BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 16 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 26 TAHUN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 20 TAHUN

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 8 TAHUN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 27 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 33 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 6 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 21 TAHUN

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 41 TAHUN

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 9 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 24 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 4 TAHUN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 18 TAHUN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 14 TAHUN

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 49 TAHUN2016

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 39 TAHUN

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 36 TAHUN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 34 TAHUN

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BARRU

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 66 Tahun : 2016

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 42 TAHUN

BUPATI BENGKULU UTARA PROVINSI BENGKULU

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 40 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 25 TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI MANDAILING NATAL [[ PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 42 TAHUN 2011

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 30 TAHUN 2015

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA DEPOK

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN NARKOTIKA KABUPATEN TOLITOLI

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 83 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 96 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 45 TAHUN 2008 T E N T A N G

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dipandang perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolitoli. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887); 4. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 9 Tahun 2000 tentang Perubahan Nama Kabupaten Daerah Tingkat II Buol Tolitoli menjadi Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Tahun 2000 seri D Nomor 8); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Dareah Kabupaten Tolitoli (Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Tahun 2016 Nomor 27, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tolitoli Nomor 160).

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Tolitoli; 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom; 4. Bupati adalah Bupati Tolitoli; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tolitoli sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli; 7. Perangkat Daerah Kabupaten adalah unsur pembantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Inspektorat, Dinas Daerah, Badan dan Kecamatan; 8. Dinas adalah unsur penyelenggara otonomi daerah; 9. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolitoli; 10. Unit Pelaksana Teknis Daerah selanjutnya disebut UPTD adalah pelaksana kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang; dan 11. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolitoli. BAB II KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI Bagian Kesatu Kedudukan Pasal 2 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana adalah Perangkat Daerah yang melaksanakan fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang pengendalian penduduk dan keluarga berencana dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian Kedua Susunan Organisasi Pasal 3 (1) Susunan organisasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, meliputi : 1. Sub Bagian Umum dan Program; dan 2. Sub Bagian Keuangan dan Aset.

c. Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, meliputi : 1. Seksi Advokasi dan Penggerakan; 2. Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; dan 3. Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi. d. Bidang Keluarga Berencana, meliputi : 1. Seksi Distribusi Alokon; 2. Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana; dan 3. Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana. e. Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga, meliputi : 1. Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera; 2. Seksi Bina Keluarga Balita, Anak dan Lansia; dan 3. Seksi Bina Ketahanan Remaja. f. UPTD; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Susunan Organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Paragraf 1 Dinas Pasal 4 Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana mempunyai tugas membantu bupati melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada kabupaten. Pasal 5 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana meliputi : a. perumusan kebijakan di bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Keluarga Berencana dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Keluarga Berencana dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Keluarga Berencana dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan, Keluarga Berencana dan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga; e. penyelenggaraan UPTD dan jabatan fungsional; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Sekretariat Pasal 6 Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan tugas pengelolaan administrasi urusan umum, Korpri, program, keuangan dan aset. Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretaris mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan rencana kerja, pengelolaan administrasi keuangan, asset, umum dan korpri; b. penyiapan bahan pengkoordinasian perumusan rencana kerja, pengelolaan keuangan, asset, umum dan korpri;

