KATA PENGANTAR. Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat

dokumen-dokumen yang mirip
UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEJADIAN NYARIS CEDERA PADA RUANG RAWAT INAP C DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

UNIVERSITAS UDAYANA NI WAYAN MARHENI NIM :

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WANGAYA KOTA DENPASAR TAHUN 2016 NI LUH ODELLIA PITAYUSA

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI TAHUN 2016

Winarni, S. Kep., Ns. MKM

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup lokal maupun internasional.

PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DINAS KESEHATAN UPT.PUSKESMAS MENGWI II Alamat : Jl. Raya Tumbak Bayuh

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KESIAPAN UNIT PELAKSANA TEKNIS KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN GIANYAR DALAM MENGHADAPI AKREDITASI TAHUN 2016

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

UNIVERSITAS UDAYANA HUBUNGAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DENGAN JUMLAH LAPORAN KEJADIAN NYARIS CEDERA DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) menjadi suatu prioritas utama dalam setiap

ABSTRAK MEMBANGUN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN SEHARI HARI DI POLIKLINIK UMUM MARANATHA

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit (RS) merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang bertujuan

Keselamatan Pasien dalam Pelayanan Kesehatan

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT

BAB I PENDAHULUAN. yang sama beratnya untuk diimplementasikan (Vincent, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada November 1999, the American Hospital Asosiation (AHA) Board of

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PEMANFAATAN PELAYANAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN JAMINAN

UNIVERSITAS UDAYANA LUH GD. DWI KARTIKA PUTRI

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU HAMIL TRISEMESTER III DI KECAMATAN DENPASAR BARAT TAHUN 2016

1 HALAMAN JUDUL UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MEMBAYAR PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA DENPASAR TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. secara paripurna, menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, ataupun. terhadap pasiennya (UU No 44 Tahun 2009).

GAMBARAN PENGETAHUAN & SIKAP IBU HAMIL SERTA DUKUNGAN SUAMI TERKAIT PENERIMAAN TES HIV DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA & BPM PARWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi, padat karya, padat profesi, padat sistem, padat mutu dan padat risiko,

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU RUMAH TANGGA SERTA PENGGUNAAN GARAM BERIODIUM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II DENPASAR BARAT

PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMAKAIAN AKDR PADA AKSEPTOR KB DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan suatu variabel untuk

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT NI KADEK AYU SUKMAWATI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja adalah penampilan hasil karya personil baik kuantitas maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk. Rumah Sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin dalam Undang-

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA JALANAN TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015

GAMBARAN PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL OLEH BALIAN DI WILAYAH KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS MENGWI II KABUPATEN BADUNG TAHUN 2016

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memperhatikan masalah keselamatan. Kementerian Kesehatan Republik

UNIVERSITAS UDAYANA PERILAKU PENDIDIK KESEHATAN DALAM MELAKUKAN MEDICAL CHECKUP UNTUK DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN DI

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

ANALISIS BEBAN KERJA DAN KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HARAPAN BUNDA DENPASAR TAHUN 2015

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PEMANFAATAN BUKU KIA OLEH IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian masyarakat menyatakan bahwa mutu pelayanan rumah sakit di Indonesia

ABSTRAK. Tinjauan Patient Safety Pada Tata Laksana di Instalasi Kamar Bedah RS Immanuel Bandung Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keselamatan pasien merupakan salah satu dari sekian banyak persoalan

ANALISIS KELENGKAPAN PENULISAN RESEP DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN KINERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKIT BALI ROYAL TAHUN 2016

ANALISIS PERENCANAAN KEBUTUHAN INFORMASI DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT PADA PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PTN UDAYANA TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

ANALISIS KASUS KEMATIAN IBU BERDASARKAN PENDEKATAN WILAYAH DENGAN MENGGUNAKAN PENERAPAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI

PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MEROKOK PADA PETUGAS KESEHATAN PUSKESMAS DI KOTA DENPASAR TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (patient safety) adalah sistem dimana Rumah Sakit

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI BADAN USAHA SWASTA DI KOTA DENPASAR TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL TAHUN 2016 GEDE WIRABUANA PUTRA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan puskesmas maka pelayanan rumah sakit haruslah yang. berupaya meningkatkan mutu pelayanannya (Maturbongs, 2001).

