MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA ( )

dokumen-dokumen yang mirip
PEMANCAR TELEVISI ROHDE & SCWHARZ NH KW PADA STASIUN RELAY TRANS7 SEMARANG

Cara Kerja Exciter Pemancar Televisi Analog Channel 39 di LPP (Lembaga Penyiaran Publik) Stasiun Transmisi Joglo Jakarta Barat

1. PENGERTIAN PEMANCAR RADIO

Dalam sistem komunikasi saat ini bila ditinjau dari jenis sinyal pemodulasinya. Modulasi terdiri dari 2 jenis, yaitu:

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Modulasi Modulasi adalah proses pencampuran dua sinyal menjadi satu sinyal. Biasanya sinyal yang dicampur adalah

Teknik Telekomunikasi

BAB II DASAR TEORI. Dasar teori yang mendukung untuk tugas akhir ini adalah teori tentang device atau

ANALISIS BANDWIDTH KANAL CATV MENGGUNAKAN MODULATOR TELEVES 5857 DAN ZINWEL C1000

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PENGGUNAAN SAW FILTER SEBAGAI FILTER SINYAL IF

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

BAB II SISTEM KOMUNIKASI

BAB IV PENGATURAN EXCITER PADA PROSES PEMANCAR DI SCTV

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM PENGOLAHAN SINYAL VIDEO PADA EXCITER NEC PCU-1120SSP/1 DI STASIUN TRANSMISI TRANS TV SEMARANG

Rijal Fadilah. Transmisi & Modulasi

Modulasi adalah proses modifikasi sinyal carrier terhadap sinyal input Sinyal informasi (suara, gambar, data), agar dapat dikirim ke tempat lain, siny

SINYAL & MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

DASAR TELEKOMUNIKASI ARJUNI BP JPTE-FPTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA. Arjuni Budi P. Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK-UPI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

MODULASI. Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung

BAB III PERANCANGAN SISTEM

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTEK TV DAN DISPLAY BLOK TUNER DONAL INDRA 05 / / 3E2

Dasar- dasar Penyiaran

BAB 4 MODULASI DAN DEMODULASI. Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan mengenai sistem modulasi-demodulasi

MODULASI. Adri Priadana. ilkomadri.com

LABORATORIUM SISTEM TELEKOMUNIKASI SEMESTER III TH 2015/2016

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. 7. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016

TUGAS MATA KULIAH KAPITA SELEKTA Desain Sistem PLC 1 Arah Dosen: Bp. Binsar Wibawa

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Makalah Seminar Kerja Praktek

PENGERTIAN GELOMBANG RADIO

Dasar- dasar Penyiaran

Faculty of Electrical Engineering BANDUNG, 2015

BAB III INTERFERENSI RADIO FM DAN SISTEM INTERMEDIATE DATA RATE (IDR)

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk. memperoleh transmisi yang efisien dan handal.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. Blok diagram carrier recovery dengan metode costas loop yang

BAB III LANDASAN TEORI

BOBI KURNIAWAN, JANA UTAMA Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

BAB III PRINSIP KERJA COMBINER

Sistem Transmisi Telekomunikasi Kuliah 1 Pendahuluan

TEKNIK MODULASI. Kelompok II

- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI

LAPORAN KERJA PRAKTEK PENGATURAN MULTIMODE EXCITER ( MEX ) PADA SISTEM PEMANCAR DI PT. SURYA CITRA TELEVISI ( SCTV ) JAKARTA

BAB II DASAR TEORI. Modulasi adalah pengaturan parameter dari sinyal pembawa (carrier) yang

BAB I PENDAHULUAN. 500 KHz. Dalam realisasi modulator BPSK digunakan sinyal data voice dengan

I. ANALISA DATA II. A III. A IV. A V. A

Makalah Seminar Kerja Praktek

PENGENDALIAN ROBOT MENGGUNAKAN MODULASI DIGITAL FSK (Frequency Shift Keying )

Pemancar&Penerima Televisi

Telekomunikasi Radio. Syah Alam, M.T Teknik Elektro STTI Jakarta

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Quadrature Amplitudo Modulation-16 Sigit Kusmaryanto,

Rijal Fadilah. Transmisi Data

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Receiver [1]

BAB IV SINYAL DAN MODULASI

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

BAB II LANDASAN TEORI

Gambar 2.1 Perangkat UniTrain-I dan MCLS-modular yang digunakan dalam Digital Signal Processing (Lucas-Nulle, 2012)

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 2.4 GHz Untuk Pengiriman Citra Pada Sistem Komunikasi Satelit Nano

TELEMETRI Abstrak I. Pendahuluan

DASAR TELEKOMUNIKASI. Kholistianingsih, S.T., M.Eng

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT. modulator 8-QAM seperti pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 Blok Diagram Modulator 8-QAM

PRINSIP UMUM. Bagian dari komunikasi. Bentuk gelombang sinyal analog sebagai fungsi waktu

Pertemuan 11 TEKNIK MODULASI. Dahlan Abdullah, ST, M.Kom Website :

Sistem Modulator dan Demodulator BPSK dengan Costas Loop

BAB III PERANCANGAN PEDOMAN PRAKTIKUM

BAB IV PENGUKURAN DAN ANALISIS

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Modulasi. Muhammad Daud Nurdin

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

Sistem Pemancar Televisi

Oleh : Dalmasius N A P.

