BAB IV ANALISA PESAN ISUP PASKA MIGRASI GATEWAY

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS AKHIR ANALISA MESSAGE ISUP TRUNK INTERKONEKSI INDOSAT-TELKOM PASKA MIGRASI GATEWAY INTERKONEKSI PSTN TELKOM SEMARANG

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

BAB II SISTEM TELEKOMUNIKASI GSM. Global System for Mobile Communication (GSM) merupakan salah satu trend

PENTERJEMAH REPORT SIGNALLING MESSAGE CCS #7

Common Channel Signalling

BAB IV ANALISA HANDOVER PADA MSC

SIMULASI LAYANAN KARTU PANGGIL PADA JARINGAN PUBLIC SWITCH TELEPHONE NETWORK BERBASIS INTELLIGENT NETWORK

BAB III METODOLOGI PENLITIAN

BAB 4. PERANCANGAN. Gambar 4.1 Desain Alur Registrasi Sumber: (Hasil olah data Penulis)

Bab 9. Circuit Switching

Makalah Seminar Kerja Praktek Analisa Kegagalan Panggil Pada Sentral Telepon Digital

Oleh : Budi Nugroho ( L2F )

I. PENDAHULUAN. 2. Sistem Switching terpusat (centralized) Sistem Switching terpusat ini juga ada 2 macam, yaitu : a. Nonbloking b.

BAB V SIGNALING. (CAS dan CCS7 Lihat Software) Oleh : Suherman, ST.

TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh :

MODUL-8 SIGNALING 1 Pendahuluan 2 Signaling Telepon Analog

BAB III. KONFIGURASI MSC DAN MSS PT. INDOSAT, Tbk.

SIGNALLING. Ade Nurhayati, ST, MT

This PDF is Created by Simpo Word to PDF unregistered version -

TUGAS AKHIR ANALISA PENSINYALAN PADA INTERKONEKSI MSC INDOSAT DENGAN MSC EXCELCOMINDO. Oleh. Yuliati JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

BAB II LANDASAN TEORI

DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Jaringan Telekomunikasi dan Informasi FEG2E3

BAB II LANDASAN TEORI

BAB VII EVALUASI UNJUK KERJA JARINGAN

ANALISIS PROTOKOL ISUP DAN PROTOKOL BICC PADA CORE NETWORK UMTS REL.4

PERTEMUAN 7 (STRUKTUR JARINGAN) POKOK BAHASAN

Jaringan Komputer Switching

Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom BANDUNG, 2012

TEKNOLOGI SWITCH SWITCHING 1. CIRCUIT SWITCHING

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA. depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik

Teknologi Telekomunikasi

Modul 4. Stuktur Jaringan SS& & Proses Pensinyalan

Analisa Performansi Pengiriman Short Message Service (SMS) Pada Jaringan CDMA

Voice over Internet Protocol Kuliah 6. Disusun oleh : Bambang Sugiarto

REKAYASA TRAFIK. DERAJAT PELAYANAN (Lanjutan)

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB II DASAR TEORI. jaringan. Masing-masing subsistem jaringan ini yaitu : GSM merupakan salah satu standar sistem selular digital.

Oleh: Mike Yuliana PENS-ITS

KOMUNIKASI DATA. DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Yuyun Siti Rohmah, ST., MT

ANALISIS PROTOKOL ISUP DAN PROTOKOL BICC PADA CORE NETWORK UMTS REL.4

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA. diimplementasikan pada jaringan telekomunikasi di Indonesia. Latar Belakang

MAKALAH SWITCHING & SIGNALING

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

Modul 8 TCP/IP Suite Error dan Control Messages

PT. TELEKOMUNIKASI SELULAR DOKUMEN PENAWARAN INTERKONEKSI DOKUMEN PENDUKUNG E: DEFINISI DAN INTERPRETASI

ISDN. (Integrated Services Digital Network)

Memahami proses switching dalam sistem telepon Memahami rangkaian switching yang digunakan dalam sistem komunikasi telepon Menjelaskan aplikasi dan

PENGANTAR TELEKOMUNIKASI

BAB II TEORI PENUNJANG

BAB III IMPLEMENTASI ENUM DI BEBERAPA NEGARA

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

DASAR KOMUNIKASI DATA

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

Analisis Unjuk Kerja Jaringan Pensinyalan No.7

BAB II TEKNOLOGI GSM DAN STANDAR PROTOKOL SMS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN TEKNOLOGI

Menghubungkan CUCM dengan PSTN Gateway

OSI Data Link Layer. CCNA1-1 Chapter 7

ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT TELKOM FLEXI MEDAN

BAB III PEMBAHASAN. Kerja Praktek dimulai pada tanggal 5 Juli hingga 31 Juli 2010.

A I S Y A T U L K A R I M A

Makalah Seminar Kerja Praktek PENGGUNAAN SOFTSWITCH PADA VOICE OVER INTERNET PROTOCOL

JARINGAN DAN LAYANAN KOMUNIKASI. Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Telkom 2006

BAB II WIDE AREA NETWORK

Sentral Telepon. Syah Alam, M.T STTI JAKARTA

PERCOBAAN 10 PEMROGRAMAN OUTGOING DAN INCOMING CALL

PACKET SWITCHING. Rijal Fadilah

Refrensi OSI

BAB III TOPOLOGI JARINGAN FRAME RELAY DAN VPN IP PT. TELKOM INDONESIA

TELEPHONE. Oleh Kholistianingsih, S.T., M.Eng.

