LAPORAN KEUANGAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) Dengan angka perbandingan 31 Maret 2015 (Tidak diaudit) dan 31

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN KEUANGAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2016 (TIDAK DIAUDIT) Dengan angka perbandingan 30 September 2015 (Tidak diaudit) dan 31

PT PANASIA INDO RESOURCES Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 SEPTEMBER 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat.

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 Disajikan dalam Rupiah

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT PANASIA INDOSYNTEC Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT SARIGUNA PRIMATIRTA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 31 Maret 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

Perusahaan berdomisili dan pabriknya berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jl. Garuda 153/74, Bandung, Jawa Barat.

PT SURABAYA AGUNG INDUSTRI PULP & KERTAS Tbk

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

PT PARAMITA BANGUN SARANA Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT PELAYARAN BAHTERA ADHIGUNA DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2014

PT BINTANG OTO GLOBAL Tbk (d/h PT SUMBER UTAMA NIAGA) dan Entitas Anak

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 4

30 Juni 31 Desember

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2017 dan 2016, untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT GREENWOOD SEJAHTERA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BATAVIA PROSPERINDO INTERNASIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

Jumlah aset lancar

PT GEMA GRAHASARANA Tbk DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN


PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MILLENNIUM PHARMACON INTERNATIONAL Tbk. Laporan Keuangan Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2013 (Belum Diaudit)

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT MITRA PEMUDA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT VICTORIA INSURANCE

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SAT NUSAPERSADA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 4-5. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6-7

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

Global Teleshop Tbk dan entitas anaknya

PT ARITA PRIMA INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT SELAMAT SEMPURNA Tbk. DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian (Tidak Diaudit) 30 Juni 2012 (Mata Uang Rupiah Indonesia)

PT VICTORIA INVESTAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIPPO SECURITIES Tbk

PT Global Teleshop Tbk. dan entitas anaknya

PT Electronic City Indonesia Tbk dan Entitas Anak

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT HARTADINATA ABADI, Tbk LAPORAN KEUANGAN. Untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2017 dan 2016 (Tidak diaudit)

PT SLJ GLOBAL Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2016 (Tidak Diaudit)

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT MULTIBREEDER ADIRAMA INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT Global Teleshop Tbk dan entitas anaknya

PT ALKINDO NARATAMA TBK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 D A N LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT FORTUNE INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK

Transkripsi:

LAPORAN KEUANGAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 (TIDAK DIAUDIT) Dengan angka perbandingan 31 Maret 2015 (Tidak diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit)

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 DESEMBER 2015 ASET ASET LANCAR Kas dan bank 5 16.902.799.330 12.411.866.305 Piutang usaha 6,14,25 Pihak ketiga, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 2.747.924.690 (2015: Rp 2.747.924.690) 108.436.068.225 106.170.381.752 Pihak berelasi 25.160.818.326 3.511.851.611 Piutang lain-lain pihak ketiga 3.773.846.040 22.425.240.212 Persediaan 7,14 269.048.965.847 309.153.528.810 Pajak dibayar dimuka 24 78.717.009.835 106.637.779.366 Biaya dibayar dimuka dan uang muka 39.056.414.831 37.944.223.112 Jumlah aset lancar 541.095.922.434 598.254.871.168 ASET TIDAK LANCAR Investasi saham 8 7.035.609.292 7.035.609.292 Aset pajak tangguhan 24 97.418.710.630 71.097.287.223 Piutang lain-lain jangka panjang pihak berelasi 9,25 19.731.462.204 46.539.905.668 Uang muka pembelian aset tetap 3.000.000.000 4.300.000.000 Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.089.409.378.134 (2015: Rp 1.029.204.738.284) 10,11,14 4.057.542.018.678 4.104.638.615.350 Aset yang tidak digunakan dalam operasi 10 - - Beban eksplorasi yang ditangguhkan 32.016.528.521 32.020.111.645 Tagihan restitusi pajak 24 5.623.500.937 4.883.798.638 Aset tidak lancar lainnya 9.562.191.003 9.597.705.003 Jumlah aset tidak lancar 4.231.930.021.265 4.280.113.032.819 JUMLAH ASET 4.773.025.943.699 4.878.367.903.987 2 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

` PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan 31 MARET 2016 31 DESEMBER 2015 LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek 11 159.947.887.572 159.950.409.746 Utang usaha 12,25 Pihak ketiga 141.476.573.141 224.570.827.681 Pihak berelasi 2.750.000.000 31.194.460 Utang lain-lain 12,25 Pihak ketiga 79.862.267.535 92.266.319.871 Pihak berelasi 295.776.482.005 213.760.384.056 Uang muka penjualan 3.827.724.334 3.092.659.235 Utang pajak 24 1.399.558.650 1.300.106.242 Beban akrual 33.918.758.775 67.144.967.165 Liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek 13 9.238.717.733 5.839.218.082 Pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 14 67.971.559.280 64.008.804.552 Jumlah liabilitas jangka pendek 796.169.529.025 831.964.891.090 LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 14 2.392.274.109.011 2.363.501.465.267 Liabilitas imbalan kerja karyawan 15 39.215.282.747 38.258.073.085 Utang lain-lain jangka panjang 16,25 Pihak ketiga 15.261.000.000 15.261.000.000 Pihak berelasi 206.955.450.000 233.420.650.000 Jumlah liabilitas jangka panjang 2.653.705.841.758 2.650.441.188.352 JUMLAH LIABILITAS 3.449.875.370.783 3.482.406.079.442 3 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

` PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 DESEMBER 2015 EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham, nilai nominal Rp 500 per saham (nilai penuh) Modal dasar, 12.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh, 3.601.462.800 saham (2015: 3.601.462.800 saham) 17 1.800.731.400.000 1.800.731.400.000 Agio saham 18 135.536.992.280 135.536.992.280 Saldo laba (defisit) Dicadangkan 10.640.000.000 10.640.000.000 Belum dicadangkan (892.929.975.749) (851.230.028.100) Jumlah 1.053.978.416.531 1.095.678.364.180 Kepentingan non-pengendali 19 269.172.156.385 300.283.460.365 JUMLAH EKUITAS 1.323.150.572.916 1.395.961.824.545 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 4.773.025.943.699 4.878.367.903.987 4 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 31 MARET 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 MARET 2015 PENJUALAN NETO 20,25 430.409.008.866 257.308.349.916 BEBAN POKOK PENJUALAN 21 (426.449.115.928) (266.092.264.484) LABA (RUGI) BRUTO 3.959.892.938 (8.783.914.568) Beban penjualan 22 (33.801.753.518) (5.032.807.930) Beban umum dan administrasi 22 (15.935.268.205) (13.609.295.846) Penghasilan lainnya 23 12.606.357.452 14.253.640 Beban lainnya 23 (1.044.169.524) (95.791.651.873) RUGI USAHA (34.214.940.857) (123.203.416.577) Penghasilan keuangan 60.229.017 68.400.907 Beban keuangan (64.977.963.196) (3.400.216.987) RUGI SEBELUM PAJAK (99.132.675.036) (126.535.232.657) PAJAK PENGHASILAN 24 Pajak kini - - Pajak tangguhan 26.321.423.407 28.190.199.064 Jumlah pajak penghasilan 26.321.423.407 28.190.199.064 RUGI NETO TAHUN BERJALAN (72.811.251.629) (98.345.033.593) BEBAN KOMPREHENSIF LAIN Kerugian aktuarial 15 - - Pajak penghasilan untuk aktuarial 24 - - JUMLAH BEBAN KOMPREHENSIF (72.811.251.629) (98.345.033.593) 5 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA ATAU RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK BULAN-BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 31 MARET 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 MARET 2015 Rugi neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk (41.699.947.649) (95.090.295.059) Kepentingan non-pengendali (31.111.303.980) (3.254.738.534) Jumlah (72.811.251.629) (98.345.033.593) Jumlah beban komprehesif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk (41.699.947.649) (95.090.295.059) Kepentingan non-pengendali (31.111.303.980) (3.254.738.534) Jumlah (72.811.251.629) (98.345.033.593) Rugi per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilikan entitas induk (16,24) (62,05) 6 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK BULAN-BULAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Saldo laba (defisit) Belum non- Jumlah Catatan Modal disetor Agio saham Dicadangkan dicadangkan Jumlah pengendali ekuitas Saldo per 1 Januari 2015 (Disajikan kembali) 766.285.500.000 22.575.500.000 10.640.000.000 (547.436.248.227) 252.064.751.773 352.800.475.683 604.865.227.456 Penambahan modal disetor melalui konversi utang 17 1.034.445.900.000 - - - 1.034.445.900.000-1.034.445.900.000 Agio saham melalui konversi utang 18-112.961.492.280 - - 112.961.492.280-112.961.492.280 Rugi neto tahun berjalan - - (303.146.045.216) (303.146.045.216) (52.512.973.010) (355.659.018.226) Beban komprehensif lain - - - (647.734.657) (647.734.657) (4.042.308) (651.776.965) 31 Desember 2015 1.800.731.400.000 135.536.992.280 10.640.000.000 (851.230.028.100) 1.095.678.364.180 300.283.460.365 1.395.961.824.545 Rugi neto tahun berjalan - - - (41.699.947.649) (41.699.947.649) (31.111.303.980) (72.811.251.629) Beban komprehensif lain - - - - - - - Saldo per 31 Maret 2016 1.800.731.400.000 135.536.992.280 10.640.000.000 (892.929.975.749) 1.053.978.416.531 269.172.156.385 1.323.150.572.916 7 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK BULAN-BULAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 DESEMBER 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 407.229.420.777 1.413.229.114.324 Pembayaran kepada pemasok dan lainnya (440.232.525.505) (1.293.522.882.345) Pembayaran kepada karyawan (6.561.523.273) (31.078.260.348) Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi (39.564.628.001) 88.627.971.631 Penerimaan dari: Penghasilan keuangan 60.229.017 275.435.306 Pembayaran untuk: Pajak penghasilan (739.702.333) (1.093.031.582) Beban keuangan (63.306.409.924) (23.274.896.889) Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (103.550.511.241) 64.535.478.466 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan beban eksplorasi yang ditangguhkan 3.583.124 (360.594.764) Penurunan uang muka pembelian aset tetap 1.300.000.000 (4.300.000.000) Hasil penjualan aset tetap 10 620.833.333 2.684.288.179 Perolehan aset tetap 10 (13.736.300.588) (647.812.345.421) Penurunan (kenaikan) aset tidak lancar lainnya 35.514.000 1.135.505.200 Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (11.776.370.131) (648.653.146.806) 8 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT PANASIA INDO RESOURCES TBK DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (Lanjutan) UNTUK BULAN-BULAN TAHUN YANG BERAKHIR 31 MARET 2016 DAN 31 DESEMBER 2015 Disajikan dalam Rupiah Catatan 31 MARET 2016 31 DESEMBER 2015 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penurunan (kenaikan) piutang lain-lain jangka panjang pihak berelasi 26.808.443.464 (30.741.888.661) Kenaikan utang lain-lain pihak berelasi 82.016.097.949 4.514.553.302 Pencairan pinjaman bank jangka panjang 39.095.878.584 370.834.022.703 Pembayaran pinjaman bank jangka panjang - (26.298.360.993) Pembayaran bunga pinjaman bank dan administrasi bank lainnya (1.671.553.272) (5.118.927.000) Kenaikan (penurunan) utang lain-lain jangka panjang (26.465.200.000) 248.681.650.000 Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 119.783.666.725 561.871.049.351 PENURUNAN NETO KAS DAN BANK 4.456.785.353 (22.246.618.989) DAMPAK NETO PERUBAHAN NILAI TUKAR ATAS KAS DAN BANK 34.148.672 (4.395.301) KAS DAN BANK AWAL TAHUN 12.411.865.305 34.662.879.595 KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 16.902.799.330 12.411.865.305 Tambahan informasi arus kas diungkapkan dalam Catatan 33-9 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 1. UMUM a. Pendirian dan informasi umum Perusahaan PT Panasia Indo Resources (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta No. 13 tanggal 6 April 1973 dari Imas Fatimah, S.H., notaris di Bandung. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/174/23 tanggal 11 Maret 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 16 tanggal 24 Pebruari 1987, Tambahan No. 171. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 91 tanggal 26 Juni 2015 yang dibuat di hadapan R. Tendy Suwarman, S.H., notaris di Bandung, mengenai peningkatan modal ditempatkan melalui konversi utang dan penyusunan kembali seluruh Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-0939348.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 13 Juli 2015. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak di bidang industri tekstil dan investasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Perusahaan berdomisili di Jl. Garuda No. 153/74, Kelurahan Garuda, Kecamatan Andir. Kantor dan Pabrik Perusahaan beralamat di Jl. Moh. Toha Km 6, Bandung. b. Manajemen kunci dan informasi lainnya Susunan manajemen kunci Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris utama : Awong Hidjaja Komisaris : Drs. Koeswardojo Agnes Novella Hidjaja Dewan Direksi Direktur utama : Joshua Seng Bouw Lim Direktur : Soebianto Bambang Soegiarto Enrico Haryono Jumlah gaji dan remunerasi dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebesar Rp 574.361.000 pada tanggal 31 Maret 2016 dan Rp 384.340.000 pada tanggal 31 Maret 2015. 10

