KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI KAWASAN TAMBLING WILDLIFE NATURE CONSERVATION (TWNC) TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS) PESISIR BARAT LAMPUNG

dokumen-dokumen yang mirip
KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI (ORDO ANURA) DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI - LOMBOK BARAT*

BAB III METODE PENELITIAN

KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU. A. Nola 1, Titrawani 2, Yusfiati 2

I. PENDAHULUAN. paling tinggi di dunia. Menurut World Wildlife Fund (2007), keanekaragaman

PERSEBARAN DAN KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DALAM MENDUKUNG KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI DI KAMPUS SEKARAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

KEANEKARAGAMAN JENIS HERPETOFAUNA DI SEKSI PENGELOLAAN TAMAN NASIONAL (SPTN) I, ALAS PURWO, BANYUWANGI, JAWA TIMUR

Jurnal MIPA 38 (1) (2015): Jurnal MIPA.

Identifikasi Jenis Amphibi Di Kawasan Sungai, Persawahan, dan Kubangan Galian Di Kota Mataram. Mei Indra Jayanti, Budiono Basuki, Susilawati

JURNAL HUTAN LESTARI (2015) Vol. 3 (1) : 15 20

Jurnal Sylva Lestari ISSN Vol. 2 No. 1. Januari 2014 (21 30)

Keanekaragaman Herpetofauna di Lahan Reklamasi Tambang Batubara PT Singlurus Pratama, Kalimantan Timur

Keywords: Herpetofauna, species diversity, TNBBBR

JURNAL HUTAN LESTARI (2015) Vol. 3 (1) : 30 34

METODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan Agustus 2014,

I. PENDAHULUAN. Amfibi merupakan salah satu komponen penyusun ekosistem yang memiliki

INVENTARISASI ANURA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SITU GUNUNG SUKABUMI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

KEANEKARAGAMAN ANGGOTA ORDO ANURA DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANURA DIVERSITY IN YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

EKOLOGI KUANTITATIF KOMUNITAS AMFIBI DI BEBERAPA SUNGAI PADA SUAKA MARGASATWA NANTU PROVINSI GORONTALO. Disusun oleh : RIZKI KURNIA TOHIR E

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

Inventarisasi Jenis-jenis Amfibi (Ordo Anura) di Areal Lahan Basah Sekitar Danau Sebedang Kecamatan Sebawi Kabupaten Sambas

Keywords : Diversity in Cikaweni PPKAB Bodogol, Dominance, Inventory, Herpetofauna, VES with Time Search methods

JENIS-JENIS KATAK (AMPHIBI: ANURA) DI DESA KEPENUHAN HULU KECAMATAN KEPENUHAN HULU KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Karakterisik dan Kepadatan Populasi Genus Microhyla Di Wilayah Cagar Alam dan Taman Wisata Alam (CA-TWA) Telaga Warna ABSTRAK

JENIS- JENIS AMPHIBIA YANG DITEMUKAN DI KEBUN KELAPA SAWIT KANAGARIAN KUNANGAN PARIK RANTANG KABUPATEN SIJUNJUNG

KEANEKARAGAMAN JENIS AMFIBI DI KAWASAN HUTAN LARANGAN ADAT KENEGERIAN RUMBIO KECAMATAN KAMPAR KABUPATEN KAMPAR

METODE CEPAT PENENTUAN KERAGAMAN, KEPADATAN DAN KELIMPAHAN JENIS KODOK

KEANEKARAGAMAN JENIS HERPETOFAUNA DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS RIAU PANAM PEKANBARU

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

DISTRIBUSI VERTIKAL ANURA DI GUNUNG SEBLAT KABUPATEN LEBONG, BENGKULU VERTICAL DISTRIBUTION OF ANURA IN SEBLAT MOUNT LEBONG REGENCY, BENGKULU

SURVEI AWAL KEANEKARAGAMAN ORDO ANURA DI DESA KETENGER, BATU RADEN, JAWA TENGAH

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Youth Camp Tahura WAR pada bulan Maret sampai

Komunitas Anura (Amphibia) pada Tiga Tipe Habitat Perairan di Kawasan Hutan Harapan Jambi

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

Achmad Barru Rosadi, Adeng Slamet, dan Kodri Madang Universitas Sriwijaya

3. METODOLOGI PENELITIAN. Rajawali Kecamatan Bandar Surabaya Kabupaten Lampung Tengah.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2. Bio Ekologi Herpetofauna 2.1. Taksonomi Taksonomi Reptil Taksonomi Amfibi

