PERANCANGAN DAN PENERAPAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) PADA DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MUSI RAWAS HARIS SAPUTRO - AMIK AKMI Baturaja Jl. Jend A Yani No. 267-A, Tj. Baru, Batu Raja Tim., Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan. 32112 Telp. (0735) 326169 Email : haris.saputro@gmail.com ABSTRAK Salah satu perubahan utama di bidang telekomunikasi adalah penggunaan teknologi wireless. Jaringan dapat bekerja dengan efektif dan memberikan produktivitas terbaik, jika secara terus menerus dapat melayani pemakainya. Diperlukan pemilihan berdasarkan pemilihan komputer, aplikasi software dan infrastruktur, termasuk di dalamnya konfigurasi jaringan yang digunakan. Selain harus berfungsi dengan optimal, maka terdapat kebutuhan untuk kinerja (performance). Untuk memperluas cakupan area hotspot salah satunya menambah Access Point dengan sistem WDS, dimana diharapkan adalah membangun dan menganalisa jaringan WDS dengan konfigurasi star dan mesh, serta memilih konfigurasi WDS yang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Penelitian dilakukan dengan merancang, membangun, menguji, dan mengambil data jaringan wireless untuk hotspot serta menganalisis perbandingan konfigurasi star dan mesh. Hotspot terbatas hanya bisa dipasang pada 2 AP WDS, sehingga pilihan konfigurasi star dan mesh bisa dipakai, di mana throughput yang dihasilkan pada konfigurasi star lebih baik dibandingkan dengan konfigurasi mesh. Performa konfigurasi star lebih baik dibandingkan dengan mesh. Kata Kunci : WDS, Perancangan, Impelementasi. 1. PENDAHULUAN mengalir dari satu komputer ke Jaringan komputer adalah suatu komputer yang lainnya atau dari satu himpunan interkoneksi sejumlah komputer keperangkat yang lain, komputer autonomous (Madcom:2013). sehingga masing-masing komputer yang Bahasa yang populer dapat dijelaskan terhubung tersebut bisa saling bertukar bahwa jaringan komputer adalah data atau berbagi perangkat keras. kumpulan beberapa komputer (dan Perkembangan pesat teknologi perangkat lain seperti printer, hub, dan internet dan implementasinya dalam sebagainya) yang saling terhubung satu sebuah LAN (Local Area Network) telah sama lain melalui media perantara. mempermudah pencarian informasi yang Media perantara ini bisa berupa media diinginkan tanpa batas waktu dan lokasi. kabel ataupun media tanpa kabel Local Area Network (LAN) merupakan (nirkabel). Informasi berupa data akan jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area STMIK MUSIRAWAS 1
lingkungan seperti kantor, gedung, laboratorium, atau tiap-tiap ruangan pada tiap-tiap sekolah. Jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200 m. Jaringan nirkabel merupakan salah satu alternatif terbaik dalam membangun sebuah jaringan komputer yang praktis. Beberapa ruang publik seperti taman dan cafe serta gedunggedung perkantoran saat ini sebagian besar telah dilengkapi dengan fasilitas hotspot supaya para pengunjungnya dapat menikmati layanan internet secara nirkabel dan praktis. Selain itu pada beberapa instansi dan perkantoran jaringan nirkabel ini digunakan untuk mendukung jaringan kabel yang sudah ada. Implementasinya masih dipergunakan jaringan kabel yang menjadi backbone dari access point supaya client yang terhubung bisa mengakses internet. Permasalahan pengkabelan ini dapat menjadi kendala yang cukup berarti pada tempat-tempat yang sulit dijangkau. Salah satu alternatif solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan mengimplementasikan Wireless Distribution System (WDS) pada perangkat access point. WDS merupakan sistem untuk mengembangkan jaringan internet nirkabel tanpa harus menggunakan kabel sebagai backbone untuk access point melainkan memanfaatkan jalur nirkabel dari access point tersebut. Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas merupakan suatu institusi Pemerintahan yang melayani masalah pangan di Kabupaten Musi Rawas. Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas saat ini dipimpin oleh Bapak Bambang Hermanto, SE, MM. Adapun maksud dan tujuan dari Badan Ketahanan Pangan ini dibentuk adalah untuk menciptakan ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan kedaulatan pangan yang tertuang didalam visi misinya. Atas dasar kondisi inilah, penulis tertarik untuk melakukan terhadap jaringan yang menggunakan perancangan Wireless Distribution System (WDS) ini. Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul Perancagan dan Penerapan Wireless Distribution System (WDS) pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas. 2. IDENTIFIKASI MASALAH Dalam perancangan ini, dapat diidentifikasi masalah antara lain : 1. Belum terdapatnya Jaringan Internet yang terintegrasi satu dengan yang STMIK MUSIRAWAS 23