BAB IV SATELLITE NEWS GATHERING

SINYAL ANALOG DAN SINYAL DIGITAL. MAKALAH Disusun sebagai Tugas Pada Matakuliah Pengenalan Teknologi Telematika Oleh Andika Agus Pranata

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Modulasi. S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

BAB II DASAR TEORI. dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BINARY PHASA SHIFT KEYING (BPSK)

PRINSIP KERJA TRANSCEIVER Oleh : Sunarto YBØUSJ

Perancangan dan Pembuatan Tahap RF Downlink 436,9 Mhz untuk Portable Transceiver Ground Station Satelit Iinusat-01

menggunakan sistem PAL (Phase Alternating Line), pemancar televisi digunakan untuk mengirimkan sinyal-sinyal suara dan sinyal-sinyal gambar

LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto

BAB II LANDASAN TEORI

Kata Pengantar. Bandung, Februari 2015 Penyusun. (Agung Rismawan)

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1.(a). Blok Diagram Kelas D dengan Dua Aras Keluaran. (b). Blok Diagram Kelas D dengan Tiga Aras Keluaran.

KOMUNIKASI DATA PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER DOSEN : SUSMINI I. LESTARININGATI, M.T

Amplitude Modulation. SISTEM KOMUNIKASI Semester Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi Universitas Telkom

Makalah Seminar Kerja Praktek Modulasi IF Sinyal Gambar Pada Sistem Pemancar Televisi UHF Channel 23 BT-ESA Stasiun Pemancar TVRI Gombel

Code Division multiple Access (CDMA)

BOOSTER 300 WATT PADA PEMANCAR RADIO FM STEREO MHZ DENGAN MENGGUNAKAN MOS TRANSISTOR

BAB II DASAR TEORI. dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi yang diterapkan.

BAB II LANDASAN TEORI

Latihan Soal dan Pembahasan SOAL A

Teknik Pengkodean (Encoding) Dosen : I Dewa Made Bayu Atmaja Darmawan

1.2 Tujuan Penelitian 1. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun sirkit sebagai pembangkit gelombang sinus synthesizer berbasis mikrokontroler

SISTEM MODULASI. Sistem Modulasi Page 1

Untuk pensinyalan digital, suatu sumber data g(t) dapat berupa digital atau analog yang di encode menjadi suatu sinyal digital x(t)

Sistem Telekomunikasi

Transkripsi:

MAKALAH SISTEM KERJA PEMANCAR TV R&S NH7200 20 KW DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH ELEKTRONIKA KOMUNIKASI OLEH : DICKY MULYANA (2212111026) S1-EKSTENSI TELKOM JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JENDRAL AHMAD YANI CIMAHI 2014/2015

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB 1 PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Tujuan... 3 1.3 Pembatasan Masalah... 3 BAB 2 LANDASAN TEORI... 4 2.1 Sistem Dasar Siaran Televisi... 4 2.2 sistem Modulasi... 5 2.3 Modulasi amplitudo Negatif... 6 2.4 Transmisi Bidang Sisi sisa / Vestigial Side Band (VSB)... 7 2.5 Modulasi Digital... 7 2.6 Amplifier... 7 2.7 Phase Locked Loop (PLL)... 8 2.8 Filter... 8 2.9 Splitter... 9 2.10 Power Divider / Combiner... 9 2.11 Diplexer... 9 BAB 3 PEMBAHASAN... 10 3.1 Konsep Pemancar TV Secara Umum... 10 3.1.1 Exciter... 10 3.1.2 RF Power Amplifier... 10 3.1.3 3 db Coupler... 11 3.2 Pemancar Televisi 20 KW Tipe NH7200... 11 3.3 Komponen Penyusun Exciter... 13 [2212111026] DICKY MULYANA Page 1