Volume 12, Nomor 1, Juni 2013

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

BIRD PREFERENCE HABITATS AROUND SERAYU DAM BANYUMAS CENTRAL JAVA

MOHAMMAD FARIKHIN YANUAREFA

HERPETOFAUNA DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT

Tabel 1. Daftar spesies herpetofauna yang ditemukan di lokasi SCP

SPESIES KATAK (ANURA) YANG DITEMUKAN PADA KEBUN KARET DESA TRIMULYA KENAGARIAN PANYUBRANGAN KECAMATAN TIMPEH KABUPATEN DHARMASRAYA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 di Repong Damar Pekon

JENIS DAN KOMPOSISI KOMUNITAS AMFIBI DI DESA BATU MBELIN KECAMATAN SIBOLANGIT KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA SKRIPSI

Diversitas, Pemetaan, dan Persepsi Masyarakat terhadap Herpetofauna Diurnal di Wana Wisata Rowo Bayu, Kabupaten Banyuwangi

SPESIES AMPHIBIA YANG DITEMUKAN DI KEBUN GAMBIR MASYARAKAT KENAGARIAN SIGUNTUR MUDA KECAMATAN KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

I. PENDAHULUAN. Kawasan lahan basah Bujung Raman yang terletak di Kampung Bujung Dewa

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengamatan yang dilakukan selama penelitian di Youth Camp terdapat

Keragaman Jenis Kadal Sub Ordo Sauria pada Tiga Tipe Hutan di Kecamatan Sungai Ambawang

Keanekaragaman dan Kemerataan Spesies Anggota Ordo Anura di Lereng Selatan Gunung Merapi Tahun 2012

Jenis-Jenis Anura (Amphibia) Di Hutan Harapan, Jambi. The Anuran species (Amphibia) at Harapan Rainforest, Jambi

KEPADATAN INDIVIDU KLAMPIAU (Hylobates muelleri) DI JALUR INTERPRETASI BUKIT BAKA DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL BUKIT BAKA BUKIT RAYA KABUPATEN MELAWI

JENIS-JENIS KADAL (LACERTILIA) DI KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS LIMAU MANIH PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH HERLINA B.P.

Perum Bendo Permai no 28D, Bendo Pare, Kediri. Telp:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret 2012 di Rawa Bujung Raman

PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN SPASIAL AMFIBI DI PULAU PEUCANG DAN CIDAON TAMAN NASIONAL UJUNG KULON IRVAN

III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2015 di Hutan Mangrove KPHL Gunung

Jurnal Ilmu Kehutanan Journal of Forest Science

KEPADATAN KODOK FEJERVARYA CANCRIVORA DI PERSAWAHAN DAERAH KABUPATEN KERAWANG, JAWA BARAT PADA TAHUN 2016

Berry Fakhry Hanifa dkk. Kajian Keanekaragaman dan Kemelimpahan Ordo Anura Sebagai Indikator Lingkungan Pada Tempat Wisata di Karesidenan Kediri

BAB III. METODE PENELITIAN

SPECIES AMPHIBIA PADA ZONA PEMANFAATAN TNKS JORONG PINCURAN TUJUH KECAMATAN SANGIR KABUPATEN SOLOK SELATAN. Mita Ria Azalia, Jasmi, Meliya Wati.

MAKANAN KODOK Bufo melanostictus PADA BEBERAPA HABITAT DI SAWAHLUNTO ABSTRAK

SPECIES COMPOSITION OF AMPHIBIAN IN GUNUNGKELIR STREAM, JATIMULYO VILLAGE, KULON PROGO

Keragaman Jenis dan Genetik Amfibia di Ekosistem Buatan Ecology Park Kampus LIPI Cibinong

PERBANDINGAN KEANEKARAGAMAN DAN SEBARAN SPASIAL REPTIL DI PULAU PEUCANG DAN CIDAON CATUR SOTARADU RADJA GULTOM

ABSTRAK Salah satu ordo amfibi tanpa ekor, yaitu Ordo Anura (katak dan kodok). Separuh masa hidup Anura dihabiskan dalam air sebagai berudu dan

