Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Flow Akademik. Karolina Arif

dokumen-dokumen yang mirip
NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

Self-efficacy dan Flow Akademik Ditinjau dari Temporal Motivation Theory pada Mahasiswa Fakultas Psikologi

Hubungan Prokrastinasi dan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya. Ricky Pangestu Fakultas Psikologi

Validasi Alat Ukur Irrational Procrastination Scale (IPS)

Hubungan antara Flow Akademik dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Teacher College Universitas X

Self Efficacy dan Prokrastinasi pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.

GO WITH THE FLOW: DUKUNGAN SOSIAL DAN FLOW AKADEMIK PADA MAHASISWA. Robin Ignatius Chandra Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA ANGKATAN 2010 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktifitas yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari bertujuan untuk

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012)

Rhendy Christian Sutjipto Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya. Pendahuluan

Prokrastinasi dan Task Aversiveness Tugas Makalah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya

Hubungan antara Impusiveness dan Perilaku Prokrastinasi pada Mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang Mengerjakan Tugas Akhir (Skripsi)

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DEPRESI DAN PROKRASTINASI AKADEMIK. Sabatini Anggawijaya

PROKRASTINASI DAN PENGGUNAAN INTERNET BERMASALAH. Dessy Nur Utami ( )

BAB II KAJIAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Motivasi Berprestasi

ABSTRAK Program Magister Psikologi Universitas Kristen Maranatha

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA DAYA JUANG DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR YANG MENGERJAKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

Abstrak. i Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Fear Of Failure Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Yang Berasal Dari Program Akselerasi

SURAKARTAA ABSTRAKSI

SKRIPSI. Oleh: Bagus Sidik Darmawan

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

MOTIVASI BERPRESTASI DAN PERAN ORANGTUA PADA SISWA SMP YANG MENGALAMI PERCERAIAN ORANGTUA DI SURABAYA SKRIPSI

Hubungan Kesejahteraan Psikologis Dengan Self Esteem Pada Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) di Wilayah Kecamatan Tebet

Oleh : Tri Astuti Arigiyati Prodi Pendidikan Matematika FKIP UST

JIKA TIDAK KATAKAN, JIKA YA LAKUKAN! HUBUNGAN ASERTIVITAS DAN PROKRASTINASI MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UBAYA

HUBUNGAN ANTARA KESUNGGUHAN (CONSCIENTIOUSNESS) DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI: STUDI KORELASIONAL TERHADAP SISWA KELAS X MIPA DI SMA NEGERI 38 JAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA STT GMI BANDAR BARU SUMATERA UTARA SKRIPSI

Abstrak. Berdasarkan pengolahan data secara statistik, didapatkan koefisien korelasi untuk derajat self-efficacy dan perilaku hidup sehat +0,453


ABSTRAK. (Kata kunci : College adjustment ) Universitas Kristen Maranatha

SELF EFFICACY PENGERJAAN SKRIPSI PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

HUBUNGAN ANTARA INTERNAL LOCUS OF CONTROL

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

KONSEP DIRI AKADEMIK DAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMP N 24 PURWOREJO

SELF-REGULATED LEARNING DAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

iii Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Psikologi ISSN:

PENGARUH MENTORING AGAMA ISLAM TERHADAP PERUBAHAN KONSEP DIRI MAHASISWA MUSLIM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI

HUBUNGAN ACHIEVEMENT EMOTIONS DAN SELF-REGULATION MAHASISWA DALAM MENGERJAKAN SKRIPSI LIDYA KEMALA SARI PANJAITAN SURYA CAHYADI

ABSTRAK. Kata kunci: Peer Attachment, Self Esteem. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: financial self-efficacy, faktor sosiodemografi, pengelolaan keuangan pribadi

HUBUNGAN SELF CONTROL DENGAN PROKRASTINASI PADA MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN TUGAS PERKULIAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN COLLEGE ADJUSTMENT PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA

HUBUNGAN PARENTAL DISCIPLINE

ABSTRAK. Kata Kunci: korelasi, dukungan sosial teman sebaya, prokrastinasi akademik, mahasiswa. vii. Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Psikologi ISSN:

