Nita Triana 1, Darmawati 2, Imam Mahadi 3 Phone Number:

dokumen-dokumen yang mirip
KANDUNGAN VITAMIN C DAN UJI ORGANOLEPTIK FRUITHGURT KULIT BUAH SEMANGKA DENGAN PENAMBAHAN GULA AREN DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KUALITAS FRUITGHURT KULIT PISANG (Musa paradisiaca) DENGAN PENAMBAHAN SARI TEBU DAN KAYU SECANG NASKAH PUBLIKASI

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

THE ADDITION OF MILK ULTRA HIGH TEMPERATURE (UHT) IN THE MAKING YOGHURT AS LEARNING MODULE DESIGN BIOLOGY IN HIGH SCHOOL

UJI KUALITAS YOGHURT SUSU SAPI DENGAN PENAMBAHAN MADU dan Lactobacillus bulgaricus PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

I PENDAHULUAN. sehat juga semakin meningkat. Produk-produk fermentasi bisa berasal dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan sumber makanan yang bergizi tinggi. Jamur juga termasuk bahan pangan alternatif yang disukai oleh

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI GLUKOSA PADA SOYGURT

Untuk. Disusun oleh : A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Biologi

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

M. Yogie Nugraha 1), Edison 2), and Syahrul 2) Abstract

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu. Yoghurt adalah salah satu produk olahan pangan bersifat probiotik yang

BAB I PENDAHULUAN. mamalia seperti sapi, kambing, unta, maupun hewan menyusui lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan susu segar sebagai bahan dasarnya, karena total padatan

MAKING NATA DE PINA FROM WASTE OF PINEAPPLE SUBSTRATES BASED ON LONG FERMENTATION AS A LEARNING MODULE DESIGN IN BIOLOGY OF SENIOR HIGH SCHOOL

I PENDAHULUAN. (6) Hipotesis Penelitian, (7) Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Allah Subhanahu wa Ta ala menciptakan segala sesuatu tanpa sia-sia,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi

PENGARUH PENAMBAHAN Ca-LAKTAT TERHADAP KARAKTERISTIK YOGURT KEDELAI JAGUNG PROPOSAL SKRIPSI OLEH : YOHANES ALIM

BAB I PENDAHULUAN. campuran Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Berbagai

PEMBUATAN YOGHURT SUSU SAPI DENGAN BANTUAN MIKROORGANISME DALAM PLAIN YOGHURT MENGGUNAKAN ALAT FERMENTOR

CHARACTERISTICS OF ADDITION SUCROSE IN YOGURT MANGO ( MANGIFERA INDICA L. ) AS DESIGN STUDENT WORKSHEET ( LKS ) BIOLOGY SMA

MUTU SENSORI SUSU FERMENTASI PROBIOTIK SELAMA PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN Lactobacillus casei subsp. casei R-68

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini masyarakat sangat memperhatikan pentingnya pengaruh makanan dan

Menurut Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, jumlah kasus gizi

PENGARUH PERBANDINGAN SARI NENAS DENGAN SARI DAUN KATUK DAN KONSENTRASI KARAGENAN TERHADAP MUTU PERMEN JELLY

KARAKTERISTIK YOGHURT TERSUBTITUSI SARI BUAH NAGA (Hylocereus polyrhizus) DENGAN JENIS DAN KONSENTRASI STARTER YANG BERBEDA-BEDA

PEMANFAATAN JANTUNG PISANG KEPOK KUNING (Musa paradisiaca) TEPUNG KEDELAI DAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BAHAN TAMBAHAN PADA BAKSO DAGING SAPI

PENINGKATAN CITA RASA DAN TEKSTUR YOGHURT DARI SUSU KAMBING DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH MARKISA DAN TERUNG BELANDA SKRIPSI. Oleh:

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : PUJI ASTUTI A

5.1 Total Bakteri Probiotik

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil sidik ragam kadar protein kecap manis air kelapa menunjukkan

LAPORAN SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan susu dengan bantuan mikroba untuk menghasilkan berbagai produk