1. UMUM (Lanjutan) b. Manajemen kunci dan informasi lainnya (Lanjutan) Perusahaan memiliki karyawan sebanyak 3.382 orang pada tanggal 31 Maret 2016 dan 3.479 tanggal 31 Desember 2015 (tidak diaudit). c. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tanggal 22 Maret 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan suratnya No. SI-091/SHM/MK.10/1990 untuk melakukan penawaran umum atas 7.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 6 Juni 1990, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Pada tanggal 22 Maret 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-1949/PM/1992 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas sebesar 95.000.000 saham kepada para pemegang saham. Pada tanggal 6 April 1993, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Sebanyak 1.000.571.000 saham merupakan saham hasil konversi utang yang dilakukan antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2006. Sebanyak 2.068.891.800 saham merupakan saham hasil konversi utang yang dilakukan pada tahun 2015. Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 3.601.462.800 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. d. Entitas Anak Pada tanggal 31 Desember 2015, entitas anak Perusahaan adalah sebagai berikut: Entitas anak Bidang usaha Saat dimulainya kegiatan usaha Domisili Persentase kepemilikan (langsung dan tidak langsung) (%) Jumlah aset sebelum eliminasi 2016 2015 PT Sarana Logam Unggul (SLU) Pertambangan kromit Belum beroperasi Sulawesi Tenggara 55% 55% 19.089.448.399 19.334.205.043 PT Sinar Tambang Arthalestari (STA) Pertambangan semen 2015 Jaw a Tengah 51% 51% 3.751.534.362.629 3.816.715.024.223 e. Ijin usaha pertambangan Pada tanggal 18 Agustus 2010, SLU memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) operasi produksi sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Konawe Utara No. 591 tahun 2010 dengan Kode Wilayah KW 10 AGT OP 001, dengan luas area 2.487 hektar di Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara yang berlaku selama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 kali. Pada tanggal 15 Maret 2011, STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/231/2011, dengan luas area 766,3 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun. 11

