KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PENGELOLAAN SATUAN AKADEMIK DI LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Jadwal dan Materi Tes Semester I Tahun Ajaran 2015/2016 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2013/2014 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Jadwal dan Materi Test Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

Jadwal dan Materi Tes Semestesr II Tahun Ajaran 2012/2013 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi Bandung

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2007 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN BAGI LULUSAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Anatomi Sumber Daya Batubara Serta Asumsi Pemanfaatan Untuk PLTU di Indonesia

ANALISA HAZARD GEMPA DENGAN GEOMETRI SUMBER GEMPA TIGA DIMENSI UNTUK PULAU IRIAN TESIS MAGISTER. Oleh : Arvila Delitriana

LAPORAN HASIL SAR SEMESTER GENAP 2016/2017

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

FORMULIR LAMARAN PROGRAM DOKTOR

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANALISIS EKOLOGI-EKONOMI UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERIKANAN BUDIDAYA BERKELANJUTAN DI WILAYAH PESISIR PROVINSI BANTEN YOGA CANDRA DITYA

KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG NOMOR : 002/SK/K01/OT/2004 TENTANG

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

KARAKTERISTIK CAMPURAN BETON ASPAL DENGAN LIMBAH PLTU SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT SEBAGIAN TESIS ROBBY TRIAWAN NIM :

Daftar Agenda Tahunan Kegiatan Penelitian di Indonesia Tahun 2009 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Respati Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

TESIS MAGISTER OLEH : RM. RUSTAMAJI NIM

Dokumen Kurikulum Program Studi Doktor Teknik Geofisika

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tinjauan ph Dan Salinitas Sungai Ambawang Untuk Lokasi Intake Pengambilan Air Bersih Optimum Kota Pontianak. Thesis Magister. Oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS PEMANFAATAN DATA MINING DALAM PENENTUAN VARIABEL UNTUK PREDIKSI INDEKS PRESTASI MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE BACK-PROPAGATION NEURAL NETWORK

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 292/P/SK/HT/2008 TENTANG GELAR DAN SEBUTAN LULUSAN PROGRAM PASCASARJANA (S2) UNIVERSITAS GADJAH MADA

: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENDIDIKAN TINGGI.

KETETAPAN MAJELIS WALI AMANAT UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 006/SK/MWA-U1/2004 TENTANG : KURIKULUM PENDIDIKAN AKADEMIK UNIVERSITAS INDONESIA.

RENDY EKO ARDIANTO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1999 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TENTANG PENATAAN DAN PENETAPAN KEMBALI IZIN PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI UNIVERSITAS GADJAH MADA REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA,

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i DAFTAR ISI...ii. DAFTAR ISTILAH...iii DAFTAR LAMPIRAN...iv

ANALISA ANGKUTAN BATU BARA DENGAN KONSEP PENGGUNAAN TONGKANG KOSONG DI PELABUHAN DAN PEMANFAATAN PASANG SURUT SUNGAI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

STUDI PENGEMBANGAN DERMAGA MUARAJATI PELABUHAN CIREBON

ANALISIS KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI KELAUTAN DI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KASTANA SAPANLI

Dokumen Kurikulum Program Studi : Doktor Rekayasa Pertambangan

PENYUSUNAN NERACA BATUBARA DAN GAMBUT. Oleh : Eddy R. Sumaatmadja

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS GADJAH MADA NOMOR 437/P/SK/HT/2010

VALUASI EKONOMI DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESISIR DI KECAMATAN MEDANG KAMPAI KOTA DUMAI KUSNANDAR C

Dokumen Kurikulum Program Studi : Magister Teknik Geofisika

KLASIFIKASI KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

MANUAL PROSEDUR Persiapan Wisuda Dan Penggalangan Alumni

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

DI PT. PERTAMINA (Persero) RU-VI BALONGAN INDRAMAYU

TESIS MAGISTER. Oleh: I GUSTI PUTU SUPARSA NIM :

Kelompok Saintek. Passing Grade Sbmptn. Untuk Persiapan Ujian Tulis. Sbmptn 2014 Oleh Team UjianTulis.com. Passing Grade Saintek Memuat Fakultas :