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN PERSEPSI AKSEPTOR KB NON MKJP TENTANG KONTRASEPSI IMPLAN DI PUSKESMAS I DENPASAR UTARA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. (safety) di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety),

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keselamatan pasien telah menjadi isu global yang sangat penting dilaksanakan oleh setiap rumah sakit, dan

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi Keselamatan Pasien (Patient Safety)

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

INTISARI KESESUAIAN PENYIMPANAN OBAT HIGH ALERT DI INSTALASI FARMASIRSUD ULIN BANJARMASIN

UNIVERSITAS UDAYANA GAMBARAN PERILAKU HYGIENE VAGINA PADA WUS YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2015

UCAPAN TERIMAKASIH. Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi

BAB 1 PENDAHULUAN. keras mengembangkan pelayanan yang mengadopsi berbagai. perkembangan dan teknologi tersebut dengan segala konsekuensinya.

GAMBARAN PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PUSKESMAS SE-KABUPATEN TABANAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputi risiko, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA PERAWAT BERDASARKAN WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED DI UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM BALI ROYAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. bisa didapatkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS 1 DENPASAR SELATAN

INTISARI TINGKAT KESIAPAN INSTALASI GAWAT DARURAT DALAM PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT BEDAH SINDUADI

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

UNIVERSITAS UDAYANA KEJADIAN OBESITAS PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS I DENPASAR UTARA IDA AYU LAKSMI UTAMI

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

JUDUL PERSEPSI PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN SWASTA MENGENAI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 IDA AYU GEDE PRABAWANTI

repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. oleh tenaga kesehatan melalui program-program yang telah ditetapkan oleh

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

UNIVERSITAS UDAYANA TINGKAT EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA PADA REMAJA TENTANG SEKSUALITAS REMAJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI I TAHUN 2016

UNIVERSITAS UDAYANA ANALISIS KEBUTUHAN PEGAWAI PADA URUSAN UMUM, KEUANGAN DAN KEPEGAWAIAN DI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR NI WAYAN TIRTAYANI

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

KESELAMATAN PASIEN. Winarni, S. Kep., Ns., M. KM

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI, SUMBER DAYA, SIKAP DAN STRUKTUR BIROKRASI TERHADAP PENERAPAN CLINICAL PRIVILEGE

UNIVERSITAS UDAYANA NI MADE ARIEK ASRI ARYANTI

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

Peran Kefarmasian dari Aspek Farmasi Klinik dalam Penerapan Akreditasi KARS. Dra. Rina Mutiara,Apt.,M.Pharm Yogyakarta, 28 Maret 2015

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI RUANG NUSA INDAH RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

APLIKASI METODE KESINTASAN PADA ANALISIS FAKTOR DETERMINAN LAMA RAWAT PASIEN DEMAM BERDARAH DENGUE DI RUMAH SAKIT UMUM PURI RAHARJA

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

JCI - PATIENT CENTERED STANDARDS

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Puji Syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya sehingga skripsi yang berjudul Pengetahuan, dan Sikap Petugas Farmasi Mengenai Patient Safety Terkait Pelabelan Obat High Alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017 dapat terselesaikan. Dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan, motivasi, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. dr. I Made Ady Wirawan, MPH., PhD, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Udayana; 2. Ibu Putu Ayu Indrayathi, SE., MPH., selaku Kepala Bagian Peminatan Administrasi dan Kebijakan Kesehatan (AKK) yang telah memberikan arahan dalam menyusun skripsi ini; 3. Ibu Rina Listyowati, S.SiT., M.Kes., selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu dalam memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini; 4. dr. I Ketut Suarjana, MPH selaku dosen pembimbing II yang telah menyediakan waktu dalam memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini; 5. Bapak/Ibu dosen dan seluruh staf pegawai Program Studi Kesehatan Masyarakat yang telah memberikan arahan, saran dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini; 6. Kedua orang tua dan adik tercinta yang selalu memberikan perhatian, semangat, dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini; vi

7. Rekan-rekan Mahasiswa PSKM FK Unud angkatan 2013 yang telah bersamasama saling membantu dan memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini; 8. Seorang terkasih yang selalu memberikan perhatian, semangat dan dukungan dalam penyusunan proposal ini; 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini. Demikian skripsi ini disusun, semoga dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri dan pihak lain yang menggunakan, dan berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan yang menyangkut ilmu kesehatan masyarakat. Denpasar, Juni 2017 Penulis vii