KARAKTERISTIK BAKSO IKAN PATIN (Pangasius hypophthalmus) DENGAN PENAMBAHAN JANTUNG PISANG KEPOK (Musa paradisiaca) TERHADAP PENERIMAAN KONSUMEN

KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subtitusi pati ganyong pada

KANDUNGAN VITAMIN C YOGHURT DENGAN PENAMBAHAN SARI BUAH JERUK KEPROK (Citrus nobilis Lour. var Tawangmangu) PADA KONSENTRASI BERBEDA

PENGARUH KONSENTRASI SUSU BUBUK DAN GELATIN TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI

Yohana pertiwi 1, Imam Mahadi 2, Darmawati 3 Telepon :

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu ialah cairan hasil sekresi yang keluar dari kelenjar susu (kolostrum) pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TOTAL BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL), KADAR LAKTOSA DAN KEASAMAN WHEY YANG DIFERMENTASI DENGAN Bifidobacterium bifidum PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Sifat Fisik dan Kimiawi Susu Kambing Segar

Tabel 9. Rata-rata kadar air mi sagu MOCAL

SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM DENGAN PENAMBAHAN JUS WORTEL (Daucus carotal.)

BAB I PENDAHULUAN. jenis pisang di hutan asli pulau yang ada di seluruh Indonesia.

LEMBAR KUESIONER PENILAIAN SENSORIS PRODUK SUSU UHT FULL CREAM PADA RESPONDEN DEWASA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

NASKAH PUBLIKASI. Jurusan /Program Studi Peternakan. Oleh : LA LA A FALAH HAYATI H FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

BAB I PENDAHULUAN. mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. dapat dimanfaatkan salah satunya limbah ampas tahu.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

PDF processed with CutePDF evaluation edition

OLEH: SUZANNA TANIAJI

Pengaruh Suhu Dalam Pembuatan Minuman Probiotik Sari Buah Melon (Curcumismelo L.) Dengan Starter Lactobacillus Bulgaricus Menggunakan Fermentor

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

KECEPATAN MELELEH DAN SIFAT ORGANOLEPTIK ES KRIM BIJI NANGKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengaruh waktu dan Nutrien dalam pembuatan yoghurt dari susu dengan starter plain Lactobacillus Bulgaricus menggunakan alat fermentor

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN GARAM DAN SUHU FERMENTASI TERHADAP MUTU KIMCHI LOBAK

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenakkan, karena merasa amis, mual dan sebagainya. Oleh karena itu,

PENGARUH PENAMBAHAN KOSENTRAT PROTEIN IKAN GABUS (Channa striata) TERHADAP MUTU KUE SEMPRONG. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. ditambahkan dengan starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus

TEKNOLOGI FERMENTASI PANGAN. Agroindustrial Departement, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University

SIFAT KIMIA DAN TINGKAT KESUKAAN PERMEN KERAS (Hard Candy) SARI BUAH PALA (Myristica fragrans houtt famili myristicaseae)

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang Produk pangan yang memiliki kandungan gizi dan. kesehatan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi sekaligus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahan alternatif (Aboulfalzli et al., 2015). Es krim merupakan produk olahan susu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EVALUASI MUTU BAKSO JANTUNG PISANG DAN IKAN PATIN SEBAGAI MAKANAN KAYA SERAT

Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 2013

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

PEMANFATAN LIMBAH BUAH NANAS DALAM PEMBUATAN NATA DE PINA (PINEAPPLE FRUIT WASTE UTILIZATION FOR THE MAKING OF NATA DE PINA)

PENGARUH PERBANDINGAN UBI JALAR UNGU DENGAN AIR DAN KONSENTRASI STARTER TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU SKRIPSI OLEH:

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

YUWIDA KUSUMAWATI A

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI JENIS SUSU TERHADAP KARAKTERISTIK SOYGHURT

BAB I PENDAHULUAN. konvensional. Beragam cara pengembangan metode untuk menghasilkan