PERANCANGAN TEKNIS PENAMBANGAN BATUGAMPING UNTUK KEBUTUHAN PABRIK SEMEN DI PT. SINAR TAMBANG ARTHALESTARI KABUPATEN BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

KUMPULAN ABSTRAK TESIS DISERTASI DOKTOR 2005 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SEKOLAH PASCASARJANA Jl. Tamansari No. 64 Bandung 40116 Gedung CCAR lt. IV Telp. : +6222 251 1495; Fax. : +6222 250 3659 E-mail : pasca@itb.ac.id; http://www.pps.itb.ac.id

Kata pengantar Dengan memanjatkan puji syukur k Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada kesempatan ini Sekolah Pascasarjana telah menerbitkan buku kumpulan abstrak Program Magister dan Doktor tahun 2005 Buku kumpulan abstrak tesis ini memuat abstrak tesis/disertasi dari Program Studi Magister dan Doktor yang ada di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB, lulusan periode Wisuda bulan Maret, Juli, September 2005 Penerbitan buku kumpulan abstrak tesis Sekolah Pascasarjana ITB tahun 2005 merupakan salah satu upaya untuk menyebar luaskan informasi ilmiah yang di hasilkan dari penelitian para mahasiswa Sekolah Pascasarjana ITB, dengan harapan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Bagi para mahasiswa kumpulan abtrak ini dapat dipakai sebagai sumber rujukan bagi penelitian yang akan mereka lakukan. Kami menyampaikan ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penerbitan buku ini. Kritik membangun dan saran-saran kami harapkan dari para pembaca yang terhormat. Hal tersebut akan sangat berguna untuk menyempurnakan abtrak tesis yang akan kami terbitkan kemudian. Bandung, 15 Februari 2006 Sekolah Pascasarjana ITB Dekan, Prof.Dr.Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc. NIP. 131 286 861 i

Sekilas Tentang Sekolah Pascasarjana ITB menyelenggarakan pendidikan pascasarjana dalam jenjang Magister dan Doktor. Program pendidikan Magister ini bertujuan untuk meningkatkan taraf penguasaan ilmu dan kemampuan yang diperoleh peserta selama pendidikan Sarjana, agar lebih aktif dan mantap berperan, baik dalam pandangan ilmunya maupun dalam penerapannya. Untuk mencapai tujuan ini, walaupun terbuka untuk memilih salah satu bidang khusus tertentu, tetap dijaga penguasaan wawasan program secara menyeluruh, agar para lulusannya tetap dapat bergerak secara lincah di dalam lingkup pekerjaannya. Program pendidikan Magister yang diselenggarakan di ITB memiliki arah orientasi bersifat akademik/ilmiah, yang lebih ditekankan pada kemampuan ilmu secara lebih mendalam. Pendidikan Magister Profesional pada saat ini masih dijajaki oleh beberapa team dan/atau komisi dari berbagai disiplin ilmu. Jangka waktu pendidikan untuk program pendidikan Magister adalah dua tahun, yang terbagi atas 4 (empat) semester. Beban studi normal pada setiap semester berkisar antara 9 SKS hingga maksimum 12 SKS. Beban akademik keseluruhan program Magister adalah adalah 36 SKS, sehingga jangka waktu belajar dapat ditempuh dalam 3 semester. Jangka waktu studi maksimum program Magister tidak lebih dari 3 (tiga) tahun. Program Dktor bertujuan menghasilkan lulusan yang mempunyai sikap akademik, mampu meneliti secara mandiri, dan mampu memberi sumbangan berarti kepada khasanah ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan teknik, atau ilmu seni rupa dan desain. Penelitian yang mengarah kepada gelar Doktor dapat dilakukan dalam Ilmu Pengetahuan Teknik, Ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam, Ilmu Seni Rupa dan Desain. Gelar Doktor diberikan setelah promovendus/promovenda menunjukkan penguasaan pengetahuan secara mendalam dalam cabang keilmuan tersebut di atas, menunjukkan kemampuan dan ketrampilan meneliti secara mandiri dalam satu atau lebih cabang yang tercakup ke dalam salah satu bidang tersebut di atas dan penelitian itu bersifat orisinil atau mengungkapkan suatu kebaharuan. Hasil penelitian itu menambah khasanah ilmu pengetahuan/ilmu teknik/ilmu seni rupa/desain yang telah ada atau mengungkapkan masalah baru yang menurut kaidah ilmu pengetahuan teknik/seni rupa dan desain, dapat dibuktikan dalam disertasi sehingga tidak meragukan. Jangka waktu pendidikan untuk program pendidikan Doktor adalah tiga tahun, yang terbagi atas 6 (enam) semester. Beban studi normal pada setiap semester berkisar antara 9 SKS hingga maksimum 12 SKS. Beban akademik keseluruhan program Doktor adalah 40-60 SKS. Jangka waktu studi maksimum program Doktor tidak lebih dari 5 (lima) tahun. Sejarah pendidikan pascasarjana ITB berjalan seiring dengan sejarah perkembangan ITB itu sendiri, yakni sejarah didirikannya Technische Hogeschool te Bandung (Th) pada tanggal 3 Juli 1920. Tercatat bahwa lulusan pascasarjana pertama pada waktu itu adalah N.H. Van Harpen yang memperoleh gelar Doktor bidang ilmu teknik dengan kekhususan Sipil pada tahun 1930. Sebelumnya J.W. Ijerman memperoleh gelar Doktor honoris causa pada bidang yang sama tahun 1925. ii

