BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum pengambilan data dimulai, turbin gas dioperasikan sampai dengan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Energi adalah salah satu kebutuhan yang paling mendasar bagi umat manusia

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

dan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga digunakan adalah laptop, kalkulator, buku panduan perhitungan NPHR dan

PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI

Program Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri. OLEH : Ja far Shidiq Permana

BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK

OLEH : Willhansen Sindhu Kamarga

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT

STUDI KELAYAKAN KUALITAS SISTEM KONTROL MAIN STEAM PADA BOILER MELALUI PENDEKATAN STATISTICAL CLUSTERING DI PLTU UNIT I PT. PJB UP.

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure

Reka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak digunakan

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

1 BAB I PENDAHULUAN. energi yang memproduksi minyak bumi dan produksi sampingan berupa gas alam

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam prosesnya Pembangkit ListrikTenaga Uap menggunakan berbagai

ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3

STUDI PADA PENGARUH FWH7 TERHADAP EFISIENSI DAN BIAYA KONSUMSI BAHAN BAKAR PLTU DENGAN PEMODELAN GATECYCLE

BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN COGENERATION PLANT. oleh Gas turbin yang juga terhubung pada HRSG. Tabel 3.1. Sample Parameter Gas Turbine

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pesawat terbang tidak hanya mengarah pada

APLIKASI SISTEM KONTROL DCS

Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

JENIS TURBIN. Jenis turbin menurut bentuk blade terdiri dari. Jenis turbin menurut banyaknya silinder. Jenis turbin menurut arah aliran uap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. listrik. Adapun pembangkit listrik yang umumnya digunakan di Indonesia yaitu

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)

INSTRUKSI KERJA ALAT OIL BATH MEMMERT ONE 7-45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS

BAB I SISTEM KONTROL TNA 1

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN EFESIENSI CFB BOILER TERHADAP KEHILANGAN PANAS PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan.

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

BAB IV HASIL ANALISA

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menerapkan Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

TUGAS AKHIR BIDANG STUDI KONVERSI ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS UNJUK KERJA TURBIN AIR KAPASITAS 81,1 MW UNIT 1 PADA BEBAN NORMAL DAN BEBAN PUNCAK DI PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM POWER PLANT

BAB IV ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA

Prinsip kerja PLTG dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini : Gambar 1.1. Skema PLTG

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

MODUL KULIAH SISTEM KENDALI TERDISTRIBUSI

BAB III AMR (AUTOMATIC METER READING )

PENGANTAR ILMU KOMPUTER (PIK) PENGGOLONGAN KOMPUTER. I MADE ANDHIKA, S.KOM

BAB III METODOLOGI STUDI KASUS. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem

ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

IX Strategi Kendali Proses

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA LAPANGAN. Ananlisi ini menjadi salah satu sarana untuk mencari ilmu yang tidak

ISTILAH ISTILAH DALAM SISTEM PENGENDALIAN

ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SOLAR (HIGH SPEED DIESEL) PADA GT.11 PLTGU SICANANG BELAWAN. LAPORAN TUGAS AKHIR. Program Studi Teknik Konversi Energi

UNIVERSITAS DIPONEGORO

ALAT PEMBAGI TEGANGAN GENERATOR

BAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN PEMBAKARAN PADA DUCTBURNER WASTE HEAT BOILER (WHB) BERBASIS LOGIC SOLVER

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. (BFO, mei 2010), mendorong kilang-kilang kelas dunia terus berusaha memperbaiki

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

PRINSIP KERJA CONDUCTIVITY SENSOR DALAM PENGUKURAN DAYA HANTAR LISTRIK SUATU FLUIDA ( APLIKASI PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER )

PERPINDAHAN PANASPADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGERDI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON

Session 11 Interconnection System

ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1

ANALISIS PENGARUH KONSERVASI LISTRIK DI SEKTOR RUMAH TANGGA TERHADAP TOTAL KEBUTUHAN LISTRIK DI INDONESIA

Oleh : Rahman NRP : Jurusan Teknik Fisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Kata kunci : Governor, load frequency control, fuzzy logic controller

