III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April -

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret - April 2015 bertempat di

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Februari 2015.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

III. MATERI DAN METODE. Kampar yang merupakan salah satu daerah tumbuhnya tanaman sagu di Provinsi

MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2014 di

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 2 bulan di mulai dari Bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2014 Januari

MATERI DAN METODE. Sedangkan analisis kimia dilakukan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. Pelaksanaan pembuatan silase dilakukan di Desa Tuah Karya Ujung Kecamatan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan April

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Kimia

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE. dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Universitas Riau.

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

MATERI DAN METODE. Materi

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. IndustriPakandanIlmuTanah,danLaboratoriumIlmuNutrisidan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telahdilakukan dilaboratorium Teknologi Pasca Panen

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April 2015 di

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

MATERI DAN METODE. Pakan dan Ilmu Tanah sebagai tempat pembuatan silase dan analisis fraksi serat di

III.MATERI DAN METODE. PenelitianinidilaksanakanpadabulanJuni2013. FakultasPertaniandanPeternakanUniversitas Islam Negeri

Penelitian ini telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-Maret di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi, dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE. Agrostologi, Industri Pakan dan Ilmu Tanah dan 2). Laboratorium Ilmu Nutrisi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dimulai pada bulan Oktober-November 2013, di Laboratorium Ilmu Nutrisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Percobaan Rancangan Petak Terbagi dalam RAKL

III. MATERI DAN METODE. Peternakan UIN Suska Riau, penelitian berlangsung selama 3 bulan, mulai bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April Oktober 2013.

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Pengolahan silasetelahdilaksanakan di Laboratorium Nutrisidan Kimia. dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai Februari2015.

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Agustus 2015 di

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisis Protein Kasar (Analisis Kjeldahl) (1) Mengambil contoh sampel sebanyak 2 mililiter (Catat sebabai A gram)

I. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Produksi Ternak Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Bab III Bahan dan Metode

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. tanaman singkong. Daun singkong sebanyak 4 kg segar diperoleh dari

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 di Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

III. MATERI DAN METODE. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei

Lampiran 1. Prosedur Kerja Mesin AAS

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari-Maret 2015 di Kandang

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

Rancangan Petak Terpisah dalam RAL

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

BAB III MATERI DAN METODE. Mozzarela dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 di Laboratorium Kimia dan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Tahap Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni Agustus 2013 di. PT. Great Giant Pineapple, Terbanggi Besar Lampung Tengah.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan GambutKebun Percobaan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai dengan Maret

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. MATERI DAN METODE

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian adalah biji sorgum

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cheddar digunakan peralatan

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

I.MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2013 hingga Februari. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE. dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Riau. Analisis Fraksi

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2013 di Laboratorium Teknologi Pasca Panen dan Laboratorium IImu Nutrisi dan Kimia Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 3.2. Bahan dan Alat Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging itik betina afkir yang berumur 3 tahun sebanyak 3 kg. Larutan asap cair destilasi, asam sitrat, dan aquades. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, talenan, timbangan analitik, saringan, mangkuk tempat merendam sampel, oven, gelas ukur, labu kjeldal, buret / alat titrasi, soxtec, desikator, aluminium cup, dan alat tulis. 3.3. Metode penelitian 3.3.1. Rancangan Percobaan Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial (RAL) dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor I. Konsentrasi Asap Cair (A), terdiri dari 3 taraf: A 0 = Konsentrasi Asap cair 0% A 1 = Konsentrasi Asap cair 1,5% A 2 = Konsentrasi Asap cair 3% Faktor II. Konsentrasi Asam Sitrat (B), terdiri dari 3 taraf : B 1 = Konsentrasi Asam sitrat 0% B 2 = Konsentrasi Asam sitrat 3% B 3 = Konsentrasi Asam sitrat 6% 12

Sehingga diperoleh kombinasi perlakuan 3 perlakuan dengan jumlah ulangan (n) adalah : 3 (tiga). Tabel 3.1 memperlihatkan kombinasi perlakuan. Tabel 3.1. Bagan Kombinasi Perlakuan Faktor I Faktor II (Konsentrasi asam sitrat) Konsentrasi asap cair B1 (0%) B2 (3%) B3 (6%) A 0 (0%) A 0 B 1 1 A 0 B 2 1 A 0 B 3 1 A 0 B 1 2 A 0 B 2 2 A 0 B 3 2 A 0 B 1 3 A 0 B 2 3 A 0 B 3 3 A 1 (1,5%) A 1 B 1 1 A 1 B 2 1 A 1 B 3 1 A 1 B 1 2 A 1 B 2 2 A 1 B 3 2 A 1 B 3 3 A 1 B 2 3 A 1 B 3 3 A 2 B 1 1 A 2 B 2 1 A 2 B 3 1 A 2 (3%) A 2 B 1 2 A 2 B 2 2 A 2 B 3 2 A 2 B 1 3 A 2 B 2 3 A 2 B 3 3 3.3.2 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan terlebih dahulu dengan mempersiapkan sampel penelitian yaitu karkas itik segar didapat dengan proses pemotongan ternak sesuai SNI 01-6366-2000 tentang karkas itik. Daging itik dibersihkan dengan air mengalir. Setelah dibersihkan dilakukan penimbangan karkas itik masing-masing 100 g. Daging yang telah direndam dengan asap cair dan asam sitrat selama 30 menit selanjutnya ditiriskan selama 5 menit. Kemudian dilakukan pengujian sesuai dengan peubah yang diukur yaitu kadar air, kadar protein, kadar lemak, dan abu. Prosedur penelitian secara sistematik dapat dilihat pada Gambar 3.1. 13

