I. PENDAHULUAN. optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada. yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran.

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. terabaikan demikian pula sebaliknya. Merosotnya kualitas pendidikan. para pendidik dan pemerintah. Oleh karena itu pemerintah berupaya

I. PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan

I. PENDAHULUAN. diwujudkan dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan oleh siswa kelas VII SMPN 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan

BAB I. PENDAHULUAN. belajar. Membelajarkan siswa yaitu membimbing kegiatan siswa belajar,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Dunia pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang mengalami krisis, yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Jika proses-proses

Mind Mapping. Ikatan Guru Indonesia Kab. Grobogan 1 Penulis Suparjan, MM. M.Pd

Hakikat dan Penerapan Model Mind Mapping dalam Pembelajaran di SD/MI

I. PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah. Menurut Arsyad (2007:1), belajar adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas tersebut.

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang- Undang tentang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan metode pengajaran yang efektif dan efisien. Proses

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL MIND MAPPING (PTK Pada Siswa Kelas IX B SMPN 3 Kota Cirebon)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat menciptakan perubahan perilaku anak baik cara berfikir maupun

Kata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

I. PENDAHULUAN. sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

II. TINJAUAN PUSTAKA. bantuan catatan. Pemetaan pikiran merupakan bentuk catatan yang tidak

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emay Maelasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sejumlah pengetahuan sebagai mediumnya (Margono, 2005:27)

I. PENDAHULUAN. sehari-hari. Namun dengan kondisi kehidupan yang berubah dengan sangat

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran guru yang sesungguhnya adalah membuat siswa mau dan tahu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. oleh manusia. Menurut para ahli Belajar dan pembelajaran adalah salah satu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui di

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN METODE MIND MAPPING

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

I. PENDAHULUAN. Bagian ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang

I. PENDAHULUAN. Seorang pendidik memiliki peranan yang penting dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan sumber daya manusia dan

I. PENDAHULUAN. kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu

I. PENDAHULUAN. mencapai tujuan tertentu (Sanjaya, 2008:26). Menurut Amri dan Ahmadi. (2010:89) bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru harus memahami

BAB I PENDAHULUAN. Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terbuka, artinya setiap orang akan lebih mudah dalam mengakses informasi

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kunci utama dalam kehidupan suatu bangsa, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu materi biologi yang menjadi kesulitan bagi siswa adalah mengenal dunia hewan. Salah satu sub materi dalam dunia hewan yaitu filum

I. PENDAHULUAN. yang mempelajari tentang makhluk hidup, mulai dari makhluk hidup tingkat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mind Mapping atau pemetaan pikiran merupakan salah satu teknik mencatat

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

I. PENDAHULUAN. pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mewujudkan upaya tersebut, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31. Ayat (3) mengamanatkan agar pemerintah mengusahakan dan

I. PENDAHULUAN. bertujuan agar guru menjadi lebih profesional dalam melaksanakan tugasnya

I. PENDAHULUAN. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses. pendidikan di sekolah. Proses belajar menentukan berhasil tidaknya

I. PENDAHULUAN. dan terkontrol (khususnya datang dari sekolah), sehingga dia dapat. memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

I. PENDAHULUAN. belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu kompetensi guru dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pesat. Manusia dituntut memiliki keterampilan berpikir kritis, sistematis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Cockroft (dalam Abdurrahman, 2003:253):

I. PENDAHULUAN. ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran pada. banyak menggunakan model pembelajaran yang kurang efektif yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ya Hedi Saputra, 2013

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

I. PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa pendidikan dalam pembangunan nasional berupa. seutuhnya. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

I. PENDAHULUAN. suatu bangsa. Pendidikan inilah dapat dihasilkan generasi-generasi yang

BAB I PENDAHULUAN. soal matematika apabila terlebih dahulu siswa dapat memahami konsepnya.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan pendidikannya (Rusman, 2012 : 93). kegiatan belajar mengajar, salah satunya adalah pengorganisasian mata