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V DAN VI SD ISLAM PLUS AL HANIF KECAMATAN CIBARUSAH

BAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP FLOW AKADEMIK PADA SISWA SMA X DI SURABAYA TESIS

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Educational Psychology Journal

HUBUNGAN SELF EFFICACY AKADEMIK DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYELESAIKAN SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA SELF REGULATED LEARNING DAN KELEKATAN REMAJA AWAL TERHADAP IBU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP N 6 DENPASAR

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

Abstrak. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian. melakukan berbagai persiapan, diantaranya:

Abstrak. Kata kunci : Anxiety, attentional bias, emotional stroop task

Perbedaan Prokrastinasi Akademik Ditinjau dari Motivasi Berprestasi dan Kontrol Diri pada Mahasiswa

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DENGAN PERILAKUNYA DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN KAMPUS

Gambaran Self-Regulated Learning pada Mahasiswa yang Tidak Menyelesaikan Skripsi dalam Waktu Satu Semester di Fakultas Psikologi Universitas Airlangga

DAFTAR ISI. Lembar Pengesahan..i. Kata Pengantar.ii. Daftar Isi..v. Daftar Tabel ix. Daftar Bagan...x. Daftar Lampiran...xi

REGULASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI. Ermida Simanjuntak Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

Keywords: Emotional Intelligence, Achievement Motivation, Punishment Giving, Parents Parenting Pattems.

PENGARUH KONTROL DIRI DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

HUBUNGAN SELF EFFICACY, MOTIVASI, DAN PROKRASTINASI AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

Hubungan Antara Self Control Dan Flow Pada Santri Tahfidz Qur an X Bandung

PROKRASTINASI AKADEMIK DAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA SKRIPSI

ABSTRAK. Kata kunci : self-esteem, power, significance, competence, virtue, make up. v Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang maju mengikuti pertumbuhan ilmu

HALAMAN JUDU L PERAN KETERLIBATAN ORANG TUA DAN REGULASI DIRI DALAM BELAJAR TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK SISWA TESIS HALAMAN JUDUL

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA YANG BEKERJA SKRIPSI

Putri Yulia 1, Muryati Defina 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutlah ilmu setinggi bintang di langit, merupakan semboyan yang

Transkripsi:

Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dan Flow Akademik Karolina Arif Fakultas Psikologi Karolina.ubaya@yahoo.com Abstrak Motivasi berprestasi merupakan motif yang mengarahkan perilaku individu pada tujuan yang diinginkan (Dias & Zulkaida, 2008). Flow akademik merupakan suatu keadaan individu yang dapat fokus, menikmati serta ada dorongan dari dalam dirinya untuk mengerjakan tugas akademik (Yuwanto, 2011). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dan flow akademik melalui Temporal Motivation Theory (TMT). Subjek penelitian adalah mahasiswa yang mengambil mata kuliah PAU Fakultas Psikologi Universitas Surabaya sebanyak 128 orang. Data yang diperoleh menggunakan skala Achievement Motivation (AMI), The FLow Inventory for Student (LIS) dan Steel Procrastination Scale (SPS). Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi positif antara motivasi berprestasi dan flow akademik (r =.416, p =.000). Namun TMT tidak dapat menjadi jembatan untuk menghubungkan motivasi berprestasi dan flow akademik. Hal ini disebabkan karena masih terdapat korelasi yang memadai antara motivasi berprestasi dan flow akademik dengan mengontrol aspek-aspek TMT. Kata kunci: Motivasi berprestasi, flow akademik, temporal motivation theory. Abstract Achievement motivation is a direct encouragement of individual behavior on the desired goal (Dias & Zulkaida, 2008). Flow is a state of academic individuals who can focus, enjoy, and intrisic motivation to academic tasks (Yuwanto, 2011). The purpose of this study to determine the relationship between academic achievement motivation and flow through the Temporal Motivation Theory (TMT). Subjects were students taking courses in the Faculty of Psychology, University of Surabaya PAU many as 128 people. Data obtained using a scale of Achievement Motivation (AMI), The Inventory for Student Flow (LIS) and Steel Procrastination Scale (SPS). The results showed a positive correlation between academic achievement motivation and flow (r =.416, p =.000). However TMT can not be a bridge to connect the academic achievement motivation and flow. This is because there are a sufficient correlation between academic achievement motivation and the control flow aspects of TMT. Keywords: Achievement motivation, academic flow, temporal motivation theory. 1

