BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era

dokumen-dokumen yang mirip
INTISARI. Kata kunci: Kinerja, Citra sosial, Nilai, Trustworthines, Attachment dankepuasan Konsumen. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

Integrated Marketing Communication I

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antar industri sejenis maupun tidak sejenis semakin ketat sehingga untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era perdagangan bebas (globalisasi), setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

III. KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memaksa perusahaanuntuk mencapai keunggulan kompetitif agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

II. LANDASAN TEORI. menjadi sasaran dan penyesuaian kegiatan perusahaan sedemikian rupa sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. perusahaan harus memiliki nilai keunikan tersendiri dimata konsumennya.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

Brand adalah identitas tambahan dari suatu produk yang tak hanya. membedakannya dari produk pesaing, namun merupakan janji produsen atau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi suatu jembatan penghubung antara perusahaan dan customer-nya. Merek

BAB I PENDAHULUAN. yang sejenis dan merupakan suatu proses psikologis.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. upaya menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau disebut dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran suatu negara. Hal ini dikarenakan dengan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan pada saat ini berusaha ingin meraih banyak konsumen

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. kepuasan kepada pelanggan secara maksimal, karena pada dasarnya tujuan dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan merek dan segala yang dimilikinya merupakan asset yang paling UKDW

BAB I PENDAHULUAN. khas daerah yang beraneka ragam. Yogyakarta sebagai salah satu sentra budaya

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sektor jasa mulai memegang peranan vital dalam. perekonomian dunia. Menurut Carlzon dalam Brown (1991) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT PRODUK YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PEMBELIAN KOSMETIK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB I PENDAHULUAN. commerce) ataupun akun-akun sosial media seperti Instagram. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN 1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambaran Umum Perusahaan J.CO Donut & Coffee Sejarah Perusahaan J. CO Donuts & Coffee

LIKA WIDAYANTI B

BAB I PENDAHULUAN. berkembang cukup besar, karena sepeda motor saat ini telah menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB I LATAR BELAKANG. dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu menjadi rujukan dalam menulis penelitian

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan suku bangsa dan budaya, setiap daerah memiliki budaya yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam situasi dan kondisi ekonomi pada saat ini khususnya menjelang era globalisasi ekonomi, keberadaan suatu perusahaan tidak terlepas dari suatu kondisi persaingan ekonomi. Globalisasi inilah yang diartikan sebagai perdagangan bebas antar negara. Oleh karena itu setiap perusahaan berusaha untuk terus mengembangkan usahanya agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lainnya. Keberadaan suatu perusahaan tidak dapat dipisahkan dengan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini yang membuat para pengusaha di dalam dunia usaha untuk mengembangkan strategi bisnis mereka masing-masing sehingga dapat mengalahkan para pesaingnya dan menguasai pangsa pasar yang ada (Suparmoko, 2002:10). Pasar sendiri memiliki sifat yang unik. Pasar senantiasa berubah dan dinamis, terlebih dalam dunia modern seperti sekarang ini. Menghadapi kenyataan ini, perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan usaha pemasaran yang aktif serta senantiasa mengikuti perkembangan pasar tersebut. Kebijakan perusahaan yang lebih bersifat consumer oriented dan aktif membawa perusahaan pada kemudahan untuk mendefinisikan kebutuhan dan keinginan konsumen dari sudut pandang konsumen, bukan dari sudut pandang perusahaan, sehingga perusahaan dapat lebih memahami keinginan konsumen yang mereka tuju, baik sebagai calon pelanggan maupun pelanggan dari perusahaan itu sendiri. 1