I. PENDAHULUAN. Pengetahuan IPA yang sering disebut sebagai produk dari sains, merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2005:307). Hasbullah menyatakan juga bahwa, pendidikan adalah usaha sadar dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP DAN PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS X MA NEGERI KUALASIMPANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. menguasai informasi dan pengetahuan. Dengan demikian diperlukan suatu. tersebut membutuhkan pemikiran yang kritis, sistematis, logis,

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN berbunyi : Indonesia yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang

Biogenerasi 1 (2) (2017) Biogenerasi

JPK, Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Hal

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi merupakan bagian dari IPA. Pendidikan Ilmu. hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu

I. PENDAHULUAN. Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan, Pelajaran Biologi termasuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya pendidikan merupakan faktor yang berperan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan di sekolah memiliki tiga variabel yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi sebagai salah satu disiplin ilmu merupakan pengetahuan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pradja. AL

I. PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. dengan aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

BAB II KAJIAN TEORI. pada diri seseorang. Hilgard dan Bower mengatakan Perubahan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING

2016 HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia lahir dengan segala potensi yang dimiliki, termasuk potensi pikiran. Namun, pada praktik pembelajaran, penggunaannya masih jauh dari optimal. Hal ini tercermin dari berbagai kesulitan yang muncul pada pembelajaran, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian atau mengingat, yang berujung pada rendahnya hasil pembelajaran. Dalam praktik pembelajaran di sekolah, kondisi ini masih diperburuk oleh praktik pembelajaran yang keliru, seperti pemberian tambahan pembelajaran baik di dalam maupun di luar sekolah. Padahal proses tersebut, hanya dapat bermakna pengulangan dari proses pembelajaran sebelumnya dan tidak memberi nilai tambah bagi pemahaman siswa. Menurut Yovan (dalam Buzan, 2008:76), pembelajaran melibatkan pemikiran yang bekerja secara asosiatif, sehingga dalam setiap pembelajaran terjadi penghubungan antar satu informasi dengan informasi yang lain. Pembelajaran sangat erat kaitannya dengan penggunaan otak sebagai pusat aktivitas mental mulai dari pengambilan, pemrosesan, hingga penyimpulan informasi. Dengan demikian, pembelajaran merupakan proses sinergisme antara otak, pikiran dan pemikiran untuk menghasilkan daya guna yang optimal.

2 Slameto (2003:54) menyatakan yang dimaksud dengan pelaksanaan proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan sekolah. Secara sempit proses belajar merupakan interaksi antara guru dan murid yang disebut kegiatan pembelajaran. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik (Roestiyah, 1994:1). Jadi pelaksanaan pengajaran adalah interaksi guru dengan murid dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada siswa dan untuk mencapai tujuan pengajaran. Namun saat ini belum banyak guru yang menciptakan kondisi dan situasi yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep materi ajar yang disampaikan oleh guru. Ketika mengajar, guru lebih menekankan siswa untuk menghafal konsep, bukan memahami konsep, dan masih banyak guru berpandangan bahwa pengetahuan sebagai perangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Suasana belajar di kelas pun masih memfokuskan guru sebagai sumber untuk memperoleh pengetahuan dan metode ceramah menjadi pilihan utama yang dipakai oleh guru pada saat mengajar, sehingga proses pembelajaran yang seharusnya menuntut siswa aktif dalam proses pembelajaran belum dapat berjalan secara optimal. Menurut Trianto (2010:5) masalah utama pendidikan formal (sekolah) saat ini adalah masih rendahnya hasil belajar peserta didik yang merupakan hasil kondisi pembelajaran konvensional yang dalam proses pembelajaran memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi siswa untuk

