BAB II METODE PERANCANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II. Metodologi Perancangan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II. METODE PERANCANGAN



BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISIS PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III SURVEY LAPANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN. Gambarl 2.1 Studio Green Screen. Sumber : 1_2.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

BAB II METODE PERANCANGAN


BAB IV KONSEP PERANCANGAN

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat. dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 1 : Tempat Tidur Bayi Dari Kayu

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODOLOGI PERANCANGAN. ruangan yang bersifat modern simple untuk menghemat suatu ruangan.

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Mata Pelajaran : Prakarya dan KWU Kompetensi Keahlian : AP/TB/MM/KK/UPW

B. Kontemplasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013, hlm. 728) kontemplasi

11DESAIN KRIYA TEKSTIL DENGAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSIPESANAN PADA CV. HENTORO DENGAN METODE FULL COSTING

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

Bahan Belajar. Kreasi Kain Perca. (c) PP-PAUD DAN DIKMAS JABAR

BAB V MENJAHIT UNTUK ANAK USIA DINI. bahan menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk


BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB 1. PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. Gambar 1.1

UJIAN SEKOLAH SMP/MTs TAHUN PELAJARAN Hari/Tanggal (60 menit) P - 01


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan pula untuk berbagai kebutuhan lain. pakaian jadi pria, wanita maupun anak-anak dengan ukuran pemakaian kain

4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

A. Bagan Pemecahan Masalah. Cetak Saring. Desain Motif Fauna

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Briefing , 18 July 2016 Day 1-3, July 2016 Day 4, 23 July 2016

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

PELUANG BISNIS JAHIT DENGAN MOTIF SULAM PERCA


BAB II METODOLOGI. No Objek Refrensi Keterangan. /

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi manusia. Salah satu faktor penting di antaranya adalah cahaya dan

A. Bagan Pemecahan Masalah

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

15 KERAJINAN TEKSTIL DARI LIMBAH

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V TEKNIK PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB V ULASAN KARYA PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Nako terdiri dari 7 orang pengrajin kemudian kelompok ketiga diketuai oleh Ibu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV KONSEP DAN PENERAPAN PADA PRODUK TEKSTIL

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB II METODE PERANCANGAN

III. DATA PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 01

II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan busana yang terus meningkat pesat membuat para desainer. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

KODE MODUL: BUS-210C PENYUSUN: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN


II. METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat perencanaan yang digunakan untuk mekondisi desain karawo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ORNAMEN PADA PRODUK AKSESORIS KULIT. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang 1.2 Profil

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. rekomendasi yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian mengenai

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).


PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PAKAIAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENJUALAN JILBAB BERBAHAN SATIN VELVET DAN KATUN BERKUALITAS NAMUN HARGA MURAH

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

II. METODOLOGI PERANCANGAN

KREATIVITAS MAHASISWA DALAM MENCIPTA PRODUK KERAJINAN PADA MATA KULIAH REKAYASA LIMBAH TEKSTIL

BAB II METODE PERANCANGAN

Transkripsi:

BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Produk : Gambar 1 : Pakaian dan Celana yang beredar di pasaran (Sumber : www. Pinterest.com, 2017) Gambar diatas adalah beberapa jenis pakaian dan celana yang sudah ada dipasaran, antara lain : outer panjang, outer pendek, blouse dengan potongan samping dan celana dengan dua layer. Outer panjang, outer pendek, blouse dan celana yang di rancang oleh penulis memiliki aksen patchwork pada bagian depan dan belakangnya. Untuk outer panjang bagian depan terdapat aksen patchwork kubus bunga 3 dimensi ditambah dengan bordir kupu-kupu serta manik-manik. Outer pendek pada bagian depan dan belakang terdapat aksen patchwork anggrek ditambah dengan bordir tangkai, daun, kuncup serta manik-manik. Blouse dengan potongan samping terdapat aksen patchwork bulu merak ditambah dengan bordir badan merak serta manik-manik. Sedangkan celana dengan dua layer memakai mata ikan dengan tali disampingnya. 3