Seiring dengan perjalanan sejarah Negara Indonesia, pada tahun 1950 didirikan Universitas Indonesia sebagai hasil integrasi Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia (19 Agustus 1945) dan Universiteit van Indonesia (1947) berdasarkan Undang-Undang Darurat no. 7 tahun 1950. Institut Teknologi Bandung (ITB) diresmikan tanggal 2 Maret 1959 dan merupakan gabungan dua fakultas yang merupakan bagian dari Universitas Indonesia yang berada di Bandung, yaitu fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam ditambah Balai Universiter Guru Gambar. Pada saat masih berstatus sebagai Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam, Universitas Indonesia, pendahulu ITB ini telah menghasilkan 17 orang Doktor dalam bidang Teknik SIpil, Teknik Kimia, Geologi, Fisika, Farmasi, Matematika dan Kimia. Lulusan Doktor ITB yang pertama J.A. Katili, Geologi, yang menyelesaikan studinya tahun 1960. Sejak itu sampai tahun 2005 telah dihasilkan 404 orang Doktor, termasuk 3 orang Doktor honoris causa, yaitu Dr.Ir. Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia, Dr.Ir. Sediatmo, dan Prof.Dr.Ir. Rooseno. Pada tahun 1976 berdiri Sekolah Pascasarjan di Institut Teknologi Bandung, yang selanjutnya berubah menjadi Program Pascasarjana, dan namanya kembali menjadi Sekolah Pascasarjana di tahun 2005. Lulusan program Doktor pertama dari Sekolah Pascasarjana adalah Ir. Sri Hardjoko yang memperoleh gelar Doktor di tahun 1979 untuk bidang studi Teknik Mesin dengan Pembimbing/Promotor Prof.Ir. Samudro, Prof.Dr. R. Van Hasselt dan Prof.Ir. Handojo. Program Magister di Institut Teknologi Bandung dimulai tahun 1979 dengan tiga program studi yaitu program studi Fisika, Matematika, dan Teknik Mesin. Selanjutnya pada tahun 1980 berkembang menjadi 11 program studi karena dibuka 8 (delapan) program studi baru yaitu program studi Arsitektur, Biologi, Elektroteknik, Farmasi, Kimia, Teknik Kimia, Teknik Sipil, dan Teknik dan Manajemen Industri. Saat ini secara keseluruhan terdapat 33 program studi Magister di lingkungan Sekolah Pascasarjana ITB. Sejak tahun akademik 1979/1980 hingga bulan September 2005 Sekolah Pascasarjana ITB telah menghasilkan sebanyak 12.714 lulusan program Magister (S2) dari berbagai program studi. iii

