internal, sedangkan perancang mendesain input sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis. Ardianingrum (2015) menggunakan objek perancangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pengembangan Output Sistem Perhitungan Angka Kredit Petugas Rekam Medis di RSUD Kabupaten Karanganyar

WORKSHOP ANALISA JABATAN DAN ANALISA BEBAN KERJA TINGKAT KABUPATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang bertujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi,

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN. Disajikan Pada : RAPAT 23 SEPTEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GUBERNUR JAWA TIMUR,

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN SAM MEDIKO LEGAL


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGAPA HARUS ADA TAHAPAN PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK?

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERCEPATAN REGISTRASI NAKES MELALUI STR ONLINE OLEH : KETUA DEVISI REGISTRASI MTKP SULSEL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam penggunaan aplikasi berbasis web. Penggunaan aplikasi berbasis web

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai latar belakang penulisan tugas akhir,

BAB 1 PENDAHULUAN. ditentukan dengan nilai angka kredit yang dimiliki oleh seorang peneliti. Angka

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

BAB I PENDAHULUAN 1 Bab 1

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).

BAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Bidan disini dapat berperan sebagai petugas administrasi, petugas pemberi pelayanan kesehatan serta petugas farmasi dan kasir (pembayaran).

BAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan kerja tetapi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Birokrasi Nomor PER/219/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan Fungsional Perkayasa dan angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 T

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR \0 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA KEBUTUHAN PEGAWAI DAN FORMASI

2016, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM PERCEPATAN PENINGKATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN

PENGUMUMAN Nomor : 810/1111/2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Teknis Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BAB 1 PENDAHULUAN. Baru (PSB) secara online. Dengan manfaat dan kemudahan yang ada, sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pelayanan yang baik baik bagi pasien maupun pihak rumah. sakit dalam memelihara informasi kesehatan pasien.

BAB I PENDAHULUAN. dikemukakan arti dari rekam medis itu sendiri. Rekam medis disini diartikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. seluler (mobile) seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko kertas Zaida merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan kertas yang dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Beberapa unit

BAB I PENDAHULUAN I-1

5. HAKEKAT PERMENKES 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG RM dan PERTAURAN TERKAIT LAINNYA LILY WIDJAYA,SKM.,MM D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Di indonesia saat ini masih belum seperti di negara-negara maju yang sangat

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 1173 Tahun 2004 Tentang Rumah Sakit Gigi. dan Mulut (RSGM) pasal 1 ayat 1, RSGM adalah sarana pelayanan

PERAN TENAGA KESEHATAN VOKASIONAL DALAM PENGUATAN PELAYANAN PRIMER DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI) merupakan

Aplikasi Mobile berbasis Android yang dapat menjadi panduan dalam mengontrol berat badan maupun kalori yang dikonsumsi setiap minggunya?.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Darurat, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, Unit Transfusi Darah, unit

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI PENDAFTARAN SISWA BERBASIS WEB PADA PUSAT BIMBINGAN BELAJAR GAJAHMADA PONTIANAK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2018 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN PROGRAM DOKTER LAYANAN PRIMER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat pada masa

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan penelitian, target luaran, manfaat penelitian, metodologi, dan sistematika penulisan.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

TUGAS ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN KEGIATAN PEJABAT FUNGSIONAL PEREKAYASA ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 2. 1 Metode Penelitian

, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak

Rencana Pelaksanaan Program Percepatan Pendidikan Diploma III Bidang Kesehatan. Kepala Pusdik SDM Kesehatan Badan PPSDM Kesehatan

BAB III LANDASAN TEORI. permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi-aplikasi yang akan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Majelis Permusya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JABATAN FUNGSIONAL PENELITI

