Maqfirah Van Tawarniate 1, Elly susanti 1, Sofyan 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

dokumen-dokumen yang mirip
Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

DISTRIBUSI DAN PENANGANAN PASCAPANEN KACANG PANJANG

KOMPARASI EFISIENSI PEMASARAN SAYUR-SAYURAN DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH (Comparison of Vegetables Marketing Efficiency in Highland and

ANALISIS PEMASARAN STROBERI DI KABUPATEN KARANGANYAR (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) SKRIPSI

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI KABUPATEN KLATEN

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

POLA DISTRIBUSI PEMASARAN CABAI ( STUDI KASUS DI TIGA KECAMATAN KABUPATEN SEMARANG ) Oleh : SKRIPSI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS PANDANWANGI DI DESA BUNIKASIH KECAMATAN WARUNGKONDANG KABUPATEN CIANJUR

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Ciaruten Ilir, Kecamatan Cibungbulang,

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

J. Sains & Teknologi, Agustus 2015, Vol.15 No.2 : ISSN LEMBAGA PEMASARAN KOMODITI PALA DI KOTA TERNATE PROVINSI MALUKU UTARA

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annum) DI DESA GOMBONG KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG ABSTRAK

EFISIENSI PEMASARAN JERUK PAMELO DALAM WILAYAH MAGETAN (CITRUS GRANDIS L. OSBEK)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam mengambil sampel responden dalam penelitian ini

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS PEMASARAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI KABUPATEN WONOSOBO SKRIPSI

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

AGRISTA : Vol. 3 No. 3 September 2015 : Hal ISSN ANALISIS PEMASARAN SEMANGKA DI KECAMATAN BAKI KABUPATEN SUKOHARJO

Joko Tri Sujiwo Efisiensi Pemasaran Kopi... EFISIENSI PEMASARAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN SINGOROJO KABUPATEN KENDAL

ANALISIS PEMASARAN LADA PERDU (Studi Kasus di Desa Marga Mulya Kecamatan Kawali Kabupaten Ciamis) Abstrak

EFISIENSI PEMASARAN EMPING MELINJO DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS PEMASARAN SAPI BALI DI KECAMATAN BANTAENG KABUPATEN BANTAENG

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi dalam upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS SALURAN, MARGIN, DAN EFISIENSI PEMASARAN ITIK LOKAL PEDAGING MARKETING CHANNEL, MARGIN, AND EFFICIENCY ANALYSIS OF LOCAL BROILER DUCK

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

ANALISIS PEMASARAN BENIH PADI SAWAH (Oryza sativa L.) VARIETAS CIHERANG (Suatu Kasus di Desa Sindangasih Kecamatan Banjarsari Kabupaten Ciamis)

PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan PDB Hortikultura Tahun Komoditas

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ke konsumen membentuk suatu jalur yang disebut saluran pemasaran. Distribusi

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KENTANG (Solanum tuberosum L.) DI KABUPATEN MAGETAN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BERAS ORGANIK DI KABUPATEN SRAGEN Ragil Saputro, Heru Irianto dan Setyowati

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

TATA NIAGA SALAK PONDOH (Salacca edulis reinw) DI KECAMATAN PAGEDONGAN BANJARNEGARA ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN BAHAN OLAHAN KARET RAKYAT (BOKAR) LUMP MANGKOK DARI DESA KOMPAS RAYA KECAMATAN PINOH UTARA KABUPATEN MELAWI

ARTIKEL MEIFY SUMAMPOW / JURUSAN SOSIAL EKONOMI, FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

IV. METODE PENELITIAN

dwijenagro Vol. 7 No. 2 ISSN :

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. ditanam di lahan kering daerah pengunungan. Umur tanaman melinjo di desa ini

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN SAYURAN DATARAN TINGGI KABUPATEN KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

Analisis Pemasaran Susu Segar di Kabupaten Klaten

SEPA : Vol. 8 No.1 September 2011 : 9 13 ISSN : ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI KEDELAI DI KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS JALUR DISTRIBUSI PENJUALAN BUAH JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI DESA TARO, KECAMATAN TEGALALANG, KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI KENTANG DI KABUPATEN BENER MERIAH PROVINSI ACEH

EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA TONSEWER KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