PENGARUH PENAMBAHAN SARI JAHE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA, MIKROBIOLOGIS DAN SENSORIS YOGURT SKRIPSI

PENGARUH KONSENTRASI GULA DAN LAMA INKUBASI TERHADAP MUTU MINUMAN PROBIOTIK SARI UBI JALAR UNGU

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

Transkripsi:

1 MAKING FRUITGHURT OF KEPOK BANANA SKIN (Moses Paradisiaca L. var Kepok) BASED ON FERMENTATION TIME AS DESIGN OF EMPLOYMENT SHEET (LKPD) CONVENTIONAL BIOTECHNOLOGY MATERIAL IN SMA Nita Triana 1, Darmawati 2, Imam Mahadi 3 nitatriana63@gmail.com, darmawati_msi@yahoo.com, i_mahadi@yahoo.com Phone Number: 081267916719 Department of Biology Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau Abstract: The study was conducted to obtain the quality of banana peel kepok fruit gravy (Musa paradisiaca L. var Kepok.) Based on the right fermentation time (SNI 01-2981-1992) to be designed in Student Leaflet (LKPD) Conventional Biotechnological Material in high school. The study was conducted in April-May 2017. The research was carried out by two phases, namely the manufacture of leather goods fruitghurt kepok banana (Musa paradisiaca l. Var. Kepok) and LKPD design phase. This study was performed with fully randomized intentional (CRD) 5 treatments 3 replications, to obtain the number of samples. The measured parameters were levels of lactic acid, protein content, fat content, ph and organoleptic properties which included color, taste, odor, texture and preferred level panelists. The results showed that the fermentation time fruit hatch affects the quality of each treatment. When the A4 treatment fermentation time of 48 hours fruitgurt quality corresponding to (SNI 01-2981-1992) the lactic acid concentration of 0.79%, 3.60% protein, fat content 1.49% and a ph of 3.91. For descriptive Results with a texture of 4.70 (very strong), 4.80 color (dark brown), a sense of 4.50 (slightly acidic) and the aroma of 4.83 (very typical fruit gravy). The results of the research are used as Design Worksheet Students (LKPD) Biotechnology Conventional Materials at High School. Keywords: Fermentation Time, Fruit Grain, Worksheet Students (LKPD)

2 PEMBUATAN FRUITGHURT DARI KULIT PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca L. var. Kepok) BERDASARKAN WAKTU FERMENTASI SEBAGAI RANCANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) MATERI BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DI SMA Nita Triana 1, Darmawati 2, Imam Mahadi 3 nitatriana63@gmail.com, darmawati_msi@yahoo.com, i_mahadi@yahoo.com Nomor HP: 081267916719 Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak : Dilakukan penelitian untuk mendapatkan kualitas fruitghurt dari kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) berdasarkan waktu fermentasi sesuai (SNI 01-2981-1992) yang akan dirancang menjadi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) materi bioteknologi konvensional di SMA. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2017. Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap yaitu pembuatan fruitghurt dari kulit pisang kepok (Musa paradisiaca l. var. kepok) dan tahap rancangan LKPD. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 5 perlakuan 3 kali ulangan, sehingga diperoleh 15 jumlah sampel. Parameter yang diamati adalah kadar asam laktat, kadar protein, kadar lemak, ph dan organoleptik yang meliputi warna, rasa, aroma, tekstur dan tingkat kesukaan panelis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu fermentasi berpengaruh terhadap kualitas fruitghurt dari masing-masing perlakuan. Dimana perlakuan A4 dengan waktu fermentasi 48 jam memiliki kualitas fruitghurt yang telah sesuai dengan (SNI 01-2981-1992) yaitu dengan kadar asam laktat 0,79%, kadar protein 3,60%, kadar lemak 1,49%, dan ph 3,91. Untuk hasil deskriptif dengan tekstur 4,70 (sangat kental), warna 4,80 (kecoklatan pekat), rasa 4,50 (sedikit asam) dan aroma 4,83 (sangat khas fruitghurt). Hasil dari penelitian digunakan sebagai rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Bioteknologi Konvensional di SMA. Kata kunci : Waktu fermentasi, fruitghurt, Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

