BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi masyarakat dapat berjalan dengan lancar. Dengan sistem pembayaran yang efisien,

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan atau financial

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bank yang berupa penghimpunan dan penyaluran dana dapat

BAB I PENDAHULUAN. utama suatu bank adalah menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) yang menyalurkan dana

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan suatu bidang usaha yang bergerak pada jasa keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya sektor usaha. Perbankan sebagai lembaga perantara (intermediate)

BAB I PENDAHULUAN. CAR (Capital Adequacy Ratio) adalah Rasio yang memperlihatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. Atau lebih dikenal dengan fungsi perantara (intemediary) keuangan. Karena

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi


BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha terus-menerus memperoleh laba, ini berarti kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan sangat dibutuhkan dalam suatu perekonomian. Kestabilan ini

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar, serta pemenuhan modal yang memadai (Widati, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan dengan efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tidak didukung oleh peran perbankan dalam membangun negaranya.

BAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

BAB I PENDAHULUAN. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya (Kasmir, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan terbesar didunia asal Amerika Lehman Brother, kredit

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Perbankan memiliki kedudukan yang strategis, yakni sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).

BAB I PENDAHULUAN. penunjang pembangunan ekonomi. Kepercayaan masyarakat terhadap bank

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia perbankan memegang peranan yang penting dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. pembayaran bunga secara periodik. Menurut Abdul Halim (2015 : 9) obligasi

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. ekuiti (saham), reksadana, instrument derivative, maupun instrumen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal

BAB 1 PENDAHULUAN. atau melakukan penagihan. Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem keuangan merupakan salah satu hal yang krusial dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang memiliki peran penting. Menurut Kasmir (2012:27), bank

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( financial. intermediaries) yang menyalurkan dana dari pihak kelebihan dana ( surplus

Analisis pengaruh capital adequacy ratio, operating efficiency ratio, return on equity dan loan to deposits ratio terhadap real return saham

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dengan ditandai adanya krisis global di Amerika Serikat, pada tahun 2008

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2015, perekonomian global secara umum melemah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal

I. PENDAHULUAN. satunya adalah penyaluran kredit guna untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pengukuran ini perlu diketahui pihak yang berkepentingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Dimana kegiatan. kepada masyarakat dalam bentuk pemberian kredit.

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan. Salah satu dari lembaga-lembaga keuangan tersebut yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan dalam system keuangan di Indonesia. Keberadaan sektor perbankan memiliki peranan cukup penting, dimana dalam kehidupan masyarakat sebagian besar melibatkan jasa dari sektor perbankan. Hal ini dikarenakan sektor perbankan merupakan suatu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Veithzal, dkk, 2007:109). Bank menjalankan usahanya sebagai lembaga keuangan yang memberikan pelayanan kepada nasabah dengan kepercayaan dan jasa akan berusaha sebanyak mungkin menarik nasabah baru ataupun investor, memperbesar dananya dan juga memperbesar pemberian kredit dan jasanya. Sehingga peran perbankan sangat strategis dan penting. Namun, kesehatan perbankan menjadi sesuatu yang sangat diperhatikan. Dimana bank yang sehat, baik secara individu, maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan kebutuhan suatu perekonomian yang ingin tumbuh dan berkembang dengan baik (Veithzal, dkk,2007:108). Bank melakukan kegiatan operasionalnya memiliki tujuan utama yaitu mencapai tingkat keuntungan yang maksimal. keuntungan sendiri merupakan 1

2 salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Penilaian kinerja bank dilakukan setiap tahun karena untuk mengetahui apakah ada peningkatan atau penurunan. Bagi bank yang kesehatannya terus meningkat tidak akan menjadi masalah. Sehingga terus dipertahnkan akan tetapi bagi bank yang kondisinya tidak sehat, mungkin akan mendapat pengarahan atau sanksi dari bank Indonesia. Bank Indonesia akan menyarakan untuk melakukan perubahan manajemen, merger, konsolidasi, akuisisi atau dilikuidir keberadaannya. BI menekankan transparansi kondisi keuangan pada bank umum komersial. BI mewajibkan bank untuk menyusun laporan keuangan sesuai 13 dengan PSAK yang relevan untuk industri perbankan, PAPI dan pedoman lain yang diterbitkan oleh BI. Bank diwajibkan untuk memberikan laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan kepada BI dan dipublikasikan untuk umum. Masyarakat umum dan pihak investor dapat mengetahui gambaran posisi keuangan suatu perusahaan atau perbankan. Dengan menggunakan pihak eksternal untuk menilai resiko yang ada pada suatu bank dengan melihat Laporan laba rugi atau neraca dapat membantu memberikan gambaran mengenai perkembangan bank yang bersangkutan. Kinerja keuangan perusahan dapat digunakan untuk menganalisis perusahaan masa depan.

