BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 1. Sumber Daya Manusia a. Petugas yang bertugas berjumlah 10 orang. Jumlah tersebut kurang jika dibandingkan dengan jumlah klien yang ditangani. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa petugas yang resign, mereka merasa jenuh dan tidak berkembang dengan bekerja di yayasan. b. Jam kerja yayasan dibagi kedalam 2 shift yakni shift pagi dan shift siang, dengan lama bekerja 12 sampai 14 jam kerja atau 60 sampai 70 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5-6 hari kerja dalam 1 minggu. Jam kerja yang panjang dikarenakan dalam sehari terdapat 3-4 orang petugas yang membolos bekerja, selain itu ketidakpastian kegiatan menyebabkan banyak waktu kosong yang terbuang sehingga proses pelayanan menjadi tidak optimal. c. Pendidikan tertinggi petugas adalah perguruan tinggi strata 2 dan pendidikan terendah petugas adalah SLTP. Namun mereka telah mengikuti beberapa pelatihan seperti pelatihan konselor Adiksi, pelatihan Administrasi, pelatihan peningkatan kemampuan assessment dan pelatihan Vokasional. d. Petugas di yayasan banyak yang statusnya belum menikah sehingga belum mempunyai tanggungan apapun terhadap orang 127
128 lain. Hal tersebut mengakibatkan banyak kejadian petugas yang resign, kejadian resign tersebut mengakibatkan jumlah petugas berkurang dan berjalannya proses pelayanan menjadi tidak optimal. 2. Di yayasan tidak terdapat ruang perpustakaan, ruang konseling psikososial, ruang kesehatan dan ruang makan. Dimana ruang perpustakaan diperlukan untuk menambah pengetahuan para klien, ruang konseling psikososial masih dapat dilakukan setelah kegiatan sholat berjama ah dilakukan ataupun ditempat atau ruang tertentu. Mereka tidak terdapat ruang kesehatan namun hal tersebut tidak mempengaruhi pelayanan karena klien yang sakit langsung dibawa ke layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan rumah sakit. 3. Pedoman dalam pelaksanaan tugas, masing-masing petugas menggunakan buku saku Panduan Pemdampingan Anak nakal. 4. Kebijakannya berupa keringanan biaya administrasi bagi klien yang memilki latar belakang keluarga tidak mampu yang ingin merehabilitasikan anggota keluarganya yakni hanya dengan membayar 70% dari jumlah biaya yang diwajibkan. Kebijakan tersebut dibuat dan diputuskan oleh ketua yayasan 5. Proses kegiatan a. Tidak terdapat kesulitan dalam proses penerimaan klien, mekanisme penerimaan klien yaitu dengan pengisian formulir, foto, kroscek tubuh, pemeriksaan barang bawaan, diterapi lalu kemudian dimasukkan kekamar. b. Tidak terdapat kesulitan dalam proses pengumpulan berkas, yang harus dilengkapi yakni meliputi biodata klien, riwayat
129 keluarga, harus menyertakan Kartu Tanda Penduduk dari si penanggung jawab klien yang dibawanya serta Kartu Keluarga. c. Tidak terdapat pencatatan kegiatan harian klien anak di yayasan. Dimana seharusnya pencatatan tersebut ada dan dilakukan oleh para petugas di yayasan termasuk didalamnya pekerja sosial d. Tidak terdapat tahapan perlakuan dan pendampingan khusus yang diberikan untuk klien anak di yayasan, semua disamakan. e. Telah terdapat peraturan yang harus ditaati oleh klien anak selama berada di lingkungan yayasan yakni mereka harus mengikuti semua kegiatan yang ada di yayasan, tidak boleh membawa narkoba, tidak boleh melarikan diri, jam 9 malam sudah harus tidur, tidak boleh merokok. f. Telah terdapat pelaporan kegiatan bulanan mengenai perkembangan klien anak meliputi