Menurut Kotler seperti yang dikutip oleh Lupiyoadi (2001:143) hal ini dikarenakan konsumen selalu mencari nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk atau jasa yang ada. Mereka membentuk harapan tentang nilai yang akan diperoleh (value expectation). Dari nilai tersebut kemudian dapat diukur besar kepuasan yang dimiliki oleh konsumen. Begitu juga dengan pemberian merek pada suatu produk, memiliki dampak yang cukup penting untuk menarik perhatian dan memberikan kepuasan tersendiri bagi konsumen. Suatu merek sekarang ini dikatakan penting karena merek akan mempermudah konsumen untuk mengidentifikasi produk atau jasa. Di samping itu merek juga dapat membuat konsumen/pembeli yakin akan memperoleh kualitas barang yang sama jika mereka membeli ulang produk tersebut. Bagi penjual, merek merupakan sesuatu yang bisa diiklankan dan akan dikenali konsumen bila sedang diragakan di etalase toko. Merek juga menolong penjual mengendalikan pasar mereka karena pembeli tidak mau dibingungkan oleh produk yang satu dengan produk yang lainnya. Hotel merupakan salah satu sarana kepariwisataan mempunyai peranan yang besar dalam pengembangan industri pariwisata, karena hotel berfungsi untuk menampung serta memberikan jasa pelayanan kepada mereka yang sedang bepergian atau berkunjung ke daerah Tasikmalaya. Di tengah persaingan yang ketat ini, faktor-faktor seperti kualitas dan kelengkapan fasilitas hotel akan sangat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam memilih hotel mana yang dianggap paling dapat memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu pengetahuan tentang merek menjadi sangat penting bagi perusahaan. 2

Definisi merek menurut Kotler dan Armstrong (2001:357) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual dan membedakannya dari produk pesaing. Merek bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya dipasar. Merek suatu produk/jasa bisa saja tidak diketahui oleh sebagian besar konsumen dipasar atau dapat pula merek tersebut diingat konsumen karena konsumen memiliki kesadaran yang tinggi yang diukur berdasarkan ingatan atau pengakuan atas merek tersebut. Menurut Peter&Olson (1999:79), sebuah merek harus memiliki suatu loyalitas merek agar merek tersebut dapat terus dikenal oleh konsumen. Adapun pendapat loyalitas merek menurut mereka, yaitu suatu konsep yang sangat penting, khususnya pada kondisi pasar dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah namun tingkat persaingannya sangat ketat. Keloyalan konsumen sangat penting agar perusahaan dapat bertahan hidup, dan upaya mempertahankan ini sering menjadi strategi yang jauh lebih efektif ketimbang upaya menarik pelanggan-pelanggan baru. Merek yang memiliki tingkat penamaan merek yang tinggi akan menyebabkan pelanggan atau konsumen umumnya tidak akan menolak untuk membelinya. Adapula merek yang memiliki tingkat preferensi merek yang tinggi yang dapat diukur dari kesetiaan konsumen terhadap merek tersebut. Kekuatankekuatan tersebut merupakan nilai atau ekuitas suatu merek. Ekuitas yang diwakili oleh suatu merek tertentu merupakan aset tidak berwujud yang dimiliki perusahaan dan jika dikelola dengan baik maka akan membuat perusahaan unggul 3

dalam kompetisi. Ekuitas merek yang tinggi memberikan sejumlah keuntungan bagi perusahaan seperti biaya pemasaran yang lebih kecil karena tingkat kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi dapat memberikan harga yang lebih tinggi dari pesaingnya. Ini semua dikarenakan merek tersebut memiliki mutu yang diyakini lebih tinggi dan dapat dengan lebih mudah untuk meluncurkan perluasan merek karena merek tersebut memiliki kredibilitas yang tinggi, serta akan memperkuat posisi perusahaan dalam negosiasi dengan distributor dan pengecer karena pelanggan mengharapkan mereka untuk menjual merek tersebut, dan yang terpenting merek memberikan pertahanan terhadap persaingan harga yang ketat. Selain dari merek, yang harus diperhatikan dalam mengukur kinerja merek tersebut adalah dengan mengukur tingkat kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (hasil) yang ia rasakan dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan (perceived perfomance) dan harapan (expectations). Pelanggan bisa mengalami salah satu tingkatan kepuasan yang umum. Jika kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan tidak puas. Kalau kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Apabila kinerja melampaui harapan, pelanggan akan sangat puas, senang, atau bahagia (Tjiptono, 2000:50). Hotel sebagai salah satu sarana kepariwisataan mempunyai peranan yang besar dalam pengembangan industri pariwisata, karena hotel fungsinya adalah sebagai tempat menginap serta memberikan jasa pelayanan kepada mereka yang 4

