BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. sekarang ini, perusahaan dan profesi auditor sama-sama dihadapkan pada. tantangan-tantangan yang berat. Mereka sama-sama harus

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan keuangan. Kinerja auditor pun berperan sebagai titik penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KINERJA AUDITOR DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI. I Putu Parta Yadnya 1 Dodik Ariyanto 2

BAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis dituntut untuk lebih produktif dan memiliki kinerja yang baik

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

ABSTRAK. Kata Kunci: tekanan ketaatan, pengalaman auditor, skeptisme profesional, audit judgment.

: Tabel Distribusi Kuesioner pada KAP di Jakarta dan Tangerang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN PERSETUJUAN SKRIPSI... ii. PERNYATAAN ORISINALITAS... iii. KATA PENGANTAR... iv. ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. dikelolanya. Berbagai cara digunakan manajemen perusahaan, tidak hanya dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan digunakan untuk menjamin kelangsungan hidup perusahaan dan

Abstrak. Kata Kunci : Profesionalisme, Komitmen organisasi, Locus of Control Internal, Etika profesi dan Kinerja.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam setiap sektor, salah satunya dalam hal pelaporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana pengambilan keputusan baik oleh pihak internal maupun pihak

BAB I PENDAHULUAN. dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan publik dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun eksternal perusahaan. Menurut Financial Accounting Standards

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

BAB I PENDAHULUAN. atas kinerja perusahaan melalui pemeriksaan laporan keuangan. Laporan

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kewajarannya lebih dapat

Judul : Pengaruh Audit Tenure

ABSTRAK. Kata kunci: profesionalisme, komitmen organisasi, etika profesi, dan pengalaman auditor

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

ABSTRAK. Kata kunci : Independesi, Tekanan Anggaran Waktu, Risiko Audit, Gender, Kualitas Audit. vii

BAB I PENDAHULUAN. akuntan publik di suatu negara adalah sejalan dengan berkembangnya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas yang dapat menjamin bahwa laporan (informasi) yang

PENGARUH KUALITAS AUDITOR, INDEPENDENSI DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memastikan kelayakan informasi akuntansi perusahaan, pengelola perusahaan

Judul : Pengaruh Fee audit,

BAB 1 PENDAHULUAN. keputusan ekonomi. Profesi akuntan harus memiliki intregitas, independen

BAB I PENDAHULUAN. independen maka hasil pemeriksaan akan lebih akurat. kewajaran laporan keuangan agar laporan keuangan tersebut tidak memberikan

ABSTRAK. Kata Kunci : komitmen organiasi, gaya kepemimpinan demokratis, etika profesi, pengalaman auditor pada kinerja auditor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan dan audit laporan keuangan (Arens dan Loebbecke, 2003). Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas yang dikelola oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit merupakan suatu proses untuk mengurangi ketidakselarasan

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan yang memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas

BAB I PENDAHULUAN. relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteristik

Abstrak. Kata Kunci: independensi, skeptisisme, gender, materialitas, opini.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sumber dana yang akan digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam melakukan audit (Mulyadi dan Puradiredja, (1998)

BAB 1 PENDAHULUAN. mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap kualitas audit yang dihasilkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan perusahaan merupakan suatu informasi akuntansi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua

SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspektasi Klien dalam Audit Judgment.

BAB I PENDAHULUAN. suatu organisasi. Profesi ini dikenal masyarakat melalui jasa audit yang disediakan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN LEMBARAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. MOTTO... iv. ABSTRACT...

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

Disusun Oleh : DHITA MILASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan salah satu sumber informasi

Kata kunci: role conflict, role ambiguity, role overload, role stress, turnover intentions, komitmen afektif

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang dipercaya oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham, sehingga

PENDAHULUAN. Perkembangan profesi akuntan publik disuatu negara sejalan dengan. berkembangnya perusahaan dan juga bentuk badan hukum perusahaan

ABSTRAK. Kata kunci: obedience pressure, kompleksitas tugas, senioritas auditor, audit judgment

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Profesi akuntan publik memiliki peranan penting dalam melakukan audit laporan keuangan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Profesi akuntan publik merupakan salah satu profesi yang dianggap sangat

V. SIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN. c. Independensi auditor secara parsial berpengaruh positif dan signifikan

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Salah satunya dilakukan dalam penyajian laporan keuangan