3 berkembang secara mandiri. Pendapat tersebut sesuai dengan hasil observasi dan diskusi dengan guru Biologi yang mengajar di kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung. Dari hasil observasi terlihat bahwa selama proses pembelajaran masih banyak didominasi oleh guru dengan menggunakan metode ceramah. Adapun metode lain yang digunakan adalah metode diskusi kelas, akan tetapi hanya sebagian siswa saja yang terlibat aktif dalam diskusi. Siswa pun lebih banyak menerima informasi dari guru. Selama proses pembelajaran biologi guru belum mampu menentukan metode dan model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan penguasaan konsep pada diri siswa. Hal ini berakibat pada belum tercapainya standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan di sekolah yaitu 65 pada materi pokok bioteknologi. Hal ini diperkuat oleh data nilai rata-rata siswa pada materi pokok bioteknologi pada tahun pelajaran 2011/2012 yang belum mencapai standar KKM, yaitu sebesar 62. Jumlah siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar mencapai 22,86% dari 35 siswa yaitu 8 orang. Hasil tersebut masih belum memenuhi standar KKM di SMP Negeri 8 Bandar Lampung. Berdasarkan kondisi di atas, maka dibutuhkan pemilihan strategi mengajar yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Pemilihan strategi mengajar pada mata pelajaran biologi adalah hal yang paling penting dalam proses pembelajaran guna tercapainya tujuan pengajaran di kelas. Strategi untuk mengajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa salah satunya adalah dengan membuat pemetaan pikiran (mind map).

4 Mind map adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksi-kan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya (Sugiarto, 2004:75). Dalam mind map pertama-tama siswa harus mempelajari uraian materi secara cermat, kemudian dimulai dari tengah garis kosong, menggunakan gambar(simbol) untuk ide utama, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, membuat ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya, menambahkan garis hubung yang melengkung, menggunakan satu kunci untuk setiap garis dan gambar (Buzan, 2008:10). Menurut De Porter (2002:65), ketika manusia berkomunikasi dengan kata-kata, otak pada saat yang sama harus mencari, memilah, merumuskan, merapikan, mengatur, menghubungkan, dan menjadikan campuran antara gagasan-gagasan dengan kata-kata yang sudah mempunyai arti itu sehingga dapat dipahami. Pada saat yang sama, kata-kata ini dirangkai dengan gambar, symbol, citra (kesan), bunyi, dan perasaan. Salah satu upaya yang dapat digunakan dalam membuat citra visual sehingga dapat memberikan kesan mendalam dan menghasilkan arti yang mudah dipahami adalah peta pikiran (mind map). Oleh karena itu, proses pembelajaran seharusnya dapat menggunakan teknik pencatatan peta pikiran sebagai salah satu cara belajar yang dapat dilatihkan kepada siswa. Dengan memadukan antara penerapan teknik pencatatan (mind map) dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membuat daya ingat serta pemahaman siswa semakin kuat.

5 Putri (2010:41) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penggunaan teknik pencatatan mind map terhadap penguasaan materi pokok klasifikasi makhluk hidup oleh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung dan menyimpulkan bahwa teknik pencatatan mind map terbukti dapat meningkatkan penguasaan materi siswa. Hal ini berakibat pada bertambahnya jumlah siswa yang mendapat nilai di atas standar ketuntasan minimum (KKM). Merujuk pada uraian di atas, maka pada penelitian ini peneliti mencoba menerapkan teknik pencatatan mind map di kelas IX SMP Negeri 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013. Diharapkan dengan penerapan teknik pencatatan mind map dapat memberikan pengaruh pada pembelajaran biologi sehingga dapat membantu siswa dalam meningkatkan penguasaan konsep, khususnya pada materi bioteknologi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Adakah pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik pencatatan mind map terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi? 2. Apakah ada peningkatan terhadap aktivitas belajar siswa yang menggunakan teknik pencatatan mind map pada materi pokok bioteknologi?