BUPATI JEMBER PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, Rumah Sakit harus memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan tenaga penunjang, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen Rumah Sakit dan tenaga non kesehatan. Tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit tertentu harus meliliki izin praktik. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 tentang Registrasi Tenaga kesehatan, izin diperoleh apabila memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kerja Indonesia (MTKI). STR dapat diperoleh oleh tenaga kesehatan dengan memiliki sertifikat kompetensi yang diperoleh dari perguruan tinggi bidang kesehatan setelah peserta didik dinyatakan lulus Uji Kompetensi. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan, tenaga kesehatan memiliki klasifikasi antara lain tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya. Perekam medis dan informasi kesehatan merupakan bagian dari tenaga keteknisian medis. Tenaga kesehatan melakukan proses seleksi yang diadakan pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan penempatan tenaga kesehatan. Penempatan dilaksanakan dengan cara pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil (PNS), pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja atau penugasan khusus. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) PNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja disebut juga Pegawai ASN. Jabatan ASN terdiri atas jabatan administrasi, jabatan fungsional dan jabatan pimpinan tinggi. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, salah satu kewajiban PNS adalah mencapai sasaran kerja 1

2 pegawai yang ditetapkan. Menurut Peraturan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2013 Tentang Jabatan Fungsional Perekam Medis dan Angka Kreditnya, untuk mendapatkan jabatan fungsional, perekam medis harus memiliki STR. Penetapan jenjang jabatan fungsional perekam medis ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki. Indikator unsur kegiatan penilaian angka kredit meliputi pendidikan, pelayanan rekam medis informasi kesehatan, pengembangan profesi, penunjang tugas perekam medis. Apabila dalam jangka waktu tertentu tidak dapat mengumpulkan angka kredit, maka dibebaskan sementara dari jabatannya atau diberhentikan dari jabatan fungsionalnya. Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Kabupaten Karanganyar kendala dalam perhitungan angka kredit berupa perhitungan yang membutuhkan waktu yang lama karena menggunakan satuan angka kredit decimal, selain itu petugas merasa rumit mengingat beban kerja petugas rekam medis yang tinggi. Dengan demikian perancang memiliki ide untuk merancang sistem perhitungan angka kredit untuk mempercepat proses perhitungan angka kredit dan meminimalisir kesalahan perhitungan angka kredit dalam rangka mengurangi beban kerja petugas rekam medis. Sistem perhitungan angka kredit ini merupakan sistem yang memiliki 3 (tiga) bagian antara lain input, proses, output. Sistem ini dirancang oleh 2 orang perancang. Namun, dalam karya tulis ini perancang hanya berfokus pada penulisan desain input dan proses. B. Rumusan Ide Perancangan Berdasarkan latar belakang diatas perancang mendapatkan ide untuk melakukan pembuatan input sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis di RSUD Kabupaten Karanganyar. C. Keaslian 1. Ardianingrum (2015) melakukan perancangan desain tampilan antarmuka electronic health record untuk pelaporan internal di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada. Perbedaan perancangan ini terletak pada pengembangan sistemnya. Ardianingrum (2015) mendesain pelaporan

3 internal, sedangkan perancang mendesain input sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis. Ardianingrum (2015) menggunakan objek perancangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yaitu Electronic Health Record (EHR) dengan menggunakan Pencil Mock- Up sedangkan perancang menggunakan sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis yang dapat diakses melalui web dengan menggunakan alat perancangan Sublime Text 3 dengan bantuan codeigniter dan bootstrap untuk pembuatan framework. Persamaan perancangan ini terletak pada pembuatan desain tampilan input untuk halaman sistem informasi. 2. Masrur (2006) melakukan perancangan sistem informasi kenaikan pangkat dan jabatan dosen di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada. Perbedaan perancangan ini terletak pada pengembangan sistemnya. Masrur (2006) membuat sistem informasi kenaikan pangkat dan jabatan untuk dosen, sedangkan perancang membuat input sistem perhitungan angka kredit untuk petugas rekam medis. Masrur (2016) membuat sistem informasi menggunakan perangkat lunak java script, postgre SQL 8.0 dan Apache (web server). Sedangkan perancang menggunakan perangkat lunak phpmyadmin dan Sublime Text 3 dengan bantuan codeigniter dan bootstrap untuk pembuatan framework. Persamaan perancangan ini terletak pada pembuatan sistem untuk perhitungan angka kredit berbasis web. 3. Rubiyanti (2011) membuat sistem pendukung keputusan penilaian angka kredit guru untuk kenaikan jabatan. Perbedaan karya tulis ilmiah ini pada pengembangan sistemnya. Rubiyanti (2011) membuat sistem pendukung keputusan penilaian angka kredit untuk memutuskan kenaikan golongan, jabatan dan pangkat guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), sedangkan perancang membuat input sistem perhitungan angka kredit untuk petugas rekam medis. Rubiyanti (2011) membuat sistem berbasis desktop dengan perangkat lunak Visual Foxpro, sedangkan perancang membuat sistem berbasis web dengan perangkat lunak phpmyadmin dan Sublime Text 3 dengan bantuan codeigniter dan bootstrap untuk pembuatan framework. Persamaan