ARUM KUSUMAWATI B

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya ekonomi dan sumber daya manusia. Sumber daya ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik adalah profesi yang bertanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan pemakai laporan keuangan (Sarwini dkk, 2014). pengguna laporan audit mengharapkan bahwa laporan keuangan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. keputusan. Menurut finally accounting standart board (FASB), laporan

BAB I PENDAHULUAN. profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian audit menurut Mulyadi (2011:9) adalah suatu proses sistematik

BAB I PENDAHULUAN. melakukan audit terhadap pemerintah. Sedangkan undang-undang No 15 tahun

BAB I PENDAHULUAN. mempekerjakan auditor untuk memeriksa catatan keuangan. Revolusi industri

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. T Pengaruh faktor..., Oktina Nugraheni, FE UI, 2009.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan organisasi formal yang beroperasi dengan menjual atau

Bab I. Pendahuluan. baik, jujur, bertanggung jawab, dan memiliki integritas yang tinggi. manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi dan

BAB I PENDAHULUAN. masih mengalami krisis ekonomi. Terjadinya krisis ekonomi ini menyadarkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah k ti e g n e m r a d e k es na k u b M, O ZC LI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bekerja sebagai auditor eksternal (Kurniawanda, 2013). laporan disetiap kali melakukan audit. Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan akuntan. (Arens dan Loebbecke, 1996:4). keputusan. Para pemakai laporan keuangan selalu memeriksa dan mencari

BAB I PENDAHULUAN. oleh pihak internal maupun pihak eksternal perusahaan. Menurut FASB, ada dua

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompleks (Halim, 2008). Peningkatan kompleksitas tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BABl PENDAHULUAN. Auditing internal adalah sebuah fungsi penilaian independen yang

Transkripsi:

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR... iv ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah... 1 1.2 RumusanMasalahPenelitian... 7 1.3 TujuanPenelitian... 7 1.4 KegunaanPenelitian... 8 1.5 SistematikaPenulisan... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 LandasanTeoridanKonsep... 10 2.1.1 TeoriKeagenan... 10 2.1.2 Pengertian Audit... 11 2.1.3 Jenis Audit... 12 2.1.4 Manfaat Audit... 13 2.1.5 Standar Audit... 14 2.1.6 Pengertian dan Jenis Audit... 16 2.1.7 Profesi Akuntan Publik... 17 2.1.8 KinerjaAuditor... 17 2.1.9 Etika Auditor...... 18 2.1.10 Kompetensi Auditor..... 19 2.1.10.1Pengetahuan....... 20 2.1.10.2 Pengalaman..... 20 2.1.11 Independensi. 21 2.2 HipotesisPenelitian...... 22 2.2.1 PengaruhKompetensiPadaKinerja Auditor... 22 2.2.2 PengaruhIndependensiPadaKinerjaUditor... 23 2.2.3 Interaksi Kompetensi dan Etika Auditor PadaKinerja Auditor... 24 2.2.4 Interaksi Independensi dan Etika Auditor Pada Kinerja Auditor... 25 1

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 DesainPenelitian... 27 3.2 LokasiPenelitian... 28 3.3 ObyekPenelitian... 28 3.4 IdentifikasiVariabel... 29 3.5 DefinisiOperasionalVariabel... 29 3.6 JenisdanSumber Data... 31 3.6.1 Jenis Data... 31 3.6.2 Sumber Data... 32 3.7 RespondenPenelitian... 32 3.8 Populasi, SampeldanMetodePenentuan Data... 33 3.8.1 PopulasidanSampel... 33 3.8.2MetodePengumpulan Data... 33 3.9 TeknikAnalisis Data... 34 3.9.1 Statistik Deskriptif....... 34 3.9.2 Uji Validitas....... 34 3.9.3 Uji Reliabilitas........ 35 3.9.4 Uji AsumsiKlasik........ 35 3.9.4.1 UjiNormalitas Data..... 35 3.9.4.2 UjiHeteroskedastisitas..... 35 3.9.5 UjiAnalisisRegresi........ 36 3.9.5.1 Uji Koefisien Determinasi.. 36 3.9.5.2 Uji F-test.. 37 3.9.5.3 Uji t-test.... 37 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 39 4.2 Deskripsi responden... 39 4.3 Karakteristik Responden... 40 4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 43 4.4.1 StatistikDeskriptif....... 43 4.4.2 UjiValiditas....... 45 4.4.3 Uji Reliabilitas.... 45 4.5 Uji Asumsi Klasik... 46 4.5.1 Uji Normalitas Data... 46 4.5.2Uji Heteroskedastisitas... 47 4.6 Uji Goodness of Fit..... 48 4.7 Uji Signifikansi Simultan... 49 4.9 PembahasanPenelitian..... 51 4.9.1 Pengaruh Kompetensi pada Kinerja Auditor..... 52 \ 4.9.2 Pengaruh Independensi pada Kinerja Auditor... 53 4.9.3 Inetraksi Kompetensi dan Etika Auditor pada Kinerja Auditor... 54 4.9.4 InteraksiIndependensidanEtika Auditor pada Kinerja Auditor..... 55 2