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA PEMINATAN ADMINISTRASI DAN KEBIJAKAN KESEHATAN Skripsi, Juni 2017 Putu Maidy Belanita PENGETAHUAN, DAN SIKAP PETUGAS FARMASI MENGENAI PATIENT SAFETY TERKAIT PELABELAN OBAT HIGH ALERT DAN LOOK ALIKE SOUND ALIKE DI RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2017 ABSTRAK Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar telah menerapkan standar Sasaran Internasional Keselamatan terhadap pasien, namun dalam penerapannya maih belum diimplementasikan dengan baik. Salah satunya adalah persentase kesesuaian pelabelan obat high alert dan LASA pada saat dispensing obat dari farmasi ke unit perawatan yang mana rata-rata pencapaian ditahun 2016 mencapai target implementasi sebesar 87,75% yang targetnya adalah 100%. Indikator ini belum tercapai karena petugas kurang teliti dan kurang memahami program patient safety. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap petugas farmasi mengenai patient safety terkait pelabelan obat high alert dan LASA. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner kepada 90 orang petugas farmasi di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah. Data penelitian dianalisis secara kuantitatif dengan metode univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dari responden mengenai patient safety terkait pelabelan obat high alert dan LASA adalah 72,22% kurang, dan sikap dari responden mengenai patient safety terkait pelabelan obat high alert dan LASA adalah 66,67% mendukung. Saran bagi rumah sakit adalah melakukan sosialisasi yang mendalam mengenai program keselamatan pasien khususnya yang berkaitan dengan peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, ditinjau kembali SOP di instalasi farmasi mengenai penanganan obat yang perlu diwaspadai khususnya mengenai penandaan/pelabelan obat, pemberian informasi dan edukasi obat, serta penyimpanan obat, dan melakukan kegiatan supervisi. Kata Kunci: Patient Safety, Pengetahuan, Sikap viii

SCHOOL OF PUBLIC HEALTH FACULTY OF MEDICINE UDAYANA UNIVERSITY ADMINISTRATION AND HEALTH POLICY June, 2017 Putu Maidy Belanita KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF PHARMACIST REGARDING PATIENT SAFETY RELATED TO LABELLING HIGH ALERT AND LOOK ALIKE SOUND ALIKE MEDICATIONS IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL DENPASAR 2017 ABSTRACT Sanglah General Hospital Denpasar is already implementing standards related to hospital service quality international patient safety goals. The application of patient safety program by health workers is still nonoptimal, because there are still unavailable quality indicators that have not been achieved, one of them is the percentage of suitability of labelling high alert and LASA medications at the time when medications were dispensing from pharmacy to patient care unit, where the average achievement in 2016 amounted to 87,75% of the target is 100%. This indicator has not been reached due to lack of conscientious officer and less conceive about patient safety program. This study aims to know the description of knowledge and attitude of pharmacist regarding patient safety related to labelling high alert and LASA medications. This research was a quantitative descriptive study with cross sectional design. Respondent of this study were 90 Pharmacist in Sanglah General Hospital Denpasar. Data were collected by questionnaire and were analized by univariat method. The result of the research data showed the majority of 72,22% respondents have less knowledge about patient safety related to labelling high alert and LASA medications and majority of 66,67% respondents have a supportive attitude about patient safety related to labelling high alert and LASA medications. Recommended suggestions for hospital are conducting socialization of the patient safety program especially related to the improvement of high alert and LASA medications safety, reinforce standard operating procedures at pharmaceutical installations, especially for labelling, medications education, medications storage, and make supervisory. Keyword: Patient Safety, Knowledge, Attitude ix

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i... iii PERNYATAAN PERSETUJUAN... iv PERNYATAAN PERSETUJUAN... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR ISTILAH... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Pertanyaan Penelitian... 5 1.4 Tujuan... 6 1.4.1 Tujuan Umum... 6 1.4.2 Tujuan Khusus... 6 1.5 Manfaat Penelitian... 6 1.5.1 Manfaat Teoritis... 6 1.5.2 Manfaat Praktis... 6 1.6 Ruang Lingkup Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan... 8 2.2 Keselamatan Pasien... 9 2.2.1 Pengertian Keselamatan Pasien... 9 2.2.2 Insiden Keselamatan Pasien (IKP)... 10 2.2.3 Tujuan Keselamatan Pasien... 10 2.2.4 Standar Keselamatan Pasien... 10 x