3.3.1 ATV Encoder... 13 3.3.2 ATV/DVB Equalizer... 14 3.3.3 ATV/DVB Modulator... 15 3.3.4 ATV/DVB Synthesizer... 15 3.4 CCU (Central Control Unit)... 16 3.5 Cooling System... 16 BAB 4 PENUTUP... 17 4.1 Kesimpulan... 17 DAFTAR PUSTAKA... 18 [2212111026] DICKY MULYANA Page 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi menjadi salah satu media informasi yang banyak dipakai oleh masyarakat, khususnya di Indonesia. Informasi yang disajikan dalam bentuk audio visual sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi pemirsa yang ada di rumah. Beragam acara yang dikumsumsi sebagai kebutuhan akan hiburan. Karena hal itulah maka penyiaran televisi harus bisa mencakup banyak wilayah. Dengan Topologi wilayah Indonesia yang luas, metode efektif untuk menyebarluaskan siaran televisi adalah menggunakan stasiun relay. Stasiun relay berfungsi untuk menyampaikan kembali siaran dari studio pusat sehingga dapat menjangkau daerah cakupan siaran yang luas, untuk itu stasiun relay harus dapat memancarkan kembali sinyal-sinyal yang dikirimkan dari stasiun pusat sebaik mungkin, sehingga gambar dan suara yang diterima oleh pelanggan tetap bagus. Penulisan Makalah yang mengambil judul SISTEM KERJA PEMANCAR TELEVISI R&S NH7200 20 KW dilakukan karena perangkat ini familiar digunakan pada stasiun TV swasta dan pemancar merupakan bagian yang sangat penting dalam stasiun relay. Pada pemancar televisi ini proses pengolahan sinyal audio dan video itu terjadi. Disini sinyal yang diterima dari satelit diolah dalam pemancar televisi supaya sinyal ini bisa dipancarkan sama seperti sinyal yang diterima dari satelit. Untuk itulah perlu kiranya mengetahui lebih dalam bagaimana proses pengolahan sinyal audio dan video yang diterima dari satelit hingga sinyal itu dipancarkan kembali supaya kita bisa mencegah dan menangani terjadinya permasalahan dalam kerja pemancar televisi secara keseluruhan. 1.2 Tujuan Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini diantaranya adalah : 1. Untuk Mengetahui Sistem Dasar Siaran Televisi terutama pada sisi pemancar TV. 2. Untuk mengetahui Sistem Kerja Pemancar TV beserta fungsi-fungsi dari bagian yang membentuk sistem tersebut. 3. Memenuhi Tugas Mata kuliah Elektronika Komunikasi. 1.3 Pembatasan Masalah Agar ruang lingkup permasalahan lebih jelas serta mempermudah dalam analisa, maka permasalahan lebih ditekankan pada penjelasan mengenai Konsep kerja pemancar televisi dengan Merk R & S tipe NH7200 20 KW yang Familiar digunakan oleh beberapa stasiun TV swasta. [2212111026] DICKY MULYANA Page 3

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Dasar Siaran Televisi Sistem siaran televisi pada dasarnya merupakan proses pengiriman dan penerimaan sinyal gambar dan suara. Siaran TV diawali dengan pengambilan suara oleh mikrofon dan gambar oleh tabung kamera, pemrosesan sinyal dan dipancarkan oleh pemancar. Pada penerima, sinyal diterima oleh antena pesawat penerima sinyal ditangkap kemudian audio dan video di bentuk kembali. Proses yang lebih detailnya dapat diilustrasikan dengan diagram blok dibawah ini: Dalam jarak tertentu dari antena pemancar televisi, sesuai dengan kekuatan daya frekuensi yang diradiasikan, antena penerima televisi dapat menerima gelombang yang telah dimodulasi kombinasi suara dan gambar tersebut untuk diteruskan ke penerima [2212111026] DICKY MULYANA Page 4

televisi. Kemudian penerima televisi akan memperkuat sinyal yang diterima, dan memisahkan komponen gambar dan komponen suara setelah melalui proses demodulasi. Sinyal gambar yang telah dimodulasikan kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda untuk diproduksi kembali sedapat mungkin sesuai dengan gambar bergerak yang asli. Sementara sinyal suara yang telah didemodulasikan diteruskan ke loudspeaker untuk menghasilkan kembali sinyal suara asli. Pada umumnya, stasiun televisi di Indonesia menggunakan satelit untuk komunikasi antara studio di pusat dengan daerah karena keadaan wilayah Indonesia yang cukup luas dan terpisah menjadi beberapa pulau sehingga sangat sulit jika dilakukan pentransmisian secara langsung menggunakan kabel atau gelombang mikro. Sistem transmisi satelit membutuhkan peralatan yang lebih rumit, mulai dari antena parabola, penerima (receiver) khusus yang dilengkapi dengan decoder, dll. Oleh karena itu dibuatlah stasiun relay yang mempunyai fungsi memancarkan ulang serta mendekode sinyal transmisi dari satelit sehingga pada tingkat pelanggan tidak diperlukan peralatan khusus untuk menerima siaran televisi. Selain itu, stasiun relay juga memperluas daerah cakupan transmisi. 2.2 Sistem modulasi Sistem modulasi adalah proses penumpangan atau pencampuran sinyal informasi pada frekuensi carrier,dimana salah satu atau lebih parameter frekuensi carrier berubahubah sesuai dengan perubahan sinyal informasi. Fungsi dari modulasi itu sendiri adalah untuk mencegah pengaruh interferensi, sistem transmisi multipleks, efisiensi kontruksi antena dan membuat perubahan parametrik. Dalam sistem televisi analog modulasi yang digunakan adalah modulasi analog yaitu modulasi amplitudo untuk proses sinyal video dan modulasi frekuensi untuk proses sinyal audio. Bentuk gelombang AM dan FM ditunjukkan pada gambar di bawah ini : [2212111026] DICKY MULYANA Page 5