BAB 2: INTRODUCTION TCP/IP

ANALISIS PENGARUH KAPASITAS LOCATION AREA CODE TERHADAP PERFORMANSI PADA JARINGAN 3G Cornelis Yulius Ganwarin, [1] Rendy Munadi [2], Asep Mulyana [3]

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA NIM :

BAB II LANDASAN TEORI

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

ARSITEKTUR PROTOKOL TCP/IP

Trafik fik P t ar 1 Oleh: Mike Y l u iana liana PENS-ITS

GRIFALEN WESTREENEN NIM: KLS/SEM:C/SEM IV

BAB II SENTRAL DAN TRAFFIC

Protokol TCP/IP. Oleh: Eko Marpanaji

PERTEMUAN 10 TEKNIK PENSINYALAN

REKAYASA TRAFIK KONSEP REKAYASA TRAFIK TELEKOMUNIKASI (2)

SWITCHING & SIGNALING

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perbandingan antara NGN dengan PSTN dan Internet [ 1] Analisa penerapan enum, Nurmaladewi, FT UI, Gunawan Wibisono

Muhammad Aswan (L2F008064), Ir. Sudjadi, M.T. ( )

TRAFIK TELEKOMUNIKASI 1

Simulasi dan Monitoring Protokol Dalam Tes Koneksi

BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

5. QoS (Quality of Service)

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB III SIRKIT SEWA DIGITAL DAN FRAME RELAY

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Overview. Tujuan. Pengantar. Pengantar 12/10/2016. Pertemuan ke 10

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

PERCOBAAN 4 PEMROGRAMAN OUTGOING CALL

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PESAN ISUP PASKA MIGRASI GATEWAY Setelah dilaksanakan migrasi gateway Indosat Semarang dengan Telkom Semarang. Maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisa kualitas jaringan interkoneksi di antara kedua gateway tersebut. Pengamatan dilakukan di sisi gateway Indosat. Jenis panggilan yang diamati berupa panggilan dari Indosat ke Telkom Semarang (MOC) dan panggilan dari Telkom Semarang ke nomor-nomor Indosat Semarang (MTC). Pengambilan data dilakukan selama beberapa jam setelah migrasi gateway, pada tanggal 7 April 2009 mulai pukul 00:00 sampai dengan pukul 09:00. Untuk mendukung pengamatan data ASR dan okupansi trunk diambil menggunakan alat Metrica, sedangkan untuk melihat detail pesan ISUP menggunakan alat MasterQuest. 4.1. Panggilan Dari Indosat ke Telkom Semarang (MOC) 4.1.1 Monitoring trafik MOC paska migrasi Berikut ini hasil monitoring MOC selama beberapa jam paska migrasi gateway Indosat Semarang dari MSC Gateway Alcatel ke MSC Ericsson Tandem 2 Semarang: Tabel 4.1 Tabel okupansi outgoing trafik sebelum perbaikan Route Date Hour O call O Answ OASR Available CIC TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 0:00:00 13000 601 5% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 1:00:00 7723 357 5% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 2:00:00 5872 452 8% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 3:00:00 4885 447 9% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 4:00:00 9610 453 5% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 5:00:00 26414 1565 6% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 6:00:00 41466 3905 9% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 7:00:00 54611 5301 10% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 8:00:00 76821 6595 9% 1612 Dari data yang didapat menunjukkan nilai outgoing ASR selama lima jam paska pemindahan gateway bernilai tidak lebih dari 10%. Ini artinya dari 100 kali 54

55 pembangunan hubungan maksimal hanya ada 10 panggilan yang sukses, sedangkan pembangunan panggilan yang lainnya mengalami kegagalan. Faktor-faktor penyebab pemutusan panggilan tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.2 Penyebab pemutusan panggilan trafik outgoing sebelum perbaikan Release Cause Waktu 3:00 16 normal call clearing 478 9,79% 31 normal,unspecified 12 0,25% 20 subscriber absent 118 2,42% 34 no circuit/channel available 4057 83,05% 1 unallocated numb 97 1,99% 19 no answer from user (alerted) 28 0,57% 17 user busy 21 0,43% 41 temporary failure 4 0,08% 28 invalid num format(addr incom) 22 0,45% 102 recovery on timer expiry 8 0,16% 21 call rejected 19 0,39% 95 invalid message,unspecified 7 0,14% 127 interworking,unspecified 1 0,02% 47 resource unavailable,unspecif 2 0,04% 38 network out of order 0 0,00% 63 servc/opt not implement,unspec 4 0,08% 18 no user responding 1 0,02% 88 incompatible destination 5 0,10% 101 not compatible with call state 1 0,02% 69 requested facility not impletd 0 0,00% 44 request crt/chan not available 0 0,00% 69 requested facility not impletd 0 0,00% 111 protocol error,unspecified 0 0,00% 100 invalid infor element contents 0 0,00% 27 destination out of order 0 0,00% 58 bearer capab not present avail 0 0,00% Total Release Cause 4885 100% Penyebab pemutusan panggilan (release cause) untuk panggilan yang berhasil melakukan hubungan ditandai dengan kode Normal call clearing. Sedangkan untuk penyebab kegagalan panggilan terbagi-bagi menjadi beberapa macam. Diantaranya