6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh penggunaan teknik pencatatan mind map terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi. 2. Peningkatan aktivitas belajar siswa yang menggunakan teknik pencatatan mind map pada materi pokok bioteknologi. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Peneliti yaitu untuk menambah pengalaman sebagai calon guru dalam penggunaan teknik pencatatan mind map untuk meningkatkan penguasaan konsep dan aktivitas siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Guru biologi yaitu memberikan informasi tentang teknik pencatatan mind map sebagai alternatif strategi untuk mengajar di kelas. 3. Siswa yaitu mendapat pengalaman belajar yang berbeda. 4. Sekolah yaitu dapat menjadi masukan dalam usaha meningkatkan mutu proses dan hasil belajar dalam mata pelajaran biologi.

7 E. Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari terjadinya salah penafsiran dalam penelitian ini, maka ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Teknik pencatatan mind map merupakan suatu teknik pembelajaran yang mengembangkan kemampuan otak kiri dan otak kanan dengan menggambarkan hal-hal yang bersifat umum kemudian baru ke hal-hal yang bersifat khusus dalam sebuah peta pikiran. 2. Penilaian penguasaan konsep diperoleh dari hasil tes awal-tes akhir pada materi pokok bioteknologi dan dibatasi hanya meliputi C1 (hafalan), C2 (pemahaman), C3 (aplikasi). 3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX C dan IX E SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013. 4. Materi pokok pada penelitian ini adalah bioteknologi dengan kompetensi dasar mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan. F. Kerangka Pikir Proses pembelajaran adalah proses berlangsungnya belajar mengajar di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan sekolah. Secara sempit proses belajar merupakan interaksi antara guru dan murid yang disebut kegiatan pembelajaran. Berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran tergantung dari bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Namun saat ini belum banyak guru yang menciptakan kondisi

8 dan situasi yang memungkinkan siswa untuk memahami konsep materi ajar yang disampaikan oleh guru. Oleh karena itu dibutuhkan strategi mengajar yang mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Strategi mengajar yang diduga dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa salah satunya adalah dengan membuat pemetaan pikiran (mind map). Mind map adalah teknik meringkas bahan yang akan dipelajari dan memproyeksikan masalah yang dihadapi ke dalam bentuk peta atau teknik grafik sehingga lebih mudah memahaminya. Pemetaan pikiran atau biasa dikenal dengan istilah mind map adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Dalam metode mind map pertama-tama siswa harus mempelajari uraian materi secara cermat, kemudian dimulai dari tengah garis kosong, menggunakan gambar (simbol) untuk ide utama, menghubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat, membuat ranting-ranting yang berhubungan ke cabang dan seterusnya, menambahkan garis hubung yang melengkung, menggunakan satu kunci untuk setiap garis dan gambar. Dengan memadukan antara teknik pencatatan mind map dalam proses pembelajaran diharapkan dapat membuat daya ingat serta pemahaman siswa semakin kuat sehingga berdampak pada peningkatan penguasaan konsep siswa. Penguasaan konsep merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Untuk mencapai penguasaan konsep dalam pembelajaran tidak cukup dengan hanya membaca ataupun mendengarkan saja, tetapi perlu dilakukan pembelajaran aktif. Penguasaan konsep pelajaran oleh siswa dapat diukur melalui tes awal dan tes akhir.

9 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah teknik pencatatan mind map (X), sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah penguasaan konsep (Y). Hubungan antara kedua variabel tersebut digambarkan sebagai berikut: X Y Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat Keterangan: X = Teknik pencatatan mind map Y = Penguasaan konsep G. Hipotesis Penelitian Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: seluruh siswa dalam kelas yang terlibat dalam penelitian memiliki kemampuan kognitif, menerima materi pelajaran dan mengalami lama waktu belajar yang sama dengan faktor-faktor lain diabaikan. Hipotesis kerja : H 0 = Tidak ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik pencatatan mind map terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi. H 1 = Ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan teknik pencatatan mind map terhadap peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi pokok bioteknologi.