3 PENDAHULUAN Pisang (Musa sp) merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial (Marai Rahmawati & Erita Hayati, 2013). Selain karena mudah didapat dan harganya terjangkau, buah pisang juga sejak lama dikenal sebagai buah yang lezat dan berkhasiat bagi kesehatan (Sudari, 1994). Kemudahannya untuk dikonsumsi menjadikan nilai tambah tersendiri produk ini untuk pola masyarakat modern saat ini.pisang diketahui mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kulit pisang (Musa sp) merupakan bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya.pada umumnya kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak akan memiliki nilai jual yang menguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan (Susanti, 2006). Fruitghurt merupakan produk hasil fermentasi dari sari buah - buahan atau kulit buah -buahan. Prinsip pembuatan fruitghurt adalah fermentasi buah maupun kulit buah menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Stretococcus thermophillus. Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Menurut Khairuddin (2009) LKPD merupakan kumpulan dari lembaran yang berisikan kegiatan peserta didik yang memungkinkan peserta didik melakukan aktivitas nyata dengan objek dan persoalan yang dipelajari.lkpd berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dan juga memudahkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar.lkpd juga dapat didefenisikan sebagai bahan ajar cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang dicapai. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap dimana tahap I adalah pembuatan fruitghurt dari kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) dan tahap II rancangan lembar kerja peserta didik (LKPD). Pada tahap I dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UR untuk pembuatan fruitghurt dan uji organoleptik Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL)dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 15 perlakuan, data primer yang diperoleh dari hasil penelitian dan dianalisis di Laboratorium Analisis Dan Pengolahan Teknologi Hasil Pertanian FAPERTA Universitas Riau, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis varians (ANAVA).Apabila terdapat perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji (DMRT) pada taraf 5% dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

4 Tabel 1. Denah Rancangan Penelitian. Perlakuan Ulangan (Waktu Fermentasi) 1 2 3 A 0 (24 jam) A 0 B 1 A 0 B 2 A 0 B 3 A 1 (30 jam) A 1 B 1 A 1 B 2 A 2 B 3 A 2 (36 jam) A 2 B 1 A 2 B 2 A 2 B 3 A 3 (42 jam) A 3 B 1 A 3 B 2 A 3 B 3 A 4 (48 jam) A 4 B 1 A 4 B 2 A 4 B 3 Parameter yang dianalisis adalah kadar asam laktat, kadar protein, kadar lemak, ph dan organoleptik. Hasil dari penelitian ini akan dirancang menjadi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Materi Bioteknologi Konvensional di SMA. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil analisis pembuatan fruitghurt dari kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) berdasarkan waktu fermentasi sebagai berikut : 1. Kadar Asam Laktat Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Tabel 2 Rerata Kadar Asam Laktat Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok)BerdasarkanWaktu Fermentasi. Perlakuan (Waktu Fermentasi) Rata-Rata Parameter Kadar Asam Laktat (%) A 0 (24 jam) 0,54d A 1 (30 jam) 0,59d A 2 (36 jam) 0,65c A 3 (42 jam) 0,71b A 4 (48 jam) 0,79a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% Berdasarkan Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi fruitghurt, maka kadar asam laktat semakin tinggi. Kadar asam laktat terendah yaitu 0,54% diperoleh pada perlakuan A0 dengan waktu fermentasi 24 jam, ini disebabkan asam laktat yang dihasilkan sebagai metabolit primer masih terbatas, sedangkan kadar asam laktat tertinggi yaitu 0,79% diperoleh pada perlakuan A4 dengan waktu fermentasi 48 jam, hal ini disebabkan asam laktat yang terbentuk akan disekresikan keluar sel dan terakumulasi dalam media fermentasi sehingga makin lama waktu fermentasi, jumlah total asam yang terakumulasi semakin meningkat dan semakin lama waktu fermentasi