4 perancangan ini terletak pada pembuatan sistem untuk perhitungan angka kredit. 4. Akbar (2015) dalam Perancangan Antarmuka Aplikasi Reservasi Rawat Jalan Berbasis Smartphone di RS Panti Rapih Yogyakarta melakukan perancangan untuk membuat desain tampilan antarmuka aplikasi reservasi rawat jalan. Perbedaan perancangan ini terletak pada objek dan alat perancangannya. Akbar (2015) membuat desain tampilan antarmuka aplikasi reservasi rawat jalan berbasis smartphone di RS Panti Rapih Yogyakarta dan menggunakan android studio sebagai alat perancangan, sedangkan perancang membuat desain tampilan antarmuka sistem informasi perhitungan angka kredit dan menggunakan sublime text 3 dengan bantuan code igniter dan bootstrap untuk pembuatan framework sebagai alat perancangan. Persamaan pada rancangan ini adalah samasama merancang desain tampilan antarmuka untuk halaman sistem informasi. 5. Windarto (2014) dalam Sistem Pakar dengan Pendekatan Rule Based untuk Otomatisasi Penyusunan Angka Kredit Instruktur Berbasis Web (Studi Kasus Direktorat Bina Intala Kemnakertrans). Perbedaan rancangan ini terletak pada objek dan alat perancangannya. Windarto (2014) membuat rancangan penyusunan angka kredit intruktur dan mnenggunakan MySQL, PHP, XAMPP,Edraw Max 6.1. Sedangkan perancang membuat sistem informasi perhitungan angka kredit untuk petugas rekam medis dan menggunakan phpmyadmin dan sublime text 3 dengan bantuan code igniter dan bootstrap untuk pembuatan framework. Persamaan pada rancangan ini adalah sama-sama merancang sistem informasi untuk penilaian kinerja. D. Tujuan Perancangan Tujuan perancangan ini adalah untuk mempermudah pengguna dalam perhitungan angka kredit dan menggunakan sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis di RSUD Kabupaten Karanganyar.

5 E. Batasan Perancangan Mengingat luasnya cakupan mengenai aplikasi atau sistem informasi perhitungan angka kredit di RSUD Kabupaten Karanganyar, maka perancang menetapkan batas masalah dalam perancangan ini meliputi: 1. Desain tampilan antarmuka input 2. Database 3. Pembuatan input sistem Input Proses Output database Gambar 1. Batasan Perancangan F. Manfaat Perancangan 1. Manfaat Praktis : a. Bagi Rumah Sakit : 1) Mempermudah petugas rekam medis dalam menghitung angka kredit 2) Mempermudah pengguna dalam menggunakan sistem perhitungan angka kredit. 3) Mempercepat pengguna dalam menyusun laporan perhitungan angka kredit.

6 b. Bagi Perancang : 1) Mengetahui tentang alur pembuatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) 2) Menambah pengalaman dalam pembuatan sistem informasi khususnya tampilan antarmuka input dan database sistem perhitungan angka kredit petugas rekam medis 2. Manfaat Teoritis a. Institusi Pendidikan Menjadi acuan pembelajaran untuk mengembangkan sistem informasi di bidang rekam medis. b. Perancang Lain Menjadi referensi bagi perancang lain yang akan melakukan perancangan atau pengembangan perancangan sistem informasi yang serupa.