DAFTAR ISI Kata pengantar dari Dekan Sekolah Pascasarjana ITB Pendahuluan I II Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Matematika 01-45 Program Studi Fisika 46-97 Program Studi Kimia 98-132 Program Studi Aktuaria 133-143 Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Program Studi Biologi 144-190 Sekolah Farmasi Program Studi Farmasi 191-241 Fakultas Ilmu Kebumian dan Teknologi Mineral Program Studi Geologi 242-279 Program Studi Rekayasa Pertambangan 280-316 Program Studi Perminyakan 317-364 Program Studi Geofisika Terapan 365-376 Program Studi Sains Kebumian 377-393 Fakultas Teknologi Industri Program Studi Teknik Kimia 394-441 Program Studi Teknik Mesin 442-469 Program Studi Teknik Fisika 470-488 Program Studi Teknik Manajemen dan Industri 489-576 Program Studi Teknik Penerbangan 577-583 iv

Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Program Studi Teknik Elektro 584-701 Program Studi Informatika 702-812 Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Program Studi Pembangunan 813-856 Program Studi Transportasi 857-868 Program Studi Arsitektur 869-963 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota 964-1061 Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Program Studi Teknik Sipil 1062-1202 Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika 1203-1257 Program Studi Teknik Lingkungan 1258-1297 Program Studi Sistem dan Teknik Jalan Raya 1298-1353 Fakultas Seni Rupa dan Desain Program Studi Seni Rupa 1354-1384 Program Studi Desain 1385-1411 Sekolah Bisnis dan Manajemen Program Studi Magister Administrasi Bisnis 1412-1555 v

Kumpulan Abstrak Rekayasa Pertambangan - FIKTM A l w i - NIM 22102015 Program Studi Rekayasa Pertambangan KAJIAN POTENSI SUMBERDAYA BATUBARA DAN PENGEMBANGANNYA DI PROVINSI BENGKULU Pertambangan batubara merupakan kegiatan yang khas karena kegiatannya tergantung ada tidaknya sumberdaya batubara pada suatu lokasi. Sumberdaya batubara tidak terdapat di semua tempat. Mengingat keunikan itulah maka bagi daerah kegiatan pertambangan memberikan keunggulan komparatif yang khas dengan demikian akan mempunyai dampak yang khusus pula, diantaranya adalah dampak terhadap pertumbuhan ekonomi daerah setempat. Salah satu produk unggulan sub sektor pertambangan di Provinsi Bengkulu adalah Batubara. Cadangan Batubara di daerah ini adalah: cadangan terukur 123 juta ton, cadangan terunjuk 169 juta ton dan cadangan tereka 101 juta ton, dengan penyebaran lokasi di Kabupaten Bengkulu Utara dan Kabupaten Seluma. Kualitas batubara paling tinggi dengan kandungan Kalori : 7.703 cal/gr, Sulphur : 0,47%, Abu : 3,75-4,03% dan ketebalan lapisan 0,5-3,5 m terdapat di Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Utara. Kualitas batubara ini dimiliki oleh perusahaan eksplorasi PT. Barkelindo. Daerah lain yang terdapat batubara dengan nilai kalori diatas 7.000 cal/gr adalah Air Kotok Kabupaten Bengkulu Utara dengan nilai kalori 7000-7700 cal/gr dan Kecamatan Kepahiang Kabupaten Kepahiang dengan nilai kalori Kalori: 5595-7825 cal/gr. Untuk pengembangan batubara di Kabupaten Muko-muko dan Kabupaten Bengkulu Utara, pemanfaatan batubara dapat diarahkan ke Provinsi Sumatra Barat untuk PLTU Ombilin. PLTU Ombilin setiap tahunnya membutuhkan batubara sebesar 400.000 ton/tahun. Berdasarkan kualitas dan jumlah cadangan batubara di Kecamatan Ketahun Kabupaten Bengkulu Utara, batubara daerah ini sangat layak dimanfaatkan dalam provinsi sendiri yaitu untuk pemanfaatan pada PLTU mulut tambang. Ini dikarenakan Kecamatan Ketahun memiliki potensi batubara dengan cadangan terukur 37.895.560 ton. Untuk membangun PLTU dengan kapasitas 2 X 100 MW maka dibutuhkan batubara sebesar 700.000 ton/tahun (sumber: PT. PLN Persero), sehingga batubara di daerah ini mampu memenuhi kebutuhan PLTU selama 54 tahun. Lokasi penambangan batubara di Bengkulu Utara yang berjarak >150 km dari Pelabuhan Pulau Baai tidak mengalami perkembangan karena kendala pada ongkos pengangkutan batubara. Kualitas batubara Bengkulu termasuk dalam golongan Sub bituminous dan dapat digunakan untuk industri semen karena memiliki kandungan sulphur 0,55 % dan abu 10%. Kandungan sulphur dan abu tersebut memenuhi spesifikasi batubara yang disyaratkan pada industri semen. Akibat dari pendangkalan alur masuk Pelabuhan Pulau Baai adalah batubara tidak dapat diangkut menggunakan kapal dengan bobot 35.000 ton, sebab kapal dengan bobot tersebut hanya dapat masuk pelabuhan bila kedalaman alur masuk pelabuhan -10 M LWS. Dengan kondisi saat ini (kedalaman alur masuk - 3,5 M LWS) batubara hanya dapat diangkut menggunakan tongkang dengan bobot 6.500 ton. 299

