PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR

dokumen-dokumen yang mirip
Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS

Derlina dan Bintang Nainggolan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS PADA SISWA SMA

Citra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Inna Sakinah Manik dan Nurdin Bukit Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

Fadhli dan Togi Tampubolon Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan

Unnes Physics Education Journal

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN KETRAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN KETRAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP PADA KONSEP TEKANAN

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH U. SISWANTO NIM F

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE INKUIRI DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL DALAM PEMBELAJARAN FISIKA

PENERAPAN METODE MIND MAPPING PADA KONSEP SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 16 TASIKMALAYA JURNAL

Yosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUESTION STUDENT HAVE (QSH) PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 5 TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Kalor Siswa SMA

Nova Rina Setia Sari Sinaga dan Sehat Simatupang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN DIAGRAM ROUNDHOUSE DISERTAI MODUL TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI MTSN DEWANTARA

Ikeu Dwi Astuti*) Purwati Kuswarini Suprapto*)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Wirakaryati dan Jurubahasa Sinuraya Jurusan Fisika FMIPA Unimed)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA

Fernando Lumban Batu dan Nurdin Siregar Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed ABSTRAK

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MELALUI MEDIA ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

Penerapan Strategi Genius Learning Dalam Pembelajaran Biologi Siswa Kelas X SMA Negeri 11 Padang ABSTRACT

Sariyani, Purwati Kuswarini, Diana Hernawati ABSTRACT

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) MENGGUNAKAN BUKU SAKU TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs USB SAGULUNG BATAM

EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI

PERBEDAAN FORMASI TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN CHEVRON TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SD N DENGGUNG SLEMAN

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016


PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET

Fitria Sakinah dan Purwanto Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Fatima Hannum dan Nurdin Bukit Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Iramaya Fridayanti Sinaga dan Nurdin Siregar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Abstract. Key words: video demonstration, cognitive aspects of learning achivements and attitudes.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

Nora Hawari Daulay dan Usler Simarmata Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Miftakhul Ilmi Progam Studi Pendidikan Matematika Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

Oleh : ATIKA MUSLIMAH DEWI

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING BERBANTU MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Tila Endra Yeni, Nurhadi, dan Nursyahra Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

Diana Puspitasari, Eko Swistoro dan Eko Risdianto

Darussalam 23111, Banda Aceh. ABSTRAK. Kata Kunci: Kooperatif Tipe Jigsaw, Pencemaran Lingkungan, Berpikir Kritis.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEBAK KATA TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA

PENERAPAN MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 29 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR FISIKA SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF CONCEPTUAL UNDERSTANDING PROCEDURES (CUPs) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA

ABSTRAK Lestari, Yuni, Kata kunci:

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR

Unnes Physics Education Journal

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

Ema Susanti Purwati Kuswarini Suprapto

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS XI SMAN 3 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

Artikel diterima: Oktober 2017; Dipublikasikan: November 2017

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2

Pengaruh Metode Discovery

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

KEEFEKTIFAN STRATEGI JIGSAW II TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 SLEMAN ARTIKEL E-JOURNAL

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

PERBEDAAN PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DENGAN PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Rappel Situmorang Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jln. Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

(The Influence of Advance Organizer Learning Model Based Concept Map on Students Learning Achievement in Human Excretion Subject) ABSTRACT

PENGARUH STARTER EXPERIMENT APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DI SMA/SMK KELAS X

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE PREDICTION GUIDE DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA

SKRIPSI RANI APRIYANI

Evi Aspirani SMAN 1 Mare, jalan Makmur no.1 Kec. Mare, Kabupaten Bone

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Yang Berorientasi Pada Kurikulum 2013 Dengan Materi Fluida Statis Di Kelas X SMA Negeri 1 Krian Sidoarjo

Transkripsi:

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI LISTRIK STATIS PADA SISWA SMA N 1 KRUENG BARONA JAYA ACEH BESAR Ismail 1, Abdul Gani Haji 2, Syahrun Nur 3 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Program Studi Pendidikan IPA, PPs Unsyiah, Aceh Korespondensi: ismailwahablhoong@gmail.com Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang peningkatan minat dan hasil belajar siswa pada materi listrik statis setelah siswa belajar melalui penerapan strategi mastery learning. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain pre-test-post-test control group design. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling dengan mengambil 2 kelas secara acak yaitu kelas XII- IA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IA4 sebagai kelas kontrol, dengan masing-masing jumlah sampel adalah 20 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal dengan 4 options yang telah dinyatakan valid dengan uji persyaratan instrumen. Instrumen penilaian minat belajar siswa menggunakan lembar angket untuk melihat minat belajar siswa pada proses pembelajaran. Berdasarkan hasil isian angket terhadap minat belajar diperoleh siswa mempunyai minat belajar yang tinggi mendapatkan hasil belajar yang tinggi dengan diterapkan strategi mastery learning. Dari hasil uji kolmogorov-smirnov dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh bahwa kedua kelas terdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t dua pihak diperoleh nilai signifikan 0,404 sehingga thitung < ttabel maka disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah diberikan perlakuan berbeda pada masing-masing kelas diperoleh rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 82,50 dan rata-rata hasil belajar siswa kelas kontrol adalah 76,67. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,126 >2,018 pada taraf signifikansi 0,05 maka H0 ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar akibat pengaruh strategi pembelajaran mastery learning pada materi listrik statis di kelas XII IPA SMA N 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar. Kata kunci: Mastery Learning, Minat Belajar, Hasil Belajar 72 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia(JPSI) Abstract A research on the improvement of students interest and learning outcomes in the material of static electricity after they students learned it through the implementasi application of mastery learning strategy. The research is a quasi-experimental design with pre-test and post-test control group design. The population is the entire class XII students of SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya. The Sampling was taken by using random sampling and taking two classes were XII-IA1 as experimental class and XII-IA4 as control class, with each sample was 20 students. The instrument used to investigate students learning outcomes is a test of learning outcomes in the form of 20 multiple-choice questions contains four options that have been declared valid by the test instrument requirements. Students interest assessment instrument was using a questionnaire

to know the interest of students in the learning process. Based on the results of questionnaire on the interest earned by students, they have high interest in learning to get the high learning to apply the strategy of Mastery Learning. From the results of Kolmogorov-Smirnov test using the SPSS 17 is obtained that both classes normally distributed and homogeneous. The results of the test two significant values obtained 0,404 so tcount < ttable. Therefore it concluded that there was no difference in the previous ability of students in the experimental and control clases. After being given a different treatment to each class obtained an average grade of students learning outcomes on experimental class was 82.50 and the average results of student learning on control class is 76.67. In the hypothesis testing results obtained tcount > t table is 3.126 > 2.018 at a significance level of 0.05, H0 is rejected. Therefore, it concluded that there are differences in learning outcomes as a result of the influence of the learning strategy of Mastery Learning on static electricity material in class XII IPA of SMA N 1 Krueng Barona Jaya Keywords: Mastery Learning, Learning Interest, Learning Outcomes PENDAHULUAN Pelaksanaan pembelajaran di sekolah, peran guru sangat mempengaruhi kebehasilan dalam proses pembelajaran. Pada saat guru mulai melaksanakan pembelajaran di kelas, guru sebagai sosok yang mampu membuat siswa berpikir secara menyeluruh dan memberikan pertanyaan yang jawabannya tidak sekedar terkait dengan fakta namun untuk membangkitkan minat belajar siswa. Guru saat tampil di depan siswa sebagai seorang pembawa berkah sehingga mampu memberikan motivasi untuk meningkatkan minat belajar siswa. Permasalahan yang dihadapi siswa dalam belajar fisika di kelas salah satunya adalah kurangnya memahami hal-hal penting dari materi pelajaran yang disajikan. Hal-hal penting itu dapat meliputi kesulitan siswa memahami konsep materi pelajaran. Konsep fisika itu dapat berupa konsep yang nyata ataupun yang abstrak. Selama ini penerapan konsep fisika yang dilaksanakan oleh guru sangat monoton dan membosankan, sehingga tidak mampu membangkitkan minat belajar yang yang akhirnya tidak dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal, hal ini disebabkan guru belum mampu menggunakan strategi yang tepat, memanfaatkan potensi yang ada pada siswa dan guru belum dapat menarik simpati siswa agar menyenangi atau mencintai pelajaran fisika untuk dapat mengembangkan minat belajar siswa seperti yang diharapkan. Strategi pengajaran yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama ini masih banyak didominasi peran guru (teacher centered). Dalam pembelajaran, guru sering menggunakan metode ceramah atau bercerita saja. Padahal kedua metode tersebut sangat membosankan siswa. Dari keterangan tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa siswa yang memiliki minat dengan siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar akan terdapat perbedaan. Perbedaan tersebut tampak jelas dari hasil Ujian Nasional (UN) mata pelajaran fisika materi listrik statis pokok bahasan medan listrik dan hukum Coulomb SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar pada tahun pelajaran 2011/2012, memperoleh nilai rata-rata UN tingkat nasional adalah (61,20), Provinsi Aceh (50,47), Kabupaten Aceh Besar (59,90), serta pada tingkat sekolah sangat rendah nilainya yaitu Ismail: Penerapan Strategi Mastery Learning... 73