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Pengujian dilakukan dengan menghubungkan Simulator Plant dengan

REDESAIN GAS METERING STATION

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Tugas Akhir 1 BAB I PENDAHULUAN. Pertamina Hulu Energi, Offshore North West Java, Ltd (PHE ONWJ

KONVERSI ENERGI DI PT KERTAS LECES

Transkripsi:

19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengambilan Data Sebelum pengambilan data dimulai, turbin gas dioperasikan sampai dengan kondisi steady state. Penulis akan melakukan pengamatan satu dari enam unit pembangkit yang ada, tepatnya turbin gas Unit # 31 Di Pembangkit Muara Tawar. Pengambilan data diambil dengan mempertimbangkan minimalisasi variasi pada grid frequency dan kualitas bahan bakar. Mengingat pemakaian bahan bakar tergantung kebutuhan dan keterbatasan pasokan, maka pengambilan data diambil dari waktu yang berbeda beda. Hal yang sama dengan pengamatan yang dilakukan berdaarkan beban, lebih menyesuaikan terhadap kebutuhan jaringan. Secara umum lama pengamatan dan pengambilan data untuk setiap titik pembebanan selama 10 sampai 15 menit dengan pengumpulan data pada setiap menitnya. Untuk mendapatkan hasil penilitian yang tepat dan akurat, ada beberapa hal dan proses yang dilakukan dalam pengolahan dan proses pengambilan data, diantaranya yaitu data diambil secara langsung sewaktu turbin gas beroperasi pada minimum load dengan beban 36 MW uk bahan bakar gas, selanjutkan untuk masing masing bahan bakar akan diambil pada beban 90 MW, 120 MW dan Baseload sekitar 140 MW. Data yang diambil disalin langsung dari layar komputer meja kontroller (DCS) di central control room serta data yang didapatkan dari lapangan. Data data yang telah diambil akan dikelompokkan dan diurutkan, kemudian diurutkan dalam bentuk table excel, dibuat kurva dan grafik pembanding sebagai berikut; 19

20 Spesific fuel consumption terhadap variasi beban pada operasi bahan bakar minyak dan bahan bakar gas. Heat rate terhadap variasi beban dengan bahan bakar natural gas dan bahan bakar minyak. Efisiensi termis terhadap variasi beban dengan bahan bakar natural gas dan bahan bakar minyak Setting point pembebanan terhadap output generator 3.2 Metoda Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung dilapangan dan serta pengambilan data diambil secara langsung yang sebelumnya diolah secara computerized dari beberapa peralatan dan sistem elektronik. Pengambilan data dilakukan setiap 1 menit dalam periode sepuluh sampai 15 menit, hal ini untuk memudahkan pengambilan data dikarenkan pola pengaturan pembebanan yang diatur oleh pihak eksternal dalam hal ini P3B, yang berubah ubah mengikuti kebutuhan jaringan. Dalam penelitin ini setidaknya ad 4 tempat pengambilan data, antara lain; a. DCS yang berada ruang control pembangkit b. PCC yang merupakan local control dimana fuel oil totalizer berada, serta tempat pencatatan serta kalkulasi energi listrik yang dihasilkan c. Flow meter totalizer bahan bakar minyak baik yang terecord di DCS atau yang yang ditunjukkan dilokal, terutama untuk totalizer pemakain gas