c. penyiapan bahan pembinaan teknis operasional pelayanan administrasi keuangan, asset, rumah tangga dan umum dan korpri; d. pelaksanaan urusan penyusuna rencana pengelolaan keuangan dan asset, rumah tangga dan umum; e. pelaksanaan pengendalian dan pemantauan penyelenggaraan urusan pengelolaan keuangan dan asset, rumah tangga dan umum; f. penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan kesekretariatan; g. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 8 (1) Sub Bagian Umum dan Program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis penyelenggaraan urusan Umum, Program dan Korpri Dinas. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Program meliputi : a. melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi, perlengkapan dan rumah tangga; b. menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai dan Korpri; c. melaksanakan urusan pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai dan tata usaha kepegawaian; dan d. mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventariskan permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berhubungan dengan tugas-tugas yang berkaitan dengan penyusunan program; e. menyiapkan dan menyusun rencana kerja tahunan secara periodik; f. menyiapkan dan menyusun bahan pengendalian kegiatan dinas; g. melaksanakan kegiatan monitoring terhadap pelaksanaan program/kegiatan dinas serta menyiapkan tindak lanjut hasil monitoring; h. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pelaksanaan rapat koordinasi baik di tingkat kabupaten maupun di tingkat provinsi; i. menyiapkan bahan evaluasi pelaksanaan program dinas, menyusun profil dinas, menyusun Renstra, menyusun TAPKIN dan menyusun LAKIP Dinas; j. mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kegiatan Anggaran (RKA) dan Dokumen Perencanaan Anggaran (DPA) dari masi ngmasing Bidang dan Kesekretariatan; k. melaksanakan pengelolaan laporan kegiatan masing-masing bidang; l. melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian; dan m. melaksanakan pengelolaan laporan kegiatan masing-masing bidang; Pasal 9 (1) Sub Bagian Keuangan Dan Asset mempunyai tugas melaksanakan pembinaan teknis administrasi dan pengelolaan keuangan dan asset. (2) Dalam menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sub Bagian Keuangan Dan Asset mempunyai fungsi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan penyusunan program kerja sub bagian keuangan dan asset; b. melaksanakan penghimpunan Peraturan Perundang-undangan, pedoman, petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset; c. melaksanakan penyiapan bahan koordinasi pelaksanaan kegiatan perencanaan program dengan pihak dan unit terkait; d. melaksanakan pembinaan teknis pelaksanaan kegiatan pengelolaan keuangan dan asset; e. melakukan urusan perbendaharaan, serta verifikasi dan administrasi pengelolaan keuangan dan asset; f. mengelola tata usaha keuangan dan asset serta penyiapan pembayaran gaji pegawai; g. menyiapkan bahan koordinasi pengelolaan keuangan dan asset; h. melakukan evaluasi terhadap kegiatan pengelolaan keuangan dan asset; dan

i. melaksanakan peyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan asset di lingkungan sub bagian keuangan dan asset; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 3 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan Pasal 10 Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidang Advokasi dan Penggerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB dan Pengendalian Penduduk dan Informasi. Pasal 11 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerakan mempunyai fungsi; a. Perumusan kebijakan di bidang Advokasi dan Penggerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB dan Pengendalian Penduduk dan Informasi; b. pelaksanaan kebijakan di bidang Advokasi dan Penggerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB dan Pengendalian Penduduk dan Informasi; c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Advokasi dan Penggerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB dan Pengendalian Penduduk dan Informasi; d. pelaksanaan administrasi dinas di bidang Advokasi dan Penggerakan, Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB dan Pengendalian Penduduk dan Informasi; e. penyelenggaraan UPTD dan jabatan fungsional; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 12 (1) Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai tugas menyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang advokasi dan penggerakan. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Advokasi dan Penggerakan mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Advokasi dan Penggerakan; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Advokasi dan Penggerakan; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan penetapan pengembangan advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE); d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Advokasi dan Penggerakan dengan unit kerja/instansi terkait; e. melaksanakan penyerasian dan penetapan kriteria advokasi dan KIE; f. melaksanakan advokasi, KIE dan konseling program KB, KRR dan Pemberdayaan Perempuan; g. melaksanakan KIE ketahanan dan Pemberdayaan keluarga, penguatan kelembagaan dan jaringan institusi program KB, Keluarga Sejahterah dan Pemberdayaan Perempuan; h. melaksanakan promosi KRR termasuk pencegahan HIV/AIDS, IMS, dan bahaya NAPZA dan perlindungan hak-hak reproduksi; i. melaksanakan evaluasi, analisis, pengembangan dan pelaporan kinerja seksi Advokasi dan Penggerakan; dan j. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 13 (1) Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB mempunyai tugas menyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan penyuluhan dan pendayagunaan PLKB dan kader KB. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB meliputi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan operasioan Penyuluhan, pendayagunaan PLKB, Kader KB dan IMP dalam program KB Nasional; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis operasioan Penyuluhan, pendayagunaan PLKB dan Kader KB dengan unit kerja/instansi terkait; e. melaksanakan peningkatan kerjasama dengan mitra kerja program KB nasional dalam rangka kemandirian; f. menyiapkan pelaksanaan pengkajian dan pengembangan program KB Nasional; g. memanfaatkan hasil kajian dan penelitian; h. melaksanakan pendayagunaan kerjasama jejaring pelatih terutama pelatihan klinis; i. melaksanakan pendayagunaan SDM program terlatih serta perencanaan dan penyiapan kompetensi SDM program yang dibutuhkan; j. melaksanakan pendayagunaan bahan pelatihan sesuai dengan kebutuhan program Pembinaan di tingkat lini lapangan; k. melaksanakan evaluasi, analisis, laporan dan pengembangan kinerja Seksi Penyuluhan dan Pendayagunaan PLKB dan Kader KB; dan l. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 14 (1) Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga meliputi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan perkembangan, pengendalian penduduk dan Informasi Keluarga; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan penetapan perkiraan penetapan sasaran pengembangan data mikro Penduduk dan keluarga dan pengembangan informasi serta data mikro penduduk; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis perkembangan, pengendalian penduduk dan Informasi Keluarga dengan unit kerja/instansi terkait; e. menyusun rencana dan program kerja seksi pengendalian penduduk dan informasi keluarga; f. menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian di bidang perkembangan dan pengendalian penduduk; g. melaksanakan pemungutan data mikro penduduk dan data keluarga; h. mengelola informasi dan data mikro penduduk dan keluarga; i. melaksanakan operasional sistem informasi manajemen program pengendalian penduduk; j. melaksanakan pemutakhiran, pengolahan dan penyediaan data kependudukan; k. melaksanakan pengelolaan data dan informasi program KB;