(37,65). Prestasi yang dicapai oleh siswa belum menggembirakan, maksudnya belum mencapai nilai yang maksimal. Sedangkan perolehan hasil UN untuk tahun pelajaran 2012/2013 tingkat nasional memperoleh nilai (50,22), untuk tingkat provinsi perolehan nilai sebesar (52,59), begi tu juga untuk tingkat kabupaten (61,90), serta tingkat sekolah yaitu sebesar (47,95). Perolehan hasil UN untuk tahun pelajaran 2013/2014 tingkat nasional memperoleh nilai (67,08), untuk tingkat provinsi perolehan nilai sebesar (69,31), begitu juga untuk tingkat kabupaten (60,20), serta tingkat sekolah yaitu sebesar (47,56). Berdasarkan peroleh data nilai UN terakhir pokok bahasan medan listrik dan hukum Coulomb mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik sedangkan pada tingkat kabupaten dan sekolah mengalami penurunan. Hasil UN dalam tiga tahun terakhir yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar yaitu tahun pelajaran 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014, prestasi yang dicapai oleh siswa pada materi medan listrik dan hukum Coulomb belum ada peningkatan bahkan terjadi penurunan baik tingkat sekolah, kabupaten maupun tingkat nasional. Hal ini banyak faktor yang menyebabkan menurunnya hasil belajar siswa materi listrik statis. Menurunnya daya serap siswa terhadap materi listrik statis perlu dikaji dan diteliti secara cermat berikut dengan penyebabnya serta solusi untuk mengatasinya. Jika diperhatikan pada perolehan hasil UN, maka perlu dilakukan suatu perbaikan. Perbaikan yang perlu dilakukan adalah dengan cara menerapkan suatu strategi pembelajaran yang sesuai. Adapun strategi untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tersebut adalah dengan menerapkan strategi mastery learning pada siswa SMA Negeri 1 74 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia(JPSI) Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun Pelajaran 2014/2015. Mastery learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menganut azas ketuntasan belajar. Mastery learning sebagai pola pembelajaran yang menggunakan prinsip ketuntasan secara individual. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mills, (1991) dalam Changeiywo (2008), mengatakan bahwa metode pengajaran sangat berpengaruh dalam proses pencapaian pembelajaran, selain faktorfaktor lain seperti ketersediaan fasilitas pengajaran dan sikap siswa terhadap pelajaran, Mastery Learning Approach (MLA) memiliki kualitas yang unik. Berdasarkan pendapat di atas berarti kegiatan pembelajaran mata pelajaran fisika dianggap sesuai jika diajarkan dengan pendekatan mastery learning. Penelitian yang dilakukan oleh Wambungu dan Changeiywo (2008), yaitu pendekatan mastery learning menfasilitasi siswa kearah yang lebih baik dalam pembelajaran fisika dibandingkan dengan metode pembelajaran biasa. Selanjutnya penelitian lainnya yang membahas tentang efek dari mastery learning dilakukan oleh Changeiywo, dkk. ( 2010), menyebutkan efek dari penggunaan mastery learning terhadap motivasi belajar fisika pada sekolah menengah yang dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan pembelajaran biasa, diperoleh kesimpulan bahwa strategi mastery learning dapat meningkatkan motivasi siswa untuk belajar fisika dibandingkan dengan metode pembelajaran ceramah dan motivasi siswa dalam belajar fisika untuk siswa laki-laki dan perempuan adalah sama dengan menggunakan mastery learning. Proses pembelajaran dengan materi listrik statis pada tingkat SMA kelas XII jurusan IPA masih sulit dipahami oleh siswa baik dalam proses pembelajaran maupun dalam ketuntasan kompetensi dasar yang bermuara