56 adalah : normal, unspecified; subscriber absent, no circuit/channel available, unallocated numb, no answer from user (alerted), user busy dan lain-lain. 4.1.2 Analisa Problem Kegagalan Panggilan MOC Pada skripsi ini akan diamati faktor penyebab kegagalan panggilan tertinggi yang mempengaruhi tingkat nilai ASR setelah dilakukannya migrasi gateway. Dari data di atas, didapat informasi bahwa kegagalan panggilan tertinggi disebabkan oleh faktor no circuit/channel available. No circuit/channel available yaitu kegagalan panggilan yang disebabkan oleh tidak tersedianya sirkit/kanal yang diperlukan. Untuk mengetahui detail penyebab kegagalan dalam kategori no circuit/channel available perlu dilakukan pengamatan mendalam terhadap pesan-pesan ISUP pada panggilan yang gagal tersebut. Salah satu yang akan diamati adalah pesan IAM (Initial Address Message) yang merupakan pesan ISUP yang berisi kode dan format mengenai sesuatu hal yang dikirimkan dari MSC gateway Indosat Semarang ke gateway PSTN Semarang, juga akan diamati pesan ISUP berupa REL yang berisi informasi yang berkaitan dengan penyebab panggilan tersebut berakhir. Dari hasil trace yang dilakukan di STP Indosat yang menghubungkan dengan signalling gateway PSTN Semarang ditemukan :

57 Gambar 4.1 Kegagalan panggilan MOC pada hasil trace masterclaw Hasil monitoring melalui masterclaw seperti yang ada di gambar 4.1 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada capture tersebut panggilan-panggilan terjadi dari pemanggil (calling number) pelanggan Indosat ke nomor-nomor tujuan (called number) pelanggan Telkom Semarang. Dimana waktu holding time merupakan waktu pendudukan sirkit, termasuk waktu dibutuhkannya proses pembangunan hubungan. Semua proses pembangunan panggilan yang terjadi mengalami kegagalan sambungan disebabkan oleh tidak adanya sirkit yang dibutuhkan; no circuit/channel available.

58 Berikut isi pesan IAM dari salah satu panggilan yang mengalami kegagalan no circuit/channel available : ISUP Message Service indicator octet 11------ Network indicator:national Standby network(nas) --00---- spare:00 ----0101 Service indicator:isup 00000001 Message type: Initial Address (IAM) ******** circuit identification code:06 39 00001001 signaling link select code:09 ******** Originating Point Code:12 1B ******** Destination Point Code:10 15 ***************Mandatory fixed part***************** Nature of connection indicator 000----- spare:00 ---0---- Echo control device indicator:outgoing echo control device not included ----00-- Continuity check indicator:continuity check not required ------00 Satellite indicator:no satellite circuit in the connection Forward call indicator 01------ ISDN user part preference indicator:isdn user part not required all the way --1----- ISDN user part indicator:isdn user part used all the way ---0---- End-to-end information indicator @:no end-to-end information available ----0--- Interworking indicator:no interworking encountered (No. 7 signalling all the way) -----00- End-to-end method indicator :no end-to-end method available (only link-by-link method available) -------0 National/international call indicator:call to be treated as a national call 0000---- Reserved for national use:00 ----0--- spare :00 -----00- SCCP method indicator:no indication -------1 ISDN access indicator:originating access ISDN Calling party's category 00001010 ordinary calling subscriber Transmission medium requirement 00000000 Transmission medium requirement:speech 00000010 Pointer to mandatory variable part:02 00001010 Pointer to start of optional part:0a **************Mandatory Variable part*************** Called party number 00001000 Length indicator of Called party number:08 1------- Odd/even indicator:01-0000011 Nature of address indicator:national (significant) number (national use) 1------- Internal network number indicator (INN ind.):routing to internal network number not allowed -001---- Numbering plan indicator:isdn (Telephony) numbering plan (Recommendation E.164) ----0000 spare:00 address signal,f indicates ST,address complete ******** 2470018854F ******** Filler:0 *****************Optional part********************** 00001010 Calling party number Calling party number 00001000 Length indicator of Calling party number:08 1------- Odd/even indicator:01-0000011 Nature of address indicator:national (significant) number (national use) 0------- Calling party number incomplete indicator (NI) @:complete -001---- Numbering plan indicator:isdn (Telephony) numbering plan (Recommendation E.164) ----00-- Address presentation restricted (Pres. Restric.) indicator:presentation allowed ------11 Screening indicator:network provided address signal,f indicates ST,address complete ******** 85741890603 ******** Filler:0 00001000 Optional forward call indicator 00000001 Length indicator of OptionalForwardCallInd:01 Optional forward call indicator 0------- Connected line identity request indicator:not requested -0000--- spare:00

