Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam

dokumen-dokumen yang mirip
utilitarian value dan hedonic value terhadap loyalitas anggota KSPPS Amanah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis sebagai akibat adanya

direct marketing untuk menciptakan cara yang lebih efisien dan efektif

2 dikenal dengan Customer Relationship Management (CRM) menjadi satu prioritas utama untuk diterapkan. 2 Pentingnya pemahaman tentang konsumen dapat d

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan lembaga keuangan sangat berperan dalam ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persada, 2012), hlm Sofyan Assauri, Strategic Marketing, (Jakarta: PT RajaGrafindo

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merek, harga, dan pelayanan yang terbaik. Dengan demikian agar suatu. persaingan, maka penting bagi perusahaan tersebut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Tentang Perkoperasian menjadi payung hukum sementara bagi BMT. ada 41 BMT dan 10 BTM, dan tahun 2013 ada 42 BMT dan 10 BTM.

BAB I PENDAHULUAN. Bank maupun Lembaga Keuangan Non Bank. jelas. Sistem operasionalnya menggunakan syariah islam,hanya produk dan

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa sangat beragam dan berkaitan dengan empat sektor

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini setiap Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) serta

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan agar dapat mempertahankan pelanggan yang ada. 1. mempertahankan organisasinya, untuk memperkenalkan program-program

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi persaingan bisnis yang sangat kompetitif dewasa ini menuntut

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya nasabah bank di

BAB I PENDAHULUAN. Tetapi dengan meningkatnya perkembangan Lembaga Keuangan Jasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan. Konsumen saat ini adalah value maximizer, yang berusaha memaksimalkan nilai

A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat seiring dengan semakin berkembangnya industri perbankan syariah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bagi pembangunan, juga sebagai upaya untuk memeratakan hasil-hasil. pembangunan yang telah dicapai. Di sektor-sektor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media

BAB I PENDAHULUAN. dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004. tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Di era yang serba cepat saat ini globalisasi ekonomi telah menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemasaran dalam suatu perusahaan mencakup ruang lingkup

BAB I. Pendahuluan. Allah berfirman dalam Alquran tentang keharaman riba,

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Lembaga-lembaga keuangan syariah berupa bank syariah

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB II KERANGKA TEORI. Manfaat merek adalah nilai personal produk yang diberikan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan arus globalisasi yang semakin terbuka lebar bagi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan luarnya, khususnya hubungan baik dengan pelanggan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Pembangunan pada hakekatnya ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis ritel modern, khususnya di bidang fashion agar dapat memenangkan

BAB II TINJUAN PUSTAKA. restoran adalah kepribadian restoran, yakni menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. eceran terus berkembang seiring dengan keinginan dan selera pelanggan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai oleh banyaknya perusahaan-perusahaan yang bermunculan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Teuku Aliansyah, dkk, Pengaruh Dimensi Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah

1. PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA KONSUMEN TOKO BUKU RESTU DI KOTA BLITAR)

BAB I PENDAHULUAN. dalam triwulan I-2006 dan setelah itu terus meningkat. Hal ini konsisten dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pelanggan adalah sasaran utama perusahaan, terlebih lagi dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. mamutar dana masyarakat sehingga perekonomian terus berkembang. Dana. jenis-jenis lembaga keuangan bukan bank yaitu koperasi.

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan sistem syari ah di Indonesia. Kini bank syari ah yang tadinya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. wawancara dan dokumentasi yang dilaksanakan di BMT Arjuna. Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan tentang Daur Hidup produksi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha kuliner. Banyak para pengusaha berpikir kreatif dan inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merebut konsumen dari tangan pesaing dengan memberikan value yang lebih. seberapa banyaknya kepuasan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai hubungan pemasaran (relationship marketing). Lebih dari sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan koperasi di Indonesia secara global telah mengalami sebuah

Lebih lanjut mari kita perhatikan QS Al Israa ayat 26 sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bank-bank konvensional yang membuka sistem baru dengan membuka bank. berpengaruh dalam kegiatan ekonomi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini kebutuhan manusia akan suatu produk semakin