Daging itik segar (3 kg) Pembersihan dan penimbangan masing-masing sampel 100 g Perendaman dalam kombinasi asap cair dan asam sitrat sesuai dengan perlakuan selama 30 menit. Ditiriskan selama 5 menit Pengujian terhadap sifat kimia daging itik Analisis data Gambar 3.1. Prosedur penelitian secara skematis 3.3.3. Peubah yang diamati: 1. Kadar air 2. Kadar protein 3. Kadar lemak 4. Kadar abu Kadar air (AOAC, 1993) 1. Cawan porselin yang bersih dikeringkan didalam alat pengering atau oven listrik pada temperatur 105-110 0 C 2. Kemudian cawan porselin didinginkan didalam desikator selama 1 jam 3. Selanjutnya cawan porselin ditimbang dengan neraca analitik, beratnya 14

(X g). 4. Sampel ditimbang lebih kurang 5g (Y g). 5. Sampel bersama cawan porselin dikeringkan di dalam oven listrik pada temperatur 105 0 C-110 0 C 6. Kemudian cawan porselin didinginkan dalam desikator selama 1 jam. 7. Setelah sampel dan cawan porselin dingin ditimbang dengan neraca analitik beratnya (Z g) Perhitungan: Kadar air = 100% Keterangan: X =Berat cawan porselin Y= Berat sampel Z=Berat cawan porselin dan sampel yang telah dikeringkan Kadar Protein (Foss Analytical, 2003) 1. Sampel ditimbang 1 g, dimasukkan ke dalam labu kjeldal. 2. Ditambahkan katalis (1,5g K 3 SO 4 dan 7,5mg MgSO 4 ) sebanyak 2 buah dan larutan H 2 SO 4 sebanyak 6 ml ke dalam sampel. 3. Sampel didestruksi dilemari asam selama 1 jam sampai cairan menjadi jernih (kehijauan). 4. Sampel didinginkan, ditambahkan aquades 30 ml secara perlahan- lahan. 5. Sampel dipindahkan ke dalam alat destilasi. 15

6. Disiapkan Erlenmeyer 125 ml yang berisi 25 ml larutan H 3 BO 3 7 ml metilen red dan 10 ml brom kresol green. Ujung tabung kondensor harus terendam di bawah larutan H 3 BO 3 7. Di tambahkan larutan N a OH 30 ml kedalam Erlenmeyer, kemudian didestilasi (3-5 menit). 8. Tabung kondensor dibilas dengan air dan bilasnya ditampung dalam erlenmayer yang sama. 9. Sampel dititrasi dengan HCl 0,1 sampai terjadi perubahan warna menjadi merah muda. 10. Lakukan juga penetapan blanko. % = ( ), 100% %Protein = %N x faktor konversi (6,25) Kadar Lemak (Foss Analytical, 2003) 1. Sampel ditimbang sebanyak 2g, dimasukkan ke dalam timbel dan ditutup dengan kapas (Y) 2. Simbel yang berisi sampel dimasukkan / diletakkan pada soctex, alat dihidupkan dan dipanaskan sampai suhu 135 0 C, dan air dialirkan, timbel diletakkan pada soctex pada posisi rinsing. 16

3. Setelah suhu 135 0 C dimasukkan alumunium cup (sudah ditimbang beratnya, X) yang berisi petroleum benzene 70 ml ke soctex, lalu ditekan star dan jam, soctex pada posisi boiling, dilakukan selama 20 menit. 4. Kemudian soctex ditekan pada posisi rinsing selama 40 menit, kemudian dilakukan recovery 10 menit, posisi kran pada soctex dengan posisi melintang. 5. Aluminium cup dan lemak dimasukkan kedalam oven selama 2 jam pada suhu 135 0 C, lalu dimasukkaan dalam desikator, setelah dingin dilakukan penimbangan (Z) Perhitungan: Kadar Lemak % = x 100% Z= berat aluminium cup + lemak X= berat aluminium cup Y= Berat sampel Kadar Abu (AOAC, 1993) 1. Cawan crusibel yang bersih dimasukkan kedalam oven pada suhu 100 105 C 2. Cawan crusibel kemudian didinginkan ke dalam desikator selama kurang lebih 1 jam, setelah cawan crusibel dingin ditimbang beratnya (X) 3. Sampel ditimbang di dalam cawan crusibel sebanyak 3g (Y) 4. Cawan crusibel beserta sampel kemudian dimasukkan ke dalam tanur pengabuan dengan suhu 525 0 C selama 3 jam. 17