-----0-- Simple segmentation indicator:no additional information will be sent ------00 Closed user group call indicator:non-cug call 00011101 User service information User service information 00000011 Length indicator of User service information:03 1------- Extension indicator :01-00----- Coding standard :ITU-T standardized coding,as described below ---00000 Information transfer capability :speech 1------- Extension indicator :01-00----- Transfer mode :circuit mode ---10000 Information transfer rate :64kbit/s 1------- Extension indicator:01-01----- 01 Layer1 ident. ---00011 User information layer 1 protocol:recommendation G.711 A-law 00110001 Propagation delay counter 00000010 Length indicator of PropagationDelayCounter:02 Propagation delay counter Propagation delay value(binary code) ******** 00 5A 00111010 MLPP precedence 00000110 Length indicator of MLPPPrecedence:06 MLPP precedence 0------- spare:00-10----- LFB:LFB not allowed ---0---- spare:00 ----0100 Precedence level:routine 0000---- 1st NI digit:00 ----0110 2nd NI digit:06 0010---- 3rd NI digit:02 ----0000 4th NI digit:00 MLPP service domain ******** 00 00 00 00111111 Location number Location number 00001000 Length indicator of Location number:08 0------- Odd/even indicator:00-0000100 Nature of address indicator:international number 1------- Internal network number indicator (INN):routing to internal number not allowed -001---- Numbering plan indicator:isdn (telephony) numbering plan (E.164) ----00-- Address presentation restricted (Pres. restric.) indicator:presentation allowed ------11 Screening indicator:network provided address signal,f indicates ST,address complete ******** 628162980000 00111001 Parameter compatibility information Parameter compatibility information 00000110 Length indicator of Parameter compatibility information:06 Nth upgraded parameter name and Instruction indicators 00110001 1st upgraded parameter: Propagation delay counter 1------- Extension indicator:01-10----- Pass On Not Possible Ind:discard parameter ---1---- Discard parameter indicator:discard parameter ----0--- Discard message indicator:do not discard message (pass on) -----0-- Send notification indicator :do not send notification ------0- Release call indicator:do not release call -------0 Transit at intermediate exchange indicator:transit interpretation 00111010 1st upgraded parameter: MLPP precedence 1------- Extension indicator:01-10----- Pass On Not Possible Ind:discard parameter ---1---- Discard parameter indicator:discard parameter ----0--- Discard message indicator:do not discard message (pass on) -----0-- Send notification indicator :do not send notification ------0- Release call indicator:do not release call -------0 Transit at intermediate exchange indicator:transit interpretation 00111111 1st upgraded parameter: Location number 1------- Extension indicator:01-10----- Pass On Not Possible Ind:discard parameter ---0---- Discard parameter indicator:do not discard parameter (pass on) ----0--- Discard message indicator:do not discard message (pass on) -----0-- Send notification indicator :do not send notification ------0- Release call indicator:do not release call -------0 Transit at intermediate exchange indicator:transit interpretation 00000000 End of optional parameter 59

60 Dari pesan IAM yang dikirim oleh MSC gateway Indosat di atas bisa dijelaskan sebagai berikut. Pesan IAM dikirim dari node yang memiliki point code 121B (dalam desimal = 4635) dalam jaringan ini adalah MSC gateway Indosat Semarang (TDSM2) dan dikirimkan ke node yang memiliki pointcode 1015 (dalam desimal = 4117) yang merupakan point code gateway PSTN Semarang. Pesan IAM ini dikirimkan melalui SLC (Signalling Link Code) nomor 9. Dan CIC (Circuit Identification Code) 0639 (heksadesimal), yang berarti bahwa percakapan yang nantinya akan berlangsung menggunakan kanal (time slot) ke 1593 (decimal). Berikutnya adalah informasi mengenai jenis pesan yang dikirimkan yakni berupa pesan IAM (Initial Address Message) Selain informasi di atas, bagian selanjutnya berupa mandatory fixed part yang berisi beberapa macam parameter yang digunakan untuk kebutuhan pembangunan panggilan. Beberapa parameter di bagian Mandatory fixed part yang dapat dijelaskan yaitu: indikator pengaturan echo, di sini piranti eksternal untuk pengaturan echo tidak disediakan, Tidak diaktifkannya pengecekan secara kontinyu (continuity check) terhadap kanal yang digunakan untuk komunikasi. Panggilan yang sedang dibangun diketahui sebagai panggilan nasional. Nomor tujuan dikategorikan sebagai pelanggan rumah biasa. Jenis media transmisi yang dibutuhkan (transmission medium requirement) berupa kanal bicara / speech Berikutnya pada bagian mandatory variable part memuat informasi nomor tujuan (called party number). Beberapa parameter yang bisa di jelaskan yakni, sifat/format nomor tujuan yang dikirimkan (nature of address indicator) berupa format nasional. Numbering Plan indicator berupa ISDN/telephony numbering plan. Nomor tujuan

61 2470018854, dimana 24 merupakan nomor kode area untuk nomor PSTN wilayah Semarang. Pada bagian berikutnya merupakan bagian pilihan (optional part), pada bagian ini menampilkan informasi-informasi berupa nomor asal panggilan, fasilitas yang dibutuhkah oleh pemanggil maupun nomor tujuan. Nomor asal panggilan (Calling party number) panggilan tersebut berasal dari 85741890603, dengan format nomor asal (Nature of Address) berupa format nasional, dan Numbering Plan berupa ISDN / Telephony. Berikutnya Connected line identity request indicator = not requested yang berarti bahwa nomor tujuan tidak membutuhkan informasi nomor asal panggilan. panggilan: Berikutnya detail pesan REL yang menginformasikan penyebab kegagalan ISUP Message Service indicator octet 11------ Network indicator:national Standby network(nas) --01---- spare:01 ----0101 Service indicator:isup 00001100 Message type: Release (REL) ******** circuit identification code:06 39 00000101 signaling link select code:05 ******** Originating Point Code:10 15 ******** Destination Point Code:12 1B 00000010 Pointer to mandatory variable part:02 00000000 Pointer to start of optional part:00 Optional part not exists **************Mandatory Variable part*************** Cause indicators 00000010 Length indicator of Cause Indicator:02 1------- Extension indicator :01-00----- Coding standard :ITU-T standardized coding,as described below ---0---- spare :00 ----0000 Location :user(u) 1------- Extension indicator:01-0100010 Cause value :No circuit/channel available Pesan tersebut pada octet service indicator memberikan informasi bahwa jenis pesan yang dikirimkan berupa Release (REL). Asal pesan dikirim dari node yang memiliki point code 4117 (dalam heksadesimal = 1015) yaitu gateway PSTN Semarang, dengan tujuan ke node yang memiliki point code 4635 (dalam heksadesimal = 121B) yaitu MSC gateway Indosat Semarang (TDSM2). Pesan REL ini dikirimkan melalui SLS