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada BAB IV maka, penulis membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah merupakan hubungan vertikal Allah SWT dengan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan permodalan tidak mudah diperoleh. 1. Mudharabah BMT Bina Umat Sejahtera Semarang (Universitas Negeri Semarang, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk. merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh perusahaan atau organisasi adalah relationship marketing,

BAB I PENDAHULUAN. 1 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syari ah, Depok : Rajagrafindo Persada, 2014, h. 24

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

terdiri dari dua istilah, yaitu:baitul maal dan baitul tamwil. Baitul mal lebih

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat dalam merebut nasabah serta mempertahankan pangsa pasar

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi dimana sektor ekonomi menjadi tolok ukur kemakmuran

A. Latar Belakang. 1 Peri Umar Farouk, Sejarah Perkembangan Hukum Perbankan Syariah Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. Laju perkembangan ekonomi syari ah di Indonesia dari hari ke hari mengalami

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN. kaitannya dengan sikap masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah saat ini mengalami kemajuan yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Relationship marketing selanjutnya disebut RM berkembang dalam dunia bisnis karena para pelaku bisnis menyadari bahwa untuk mengembangkan dan mempertahankan suatu bisnis, tidak hanya dengan mendapat pelanggan yang banyak tetapi juga bagaimana caranya mendapatkan pelanggan, memeliharanya, dan mempertahankan pelanggan tersebut. 1 RM adalah pendekatan pemasaran pada pelanggannya yang meningkatkan pertumbuhan jangka panjang perusahaan dan kepuasan maksimum pelanggan. Pelanggan yang baik merupakan suatu aset dimana bila ditangani dan dilayani dengan baik akan memberikan pendapatan dan pertumbuhan jangka panjang bagi suatu badan usaha. Relationship marketing merupakan strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui nilai-nilai pelanggan (customer value). Customer value didasarkan pada perspektif pelanggan organisasi bersangkutan, dengan mempertimbangkan apa yang mereka inginkan dan yakini mereka dapatkan dari pembelian dan penggunaan produk tertentu. 1 Denny Bagus, Relationship Marketing, http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/06/relationshipmarketing-definisi-jenis.html diakses pada tanggal 04 Mei 2016 1

2 Sebagian besar peneliti membagi customer value menjadi dua kategori yakni utilitarian value dan hedonic value. Utilitarian value adalah nilai universal yang menyangkut nilai yang memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan, sedangkan hedonic value adalah nilai personal atau subjektif yang berhubungan dengan nilai yang dapat memuaskan kesenangan pelanggan. Nilai utilitarian yang diharapkan konsumen dalam pembelian suatu produk/jasa adalah nilai kinerja (kualitas hasil fisik dari menggunakan barang atau jasa tertentu). Nilai ini bersifat instrumental, fungsional, dan kognitif. Contohnya penghematan, kemudahan, dan kualitas produk dapat diklasifikasikan sebagai nilai utilitarian. Hedonic value berbeda dengan utilitarian value karena nilai hedonik adalah nilai personal antar individu (subjektif dan bervariasi). Holbrook dan Hirschman (2011) mengatakan bahwa tipe hedonik melibatkan faktor fun dan playfulness. 2 Selain itu tipe hedonik ini juga potensial dalam aspek hiburan dan emosional. Nilai hedonik, berasal dari kesenangan dan kenikmatan yang bersifat non-instrumental, experiential, dan afektif. Pelanggan yang senang akan tetap loyal walaupun ada tawaran yang menarik dari pesaing. Kepuasan pelanggan memainkan peran yang sangat penting dalam industri yang sangat bersaing karena terdapat perbedaan yang sangat besar dalam loyalitas antara pelanggan yang sekedar puas dan yang benar-benar puas atau senang. 3 2 Mitha Apriyanti, Pengaruh Nilai Utilitarian dan Nilai Hedonik terhadap Preferensi Pelanggan Vens Coffee (Studi pada Vens Coffee Malang) (Skripsi Universitas Brawijaya, Malang, 2014). 3 Christoper H. Lovelock dan Lauren K Wright, Manajemen Pemasaran Jasa, Agus Widyantoro (Jakarta: Indeks, 2005), 103.

