BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin besar menjadi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. mekanisme dan perhitungan return dihitung dengan sistem bunga. berbunga yang telah ditetapkan oleh bank atau perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkannya. Bentuk konsumsi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat memberikan penekanan lebih besar untuk aspek perilaku keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. besarnya tingkat konsumsi masyarakat sehingga menimbulkan penambahan dari sisi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini menggunakan enam variable yaitu financial literacy, jenis

BAB I PENDAHULUAN. seseorang harus mempunyai perencanaan keuangan yang baik dalam pendapatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini. Globalisasi adalah ketergantungan dan keterkaitan antar manusia dan antar bangsa

2014 PERILAKU KONSUMEN MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan. Tidak hanya dikalangan remaja, namun ibu-ibu juga

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan diri dalam menghadapi globalisasi dibidang perekonomian seperti

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler saat ini telah menjadi alat komunikasi serta informasi

I. PENDAHULUAN. ekonomi Indonesia masih tergantung pada sektor konsumsi. Ketika ekonomi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pola hidup konsumtif kini menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Kartu kredit kini makin populer sebagai alat pengganti uang cash, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

BAB I PENDAHULUAN. hidup seperti ini dikenal dengan gaya hidup modern. Gaya hidup modern adalah

BAB I PENDAHULUAN. Krisis moneter dan ekonomi pada tahun 1997 yang disusul dengan krisis

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu atau

BAB I PENDAHULUAN. non keuangan sangatlah penting. Informasi yang terkandung dalam laporan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan yang pesat serta. penggunaan teknologi modern telah membawa berbagai perubahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. berkeluarga maupun belum berkeluarga sering mengunjungi pusat perbelanjaan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini semakin berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat pembayaran aranan bukanlah hal yang baru lagi. salah satunya menggunakan kartu kredit.

BAB I PENDAHULUAN. berlomba untuk merebut dan mempertahankan pangsa pasarnya. Berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan dan keinginan manusia terus berkembang dan tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

Pengaruh Financial Literacy Terhadap Perilaku Pembayaran Kartu Kredit Pada Karyawan di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Belanja merupakan salah satu kegiatan membeli barang atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. strategis dan sangat vital, meskipun berbagai faktor lain yang dibutuhkan itu telah

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya dalam dunia bisnis perbankan yaitu peran kartu kredit yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dahulu perencanaan keuangan digunakan pada perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. maupun penjualan secara kredit. Pada dasarnya perusahaan lebih menyukai penjualan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan zaman saat ini telah banyak mempengaruhi seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah lembaga pendidikan yang ada di Indonesia baik negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan strategi masing-masing dalam mendapatkan konsumen yang diharapkan akan

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. persaingan dalam dunia bisnis dibidang telekomunikasi (Akbar, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan sekitarnya. Semakin ketatnya persaingan yang dihadapai. menimbulkan loyalitas nasabah atau pelanggan.

2. Bagaimana prosedur dalam penerbitan kartu kredit sendiri? kartu kredit, dapat dijelaskan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. penyelesaian transaksi ritel (retail) dan sistem kredit, yang namanya berasal

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan objek penelitian terdapat sub bab perumusan masalah, tujuan masalah dan

BAB I PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Perilaku financial management sangat erat kaitannya dengan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sektor perbankan menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. secara organisasi, individu dan juga sosial. Perkembangan Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. hubungan lebih baik dan menjadi semakin dekat dengan masyarakat. Kini

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan investasi. Negara Indonesia merupakan negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dibidang fashion semakin meningkat. Gaya hidup berbelanja. hanya bagi perempuan saja, laki-laki bahkan tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini juga terjadi di Indonesia. Pesatnya kemajuan didunia perbankan membuat

BAB I PENDAHULUAN an di Amerika Serikat, pada saat itu system ini dikenal dengan nama charge-it

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan saat ini di Indonesia mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Melemahnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat dan Eropa, mulai

BAB I PENDAHULUAN. kecenderungan pelarian nasabah oleh masyarakat telah jauh berkurang jika

BAB I PENDAHULUAN. adalah kebutuhan primer, sekunder dan tersier, kebutuhan yang pertama yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang memiliki suatu kebutuhan yang berbeda-beda. Tiap orang juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk diproduktifitaskan pada sektor-sektor yang

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. keadaan nasabah perbankan saat ini. Nasabah perbankan ibarat putri yang