2.2.5 Langkah Menuju Keselamatan Pasien... 11 2.2.6 Sasaran Keselamatan Pasien... 11 2.2.7 Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit (TKPRS)... 16 2.2.8 Keselamatan Pasien Dalam Kefarmasian... 17 2.3 Pengetahuan... 18 2.3.1 Pengertian Pengetahuan... 18 2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan... 19 2.4 Sikap... 20 2.4.1 Pengertian Sikap... 20 2.4.2 Cara Pengukuran Sikap... 22 2.4.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap... 24 2.5 Petugas Farmasi... 25 2.5.1 Farmasi... 26 2.5.2 Pelayanan Farmasi... 26 2.6 Obat High Alert... 29 2.7 Penelitian Yang Relevan Dijadikan Acuan Dasar... 30 BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 33 3... 33 3.1 Kerangka Konsep... 33 3.2 Variabel dan Definisi Operasional... 34 BAB IV METODE PENELITIAN... 37 4.1 Desain Penelitian... 37 4.2 Populasi dan Sampel... 37 4.2.1 Populasi... 37 4.2.2 Sampel... 37 4.3 Pengumpulan Data... 38 4.3.1 Instrumen Penelitian... 38 4.3.2 Metode Pengumpulan Data... 39 4.3.3 Jenis dan Sumber Data... 39 4.4 Teknis Analisis Data... 40 4.4.1 Teknik Pengolahan Data... 40 4.4.2 Metode Analisis Data... 41 BAB V HASIL PENELITIAN... 42 xi

5.1 Riwayat Penelitian... 42 5.2 Gambaran Umum RSUP Sanglah Denpasar... 42 5.3 Karakteristik Responden... 44 5.4 Pengetahuan Responden... 45 5.5 Sikap Responden... 47 5.6 Cross Tabulasi Karakteristik Responden dengan Pengetahuan dan Sikap.. 49 BAB VI PEMBAHASAN... 52 6.1 Karakteristik Responden... 52 6.2 Pengetahuan Responden Tentang Patient Safety Terkait Pelabelan Obat High Alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar... 54 6.3 Sikap Responden... 59 6.4 Cross Tabulasi Karakteristik Responden dengan Pengetahuan dan Sikap.. 61 BAB VII SIMPULAN DAN SARAN... 63 7.1 Simpulan... 63 7.2 Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA... 65 xii

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Variabel, Definisi Operasional, Instrumen, Skala Ukur Pengetahuan dan Sikap Petugas Farmasi Mengenai Keselamatan Pasien (Patient Safety) Tabel 5. 1 Tabel 5. 2 Tabel 5. 3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Distribusi Pengetahuan Responden di RSUP Sanglah Denpasar Distribusi Gambaran Pengetahuan Tentang Patient Safety Terkait Pelabelan Obat High Alert dan LASA Pada Responden di RSUP Sanglah Denpasar Tabel 5. 4 Tabel 5. 5 Distribusi Sikap Responden di RSUP Sanglah Denpasar Distribusi Gambaran Sikap Tentang Patient Safety Terkait Pelabelan Obat High Alert dan LASA Pada Responden di RSUP Sanglah Denpasar Tabel 5.6 Tabel 5.7 Distribusi Karakteristik Responden dengan Pengetahuan Distribusi Karakteristik Responden dengan Sikap xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengetahuan dan Sikap Petugas Farmasi Mengenai Keselamatan Pasien (Patient Safety) xiv

DAFTAR ISTILAH IKP IPSG JCI KARS KKPRS KNC KPC KTC KTD LASA PCNE PERSI RSUP UPM : Insiden Keselamatan Pasien : International Patient Safety Goals : Joint Commission International : Komisi Akreditasi Rumah Sakit : Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit : Kejadian Nyaris Cedera : Kejadian Potensial Cedera : Kejadian Tidak Cedera : Kejadian Tidak Diharapkan : Look Alike Sound Alike : Pharmaceutical Care Network : Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia : Rumah Sakit Umum Pusat : Unit Penjaminan Mutu xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Rencana Jadwal Penelitian Informed Consent Lembar Persetujuan Menjadi Responden Kuesioner Penelitan Pengetahuan dan Sikap Petugas Farmasi Mengenai Keselamatan Pasien (Patient Safety) Lampiran 5 Lampiran 6 Ethical Clearence / Keterangan Kelaikan Etik Surat Ijin Penelitian Lampiran 7 Hasil Pengolahan Data Menggunakan Stata 12 xvi