lainnya di kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas. 2. Sebagian besar jaringan masih menggunakan media transmisi kabel. 3. Tidak adanya sistem Repeater jaringan. Cycle (NDLC) dapat digambarkan di dalam diagram berikut : 3. MetodologiPenelitian 3.1 MetodePengumpulan Data 3.1.1 Data Primer Mengumpulkan data secara langsung dari objek yang diteliti. Adapun cara-cara yang dipakai untuk mengumpulkan data tersebut adalah sebaga berikut: 1. Metode Observasi (PengamatanLangsung) Metode pengamatana dalah metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan dan pencatatan langsung pada STMIK MURA Lubuklinggau. 2. Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku-buku lite ratur atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan topic penelitian. 3.1.2 Data Sekunder Yaitu data yang di dapat dan digunakan berupa pengetahuan teorotis yang didapat penulis selama ini, baik dari bahan-bahan kuliah, buku-buku referensi yang relevan, serta dari hasil penjelajahan(browsing) di internet yang berhubun gandengan penelitian ini. 3. Metode Pengembangan Sistem Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan terhadap model Network Development Life Gambar 1. NDLC Model NDLC mendefinisikan siklus proses perancangan atau pengembangan suatu sistem jaringan komputer. NDLC mempunyai elemen yang mendefinisikan fase, tahapan, langkah atau mekanisme proses spesifik. Kata cycle merupakan kunci deskriptif dari siklus hidup pengembangan sistem jaringan yang menggambarkan secara keseluruhan proses dan tahapan pengembangan sistem jaringan yang berkesinambungan. NDLC dijadikan metode yang digunakan sebagai acuan (secara keseluruhan atau secara garis besar) pada proses pengembangan dan perancangan sistem jaringan komputer Metode Perancangan yang penulis gunakan adalah Network Development Life Cycle (NDLC) yang merupakan suatu pendekatan proses dalam STMIK MUSIRAWAS 24
komunikasi data yang menggambarkan siklus yang awal dan akhirnya dalam membangun sebuah jaringan komputer (Goldman & Rawless : 2001). Tahapan dalam metode ini, yaitu : a. Analisis (Analysis) Tahap ini dibutuhkan analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user serta kebutuhan hardware yang akan digunakan dan analisa topologi jaringan yang sudah ada saat ini. b. Perancangan (Design) Dari data-data yang didapatkan sebelumnya, tahap Desain ini akan membuat gambar desain topologi jaringan interkoneksi yang akan dibangun, diharapkan akan memberikan gambaran seutuhnya dari kebutuhan yang ada. Desain bisa berupa desain struktur topologi, desain akses data, desain tata layout perkabelan, dan sebagainya yang akan memberikan gambaran jelas tentang proyek yang akan dibangun. c. Simulasi (Simulation Prototyping) Melakukan penerapan sistem dalam sekala kecil atau tahap uji coba pada sistem jaringan yang akan dibangun d. Implementasi (Implementation) Dalam implementasi penulis akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di desain sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil / gagalnya proyek yang akan dibangun. e. Monitoring Setelah implementasi tahapan monitoring merupakan tahapan yang penting, agar jaringan komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan dan tujuan awal dari user pada tahap awal analisis, maka perlu dilakukan kegiatan monitoring. Monitoring bisa berupa melakukan pengamatan untuk Memantau traffic yang berjalan di jaringan sudah sesuai dengan semestinya, melihat koneksi yang aktif pada jaringan dan melihat hasil pengukuran bandwidth pada keseluruhan jaringan. f. Management Pada tahap manajemen ini akan dilakukan beberapa langkah pengelolaan agar sistem STMIK MUSIRAWAS 25
yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. sendiri, uji konektifitas masuk ke jaringan Kantor, uji konektifitas dengan menggunakan Ping Test, dan uji konektifitas dengan menggunakan Browser. 4. LANDASAN TEORI 1. WDS (Wireless Distribution System) Wireless Distribution System (WDS) adalah Sebuah sistem untuk memperluas jangkauan jaringan wireless dengan 2. Pembahasan Berikut merupakan gambar topologi jaringan dengan menggunakan WDS. menggunakan dua atau lebih Access Point. WC Pelayanan Umum Bendahara & Kasubbag Keuangan Sekretariat Sekretaris Kepala Router Modem ISP Client 6 Client 7 Client 8 PC 2 PC 1 Musholla 2. JaringanKomputer Gudang AP II 15 Meter AP 1 20 Meter Client 5 Client 4 Client 3 Client 2 Client 1 Jaringan Komputer (Computer Distribusi dan kelembagaan pangan Konsumsi dan ketersediaan pangan Penyuluhan Ketersediaan dan kerawanan pangan Ruang Rapat Network) dapat diartikan sebagai sekelompok komputer yang dihubungkan menggunakan media tertentu sehingga antar komputer dapat saling berhubungan untuk berbagi data, informasi, program aplikasi, dan perangkat keras, seperti printer, scanner, CD/DVD Drive, ataupun Harddisk. 5. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 2. Topologi Jaringan Dengan WDS Topologi ini digunakan untuk menambah daya jangkau pancaran sinyal wifi yang dihasilkan oleh Access Point I. jarak yang bisa dijangkau oleh Access Point II mencapai 15 meter. Sehingga jarak maksimum jaringan yang menggunakan WDS yaitu jarak pancar AP I ditambah dengan Jarak 1. Hasil Dari perancangan dan Pancar AP II sehingga menjadi sejauh 35 Meter. Jarak ini mampu mencakup implementasi penerapan sistem Wireless Distribution System (WDS) menggunakan mikrotik Routerboard ini, maka didapat keseluruhan area perkantoran yang ada di Kantor Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas. suatu hasil pengujian sistem untuk Pengujian ini dilakukan untuk dapat mengetahui apakah sistem telah berjalan sesuai yang diinginkan. Pengujian sistem dengan menggunakan sistem Wireless Distribution System (WDS) ini meliputi uji mengakses internet yang ada di Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas. Pengujian ini dilakukan dengan masuk ke browser, kemudian isikan konektifitas terhadap sistem WDS itu STMIK MUSIRAWAS 26
default IP 10.10.10.1.kemudian masukkan username dan password. ketikkan ping 8.8.8.8 t l 1 dimana data diambil per 1 byte. Gambar 3. Tampilan Log In Pada Browser Untuk pengujian, masukkan username dan password yang telah diinput sebelumnya : Username : kepalabadan Password : ****** Setelah dimasukkan username dan password, maka tekan Ok, dan akan tampil halaman telah terkoneksi dengan jaringan internet Kantor. Gambar 5. Uji Konektifitas Dengan Menggunakan PING TEST Dari hasil pengujian diatas, terlihat bahwa jaringan internet yang ada di Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas sangat stabil. Dengan tidak adanya RTO (Request Time Out) dari jaringan internet tersebut. 6. KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Gambar 4. Tampilan Setelah Login Pengujian yang dilakukan yaitu dengan masuk ke dalam Command Prompt dengan mengetik CMD pada menu search windows. Setelah masuk ke jendela Command Prompt, maka Dari hasil penelitian ini, maka didapat suatu kesimpulan antara lain : 1. Dengan adanya jaringan WDS (Wireless Distribution System) di Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Rawas, akan mempermudah pengguna (user) untuk mengakses internet dengan mudah dalam cakupan sinyal yang lebih luas tanpa harus mengubah topologi jaringan yang sudah ada. STMIK MUSIRAWAS 27
2. Untuk perluasan jaringan WDS (Wireless Distribution System) ini tidak membutuhkan kabel sebagai penghubungnya. Sehingga penggunaan kabel dapat diminimalisir. 3. Sistem keamanan yang digunakan pada b. Saran jaringan wireless (Access Point) ini sudah diatur oleh router, sehingga saat ingin mengakses internet, user harus memasukan username dan password 1. Untuk menghasilkan penguatan sinyal wifi yang lebih baik, dapat menggunakan repeater sebagai penguat sinyalnya. 2. Untuk peneliti selanjutnya, yang berniat untuk mengadakan penelitian dengan alat serupa, disarankan untuk memberikan tambahan hasil percobaan dengan menggunakan topologi jaringan yang berbeda serta menggunakan perangkat yang lebih bagus sehingga gangguan dapat diminimalisir. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta : Rineka Cipta. Hadjar Ibnu,1999,Dasar-Dasar Penelitian Kuantitatif : Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal(102) Routerboard Yogyakarta : Andi. Mikrotik. James E. Goldman and Philip T. Rawles. 2001. Applied Data. Communications A Business- Oriented Approach. USA: Purdue University Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem.Yogyakarta : Penerbit Andi Madcom. 2013. Cepat dan Mudah Membangun Sistem Jaringan Komputer.Yogyakarta : Penerbit Andi. Margono,1997,Metode Penelitian Pendidikan : PT. Rineka Cipta, Jakarta,hal 103-105 Sofana, Iwan. 2012. Cisco CCNA & Jaringan Komputer Edisi Revisi. Penerbit Informatika. Bandung. Syarizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta:ANDI Wahana Komputer. 2014. Konsep dan Impementasi Jaringan Dengan Linux ubuntu. Penerbit Andi : Yogyakarta. Winarto, Edi. 2014. Membuat Jaringan Komputer di Windows dan Linux. Elex Media Computindo : Jakarta. Yugianto, Gin Gin. 2012. Router, Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting. Penerbit Informatika: Bandung. Hardana and Irvant ino, 2011. Konfigurasi Wireless STMIK MUSIRAWAS 28