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan... 56 5.2 Saran... 57 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN-LAMPIRAN Judul : PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI PADA KINERJA AUDITOR DENGAN ETIKA AUDITOR SEBAGAI VARIABEL MODERASI. Nama : I Putu Parta Yadnya NIM : 0906305041 3

Abstrak Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kompetensi dan independensi pada kinerja auditor dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Data yang diperoleh berupa data primer dari Kantor Akuntan Publik (KAP) seluruh Bali yang sudah terdaftar dalam (IAPI) 2015 yang seluruhnya terletak di kota Denpasar. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, sehingga terpilih sebanyak 46 responden. Dalam hal ini peneliti mendatangi langsung Kantor Akuntan Publik tersebut dan memberikan kuisioner secara langsung. Hasil pengujian menunjukan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel kompetensi, independensi dan etika auditor berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, sedangkan secara parsial variabel kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, variabel independensi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor, etika auditor memperkuat hubungan antara kompetensi terhadap kinerja auditor, etika auditor memperkuat hubungan antara independensi terhadap kinerja auditor. Kata Kunci : kompetensi, independensi, etika auditor, kinerja auditor BAB I 4

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya usaha-usaha yang berkembang dalam berbagai sektor baik usaha besar maupun usaha kecil menimbulkan persaingan yang cukup kompleks dalam dunia usaha. Para pengelola usaha bersaing merebut perhatian investor untuk menanamkan modal di dalam perusahaan mereka. Dimana cara yang digunakan adalah dengan menunjukkan laba perusahaan yang tinggi dan juga transparansi laporan keuangan yang dilakukan oleh pihak ketiga yang independen. Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengaudit perusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai pihak ketiga dalam lingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dan tanggung jawab dari manajemen (agen) untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan dikelolanya. Dimani manajemen selalu ingin kinerjanya terlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik (prinsipal). Akan tetapi disisi lain, pemilik (prinsipal) menginginkan auditor melaporkan dengan sejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan yang telah dibiayainya. Dari uraian diatas terlihat adanya suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai laporan keuangan. Profesi akuntan publik merupakan profesi kepercayaan masyarakat. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam 5

laporan keuangan (Mulyadi dan Puradiredja, 2001:3). Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Timbul dan berkembangnya profesi Akuntan Publik di suatu negara sejalan dengan berkembangnya perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum di perusahaan Negara tersebut. Dimana perusahaan berkembang dengan sangat pesatnya sehingga tidak memerlukan modal dari pemiliknya, namun memerlukan modal dari kreditur. Pada zaman sekarang banyak timbul berbagai perusahaan berbentuk badan hukum perseroan terbatas yang modalnya berasal dari masyarakat, sehingga jasa akuntan publik mulai diperlukan dan mulai berkembang. Banyaknya perusahaan yang memakai jasa akuntan publik, membuat akuntan publik dalam melaksanakan pemeriksaan akuntan memperoleh kepercayaan dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Klien dapat mempunyai kepentingan yang berbeda, bahkan mungkin bertentangan dengan kepentingan para pemakai laporan keuangan. Demikian pula, kepentingan pemakai laporan keuangan yang satu mungkin berbeda dengan pemakai lainnya. Oleh karena itu, dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa, akuntan publik harus bersikap independen terhadap 6