keluhan-keluhannya, sehingga membantu dalam menentukan pengambilan tindakan selanjutnya oleh petugas. g. Telah terdapat kegiatan monitoring, dilakukan oleh petugas dari Dinas Sosial yakni dilakukan 2 kali dalam 1 tahun, juga dilakukan pada saat ada program-program yang ditujukan untuk klien pasca rehab dan untuk bimbingan keterampilan klien. h. Tidak terdapat batasan waktu berapa lama anak harus direhabilitasikan. Hanya saja di yayasan ada wajib belajar selama 9 tahun. Karena menurut yayasan dengan bertambahnya ilmu maka seseorang bisa berubah menjadi lebih baik. Selain itu patokan keberhasilan rehabilitasi di yayasan yakni jika anak
130 tersebut sudah tidak menjadi preman dan berkeliaran di kampung, sudah pandai mengaji, wudhu, sholat dan sudah hafal surat-surat pendek Al-qur an, maka anak tersebut bisa dikatakan berhasil dalam rehabilitasi. i. Tidak terdapat patokan dalam menentukan keberhasilan proses rehabilitasi, hanya saja ada wajib belajar selama 9 tahun. Karena menurut yayasan dengan bertambahnya ilmu maka seseorang bisa berubah menjadi lebih baik. Lalu jika anak tersebut sudah tidak menjadi preman dan berkeliaran di kampung, sudah pandai mengaji, wudhu, sholat dan sudah hafal surat-surat pendek Alqur an, maka anak tersebut bisa dikatakan berhasil dalam rehabilitasi. j. Tidak terdapat sistem pencatatan mengenai status klien yang masuk maupun yang telah keluar dari yayasan pertahunnya, sehingga tidak diketahui secara pasti progress dari yayasan dan apakah yayasan tersebut mengalami peningkatan tiap tahunnya atau penurunan dalam proses rehabilitasi tersebut. B. Saran 1. Sebaiknya pihak yayasan membuat suatu penjadwalan kegiatan kerja yang jelas, membuat kegiatan yang mengasah keterampilan para petugas dan perkembangan pengetahuan para petugas seperti ikut serta dalam diklat dan pelatihan-pelatihan dalam penanganan anak terutama lebih mendalami tentang hak-hak anak. serta perlu adanya studi banding antara Pekerja Sosial dan petugas yayasan ke yayasan
131 atau panti lain guna meningkatkan sistem pelayanan sosial di yayasan. 2. Sebaiknya pihak yayasan bekerja sama dengan institusi yang menyediakan jasa volunteer yakni petugas free lance untuk membantu dalam proses kegiatan pelayanan di yayasan jika sewaktuwaktu ada petugas yang tidak hadir bekerja. 3. Tidak adanya perpustakaan di yayasan, pihak yayasan dapat bekerja sama dengan pihak perpustakaan keliling untuk membantu kliennya dalam menyalurkan minat baca di yayasan. 4. Sebaiknya pihak yayasan meningkatkan Sumber Daya Manusia di yayasan baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Kualitas dapat ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan dan lebih ditingkatkan kembali koordinasi antar pegawai, pekerja sosial dan ketua yayasan agar dapat berkoordinasi dengan baik dan masing-masing mempunyai peranan. Sedangkan secara kuantitas pegawai hanya berjumlah 10 orang sehingga perlu ditingkatkan jumlahnya dengan mengajukan proposal permintaan tenaga kerja sosial kepada pihak Dinas Sosial setempat. 5. Sebaiknya pihak yayasan membuat suatu patokan dalam menentukan keberhasilan proses rehabilitasi, seperti test psikologis yang fungsinya untuk mengetahui keadaan kesehatan psikologis klien. 6. Sebaiknya pihak yayasan membuat suatu pencatatan mengenai status klien masuk dan klien keluar dari yayasan seperti dalam bentuk pembukuan serta dalam bentuk diagram tahunan jumlah klien yang masuk dan keluar tiap bulan maupun tiap tahunnya.