2.3 Modulasi Amplitudo Negatif Pada gambar bagian (a) dan (b) menampilkan bentuk sinyal carrier dan sinyal informasi sedangkan (c) dan (d) menampilkan perbedaan antara sinyal termodulasi amplitudo (AM) dan sinyal termodulasi frekuensi (FM) dimana sinyal termodulasi frekuensi merupakan bentuk dari modulasi sudut (angle modulated). Gambar Pembentukan sinyal modulasi (a) Sinyal Carrier (b) Sinyal informasi (c) Sinyal AM (d) sinyal FM Sinyal gambar (video) dalam transmisi televisi menggunakan modulasi AM (Amplitude Modulation)negatif. Keuntungan dipakainya AM negatif adalah bahwa pulsapulsa derau dalam sinyal RF yang dipancarkan memperbesar amplitudo pembawa menuju hitam dan bukan putih. Efek ini membuat gangguan derau dalam memotong gambar tidak begitu nyata. Disamping itu pemancar menggunakan daya yang lebih kecil karena gambargambar kebanyakan adalah putih sehingga amplitudo pembawa pada kebanyakan waktu adalah rendah sewaktu informasi gambar dipancarkan. Gambar Isyarat gambar termodulasi AM Positif dan Negatif (a) AM Positif (b) AM Negatif [2212111026] DICKY MULYANA Page 6

2.4 Transmisi Bidang Sisi Sisa / Vestigial Side Band (VSB) Skema modulasi dimana satu sideband dan sebagian dari sideband yang lain dilewatkan disebut dengan modulasi vestigial sideband (VSB). Sinyal gambar modulasi amplitudo (AM) tidak dipancarkan sebagai suatu sinyal bidang frekuensi sisi ganda yang biasa. Melainkan sebagian dari bidang frekuensi sisi yang lebih rendah ditapis keluar sebelum transmisi dan suatu sisa bidang frekuensi sisi tetap tertinggal. Modulasi VSB diperoleh dengan melewatkan satu sideband dari sinyal DSB atau AM, dan melewatkan sebagian dari sideband lainnya. Tujuannya adalah menurunkan bidang frekuensi yang diperlukan untuk modulasi video dalam sinyal gambar(video). Jika isyarat gambar dengan lebar bidang 5 MHz dimodulasi dengan AM-DSB maka pita (band) transmisinya akan menjadi 2 x 5 MHz = 10 MHz, sedangkan jika menggunakan modulasi AM-VSB pita (band) transmisi yang digunakan adalah 5,75 MHz. Gambar Spektrum DSB dan VSB (a) Spektrum DSB (Double Side Band) (b) Spektrum VSB (Vestigial Side Band) 2.5 Modulasi Digital Modulasi digital merupakan proses penumpangan sinyal digital (bit stream) ke dalam sinyal carrier. Modulasi digital sebetulnya adalah proses mengubah-ubah karakteristik dan sifat gelombang pembawa (carrier) sedemikian rupa sehingga bentuk hasilnya (modulated carrier) memiliki ciri-ciri dari bit-bit (0 atau 1) yang dikandungnya. Berarti dengan mengamati modulated carrier-nya, kita bisa mengetahui urutan bitnya disertai clock (timing, sinkronisasi). Melalui proses modulasi digital sinyalsinyal digital setiap tingkatan dapat dikirim ke penerima dengan baik. Untuk pengiriman ini dapat digunakan media transmisi fisik (logam atau optik) atau non fisik (gelombang-gelombang radio).pada dasarnya dikenal 3 prinsip atau sistem modulasi digital yaitu: ASK, FSK dan PSK. 2.6 Amplifier Amplifier (Penguat) adalah perangkat yang meningkatkan amplitude dari suatu sinyal. Hubungan input output dari penguat biasanya dinyatakan sebagai fungsi frekuensi input (fungsi transfer penguat) dan besarnya fungsi transfer disebut sebagai Gain. Kualitas Amplifier dapat dicirikan spesifikasi oleh beberapa spesifikasi yaitu : 1. Gain Gain dari sebuah penguat adalah rasio daya atau amplitude output terhadap masukan dan biasanya diukur dalam decibel (db). [2212111026] DICKY MULYANA Page 7