5 maka BAL semakin aktif berkembang biak, semakin banyak jumlahnya sehingga kemampuan menghasilkan asam laktat semakin tinggi. 2. Kadar Protein Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Tabel 3 Rerata Kadar Protein Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok )Berdasarkan Waktu Fermentasi. Perlakuan (Waktu Fermentasi) Rata-Rata Parameter Kadar Protein (%) A 0 (24 jam) 1,18e A 1 (30 jam) 1,24d A 2 ( 36 jam) 1,99c A 3 (42 jam) 2,67b A 4 (48 jam) 3,60a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui bahwa waktu fermentasi berpengaruh terhadap kadar protein disetiap perlakuan. Perbedaan ini menunjukkan bahwa semakin lama waktu fermentasi maka kadar protein semakin tinggi. Kadar protein terendah adalah perlakuan A0 yaitu 1,24% dengan perlakuan waktu fermentasi 24 jam berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Sedangkan kadar protein tertinggi diperoleh perlakuan A4 yaitu 3,60%. Peningkatan kadar protein pada penelitian ini diduga karena BAL mempunyai kemampuan untuk mengubah protein dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana. Semakin banyak pertumbuhan BAL maka enzim portease semakin banyak dan mempercepat penguraian protein sebagai suplai energi untuk pertumbuhannya. Dan protein yang terkandung dalam fruitghurtmerupakan jumlah total dari kandungan protein susu skim, kandungan proteinkulit pisang dan protein-protein yang terkandung didalamnya.kadar protein yang didapat berkisar 1,18% 3,60%. 3. Kadar Lemak Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Tabel 4 Rerata Kadar Lemak Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok)Berdasarkan Waktu Fermentasi. Perlakuan (Waktu Fermentasi) Rata-Rata Parameter Kadar Lemak (%) Keterangan A 0 (24 jam) 0,48e A 1 (30 jam) 0,58d A 2 (36 jam) 0,67c A 3 (42 jam) 1,05b A 4 (48 jam) 1,49a : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5%

6 Kadar lemak yang dihasilkan pada penelitian ini berkisar 0,48% 1,49%. Kadar lemak yang terendah terdapat pada perlakuan A0 yaitu 0,48% sedangkan kadar lemak tertinggi dihasilkan pada perlakuan A4 yaitu 1,49%. Dengan hasil data yang didapat maka waktu fermentasi dalam pembuatan fruitghurt terhadap kadar lemak memenuhi SNI dimana nilai maksimal kadar lemak menurut SNI adalah 3,8%. Dari analisis kadar lemak menunjukkan bahwa waktu fermentasi berpengaruh secara nyata dapat meningkatkan kadar lemak, yang menunjukan bahwa semakin lama waktu fermentasi akan menghasilkan kadar lemak yang berbeda. Hal ini sesuai dengan pendapat Winarno (1997) yang mengatakan bahwa mikroorganisme atau bakteri dengan daya adaptasi dapat melakukan penguraian menjadi bahan organik secara lebih singkat. Selama proses fermentasi enzim lipase terbentuk oleh bakteri asam laktat, mikroorganisme bersifat amfibolik sehingga penguraian bahan dapat berjalan dengan baik dan kadar lemak meningkat. Bahan yang mengandung asam lemak yang diperoleh dari hasil penguraian senyawa lemak dalam yoghurt, sehingga semakin banyak konsentrasi bakteri kadar lemak semakin tinggi. Kadar lemak tertinggi pada perlakuan A4 yaitu 1,49%. 4. Kadar ph Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Tabel 5 Rerata ph Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Berdasarkan Waktu Fermentasi Perlakuan Parameter ph A 0 (24 jam 5,16a A 1 (30 jam) 4,94b A 2 (36 jam) 4,64c A 3 (42 jam) 4,46d A 4 (48 jam) 3,91e Keterangan : Angka rerata yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji DMRT pada taraf 5%. Berdasarkan Tabel 5 diatas terlihat bahwa nilai ph fruitghurt kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok )setiap waktu fermentasi mengalami penurunan. Ekstrak kulit pisang kepok yang semula memiliki ph 6,7 mengalami penurunan ph setelah difermentasi oleh Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. ph tertinggi pada perlakuan A0 yaitu 5,16 yang menunjukkan pengaruh berbeda nyata dengan perlakuan lainnya, ini disebbabkan pada perlakuan A0 dengan waktu fermentasi 24 jam asam laktat yang terdapat didalam fruitghurt belum mengalami kenaikan sehingga ph pada perlakuan A0 sebagai ph yang tertinggi. Sedangkan ph terendah yang diperoleh pada perlakuan A4 yaitu 3,91. Kumala (2011), mengatakn fruktosa digunakan oleh BAL sebagai sumber karbon untuk pertumbuhan maupun sumber energi sehingga menghasilkan asam laktat sebagai hasil akhir yang dapat menurunkan ph. Penurunan ini disebabkan oleh produksi asam laktat oleh kedua kultur bakteri asam laktat. Selama inkubasi kedua kultur bakteri asam laktat mampu merombak laktosa dari susu skim yang ditambahkan ke dalam ekstrak kulit pisang kepok menjadi asam laktat.

