BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. atau nasabah. Sebagai lembaga kepercayaan maka bank dalam operasinya selalu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:

BAB 1 PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara bahkan dunia. dana tersebut ke masyarakat serta memberi jasa-jasa bank lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 Bank adalah badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian dan berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan tempat dimana para investor melakukan transaksi

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Perlu diketahui bahwa penilaian tingkat kesehatan bank pada industri

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut memerlukan dana dalam jumlah yang besar. Pasar modal

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dan lainnya (Hanafi dan Halim, 2009). Sedangkan kinerja keuangan bank dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Rahim dan Irpa, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank,

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah sebuah lembaga keuangan yang menjadi perantara untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan bank dalam sebuah negara akan memberikan dukungan. ekonomi dan hingga kondisi perbankan pada saat sekarang ini..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan jantung perekonomian di suatu Negara.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi di Indonesia. Dalam Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 bank

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

Berdirinya suatu perusahaan harus mempunyai tujuan yang jelas. Tujuan. perusahaan tersebut antara lain mendapat keuntungan yang maksimal, ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992 Undang-Undang No. 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan merupakan sektor yang cukup dinamis dan meluas cakupanya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan strategis dalam kegiatan perekonomian. Sarana tersebut dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat atas pengelolaan dana yang dimiliki juga semakin meningkat. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat secara efektif dan efisien dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB IV ANALISIS DATA

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh return on asset (ROA)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian. Bank merupakan badan usaha yang dapat menjalankan fungsi pelantara yang menghubungkan pihak yang berkelebihan dana seperti menghimpun suatu dana masyarakat menjadi dalam bentuk pinjaman, serta menghubungkan dengan pihak yang membutuhkan suatu dana seperti penyaluran dana dalam bentuk kredit atau pinjaman dengan tujuan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lembaga perbankan memiliki peran yang strategis untuk mencapai tujuan pembangunan nasional yang diharuskan adanya pengawasan dan pembinaan yang efektif, sehingga lembaga perbankan dapat berfungsi secara wajar, sehat, efisien dan mampu melindungi dana masyarakat yang dihimpun secara baik. Krisis perbankan tahun 1997-1998 memberikan pelajaran sangat serius dalam bisnis perbankan, yang terjadi bank mengalami kesulitan likuiditasnya, kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal terkuras dalam waktu yang cepat dalam sebagaian besar bank di Indonesia. Kondisi yang memprihatinkan ini berlangsung hingga tahun 2004 yang dicerminkan oleh ROA negatif, terjadi negative spread, sangat sedikit bank yang membagi deviden, likuiditas rendah, kredit bermasalah / NPL relatif tinggi dan

2 rasio kecukupan modal bank dibawah 8% bahkan beberapa bank mengalami CAR negatif (direktori perbankan Indonesia & direktori pasar modal Indonesia tahun 1998 s/d 2004 dalam Taswan 2010). Bank berkewajiban menjaga kualitas aktiva produktifnya dalam kesiapan menghadapi risiko kerugiannya. Penilaian kualitas aset mencerminkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya. Penilaian terhadap faktor kualitas aset mencakup aktiva produktif dan aktiva non produktif. Bank wajib memperhatikan faktor prospek usaha, kinerja, dan kemampuan membayar dari debitur dalam penetapan kualitas kredit sebagai bagian dari aktiva produktif. Bank juga dapat melakukan restrukturisasi untuk debitur yang masih memiliki prospek usaha dan kemampuan membayar setelah dilakukan restrukturisasi sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi kerugian dari kredit bermasalah. Dalam kaitan stabilitas bisnis perbankan faktor rentabilitas juga merupakan faktor yang sangat penting. Rentabilitas di dalam bisnis perbankan merupakan kesanggupan bisnis perbankan untuk mendapatkan laba berdasarkan investasi yang dilakukannya. Modal merupakan sumber dana pihak pertama yaitu sejumlah dana yang diinvestasikan oleh pemilik untuk pendirian suatu bank. Jika bank tersebut sudah beroperasi maka modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi pengembangan usaha dan menampung resiko kerugian. Agar perbankan dapat berkembang secara sehat dan mampu bersaing dalam perbankan internasional, maka permodalan bank harus senantiasa mengikuti ukuran yang berlaku secara internasional yang ditentukan oleh Banking for International Sattlements (BIS),