2. Lebar bidang Lebar bidang dari sebuah penguat adalah rentang frekuensi dimana kinerja penguat maksimal (memuaskan). 3. Efisiensi Efisiensi merupakan ukuran seberapa banyak daya masukan yang berguna diterapkan untuk daya keluaran. 4. Linearitas Sebuah penguat ideal akan menjadi perangkat yang linier, tetapi penguat hanya linier dalam batasbatas tertentu. Ketika penguat ditingkatkan, output juga meningkat sampai tercapai titik dimana beberapa bagian dari penguat menjadi jenuh dan tidak dapat menghasilkan output lebih banyak lagi. Ini disebut clipping dan menghasilkan distorsi. 5. Kebisingan Kebisingan adalah produk yang tidak diinginkan tapi tak terhindarkan dari perangkat elektronik dan komponen. 6. Stabilitas Stabilitas merupakan masalah utama pada penguat RF dan Microwave. Tingkat stabilitas suatu penguat dapat diukur dengan faktor stabilitas. 2.7 Phase Locked Loop (PLL) PLL adalah suatu sistem kontrol yang menghasilkan sinyal yang memiliki hubungan tetap dengan fase dari referensi sinyal. Sebuah sirkuit Phase Locked Loop merespon kedua frekuensi dan fasa dari sinyal input, secara otomatis menaikkan dan menurunkan frekuensi dari osilator yang terkontrol sampai cocok untuk referensi di kedua frekuensi dan fasa. PLL adalah contoh dari suatu sistem kontrol dengan menggunakan umpan balik negatif. PLL banyak digunakan dalam radio, telekomunikasi, komputer dan aplikasi elektronik yang lainnya. PLL memungkinkan membangkitkan frekuensi yang stabil, pemulihan sinyal dari saluran komunikasi yang bising atau mendistribusikan pulsa pewaktuan clock dalam desain logika digital seperti mikroprosesor. Ketika sebuah IC dapat menyediakan blok PLL yang lengkap, teknik ini banyak digunakan dalam perangkat elektronik modern, dengan frekuensi output dari hertz sampai giga hertz. 2.8 Filter Filter adalah sebuah rangkaian yang dirancang agar melewatkan suatu pita frekuensi tertentu seraya memperlemah semua isyarat di luar pita ini. Pengertian lain dari Filter adalah rangkaian pemilih frekuensi agar dapat melewatkan frekuensi yang diinginkan dan menahan (couple)/membuang (by pass) frekuensi lainnya. Jenis-jenis filter diantaranya: Low Pass Filter adalah jenis Filter yang melewatkan frekuensi rendah serta meredam/menahan frekuensi tinggi. High Pass Filter yang melewatkan frekuensi tinggi dan meredam frekuensi rendah. Band Pass Filter yang melewatkan suatu range frekuensi. Band Reject Filter yang menolah suatu range frekuensi. Aplikasi filter dalam pemancar televisi : [2212111026] DICKY MULYANA Page 8

Finite Impulse Response (FIR) Filter FIR adalah struktur Filter yang dapat digunakan untuk implementasi hampir semua jenis respon frekuensi secara digital. Filter FIR biasanya diimplementasikan dengan menggunakan penundaan, pengali dan penambah untuk membuat keluaran filter. Harmonic Filter Harmonic filter mengoreksi faktor daya yang kecil, ketika menghindari potensi resonansi yang berbahaya. terutama terkait dengan harmonisa ke 5 dan 7. Harmonic filter juga dapa mengurangi faktor daya yang dikenakan sebagai akibat dari utilitas local. 2.9 Splitter Splitter adalah perangkat pasif yang berfungsi untuk membagi sinyal. Penggunaan splitter disebabkan karena terbatasnya jumlah keluaran dan perangkat aktif (Fiber Node dan Amplifier), sehingga dengan penggunaan splitter arah penggelaran kabel koaksial ke rumah-rumah pelanggan dapat diperbanyak. 2.10 Power Divider / Combiner Power divider/combiner merupakan komponen pasif mikrowave yang digunakan untuk membagi atau menggabung daya, karena baik port input maupun port outputnya match. Dengan kata lain, power divider berfungsi sebagai reciprocal passive device, yang dapat digunakan sebagai power combiner. Dalam membagi daya, sebuah input sinyal dibagi oleh power divider/combiner menjadi dua atau lebih sinyal dengan daya yang lebih kecil. 2.11 Diplexer Diplexer adalah perangkat pasif yang mengimplementasikan domain frekuensi multiplexing. Dua port (misalnya L dan H) dimultiplexing ke port tiga (misalnya S). Sinyal pada port L dan H menempati band frekuensi yang berbeda. Akibatnya, sinyal pada L dan H dapat berjalan berdampingan pada port S tanpa mengganggu satu sama lain. [2212111026] DICKY MULYANA Page 9