sedang bepergian atau berkunjung ke suatu tempat tertentu. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan minum, serta jasa yang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Jadi, hotel menciptakan penyediaan atas akomodasi, makanan dan minuman untuk pelancong dan orang yang menetap untuk sementara, biasanya juga menyediakan makan dan istirahat, dan kadang-kadang fasilitas lainnya bagi pengguna jasa hotel. Adapun tujuan mendirikan hotel selain bertujuan untuk mendapatkan laba, perusahaan mendirikan sebuah hotel dalam upaya mendukung dan menumbuhkembangkan sektor pariwisata serta meningkatkan pendapatan negara dengan jalan menampung arus wisatawan yang berkunjung maupun yang akan menginap disuatu daerah wisata, memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha serta memperkenalkan alam dan kebudayaan Indonesia. Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pentingnya peranan Ekuitas Merek (brand equity) tersebut bagi perusahaan, maka penulis menjadikan ekuitas merek sebagai topik untuk penelitian pembuatan skripsi dengan judul: Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen di Hotel Flamboyan Tasikmalaya, Jawa Barat. 1.2 Perumusan Masalah Dalam konsep pemasaran ditekankan bahwa kegiatan pemasaran suatu perusahaan harus dimulai dengan mengenal dan merumuskan harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen, kemudian perusahaan tersebut merumuskan dan menyusun 5

suatu strategi pemasaran yang tepat agar kebutuhan konsumen tersebut dapat terpenuhi. Dengan kata lain konsep pemasaran memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen (consumer oriented). Sehubungan dengan semakin banyaknya persaingan dalam menjaring konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang loyal, maka penulis mengidentifikasikan pokok permasalahan sebagai berikut: Apakah ekuitas merek Hotel Flamboyan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Tasikmalaya, Jawa Barat? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian mengenai masalah ini adalah untuk mengetahui apakah ekuitas merek Hotel Flamboyan berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Tasikmalaya, Jawa Barat. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan uraian pada tujuan penelitian, penulis dapat menyimpulkan beberapa kegunaan dari penelitian: 1. Bagi pihak perusahaan tempat penulis mengadakan penelitian, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi input berupa saran-saran dalam bidang yang diteliti, yaitu ekuitas merek produk yang dihasilkan oleh perusahaan. 6

2. Bagi penulis sendiri, penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh sidang skripsi Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi di Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Selain itu juga dengan penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan informasi di bidang manajemen pemasaran dan manajemen merek. Selain itu dapat menerapkan teori-teori yang telah diajarkan dalam perkuliahan dalam dunia kerja yang nyata. 3. Bagi masyarakat terutama rekan-rekan mahasiswa, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan gambaran yang jelas sebagai sumber referensi mengenai kinerja merek. 1.5 Rerangka Pemikiran Dalam era globalisasi ini persaingan antara produsen sudah semakin ketat. Produsen sudah harus mencari cara agar ia tetap exist di dalam pasar dan juga harus mampu bertahan terhadap saingan dari luar. Satu hal yang merupakan senjata untuk tetap exist bagi produsen adalah mempertahankan kekuatan ekuitas mereknya. Merek merupakan janji penjual untuk secara konsisten memberikan tampilan, manfaat, dan jasa tertentu pada pembeli, atau dengan perkataan lain merek-merek yang terbaik akan memberikan jaminan mutu, yang mana merek itu sendiri bervariasi dalam hal kekuatan dan nilai yang dimilikinya (Suparmoko, 2002:9). 7

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:357) ekuitas merek (Brand Equity) adalah nilai dari suatu merek, menurut sejauh mana merek itu mempunyai loyalitas merek yang tinggi, kesadaran nama, kualitas yang diterima, asosiasi merek yang kuat, serta aset lain seperti paten, merek dagang dan hubungan saluran distribusi. Di dalam ekuitas merek tersebut ada banyak variabel-variabel, yang mana variabel-variabel tersebutlah yang harus diperhatikan oleh produsen. Adapun variabel-variabel yang terdapat pada ekuitas merek menurut Aaker dalam Kotler (2002:461) adalah: 1. Loyalitas Merek (Brand Loyalty ) 2. Kesadaran Nama (Name Awareness) 3. Kesan Kualitas (Perceived Quality) 4. Asosiasi-asosiasi Merek (Brand Associatiom) 5. Aset-aset hak rnilik merek yang lain (Other Proprietary Brand Asset) Loyalitas merek (Brand loyalty) memberikan dua keuntungan secara bersamaan. Pertama, melindungi konsumen atau pelanggan lama dari pengaruh merek-merek pesaing. Kedua, konsumen yang memiliki loyalitas tinggi akan meyakinkan konsumen baru untuk pemakaian suatu merek. Konsumen cenderung membeli produk dengan merek yang sudah dikenal karena mereka merasa puas atau kualitasnya lebih terjamin. Merek yang banyak dikenal oleh konsumen adalah merek yang memiliki kesadaran nama (brand awareness) cukup tinggi. Faktor kesadaran konsmnen terhadap nama suatu merek erat kaitannya dengan seberapa jauh merek tersebut berada dalam ingatan konsumen. Sebuah 8