21 d. Laboratorium eksternal yang ditunjuk serta laboratorium internal dan merupakan pengujian terakhir yang telah dilakukan 3.2.1 DCS (distributed control system) Distributed Control System merupakan sistem kontrol industri terdistribusi berbasis komputer yang digunakan untuk mengontrol berbagai operasi dalam suatu industri, dimana kontroller disebar atau didistribusikan ke masing-masing plant yang terhubung ke sistem DCS. Secara umum dan garis besar, DCS mempunyai beberapa komponen yang antara lain, 1. Operator station, operator station di ruang kontrol tempat dimana operator dapat mengamati proses yang sedang terjadi dan mengolah data proses yang didapat. 2. Control station, control system terletak di beberapa field, yang bertugas sebagai processing sinyal dari masing-masing field tersebut. 3. Sistem komunikasi, sistem komunikasi DCS merupakan penghubung anatara operator station dan control station. Controller berfungsi melakukan perhitungan dan pengolahan data proses, controller juga berhubungan dengan unit ICS yang berfungsi sebagai interface antara mesin dengan manusia (operator) dalam hal seperti penganturan set point, data yang telah diolah di controller. Sebagian besar parameter yang diambil nantinya akan bersumber dari peralatan ini. Seperti halnya beberapa yang dapat dimonitor dan diamati selama proses pengambilan data.

22 3.2.2 Totaliser Bahan Bakar Pembangkit listrik dioperasikan dengan memakai 2 jenis bahan bakar yang berbeda, yakni bahan bakar minyak (HSD) dan bahan bakar gas (NG), yang mana masing masing pengukuran dilakukan oleh turbine flow meter. Pengukuran bahan bakar minyak dilakukan oleh turbine flow meter yang terpasang pada sisi inlet dan outlet ruang bakar yang kemudin ditransmisikan ke ruang PCC atau local panel untuk diolah dan dikonversi untuk pembacaan. Bahan bakar minyak akan dibaca oleh turbine flow meter yang terpasang pada jalur pipa bahan bakar yang akan terecord secara analog pada panel local dan pada layar DCS dalam satuan m3 bahan bakar gas alam/natural gas, perangkat yang dipakai sama seperti bahan bakar minyak yaitu menggunakan tipe turbine flow meter dalam satuan m3 Gambar. 3.1 Turbin meter Beberapa keuntungan dengan pengukuran ini antara lain, mempunya akurasi yang tinggi, range pengukuran yang lebih luas, ukuran dan berat yang relatif kecil, lifetime yang cukup lama serta dapat digunakan pada temperatur dan tekanan dengan range yang cukup luas. Berikut merupakan flow meter yang terpasang dilapangan

23 Gambar 3.2 Flow meter HSD Gambar 3.3 Panel totaliser HSD Gambar diatas merupakan hasil totaliser antara supply dan return dari bahan bakar yang terbaca pada lokal panel PCC. Dan gambar dibawah nunjukkan totaliser dan flow meter yang ada dilapangan. Pencatatan jumlah pemakaian bahan bakar gas diambil dari layar monitor yang ada di lokal

24 Gambar 3.4 Flow meter NG Selanjutnya pengambilan data selama pemakaian bahan bakar gas diambil dari layar flow computer EC 900 berikut; Gambar 3.5 Panel EC 900 NG

25 3.2.3 Analisa Bahan Bakar Sebelum digunakan untuk keperluan operasi, bahan bakar harus lolos pengujian yang dilakukan labortorium. Hal ini untuk menjamin bahwa unit pembangkit beroperasi dengan bahan yang sesuai spesifikasi pembangkit, sehingga akan didapatkan peforma optimal serta menghindari terjadinya kerusakan yang menyebabkann life time pembangkit yang relatif pendek. Di Pembangkit Muara Tawar, laboratorium terbagi atas 2 (dua), laboratorium internal dan laboratorium external. Laboratorium external (laboratorium independent) ditunjuk untuk menganalisa bahar bakar untuk keperluan laporan bulanan dan untuk keperluan performance test pembangkit setiap setelah dilakukannya minor inspection dan mayor inspection. Laboratorium internal lebih berfungsi untuk menganalisa bahan bakar untuk keperluan sehari hari. Pada pengamatan ini, dipakai hasil laboratorium bahan bakar yang didasarkan/dikeluarkan oleh corelab sebagai laboratorium eksternal yang ditunjuk. Analisa hasil bahan bakar melalui laboratorium eksternal kurang lebih sebagai berikut;