IV. METODE PENELITIAN

FUNGSI-FUNGSI PEMASARAN JAGUNG MANIS DI DESA RIDAN PERMAI KECAMATAN BANGKINANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EKONOMI JALUR DISTRIBUSI BUNGA GEMITIR (Tagetes erecta L.) DI KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG ABSTRACT

Key Word PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TATANIAGA KENTANG DARI DESA JERNIH JAYA KECAMATAN GUNUNG TUJUH KABUPATEN KERINCI KE KOTA PADANG OLEH MEGI MELIAN

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMASARAN SUSU SEGAR DI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN SKRIPSI

Analisis Pemasaran Domba dari Tingkat Peternak Sampai Penjual Sate di Kabupaten Sleman

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK SIAM DI KECAMATAN TEBAS KABUPATEN SAMBAS

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRACT

METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

ANALISIS SALURAN PEMASARAN GABAH (Oriza sativa ) DI GAPOKTAN SAUYUNAN (Suatu Kasus di Desa Karangbenda Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran)

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

ANALISIS USAHATANI PALA DI KAMPUNG TALAWID KECAMATAN KENDAHE KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ABSTRACT

AGRIBISNIS KENTANG DI KABUPATEN WONOSOBO

PERSEPSI PETANI TENTANG KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS SAYURAN

FARMER SHARE DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KACANG HIJAU

Oleh : 1 Rian Kurnia, 2 Yus Rusman, 3 Tito hardiyanto

dwijenagro Vol. 5 No. 1 ISSN :

212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

ANALISIS MARJIN PEMASARAN JERUK SIAM (Citrus nobilis) PETANI DI DESA MUARA RENGAS KECAMATAN MUARA LAKITAN

Oleh: Munirwan Zani 1) ABSTRACT

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

Transkripsi:

ANALISISS PEMASARAN KENTANG DI KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH (Analysis Of Potato Marketing In Bukit District Of Bener Meriah Regency) Maqfirah Van Tawarniate, Elly susanti, Sofyan Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala n * Abstrak - Pemasaran merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan pertanian karena dengan proses pemasaran petani dapat memperoleh hasil dan keuntungan dari kegiatan pertanian yang telah dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran pemasaran kentang dan mengetahui fungsi lembaga pemasaran kentang yang terlibat di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bukit yang menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan pencatatan. Hasil menunjukkan bahwa ketiga saluran kentang yang terdapat di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dapat dinyatakan mempunyai tingkat efisiensi yang bervariasi, yakni tinggi mencapai 45,00%, sedang yaitu 4,7% dan rendah yaitu 7,9%. Lembaga pemasaran kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah yaitu petani, pedagang pengumpul kecamatan, pedagang pengumpul desa, pedagang besar, pedagang besar luar daerah dan pedagang pengecer. Kesemuanya menjalankan fungsi pemasarannya masing-masing, yakni melakukan penjualan, pembelian, sortasi, pengemasan dan pengangkutan hingga sampai ke tangan konsumen. Kata kunci : Pemasaran, Kentang, Efisiensi. Abstract - Marketing is one of important factors in agricultural activity because by the marketing process the farmers are capable to obtain the yields and the benefits from agricultural activity which has been done. The research objective is to find out the eficiency level of potato marketing line and discover the function of potato marketing institution which involved in Bukit District of Bener Meriah Regency. This study was conducted in Bukit District by using qualitative method and the data was collected by interview, observation and recording.the result shown that the three potato channels contained in Bukit District of Bener Meriah Regency is can be vowed has a varies eficiency level, that are the high is reaching 45,00%, medium is 4,7% and low is 7,9%. The marketing institute of potato marketing in Bukit District of Bener Meriah Regency are husbandman, district collector merchant, village collector merchant, great trader, traider of outside area and retailer. These entire are running the each marketing function, that are doing selling, buying, sorting, packaging and transporting up to consumer. Keywords: Marketing, Potato, Eficiency. *Corresponding author: sofyansamdusin@ymail.com JIM Pertanian Unsyiah AGB, Vol., No., Februari 07: -8