Rekayasa Pertambangan FIKTM Kumpulan Abstrak THE STUDY OF RESOURCE COAL POTENCY AND ITS DEVELOPMENT IN BENGKULU PROVINCE Coal mining is a unique activity because its activity depends on the existence of coal resource at one particular location. Coal resource do not exist in all places. Considering its unique that's why the existence of mining coal influence to activity surrounding an area to give typical comparability and also give special impact, one of them is the growth of economics local area. One of pre-eminent product of mining sector in Bengkulu Province is coal. Reservation of coal in this area is reservation measured 123 million tons, reservation of probable 169 million tons and reservation of possible is 101 million tons, with spreading of location in Sub-Province of North Bengkulu and Sub-Province of Seluma. The highest quality of coal with the contents calorie is 7,703 cal/g, Sulfur : 0.47%, Ash : 3.75-4.03% and the thick of coat is 0.5-3.5 m at the District of Pondok Kelapa Sub-Province of North Bengkulu. The quality of the coal is behave by PT Barkelindo as an exploration companies. Other area which there are coal with calorie value is over 7,000 cal/g is Air Kotok at Sub-Province of North Bengkulu with calorie value 7,000-7,700 cal/g and District of Kepahiang at Sub-Province of Kepahiang with calorie value 5,595-7,825 cal/g. For the development of coal in Sub-Province of Muko-Muko and Sub-Province of North Bengkulu, exploiting of coal can be pointed at West Sumatra Province for the PLTU Ombilin. PLTU Ombilin required coal equal to 400,000 tons/year. Pursuant to coal reserve amount and quality in District of Ketahun at Sub-Province of North Bengkulu, the coal from this area is very competent to exploited in it s province that is for exploiting to PLTU at mine mouth. This is because of District of Ketahun have coal potency with reservation measured 37,895,560 ton. To build PLTU with capacities 2 X 100 MW required coal equal to 700,000 ton/year (source of: PT PLN Persero), so that coal in this area can fulfill the needs of PLTU during 54 years. The location of coal mining in North Bengkulu is about >150 km from Port of Pulau Baai do not have good of growth for the at coal portage. The quality of coal at Bengkulu is grouped in sub-bituminous and can be used for cement industry because it contents of 0.55% sulfur and 10% ash. The content of sulfur and ash fulfill the specification of coal required at cement industry. As effect of path enter superficiality at Port of Pulau Baai coal cannot be transported by ship with capacity 35,000 ton, because ship with those capacity only enter port when the deepness of path enter port -10 M LWS. In this condition for this time being (the deepness of path enter -3.5 M LWS) the coal can only transported to use lighter with capacity 6,500 ton. Bandung 300 Sekolah Pascasarjana Institut Teknologi