B. Kelompok Pengguna Produk 1. Demografi Jenis Kelamin Usia Pekerjaan Status Sosial : Wanita : 20 35 tahun : Mahasiswi, Pekerja Kantor : Menengah Keatas 2. Geografi Primer Sekunder : Wilayah ibu kota modern : Kota-kota besar Indonesia 3. Psikografi Produk yang penulis rancang ditujukan kepada wanita yang berani tampil beda serta menyukai produk yang memiliki banyak warna dan desain yang unik serta stylish dan menyukai bahan daur ulang serta kecintaanya terhadap lingkungan go green. C. Tujuan Dan Manfaat 1. Tujuan Maksud dari karya ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan yang dapat mengurangi limbah kain dengan memanfaatkan potonganpotongan tersebut menjadi produk baru. 2. Manfaat Ikut berperan serta dalam upaya pengurangan limbah kain dengan membuat produk yang mendukung gerakan sadar lingkungan. 4

D. Relevansi dan Konsekuensi Studi 1. Logika Dasar Perancangan Perancangan awal pakaian dengan aksen patchwork bahan perca dan bordir adalah dengan mengamati bentuk karya lainnya yang digunakan dari bahan yang serupa. Contohnya penggunaan baju dengan memakai bahan perca yang dijahit dengan berpola dan disambung serta pakaian yang memakai berbagai macam bordir. Dari pengamatan tersebut penulis mendapatkan ide untuk membuat pakaian menggunakan bahan perca sebagai aksen patchwork dan bordir untuk menghasilkan sebuah inovasi baru yang digunakan terhadap penggunaan limbah kain perca tersebut. Penggabungan perca dan patchwork digunakan untuk saling melengkapi agar menjadi satu kesatuan yang indah dan juga dapat mempermudah pengaplikasian ke bahan dasar sebagai aksen. 2. Teknologi Yang Dibutuhkan Pada awal perancangan membuat sketsa desain alternative, setelah selesai di pilih beberapa desain yang bagus lalu di buat ke dalam software untuk membuat tampilan gambar 2 dimensi dengan format vektor. Selain software tersebut, perancangan ini juga memerlukan keterampilan khusus dalam penjahitan pakaian. 3. Material yang akan dipergunakan Dalam pembuatan pakaian oleh penjahit beberapa alat-alat yang sangat membantu mempercepat proses produksi serta yang dibutuhkan dalam proses pembuatan desain pakaian ini sebagai berikut : 5

No Gambar Bahan Keterangan 1 alas potong dari plastik yang sudah dilengkapi dengan kotak-kotak atau garis-garis. Berfungsi sebagai alas potong bahan patchwork 2 Gambar 2 : Cutting Mat Digunakan untuk menyangkutkan benang ke bahan 3 4 Gambar 3 : Jarum Jahit (Sumber : id. Wikipedia.org, 2017) Gambar 4 : Jarum pentul (Sumber : penulis, 2016) menyemat pola pada bahan, menyatukan bagian-bagian yang sudah dipotong sebelum dijahit/dijelujur untuk memberi tanda perbaikkan pada waktu mengepas Digunakan pada saat menjahit bahan 5 Gambar 5 : Benang Khusus untuk mengunting kain atau tekstil. Tidak diperbolehkan untuk menggunting kertas agar tetap tajam. Gambar 6: Gunting 6

6 Penggaris untuk membantu pengukuran dan sebagai pemandu garis potong 7 Gambar 7 : Penggaris Digunakan untuk memotong kain dengan akurat membuat proses pembuatan patchwork 8 Gambar 8 : Rottary Cutter Asesoris yang dipasang pada kubus 3 dimensi 9 Gambar 9 : Kancing bunga (Sumber : www.tokopedia.com, 2017) Untuk menyatukan potonganpotongan kain aksen patchwork 10 Gambar 10: Mesin Jahit Untuk membordir Gambar 11: Mesin Jahit Bordir 7

11 Untuk menekan atau menindas hasil jahitan serta mengepres dan menghaluskan pakaian agar licin dan rapi Gambar 12 : Setrika (Sumber : www.oden-houseware.com, 2017) 12 Bahan linen adalah Bahan yang terbuat dari serat alami. Bahan ini terlihat kaku dan cenderung tebal. Meskipun terlihat kaku, jika digunakan kain ini terasa halus dan lembut. Gambar 13 : Bahan Linen (Sumber : id.aliexpress.com, 2017) 13 Bahan Balotelli adalah bahan yang berserat rapat, bahannya halus dan nyaman tidak menyebabkan efek panas dibadan ketika dikenakan. Tidak membentuk tubuh dan bahannya jatuh ketika dipakai Gambar 14 : Bahan Balotelli (Sumber : tokopedia.com, 2017) 14 Kain perca ini didapat dari sisa potongan sprei bahannya terbuat dari katun dan warna dan motifnya pun beragam Gambar 15 : Kain Perca (Sumber : Penulis, 2017) Tabel 1 : Material, Alat dan Bahan 8