62 (Signalling Link Selection) nomor 5 dan CIC (Circuit Identification Code) 0639 (heksadesimal), yang artinya pesan release ini dikirim melalui link signalling nomor 5 dan digunakan untuk mengatur/memberikan informasi pada panggilan yang terdapat pada sirkit/kanal ke-1593 (heksadesimal = 0639). Pada bagian mandatory variable pesan ini mengandung informasi penyebab berakhirnya panggilan. Cause value atau penyebab kegagalan pada pesan tersebut berupa (No circuit/channel available). Yang menunjukkan bahwa tidak tersedianya kanal atau sirkit yang dibutuhkan. Melihat dari data okupansi, jumlah sirkit yang tersedia masih sangat banyak jumlah sirkit yang bebas (idle). Dari data okupansi, pesan IAM yang dikirimkan dan pesan REL yang didapat memungkinkan bahwa penyebab kegagalan panggilan-panggilan tersebut dikarenakan tidak adanya sirkit yang dibutuhkan. Melihat data okupansi, jumlah sirkit yang tersedia pada saat itu menunjukkan masih banyak sirkit yang kosong. Maka persoalan mengenai jumlah sirkit/kanal yang akan digunakan untuk komunikasi bukan penyebab kegagalan panggilan. Pengecekan selanjutnya menuju pada jenis media transmisi/sirkit yang dibutuhkan. Informasi mengenai jenis media transmisi terletak pada pesan IAM pada bagian kategori nomor tujuan (calling party s category). Informasi yang didapat pesan IAM, bahwa panggilan tersebut membutuhkan media transmisi berupa kanal bicara (speech). Pengecekan berlanjut pada MSC gateway Indosat Semarang (TDSM2). Pada perangkat TDSM2 yang berupa gateway Ericsson ini, akan dianalisa pengaturan routing untuk nomor PSTN Semarang. Berikut ini tampilannya:

63 Gambar 4.2 Pengecekan routing PSTN pada gateway TDSM2 Dari pengecekan pengaturan routing pada gateway TDSM2 yang ada di gambar 4.2, didapat informasi bahwa untuk nomor-nomor PSTN Semarang dengan awalan 247 diarahkan melalui RC (Route case) 1240. Di mana arti dari route case 1240 tersebut adalah sebagai berikut:

64 - CCH=YES ; Compatibility check = Yes, gateway akan mengecek kecocokan rute yang digunakan antara gateway tersebut dengan perangkat di sisi lawannya. - BR= ISTI-0&TMR-1&&-4 ; Branching parameter for routing(br) ini memiliki parameter ISTI-0&TMR- 1&&-4. ISTI-0; Intelligent Network (IN) service trigger indicator-0 memiliki arti bahwa indikator trigger/pemicu ke Intelligent Network(IN) tidak diaktifkan. TMR-1&&-4; Transmission Medium requirement 1 sampai dengan 4 menunjukkan media transmisi yang akan dilewatkan yakni tipe 1 sampai dengan 4. Arti nilai TMR tersebut dapat dijelaskan oleh petunjuk penggunaan perangkat Ericcson di bawah ini: Gambar 4.3 Transmission medium requirement - Routing Inilah bagian utama dari Routing Case / RC, yang menginformasikan bahwa penomoran tersebut dirutekan melalui trunk mana. Di bagian ini rute penomoran dapat dilewatkan ke beberapa trunk dengan metode load sharing.

65 Selain teknik load sharing yang digunakan dapat juga menggunakan teknik redundansi / rute alternatif apabila rute utama mengalami masa masalah atau sudah penuh. - SP Sending Program (SP) ini akan mengatur digit / angka tujuan (B Number). SP=MM1 ; digit / angka tujuan B number akan diterima seluruhnya secara lengkap, dan kemudian akan dikirimkan melalui trunk yang sudah ditentukan secara lengkap pula dimulai dengan digit / angka pertama. - Data Data dapat berisi parameter-parameter tambahan lainnya yang memungkinkan perlakuan-perlakuan khusus terhadap trunk-trunk yang akan digunakan untuk melewatkan nomor tujuan tersebut. Diantaranya, pengaturan echo canceler yang digunakan untuk menghilangkan echo / gema yang dapat terjadi pada koneksi dengan sistem PSTN. Dari keterangan tersebut di atas diketahui bahwa media transmisi yang dibuka pada Routing Case (RC) 1240 berupa kanal 64 kbit/s unrestricted digital information (TMR-1), kanal 56 kbit/s (TMR-2), kanal audio 3,1 khz audio (TMR-3) dan kanal audio 7 khz (TMR-4). Sedangkan untuk kanal bicara / speech (TMR-0) tidak dilewatkan. Hal inilah yang menyebabkan proses panggilan-panggilan ke PSTN yang menggunakan kanal bicara tersebut tidak bisa dibangun. Dari pengamatan data penyebab kegagalan (release cause) dan analisa pengaturan routing PSTN pada TDSM2 di atas, diketahui bahwa kegagalan panggilan

66 tersebut dikarenakan tidak tersedianya jenis media transmisi kanal bicara/speech yang diperlukan untuk panggilan tersebut. 4.1.3 Perbaikan Perutingan MOC Dari hasil analisa di atas, ditemukan problem bahwa : - Perutingan ke nomor-nomor PSTN Semarang (024xxx) memerlukan media transmisi berupa kanal bicara / speech (TMR-0), sedangkan perutingan pada TDSM2 belum menyediakan kanal speech untuk nomor-nomor tujuan tersebut. Perbaikannya : merubah Routing Case 1240 tersebut sehingga panggilanpanggilan ke nomor PSTN yang membutuhkan kanal bicara / speech bisa tersambung. Untuk mencegah terjadinya echo / gema yang mungkin timbul saat terjadi hubungan antara Gateway Indosat dengan gateway PSTN Semarang, perlu diaktifkan pula pencegah gema / echo canceler pada perutingan tersebut. Berikut ini hasil perubahan Route Case 1240 tersebut: Gambar 4.4 Perbaikan routing PSTN pada gateway TDSM2