7 Hal ini didukung oleh Nurhidayat (2006) bahwa kadar asam fermentasi susu dipengaruhi oleh aktivitas bakteri yang mengubah laktosa menjadi asam laktat. 5. Organoleptik FruitghurtDari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Perlaku an Tabel 6 Rerata Uji Deskriptif Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Berdasarkan Waktu Fermentasi Parameter Tekstur Warna Rasa Aroma 3,17 1,60 3,10 (Kuning (Khas kulit (Asam manis) keorange muda) pisang) A0 2,13 (Encer) A1 3,43 (Sedikit kental) A2 3,73 (Kental) A3 4,30 (Kental) A4 Keterangan 4,70 (Sangat Kental) 3,80 (Orange muda) 4,37 (Orange muda) 4,83 (Orange pekat) 4,80 (Orange pekat) 3,77 (Sedikit asam) 4,53 (Asam) 4,43 (Sedikit asam) 4,50 (Sedikit sam) : A0 = 24 jam, A1=30jam, A2=36 jam, A3=42 jam dan A4=48 jam 2,70 (Aroma susu) 4,00 (Sedikit khas fruitghurt) 4,63 (Sangat khas fruitghurt) 4,83 (Sangat khas fruitghurt) 1) Tekstur Berdasarkan hasil uji organoleptik pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa rerata tekstur dari fruitghurt kulit pisang kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) dengan rerata 2,13 4,70 bertekstur encer sampai sangat kental sehingga dapat disimpulkan bahwa waktu fermentasi memberikan pengaruh terhadap tekstur fruitghurt. Untuk rerata terendah adalah 2,13 dengan kriteria encer yaitu perlakuan A0 dengan waktu fermentasi 24 jam. Sedangkan untuk rerata nilai tertinggi adalah 4,70 dengan kriteria sangat kental yaitu pada perlakuan A4. Hal ini disebabkan oleh waktu fermentasi yang tepat dan adanya penambahan kandungan total solid seperti susu skim dan perubahan kandungan kandungan didalam fruitghurt yang semakin lama waktu fermentasi semakin membuat teksturnya mengental Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur bahan antara lain kadar air, rasio kadar kandungan protein dan suhu (Hadiwiyoto, 1998).