kepada prestasi pada hasil UN. Hal ini sejalan dengan hasil analisis jawaban siswa pada UN pelajaran fisika yang dilaksanakan oleh BSNP Puspendik pusat dalam tiga tahun terakhir yaitu tahun 2011-2013 yang berkenaan dengan materi listrik statis pokok bahasan medan listrik dan hukum Coulomb. Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar, diperoleh permasalahan tentang penerapan strategi pembelajaran fisika yang belum efektif secara baik khususnya materi listrik statis pokok bahasan medan listrik dan hukum Coulomb. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut : 1) Bagaimana pengaruh penerapan strategi mastery learning dapat meningkatkan minat belajar siswa SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar pada materi listrik statis. 2) Bagaimana pengaruh penerapan strategi mastery learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Krueng Barona Jaya Aceh Besar pada materi listrik statis. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode quasi experimen (eksperimen semu) yaitu penelitian berusaha mencari bagaimana pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain yang dikontrol secara ketat dengan memberikan pretes dan postes yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada materi listrik statis. Desain dalam penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu satu kelas eksperimen dan satu lagi kelas kontrol. Kelas eksperimen dengan cara menggunakan penerapan strategi mastery learning dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran biasa. Dalam melaksanakan penelitian kedua kelas baik kontrol maupun eksperimen masingmasing diberikan pretes dan postes untuk melihat hasil belajar setelah proses pembelajaran selesai. Pengambilan sampel penelitian dipilih dua kelas dari 4 kelas yang tersedia dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu kelas XII-IA1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XII-IA4 sebagai kelas kontrol, dengan masing-masing jumlah sampel adalah 20 siswa. Pengolahan data statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17 For Windows dan pengolahan manual dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil angket siswa tersebut diolah ke dalam bentuk persentase. Angket minat belajar fisika siswa secara keseluruhan menunjukkan bahwa 90% siswa berupaya untuk mencari materi yang diajarkan pada buku pelajaran fisika, dan 75% siswa menyatakan berusaha meminjam dan membaca buku pelajaran fisika pada materi listrik statis yang belum dimiliki di perpustakaan sedangkang siswa yang senang membaca buku pelajaran fisika yang berhubungan dengan materi listrik statis 70% dan diantara siswa tersebut ada 80%. Siswa membuat catatan dan ringkasan setelah membaca buku materi listrik statis, 80% siswa mencatat kata-kata yang sulit setelah selesai membaca materi listrik statis, 90% siswa berusaha mencatat kata-kata yang sulit dan membuat ringkasan dikarenakan 80% siswa berusaha mencari informasi untuk mengatasi rasa ingin tahu tentang hal hal yang tidak dipahami pada materi listrik statis. Selama proses pembelajaran berlangsung 95% siswa menyatakan senang mengikuti pelajaran kali ini dikarenakan materi yang diajarkan menarik dan menyenangkan. Ismail: Penerapan Strategi Mastery Learning... 75