BAB 3 PEMBAHASAN 3.1 Konsep Pemancar TV Secara Umum Blok Diagram Pemancar TV 20 KW Gambar Blok Diagram Pemancar TV 20 KW Secara umum pemancar televisi terdiri dari beberapa bagian diantaranya yaitu : 3.1.1 Exciter, yang terdiri dari : Video processor berfungsi untuk memproses sinyal input video. Audio processor berfungsi untuk memproses sinyal input audio. Oscillator berfungsi untuk membangkitkan sinyal IF maupun sinyal RF. VSB Filter berguna untuk membatasi besarnya lebar bidang sinyal video pada tingkat IF. IF Pre Corrector berfungsi untuk memperbaiki cacat akibat modulasi dan VSB Filter pada sinyal IF video. Intermodulasi corrector berfungsi untuk memperbaiki cacat akibat modulasi pada sinyal IF audio dan untuk mempertahankan selisih frekuensi sinyal pada 5,5 MHz. 3.1.2 RF Power Amplifier Ada beberapa tipe penguat penguat amplifier yaitu : [2212111026] DICKY MULYANA Page 10

Penguat tabung hampa udara (Klystron, Travelling Wave Tube, IOT dll) Penguat Solid State (Transistor, JFET, MOSFET, Hybrid-IC) Berdasarkan operasi dasar pemancar, ada dua buah tipe pemancar televisi yaitu : IF Modulation Split Carrier Sistem modulasi terjadi pada tingkat IF. Sinyal IF video dan IF audio kemudian dimodulasi dan diperkuat secara terpisah pada frekuensi channel yang digunakan. Sinyal RF video dan RF audio yang telah diperkuat kemudian disatukan melalui suatu RF Combiner. IF Modulation Combined Carrier Sistem modulasi terjadi pada tingkat IF. Sinyal IF video dan IF Audio disatukan melalui IF mixer, kemudian dimodulasi pada frekuensi channel yang digunakan dan diperkuat secara bersamaan dalam satu RF Amplifier. Metode ini digunakan pada pemancar yang berdaya rendah. 3.1.2 3 db Coupler Merupakan suatu alat yang dapat digunakan sebagai RF Divider maupun RF Combiner. Prinsip Kerja 3 db diantaranya : Output yang sejajar input akan sefasa dengan tegangan input-nya. Output yang tidak sejajar input akan berbeda fasa 900 dengan tegangan input-nya. Pada gambar 3 db coupler diatas terdapat 4 gerbang. Jika P1 adalah daya masukan pada gerbang 1 dan P2, P3 serta P4 adalah daya yang tersedia pada masing-masing gerbang 2, 3 dan 4, maka koefisien gandeng, transmisi, isolasi dan rasio pembagian daya dapat dinyatakan C = -10 log10 ( P3 : P1) Gbr 3 db Coupler... (4.1) T = -10 log10 ( P2 : P1)... (4.2) I = -10 log10 ( P4 : P1)... (4.3) P = -20 log10 ( P3 : P2)... (4.4) 3.2 Pemancar Televisi 20 KW Tipe NH7200 Kita akan membahas tentang Pemancar Tv yang familiar digunakan oleh salah satu stasiun TV swasta yaitu menggunakan merk ROHDE & SCWHARZ tipe NH7200 dengan daya pancar 20 KW menempati channel 41 UHF dan bekerja dengan prinsip penguatan gambar dan suara secara terpisah (separate Combination) yang dilengkapi dengan sistem pendingin liquid. TV Pemancar NH7200 ini terdiri dari dua buah pemancar yang berkekuatan 10 KW yang digabung untuk mendapatkan daya sebesar 20 KW. Desain dari pemancar ini pada setiap raknya terbuat dari alumunium yang disesuaikan untuk kebutuhan teknik dan mempunyai dua bagian panel belakang yang bisa untuk dilepas. Dua buah exciter dan diplekser suara dan video ditempatkan di sebelah kiri dari rak pemancar. Modul exciter tunggal dan CCU (Central Control Unit) ditempatkan pada bingkai metal dengan lebar 19 inch. Modul ini terhubung dengan motherboard yang terletak pada bingkai. Motherboard ini berhubungan dengan komponen pemancar yang lain seperti : RF monitor, kontrol rak, power distribution dan unit switchover exciter. Berikut ini adalah bagian-bagian dari pemancar TV NH7200 : [2212111026] DICKY MULYANA Page 11