3 Pelanggan atau konsumen sudah mulai cerdas dalam melakukan pembelian salah satunya dengan pertimbangan nilai utilitarian (rasional dan kegunaan), namun dengan selera pelanggan yang berubah-ubah mengikuti perkembangan zaman, pelanggan mulai mempertimbangkan nilai hedonik (kesenangan). 4 Ketika nilai utilitarian dan hedonik terpenuhi maka akan terbentuk loyalitas. Mowen dan Minor mendefinisikan loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Lebih lanjut Oliver menjelaskan bahwa konsumen menjadi loyal pada aspek kognitif lebih dulu, kemudian pada aspek afektif, dan akhirnya pada aspek konatif dimana selanjutnya dengan disertai motivasi dan komitmen yang kuat loyalitas konatif inilah yang akan menimbulkan perilaku loyal. 5 Seperti hasil temuan Harniza Harun mengatakan bahwa relationship marketing dan nilai pelanggan (customer value) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas anggota/nasabah, 6 demikian pula yang dikatakan oleh Jeslyn Monika dan Hartono Subagio bahwa motif utilitarian dan hedonic value berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan. 7 Roi iatul Wardah 4 Ibid., 5 Oliver, L.R., When Consumer Loyalty?, Journal of Marketing, (Vol. 63: 33-44, 1999), 35. 6 Harniza Harun, Pengaruh Customer Relationship Marketing dan Nilai Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah (studi kasus: pada PT Bank Muamalat Cabang Jambi), Journal Manajemen Pemasaran Modern, (Vol. 3 No. 1 Januari-Juni 2011), 73. 7 Jeslyn Monica dan Hartono Subagio, Pengaruh Atribut Cafe Terhadap Motif Belanja Hedonik Motif Belanja Utilitarian dan Loyalitas Pelanggan Starbucks Coffee di The Square Apartement Surabaya, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, (Vol. 2 No.1 2014),.

4 juga mengungkapkan hal yang sama dalam penelitiannya yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel relationship marketing terhadap loyalitas anggota. 8 Loyalitas pelanggan didominasi dua aliran utama, yakni aliran stokastik (behavioral atau perilaku) dan aliran deterministik (sikap). Dengan kata lain, loyalitas dapat ditinjau dari merek apa yang dibeli konsumen dan bagaimana perasaan atau sikap konsumen terhadap merek tertentu. Loyalitas perilaku diartikan sebagai pembelian ulang suatu merek secara konsisten oleh pelanggan. 9 Sedangkan loyalitas sikap bukanlah untuk mengetahui apakah seorang loyal atau tidak, namun untuk memahami intensitas loyalitasnya terhadap merek atau toko tertentu. Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat lembaga keuangan syariah non bank semakin banyak pesaing, diawali dengan pertumbuhan Baitul Mal wattamwil yang dikenal dengan sebutan BMT yang domotori pertama kali oleh BMT Bina Insan Kamil tahun 1992 di Jakarta, ternyata mampu memberi warna bagi perekonomian kalangan kecil dan menengah. sehingga menimbulkan persaingan bisnis dibidang keuangan syariah. BMT memiliki falsafah yang sama dengan koperasi yaitu dari anggota oleh anggota untuk anggota. Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) berkembang menjadi salah satu lembaga keuangan mikro yang penting di Indonesia. Karena selama ini usaha 8 Roi iatul Wardah, Pengaruh Relationship Marketing terhadap Loyalitas Anggota pada KJKS BMT MMU Cabang Sidogiri Pasuruan, (Skripsi UIN Sunan Ampel Surabaya, 2013). 9 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa..., 389.