3 yaitu Capital Adequacy Ratio sebesar 8% (Riyadi, 2006). Modal yang cukup dalam kegiatan operasional bank sangat berpengaruh dalam kegiatan operasional sehingga saat mengalami krisis bank dapat berada di dalam posisi aman dan kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik karena memiliki cadangan modal di Bank Indonesia. Likuiditas bank merupakan kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban atas hutang-hutangnya, dapat membayar kembali kepada semua nasabah dan dapat memenuhi atas permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Menurut Latumaerissa (2011:353) Pasar modal (capital market) adalah pasar yang menyediakan sumber pembelanjaan dengan jangka waktu yang relatif panjang, yang diinvestasikan pada barang modal untuk menciptakan dan memperbanyak alat-alat produksi dan akhirnya meningkatkan kegiatan perekonomian. Investor sebagai pengguna laporan keuangan dengan kepentingan pokoknya adalah untuk mengetahui seberapa menguntungkan suatu perusahaan dikaitkan dengan investasi mereka pada perusahaan tersebut serta berguna untuk pengambilan keputusan investasi seperti menjual, membeli, menanam saham. Untuk menilai kondisi keuangan, prestasi perusahaan, analisis keuangan yang memerlukan tolak ukur seperti rasio keuangan. Pada dasarnya investor mengukur kinerja perusahaan berdasarkan kemampuan beberapa perusahaan dalam mengelola sumber dana yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan. Jika suatu perusahaan memiliki kinerja keuangan yang baik, maka investor akan menanamkan modalnya, karena bisa dipastikan akan memperoleh keuntungan dari penanaman modal tersebut (Anggrahini, 2016). Investor tertarik untuk

4 menginvestasikan dananya dalam bentuk saham karena saham menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi baik secara finansial dan non finansial. Keuntungan finansial yang didapat berupa dividend / capital gain sedangkan keuntungan non finansial berupa memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya perusahaan. Investasi dalam bentuk saham selain menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi juga mengandung tingkat resiko yang tinggi pula sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk high return. Dengan adanya penilaian kinerja perbankan sehingga menjadikan para investor lebih yakin membeli saham karena dapat melihat keadaan suatu bank yang dapat dikatakan sehat atau tidak sehat. Harga Saham adalah nilai dari penyertaan atau kepemilikan seseorang dalam suatu perusahaan. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Dan sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan maka akan berdampak pada turunnya harga saham (Widiatmodjo, 2006:43). Dunia perbankan dalam menjaga kepercayaan nasabah dan investor maka akan menjadi kewajiban suatu bank untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam tujuan mengambil keputusan. Informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan umumnya digunakan untuk menilai kinerja perusahaan sehingga investor dapat menggunakan laporan keuangan untuk membuat keputusan yang terkait dengan investasi pada suatu perusahaan.

5 Peneliti memilih perusahaan sub sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia karena pentingnya peran perbankan di suatu negara membuat saham perbankan begitu diminati oleh investor sehingga keberadaan perbankan akan berlangsung lama dan berkembang dari waktu ke waktu. Karena begitu banyak individu maupun perusahaan yang akan selalu membutuhkan jasa perbankan. Investor tertarik berinvestasi di perbankan go public karena sudah dipastikan perusahaan akan lebih transparan dalam mempublikasikan laporan keuangan sehingga dapat dipastikan perusahaan dapat beroperasi dengan baik dan investor akan lebih percaya berinvestasi pada bank yang sudah tercatat di bursa. Analisis laporan keuangan dapat dianalisis dengan rasio keuangan. Rasio keuangan sering dipakai sebagai tolak ukur dalam menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan. Penggunaan alat analisis berupa rasio keuangan yang digunakan dalam mengukur kinerja perusahaan perbankan umumnya menggunakan aspek penilaian metode CAMELS (Capital, Assets, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity to market risk) yang mengacu dalam peraturan BI No.6/10/PBI/2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dalam penelitian ini aspek penilaian kinerja perbankan yang digunakan meliputi aspek capital, aspek asset, aspek earning, aspek liquidity. Variabel pengukuran yang mewakili masing-masing rasio adalah sebagai berikut: (1) Rasio yang digunakan dalam menilai aspek aset dalam penelitian ini adalah NPL (Non Performing Loan), (2) Rasio yang digunakan dalam mengukur rentabilitas yaitu dinilai dengan ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity), (3) Rasio yang digunakan dalam mengukur aspek modal (permodalan) adalah CAR (Capital