exciter SH700 dengan power supply exciter dengan power supply Central Control Unit) Amplifier untuk sinyal video Amplifier untuk sinyal audio Power splitter dan coupler dengan resistor absorber Harmonic filter Power distribution Rectifier Vision dan Sound diplexer Directional Coupler Cooling system Heat exchanger Unit exciter terdiri dari modul-modul di bawah ini : Encoder Equalizer Modulator Synthesizer Power supply Motherboard Central Control Unit) Gbr. Pemancar TV R&S NH7200 20 KW Gambar Blok Diagram Pemancar TV R&S NH 7200 20 KW Dari blok diagram diatas dapat dilihat bahwa sinyal video dan audio yang diterima stasiun relay masuk ke exciter dan RF monitor. Di dalam exciter sinyal video dan audio diolah secara digital untuk dimodulasi digital.keluaran exciter adalah sinyal video dan audio yang masing-masing masuk ke splitter untuk di bagi menjadi 2 bagian yang sama untuk kemudian masuk ke amplifier untuk dikuatkan. [2212111026] DICKY MULYANA Page 12

Untuk sinyal video keluaran dari splitter masing-masing dikuatkan melalui amplifier 10 KW sedangkan untuk sinyal suara masing-masing dikuatkan melalui amplifier 500 W. Setelah masing-masing sinyal dikuatkan melalui amplifier, sinyal masuk ke combiner untuk digabungkan kembali sesuai dengan sinyal video dan audio. Kemudian sinyal video dan audio masuk ke diplexer untuk siap dipancarkan oleh antena dengan frekuensi yang berbeda. 3.3 Komponen Penyusun Exciter Exciter/penggugah merupakan jantung dari perangkat pemancar, bila modul exciter ini rusak maka bisa dipastikan pemancar tidak berfungsi karena informasi video dan audio yang akan dikuatkan oleh amplifier tidak ada. Sinyal video dan audio diproses untuk kemudian menghasilkan sinyal RF yang sesuai dengan standar sinyal televisi (dalam hal ini PAL) pada frekuensi saluran yang dapat diatur sesuai dengan frekuensi saluran yang dipakai, misal channel 41 UHF frekuensi pembawa 631,5 MHz. Gambar Blok Diagram Exciter Dari blok diagram exciter diatas dapat dilihat bahwa masukan exciter adalah sinyal analog yang kemudian di dalam encoder dikodekan menjadi sinyal digital yang dibagi dalam 2 sisi yaitu inphase dan quadrature. Dalam exciter sinyal yang masuk dimodulasi digital. Keluaran dari exciter adalah sinyal analog yang merupakan hasil dari modulasi digital dalam exciter yang kemudian masuk ke exciter untuk dikuatkan. Untuk fungsi bagian-bagian pada exciter akan dijelaskan pada pembahasan di bawah ini: 3.3.1 ATV Encoder Fungsi encoder adalah untuk memproses sinyal televisi (video dan audio) yang masih analog menjadi sinyal digital (I & Q Video dan I & Q Audio) dengan menggunakan transformasi hilbert. Untuk pemrosesan sinyal video dilakukan secara bebas menurut standar dari TV dan model encoder yang digunakan. Hanya yang berbeda adalah rata-rata field periode serta frekuensi dari pembawa variasi warna harus benar-benar diperhatikan. Sedangkan untuk pemrosesan sinyal audio tergantung pada model dan standar yang dipilih. [2212111026] DICKY MULYANA Page 13

3.3.2 ATV/DVB Equalizer Gambar Blok Diagram Encoder Band limitting output pemancar menyebabkan phase yang distorsi pada sekitar filter dimana band limitting tersebut mempunyai peranan sangat penting dalam perubahan warna atau bayangan pada ATV dan mengurangi ketebalan yang dihasilkan oleh sinyal echo pada DVB-T. Alasan tersebut yang menyebabkan adanya ATV/DVB equalizer. Sinyal phase yang ada pada channel limits diberi tekanan oleh group delay equalizer, jadi distorsi yang disebabkan oleh output filter atau video dan audio diplexer selama band limitting mengganti kerusakan akibat distorsi tersebut. Untuk selanjutnya dilakukan penekanan pada linearity equalizer.atv/dvb equalizer dioperasikan dengan sinyal baseband pada pemancar dengan bentuk sinyal digital I/Q level pada satu daerah waktu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar blok diagram equalizer di bawah ini. Gambar Blok Diagram Equalizer [2212111026] DICKY MULYANA Page 14