SPESIES ANURA YANG DITEMUKAN DI KEBUN KARET MASYARAKAT KENAGARIAN SIMPANG TONANG KECAMATAN DUA KOTO KABUPATEN PASAMAN

KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN, JAWA BARAT

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

KERAGAMAN JENIS AMFIBI DAN REPTIL GUMUK PASIR, PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

KELIMPAHAN KATAK GENUS LIMNONECTES BERDASARKAN HABITAT DI KECAMATAN SIBERUT TENGAH KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

I.PENDAHULUAN. Amfibi merupakan hewan berdarah dingin yang suhu tubuhnya tergantung pada suhu

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan jenis flora dan fauna yang sangat tinggi (Mega Biodiversity). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. atas pulau, dengan garis pantai sepanjang km. Luas laut Indonesia

PENGARUH LUASAN DAN JARAK DARI DAERAH INTI PADA AREA TERFRAGMENTASI TERHADAP KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA FAITH FITRIAN

KEANEKARAGAMAN JENIS KATAK DAN KODOK (ORDO ANURA) DI SEPANJANG SUNGAI OPAK PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Keanekaragaman Jenis Amfibi untuk Mendukung Kegiatan Ekowisata di Desa Braja Harjosari Kabupaten Lampung Timur

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

KEANEKARAGAMAN JENIS MERANTI (SHORE SPP) PADA KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PROPINSI KALIMANTAN BARAT

Pengaruh Dinamika Faktor Lingkungan Terhadap Sebaran Horisontal dan Vertikal Katak

I. PENDAHULUAN. margasatwa, kawasan pelestarian alam seperti taman nasional, taman wisata alam,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI AREAL SIBERUT CONSERVATION PROGRAM (SCP), PULAU SIBERUT, KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT REZA WIDYANANTO

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

I. PENDAHULUAN. Herpetofauna adalah kelompok hewan dari kelas reptil dan amfibi (Das,

JUMLAH INDIVIDU DAN KELOMPOK BEKANTAN (Nasalis larvatus, Wurmb) Di TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM KABUPATEN KAPUAS HULU

Kata kunci : Burung, Pulau Serangan, habitat

Transkripsi:

JURNAL HUTAN LESTARI (217) KEANEKARAGAMAN HERPETOFAUNA DI KAWASAN TAMBLING WILDLIFE NATURE CONSERVATION (TWNC) TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN (TNBBS) PESISIR BARAT LAMPUNG (The Diversity Herpetofauna Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) Bukit Barisan Selatan National Park West Lampung) Muhammad Bobi, Erianto, Slamet Rifanjani Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak Jalan Imam Bonjol 78124 Email: Muhammadbobby92@gmail.com ABSTRACT Data was collected using VES (Visual Encounter Survey) methods in which we observed and recorded any species that had been seen. Methods VES (Visual Encounter Survey) was combined with transect sampling. We surveyed two transects, one located in aquatic and one in terrestrial habitats. This study aims to calculate the species diversity, species richness, relative abundance, and evenness index for this population. We found 22 species of amphibians and reptiles. This total contains 11 species (Frog and Toad) of Order Anura included in the families Bufonidae (3 genus), Dicroglossidae (1 species), Ranidae (4 genus), Rhacophoridae (1 genus), and Microhylidae (2 genus); and 11 species of Order Squamata included in the family Agamidae (2 genus), Gekkonidae (3 genus), Scincidae (2 genus), Varanidae (1 genus), and Colubridae (4 genus). We calculated that for this community, the diversity index was 1.4, the evenness index was.77, the richness index was 4.3, the abundance index was.44, the results and dominance index was 4.3, and the total number of individuals encountered was 183. Keywords: Amphibians and reptiles, Diversity, Visual Encounter Survey. PENDAHULUAN Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) merupakan bagian dari wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang terletak di Provinsi Pesisir Barat Lampung. Kawasan yang dikenal dengan nama Tambling (Tampang- Belimbing) ini merupakan suatu kawasan konservasi yang menyimpan keanekaragaman hayati yang tinggi. Kawasan TWNC mempunyai areal luas ± 62.242 ha, termasuk ± 14.89 ha berupa Cagar Alam Laut. TWNC menjadi kawasan konservasi yang indah dan eksotik karena terletak diujung selatan pulau Sumatera. Pengelolaan kawasan Tambling dilaksanakan oleh PT. Adhiniaga Kreasinusa (Artha Group), melalui kerjasama operasional dengan pihak TNBBS. PT. Adhiniaga Kreasinusa mengelola kawasan TWNC dengan memanfaatkannya sebagai kawasan wisata konservasi. Kekayaan jenis reptil dan amfibi merupakan salah satu sumber daya alam yang perlu dikembangkan dan dilestarikan keberadaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai keanekaragaman jenis, kekayaan jenis, kelimpahan relatif, dan indeks kemerataan 348