PENDAHULUAN Menurut McClelland motivasi berprestasi adalah motif yang mengarahkan perilaku seseorang pada tujuan yang diinginkan (Dias & Zulkaida, 2008). Mahasiswa membutuhkan motivasi berprestasi dalam menempuh pendidikan di perkuliahan khususnya meraih prestasi yang diinginkan. Namun tidak semua mahasiswa memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Misalnya, penelitian Evanti (2012) menunjukkan 40,6% mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya memiliki motivasi yang rendah, sedangkan dalam penelitian Sugito (2012) persentasi terbesar adalah 38,6% mahasiswa memiliki motivasi berprestasi rata-rata bawah. Ciri-ciri dari motivasi berprestasi antara lain tidak takut menghadapi kegagalan, bertanggung jawab atas tindakannya, ada keinginan menghadapi tugastugas yang menantang, mampu menetapkan tujuan jangka panjang dan mampu fokus pada pekerjaannya (Schuler, dalam Sugito 2012). Fokus akan apa yang dikerjakan dalam hal lain juga disebut sebagai salah satu bagian dari flow. Motivasi berprestasi memiliki hubungan dengan beberapa variabel, salah satunya adalah flow. Penelitian yang terkait kedua variabel ini masih sulit ditemukan. Sepengetahuan peneliti baru terdapat dua penelitian yang menguji hubungan antara motivasi beprestasi dan flow. Salah satunya pada atlet renang yang diungkapkan oleh Mikicin (2007). Mikicin (2007) menunjukkan korelasi positif antara motivasi berprestasi dan flow pada atlet renang. Penelitian ini menunjukkan bahwa atlet renang yang mengalami flow ketika latihan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Flow merupakan suatu keadaan ketika seseorang menjadi sangat tenggelam dalam melakukan suatu kegiatan dan tingkat keterampilan yang sesuai dengan tantangan yang dihadapi (Csikszentmihalyi dalam Rogatko, 2009). Kondisi yang dirasakan ketika individu dapat berkonsentrasi dan menikmati aktivitas akademik yang dilakukan disebut sebagai flow akademik (Yuwanto, 2012). Penelitian tentang motivasi beprestasi dan flow pada area akademik dilakukan Yuwanto (2012). Hasil penelitian menunjukkan ada korelasi positif antara motivasi berprestasi dan flow akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi 2

Universitas Surabaya dengan jumlah sampel 109 mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 (r =.202, sig =.018). Berbagai macam tugas dari beberapa mata kuliah yang ditempuh membuat mahasiswa merasa tugas sebagai hal yang tidak menyenangkan sehingga sulit berkonsentrasi dan tidak dapat menikmati aktivitas akademik. Padahal konsentrasi dan menikmati aktivitas akademik merupakan modal yang paling utama bagi mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas perkuliahan (Yuwanto, dkk 2011). Flow dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa antara lain dapat membuat mahasiswa lebih fokus, kreatif, lebih mudah menyerap materi perkuliahan sehingga berdampak pada hasil belajar yang optimal (Yuwanto dkk, 2011). Oleh karena itu, flow akademik diperlukan untuk meraih prestasi akademik. Namun dalam penelitian yang dilakukan oleh Yuwanto, dkk (2011) menunjukkan persentase terbesar mahasiswa mengalami flow dalam kategori sedang yaitu 59.2%. Ini menunjukkan tidak semua mahasiswa dapat mengalami flow karena mengalami stres akademik. Sejalan dengan bukti empiris yang menunjukkan ada korelasi negatif antara stres akademik dan flow (r = -.251). Artinya mahasiswa yang mengalami stres akademik akan kesulitan mencapai flow dalam melakukan aktivitas akademik. Menurut Yuwanto (2012) terdapat kelemahan dalam penelitiannya terutama terkait alat ukur motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi dalam penelitian Yuwanto diukur menggunakan skala EVID yang disusun oleh Siaputra dan Amanda. Motivasi berprestasi diukur menggunakan tiga butir yang sifatnya unidimensional sehingga kurang menggambarkan tentang motivasi berprestasi karena pada umumnya motivasi berprestasi diukur menggunakan alat ukur yang multidimensional. Yuwanto menyarankan hubungan antara motivasi berprestasi dan flow akademik perlu diuji kembali dengan menggunakan alat ukur motivasi berprestasi yang sifatnya multidimensional sehingga dapat lebih yakin tentang hubungan antara motivasi berprestasi dan flow akademik. Pada umumnya motivasi berprestasi diukur dengan menggunakan beberapa aspek karena motivasi berprestasi memiliki aspek yang sifatnya multidimensional. Misalnya pada penelitian Sugito (2012), mengukur motivasi 3