BAB I PENDAHULUAN. di bidang perbankan. Bank merupakan lembaga keuangan yang peranannya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di era sekarang telah berkembang sangat pesat

BAB 5 SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis diatas, diperoleh hasil yang menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. dan pengambilan keputusan pembelian tanpa rencana atau impulsive buying.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemenuhan kebutuhan akan perumahan mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan cara pandang dan persepsi konsumen Indonesia tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PERILAKU KONSUMTIF DALAM MEMBELI BARANG ONLINE SHOP PADA MAHASISWA DI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sebagai calon-calon intelektual yang bersemangat, penuh dedikasi, enerjik, kritis,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tujuan hidup masing-masing yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. atau istilah lain disebut online. Menurut situs Harian Bisnis Indonesia (2013),

BAB I PENDAHULUAN. Awal mulanya, kartu kredit muncul secara tidak sengaja. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, permasalahan sampah menjadi sebuah ancaman tersendiri bagi

Bab I PENDAHULUAN. Total Quality Management (TQM) adalah sebuah pendekatan yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. canggih dikenal dengan istilah electronic banking atau disingkat e-banking. E-

BAB I PENDAHULUAN. merasa dibawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gaya hidup perkotaan sekarang ini semakin terlihat marak dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin besar menjadi target pasar potensial bagi perusahaan-perusahaan memproduksi lebih banyak barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan tingkat pembelian terhadap barang dan jasa tersebut ikut bertambah sehingga menuntut pula terjadinya peningkatan gaya hidup (lifestyle). Gaya hidup dapat memberikan pengaruh positif atau negatif bagi seseorang tergantung bagaimana mereka menjalankannya. Pola hidup yang dianggap menghawatirkan adalah pola hidup konsumtif, yang merujuk pada perilaku konsumen yang memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok (Tambunan, 2007). Perilaku konsumtif merupakan suatu tindakan pembelian barang-barang yang tidak dibutuhkan sehingga sifatnya menjadi berlebihan. Perilaku konsumtif terjadi ketika seseorang tidak mendasari pembelian tersebut sesuai dengan kebutuhan, hanya semata-mata untuk kepuasan maupun kesenangan sehingga menyebabkan pengeluaran dana yang berlebihan (Sumartono, 2002). Perilaku konsumtif ini juga mengarah kepada hedonisme, yang merupakan gaya hidup dimana mengutamakan kesenangan, kepuasan, juga rasa ingin tahu atau mencoba hal-hal yang baru. Gaya hidup hedonisme wujud dari ekspresi atau 1

perilaku yang di miliki oleh seseorang yang lebih mementingkan kesenangan daripada melakukan hal yang lebih positif. Hedonisme sebagai fenomena dan gaya hidup yang tercermin pada perilaku hidup mewah, berfoya-foya, nongkrong di cafe, mall, dan gaya hidup berpakaian yang selalu mengikuti mode yang sedang tren saat ini. Gaya hidup tersebut juga berkaitan erat dengan perkembangan zaman dan teknologi. Semakin bertambahnya zaman dan semakin canggihnya teknologi, maka semakin berkembang luas pula penerapan gaya hidup oleh manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Selain itu, didukung oleh berbagai macam kemudahan dan fasilitas yang diberikan agar menarik perhatian konsumen untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan salah satunya, dari segi sarana transaksi dalam pembayaran. Sejalan dengan perkembangan zaman ditemukan cara yang paling efisien dan efektif untuk melakukan transaksi pembayaran yaitu dengan menggunakan kartu plastik atau lebih dikenal dengan kartu kredit yang mampu menggantikan fungsi uang sebagai alat pembayaran. Menurut Sumarto, Subroto dan Arianto (2011) Kartu kredit adalah alat pembayaran pengganti uang tunai, berbentuk kartu yang memberikan fasilitas kredit pada pemiliknya, dimana saat jatuh tempo dapat dibayar dengan jumlah minimum dan sisanya dijadikan kredit. Menurut Ingene dan Levy (1982), mengapa seseorang lebih memilih untuk memakai kartu kredit daripada membayar tunai, ada tiga alasannya. Pertama, karena pemegang kartu kredit membutuhkan kredit untuk mampu membeli barang atau jasa yang diinginkan. Kedua, pemegang kartu kredit ingin memanfaatkan kenyamanan untuk tidak perlu membawa uang tunai. 2