l. melaksanakan pemanfaatan data informasi penduduk, data program KB dan data keluarga sejahtera untuk mendukung pembangunan daerah; m. melaksanakan pemanfaatan operasional jaringan komunikasi data dalam pelaksanaan e-goverment dan melakukan diseminasi informasi; n. melaksanakan evaluasi, analisis, pelaporan dan pengembangan kinerja seksi pengendalian penduduk dan informasi keluarga; dan o. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 4 Bidang Keluarga Berencana Pasal 15 Bidang Keluarga Berencana mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana. Pasal 16 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bidang Keluarga Berencana mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang Distribusi Alokon, Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana dan Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 17 (1) Seksi Distribusi Alokon mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang Distribusi Alokon. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Distribusi Alokon meliputi : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Distribusi Alokon; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Distribusi Alokon, kebutuhan dan ketersediaan alokon; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan Distribusi Alokon; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Distribusi Alokon dengan unit kerja/instansi terkait; e. melaksanakan penyediaan sarana dan prasarana pelayanan kontrasepsi mantap dan kontrasepsi jangka panjang yang lebih terjangkau, aman berkualitas dan merata; f. melaksanakan distribusi dan pengadaan sarana, alat obat dan cara kontrasepsi serta pelayanan dengan prioritas keluarga miskin dan kelompok rentan; g. melaksanakan penjaminan ketersediaan sarana, alat, obat dan cara kontrasepsi bagi peserta mandiri;

h. melaksanakan evaluasi, analisis dan pengembangan kinerja Seksi Distribusi Alokon; dan i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 18 (1) Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai tugas menyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang jaminan pelayanan keluarga Berencana. (2) uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Jaminan Pelayanan Keluarga Berencana mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana dan pelaksanaan kegiatan pemerataan pelayanan KB; c. melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana, peningkatan jaminan dan pelayanan KB; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Jaminan dan Pelayanan Keluarga Berencana dengan unit kerja/instansi terkait; a. melaksanakn penyusunan rencana program/kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KB/KR, peningkatan kemandirian dan pemerataan pelayanan KB, kampanye ASI ekslusif, penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, peningkatan kelangsungan hidup ibu bayi, anak,; b. melaksanakan penyusunan rencana penanggulangan masalah kesehatan reproduksi, promosi dan konseling pelayanan KB dan KR; c. nengkoordinasikan program seksi Pembinaan remaja dan perlindungan hak-hak reproduksi; d. melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KB/KR; e. melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pemerataan pelayanan KB, peningkatan kemandirian kegiatan, partisipasi pria dan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; f. melakukan pembuatan laporan berkala dengan cara mempelajari, mengolah dan menganalisis laporan hasil pelaksanaan kegiatan jaminan dan pelayanan KB; g. melaksanakan evaluasi, analisis, pelaporan dan pengembangan kinerja Seksi; dan h. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 19 (1) Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan penyelenggaraan kegiatan di bidang Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana meliputi: a. melaksanakan pengelolaan administrasi dan menyusun program kerja Seksi Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana; b. menghimpun peraturan perundang - undangan dan menyiapkan pedoman, petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan; c. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan penetapan kebijakan jaminan dan pelayanan keluarga berencana, peningkatan partisipasi pria, penetapan perkiraan sasaran pelayanan keluarga berencana, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran serta kelangsungan hidup ibu, bayi, anak, penetapan dan pengembangan jaringan, pelayanan keluarga berencana diklinik KB; d. melaksanakan koordinasi dan bimbingan teknis Pembinaan Kesertaan Keluarga Berencana dengan unit kerja/instansi terkait;