5. Sampel dan cawan crusibel dimasukkan ke dalam desikator selama 1 jam. setelah cawan crusibel dingin, lalu abunya ditimbang (Z). Penghitungan : Kadar Abu % = x 100% Keterangan : Z= berat cawan porselin+ Abu X= berat cawan porselan Y= berat sampel 3.4. Analisis Data Data ditabulasi dalam bentuk tabel, selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan analisis sidik ragam (ASIRA) untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan. Model matematis rancangan acak lengkap faktorial menurut Steel dan Torrie (1991) adalah se bagai berikut: Y ijk = µ +a i + ß j + (aß) ij+ ε ijk Keteragan: Y ijk : hasil pengamatan pada faktor A pada taraf ke- i dan faktor B pada taraf ke-j dan pada ulangan ke-k µ :nilai tengah umum α i β j (αβ) ij ε ijk : pengaruh faktor A pada taraf ke-i : pengaruh faktor B pada taraf ke-j : interaksi pengaruh faktor A pada taraf ke-i dan B taraf ke j : pengaruh galat dari faktor A pada taraf ke-i dan faktor B pada taraf ke-i ulangan ke k. 18

i : 1,2,3 j :1,2,3 k :1,2,3 Bila analisis sidik ragam menunjukan pengaruh nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilakukan uji lanjut Ducan`Multiple Range Test (DMRT). Adapun tabel analisis sidik ragam rancangan acak lengkap faktorial dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Analisis Keragaman Rancangan Acak Lengkap Faktorial Sumber keragaman A B AB Galat Total Db JK KT F hitung F Tabel 0,05 0,01 a 1 b 1 (a-1)(b-1) ab(r-1) rab 1 Sumber : Steel and Torrie (1991) Perhitungan: JK(A) JK(B) JK(AB) JKS JKT JKA/dbA JKB/dbB JKAB/dbAB JKS/dbS KTA/KTS KTB/KTS KTAB/KTS Faktor Koreksi (FK) = (...) rab 2 2 Jumlah Kuadrat Total (JKT) = FK ijk Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP) = FK r ij 2 Jumlah Kuadrat Galat ( JKG) = JKT JKP a JK (A) = i FK rb 2 b JK (B) = j FK ra 2 19

JK (AB) = JKP JK(A) JK(B) KTA (A) KT (B) KT (AB) = JK(A) (a-1) = JK(B)/ (b-1) = JK (AB) / (a-b ) (b-1) Hipotesis tentang pengaruh interaksi (hipotesis 1) duji melalui: F hit (AB) = KT(AB) /KTS Jika F hit (AB) > Fα( V1, V2 ) maka tolak H 0 F hit (AB) < F α(v 1, v 2 ) maka terima H 0 Dimana : v 1 = (a-1 ) (b-1) dan v 2 = dan ab (r-1) Pengujian terhadap pengaruh utama A (hipotesis 2 ) dilakukan dengan : F hit A = KT (A) /KTS Jika F hit (A) > F α (v 1, V2 ) maka tolak H 0 F hit (A)<F α (v 1, v 2 ) maka terima H 0 Dimana : v 1 = (a-1 )dan ( V2dan v 2 = ab (r-1) Pegujian terhadap pengaruh utama B (Hipotesis 3 ) dilakukan dengan : F hit B =KT(B) / KTS Jika F hit (B) > F α(v 1, v 2 ) maka tolak H 0 F hit (B) >F α(v 1, v 2) maka terima H 0 Dimana : v 1 = (b-1) dan v 2 =ab (r-1) Hipotesis statistik : 1. H 0 : (αβ) ij = 0 (yang berarti tidak ada pengaruh interaksi antara kombinasi asap cair dan asam sitrat terhadap kimia daging itik betina afkir yang dicobakan) 20

H 1 : Ada pengaruh interaksi antara kombinasi asap cair dan asam sitrat terhadap sifat kimia daging itik betina afkir. 2. H 0 :α i = 0 yang berarti tidak ada perbedaan respon sifat kimia daging itik betina afkir diantara level konsentrasi asap cair yang dicobakan, atau dengan kata lain level konsentrasi asap cair tidak mempengaruhi kimia daging itik betina afkir.. H 1 : ada perbedaan respon sifat kimia daging itik dengan level konsentrasi asap cair dan asam sitrat yang diuji cobakan diantara taraf faktor A yang dicobakan 3. H 0 : β i = 0 yang berarti tidak ada perbedaan respon sifat daging itik dengan level konsentrasi asam sitrat yang dicobakan ) H 1 : Ada perbedaan respon sifat kimia daging itik betina afkir dengan level konsentrasi asam sitrat yang dicobakan. 21