JURNAL HUTAN LESTARI (217) jenis herpetofauna dan jumlah individu herpetofauna yang ada di Kawasan TWNC TNBBS Pesisir Barat Lampung. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan selama kurang lebih 1 (satu) bulan, pengambilan data dilakukan pada zona pemanfaatan dengan tipe habitat hutan sekunder. Penelitian dilakukan pada 5 (lima) Pos yaitu Pos Seleman, Pos Belambangan, Pos Pelepasan 1, Pos Rescue Center dan Pos Sumur Mana. Metode pengumpulan data menggunakan metode Survey Perjumpaan Visual / VES (Visual Encounter Survey) artinya jenis yang kelihatan yang diamati dan dicatat. Metode VES dikombinasikan dengan sistem jalur (transek sampling) pada dua tipe habitat yaitu aquatik dan terestrial (Kusrini, 28). Jumlah jalur yang dibuat sebanyak 6 jalur, untuk tipe habitat akuatik dibuat 3 jalur dengan panjang 3 meter, lebar jalur mengikuti lebar sungai, pengamatan dilakukan di sepanjang badan sungai dan lebar dari badan sungai dengan luar badan sungai berjarak 2 meter (1 meter kekanan dan kekiri) badan sungai. Sedangkan untuk tipe habitat teresterial dibuat 3 jalur dengan panjang 1 km dan lebar 2 meter (1 meter ke kiri dan kanan), pengamatan dilakukan di sepanjang jalur dengan melihat obyek yang tampak baik permukaan tanah, pohon, dan genangan air. Pengamatan dilakukan pada dua waktu yang berbeda, yaitu pada pagi hari (pukul 8. 11. WIB) dan malam hari (pukul 19. 21. WIB) dengan masingmasing di lakukan 3 kali pengulangan pada setiap jalur pengamatan untuk jenis yang ditemukan akan ditimbang dan dilakukan pengukuran SVL (Snout Vent Length). HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil pengamatan selama kurang lebih satu bulan di kawasan TWNC yang dilakukan pada 5 pos, Pos Seleman dan Sumur Mana letaknya berada di pinggir pantai tetapi pada pos tersebut terdapat sungai yang mengalir ke laut, jadi untuk melakukan pengamatan jenis herpetofauna kurang baik. Pos Belambangan letaknya juga di pinggir pantai dan aliran sungainya belum terpengaruh oleh air laut dan kondisi lokasi tersebut cukup baik untuk dilakukan pengamatan, sedangkan pada Pos Pelepasan 1 dan Rescue Center sangat baik untuk dilakukan pengamatan karena letak pos tersebut berada pada hutan dataran rendah, dan hutannya masih baik, oleh karena itu sangat baik dilakukan untuk pengamatan herpetofauna. Dari hasil pengamatan ditemukan sebanyak 22 jenis yang terdiri dari amfibi dan reptil. Jumlah amfibi yang ditemukan sebanyak 11 jenis (katak dan kodok) yang terdiri dari ordo Anura termasuk dalam famili Bufonidae (3 jenis), Dicroglossidae (1 jenis), Ranidae (4 jenis), Rhacophoridae (1 jenis), dan Microhylidae (2 jenis). Sedangkan jumlah reptil yang berhasil ditemukan sebanyak 11 jenis yang terdiri dari Ordo Squamata termasuk dalam famili Agamidae (Kadal) sebanyak 2 jenis, Gekkonidae sebanyak 3 jenis, Scincidae sebanyak 2 jenis, Varanidae 1 jenis dan jenis Colubridae (ular) sebanyak 4 jenis. 349