berprestasi menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Schuler, Thornton, Frintrup dan Hanson (n. d. a) motivasi berprestasi memiliki beberapa aspek antara lain ambition, self-assurance dan self-control. Bagi peneliti alat ukur motivasi berprestasi yang sifatnya unidimensional ataupun multidimensional tetap dapat mengungkap tentang motivasi berprestasi. Namun untuk lebih menyakinkan hubungan antara motivasi berprestasi dan flow pada bidang akademik, peneliti akan menggukur motivasi berprestasi pada bidang akademik yang bersifat multidimensional dengan menggunakan aspek-aspek dari Schuler (n.d.a) dalam penelitian Sugito (2012). Pertimbangan peneliti menggunakan aspek-aspek dari Schuler (n.d.a) dalam penelitian Sugito (2012) karena aspek-aspek dari Schuler telah dipergunakan antar negara, beberapa diantaranya Bulgaria dan United State. Alat ukur Schuler ini terdiri atas 168 butir, telah diberikan kepada 2178 orang dengan alpa cronbach.96. Setiap siswa memiliki kebutuhan untuk mencapai yang diinginkan sehingga mendorong mereka menyelesaikan tugasnya tanpa memperdulikan kesulitan (Zenzen, 2002). Kebutuhan untuk mencapai yang dinginkan juga dipertimbangkan berdasarkan nilai dari tugas itu sendiri (Zenzen, 2002). Apabila nilai dari tugas tersebut tidak memberikan harapan maka individu tersebut enggan untuk melakukan tugasnya. Individu yang enggan melakukan tugas karena harapan yang kecil akan tugas tersebut dikarenakan individu tidak nyaman dengan tugas tersebut. Ketidaknyamanan dalam melakukan tugas membuat individu tidak flow dalam mengerjakan tugas. Dalam menjelaskan pemaparan diatas dapat digunakan temporal motivation theory atau yang dikenal dengan TMT yang dikembangkan oleh Steel. Menurut Steel (2007) TMT dapat tergambar melalui empat aspek yaitu expectancy, value, delay dan sesitivity to delay. Menurut Steel dan König (2006), expectancy merupakan harapan individu dan kenyakinan individu dalam menjalani suatu kegiatan. Value merupakan nilai dari suatu tugas atau aktivitas bagi seseorang. Sensitivity to delay merupakan penundaan suatu aktivitas karena lebih memilih reward yang bersifat cepat didapatkan. Delay merupakan jeda penerimaan imbalan. Salah satu contoh penelitian yang menggunakan TMT sebagai jembatan adalah Sugito (2012). 4