3.3.3 ATV/DVB Modulator Modulator berisi dua buah pemrosesan, satu untuk sinyal video pembawa dan satu lainnya untuk sinyal audio pembawa. Sinyal baseband I/Q pada phase dan quadrature Q disaring oleh low pass filter pada modulator sebelum disalurkan ke mixer yang berada pada I/Q modulator dimana sinyal I digabungkan dengan frekuensi video carrier (pada lokal frekuensi phase +45) dan sinyal Q dengan lokal frekuensi -45. Setelah itu dua komponen sinyal tersebut digabungkan dalam combiner dan diberikan pada RF menjadi sinyal RF. Gambar di bawah ini adalah menjelaskan tentang prinsip kerja modulator. Gambar Blok Diagram I/Q Modulator 3.3.4 ATV/DVB Synthesizer Synthesizer menghasilkan frekuensi video pembawa yang disarankan untuk membangkitkan video dan audio pembawa pada modulasi quadrature. Frekuensi pembawa video dapat diset disesuaikan dengan channel frekuensi pemancar yang digunakan, berada pada band III, IV atau V. Synthesizer ini berupa rangkaian crystal osilator yang memberikan frekuensi pembawa video secara terus-menerus. Apabila perangkat ini rusak maka reproduksi gambar tidak dapat ditampilkan. Gambar Blok Diagram Synthesizer [2212111026] DICKY MULYANA Page 15

3.4 CCU (Central Control Unit) Pemancar TV Rohde & Schwarz NH7200 dilengkapi suatu alat yang dapat digunakan untuk mengontrol dan memonitor unjuk kerja pemancar selama dioperasikan. Alat tersebut adalah Central Control Unit (CCU) tipe SX700. Posisi CCU terletak di bagian kiri atas pada panel depan pemancar untuk memudahkan user/teknisi dalam pengoperasiannya. Seluruh pengaturan dan parameter sistem seperti pengaturan daya yang dipancarkan, indikator indikator peringatan dan kesalahan pada sistem, pengukuran sinyal video dan audio dapat dilakukan oleh perangkat ini, yang terletak di bagian atas panel depan pemancar. 3.5 Cooling system Gambar Central Control Unit (CCU) Pendingin cairan (liquid cooling) digunakan untuk bagian keluaran (output). Sistem pendingin cairan merupakan sirkuit tertutup. Pendingin (coolant) dimana terjadi pencampuran antara air yang sudah disaring dengan antifrogen N diambil dari unit pemompa (pump unit) ke rak pemancar melalui hose dan dikirim ke dalam saluran distribusi cairan (liquid distributor). Pendingin kemudian mendistribusikan ke amplifier dimana pendingin menyerap panas dan kemudian menyalurkan balik ke unit collecting chamber. Dalam perjalanan balik ke unit pemompa (pump unit), pendingin langsung dilewati air dan udara. Gambar Blok Diagram Cooling system [2212111026] DICKY MULYANA Page 16

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut : Pemancar televisi secara umum terdiri dari Exciter, RF Amplifier dan 3 db Coupler. TV pemancar ROHDE & SCWHARZ tipe NH7200 menempati channel 41 UHF dan bekerja dengan prinsip penguatan gambar dan suara secara terpisah (separate Combination) yang dilengkapi dengan sistem pendingin liquid. Exciter merupakan jantung dari perangkat pemancar, bila modul exciter ini rusak maka bisa dipastikan pemancar tidak berfungsi karena informasi video dan audio yang akan dikuatkan oleh amplifier tidak ada Exciter terdiri dari Encoder, Equalizer, Modulator dan Synthesizer yang berfungsi mengolah sinyal video dan audio yang diterima dari satelit untuk dikuatkan pada amplifier. Perbedaan pada sistem operasi dasar pemancar IF modulation Split Carrier dan IF Modulation Combined carrier terjadi pada Pemrosesan sinyal IF Video dan Audio yang diperkuat secara terpisah. Pada IF modulation Combined carrier pemrosesan sinyal IF Video dan AUdio diperkuat secara bersamaan dalam satu RF Amplifier. metode tersebut dipakai untuk pemancar berdaya rendah. Fungsi Blok Synthesizer cukup vital dikarenakan ada rangkaian Crystal Osilator yang memberikan Frekuensi Carrier Video secara terus menerus. Jika perangkat ini tidak berfungsi dengan baik maka hasil produksi gambar tidak dapat ditampilkan. Central Control Unit (CCU) berguna mengontrol dan memonitor unjuk kerja pemancar selama dioperasikan. Cooling system digunakan untuk mengontrol suhu agar tetap konstan sesuai kemampuan alat. [2212111026] DICKY MULYANA Page 17

DAFTAR PUSTAKA http://cdn.rohdeschwarz.com/pws/dl_downloads/dl_common_library/ dl_news_from_rs/171/n_rus171_nv7001 http://oprekzone.com/blok-diagram-pemancar-televisi-part-1/ http://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/05/06/tv-digital-dan-tvanalog/ http://wahyusound.blogspot.com/2012_04_01_archive.html http://desnantara.blogspot.com/2012/03/aplikasi-3-db-coupler-untukrf-solid.html [2212111026] DICKY MULYANA Page 18