Proses kegiatan berlangsung siswa diberikan contoh-contoh aplikasi listrik statis pada kehidupan sehari-hari sehingga 95% siswa menyatakan dapat melakukan percobaan sederhana sendiri di rumah yang berhubungan dengan listrik, dan sebanyak 70% siswa menyatakan lebih suka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan percobaan pada materi listrik statis, dikarenakan percobaannya dapat dilakukan di rumah. Walaupun hanya 60% siswa menyatakan selalu menyediakan waktu untuk belajar materi listrik statis dan dari segi pembelajaran hampir semua responden 80% diantaranya menyatakan, siswa belajar minimal ½ jam untuk besok hari pada materi yang akan diajarkan dan 70% siswa berusaha mengerjakan LKS di rumah sebelum dibahas di sekolah, meskipun terdapat beberapa kesulitan dalam mengerjakan LKS 85% siswa menanyakan, mereka bertanya kepada orang lain jika mereka ada kesulitan dalam memahami materi listrik statis. Proses kegiatan pembalajaran fisika sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan siswa, dapat dilihat dari isian angket menyatakan 80% siswa mengikuti pembelajaran fisika pada materi listrik statis dengan antusias dan 75% siswa merasa tertantang untuk dapat menyelesaikan soal listrik statis tersulit. Pada saat pembelajaran 80% siswa menyatakan tidak senang bicara dengan teman, karena siswa sungguh-sungguh memperhatikan dan menghargai pendapat teman ketika diskusi 90%. dan 25% siswa menyatakan bahwa, materi listrik statis merupakan materi yang tidak menyenangkan dalam pelajaran fisika. Menurut Kunandar (2007) belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang menginginkan sebagian besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas. Hal ini mengindikasikan bahwa; (1) siswa termotivasi mengikuti perkuliahan, (2) siswa sebagian besar memahami materi, (3) lembar latihan terbimbing dan latihan mandiri membuat siswa lebih terarah untuk menguasai konsep, (4) melalui pemberian latihan terbimbing dan latihan mandiri sangat membantu siswa dalam menguasai konsep listrik statis. Termotivasinya siswa dalam pembelajaran sesuai dengan yang termuat dalam Depdiknas (2008) yang mengatakan bahwa strategi pembelajaran tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik mencapai penguasaan. Analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas terhadap dua kelas tersebut dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 17.0 pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi α = 0,05). Tabel. 1 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Terhadap Skor Pretes Kedua Kelas Kelas Rerata Skor Pretes Signifikan Distribusi Eksperimen 61,50 0,641 Normal Kontrol 63,10 0,301 Normal 76 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia(JPSI)

Pada uji normalitas diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas menggunakan statistik uji levene dengan bantuan program SPSS 17. Pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi α = 0,05). Perolehan dari hasil pengujian homogenitas pada Tabel 1 didapatkan sampel homogen. Selanjutnya dilakukan analisis uji normalitas pada tes akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen seperti pada Tabel 2. Kedua kelas tersebut dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS 17.0 pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi α = 0,05). Tabel 2 nilai signifikansi data nilai post-test untuk kelas eksperimen adalah 0,447 dan kelas kontrol adalah 0,424. Kedua nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka diterima. Hal ini berarti sampel dari kelas kontrol dan kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Tabel. 2 Normalitas Distribusi Tes Akhir Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas Rerata Skor Postes Signifikan Distribusi Eksperimen 82,50 0,447 Normal Kontrol 76,67 0,424 Normal Pada uji normalitas diketahui bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas menggunakan statistik uji levene dengan bantuan program SPSS 17. Pada taraf kepercayaan 95% (signifikansi α = 0,05). Perolehan dari hasil pengujian homogenitas pada Tabel 2 didapatkan sampel homogen. Hasil angket siswa tersebut diolah ke dalam bentuk persentase. Angket minat belajar fisika siswa secara keseluruhan menunjukkan bahwa 90% siswa berupaya untuk mencari materi yang diajarkan pada buku pelajaran fisika, dan 75% siswa menyatakan berusaha meminjam dan membaca buku pelajaran fisika pada materi listrik statis yang belum dimiliki di perpustakaan sedangkang siswa yang senang membaca buku pelajaran fisika yang berhubungan dengan materi listrik statis 70% dan diantara siswa tersebut ada 80%. Siswa membuat catatan dan ringkasan setelah membaca buku materi listrik statis, 80% siswa mencatat kata-kata yang sulit setelah selesai membaca materi listrik statis, 90% siswa berusaha mencatat kata-kata yang sulit dan membuat ringkasan dikarenakan 80% siswa berusaha mencari informasi untuk mengatasi rasa ingin tahu tentang hal hal yang tidak dipahami pada materi listrik statis. Selama proses pembelajaran berlangsung 95% siswa menyatakan senang mengikuti pelajaran kali ini dikarenakan materi yang diajarkan menarik dan menyenangkan. Proses kegiatan berlangsung siswa diberikan contoh-contoh aplikasi listrik statis pada kehidupan sehari-hari sehingga 95% siswa menyatakan dapat melakukan percobaan sederhana sendiri di rumah yang berhubungan dengan listrik, dan sebanyak 70% siswa menyatakan lebih suka melakukan kegiatan yang berhubungan dengan percobaan pada Ismail: Penerapan Strategi Mastery Learning... 77