1. UMUM (Lanjutan) e. Ijin usaha pertambangan (Lanjutan) Pada tanggal 15 Maret 2011 STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/232/2011, dengan luas area 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang, Wangon dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun. Pada tanggal 16 November 2011, STA memperoleh Izin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 545/903/2011 dengan kode wilayah 32 3302 4 40 2011 001, dengan luas area 1.192 hektar di Desa Darmakradenan, Karangbawang, Pancasan, Sawangan, Kracak, dan Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku selama 5 tahun. Pada tanggal 22 Maret 2012 STA memperoleh persetujuan penciutan wilayah Ijin Usaha Pertambangan (IUP) eksplorasi dengan Surat Keputusan Bupati Banyumas No. 184 tahun 2012 dengan kode wilayah 32 3302 4 39 2012 014, dengan luas area 932 hektar yang sebelumnya 1.703 hektar di Kecamatan Ajibarang dan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang berlaku sesuai dengan SK Bupati Banyumas No. 545/232/2011 yang direvisi. f. Area eksplorasi Persentase Nama Tanggal Masa kepemilikan Perkiraan pemilik ijin perolehan berlaku ijin akan sesuai ijin Jenis cadangan per Nama lokasi lokasi ijin ekploitasi segera berakhir lokasi cadangan 30 September 2015 32 3302 4 40 2011 001 STA 16 Nopember 2011 16 November 2016 100% Batu kapur 488.623.661 32 3302 4 39 2012 014 STA 15 Maret 2011 15 Maret 2016 100% Tanah liat 417.747.578 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ( SAK ) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ). Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan. Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. 12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (Lanjutan) Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Grup. Tahun buku Grup adalah 1 Januari - 31 Desember. Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, kecuali dinyatakan lain, dinyatakan dalam dan dibulatkan menjadi ribuan Rupiah. b. Prinsip-prinsip konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Grup seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Laporan keuangan entitas anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten. Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra-grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas anak dikonsolidasi secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Seluruh laba rugi komprehensif suatu entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali ( KNP ) bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup: i) menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; vi) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian; dan vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. 13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) b. Prinsip-prinsip konsolidasian (Lanjutan) KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. c. Kombinasi bisnis Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan dan disertakan dalam beban-beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan pengukuran nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas ( UPK ) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. d. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali. Revisi terhadap PSAK No. 38 menetapkan secara spesifik bahwa ruang lingkupnya hanya meliputi kombinasi bisnis yang memenuhi persyaratan kombinasi bisnis sesuai dengan PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis yang dilakukan dengan entitas sepengendali. 14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) d. Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Lanjutan) Transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, aset atau liabilitas yang dialihkan dicatat pada nilai buku sebagai kombinasi bisnis dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor" pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian. e. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Nilai tukar yang digunakan adalah sebagai berikut (angka penuh dalam Rupiah): Maret 2016 Maret 2015 Desember 2015 Euro Eropa 15.029,77 14.164,76 15.069,68 Franc Sw iss 13.746,87 13.515,85 13.951,30 Dolar Amerika Serikat 13.276,00 13.084,00 13.795,00 Dolar Singapura 9.830,09 9.508,04 9.751,19 Yen Jepang 118,18 108,95 114,52 f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7 (Revisi 2010). 15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) f. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi (Lanjutan) Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: i) langsung atau tidak langsung melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; ii) suatu pihak yang berelasi dengan Grup; iii) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; iv) suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup; v) suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir i) atau iv); vi) suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir iv) atau v); atau vii) suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Grup atau entitas yang terkait dengan Grup. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak-pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga. g. Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, investasi jangka pendek dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang dan pinjaman rekening koran. Pinjaman rekening koran akan tercatat sebagai pinjaman pada liabilitas jangka pendek dalam laporan posisi keuangan. h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan. i. Biaya dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya. 16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan Aset keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menetapkan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi kembali pada setiap akhir tahun keuangan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar, namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut. Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan bank, piutang usaha dan lain-lain yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pengukuran setelah pengakuan awal - Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif ( SBE ). Keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang objektif bahwa Grup tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan di bawah ini. 17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penghentian pengakuan aset keuangan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii) Grup mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (I) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (II) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut. Ketika Grup mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Grup mengevaluasi sejauh mana Grup memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Grup tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Grup sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup. Dalam hal ini, Grup juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Grup yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Penurunan nilai aset keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. 18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut ( peristiwa yang merugikan ), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Grup pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup. 19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) Aset keuangan (Lanjutan) Penurunan nilai aset keuangan (Lanjutan) (i) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (Lanjutan) Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (ii) Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya. Liabilitas keuangan Pengakuan dan pengukuran awal Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, utang, dan pinjaman. Grup menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Liabilitas keuangan utama Grup meliputi pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lainlain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja karyawan jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. 