Sugito (2012), menggambarkan secara empiris hubungan TMT dengan motivasi berprestasi sedangkan flow akademik baru digambarkan berhubungan dengan TMT secara teoritis oleh Yuwanto (2012). Oleh karena itu, peneliti ingin menguji hubungan motivasi berprestasi dan flow akademik melalui TMT baik secara teoritis maupun empiris. Penelitian ini menguji empiris hubungan motivasi berprestasi dan flow melalui TMT. Peneliti tertarik pada topik ini karena sampai saat penelitian ini, sepengetahuan peneliti berdasarkan pencarian literatur yang dilakukan melalui yahoo, google, springer dan perpustakaan Ubaya belum ditemukan referensi terkait motivasi berprestasi dan flow akademik selain Yuwanto (2012). Masih sedikitnya penelitian terkait motivasi berprestasi ini membuat peneliti tertarik untuk meneliti. Penelitian ini difokuskan pada area akademik seperti mengerjakan tugas, belajar yang membutuhkan daya konsentrasi, fokus pada suatu pekerjaan dan memiliki motivasi intrinsik untuk berprestasi. Tujuan dari penelitian ini ingin membuktikan hubungan motivasi berprestasi dan flow akademik dengan menggunakan temporal theory motivation sebagai jembatan antara kedua variabel. METODE PENELITIAN Subjek yang digunakan merupakan mahasiswa mengambil mata kuliah Penyusunan Alat Ukur sebanyak 128 dengan menggunakan teknik incidentil sampling. Variabel motivasi berprestasi diukur menggunakan Achievement Motivation Inventroy (AMI) yang dikembangkan oleh Schuler disederhanakan oleh Sugito (2012). Skala AMI yang telah disederhanakan terdiri dari 51 butir yang terdiri atas masing-masing tiga aspek antara lain self assurance, ambition dan task related motivation dengan nilai koefisien alpha cronbach 0.882. Sedangkan flow akademik diukur dengan menggunakan The FLow Inventory for Student (LIS) (Yuwanto, 2012). Skala LIS mengukur tigas aspek yaitu intrinsic motivation, absorption dan enjoyment dengan butir sebanyak 10 dengan nilai reliabilitas 0.765. Untuk menjembatani kedua variabel diukur dengan menggunakan Steel Procrastination Scale (SPS) yang dikembangkan oleh Steel 5

disederhanakan Endy (2012). Skala SPS terdiri dari tiga aspek yaitu expectancy, low value dan impulsiveness dengan nilai reliabilitas 0.703. Teknik analisis yang digunakan adalah uji korelasi Pearson dengan satu arah (one-tailed). HASIL DAN PEMBAHASAN.416 SA.426 E.453 IM.280.319.237 Motivasi Berprestasi A.158 - LV -.216 -.292 En Flow Akademik -.253.387 TRM.471 -.279 I -.471 -.254 -.377 Ab Gambar 1 Hasil Hubungan Motivasi Berprestasi dan Flow Akademik dengan TMT sebagai Jembatan Keterangan: Aspek-aspek motivasi berprestasi Aspek-aspek Flow Akademik SA : Self assurance IM : Intrinsic motivation A : Ambition En : Enjoyment TRM : Task related motivation Ab : Absorption Aspek-aspek TMT E : Expectancy LV : Low value I : Impulsiveness Berdasarkan bagan diatas dapat terlihat motivasi berprestasi berkorelasi dengan flow akademik. Hubungan kedua variabel dapat terlihat dari individu yang 6

memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam mengerjakan tugas, belajar (selfassurance) maka memiliki intrinsik motivasi yang tinggi pula menyelesaikan tugas kuliahnya (r =.237/ p =.000). Individu yang mampu mempertahankan usaha dalam mengerjakan tugas (task related motivation) maka ia akan mudah fokus (absorption) dalam mengerjakan tugas yang sedang dijalaninya (r =.387/ p =.000). Hal ini sejalan, dengan ambisi yang berhubungan dengan kenikmatan dalam mengerjakan tugas kuliah (r =.157/ p.038) walaupun memiliki hubungan yang lemah. Individu yang memiliki ambisi dalam mengerjakan suatu tugas maka akan membuatnya nyaman selama mengerjakan tugas maupun belajar walaupun tugas tersebut sulit untuk dikerjakan. Dari pemaparan di atas menunjukkan individu yang memiliiki motivasi intrinsik, nyaman atau menikmati proses pengerjaan tugas dan semakin fokus dalam mengerjakan tugas kuliah semakin tinggi pula dorongan untuk mencapai prestasi akademik tanpa menghiraukan tugas kuliah yang mungkin sulit. Selain melihat korelasi antar aspek motivasi berprestasi dan flow akademik, peneliti juga menggunakan temporal motivation theory (TMT) yang dikembangkan Steel dalam menghubungan kedua variabel penelitian. Menurut Steel (2007) salah satu aspek yang mengukur expectancy adalah self-efficacy. Selfefficacy berkaitan dengan self-asurance, keduanya mengukur kepercayaan diri individu dalam melakukan aktivitas akademik. Hasil korelasi menunjukkan individu yang memiliki harapan (expectancy) yang tinggi akan keberhasilan maka semakin tinggi pula kepercayaan diri untuk meraih keberhasilan yaitu prestasi akademik (r =.426). Harapan individu yang tinggi akan keberhasilan pada tugas kuliah maka semakin tinggi motivasi intrinsiknya (r =.453), menikmati (r =.319) dan fokus (r =.280) dalam meraih harapannya yaitu prestasi akademik. Steel (2007) mengatakan motivasi berprestasi dapat dijelaskan melalui value sehingga peneliti memperkirakan low value dapat menjelaskan variabel motivasi berprestasi dan flow akademik. Hal ini telah terbukti dengan penelitian Sugito (2012) yang mengungkapkan hubungan negatif ambisi individu dengan low need for achievement. Serupa dengan hasil temuan dalam penelitian ini yaitu ada hubungan ambisi individu dengan nilai akan suatu tugas dalam melakukan 7

atau menyelesaikan tugas kuliah yang sedang dijalani (r =.158/ p =.037). Individu yang memiliki ambisi yang tinggi akan prestasi akademik maka ia akan menilai tugas akademik itu penting untuk dilakukan. Namun dalam penelitian Sugito (2012) mengukur value yang berbeda. Sugito mengukur value yang langsung mengarah pada kebutuhan berprestasinya sedangkan peneliti mengukur nilai tugas secara keseluruhan tanpa berkaitan secara langsung dengan kebutuhan berprestasi. Peneliti juga menduga low value berkaitan dengan motivasi intrinsik, kenikmatan dan fokus. Dugaan ini sesuai dengan referensi teoritis yang dilakukan Yuwanto (2011). Dugaan ini terbukti secara empiris bahwa individu yang memiliki nilai yang tinggi akan suatu tugas maka ia dapat menikmati (r = -.292) proses pengerjaan tugas. Individu pun dapat mudah fokus (r = -.253)dalam mengerjakan tugas kuliah walaupun tugas tersebut termasuk sulit dikerjakan. Selain itu, individu memiliki nilai yang tinggi akan tugas akademik itu penting maka ia akan mendorong perilaku dari dalam dirinya untuk dapat mengerjakan tugas akademik walaupun tugas tersebut sulit (r = -.279). Impusilveness merupakan aspek dari TMT yang juga dapat menjadi penghubung motivasi berprestasi dan flow akademik. Impusilveness merupakan kemampuan individu mengontrol dirinya agar tidak mudah terganggu dengan aktivitas lain. Prediksi peneliti ada hubungan negatif task related motivation dan impulsiveness serta hubungan negatif impulsiveness dengan motivasi intrinsik, menikmati dan fokus akan tugas akademik yang dihadapinya. Prediksi ini sesuai dengan hasil korelasinya yang menunjukkan individu yang mampu mempertahankan usaha dalam mengerjakan satu tugas sesuai dengan tujuan maka semakin rendah impusifnya (r =.471). Begitu pula ketika individu semakin rendah impulsifnya maka semakin dapat menikmati (r = -.377), fokus (r = -.254) dan memunculkan motivasi dalam diri (r = -.279) dalam mengerjakan tugas akademik. Individu yang tidak mudah teralihkan ketika sedang melakukan satu tugas kuliah dengan tugas-tugas yang lain maka ia akan mudah fokus, menikmati dan termotivasi secara intrinsik selama proses pengerjaan tugas tersebut. Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan aspek-aspek motivasi 8