merek akan dikaitkan dengan persepsi kualitas tanpa perlu mengetahui secara mendetail mengenai spesifikasinya. Menurut Kotler dan Armstrong (2001:214) persepsi adalah proses di mana seseorang memilih, mengatur, dan menginterpretasikan informasi untuk membentuk suatu gambaran yang berarti mengenai dunia. Selanjutnya persepsi konsumen terhadap kualitas akan mempengaruhi langsung keputusan pembelian dan loyalitas merek, khususnya ketika seorang pembeli dihadapkan pada pilihan yang sulit karena adanya tawaran-tawaran yang sama dari para produsen. Persepsi atau kesan kualitas ini bisa digunakan sebagai dasar untuk menetapkan harga optimum dan perluasan merek. Sebuah merek biasanya terdiri dari seperangkat asosiasi yaitu segala hal yang bisa mengingatkan konsumen terhadap merek tersebut. Banyak asosiasi merek membutuhkan berbagai atribut produk (seperti penawaran jasa yang menarik) atau manfaat pelanggan yang bisa memberikan suatu alasan untuk membeli dan menggunakan merek tersebut. Asosiasi-asosiasi tersebut merupakan landasan dari keputusan pembelian dan loyalitas merek. Aset merek lainnya adalah aset-aset yang akan melindungi merek dari merek produk pesaing yang tampak serupa. Sebagai contoh, paten dan cap dagang akan melindungi ekuitas merek dari para pesaing yang mungkin ingin membuat bingung para konsumen dengan menggunakan nama, simbol, atau kemasan yang sama. Terakhir, aset-aset ekuitas merek memberikan keuntungan kompetitif yang sering kali menghadirkan rintangan nyata terhadap para pesaing seperti misalnya hak paten perusahaan dan perniagaan yang memberikan perlindungan secara hukum (Kotler, 2002:465). 9

1.6 Hipotesis Berdasarkan rerangka pemikiran di atas, maka hipotesa dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Ho: Ekuitas merek tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Hotel Flamboyan Tasikmalaya, Jawa Barat. H1: Ekuitas merek berpengaruh terhadap kepuasan konsumen di Hotel Flamboyan Tasikmalaya, Jawa Barat. 1.7 Lingkup Penelitian Fokus penelitian ini mengacu pada lima dimensi ekuitas merek (brand equity), yaitu: Performance, Value, Image, Trustworthiness, Attachment, serta kepuasan konsumen terhadap merek produk yang dikeluarkan oleh Hotel Flamboyan Tasikmalaya, Jawa Barat. 1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi yang dipilih oleh penulis dalam mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Ekuitas Merek Terhadap Kepuasan Konsumen di Hotel Flamboyan Tasikmalaya, Jawa Barat adalah di jalan Galunggung No.50. Penelitian yang dilakukan ini dimulai dari bulan Maret sampai bulan Juni 2007. 1.9 Sistematika Penulisan Penelitian ini terbagi dalam lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: 10

BAB I: PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Bab ini menguraikan konsep dan teori yang relevan dengan topik penelitian sebelumnya. Bab ini juga menguraikan model penelitian beserta hipotesis yang diuji dalam penelitian ini. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, desain penelitian, sampel dan populasi, definisi operasional variabel, uji validitas, uji reliabilitas dan metode analisis data. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas mengenai data, hasil pengolahan data, hasil pengujian hipotesis, dan temuan penelitian. BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan hasil penelitian serta saran saran bagi perusahaan dan penelitian selanjutnya. 11