3 Analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan strategi perusahaan yang akan diterapkan. Dengan melakukan analisis laporan keuangan perusahaan maka pimpinan perusahaan dapat mengetahui keadaan serta perkembangan finansial perusahaan serta hasil-hasil yang telah dicapai pada waktu lampau dan diwaktu yang sedang berjalan. Analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik. Salah satu teknik analisis laporan keuangan adalah rasio keuangan. Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (Sofyan Syafri Harahap, 2010:297). Sebagai lembaga yang penting dalam perekonomian, maka perlu adanya pengawasan kinerja yang baik dalam perbankan. Salah satu indikator untuk menilai kinerja keuangan suatu bank adalah melihat tingkat profitabilitasnya. Hal ini terkait sejauh mana bank menjalankan usahanya secara efisien. Efisiensi diukur dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Semakin tinggi profitabilitas suatu bank, maka semakin baik pula kinerja bank tersebut. Pada dasarnya yang penting dalam kegiatan usaha bank adalah kepercayaan dari nasabah. Sehingga bank dalam operasinya lebih banyak menggunakan dana masyarakat dibandingkan dengan modal sendiri dari pemilik

4 atau pemegang saham. Oleh karena itu pengelola bank dalam melakukan usahannya dituntut untuk menjaga keseimbangan antara pemeliharaan likuiditas yang cukup serta pemenuhan kebutuhan modal yang memadai dengan jenis penanamannya. Saat ini perbankan di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar. Tantangan tersebut harus dihadapi demi menciptakan daya saing perbankan yang tinggi, maka yang harus diperhatikan bank adalah bagaimana meningkatkan kemampuan bank untuk menjadi bank yang sehat, aman dan stabil. Sehingga bank mampu menarik dan mempertahankan nasabah. Antara lain dengan menjaga tingkat profitabilitas. Non Performing Loan (NPL) adalah salah satu indikator kunci untuk menilai kinerja fungsi bank, karena NPL yang tinggi adalah indikator gagalnya bank dalam mengelola bisnis antara lain timbul masalah likuiditas (ketidak mampuan membayar pihak ketiga), Rentabilitas (utang tidak bisa ditagih), Solvabilitas (Modal berkurang). Sedangkan laba yang merosot adalah salah satu imbasnya karena bank kehilangan sumber pendapatan. kehati-hatian yang dilakukan manajemen dalam memberikan kredit dapat mengurangi risiko kredit macet, oleh karena itu diperlukan manajemen yang baik agar memiliki kinerja NPL yang baik. LDR mengetaui seberapa jauh kemampuan bank unuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank

5 untuk segera memenuhi permintaan nasabah yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank dalam memberikan kredit. Berdasarkan peraturan dari Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum, bahwa setiap bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko yang diproksikan dengan rasio Capital Adequacy Ratio (CAR). Tingkat kecukupan modal pada perusahaan perbankan tersebut diwakilkan pada rasio CAR (Capital Aduquecy Ratio) (Meydianawathi,2007). Penulis menggunakan sampel pada Bank Umum maupun Bank pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Karena Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) terlihat kepercayaan nasabah akan kualitas bank tersebut lebih tinggi sebagai acuan mereka dalam memilih bank tersebut. Serta peneliti berharap untuk mengetahui besarnya perubahan laba dari tahun ketahun. Berdasarkan dari hasil penelitian terdahulu yang menguji rasio keuangan terhadap perubahan laba, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan. Sehingga rasio CAR digunakan sebagai variabel (intervening) karena di pengaruhi oleh NPL, LDR dan BOPO. Alasan peneliti melakukan penelitian CAR sebagai variabel intervening terhadap perubahan laba yaitu rasio kecukupan modal yang menunjukan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi. Artinya jika CAR meningkat maka laba yang dihasilkan akan mengalami peningkatan sehingga perubahan laba juga meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah modal yang dapat digunakan untuk mengelola aktiva yang