6 Adequacy Ratio), (4) Rasio yang digunakan dalam mengukur aspek likuiditas adalah LDR (Loan to Deposit Ratio). Penelitian terkait pengaruh rasio keuangan bank terhadap harga saham sudah banyak dilakukan sebelumnya, pada umumnya rasio keuangan bank yang digunakan antara lain rasio yang ada di dalam aspek capital, aspek asset, aspek management, aspek earning dan aspek liquidity. Penelitian ini menggunakan variabel rasio keuangan yang terdapat pada aspek asset (aset), aspek earning (rentabilitas), aspek capital (modal), aspek liquidity (likuiditas) dengan pertimbangan bahwa investor dalam melakukan investasi menggunakan analisis terlebih dahulu sehingga dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian utuk mengetahui apakah rasio-rasio yang ada di dalam pengukuran aset, rentabilitas, modal, likuiditas, dapat digunakan investor dalam berinvestasi. Berdasarkan latar belakang tersebut,maka dalam penelitian ini diangkat judul PENGARUH KUALITAS ASET, RENTABILITAS, MODAL DAN LIKUIDITAS TERHADAP HARGA SAHAM BANK YANG TERDAFTAR DI BEI.

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Apakah NPL (Non Performing Loan) berpengaruh terhadap harga saham? 2. Apakah ROA (Return On Assets) berpengaruh terhadap harga saham? 3. Apakah ROE (Return On Equity) berpengaruh terhadap harga saham? 4. Apakah CAR (Capital Adequacy Ratio) berpengaruh terhadap harga saham? 5. Apakah LDR (Loan to Deposit Ratio) berpengaruh terhadap harga saham? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah tersebut, penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh dari NPL (Non Performing Loan) terhadap harga saham. 2. Untuk mengetahui pengaruh dari ROA (Return On Asset) terhadap harga saham. 3. Untuk mengetahui pengaruh dari ROE (Return On Equity) terhadap harga saham. 4. Untuk mengetahui pengaruh dari CAR (Capital Adequacy Ratio) terhadap harga saham. 5. Untuk mengetahui pengaruh dari LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap harga saham.

8 1.4 Manfaat Penelitian 1. Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi keadaan keuangan perusahaan perbankan sehingga dapat dijadikan salah satu pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi. 2. Kontribusi Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan dapat berguna sebagai referensi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam mengevaluasi dan menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, khususnya perusahaan perbankandan sebagai pertimbangan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik topik yang berkaitan dengan rasio keuangan. 3. Kontribusi Kebijakan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kebijakan: a. Dapat memberikan sumbangan informasi bagi pihak investor, manajemen untuk menjadikan sebuah catatan dalam meningkatkan kinerja dan dapat untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan yang ada. b. Bagi pihak perbankan, penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi bagi manajemen perbankan dalam menentukan kebijakan yang dilakukan dalam menganalisis rasio keuangan. c. Bagi calon nasabah, penilitian ini dapat memberikan manfaat informasi mengenai tingkat kinerja keuangan perusahaan perbankan.

9 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini meliputi pengujian pengaruh aset yang diukur dengan rasio NPL (Non Performing Loan), rentabilitas yang diukur dengan rasio ROA (Return On Asset) dan ROE (Return On Equity), aspek permodalan yang diukur dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) dan likuiditas yang diukur dengan rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) terhadap harga saham, sedangkan obyek perusahaan yang diteliti adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2012-2014.