67 Pada gambar 4.4, terlihat bahwa pada routing case 1240 yang digunakan untuk perutingan menuju gateway PSTN, telah ditambahkan Transmission Medium Requirement - 0 atau kanal speech/bicara dan diarahkan ke trunk PSTN (TLKSM1B). 4.1.4 Hasil Pengamatan MOC Setelah Perbaikan Dari data pengukuran setalah perbaikan dapat dilihat setelah pukul 08.00 yang mana telah ada kenaikan keberhasilan panggilan (Answer Success Ratio) yang sudah di atas 10%. Tabel 4.3 Tabel okupansi outgoing trafik setelah perbaikan Route Date Hour O call O Answ OAS R Availabl e CIC TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 9:00:00 85942 33153 39% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 10:00:00 88736 34315 39% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 11:00:00 88812 31210 35% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 12:00:00 86847 27048 31% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 13:00:00 100688 33957 34% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 14:00:00 93780 30861 33% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 15:00:00 93762 29559 32% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 16:00:00 98559 30164 31% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 17:00:00 105693 29685 28% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 18:00:00 110761 29815 27% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 19:00:00 115354 30494 26% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 20:00:00 97600 24286 25% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 21:00:00 65272 14714 23% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 22:00:00 37415 7642 20% 1612 TDSM2/TLKSM1WB 7/04/2009 23:00:00 19601 3920 20% 1612

68 Tabel 4.4 Penyebab pemutusan panggilan trafik outgoing setelah perbaikan Release Cause Waktu 9:00 16 normal call clearing 35126 64,92% 31 normal,unspecified 200 0,37% 20 subscriber absent 5689 10,51% 34 no circuit/channel available 154 0,28% 1 unallocated numb 1598 2,95% 19 no answer from user (alerted) 2564 4,74% 17 user busy 5694 10,52% 41 temporary failure 197 0,36% 28 invalid num format(addr incom) 965 1,78% 102 recovery on timer expiry 156 0,29% 21 call rejected 1526 2,82% 95 invalid message,unspecified 56 0,10% 127 interworking,unspecified 34 0,06% 47 resource unavailable,unspecif 21 0,04% 38 network out of order 18 0,03% 63 servc/opt not implement,unspec 26 0,05% 18 no user responding 50 0,09% 88 incompatible destination 9 0,02% 101 not compatible with call state 8 0,01% 69 requested facility not impletd 9 0,02% 44 request crt/chan not available 2 0,00% 69 requested facility not impletd 0 0,00% 111 protocol error,unspecified 1 0,00% 100 invalid infor element contents 1 0,00% 27 destination out of order 0 0,00% 58 bearer capab not present avail 0 0,00% Total Release Cause 54104 100%

69 masterclaw: Dan berikut capture pengamatan panggilan ke nomor-nomor PSTN pada Gambar 4.5 Hasil trace MOC setelah perbaikan Hasil monitoring panggilan MOC setelah perbaikan pada gambar 4.5 di atas, terlihat bahwa panggilan-panggilan dari nomor Indosat ke pelanggan Telkom Semarang berakhir dengan penyebab normal call clearing. Berakhirnya panggilan dengan penyebab normal call clearing ini, mengindikasikan panggilan yang terjadi tidak mengalami gangguan.

70 4.2 Panggilan dari Telkom Semarang ke Indosat Semarang (MTC) 4.2.1 Monitoring trafik MTC paska migrasi. Berikut ini hasil monitoring MTC selama beberapa jam paska migrasi gateway Indosat Semarang dari MSC Gateway Alcatel ke MSC Tandem 2 Semarang: Gambar 4.6 Kegagalan panggilan MTC pada hasil trace MasterClaw Pada gambar 4.6 di atas beberapa panggilan masuk berhasil membangun panggilan yang ditandai dengan penyebab / cause = normal, call clearing. Dan beberapa panggilan masuk mengalami kegagalan dengan penyebab / cause = no route to destination.