berprestasi dan flow akademik berkorelasi dengan aspek-aspek TMT. Begitu pula dengan total motivasi berprestasi dan flow akademik berkorelasi dengan aspekaspek TMT. Terlihat motivasi berprestasi memiliki korelasi positif yang memadai dengan expectancy (r.532/.000), berkorelasi negatif dengan low value (r -.367/.000) dan berkorelasi negatif dengan impulsiveness (r -.411/.000). Hasil korelasi tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi kepercayaan diri akan kemampuannya menyelesaikan suatu tugas, nilai yang tinggi akan tugas dan tidak mudah teralihkan oleh aktivitas yang lain maka semakin tinggi pula dorongan untuk mencapai prestasi akademik. TMT memiliki korelasi yang memadai dengan motivasi berprestasi dan flow akademik namun TMT tidak dapat menjadi jembatan antara kedua variabel tersebut. Hal ini terlihat dari hasil uji parsial motivasi berprestasi dan flow akademik dengan mengontrol expectancy (r.245/.003), low value (r.337/.000) dan impulsiveness (r.302/.000). Hasil korelasi parsial tersebut menunjukkan motivasi berprestasi memiliki korelasi yang memadai walaupun mengontrol expectancy, low value dan impulsiveness. Artinya, tingginya dorongan pada individu untuk mencapai berprestasi maka semakin tinggi pula kemampuannya dalam menikmati dan fokus melakukan aktivitas akademik, tidak berkaitan dengan kepercayaan akan kemampuannya, nilai akan tugas akademik maupun kemampuan mengontrol dirinya. Berdasarkan pemaparan di atas menggambarkan harapan yang tinggi akan suatu tugas tidak mempengaruhi tingginya dorongan individu untuk mencapai prestasi akademik maka semakin tinggi pula kemampuan fokus, menikmati dan motivasi dari dalam diri dalam menyelesaikan tugas akademik. Begitu pula nilai dari suatu tugas dan kemampuan tidak mudah teralihkan oleh aktivitas lain tidak mempengaruhi motivasi berprestasi dan flow akademik. Individu yang memiliki nilai yang tinggi atau rendah akan suatu tugas akademik tidak mempengaruhi dorongan untuk mencapai prestasi dan kemampuan fokus, menikmati dan motivasi intrinsik dalam melakukan tugas akademik. Hal yang serupa ketika individu mampu mengontrol diri untuk tidak mudah terganggu oleh aktivitas lain atau mudah terganggu tidak mempengaruhi dorongan individu dalam mencapai 9

prestasi akademik dan kemampuan fokus, menikmati dan intrinsik motivasi dalam melakukan tugas akademik. Peneliti melakukan uji korelasi tambahan dengan menguji setiap aspek motivasi berprestasi dengan semua aspek TMT. Dari hasil korelasi tambahan tersebut peneliti menemukan konsep yang terbukti secara empiris diluar dugaan penelitian sebelumnya. Yaitu individu yang memiliki ambisi (r =.480/.000) dan mampu mempertahankan usaha dalam mengerjakan tugas (r =.188/.017) maka semakin tinggi harapannya. Selain ambition yang berkorelasi dengan low value sesuai dengan penelitian sebelumnya ternyata self-assurance (r = -.345/.000) dan task related motivation (r = -.408/.000) juga berkorelasi dengan low value. Hal ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri akan kemampuannya dan mampu mempertahankan usahanya maka semakin tinggi nilai akan tugas yang dilakukannya. Begitu pula dengan impulsiveness tidak hanya berkorelasi dengan task related motivation namun juga berkorelasi dengan self assurance (r = -.343/.000) dan ambition (r = -.519/.000). Individu yang memiliki kepercayaan diri dalam melakukan tugas akademik dan ambisi maka individu semakin tidak mudah terganggu oleh aktivitas yang lain. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini telah menjawab hipotesis bahwa motivasi berprestasi dan flow akademik terbukti secara empiris memiliki korelasi signifikan yang bersifat positif sebesar 0.416. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelum yang telah dilakukan oleh Yuwanto (2012). Individu yang memiliki motivasi berprestasi dalam akademik yang tinggi maka mudah untuk mencapai flow ketika mengerjakan aktivitasaktivitas yang berkaitan dengan akademik. Flow akademik dapat mencakup kenyamanan individu dalam melakukan aktivitas akademik, konsentrasi dan adanya motivasi yang bersumber dari dalam diri untuk melakukan bahkan menyelesaikan aktivitas akademiknya. Mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi harus flow dalam melakukan aktivitas akademik seperti kuliah, mengerjakan tugas perkuliahan dan lain sebagainya. 10