8 2) Warna Warna merupakan karakteristik yang menentukan penerimaan suatu produk oleh konsumen, kesan pertama yang didapat dari bahan pangan adalah warna, karena apabila warna tersebut tidak menarik maka orang tidak akan mau mengkonsumsi makanan tersebut. Suatu produk pangan yang dinilai bergizi dan enak rasanya tidak akan dapat meningkatkan minat konsumen jika warna dan produk pangan tersebut tidak sedap dipandang mata atau memberi kesan telah menyimpang dari warna yang sebenarnya (Winarno, 1997). Berdasarkan hasil uji deskriptif pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa untuk warna fruitghurt berkisar antara 3,17 4,80, dari warna kuning keorange muda sampai orange pekat. 3) Rasa Rasa merupakan salah satu faktor mutu yang paling penting karena sangat menentukan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk. Citarasa dapat diartikan sebagai kombinasi rasa dan bau yang diperoleh lewat indera pengecap dan indera penciuman. Citarasa didukung oleh senyawa-senyawa kimia yang menimbulkan rasa dan aroma spesifik bahan makanan (Kartika dkk, 1998). Berdasarkan hasil uji deskriptif dapat dilihat bahwa untuk rasa fruitghurt berkisar antara 3,10 4,50, dari rasa asam manis sampai sedikit asam. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen lainnya (Winarno, 2004). 4) Aroma Menurut Winarno (2004), bau makanan banyak menentkan kelezatan suatu bahan makanan. Pada umumnya bau yang diterima oleh indera penciuman dan otak merupakan berbagai macam ramuan atau campuran bau utama yaitu asam, harum, tengik, dan hangus. Berdasarkan hasil uji deskriptif pada Tabel 6 dapat dilihat bahwa untuk aroma fruitghurt berkisar antara 1,60 4,83, dari hanya aroma kulit pisang sampai sangat khas fruitghurt. Tabel 7 Rerata Uji Hedonik Fruitghurt dari Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca L. var. Kepok) Berdasarkan Waktu Fermentasi Perlakuan Tingkat Kesukaan (Waktu Fermentasi) Rerata Kriteria A 0 (24 jam) 2,50 Tidak suka A 1 (30 jam) 3,40 Sedang A 2 (36 jam) 4,13 Suka A 3 (42 jam) 4,68 Sangat suka A 4 ( 48 jam) 4,72 Sangat suka Keterangan : A0 = 24 jam, A1=30jam, A2=36 jam, A3=42 jam dan A4=48 jam.

9 Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa penilaian terendah yaitu pada perlakuan A0 dengan rerata 2,50 dan penilaian tertinggi yaitu pada perlakuan A4 dengan rerata 4,72. Hal tersebut dikarenakan pada perlakuan A4 dengan waktu fermentasi 48 jam dimana memiliki tekstur fruitghurt yang sangat kental, warna kecoklatan pekat, rasa asam dengan aroma khas fruitghurt. Dimana perlakuan A4 sangat disukai panelis juga dikarenakan komponen didalam fruitghurt berubah disebabkan waktu fermentasi yang digunakan lama dibandingkan perlakuan lainnya, pada penelitian ini secara garis besar dapat diterima oleh panelis atau responden. Hasil penelitian yang didapatkan kemudian dikembangkan menjadi bahan ajar berupa Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yaitu dengan tahap analisis potensi dan design. Pada tahap analisis, peneliti melakukan analisis kebutuhan yang mencakup kurikulum 2013 Kompetensi Dasar (KD) dan materi pembelajaran. Berdasarkan analisis potensi tersebut KD yang sesuai dengan hasil penelitian dapat dikembangkan menjadi rancangan bahan ajar antara lain pada kelas X meliputi KD 3.5 Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri sertaperannya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Adapun uraian materi yaitu mengenai bakteri dengan indikator cara hidup dan peranan bakteri bagi manusia. Materi mengenai bakteri ini berpotensi dikembangkan sebagai modul pembelajaran. Kemudian pada KD 4.11. Mengajukan gagasan pemecahan masalah perubahan lingkungan sesuai konteks permasalahan lingkungan di daerahnya. Adapun uraian materinya mengenai limbah dengan indikator daur ulang limbah. Materi ini berpotensi dikembangkan menjadi rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). KD 3.2 Memahami proses metabolisme yang meliputi peran enzim, perubahan molekul, dan perubahan energi. Adapun uraian materinya mengenai enzim dalam proses metabolisme. Materi ini berpotensi dikembangkan menjadi rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Pada kelas XII meliputi KD 3.2 Memahami proses metabolisme yang meliputi peran enzim, perubahan molekul, dan perubahan energi. Adapu uraian materinya mengenai enzim dalam proses metabolisme. Materi ini berpotensi dikembangkan menjadi rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD). Kemudian KD 3.10Menganalisis prinsip-prinsip bioteknologi yang menerapkan bioproses dalam menghasilkan produk baru untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan KD 4.10Merencanakan dan melakukan percobaan dalam penerapan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional untuk menghasilkan produk dan mengevaluasi produk yang dihasilkan serta prosedur yang dilaksanakan.dimana uraian materinya mengenai menerapkan prinsip-prinsip bioteknologi konvensional dan menghasilkan produk yang meningkatkan kesejahteraan manusia. Tahap selanjutnya yang dilakukan peneliti ini adalah design rancangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), sebelum mendesign LKPD peneliti harus menyusun silabus dan RPP yang digunakan sebagai acuan dalam pembuatan LKPD praktikum pembuatan fruighurt dari kulit pisang kepok materi bioteknologi konvensional. RPP yang dibuat adalah RPP pertemuan ke-2 dengan model yang digunakan adalah Project Based Learning (PjBL). SIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1) Waktu fermentasi berpengaruh terhadap peningkatan total asam laktat, kadar protein, kadar lemak dan ph. 2) Perlakuan terbaik adalah A4 dengan waktu fermentasi 48 jam dimana sudah