JURNAL HUTAN LESTARI (217) Tabel 1. Jumlah Herpetofauna Di Habitat Aquatik dan Terestrial. (Total Herpetofauna On Aquatic Habitat and Tersterial) No Nama jenis Substrat SVL Berat Jalur (cm) (gr) Aquatik Teresterial Jml 1 2 3 4 5 6 7 8 Amfibi Famili: Bufonidae 1 Bufo melanostictus Serasah 4,4 5 5 2 Ingrophrynus divergens Serasah 2,1 2,4 1 3 I. quadriporcatus Serasah 4,4 3,9 1 Famili: Dicroglossidae 4 Limnonectes ibanorum Genangan Air 4,2 5,4 1 Famili: Ranidae 5 Occidozyga laevis Genangan Air 3,9 2,2 12 6 Rana nicobariensis Genangan Air 3,3 2,1 8 7 fejervarya limnocharis Genangan Air 6,2 6,8 54 Famili: Rhacophoridae 8 Polypedates leucomystax Pohon (tinggi ±2 m) 4 3,3 3 Famili: Microhylidae 9 Microhyla berdmorei Genangan Air 2,4 2,1 18 1 Kaloula berata Serasah 4,4 3,9 1 Reptil Famili: Agamidae 11 Draco sumatranus Pohon (tinggi ±3 m) 13,7 2,9 1 Famili: Colubridae 12 Lycodon ophiophagus Genangan air 4 3,9 1 13 Chrysopela paradisi Pohon (tinggi ±3 m) 37 4,2 1 14 Dendrelaphis haasi Pohon (tinggi ±3 m) 48 3,2 4 15 D. caudolineatus Pohon (tinggi ±3 m) 49 3,2 8 16 Sinonatrix percarinata Genangan air 59 52 3 Famili: Gekkonidae 17 Hemidactylus brookii Serasah 14 2,8 1 18 Hemidactylus platyurus Pohon (tinggi ±3 m) 1 3,8 1 Famili: Scincidae 19 Eutropis rudis Serasah 24 7,4 2 Famili: Varanidae 2 Varanus salvator Sungai 1,3 m 4 Kg 8 Indeks Keanekaragaman Indeks keanekaragaman dikelompokan dalam kriteria rendah jika berada pada kisaran -1, sedang 1-3 dan tinggi 3-5. Dari kriteria tersebut indeks keanekaragaman herpetofauna di kawasan 35

JURNAL HUTAN LESTARI (217) TWNC tergolong sedang dengan hasil 1,4 untuk kawasan TWNC. Hal ini terjadi karena dikawasan TWNC tergolong tipe hutan pantai dan hutan dataran rendah yang kurang memungkinkan sebagai habitat herpetofauna terutama jenis ordo Anura. Indeks Kelimpahan Relatif Pos Seleman Pada pos Seleman didapat hasil indeks kelimpahan relatif yaitu jenis Rana cancrivora 34,5 %, Rana ibanorum 34,5 %, Eutropis rudis 17,2 %, Varanus salvator 13,8 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini. 35 3 25 2 15 1 5 Pos Seleman 34,5 34,5 Rana Cancrivora Rana ibanorum 13,8 Varanus Salvator 17,2 Eutropis rudis 25 2 15 1 5 Pos belambangan 22,2 14,8 14,8 11,1 7,4 7,4 7,4 11,1 3,7 (A) (B) Pos Pelepasan 1 SUMUR MANA 4 2 3,6 9,1 5,4 23,2 12,5 1,8 1,8 14,2 9,1 14,2 5,4 1,8,6,4,2 Sumur Mana 1 Varanus Salvator (C) (D) 351