71 4.2.2 Analisa Problem Kegagalan Panggilan MTC Berikut ini pesan IAM pada panggilan yang mengalami no route to destination yang melalui gateway Indosat Semarang dengan PSTN Telkom Semarang: ISUP Message Service indicator octet 11------ Network indicator:national Standby network(nas) --00---- spare:00 ----0101 Service indicator:isup 00000001 Message type: Initial Address (IAM) ******** circuit identification code:00 88 00000001 signaling link select code:01 ******** Originating Point Code:10 15 ******** Destination Point Code:12 1B ***************Mandatory fixed part***************** Nature of connection indicator 000----- spare:00 ---1---- Echo control device indicator:outgoing echo control device included ----10-- Continuity check indicator:continuity check performed on a previous circuit ------00 Satellite indicator:no satellite circuit in the connection Forward call indicator 00------ ISDN user part preference indicator:isdn user part preferred all the way --1----- ISDN user part indicator:isdn user part used all the way ---0---- End-to-end information indicator @:no end-to-end information available ----0--- Interworking indicator:no interworking encountered (No. 7 signalling all the way) -----00- End-to-end method indicator :no end-to-end method available (only linkby-link method available) -------0 National/international call indicator:call to be treated as a national call 0000---- Reserved for national use:00 ----0--- spare :00 -----00- SCCP method indicator:no indication -------1 ISDN access indicator:originating access ISDN Calling party's category 00001010 ordinary calling subscriber Transmission medium requirement 00000000 Transmission medium requirement:speech 00000010 Pointer to mandatory variable part:02 00001010 Pointer to start of optional part:0a **************Mandatory Variable part*************** Called party number 00001000 Length indicator of Called party number:08 0------- Odd/even indicator:00-0000011 Nature of address indicator:national (significant) number (national use) 1------- Internal network number indicator (INN ind.):routing to internal network number not allowed -001---- Numbering plan indicator:isdn (Telephony) numbering plan (Recommendation E.164) ----0000 spare:00 address signal,f indicates ST,address complete ******** 8156927347F *****************Optional part********************** 00001010 Calling party number Calling party number 00001000 Length indicator of Calling party number:08 1------- Odd/even indicator:01-0000011 Nature of address indicator:national (significant) number (national use) 0------- Calling party number incomplete indicator (NI) @:complete -001---- Numbering plan indicator:isdn (Telephony) numbering plan (Recommendation E.164) ----00-- Address presentation restricted (Pres. Restric.) indicator:presentation allowed ------11 Screening indicator:network provided address signal,f indicates ST,address complete ******** 248313152 ******** Filler:0 00110001 Propagation delay counter 00000010 Length indicator of PropagationDelayCounter:02 Propagation delay counter Propagation delay value(binary code) ******** 00 BE 00111101 Hop counter (Reserved)

72 00000001 Length indicator of HopCounter:01 Hop counter (Reserved) 000----- spare:00 ---00111 Hop counter:07 00011101 User service information User service information 00000011 Length indicator of User service information:03 1------- Extension indicator :01-00----- Coding standard :ITU-T standardized coding,as described below ---00000 Information transfer capability :speech 1------- Extension indicator :01-00----- Transfer mode :circuit mode ---10000 Information transfer rate :64kbit/s 1------- Extension indicator:01-01----- 01 Layer1 ident. ---00011 User information layer 1 protocol:recommendation G.711 A-law 00000011 Access transport Access transport 00000100 Length indicator of contents of information element (octets):04 ******** Information element(s):7d 02 91 81 00111001 Parameter compatibility information Parameter compatibility information 00000100 Length indicator of Parameter compatibility information:04 Nth upgraded parameter name and Instruction indicators 00110001 1st upgraded parameter: Propagation delay counter 1------- Extension indicator:01-10----- Pass On Not Possible Ind:discard parameter ---0---- Discard parameter indicator:do not discard parameter (pass on) ----0--- Discard message indicator:do not discard message (pass on) -----0-- Send notification indicator :do not send notification ------0- Release call indicator:do not release call -------0 Transit at intermediate exchange indicator:transit interpretation 00111101 1st upgraded parameter: Hop counter (Reserved) 1------- Extension indicator:01-10----- Pass On Not Possible Ind:discard parameter ---0---- Discard parameter indicator:do not discard parameter (pass on) ----0--- Discard message indicator:do not discard message (pass on) -----0-- Send notification indicator :do not send notification ------0- Release call indicator:do not release call -------0 Transit at intermediate exchange indicator:transit interpretation 00000000 End of optional parameter Dari pesan IAM yang dikirim oleh gateway Telkom Semarang di atas bisa dijelaskan sebagai berikut. Pesan IAM dikirim dari node yang memiliki point code 1015 (dalam desimal = 4117) dalam jaringan ini adalah gateway Telkom Semarang dan dikirim ke node yang memiliki pointcode 121B (dalam desimal = 4635) yang merupakan point code gateway Indosat Semarang (TDSM2). Pesan IAM ini dikirimkan melalui SLC (Signalling Link Code) nomor 1. Dan CIC (Circuit Identification Code) 0088 (heksadesimal), yang berarti bahwa percakapan yang nantinya akan berlangsung menggunakan kanal (time slot) ke 136 (desimal). Berikutnya adalah informasi mengenai jenis pesan yang dikirimkan yakni berupa pesan IAM (Initial Address Message)

73 Pada bagian mandatory fixed part, parameter-parameter yang digunakan yaitu: indicator pengaturan echo, dari perangkat gateway Telkom Semarang diaktifkan pengaturan echo. Diaktifkannya pengecekan secara kontinyu (continuity check) dari sisi Telkom Semarang. Panggilan yang sedang dibangun dikategorikan sebagai panggilan nasional. Jenis media transmisi yang digunakan (transmission medium requirement) berupa kanal bicara / speech. Pada bagian mandatory fixed part memuat informasi nomor tujuan (called party number). Beberapa parameter yang bisa dijelaskan, yakni format nomor tujuan yang dikirimkan (nature of address indicator) berupa format nasional. Numbering Plan Indicator atau jenis penomoran yang dikirimkan berupa ISDN/telephony numbering plan. Nomor tujuan dari panggilan tersebut 8156927347, yang merupakan penomoran Indosat POI (Point of Interconnection) Semarang. Selanjutnya pada bagian optional part memberikan informasi berupa nomor asal panggilan dan format nomor pemanggil. Panggilan di atas berasal dari nomor 248313152 yang di kirimkan dalam format nasional. Berikutnya detail pesan REL (Release) yang menginformasikan penyebab kegagalan panggilan tersebut: ISUP Message Service indicator octet 11------ Network indicator:national Standby network(nas) --00---- spare:00 ----0101 Service indicator:isup 00001100 Message type: Release (REL) ******** circuit identification code:00 9B 00001011 signaling link select code:0b ******** Originating Point Code:12 1B ******** Destination Point Code:10 15 00000010 Pointer to mandatory variable part:02 00000000 Pointer to start of optional part:00 Optional part not exists **************Mandatory Variable part*************** Cause indicators 00000010 Length indicator of Cause Indicator:02 1------- Extension indicator :01-00----- Coding standard :ITU-T standardized coding,as described below ---0---- spare :00 ----0011 Location :transit network(tn) 1------- Extension indicator:01-0000011 Cause value :No route to destination