materi listrik statis, dikarenakan percobaannya dapat dilakukan di rumah. Walaupun hanya 60% siswa menyatakan selalu menyediakan waktu untuk belajar materi listrik statis dan dari segi pembelajaran hampir semua responden 80% diantaranya menyatakan, siswa belajar minimal ½ jam untuk besok hari pada materi yang akan diajarkan dan 70% siswa berusaha mengerjakan LKS di rumah sebelum dibahas di sekolah, meskipun terdapat beberapa kesulitan dalam mengerjakan LKS 85% siswa menanyakan, mereka bertanya kepada orang lain jika mereka ada kesulitan dalam memahami materi listrik statis. Proses kegiatan pembalajaran fisika sudah berjalan sesuai dengan kebutuhan siswa, dapat dilihat dari isian angket menyatakan 80% siswa mengikuti pembelajaran fisika pada materi listrik statis dengan antusias dan 75% siswa merasa tertantang untuk dapat menyelesaikan soal listrik statis tersulit. Pada saat pembelajaran 80% siswa menyatakan tidak senang bicara dengan teman, karena siswa sungguh-sungguh memperhatikan dan menghargai pendapat teman ketika diskusi 90%. dan 25% siswa menyatakan bahwa, materi listrik statis merupakan materi yang tidak menyenangkan dalam pelajaran fisika. Menurut Kunandar (2007) belajar tuntas adalah suatu sistem belajar yang menginginkan sebagian besar peserta didik dapat menguasai tujuan pembelajaran secara tuntas. Hal ini mengindikasikan bahwa; (1) siswa termotivasi mengikuti perkuliahan, (2) siswa sebagian besar memahami materi, (3) lembar latihan terbimbing dan latihan mandiri membuat siswa lebih terarah untuk menguasai konsep, (4) melalui pemberian latihan terbimbing dan latihan mandiri sangat membantu siswa dalam menguasai konsep listrik statis. Termotivasinya siswa dalam pembelajaran sesuai dengan yang termuat dalam Depdiknas (2008) yang mengatakan bahwa strategi pembelajaran tuntas adalah salah satu usaha dalam pendidikan yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik mencapai penguasaan. Hasil belajar siswa diperoleh dari pengolahan data dan analisis data saat sebelum pembelajaran dilakukan dan setelah pembelajaran dilakukan. Kedua kelas diberikan perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran strategi mastery learning dan kelas kontrol menggunakan pembelajaran konvensional. Keadaan awal sampel kedua kelompok diukur dengan diberikan pretes. Selanjutnya, pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan strategi mastery learning dan kelompok kontrol diberikan pembelajaran metode konvensional, kemudian diberikan postes untuk kedua kelompok. Data hasil pretes dan postes dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel. 3 Rekapitulasi Skor Tes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Tes Awal Tes Akhir Kelas Rata-rata Skor 78 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia(JPSI) % Rata-rata Skor % Rerata <g> Kategori Peningkatan Kelas Eksperimen 61,50 40,00 82,50 50 0,54 Sedang Kelas Kontrol 63,10 42,85 76,67 42,85 0,36 Sedang