6 dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan laba. Tiap tahunnya, Bank tidak bisa berupaya maksimal dalam meningkatkan laba karena upaya bank dalam meningkatkan laba dibatasi oleh rasio-rasio keuangan yang memiliki batas minimal dan maksimal oleh Bank Indonesia. Sebab, bank tidak boleh mengambil risiko kerugian yang tinggi. Apabila bank mengalami kerugian, pihak yang paling rentan menanggung kerugian tersebut adalah pihak ketiga atau nasabah bank. Diketahui semakin tinggi jumlah kredit di Indonesia. Ada beberapa alasan peneliti melakukan penelitian ini yaitu, pertama karena adanya kencenderungan persaingan perbankan yang dari tahun ke tahun semakin besar. Kedua, ketersediaan modal yang cukup, sehingga pada saat masa kritis bank tetap aman. Ketiga, ketersediaan bank dalam mengatasi kredit bank bermasalah. keempat, CAR atau kecukupan modal sebagai variabel antara (intervening) karena dipengaruhi oleh rasio-rasio seperti NPL, LDR dan BOPO. Maka peneliti meneliti tentang Analisis Pengaruh NPL, LDR dan BOPO terhadap perubahan laba dengan CAR sebagai variabel intervening pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

7 1. Apakah NPL berpengaruh terhadap perubahan laba? 2. Apakah NPL berpengaruh terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai variabel intervening? 3. Apakah LDR berpengaruh terhadap perubahan laba? 4. Apakah LDR berpengaruh terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai variabel intervening 5. Apakah BOPO berpengaruh terhadap perubahan laba? 6. Apakah BOPO berpengaruh terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai variabel intervening? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh NPL terhadap perubahan laba? 2. Untuk mengetahui pengaruh NPL terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai intervening. 3. Untuk mengetahui pengaruh LDR terhadap perubahan laba? 4. Untuk mengetahui pengaruh LDR terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai intervening. 5. Untuk mengetahui pengaruh BOPO terhadap perubahan laba?

8 6. Untuk mengetahui pengaruh BOPO terhadap perubahan laba melalui CAR sebagai intervening 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan hal tersebut diatas adapun manfaat baik bagi pihak-pihak yang terkait dari penelitian ini : a) Bagi Penulis Dapat menambah pengetahuan penulis khususnya penelitian dimasa yang akan datang serta sarana untuk mengetahui bukti empiris tentang pengaruh NPL, LDR dan BOPO terhadap perubahan laba CAR sebagai variabel intervening pada Bank Umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Pihak bank Hal ini dapat dipakai sebagai gambaran serta tambahan informasi bagi pihak Bank dari sisi internal dan eksternal bank khususnya dalam menjaga kualitas bank dan mempertahankan nasabah. c) Nasabah Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi informasi dalam memilih sebuah bank yang tepat dan sesuai. d) STIE PERBANAS Surabaya Penelitian yang dilakukan tentang analisis pengaruh NPL, LDR dan BOPO terhadap perubahan laba dengan CAR sebagai variabel intervening.

9 perbankan yang disalurkan diharapkan dapat memberikan manfaat dan tambahan informasi serta untuk menambah pembendaharaan perpustakaan STIE PERBANAS Surabaya. e) Bagi Peneliti Berikutnya Sebagai bahan referensi, tambahan wawasan serta pengetahuan dalam penelitian selanjutnya. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini secara sistematika dibagi dalam lima bab, dimana masing-masing bab terbagi menjadi beberapa sub bab antara satu dengan yang lainnya terdapat keterkaitan. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan penulis, landasan teori, kerangka pemikiran serta hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan

10 pengukuran variabel, populasi dan sampel serta teknis analisis yang digunakan untuk memecahkan masalah. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini berisi tentang gambaran subyek penelitian dan membahas mengenai hasil analisis penelitian dalam bentuk analisis deskriptif, analisis jalur, analisis statistik serta pembahasan. BAB V PENUTUP Bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan, serta saran dari penelitian yang dapat digunakan bagi pihak-pihak terkait.