e. melaksanakan penyusunan penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan keluarga berencana, operasionalisasi jaminan dan pelayanan keluarga berencana, peningkatan partisipasi pria, penanggulangan masalah serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; f. melaksanakan keluarga berencana, sasaran peningkatan perencanaan kehamilan, sasaran kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; g. melaksanakan penyerasian dan penetapan kriteria serta kelayakan tempat pelayanan keluarga berencana dan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; h. melaksanakan jaminan dan pelayanan keluarga berencana, peningkatan partisipasi pria dan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak; i. melaksanakan pemantauan tingkat drop-out peserta keluarga berencana; j. melaksanakan perluasan jaringan dan pembinaan pelayanan keluarga berencana; k. melaksanakan penyelenggaraan dukungan pelayanan rujukan keluarga berencana; l. melaksanakan peningkatan kesetaraan dan keadilan gender terutama partisipasi keluarga berencana pria dalam pelaksanaan program pelayanan keluarga berencana; m. melaksanakan monitoring, evaluasi, asistensi, fasilitasi, supervisi pelaksanaan program keluarga berencana; n. Melaksanakan evaluasi, analisis pelaporan dan pengembangan kinerja Seksi; dan o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 5 Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Pasal 20 Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas penyiapan bahan perumusan kebijakan, pembinaan, koordinasi, fasilitasi, evaluasi serta pelaporan terhadap penyelenggaraan di bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera, Bina Keluarga Balita, Anak dan Lansia dan Bina Ketahanan Remaja. Pasal 21 Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan keluarga sejahtera, bina keluarga balita, anak dan lansia dan bina ketahanan remaja; b. penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan keluarga sejahtera, bina keluarga balita, anak dan lansia dan bina ketahanan remaja; c. penyiapan bahan pembinaan/bimbingan teknis di bidang pemberdayaan keluarga sejahtera, bina keluarga balita, anak dan lansia dan bina ketahanan remaja; d. penyiapan bahan evaluasi penyelenggaraan tugas di bidang pemberdayaan keluarga sejahtera, bina keluarga balita, anak dan lansia dan bina ketahanan remaja; e. penyiapan bahan dan data serta menyusun dan menyampaikan bahan laporan pelaksanaan tugas di bidang pemberdayaan keluarga sejahtera, bina keluarga balita, anak dan lansia dan bina ketahanan remaja; dan f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 22 (1) Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera mempunyai tugas menyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di Bidang Pemberdayaan Keluarga Sejahtera. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Seksi Pemberdayaan Keluarga Sejahtera meliputi :

a. menyusun rencana dan program kerja seksi pemberdayaan keluarga sejahtera; b. menyiapkan bahan penyusunan pelaksanaan kegiatan berdasarkan program agar kegiatan dapat terlaksana tepat waktu; c. mengawasi dan mengendalikan kegiatan sub bidang pemberdayaan ketahanan keluarga berdasarkan peraturan untuk optimalisasi tugas; d. melaksanakan pembinaan teknis peningkatan pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan manajemen usaha bagi keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera tahap i alasan ekonomi; e. melaksanakan pendampingan/magang bagi para kader/anggota kelompok usaha ekonomi keluarga; f. melakukan penyiapan bahan-bahan kegiatan koordinasi dengan instansi terkait untuk kegiatan-kegiatan program pengaturan ekonomi keluarga; g. melakukan penyiapan bahan-bahan untuk kegiatan perumusan kebijakan program pengaturan ekonomi keluarga; h. melakukan penyiapan bahan-bahan untuk kegiatan pembinaan masyarakat dan instansi terkait program-program pengaturan ekonomi keluarga; i. melakukan penyiapan bahan-bahan pengendalian untuk kegiatan pengaturan ekonomi keluarga; j. melakukan penyiapan bahan-bahan kegiatan promosi dan kampanye sosial tentang pengaturan ekonomi keluarga; k. melakukan penyiapan bahan-bahan untuk kegiatan peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengaturan ekonomi keluarga; l. melakukan bimbingan teknis bagi pendamping untuk kegiatan pendataan dan tekhnis lainnya bidang pengaturan ekonomi keluarga; m. menyusun rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan ketahanan keluarga; n. menyusun rumusan kebijakan penetapan pengembangan pemberdayaan dan ketahanan keluarga; o. melaksanakan dukungan pelayanan pemberdayaan dan ketahanan keluarga. p. melaksanakan penyerasian penetapan kriteria pengembangan pengembangan dan ketahanan keluarga; q. melaksanakan pemberdayaan keluarga; r. melaksanakan pembinaan model-model kegiatan pemberdayaan dan ketahanan keluarga; s. melaksanakan kemitraan kualitas lingkungan keluarga; t. melaksanakan program peningkatan kualitas lingkungan keluarga; u. melaksanakan evaluasi, analisis dan pengembangan kinerja seksi; dan v. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Pasal 23 (1) Seksi Bina Keluarga Balita, Anak dan Lansia mempunyai tugas menyusun kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang bina keluarga balita, anak dan lansia. (2) Uraian melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Keluarga Balita, Anak dan Lansia mempunyai fungsi, sebagai berikut : a. menyusun rencana dan program kerja seksi bina keluarga balita, anak dan lansia; b. menyusun rumusan kebijakan pelaksanaan rencana dan program kerja seksi bina keluarga balita, anak dan lansia; c. melaksanakan kebijakan teknis pembinaan kelompok-kelompok bina keluarga balita, anak dan lansia; d. melaksanakan pembinaan kelompok-kelompok bina keluarga balita, anak dan bina keluarga lansia; e. melaksanakan pengembangan metode pembinaan kelompok-kelompok bina keluarga balita, anak dan bina keluarga lansia; dan f. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan.