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai instansi pelayanan kesehatan yang berhubungan langsung dengan pasien harus mengutamakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit (Kemenkes RI, 2009). Keselamatan pasien menjadi isu global dan terangkum dalam lima isu penting yang terkait di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien (patient safety), keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan terkait dengan isu mutu dan citra perumahsakitan (Depkes RI, 2008) Ballard (2003) menyatakan bahwa keselamatan pasien merupakan komponen penting dan vital dalam asuhan yang berkualitas. Hal ini menjadi penting karena keselamatan pasien merupakan satu langkah untuk memperbaiki mutu layanan (Cahyono, 2008). Patient Safety atau keselamatan pasien menjadi salah satu parameter akreditasi rumah sakit yang tercantum pada UU No. 44 Tahun 2009 yang menyebutkan dalam upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit wajib melakukan standar keselamatan pasien. Upaya peningkatan mutu pelayanan pelayanan pasien maka setiap rumah sakit harus melakukan akreditasi dengan tujuannya adalah untuk menentukan apakah rumah sakit tersebut memenuhi standar yang direncanakan untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan (Kemenkes RI, 2009). 1

2 Sasaran Keselamatan Pasien merupakan salah satu standar yang harus diterapkan di semua rumah sakit yang terakreditasi oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Penyusunan sasaran ini mengacu kepada Nine Life-Saving Patient Safety Solutions dari WHO Patient Safety (2007) yang digunakan juga oleh Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit PERSI (KKPRS PERSI), dan dari Joint Commission Intenational (JCI). Maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagianbagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini (Kemenkes RI, 2009). Rumah sakit melakukan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obatobat yang perlu diwaspadai (high-alert). Obat-obatan yang perlu diwaspadai adalah obat yang sering menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obat yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip atau LASA (Look Alike Sound Alike) (KARS 2012). Insiden keselamatan pasien mengenai high alert medication masih sering terjadi yaitu masalah dispensing error atau salah memberikan obat. Insiden yang ditemukan pada bulan maret 2004 yaitu seorang pasien melakukan hemofiltrasi di ICU Foothills Medical Centre meninggal dunia. Hal tersebut terjadi karena staf farmasi tidak sengaja mengambil kalium klorida yang seharusnya natrium klorida untuk digunakan sebagai larutan selama dialisis berlangsung, sehingga pasien mengalami hiperkalemia dengan dampak lebih lanjut yaitu asidosis dan nekrosis jaringan. Akibat fatal yang terjadi karena kesalahan administrasi dari kalium klorida telah diakui bertahun-tahun dari ketidaksengajaan pemberian kalium klorida yang

3 seharusnya water for injection dikarenakan bentuk sediaan hampir sama (Lankshear, 2005). Dampak yang ditimbulkan dari dispensing error untuk obat high alert dapat merugikan baik pihak rumah sakit, staf yang terlibat, terutama pasien yang menerima layanan. Dampak yang ditimbulkan antara lain menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan (Walshe & Boaden, 2006), rendahnya kualitas atau mutu asuhan yang diberikan, karena keselamatan pasien adalah bagian dari mutu (Flynn, 2002 dalam Cahyono, 2008), dan tentunya tuntutan hukum terkait cedera yang dialami pasien karena rumah sakit wajib mendahulukan keselamatan nyawa pasien (Kemenkes RI, 2009). RSUP Sanglah merupakan rumah sakit tipe A pendidikan dan Rumah Sakit rujukan nasional. Sesuai keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/MENKES/390/2014 menetapkan RSUP Sanglah sebagai Rumah Sakit Rujukan Nasional untuk Indonesia bagian timur. Salah satu syarat rumah sakit rujukan nasional adalah terakreditasi secara nasional dan internasional. RSUP Sanglah Denpasar terakreditasi JCI (Joint Comission International) pada tahun 2012, yang sudah menerapkan salah satu standar akreditasi JCI yaitu standar International Patient Safety Goals (IPSG). IPSG meliputi enam sasaran keselamatan pasien rumah sakit yaitu ketepatan identifikasi pasien, peningkatan komunikasi yang efektif, peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai, kepastian tepat-lokasi, tepatprosedur, tepat pasien operasi, pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pengurangan risiko pasien jatuh, Pada penerapan standar keselamatan di RSUP Sanglah Denpasar, aspek sumber daya manusia (SDM) mempunyai peran yang sangat penting (JCI, 2012).