JURNAL HUTAN LESTARI (217) Rescue center 6 43,2 4 2 1,2 6,2 1,2 19,8 1 8,6 1,2 1,2 5 1,2 1,2 1,2 (E) Gambar 1. Indeks kelimpahan relatif herpetofauna (A) Pos Seleman, (B) Belambangan, (C) Pelepasan 1, (D) Sumur Mana dan (E) Pos Rescue center (Index of relative abundance herpetofauna) Pos Belambangan Pada pos Belambangan didapat hasil indeks kelimpahan relatif yaitu jenis Fejervarya limnocharis 22,2 %, Rana nicobariensis 14,8 %, Rana cancrivora 14,8 %, Bufo melanostictus 11,1 %, Eutropis rudis 11,1%, Microhyla berdmorei 7,4%, Varanus salvator 7,4 %, Occidozyga laevis 7,4 %, Polypedates leucomystax 3,7 %. Jenis yang tertinggi pada pos Belambangan yaitu jenis fejervarya limnocharis, Rana nicobariensis, Rana cancrivora sedangkan yang terendah yaitu jenis Polypedates leucomystax, dan Occidozyga laevis karena habitat pada pos Belambangan sesuai dengan jenis katak sawah sedangkan pada jenis-jenis katak pohon sangat sedikit bahkan hampir tidak ada karena habitat katak pohon pada hutan dataran sedang dan tinggi bukan di hutan pantai atau dataran rendah. Pada pos pelepasan 1 didapat hasil indeks kelimpahan relatif yaitu jenis Fejervarya limnocharis 23,2 %, Microhyla berdmorei 14,2 %, Dendrelaphis caudolineatus 14,2 %, Rana cancrivora 12,5 %, Occidozyga Laevis 9,1%, Eutropis Rudis 9,1%, Rana nicobariensis 5,4 %, Sinonatrix percarinata 5,4 %, Bufo melanostictus 3,6 % Varanus salvator 1,8 %, Polypedates leucomystax 1,8 %. Jenis yang tertinggi pada pos belambangan yaitu jenis fejervarya limnocharis, Dendrelaphis caudolineatus, Microhyla berdmorei sedangkan yang terendah yaitu jenis Varanus salvator dan Polypedates leucomystax karena habitat pada pos pelepasan 1 sesuai dengan jenis katak sawah dan ular serasah sedang kan pada jenis-jenis katak pohon dan ular sanca sangat sedikit bahkan hampir tidak ada karena jenis katak pohon dan ular sanca 352

JURNAL HUTAN LESTARI (217) sangat peka terhadap lingkungan pada pos Rescue Center didapat hasil indeks kelimpahan relatif yaitu jenis fejervarya limnocharis 43,2 %, Rana cancrivora 19,8 %, Microhyla berdmorei 1 %, Eutropis rudis 8,6 %, Occidozyga laevis 6,2%, Dendrelaphis haasi 5 %, Lycodon ophiophagus 1,2 %, Rana nicobariensis 1,2 %, Varanus salvator 1,2 %, Polypedates leucomystax 1,2 %, Hemidactylus brookii 1,2 %, Chrysopela paradisi 1,2 %, Geko gecko 1,2 %. Jenis yang tertinggi pada pos Rescue Center yaitu jenis fejervarya limnocharis, Rana cancrivora, Microhyla berdmorei sedangkan yang terendah yaitu jenis Geko gecko dan Chrysopela paradisi karena habitat pada pos Rescue Center sesuai dengan jenis katak sawah dan kadal serasah sedang kan pada jenis-jenis katak pohon dan ular air sangat sedikit bahkan hampir tidak ada karena jenis katak pohon dan ular air sangat peka terhadap lingkungan terutama dengan air yang terpengaruh oleh air laut. Pos Sumur Mana Pada pos Sumur mana didapat hasil indeks kelimpahan relatif yaitu jenis Varanus salvator 1%. Karena pada pos sumur mana sangat dekat dengan bibir pantai dan jalur aquatic pada pos tersebut aliran airnya sudah terpengaruh oleh air laut sedangkan pada jalur teresterial jenis tanah nya berpasir dan kering. Indeks Kemerataan Indeks kemerataan jenis pada lima (5) pos dapat dilihat dari grafik jenis herpetofaunanya tidak seimbang untuk keragaman jenisnya tetapi yang paling banyak keragaman jenisnya yaitu di pos Seleman (,95), Belambangan (,95), Pelepasan 1 (,9), Rescue Center (,68) dan Sumur Mana (). Untuk hasil nilai sampai 1 Indeks kemerataan jenis baik sedangkan dibawah sampai -1 kurang. 1 Indeks kemerataan,95,95,9,68 Gambar 2. Indeks kemerataan (evenness Index) Untuk hasil nilai sampai 1 indeks kemerataan jenis baik sedangkan dibawah sampai -1 kurang (Odum, 1993). Dilihat dari hasil pada 4 ( empat ) pos indeks kemerataan jenisnya baik tetapi pada Pos Sumur Mana kurang, dikarenakan pada 353