PENDAHULUAN Kentang (Solanum tuberosum L) tanaman holtikultura yang dibudidayakan di Indonesia. Budidaya tanaman kentang layak diproritaskan karena selain memiliki nilai ekonomi tinggi kentang juga dapat dijadikan sebagai bahan pangan alternatif dan bahan baku industri makanan (Astawan, 009). Salah satu wilayah penghasil kentang di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Bener Meriah. Sentral produksi tanaman kentang yang utama di Bener Meriah berada di kawasan Kecamatan Bukit. Kesesuaian kondisi alam pegunungan Kecamatan Bukit dengan syarat tumbuh tanaman kentang menyebabkan banyak petani di daerah tersebut yang membudidayakan kentang. Konsep pemasaran adalah falsafah manajemen dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan konsumen dengan didukung oleh bagian-bagian lain secara terpadu sehingga dapat memproduksi dan menjual barang yang memberikan kepuasan kepada konsumen. (Simanjuntak, 005). Permasalahan yang terjadi dalam pemasaran kentang berdampak pada keuntungan yang diperoleh petani maupun lembaga pemasaran. Pemasaran yang diterapkan harus efisien, sehingga dapat memberikan keuntungan yang adil kepada petani kentang maupun lembaga pemasaran. Untuk mengetahui efisien tidaknya suatu saluran pemasaran digunakan indikator nilai persentase marjin pemasaran (Fatimah, 0). Adapun kelembagaan pemasaran yang berperan dalam memasarkan komoditas pertanian holtikultura dapat mencakup petani, pedagang pengumpul, pedagang perantara dan pedagang pengecer (Kuma at, 99). METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Objek penelitian ini adalah petani ketang di Kecamatan Bukit. Adapun ruang lingkup penelitian yaitu efisiensi saluran pemasaran dan fungsi lembaga-lembaga pemasaran yang terlibat dalam distribusi kentang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani kentang, pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kecamatan, pedagang pengecer, pedagangg besar dan pedagang besar luar daerah serta konsumen di Kecamatan Bukit. Pengambilan petani kentang sebagai sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu pengambilan sampel secara sengaja dari populasi yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 0 desa. Dalam penelitian ini dipilih hanya sebanyak desa mewakili desa-desa lainnya, yaitu Reje Guru, Delung Tue dan Uning Teritit. total populasi petani kentang dari Desa Reje Guru, Desa Delung Tue dan Desa Uning Teritit Kecamatan Bukit sebanyak 600 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah 0% dari total populasi petani kentang yaitu sebanyak 60 orang petani di Kecamatan Bukit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran pemasaran kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dan mengetahui fungsi lembaga-lembaga pemasaran kentang yang terlibat di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Van Tawar Niate,

Menentukan Margin Pemasaran Menurut Daniel (00) Margin pemasaran diukur dengan membandingkan harga kentang di tingkat konsumen dengann harga kentang di tingkat petani dan dinyatakan dalam Rupiah per Kilogram (Rp/Kg). Mp = Pr Pf Dimana: Mp = Marjin pemasaran kentang Pr = Harga kentang di tingkat konsumen Pf = Harga kentang di tingkat petani Menentukan Efisiensi Pemasaran Untuk menguji hipotesis tentang efisiensi pemasaran digunakan analisis efisiensi pemasaran dan analisis margin pemasaran (Soekartawi, 00). BP EP x 00 % NP Dimana: EP = Efisiensi Pemasaran BP = Biaya Pemasaran NP = Nilai Produk Yang Dipasarkan Kriteria pengambilan keputusan : - EP sebesar 0-50% maka saluran pemasaran efisien - EP lebih besar dari 50% maka saluran pemasaran kurang efisien. HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Petani Kentang. Karakteristik petani dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani kentang dan luas lahan garapan. Umur No. Kelompok Umur Jumlah (Tahun) Orang Persentase 5-40 4-50 > 5 0 7 50% 8% % Total 60 Petani yang mengelola usahatani kentang sebanyak 0 orang yang berada pada rentang usia 5 sampai dengan 40 tahun atau sebesar 50%. Kemudian terdapat orang yang berada pada kisaran usia antara 4sampai dengan 50 tahun atau sebesar 8%. Selebihnya terdapat 7 orang petani yang berusia di atas 5 tahun atau sebesar %. Hal ini menunjukan bahwa Van Tawar Niate,