4 Penerapan Patient Safety oleh petugas kesehatan masih belum optimal. Hal ini didasarkan pada masih ada indikator mutu sasaran internasional keselamatan pasien yang belum mencapai target implementasi di RSUP Sanglah Denpasar. Indikator tersebut salah satunya adalah persentase kesesuaian pelabelan obat high alert dan LASA pada saat dispensing obat dari farmasi ke unit perawatan pasien. Indikator ini masuk dalam sasaran nomor 3 yaitu peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai. (UPM RSUP Sanglah, 2016). Rekapitulasi data capaian indikator mutu Sasaran Internasional Keselamatan Pasien (KP-RS) di RSUP Sanglah pada tahun 2016 menunjukkan capaian rata-rata indikator Persentase Kesesuaian Pelabelan Obat High Alert dan LASA Pada Saat Dispensing Obat dari Farmasi ke Unit Perawatan Pasien sebesar 87,75%. Hal ini berarti bahwa indikator ini belum mencapai target 100% (UPM RSUP Sanglah, 2016). Petugas farmasi memiliki peran besar dalam pelayanan di rumah sakit, karena berhubungan erat dengan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien, khususnya peranan petugas farmasi di rumah sakit dalam pengelolaan obat-obatan high alert. Studi pendahuluan yang dilakukan melalui wawancara dengan beberapa staf Unit Penjaminan Mutu (UPM) di RSUP Sanglah, menunjukkan bahwa insiden keselamatan pasien, seperti tidak diberikannya label high alert dan LASA pada obat high alert dan LASA terjadi karena masalah kepatuhan SDM dalam menjalankan SPO serta SDM kurang memahami standar patient safety yang ada. Salah satu indikator mutu sasaran internasional keselamatan pasien di RSUP Sanglah yang belum mencapai target adalah Persentase Kesesuaian Pelabelan Obat High Alert dan LASA Pada Saat Dispensing Obat dari Farmasi ke Unit Perawatan, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti mengenai gambaran pengetahuan, dan sikap

5 petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait Pelabelan Obat High Alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah bahwa RSUP Sanglah yang telah terakreditasi Joint Comission International (JCI), sudah mengimplementasikan standar International Patient Safety Goals namun, masih terdapat indikator mutu sasaran internasional keselamatan pasien di RSUP Sanglah yang belum tercapai, yaitu salah satunya adalah persentase kesesuaian pelabelan obat high alert dan LASA pada saat dispensing obat dari farmasi ke unit perawatan, yang mana rata-rata capaian tahun 2016 sebesar 87,75% (diperoleh dari jumlah obat high alert dan LASA yang didispensingkan dengan label high alert atau LASA dengan benar diruang perawatan pasien dibagi dengan jumlah dispensing obat high alert dan LASA dalam satu tahun) yang targetnya adalah sebesar 100%. Studi pendahuluan dengan wawancara kepada beberapa staf UPM RSUP Sanglah Denpasar menyatakan bahwa indikator ini belum tercapai karena masalah kepatuhan SDM dan kurang memahami standar patient safety. 1.3 Pertanyaan Penelitian Pertanyaan penelitian yang dapat disusun adalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait pelabelan obat high alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017?

6 1.4 Tujuan 1.4.1 Tujuan Umum Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait pelabelan obat high alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017. 1.4.2 Tujuan Khusus Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui gambaran karakteristik petugas farmasi. 2. Mengetahui gambaran pengetahuan petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait pelabelan obat high alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017. 3. Mengetahui gambaran sikap petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait pelabelan obat high alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya tentang gambaran pengetahuan dan sikap petugas farmasi yang kaitannya dengan patient safety khususnya terkait pelabelan obat high alert dan LASA. 1.5.2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi dan literatur tentang gambaran sikap petugas farmasi mengenai keselamatan pasien (patient safety) terkait pelabelan obat high alert dan LASA di rumah sakit, dan menjadi acuan

7 untuk meningkatkan kualitas profesionalisme petugas farmasi dalam penerapan standar keselamatan pasien di rumah sakit. 1.6 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini adalah bidang keilmuan administrasi kebijakan kesehatan yaitu khususnya mengenai manajemen mutu yang membahas tentang gambaran pengetahuan dan sikap petugas farmasi mengenai patient safety terkait pelabelan obat high alert dan LASA di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2017.