4. Biaya Perancangan Dan Produksi Biaya yang dikeluarkan untuk membuat outer panjang, outer pendek, blouse dan celana : Keterangan Perhitungan Total Bahan : Bahan Balotelli Biru (P = 4 meter : L = 1,5 meter) Bahan Balotelli Putih (P = 2 meter : L = 1,5 meter) Bahan Balotelli Abu-abu tua (P = 3 meter : L = 1,5 meter) Bahan Balotelli Hitam (P = 3 meter : L = 1,5 meter) Bahan Linen Abu-abu (P = 3 meter : L = 1,5 meter) Bahan Linen Hitam (P = 1 meter : L = 1,5 meter) 21,000 x 4 84,000 21,000 x 2 42,000 21,000 x 3 63,000 21,000 x 3 63,000 75,000 x 3 225,000 75,000 x 1 75,000 Total 552,000 Biaya Produksi Outer Panjang (1 buah) 350,000 350,000 Outer pendek (1 buah) 350,000 350,000 Blouse (1 buah) 300,000 300,000 Celana (1 buah) 250,000 250,000 Bordir merak, daun, kupu-kupu 250,000 250,000 Total 1,500,000 Pameran Cetak Backdrop (P = 2,5 meter L = 1 meter) Print kertas art paper A3 Rp. 7,000/lembar Print sticker cromo Rp. 7,500/lembar Styrofoam Rp. 6000/lembar Ongkos angkut barang (2 hari) Rumah-Kampus-rumah-Kampus Rp. 60,000/perjalanan 15,000 x 2,5 75,000 meter x 2 7,000 x 5 35,000 7,500 x 2 15,000 6,000 6,000 60,000 x 3 180,000 Total 311,000 Jumlah Keseluruhan 2,363,000 Perkiraan Harga Jual Harga Jual = Modal (biaya Produksi) + Laba 9

= 2,363,000 + (30% x 2,363,000) = 3,071,900 (Harga jual baju dan celana) = Harga Jual perbaju adalah : 3,071,900 / 4 = 767,975 Dibulatkan keatas menjadi 770,000 Keuntungan yang didapat dari 3 baju dan 1 celana = 770,000 x 4 = 3,080,000 2,363,000 (biaya produksi) = 717,000 Perbaju = 717,000 / 4 = 179,250 Tabel 2 : Biaya perancangan dan produksi E. Skema Proses Kerja Berikut adalah skema proses kerja yang dapat dijelaskan melalui bagan dibawah ini : Gambar 16 : Skema Proses Kerja 1. Konsep Perancangan Penulis yang sekaligus menjadi desainer pada perancangan melakukan tahap-tahap awal yaitu menemukan ide dan konsep perancangan. 2. Proses Desain Penulis membuat beberapa gambar pakaian dan aksen patchwork serta bordir dalam proses perancangan. 10

3. Sketsa Desain Awal Penulis melakukan sketsa desain awal dalam merancang sebuah pakaian yang sesuai dengan trend dan membuat aksen serta menentukan satu desain dari beberapa gambar alternative. 4. Pemilihan Material Pemilihan material pada perancangan ini merupakan salah satu proses dan bagian terpenting. Dimana pakaian yang dibuat harus sesuai dengan ide dan konsep. 5. Gambar Kerja Gambar kerja merupakan gambar yang digunakan sebagai bahan acuan untuk diimplementasikan di lapangan, gambar kerja ini harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti dalam pelaksanaan pekerjaannya, gambar kerja merupakan gambar penyempurnaan yang ada dari desain. 6. Produksi Menjahit Dalam tahap ini semua proses perencanaan diproduksi secara nyata. 7. Finishing Pada tahap ini melakukan quality control terhadap produk-produk yang sudah di produksi. 11