BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prestasi belajar merupakan hasil maksimal yang dicapai seseorang yang telah melakukan usaha belajar. Dalam belajar seseorang selalu mempunyai keinginan atau harapan untuk mencapai hasil yang optimal demi tercapainya prestasi belajar yang tinggi. Prestasi belajar juga sering dipahami sebagai hasil dari perbuatan belajar yang melukiskan taraf kemampuan seseorang setelah belajar dan berlatih secara sengaja yang akan menimbulkan perubahan tingkah laku ke arah yang lebih maju. Hasil dari proses belajar tersebut dapat juga merupakan penyempurnaan serta pengembangan dari suatu kemampuan yang telah dimiliki (Winkel, 1996). Prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi dimunculkan dalam bentuk Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Menurut Linn dan Gronlund (2009), penilaian pada proses pembelajaran merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan dalam upaya untuk melakukan penilaian terhadap peserta didik, serta memberikan informasi bagi pengajar tentang keberhasilan atau tingkat pencapaian peserta didik. Nitko (1996) mengatakan bahwa peran dan fungsi penilaian yang secara umum berguna dalam memberikan informasi agar berguna dalam pengambilan keputusan pada mahasiswa atau program pembelajaran Menurut Biggs (2003), belajar merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses dan output. Prestasi belajar adalah output dari proses belajar. Output suatu pembelajaran sangat dipengaruhi oleh faktor input dan proses. Faktor input dalam pembelajaran meliputi pengetahuan mahasiswa sebelumnya, kompetensi mahasiswa, intelligence quotion (IQ), kepribadian dan latar belakang keluarga mahasiswa. Jika input dan proses berjalan dengan baik maka akan diperoleh hasil belajar yang berkualitas sesuai dengan standar yang akan dicapai. Dalam mendapatkan input mahasiswa yang baik maka perlu dilakukan seleksi mahasiswa yang baik sehingga akan dapat menjaring mahasiswa yang mempunyai kompetensi untuk dididik menjadi seorang calon dokter. 1
2 Dr Chris McManus (2003) dari St Marys Hospital telah melakukan penelitian yang luas tentang bagaimana mahasiswa kedokteran belajar, meyakini bahwa gaya belajar adalah prediktor yang lebih baik untuk menentukan performa mahasiswa selanjutnya. Seleksi mahasiswa yang dilakukan di Mc Master University, Hamilton, Ontario, Canada adalah dengan melihat porforma awal mahasiswa melalui desain simulasi tutorial untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah dalam sebuah kelompok kecil. Stella Lowry (1992) mengatakan secara ideal dalam melakukan seleksi terhadap mahasiswa kedokteran sebaiknya adalah mereka yang memiliki perilaku dan gaya belajar yang dapat membantu mereka untuk melakukan pembelajaran seumur hidup. Selain itu dibutuhkan motivasi yang kuat bagi mahasiswa kedokteran baik itu motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik dalam melaksanakan proses pendidikan pada pendidikan kedokteran. Keketatan seleksi masuk adalah langkah awal untuk menjamin kualitas mahasiswa yang diinginkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Mengacu pada prinsip sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010 yakni adil dan tidak diskriminatif yaitu tidak membedakan pada suku, ras, agama, status sosial, kemampuan ekonomi calon mahasiswa dan tetap memperhatikan potensi calon mahasiswa dan kekhususan perguruan tinggi yang bersangkutan serta dilakukan secara transparan dan akuntabel dimana pendaftaran, seleksi dan pengumuman dilakukan secara terbuka serta menerima mahasiswa baru sesuai dengan jumlah daya tampung program studi. Mahasiswa yang dapat mengatur dirinya sendiri dalam belajar cenderung menggunakan strategi yang baik dalam menjalankan pembelajaran. Mahasiswa yang memiliki indeks prestasi yang tinggi cenderung memiliki motivasi belajar yang tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki prestasi rendah. Strategi belajar juga merupakan hal yang penting yang memberikan pengaruh dalam tercapainya belajar yang efektif dan efisien sehingga akan memudahkan mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Mahasiswa yang bersumber dari proses regulasi dan seleksi yang baik cenderung akan memberikan proses belajar yang baik. Keketatan pada saat
3 mengikuti seleksi akan dapat menggambarkan tingkat peminatan yang tinggi terhadap Program Studi yang menjadi pilihan. Motivasi belajar dan strategi belajar yang digunakan oleh pembelajar dalam melakukan proses belajar akan mempengaruhi hasil belajar mahasiswa yang bersangkutan, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa kedokteran. Valle et al. (2008) melakukan penelitian mengenai profil regulasi diri dalam belajar dengan pencapaian akademik mahasiswa di Public University di Spanyol Utara. Penelitian Valle at al. (2008) menggunakan nilai ujian sebagai pencapaian akademik sehingga tidak bisa melihat prestasi belajar secara keseluruhan. Penelitian yang direncanakan menggunakan nilai IPK sebagai pencapaian prestasi belajar. Diharapkan dapat memberikan gambaran prestasi belajar secara umum dan mengetahui bagaimana pengaruh seleksi mahasiswa, strategi belajar dan motivasi belajar dalam mempengaruhi prestasi belajar tersebut. Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Van Den Hurk (2006) yang menghubungkan regulasi belajar dengan prestasi akademik mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Maastricht di Belanda, namun dalam penelitian tersebut Van Den Hurk hanya melakukan pada mahasiswa tahun pertama, sehingga hanya bisa melihat regulasi diri mahasiswa tahun pertama saja. Penelitian tersebut tidak dapat melihat bagaimana regulasi diri bagi mahasiswa tingkatan yang lebih tinggi yang kemungkinan akan mengalami perubahan. Pada penelitian ini, sample yang akan digunakan adalah mahasiswa tahun pertama, ke dua dan ke tiga, sehingga akan menganalisis gambaran strategi dan motivasi belajar setiap tingkatan dan bagaimana pengaruhnya terhadap prestasi belajar mahasiswa. Penelitian ini juga akan melihat perbandingan jenis seleksi mahasiswa. I.2 Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar?