Ketiga, pemegang kartu kredit merupakan orang yang memahami keuntungan yang diperoleh dari membeli sekarang dan membayar kemudian dan pemegang kartu kredit orang yang sangat perhitungan. Menurut Hamilton dan Khan (2001) ada dua faktor yang mempengaruhi penggunaan kartu kredit, yaitu faktor keunggulan dan kemudahan, sedangkan menurut Safakli (2007) Motivasi kepemilikan dan penggunaan kartu kredit dapat dipengaruhi oleh faktor kenyamanan, kemudahan dan keamanan. Penggunaan kartu kredit dirasakan lebih aman dan praktis untuk segala keperluan, seperti untuk keperluan uang tunai dalam bepergian, bahkan saat ini kartu kredit sudah dapat digunakan untuk segala bentuk pembayaran secara internasional. Memiliki kartu kredit tergolong mudah didapatkan, mulai dari kalangan menengah keatas, tak terkecuali karyawan baik itu pegawai negri sipil maupun karyawan swasta dapat memilikinya. Di Indonesia, perkembangan kartu kredit ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terlihat dari berkembangnya jumlah nasabah dan juga jumlah transaksi yang terus meningkat beberapa tahun terakhir ini (Tabel 1.1). Tabel 1.1 Pertumbuhan Kartu kredit di Indonesia Tahun Jumlah Kartu (Juta) Volume transaksi Nilai transaksi Rp (Triliun) 2009 12.259.295 182.624.722 136.691.864 2010 13.574.673 199.036.427 163.208.491 2011 14.785.382 209.352.197 182.602.331 2012 14.817.168 221.579.851 201.840.736 2013 15.091.684 239.098.519 223.369.577 2014 16.043.347 254.320.061 255.057.458 2015 16.863.842 281.325.840 280.543.930 2016 17.406.327 305.052.297 281.020.518 Sumber : www.bi.go.id (2017) 3

Menurut data Bank Indonesia (per Maret 2016) terdapat 21 bank umum penerbit kartu kredit, 1 bank syariah, dan 1 perusahaan non bank. Sementara bank acquirer terdapat 12 bank umum dan 1 perusahaan non bank. Principal yang ada adalah America Express, JCB, MasterCard, VisaCard, dan CUP. Volume transaksi kartu kredit di Indonesia dari dua tahun terakhir ini mengalami kenaikan sebesar 8,54% yaitu dari 281,32 juta kali transaksi menjadi 305,05 juta transaksi pada tahun 2016. Sementara nilai transaksi kartu kredit naik hanya 0,35% dari Rp 280,54 triliun dan Rp281,02 triliun pada tahun 2016. Jumlah kartu kredit yang beredar sampai akhir tahun lalu mencapai 17,40 juta kartu. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan jumlah pengguna kartu kredit ini disebabkan karena sebagian dari masyarakat merasakan semakin pentingnya penggunaan kartu kredit sebagai alat bantu pembayaran dan pengganti dari uang tunai mengingat kepraktisan, rasa nyaman dan aman yang ditimbulkan. Namun faktor lain seperti gaya hidup, image memiliki status yang tinggi bagi pemegang kartu kredit turut mendorong masyarakat untuk memiliki kartu kredit ini. Perilaku penggunaan kartu kredit secara berlebihan dalam membeli suatu barang dan jasa, sebenarnya kurang diperlukan sehingga lebih pada tujuan pemenuhan kepuasan. Perilaku dan kepribadian seseorang dalam pengendalian diri terhadap penggunaan kartu kredit secara berlebihan harus menjadi pertimbangan. Pentingnya kemampuan untuk dapat mengendalikan diri dengan baik dalam proses pembelian barang akan memberikan pembelajaran bahwa pengendalian menjadi sangat bermanfaat agar tidak membawa dampak negatif pada saat menggunakan kartu kredit (Tambunan, 2001). 4