Dalam menggambarkan hubungan motivasi berprestasi dan flow akademik peneliti menggunakan temporal motivation theory. Hasil penelitian secara empiris mendukung teoritis Yuwanto yang menunjukkan ada korelasi TMT dengan kedua variabel tersebut. Namun aspek dari TMT tersebut tidak mempengaruhi hubungan motivasi berprestasi dan flow akademik. Artinya motivasi berprestasi dan flow akademik tetap memiliki korelasi walaupun tanpa TMT. Hal ini terlihat dari hasil korelasi parsial dengan mengontrol expectancy, low value dan impulsiveness menunjukkan motivasi berprestasi memiliki nilai korelasi >.2 Untuk mengukur flow diharapkan juga dapat mengamati perilaku yang muncul ketika sedang melakukan aktivitas akademik karena flow dapat terukur lewat self report sehingga dapat memperjelas perilaku flow yang tampak secara perilaku. Penelitian selanjutnya dapat mengambil data dengan menggunakan seminar meningkatkan motivasi berprestasi pada bidang akademik dan setelah selesai seminar peneliti dapat menyebarkan angket. Dengan melakukan penelitian lewat seminar dapat melihat bagaimana respon subjek setelah mengetahui motivasi berprestasi itu sendiri. Skala LIS yang digunakan oleh peneliti hanya mengungkapkan aktivitas akademik belajar dan mengerjakan tugas namun sesungguhnya masih ada aktivitas akademik lain yang dapat diukur. Oleh karena itu, untuk penelitian selanjutnya dapat mengukur flow pada bidang yang lain. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian yang serupa pada fakultas lain untuk membandingkan apakah hubungan motivasi berprestasi dan flow akademik yang telah dilakukan juga terjadi pada fakultas lain. Mahasiswa yang ingin memiliki motivasi berprestasi yang tinggi maka mahasiswa harus flow dalam melakukan segala kegiatan akademiknya. 11

DAFTAR PUSTAKA Diaz, R., & Zulkaida, A. (2008). Hubungan antara burnout dan motivasi berprestasi pada mahasiswa yang bekerja. Diunduh 29 September 2011, dari http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/1410993100.pdf Dwiwandono, S. E. W. (2002). Psikologi pendidikan. Jakarta: Grasindo Mikicin, M. (2007). Relationship between experiencing flow state and personality traits, locus of control and achievement motivation in swimmers. Diunduh 20 September 2011, dari http://versita.metapress.com/content/m51550k30w 80r1mu/fulltext.pdf. Rogatko, T. P. (2009). The influence of flow on positive affect in college students. Journal of Happines Studies, 10, 133-148. Steel, P. (2007). The nature of procrastination: A meta-analytic and theoretical review of quintessential self-regulatory failure. Psychological Bulletin, 133(1), 65-94. Steel, P. & Konig, C. J. (2006). Integrating theories of motivation. Academy of Management Review, 31(4), 889-913. Sugito, C. (2012). Prokrastinasi dan motivasi berprestasi (Srikpsi tidak diterbitkan). Universitas Surabaya Yuwanto, L., Budiman, A. F., Prasetyo, T. I., & Siandhika, L. (2011). Stres akademik dan flow akademik. Dipersentasikan di Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan, Psychology Villages 2 / Harmotion, di Jakarta 4 April. Yuwanto. (2012). The flow inventory for student: validition of the LIS. Jurnal Anima, 26(4), 280-285. Yuwanto, L. (2012). Motivasi berprestasi dan flow akademik (Tidak diterbitkan). Surabaya Zenzen, T. (2002). Achievement motivation. Stout: The Graduate College University of Wisconsin 12