74 Pesan REL (Release) di atas dikirim dari node yang memiliki point code 121B (heksadesimal) atau 4635 (desimal) dalam hal ini perangkat Indosat TDSM2. Pesan REL ini ditujukan ke node yang memiliki point code 1015 (heksadesimal) atau 4117 (decimal) dalam hal ini perangkat gateway Telkom Semarang. Pesan release dikirimkan melalui link signalling nomor B (heksadesimal) / 11 (decimal) untuk mengontrol/memberikan informasi pada percakapan kanal 9B (heksadesimal) / 155 desimal. Penyebab kegagalan percakapan ini dikarenakan tidak ada rute tujuan / no route destination

75 Berikut ini pengecekan routing incoming penomoran Indosat: Gambar 4.7 Pengecekan routing interogasi ke HLR Dari capture gambar 4.7 ini,dapat dijelaskan bahwa semua panggilan yang berasal dari trunk Telkom ditandai dengan nilai asal/origin 20. Panggilan dari nilai origin 20 ke nomor-nomor Indosat dibuka secara global berdasar NDC (Network Directory Code). Dan untuk kasus ini peroutingan internal Indosat, dibuka global 815. Di mana

76 panggilan ke 815 diarahkan ke HLR (0GRI3), dengan maksud untuk mengetahui MSRN/VLR nomor tujuan yang ada di dalam database HLR. Dari hasil MSRN/VLR yang didapat dari HLR, selanjutnya dilakukan pengecekan routing dari gateway TDSM2 ke MSC tempat nomor tujuan (B# number) berada. Gambar 4.8 Pengecekan VLR number Gambar 4.8 tersebut menampilkan database HLR, nomor tujuan berada di VLR number / MSC 628160493000. Pada MSC tersebut, memiliki data MSRN dari 628160491 sampai 628160492

77 Gambar 4.9 Pengecekan alokasi MSRN Gambar 4.9 ini menjelaskan VLR number dari MSM06 adalah 628160493000. Dan alokasi MSRN pada MSM06 bagi pelanggan di wilayahnya memiliki range dari 6281604910xxx sampai dengan 6281604929xxx. Setelah informasi keberadaan nomor tujuan didapat dari HLR dan alokasi MSRN tempat nomor tujuan berada diketahui, selanjutnya dilakukan pengecekan routing dari gateway TDSM2 ke VLR MSM06. Pada gateway TDSM2 akan di cek pengaturan routing ke MSRN 628160491xxxx sampai 628160492xxx. Berikut ini tampilannya:

78 Gambar 4.10 Pengecekan routing MSRN pada TDSM2 Hasil pengecekan routing MSRN di atas, hanya ditemui perutingan dari TDSM2 ke MSRN 628160494 dan 628160495. Sedangkan perutingan ke MSRN 628160491xxx dan 628160492xxx tidak ditemukan. Dari pengecekan tersebut di atas diketahui bahwa perutingan MSRN dari TDSM2 menuju ke MSC MSM06 tidak ditemukan, sehingga menyebabkan pelanggan-pelanggan

79 yang berada di dalam cakupan MSM06 tidak dapat menerima panggilan dari pelangganpelanggan yang melalui jaringan Telkom Semarang. 4.2.3 Perbaikan Perutingan MTC Dari hasil analisa di atas, ditemukan problem bahwa: - Perutingan dari TDSM2 ke MSRN MSM06 tidak ditemukan, sehingga pelanggan-pelanggan di area cakupan MSM06 tidak dapat menerima panggilan dari Telkom Semarang. Perbaikan yang dilakukan: menambah perutingan dari TDM2 ke MSRN MSM06 melalui routing case yang berisi kanal / trunk yang menuju ke MSM06.

80 Berikut ini hasil penambahan routing di TDSM2 tersebut: Gambar 4.11 Perbaikan routing MSRN pada TDSM2 Dari hasil perbaikan routing MSRN di gateway TDSM2 pada gambar 4.11 ini, panggilan melalui gateway TDSM2 ke MSRN MSM06 (8160491 & 8160492) telah di tambahkan. Dan diarahkan melalui Routing Case ke arah MSM06.

81 4.2.4 Hasil Pengamatan MTC Setelah Perbaikan Dari hasil pengamatan pada signalling gateway, panggilan-panggilan dari PSTN Semarang menuju pelanggan-pelanggan yang ada di area MSM06 sukses tersambung. Berikut ini capture pengamatan panggilan masuk pada masterclaw: Gambar 4.12 Hasil trace MTC setelah perbaikan Pada gambar 4.12 ini, terlihat monitoring panggilan MTC dari Telkom Semarang sekitar pukul 8 (paska perbaikan routing MSRN) bahwa panggilan yang sebelumnya mengalami kegagalan panggilan (dalam lingkaran) telah sukses di dalam membangun komunikasi. Sudah tidak muncul kembali panggilan masuk yang berakhir dengan penyebab No route to destination.