petani kentang yang beradaa pada usia produktif lebih dominan dibandingkan petani yang non produktif. Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Jumlah Orang Persentase 4 5 SD SMP SMA D S 4 6 6 5% 40% 0% 5% 0% Total 60 Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden petani kentang mengenyam pendidikan SMP dan SD, masing-masing sebanyak 4 orang (40%) dan orang (5%). Selebihnya terdapat 6 orang petani atau 0% yang berpendidikan SMA, orang petani atau 5% berpendidikan D dan 6 orang petani berpendidikan S (sarjana) atau 0%. Pengalaman Usahatani Kentang No. Lama Usaha (Tahun) Luas Lahan Garapan No. Kategori (Ha) Luas ( > ) Sedang (,75) Sempit ( < 0,5) Total luas lahan garapan re hektar ke atas yaitu se mempunyai luas lahan gara Jumlah Orang Persentase 4 < tahun 4-0 tahun -0 tahun > tahun 6 4 0 0 0% % 50% 7% 60 Sumber: Data Primer 06 (diolah) Pengalaman usahatani kentang yang paling lama dilakukan oleh 0 orang petani atau 50% dengan durasi waktu berkisar antara hingga 0 tahun. Selanjutnya terdapat 4 orang petani atau % dengan kisaran waktu pengalaman usahatani antara 4 sampai 0 tahun. Kemudian sebanyak 0 orang petani atau 7% dengan lama usahatani di atas tahun atau 7% dan 6 orang petani atau 0% dengan pengalaman usahatani di bawah tahun. Orang 55 5 0 60 Jumlah Persentase 9% 8% 0 esponden didominasi oleh petani yang memiliki luas lahan garapan ebanyak 55 orang atau 9%. Selebihnya terdapat petani yang apan hektar lebih yaitu sebanyak 5 orang atau 8%. Van Tawar Niate, 4

Pendapatan Usahatani Kentang No. Kategori (Ha) Luas ( > ) Sedang (,5) Sempit ( < 0,5) Jumlah Pendapatan Sekali Panen Orang Pendapatan Rata-Rata 55 55.000..000 5 0.000..000 0 0 Total 60 Pendapatan usahatani kentang berdasarkan waktu panen dan luas lahan garapan di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah didominasi oleh petani yang memiliki luas lahan garapan hektar ke atas yaitu sebanyak 55 orang dengan pendapatann tertinggi sebesar Rp. 55.000.000. Selebihnya terdapat petani yang mempunyai luas lahan garapan hektar lebih yaitu sebanyak 5 orang dengan pendapatan sebesar Rp. 0.000.000. Karakteristik Pedagang Pada Lembaga Pemasaran Kentang Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah mempunyai beberapa lembaga pemasaran yang memasarkan kentang meliputi pedagang pengumpul desa, pedagang pengumpul kecamatan dan pedagang pengecer. Pedagang Pengumpul Desa Dari total 8 orang jumlah pedagang pengumpul desa yang paling banyak berada di rentang umur 5-40 tahun yaitu sebanyak 8 orang atau 44%. Usia demikian tergolong dalam umur produktif dalam bekerja. Adapun untuk tingkat pendidikan pedagang pengumpul desa yang paling dominan adalah SMP yaitu sebanyak 7 orang atau 9%. Sedangkan mengenai pengalaman usaha sebagai pedagang pengumpul desa yang paling lama waktunya berada di rentang waktu 5-0 tahun yakni sebanyak 7 orang atau 9%. Pedagang Pengumpul Kecamatan Pedagang pengumpul kecamatan berjumlah 4 orang, paling dominan berada di rentang umur 4-50 tahun, yakni sebanyak 8 orang atau 58%. Sedangkann jenjang pendidikan pedagang pengumpul kecamatan yang paling banyak yaitu pada tingkat SMA sebanyak 7 orang atau 50%. Kemudian dalam hal pengalaman usaha sebagai pedagang pengumpul kecamatan yang paling dominan adalah pada kisaran waktu -0 tahun yakni sebanyak 7 orang atau 50%. Pedagang Pengecer Dari total jumlah orang pedagang pengecer kentang, umur yang paling mendominasi berada di antara rentang 4-50 tahun yaitu sebanyak 9 orang atau 75%. Adapun tingkat pendidikan sebagian besar pedagang pengecer adalah tamatan SMA sebanyak 8 orang atau 66%. Sedangkan untuk pengalaman usaha pedagang pengecer beradaa di antara 5-0 tahun sebanyak 6 orang atau 50% dan antara -0 tahun sebanyak 6 orang atau 50%. Van Tawar Niate, 5