26 Tabel 3.1 Analisa bahan bakar minyak (HSD) Tabel 3.2. Analisa Bahan Bakar Gas H E A T IN G V A L U E G A S A N A L YS IS B Y IN T E R T E K L A B O R A T O R Y C OMPAN Y : P T.P G N (P e r s e r o ) T b k SOURCE : S ta tio n P L T G U M u a r a T a w a r S p e c i fi c g r a v i ty D e n si ty o f G a s ( w i th a i r = 1 ) K g /M 3 BTU / SCF K J /K g 6 /1 /0 9 0,6 4 2 6 0,7 2 7 2 8 8 2 5 4 1 0 6 2,2 0 3 8 5 4 4 1 3,9 7 9 S a m p lin g d a te H e a ti n g V a l u e 8 /6 /0 9 0,6 4 7 2 0,7 3 2 4 9 4 4 8 8 1 0 6 5,2 0 4 4 5 4 1 7 9,8 5 1 5 /0 6 /0 9 0,6 4 2 1 0,7 2 6 7 2 2 3 5 9 1 0 5 7,1 6 6 5 5 4 1 9 8,1 0 2 2 3 /0 6 /0 9 0,6 4 2 6 0,7 2 7 2 8 8 2 5 4 1 0 5 3,2 7 8 6 5 3 9 5 6,7 6 4 2 9 /0 6 /0 9 0,6 4 3 3 0,7 2 8 0 8 0 5 0 7 1 0 5 7,6 6 7 8 5 4 1 2 2,6 5 5 6 /7 /0 9 0,6 4 5 6 0,7 3 0 6 8 3 6 2 4 1 0 5 2,0 1 5 6 5 3 6 4 1,6 3 6 1 3 /0 7 /0 9 0,6 4 2 2 0,7 2 6 8 3 5 5 3 8 1 0 5 2,0 1 3 4 5 3 9 2 5,5 1 8 2 1 /0 7 /0 9 0,6 3 7 7 0,7 2 1 7 4 2 4 8 3 1 0 4 6,3 8 7 5 4 0 1 5,6 0 9 2 7 /0 7 /0 9 0,6 4 6 5 0,7 3 1 7 0 2 2 3 5 1 0 4 4,7 8 2 8 5 3 1 9 8,6 7 8 0,6 3 9 0,7 2 3 2 1 3 8 1 1 0 5 0,4 2 3 7 5 4 1 1 3,6 7 3 1 0 /8 /0 9 0,6 4 4 6 0,7 2 9 5 5 1 8 3 4 1 0 5 6,2 4 1 1 5 3 9 4 0,6 4 3 1 8 /0 8 /0 9 0,6 3 9 7 0,7 2 4 0 0 6 0 6 3 1 0 4 9,8 4 0 7 5 4 0 2 4,4 5 7 2 4 /0 8 /0 9 0,6 4 0 7 0,7 2 5 1 3 7 8 5 3 1 0 4 8,5 1 5 6 5 3 8 7 2,0 5 4 7 /9 /0 9 0,6 4 0 9 0,7 2 5 3 6 4 2 1 1 1 0 4 9,8 1 8 5 3 9 2 2,1 3 8 1 4 /0 9 /0 9 0,6 4 2 0,7 2 6 6 0 9 1 8 1 0 4 9,5 8 2 5 3 8 1 7,6 4 7 2 2 /0 9 /0 9 0,6 4 5 5 0,7 3 0 5 7 0 4 4 5 1 0 6 1,8 5 3 7 5 4 1 5 1,6 6 3 2 8 /0 9 /0 9 0,6 5 0 2 0,7 3 5 8 8 9 8 5 8 1 0 7 5,4 2 0 6 5 4 4 4 7,0 9 9 3 /8 /0 9