20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Pengukuran setelah pengakuan awal - Utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai beban keuangan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. - Utang Liabilitas untuk pinjaman bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek dan pinjaman bank jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional). Penghentian pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi. Saling hapus instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. 21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) j. Instrumen keuangan (Lanjutan) Liabilitas keuangan (Lanjutan) Penghentian pengakuan (Lanjutan) Nilai wajar instrumen keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan oleh PSAK No. 55 antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. k. Investasi pada entitas asosiasi Investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas dan pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan. Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh yang signifikan namun tidak mengendalikan, pada umumnya dengan penyertaan antara 20% sampai dengan 50% kekuasaan suara. Investasi ini termasuk goodwill yang teridentifikasi pada saat akuisisi, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Jika bagian kepemilikan atas entitas asosiasi berkurang namun masih terdapat pengaruh signifikan, maka hanya bagian proporsional dari jumlah yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang direklasifikasi ke komponen laba rugi. Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui dalam komponen laba rugi, dan bagian Grup atas perubahan pada pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi setelah tanggal akuisisi diakui pada pendapatan komprehensif lain. Akumulasi perubahan setelah tanggal akuisisi disesuaikan pada nilai tercatat investasi. Jika penyertaan Grup atas kerugian pada entitas asosiasi sama dengan atau melebihi penyertaannya pada entitas asosiasi, Grup tidak mengakui bagiannya atas kerugian lebih lanjut, kecuali Grup memiliki kewajiban konstruktif atau hukum atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi. 22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) k. Investasi pada entitas asosiasi (Lanjutan) Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa investasi pada entitas asosiasi telah mengalami penurunan nilai. Jika hal tersebut terjadi, maka Grup menghitung jumlah kerugian penurunan nilai yang merupakan selisih antara jumlah yang dapat diperoleh kembali dari investasi pada entitas asosiasi tersebut dengan nilai tercatatnya, dan mengakui penurunan nilai dalam komponen laba rugi. Laba yang belum direalisasi dari transaksi-transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar persentase kepemilikan pada entitas asosiasi tersebut. Rugi yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut menyediakan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Penyesuaian dilakukan, apabila dibutuhkan, untuk menyamakan kebijakan akuntansi pada entitas asosiasi dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup. Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hilir dan hulu antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan konsolidasian Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Keuntungan atau kerugian akibat dilusi investasi pada entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. l. Aset tetap Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Grup manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait. Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut: Tahun Bangunan, prasarana dan infrastruktur 20 Mesin dan peralatan 10-20 Kendaraan dan alat-alat berat 4-8 Perlengkapan kantor dan pabrik 4-8 23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) l. Aset tetap (Lanjutan) Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak didepresiasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan. Nilai residu aset, umur manfaat, dan metode penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun finansial dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi biaya pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun Aset Tetap yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25, Hak atas Tanah, biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha ( HGU ), Hak Guna Bangunan ( HGB ), dan Hak Pakai ( HP ) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun Aset Tetap dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB, dan HP diakui sebagai bagian dari akun Beban Ditangguhkan pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah. m. Penurunan nilai aset non-keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut. 24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) m. Penurunan nilai aset non-keuangan (Lanjutan) Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas ( UPK ) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui sebagai laba atau rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Untuk aset selain goodwill, penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir tahun dan ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) terkait dari goodwill tersebut. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya. n. Biaya eksplorasi yang ditangguhkan Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: i) biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau ii) kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, dan kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut. 25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Biaya eksplorasi yang ditangguhkan (Lanjutan) Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung suksesnya pengembangan dan eksploitasi secara komersial, atau penjualan dari area of interest yang terkait. Setiap area of interest ditelaah pada setiap akhir periode akuntansi. Biaya eksplorasi yang terkait pada suatu area of interest yang telah ditinggalkan atau yang telah diputuskan Direksi Grup bahwa area of interest tersebut tidak layak secara ekonomis, dihapuskan pada periode keputusan tersebut dibuat. Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest yang terjadi sebelum dimulainya operasi di area tersebut, sepanjang telah memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi. Biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, administrasi dan perizinan, geologi dan geofisika, dan biaya-biaya yang terjadi untuk mengembangkan area tambang sebelum dimulainya operasi secara komersial. Biaya eksplorasi dan pengembangan diamortisasi berdasarkan unit produksi sejak dimulainya produksi secara komersial dengan memperhatikan masa PKP2B, Kuasa Pertambangan atau Izin Usaha Pertambangan. o. Biaya pinjaman Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan, pembangunan, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset. Disamping itu, biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Grup sehubungan dengan peminjaman dana. Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset kualifikasian dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya. p. Provisi Provisi diakui jika Grup memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat. Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. 26