5 berskala mikro tidak diperhitungkan oleh perbankan Indonesia sebagai sumber dana. KJKS tumbuh dengan sangat cepat dan memiliki banyak pesaing di Surabaya. Oleh karena itu setiap KJKS harus memiliki ciri khas yang membuat anggotanya semakin loyal. karena kepuasan saja tidak cukup untuk membuat anggota KJKS Loyal, maka sebuah perusahaan harus memiliki strategi bisnis tersendiri. Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Amanah Ummah yang berlokasi di jalan Karah Agung No. 42 B Surabaya adalah salah satu lembaga keuangan mikro yang terjangkau oleh masyarakat kecil berskala mikro yang tidak diperhitungkan oleh dunia perbankan. Usahanya bergerak dibidang pembiayaan, investasi dan simpanan yang sesuai dengan pola syariah, KJKS BMT Amanah Ummah berpayung hukum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian dan PP Nomor 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. Juga dipertegas oleh KEP.MEN Nomor 91 Tahun 2004 tentang Koperasi Jasa Keuangan Syari ah. Pada tahun 2016 sesuai dengan Keputusan Kementrian Koperasi maka KJKS Amanah Ummah berubah nama menjadi Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BM Wakaf Amanah Ummah Jawa Timur. Tingkat persaingan antara perusahaan dibidang sejenis yang semakin tinggi, membuat KSPPS Amanah Ummah selalu berusaha untuk dapat memuaskan dan memenuhi kebutuhan serta keinginan nasabahnya. Hal ini dilakukan supaya tujuan perusahaan dapat tercapai. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat ketat maka diperlukan strategi pemasaran agar

6 bisa bersaing dengan lembaga keuangan syariah lainnya. Maka peneliti berkeinginan untuk mengetahui pengaruh utilitarian value dan hedonic value terhadap loyalitas anggota KSPPS Amanah Ummah. KSPPS Amanah Ummah akan lebih baik jika mengaplikasikan konsep relationship marketing. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka akan diteliti mengenai Pengaruh Utilitarian Value dan Hedonic Value terhadap Loyalitas Anggota KSPPS Amanah Ummah Surabaya B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Utilitarian Value dan Hedonic Value berpengaruh secara simultan terhadap Loyalitas Anggota KSPPS Amanah Ummah Surabaya? 2. Apakah Utilitarian Value dan Hedonic Value berpengaruh secara parsial terhadap Loyalitas Anggota KSPPS Amanah Ummah Surabaya? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Utilitarian Value dan Hedonic Value secara simultan terhadap Loyalitas Anggota KSPPS Amanah Ummah Surabaya. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Utilitarian Value dan Hedonic Value secara parsial terhadap Loyalitas Anggota KSPPS Amanah Ummah Surabaya.

7 D. Kegunaan Hasil Penelitian Dari penelitian ini, penulis memiliki harapan akan diperolehnya manfaat sebagai berikut : 1. Aspek teoretis a. Bagi peneliti Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang pengembangan ilmu pengetahuan khususnya manajemen pemasaran dan pemasaran lembaga keuangan syariah tentang Utilitarian Value dan Hedonic Value serta dampaknya terhadap loyalitas anggota. b. Bagi pembaca Untuk menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Aspek praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan dapat menjadi motivasi untuk KSPPS Amanah Ummah Surabaya dalam meningkatkan pelayanan sebagai strategi keunggulan bersaing. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam proposal ini akan dijabarkan sebagai berikut : Bab pertama berisi pendahuluan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan hasil penelitian, dan sistematika penulisan proposal

8 Bab kedua berisi kajian pustaka yang mengemukakan landasan teori dimulai dari customer value, utilitarian value, hedonic value, dan loyalitas (kognitif, afektif, konatif, dan tindakan). Kemudian beberapa penelitian terdahulu yang relevan, kerangka konseptual, dan hipotesis. Bab ketiga berisi metode penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, uji validitas dan realibilitas, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Bab keempat berisi hasil penelitian yang menjabarkan deskripsi umum objek penelitian berupa pemaparan data yang memuat informasi tentang lokasi atau institusi yang menjadi objek penelitian serta karakteristik responden yang dijadikan sampel dalam penelitian dan anlisis data yang memuat data penelitian yang relevan dengan tujuan penelitian. Bab kelima berisi pembahasan yang terdiri dari temuan hasil penelitian berisi tentang gagasan peneliti, ketertarikan antara pola-pola, kategorikategori, dan dimensi-dimensi, posisi temuan terhadap teori-teori dan temuantemuan sebelumnya serta penafsiran dan penjelasan terkait temuan dilapangan yang menjawab hipotesis (jawaban sementara) sebelumnya. Bab keenam berisi penutup yang memuat simpulan dan saran.