4 I.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Menganalisis perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran 2. Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran b. Mendeskripsikan motivasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran c. Mendeskripsikan strategi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran d. Mendeskripsikan jenis seleksi mahasiswa Fakultas Kedokteran e. Menganalisis perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran f. Menganalisis perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran g. Menganalisis perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap strategi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran I.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan gambaran perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa. 2. Manfaat Praktis a. Memperoleh informasi tentang perbandingan jenis seleksi mahasiswa terhadap motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran b. Mengetahui jenis seleksi mahasiswa ketika masuk pada Fakultas Kedokteran c. Memperoleh informasi mengenai motivasi belajar, strategi belajar dan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran d. Dapat dijadikan rekomendasi sebagai dasar pertimbangan dalam penentuan sistem seleksi masuk Fakultas Kedokteran
5 I.5 Keaslian Penelitian Tabel 1. Keaslian Penelitian NO. PENELITI JUDUL HASIL KEASLIAN 1. Valle et al (2008) 2. Van Den Hurk (2006) 3. Tias Purnamasari (2011) 4. Julia A. Regan (2003) Profil regulasi diri dalam belajar dengan pencapaian akademik mahasiswa di Public University Spanyol Utara The relations between self regulated strategist and individual study time, prepared participations and achievement in a problem based curriculum Studi komparasi hasil belajar mahasiswa berdasarkan jenis seleksi masuk perguruan tinggi negeri Motivating student towards selfdirected learning Regulasi diri yang baik meliputi motivasi belajar dan strategi belajar akan mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa Mengukur regulasi diri dalam belajar terutama terfokus pada perencanaan waktu dan pemantauan diri Hasil belajar mahasiswa yang masuk melalui SNMPTN undangan memiliki rata-rata nilai tertinggi setelah itu ujian mandiri kemudian SNMPTN tulis Pentingnya perkuliahan dalam memotivasi mahasiswa mempengaruhi SDL. Penelitian ini juga Penelitian Valle at al. (2008) menggunakan nilai ujian sebagai pencapaian akademik sedangkan penelitian ini menggunakan nilai IPK sebagai pencapaian prestasi belajar. Penelitian Van Den Hurk menggunakan subjek mahasiswa tingkat pertama sedang penelitian ini menggunakan seluruh populasi mahasiswa pre klinik Penelitian Tias hanya membandingkan setiap jalur seleksi mahasiswa sedangkan penelitian ini menggunakan Tes Potensi Akademik dalam melihat kecerdasan mahasiswa Penelitian Julia A. Regan membahas tentang motivasi mahasiswa sebagai
6 5. Erol Gurpinar, Hilal Bati dan Cihat Tetik (2011) Learning styles of medical students change in relation to time menunjukkan bahwa mahasiswa membutuhkan bimbingan khusus dan feedback untuk memotivasi dirinya menuju pada SDL. Tidak terdapat perbedaan statistic yang signifikan antara karakteristik demografi dan gaya belajar mahasiswa dari tiga sekolah yang berpartisipasi. Model kurikulum dan variable independent lainnya tidak memberi pengaruh signifikan pada perubahan setiap gaya belajar. Gaya belajar setiap mahasiswa kedokteran berubah dari waktu ke waktu proses dalam mencapai SDL sedang penelitian ini membahas hubungan motivasi belajar dan strategi belajar sebagai proses dengan prestasi belajar Penelitian Erol Gurpinar et al membahas tentang gaya belajar sedangkan penelitian ini membahas tentang hubungan motivasi dan strategi mahasiswa dengan prestasi belajar