Pasal 24 (1) Seksi Bina Ketahanan Remaja mempunyai tugas membantu Kepala Bidang dalam penyusunan kebijakan teknis, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di bidang bina ketahanan remaja. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Ketahanan Remaja meliputi : a. menyusun rencana dan program kerja seksi bina ketahanan remaja; b. menyusun rumusan kebijakan pelaksanaan rencana dan program kerja seksi ketahanan remaja; c. melaksanakan kemitraan pelaksanaan kesehatan reproduksi remaja (krr), pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza baik antara sektor pemerintah dengan sektor lembaga swadaya organisasi masyarakat (lsom); d. menyusun rumusan kebijakan penetapan fasilitasi pelaksanaan krr, pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza dengan mitra kerja; e. melaksanakan krr termasuk krr pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza dengan mitra kerja; f. menyusun rumusan kebijakan penetapan sasaran krr, pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza; g. menyusun rumusan kebijakan penetapan prioritas kegiatan krr, pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza; h. melaksanakan pemanfaatan tenaga sdm pengelola, pendidik sebaya, dan konselor sebaya krr termasuk pencegahan hiv/aids, ims dan bahaya napza; i. melaksanakan pembinaan kelompok bina keluarga remaja dan pusat informasi konseling (pik) remaja/mahasiswa; j. melaksanakan pengembangan metode pembinaan kelompok kelompok bina keluarga remaja dan pusat informasi konseling (pik) remaja/ mahasiswa; k. melaksanakan jambore pik remaja/mahasiswa; l. melaksanakan evaluasi, analisis dan pengembangan kinerja seksi Seksi Bina Ketahanan Remaja; dan m. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Seksi Bina Ketahanan Remaja; n. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan. Paragraf 6 Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 25 Pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, dapat dibentuk kelompok Jabatan Fungsional yang bertugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 26 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinasikan oleh Jabatan Fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. (3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat Tata Kerja Pasal 27 Dalam melaksanakan tugas, setiap pimpinan dan unit organisasi serta Kelompok Jabatan Fungsional di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana wajib menerapkan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi, baik dalam lingkungan unit kerja maupun dengan unit kerja lain. Pasal 28 Setiap pimpinan satuan organisasi di Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai peraturan perundang-undangan. Pasal 29 Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan unit kerjanya bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan. Pasal 30 Setiap pimpinan unit pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atasan masing-masing. Pasal 31 Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan Iebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan. Pasal 32 Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. BAB III HAL MEWAKILI Pasal 33 Apabila Kepala Dinas berhalangan melaksanakan tugas, secara langsung Sekretaris mewakili dan apabila Sekretaris berhalangan, Sekretaris menunjuk satu orang pejabat yang berada satu tingkat lebih rendah yang bertindak untuk dan atas nama Kepala Dinas. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 34 (1) Penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi, setiap pemangku jabatan pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana wajib menyusun uraian tugasnya masing-masing dengan berpedoman pada Peraturan Bupati ini. (2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas.

Pasal 35 Dengan ditetapkannya Peraturan Bupati ini, Peraturan Bupati Tolitoli Nomor 30 Tahun 2015 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Tolitoli (Berita Daerah Nomor 46 Tahun 2015),dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 36 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tolitoli. Ditetapkan di Tolitoli pada tanggal 13 Desember 2016 BUPATI TOLITOLI, ttd Diundangkan di Tolitoli pada tanggal 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TOLITOLI, ttd MUKADDIS SYAMSUDDIN MOH SALEH BANTILAN BERITA DAERAH KABUPATEN TOLITOLI TAHUN 2016 NOMOR 148 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN, MUSTARING, SH.,MM.,MH NIP. 19650302 199303 1006