Saluran Pemasaran Kentang 45% 60% Petani 55% Pedagang Pengumpul Desa Pedagang Pengumpul Kecamatan Pedagang Besar 40% Pedagang Besar Luar Daerah Pengecer Konsumen Pola Saluran Pemasaran Kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah Berdasarkan skema di atas, maka pemasaran kentang di Kecamatan Bukit terdapat tiga pola saluran pemasaran, yaitu: a. Pola saluran pemasaran I adalah petani mendistribusikan produknya kepada pedagang pengumpul desa sebesar 55%, selanjutnya didistribusikan ke pedagang besar luar daerah sebesar 40%, lalu ke pengecer sebesar dan ke konsumen sebesar. b. Pola saluran pemasaran II yaitu petani menjual produk kentangnya kepada pedagang pengumpul desa sebesar 55%, kemudian ke pedagang besar sebesar 60%, ke pengecer dengan distribusi produk sebesar lalu ke konsumen dengan distribusi produk sebesar. c. Pola saluran pemasaran III yaitu petani menjual ke pedagang pengumpul kecamatan dengan distribusi produk sebesar 45%, kemudian ke pengecer sebesar dan ke konsumen sebesar. Tingkat Efisiensi Pemasaran Kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Untuk mengetahui tingkat efisiensi pemasaran kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah, maka terlebih dahulu harus diketahui tentang jumlah rata-rata biaya, keuntungan dan marjin pemasaran kentang pada tiap-tiap saluran, baik saluran I, II maupun III. Van Tawar Niate, 6

Untuk mengukur efisiensi pemasaran yaitu apabila semakin rendah marjin pemasaran, maka semakin tinggi bagian yang diterima petani (farmer's share). Karena nilai farmer s share tersebut berbanding terbalik (berhubungan secara negatif) dengan nilai marjin pemasaran. Adapun nilai farmer's share pada saluran pemasaran I yaitu 45,00% sehingga dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran I mempunyai tingkat efisiensi yang paling tinggi, pada saluran pemasaran II yaitu 4,7%, sehingga dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran II mempunyai tingkat efisiensi yang sedang, Pada saluran pemasaran III yaitu 7,9%, sehingga dapat dikatakan bahwa saluran pemasaran III mempunyai tingkat efisiensi terendah. Fungsi Lembaga-Lembaga Pemasaran Kentang No. Lembaga Pemasaran. Produsen/Petani. Pedagang Pengumpul Kecamatan. Pedagang Pengumpul Desa 4. Pedagang Pengecer Tugas dan Fungsi Lembaga Pemasaran - Melakukan fungsi pengangkutan - Melakukan fungsi penjualan - Melakukan fungsi pengangkutan - Melakukan fungsi sortasi dan grading - Melakukan fungsi pengemasan - Melakukan fungsi penjualan - Melakukan fungsi pengangkutan - Melakukan fungsi sortasi dan grading - Melakukan fungsi pengemasan - Melakukan fungsi penjualan - Melakukan fungsi pengangkutan - Melakukan fungsi pengemasan - Melakukan fungsi penjualan KESIMPULAN DAN SARAN Ketiga saluran kentang yang terdapat di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah dapat dinyatakan mempunyai tingkat efisiensi yang bervariasi, yakni tinggi mencapai 45,00%, sedang yaitu 4,7% dan rendah yaitu 7,9%. Lembaga pemasaran kentang di Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah yaitu petani, pedagang pengumpul kecamatan, pedagang pengumpul desa, pedagang besar, pedagang besar luar daerah dan pedagang pengecer. Kesemuanya menjalankan fungsi pemasarannya masing- dan pengangkutan masing, yakni melakukan penjualan, pembelian, sortasi, pengemasan hingga sampai ke tangan konsumen. DAFTAR PUSTAKA Astawan, M. 009. Sehat dalam Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar Swadaya. Jakarta. Daniel, M. 00. Pengantar Ekonomi Pertanian. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta. Van Tawar Niate, 7

Fatimah, Siti Nurlita. 0. Analisis Pemasaran Kentang (Solanum Tuberosum L) di Kabupaten Wonosobo. Skripsi Fakultas Pertanian Sebelas Maret. Surakarta. Kuma at, R. 99. Sistem Pemasaran Sayuran Dataran Tinggi Sulawesi Utara. Thesis MS. FPS IPB. Jakarta. Simanjuntak, Payaman J. 005. Manajamen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI. Jakarta. Soekartawi. 00. Prinsip Ekonomi Pertanian. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Van Tawar Niate, 8