kepentingan klien, pemakai laporan keuangan, maupun kepentingan akuntan publik itu sendiri. Mengingat pengguna jasa KAP tidak hanya klien, namun juga pihak-pihak lain yang terkait seperti pemerintah, investor, kreditur, masyarakat umum serta pemangku kepentingan umum lainnya, maka profesi atau jasa seorang akuntan publik harus dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Seorang akuntan publik harus memiliki sikap yang indenpendensi terhadap kepentingan kliennya yang memkai laporan keuangannya jika auditor tidak bisa menolak tekanan dari klien seperti tekanan personal, emosional ataupun keuangan. Jika independensi auditor berkurang hal tersebut sangat mempengaruhi kinerja dari seorang auditor tersebut dan membuat kualitas auditnya berkurang. Dari profesi akuntan publik, masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan. Semakin meluasnya kebutuhan jasa profesional akuntan publik sebagai pihak yang dianggap independen, menuntut profesi akuntan publik untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat menghasilkan produk audit yang dapat diandalkan bagi pihak yang membutuhkan. Selain memiliki kemampuan independensi, seorang auditor juga harus memiliki kinerja dalam membuat sebuah laporan keuangan. Kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanaan-pelaksanaan tugas yang dapat di ukur (Syemour, 1991) As ad (1989) memberikan batasan bahwa kinerja sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan pekerjaan. Sedangkan penulis lain, 7

Byars dan Leslie (1995) mendefinisikan kinerja merupakan derajat penyelesaian tugas yang menyertai pekerjaan seseorang. Kinerja adalah yang merefleksikan seberapa baik seseorang individu memenuhi permintaan pekerjaan. Berdasarkan definisi-definisi di atas, menunjunkan bahwa kinerja merupakan hasil yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Untuk menghasilkan kinerja auditor yang bagus seorang auditor harus memiliki dimensi personalitas yang ada dalam dirinya. Kinerja merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan keefektifan operasi suatu organisasi. Auditor adalah seorang tenaga profesional yang berkompeten dibidangnya. Biasanya tenaga profesional sulit menerima sistem pengendalian yang terlalu birokratis dikarenakan mereka telah terbiasa menghadapi setiap masalah dalam lingkungan kerjanya dengan hasil pemikiran mereka sendiri. Kinerja kerja seseorang dipengaruhi oleh kepuasan kerja, yang perlu diperhatikan karyawan agar memiliki kinerja adalah mengenai diri sendiri terlebih dahulu, berpikir realistis dan menyesuaikan diri dengan budaya kerja yang ada dalam organisasi. Seorang auditor yang mempunyai kemampuan dalam hal auditing maka akan cakap dalam menyelesaikan pekerjaan. Auditor yang berkomitmen terhadap profesinya maka akan loyal terhadap profesinya seperti yang dipersepsikan oleh audititor tersebut. Adapun kepuasan kerja auditor adalah tingkat kepuasan individu auditor dengan posisinya dalam organisasi secara relatif dibandingkan dengan teman sekerja atau teman seprofesi lainnya. Kompetensi dan independensi yang dimiliki auditor dalam penerapannya akan terkait dengan etika. Akuntan mempunyai kewajiban untuk menjaga standar 8

perilaku etis tertinggi mereka kepada organisasi dimana mereka bernaung, profesi mereka, masyarakat dan diri mereka sendiri dimana akuntan mempunyai tanggungjawab menjadi kompeten dan untuk menjaga integritas dan objektivitas mereka (Nugrahaningsih, 2005) Kompetensi mengandung arti bahwa seorang akuntan publik mempunyai kewajiban melaksanakan jasa professional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Trotter (1986) dalam Ardini (2010) mengidentifikasi bahwa seorang yang berkompeten adalah orang yang dengan keterampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat dan sangat jarang membuat sebuah kesalahan. Selain itu pengalaman juga memiliki peranan yang sangat penting karena menurut Tubbs (1992) dalam Mayang Sari (2003) Auditor berpengalaman memiliki keunggulan dalam beberapa hal yaitu mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan dengan akurat dan mengetahuai penyebab kesalahan. Jadi semakin berpengalaman dan frofesional seorang auditor, maka keputusan yang diambil akan semakin mendekati dapat dipertanggung jawabkan, dan Auditor yang berkualitas tinggi diharapkan mampu memberikan tingkat kredibilitas tinggi bagi para pemakai laporan audit. Independensi dapat saya dijelaskan secara singkat seperti keadaan atau posisi dimana kita tidak terikat dengan pihak manapun. Artinya kita mandiri, tidak mengusung kepentingan pihak tertentu ataupun organisasi tertentu. Penelitian mengenai independensi telah banyak dilakukan, diantaranya oleh Pany dan Recker (1980) yang menemukan bahwa independensi auditor dipengaruhi oleh ukuran klien dan pemberian hadiah. Kemudian Lavin (1976) dalam penelitiannya 9

