, yaitu 4,01 > 2,660. Artinya, kemampuan memahami isi puisi melalui kegiatan membaca lebih baik daripada kegiatan mendengarkan. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. (2004). Pengantar Apresiasi Sastra.Bandung: Sinar Baru Algensindo Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Gloriani, Yusida. (2006). Pengkajian dan Apresiasi Puisi Indonesia. Kuningan: UNIKU Heryadi, Dedi. (2009). Statistika Praktis untuk Penelitian Pendidikan. Tasikmalaya: Universitas Siliwangi Mulyasa. (2010). Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara Mulyana, Slamet. (2004). Model-model Pembelajaran. Bandung: LPMP Nurgiantoro, Burhan. (2010). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Poerwadarminta. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka Pradopo, Rachmat Djoko, dkk. (1997). Puisi. Jakarta: Universitas Terbuka Puji Santosa. (2008). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka Sagala, Syaiful. (2011). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandug: Alfabeta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alabeta Sukmadinata, Nana, Syaodih. 2010. Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosda Karya Wellek, Rene dan Warren Austin. (1995). Teori Kesusastraan, Terjemahan Melani Budianta. Jakarta: PT Gramedia.