JURNAL HUTAN LESTARI (217) pos tersebut letaknya dekat dengan pantai dan sungai yang terdapat pada pos tersebut airnya payau karena masuknya air laut ke sungai tersebut dan tempat hidup sebagian herpetofauan terdapat pada hutan dataran sedang dan tinggi. Indeks Kekayaan Jenis Dari hasil grafik indeks kekayaan jenis herpetofauna pada lima (5) pos di dapat hasil pos Rescue Center (2,72) yang menjadi indeks kekayaan jenis tertinggi dibanding dengan empat (4) pos lainnya pos Pelepasan 1 (2,48), pos Belambangan (2,43), pos Seleman (,89), dan pos Sumur Mana (). Untuk nilai indeks yang lebih dari 3,5 tergolong tinggi, sedangkan 1,5-3,5 digolongkan sedang dan tergolong rendah dengan nilai indeks kurang dari 1,5. indeks kekayaan jenis 2,43 2,48 2,72 2,5 3 1,5 2,89,5 1 Gambar 3. Indeks kekayaan jenis (Species richness index) Di lihat dari hasil yang di dapat pada 5 ( lima ) pos hanya pos Seleman dan pos Sumur Mana saja yang indeks kekayaan jenisnya rendah dan kurang, karena pada pos-pos tersebut letaknya dekat dengan pantai. Sungai yang terdapat pada pos tersebut airnya payau dan itu yang mengakibatkan jenis herpetofauna kurang. Dua pos tersebut letaknya sangat dekat dengan pantai dan tanah berpasir dan itu yang membuat jenis katak sangat sedikit ditemukan di pos tersebut, karena habitat katak dan kodok pada tanah lumpur dan lembab. Indeks Dominasi Hasil indeks dominansi herpetofauna di kawasan TWNC nilai indeks dominasi mendekati satu (1) apabila komunitas didominasi oleh jenis atau spesies tertentu dan jika dominasi mendekati nol () maka tidak ada jenis atau spesie yang mendominasi. Dari kriteria tersebut tidak ada jenis yang mendominasi di kawasan TWNC yaitu jenis Fejervarya limnocharis 354

JURNAL HUTAN LESTARI (217) dengan nilai,8 sedangkan terendah yaitu jenis Kaloula berata. Karena habitatnya Fejervarya limnocharis di hutan dataran rendah sedangkan untuk jenis Kaloula berata hutan dataran sedang. KESIMPULAN DAN SARAN Pada pengamatan keanekaragaman herpetofauna di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation yaitu: jumlah individu yang didapat 183 dalam 22 jenis dan terbagi dalam 1 famili. Jenis yang cukup melimpah adalah Fejervarya limnocharis, Fejervarya cancrivora dan Eutropis rudis sebaran jenis herpetofauna tergantung pada kondisi habitatnya, ampibi lebih banyak di jumpai di daerah yang jauh dari pantai, sedangkan reptil sebarannya diseluruh wilayah penelitian. Study tentang keanekaragaman jenis herpetofauna di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation perlu dilakukan secara berkala pada setiap musim atau tahun, terutama pada setiap tipe habitat lain yang berbeda sehingga data dan informasi keberadaan jenis herpetofauna dapat diperbaharui dan dapat diketahui keseluruhan jumlah jenis herpetofauna yang ada di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation. DAFTAR PUSTAKA Anonim 27, Statistik Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Anonim 29, Tambling Wildlife Nature Conservation. Berry.1975. The Amphibian Fauna of Peninsular Malaysia. Kuala Lumpur: Tropical Pr Iskandar DT. 1998. Amfibi Jawa dan Bali Seri Panduan Lapangan. Puslitbang LIPI. Bogor. -------------.2. Kura-kura, Buaya Indonesia & Papua Nugini. Palmedia Citra. Bandung. Mistar. 23. Panduan Lapangan Amfibi Kawasan Ekosistem Leuser. The Gibbon Foundation & PILI-NGO Movement, Moll, E.O. & J.M. Legler. 1971. The life history of a neotropical slider turtle,pseudemys scripta (Schoepff), in Panama. Bulletin of the Los Angeles City Museum of Natural History of Science No. 11: 1 12. Odum EP. 1993. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Van Hoeve UWBV. 23. Ensiklopedia Indonesia Seri Fauna: Reptilia dan Amfibi. PT Ikrar Mandiri abadi. Jakarta. Zug GR. 1993. Herpetology; An Introductory Biology of Amphibians and Reptiles. Academic Press Inc, Harcourt Brace Jovanovich, Publishers. Departement of Vertebrate Zoology, National Museum of Natural History Smithsonian Institution, Washington DC. 355