10 memenuhi persyaratan mutu sesuai SNI 01-2981-1992 yaitu dengan kadar asam laktat 0,79%, kadar protein 3,60%, kadar lemak 1,49%, dan ph 3,91. Untuk hasil deskriptif dengan tekstur 4,70 (sangat kental), warna 4,80 (kecoklatan pekat), rasa 4,50 (sedikit asam) dan aroma 4,83 (sangat khas fruitghurt). Dan untuk uji hedonik rerata panelis adalah 4,72 dengan kriteria sangat suka. 3) Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rancangan LKPD pada materi bioteknologi konvensional mata pelajaran biologi sehingga dapat dipergunakan pada praktikum fermentasi khususnya praktikum pembuatan yoghurt. Rekomendasi untuk penelitian ini adalah 1) Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menggunakan kulit buah lainnya yang dapat dijadikan produk minuman probiotik, sehingga mengurangi limbah kulit buah dan membuka usaha baru bagi industri rumah tangga, menambahkan jenis parameter lain diantaranya gula total, viskositas dan kadar abu. 2) Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut hingga tahap Development, Implementation dan Evalution sesuai dengan model pembelajaran ADDIE (Analyze, Design, Development, Implemetation, Evaluation). DAFTAR PUSTAKA Hadiwiyoto. 1998. Penggujian Mutu Susu dan Olahannya. PT. Liberty. Jogyakarta. Kartika, Hastuti, dan Supartono,W. 1998. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Penerbit Agritech. Yogyakarta. Khairuddin, Devi P.K dan Sofiraeni R. 2009. Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK). Jakarta. Kusmayadi, S. 1994. Pengaruh Imbangan Starter Streptococcus Thermophillus dan Lactobacillus Bulgaricus terhadap Beberapa Karakteristik Fruitghurt. Laporan Penelitian. Bandung: FP UNPAD. Marai, Rahmawati dan Erita Hayati, 2013. Pengelompokan Berdasarkan Karakter Morfologi Vegetatif Pada Plasma Nutfah Pisang Asal Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Agrista Vol. 17 No. 3 Nurhidayat. 2006. Mikrobiologi Industri. Yogyakarta Sudari. 1994. Aspek Teknologi Pangan Organoleptik untuk Industri Pangan Hasil Pertanian. Jakarta: Bharata. Susanti. 2006. Perbedaan Penggunaan Jenis Kulit Pisang Terhadap Karakteristik Nata. Skripsi Sarjana Universitas Negri Semarang. Semarang

11 Winarno, F.G. 1997. Pangan gizi, teknologi dan konsumen. Gramedia. Jakarta Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan Dan Gizi. Teknologi Dan Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.