Gambar. 1 Rekapitulasi Skor Tes Penguasaan Konsep Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Pada kondisi awal, kelas kontrol maupun eksperimen mempunyai keadaan yang relatif sama. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai kelompok kontrol 42,85 dan eksperimen 61,50. Kemudian terjadi peningkatan nilai pada saat postes pada kelas kontrol 76,67 dan kelas eksperimen 82,50. perhitungan N-gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen didapatkan hasil rata-rata N-gain pada kelas kontrol dan eksperimen berturut-turut yaitu adalah 42,85% (kategori sedang) dan 50% (kategori sedang). Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep anatara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih besar daripada kelas kontrol. Walaupun nilai N- gain pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berada pada tingkat kategori sedang namun N-gain pada kelas eksaperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Kelas eksperimen memiliki N- gain lebih tinggi daripada kelas kontrol Hal ini menunjukkan bahwa strategi mastery learning sangat efektif meningkatkan penguasaan konsep siswa. Hasil pengolahan dan analisis data pada Tabel 3 menunjukkan bahwa strategi pembelajaran mastery learning sangat efektif seandainya dipakai dalam proses pembelajaran di sekolah sehingga dapat meningkatkan penguasaan konsep dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran biasa yang menggunakan metode ceramah saja. Dibandingkan dengan siswa yang diketahui keadaan awalnya lebih baik, strategi mastery learning di kelas eksperimen secara signifikan meningkatkan penguasaan konsep lebih baik, apalagi dibandingkan dengan kelompok siswa yang awalnya sama dengan keadaan kelas control lebih efektifnya strategi mastery learning dibandingkan dengan strategi pembelajaran konvensional atau metode ceramah, hal tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor, baik itu faktor dari siswanya sendiri maupun faktor proses pembelajaran yang dilaksanakan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Changeiywo dan Wambugu (2010), dengan tujuan untuk membandingkan Ismail: Penerapan Strategi Mastery Learning... 79

motivasi peserta didik yang diajarkan melalui mastery learning dengan peserta didik yang diajarkan melalui pembelajaran biasa serta untuk melihat apakah motivasi belajar fisika dipengaruhi oleh jenis kelamin ketika diajarkan fisika melalui mastery learning. Dalam penelitian tersebut mengambil kesimpulan bahwa metode mastery learning dapat meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar fisika dibandingkan dengan metode pengajaran biasa dan dapat memotivasi untuk belajar fisika ketika digunakan mastery learning adalah sama untuk anak laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian Wambugu dan Changeiywo ( 2008), mastery learning dapat memfasilitasi peserta didik dalam belajar fisika kearah yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode pembelajaran biasa. Sama hal nya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ngozi dan Chinedum (2012), menyebutkan bahwa mastery learning memfasilitasi peserta didik belajar fisika lebih baik daripada metode ceramah. Dalam penelitian tersebut digambarkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai prestasi peserta didik laki-laki dan peserta didik perempuan pada penerapan mastery learning, karena dapat diimplementasikan di lingkungan sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi mastery learning pada materi listrik statis dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Changeiywo, M. J. Wambugu, W. P. dan Wachanga, M. S. 2010. Investigations Of Students Motivation Towards Learning Secondary School Physics Through Mastery Learning Approach. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 9:1333-1350. Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tuntas (mastery learning). Jakarta: Ditjen Manajemen Dikdas dan Menengah Kunandar. 2007. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Pers. Ngozi, A. danchinedum, M.2012. The effect of using mastery learning approach on academic achievement ofsenior secondary school II physics students. Elixir Edu. Tech. 51:10735-10737. Sutrisno. 2011. Metodologi Reseach. Yogyakarta: Andi Yogyakarta Wambugu, W. P. Dan Changeiywo, M. J. 2008. Effects of Mastery Learning Approach on Secondary School Students Physics Achievement. Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education. 4(3):293-302. 80 Jurnal Pendidikan Sains Indonesia(JPSI)