Kartu kredit memang memudahkan transaksi sehari-hari jika dilihat dari segi kepraktisan penggunaannya, namun penggunaan kartu kredit juga harus disertai dengan adanya financial literacy, sehingga didasarkan pada kebutuhan yang penting dan berdasarkan keadaan keuangan masing-masing nasabah (Wicaksono, 2015). Financial literacy atau pengetahuan keuangan merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dan memahami risiko keuangan agar dapat membuat keputusan keuangan yang tepat mengenai produk dan konsep keuangan (Vidovicova, 2012). Selain financial literacy, terdapat juga faktor demografi yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang termasuk dalam mengelola perilaku keuangannya. Loix, Pepermans, dan Hove (2005) menyatakan bahwa ada beberapa karakteristik demografi yaitu, umur, jenis kelamin, pendidikan, keluarga, dan pekerjaan. Demografi secara tidak langsung mempengaruhi persepsi dan sikap individu dan cenderung memiliki perbedaan dengan adanya faktor demografi seperti jenis kelamin, usia, pendapatan, dll. Penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono (2015) meneliti pengaruh financial literacy terhadap perilaku pembayaran kartu kredit di kalangan karyawan Surabaya, hasil dari analisis tersebut menunjukkan financial literacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan perilaku pembayaran kartu kredit antara karyawan yang memiliki financial literacy rendah dan tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Mottola (2013) yang meneliti pengaruh antara perilaku pembayaran kartu kredit, gender, dan financial literacy di 5

Amerika, ditemukan bahwa financial literacy berpengaruh terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. Selain itu, ditemukan wanita dengan tingkat financial literacy yang rendah cenderung untuk menimbulkan biaya keterlambatan dan pemakaian kartu kredit yang melebihi batas limit (overlimit) dibandingkan laki-laki dengan financial literacy rendah. Allgood dan Walstad (2013) dalam penelitiannya menganalisis pengaruh financial literacy, umur, dan perilaku pembayaran kartu kredit dengan sampel orang dewasa di Amerika. Hasilnya pada usia 18-29 tahun financial literacy tidak signifikan berpengaruh terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. Sedangkan pada usia 60 tahun keatas, financial literacy berpengaruh signifikan terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. Lusuardi dan Tufano (2009) dalam penelitiannya di Amerika menemukan, individu yang memiliki financial literacy rendah cenderung membayar hanya sebagian dari total tagihan kartu kredit. Dalam penelitian ini akan mengemukakan mengenai pengaruh financial literacy dan faktor demografi terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. Penulis ingin memfokuskan dua faktor yang diperkirakan mempengaruhi perilaku pembayaran kartu kredit. Penelitian ini menindak lanjuti penelitian sebelumnya, namun sampel, periode penelitian yang digunakan berbeda. Penelitian sebelumnya menggunakan sampel orang dewasa usia 18 tahun keatas di Amerika, orang dewasa yang telah berumah tangga di Amerika, dan sampel karyawan di Surabaya. Sedangkan Penelitian ini mengambil objek orang yang memiliki kartu kredit dari semua kalangan yang memenuhi kriteria sampel yang telah ditentukan. 6

Dari penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial Literacy dan Faktor Demografi Terhadap Perilaku Pembayaran Kartu Kredit. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh financial literacy terhadap perilaku pembayaran kartu kredit? 2. Bagaimana pengaruh demografi (jenis kelamin, umur, pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan) terhadap perilaku pembayaran kartu kredit? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh financial literacy terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. 2. Untuk mengetahui pengaruh demografi (jenis kelamin, umur, pendapatan, pekerjaan, dan pendidikan) terhadap perilaku pembayaran kartu kredit. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah teori ilmu pengetahuan dalam bidang financial behavior yaitu memperdalam ilmu pengetahuan akademisi mengenai analisis pengaruh financial literacy dan faktor 7

demografi terhadap bagaimana perilaku pembayaran kartu kredit dengan sampel pengguna kartu kredit di Kota Padang. Secara praktis, manfaat penelitian ini diharapkan bagi pihak-pihak berikut. Pertama, masyarakat pengguna kartu kredit maupun yang akan menggunakan kartu kredit untuk dapat lebih memahami pentingnya kemampuan untuk dapat mengendalikan diri dengan baik agar tidak membawa dampak negatif pada saat menggunakan kartu kredit. Kedua, peneliti sendiri, yaitu untuk menambah wawasan dan pengetahuan dalam menganalisis pengaruh financial literacy dengan perilaku kartu kredit. Keempat, peneliti lain, sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian yang relevan. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini disajikan untuk memberikan gambaran keseluruhan isi penelitian. Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini terdiri atas lima bab, yaitu sebagai berikut. Bab I pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Literatur. Bab ini menjelaskan tentang landasan teori yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan kemudian dilanjutkan dengan penelitian terdahulu dan kerangka penelitian. Bab III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, dan teknik analisis data. 8

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian analisis data dan interpretasi hasil. Bab V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan saran. 9