menjelaskan lebih mendalam konsep independensi dalam hal hubungan antar para klien dan auditor melalui pengamatan pihak ketiga. Banyaknya penelitian mengenai independensi menunjukkan bahwa faktor independensi merupakan faktor penting bagi auditor untuk menjalankan frofesinya. Seorang auditor yang baik tidak hanya harus memiliki kompetensi dan independensi saja tapi dalam penerapannya harus memiliki etika yang baik pula. Etika merupakan pnilai atau norma-norma yang membatasi seorang auditor dalam membuat laporan keuangan. Penelitian mengenai etika yang dilakukan oleh Cushing (1999) menawarkan sebuah kerangka kerja untuk menguji pendekatan stadar etika dengan profesi akuntan. Kerangka kerja tersebut berdasarkan pada game theory dengan melalui pembelian opini oleh klien audit. Payamta (2002) menyatakan bahwa berdasarkan Pedoman Etika IFAC, maka syarat-syarat etika suatu organisasi akuntan sebaiknya didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur tindakan/prilaku seorang akuntan dalam melaksanakan tugas profesional. Prinsip tersebut adalah (1) integritas, (2) obyektifitas, (3) independen, (4) kepercayaan, (5) standar-standar teknis, (6) kemampuan profesional, dan (7) prilaku etika. Penelitian ini merupakan penelitian gabungan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh, Maryani dan Ludigdo (2001), Widagdo et al. (2002), Wooten (2003) dan Mayangsari (2003). Variabel penelitian ini meliputi kompetensi, independensi, kinerja auditor dan etika auditor. Penelitian ini mengadopsi kerangka kontijensi untuk mengevaluasi hubungan antara kompetensi, independensi dan kinerja auditor. Pendekatan kontinjensi ini 10

dilakukan dengan cara ditetapkannya variabel etika auditor sebagai variabel moderasi yang mungkin akan mempengaruhi secara kuat atau lemah hubungan antara kompetensi, independensi dan kinerja auditor. Motivasinya adalah ingin mengetahui pengaruh variabel moderasi (etika auditor) terhadap kompetensi, independensi dan kinerja auditor, mengingat beberapa tahun belakangan ini profesi auditor kerap dikaitkan dengan berbagai skandal yang menimpa perusahaan-perusahaan besar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti membuat rumusan masalah sebagai berikut: 1) Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali? 2) Apakah independensi berpengaruh terhadap kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali? 3) Apakah etika Auditor akan dapat memoderasi hubungan antara kompetensi dengan kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali? 4) Apakah etika auditor akan dapat memoderasi hubungan antara independensi dengan kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menguji pengaruh kompetensi pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. 11

2) menguji pengaruh antara komeptensi dan etika auditor pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. 3) menguji pengaruh independensi pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. 4) menguji pengaruh antara independensi dan etika auditor pada kinerja auditor di kantor akuntan publik di Bali. 1.4 Kegunaan Penelitian Setelah melakukan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut. 1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi dan memberikan sumbangan konseptual mengenai indenpendensi auditor, kompetensi auditor, kinerja audit dan etika auditor bagi penelitian sejenis maupun civitas akademik lainnya. 2) Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi kantor akuntan publik dalam rangka menjaga dan meningkatkan kualitas kerjanya dan sebagai bahan evaluasi auditor sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka. 12

1.5 Sistematika Penulisan Secara garis besar, penelitian ini disusun menjadi lima bab yang diuraikan sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, kegunaan serta sistematika penulisan. Bab II: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang relevan dengan penelitian, hasil penelitian sebelumnya yang terkait serta rumusan hipotesis penelitian. Bab III: Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang metode penelitian meliputi desain, lokasi, objek, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data serta teknik analisis data yang digunakan. Bab IV: Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang karakteristik populasi, hasil analisis data yang mencakup hasil perhitungan dan deskripsi hasil penelitian serta pembahasan dari permasalahan yang ada. Bab V: Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan yang diperoleh dari hasil analisis dalam bab pembahasan hasil penelitian dan saran-saran yang diberikan sesuai dengan simpulan yang diperoleh dari penelitian serta keterbatasan penelitian 13

14