BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkannya (Abdelgalil, 2004). Tujuan utama badan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Manajer perusahaan memiliki peran utama dan penting dalam

Bab 1 Pendahuluan. Peristiwa yang terjadi pada dunia global membawa perubahan-perubahan baik

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan pengambilan keputusan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. dividen tersebut menjadi berkurang. Bagi kreditor, dividen dapat menjadi sinyal

BAB I PENDAHULUAN. Wijaya dan Sedana (2015). Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk tetap going concern. Pertumbuhan perusahaan menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat dan berkelanjutan akan

BAB I PENDAHULUAN. pemilik (principal) dengan manajemen perusahaan (agent). Hal ini terjadi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai investasi, seperti investasi pada proyek, investasi pada perdagangan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alasan Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. atau laba yang sebesar-besarnya yang mengandung konsep bahwa perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Bidang akuntansi dalam perusahaan bertanggungjawab terhadap laporan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang sangat efektif untuk

BAB I PENDAHULUAN. usahanya. Dalam upaya untuk menghasilkan laba, tentu perusahaan harus

I. PENDAHULUAN. tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba sebesar-besarnya. Pendapat

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan. Persaingan demi kelangsungan hidup dan demi perkembangan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. dan modal dari utang. Selain sebagai pembentuk modal perusahaan, pasar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekenomian saat ini, persaingan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang semakin tajam dalam pasar global merupakan suatu tantangan

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya perusahaan dalam industri, serta kondisi perekonomian saat ini

BAB I PENDAHULUAN. sektor ekonomi. Perekonomian di Indonesia yang semakin membaik. menyebabkan timbulnya gairah bagi para pengusaha untuk mengelolah

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal ini didukung oleh data dari

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator yang diperhatikan oleh investor dalam menilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Pada abad 20 lalu terjadi perubahan besar-besaran dalam bidang sosial, politik, dan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yaitu sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dapat bertahan dalam persaingan di era globalisasi. Karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. harus dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis di Indonesia saat ini telah mengalami kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN. lurus dengan risiko yang diperoleh. Return setiap jenis asset akan dijadikan

BAB I. kemakmuran. Dalam hal ini kebijakan tersebut harus mempertimbangkan dan menganalisis

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi dan perkembangan tingkat permintaan yang kompleks. menjawab kebutuhan masyarakat, tetapi lingkungan dapat cepat sekali

BAB I UKDW. saham. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan diperlukan untuk menentukan

BAB1 PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman yang dikenal juga dengan industri

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ketika calon investor ingin berinvestasi maka perlu mengumpulkan

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. memikirkan strategi agar dapat mempertahankan posisi di tengah persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki tujuan, baik tujuan jangka pendek

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan dividen, badan usaha dituntut untuk tumbuh. Growth dapat diwujudkan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dengan masalah pengalokasian dana (allocation fund) dan pemenuhan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas. Hal tersebut

PENGGUNAAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS OPERASI DALAM MEMPREDIKSI LABA MASA DEPAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah menjalankan kebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia usaha sudah semakin berkembang saat ini. Kemunculan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis telah mengalami perkembangan sehingga. tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari kebutuhan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang merupakan organisasi bisnis umumnya memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi bagi investor. Hal ini mendorong perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. wujud semakin tingginya harga saham, yang merupakan pencerminan dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri di Indonesia setiap tahunnya semakin

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dan dewan direksi. Kepemilikan manajerial harus diikutsertakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan manajemen keuangan. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. lebih besar. Pertumbuhan menggambarkan sesuatu yang hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. diberbagai macam sektor yang bersaing sangat ketat. Pada dasarnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. Dampak globalisasi di Indonesia terhadap pertumbuhan ekonomi saat ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Manajemen keuangan dalam sebuah perusahaan bertujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh perseorangan atau

BAB I PENDAHULUAN. Istilah Economic Value Added (EVA) pertama kali dicetuskan oleh Stewart dan

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan bertujuan untuk memperoleh laba yang merupakan hasil yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang baik dan didukung oleh sistem yang baik akan dapat. dimainkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pihak-pihak yang mendukung perusahaan diantaranya adalah principal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat meningkatkan harga saham. Perusahaan yang sudah listing pada bursa,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan diatas, dengan judul: Pengaruh Profitabilitas,

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis semakin kuat seiring dengan kondisi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja badan usaha sendiri merujuk pada tingkat keberhasilan badan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya (Abdelgalil, 2004). Tujuan utama badan usaha secara umum adalah menciptakan nilai bagi pemegang saham, dengan kata lain memaksimalisasi kekayaan pemegang saham. Pemegang saham memproyeksikan kemampuan perusahaan dari saham sebagaimana saham naik dan turun, begitu juga keadaan perusahaan. Gitman (2004) menyatakan bahwa tujuan badan usaha adalah memaksimalkan profit melainkan memaksimumkan kekayaan bagi pemegang saham yang dicerminkan dari peningkatan harga sahamnya. Rappaport (1986) menyatakan bahwa profitabilitas merupakan value driver yang paling penting dan menentukan dalam penciptaan nilai badan usaha. Peningkatan profitabilitas tersebut dapat dicapai melalui skala ekonomis, penurunan biaya terkait dengan supplier dan saluran distribusi, dan mengeliminasi biaya overhead yang tidak memberikan nilai tambah. Untuk melakukan aktivitas operasional sehari-hari maka dibutuhkan investasi barang modal (capital investment atau capital expenditure) berupa aset nyata seperti pabrik, mesin, peralatan, sediaan dan aset berwujud lainnya untuk menghasilkan setia unit penjualan dalam jangka panjang (Elmasry, 2004). Dari definisi Elmasry maka 1

BAB I Pendahuluan 2 yang dimaksud dengan capital expenditure adalah sisi kiri dari laporan neraca yang memuat semua aset dalam badan usaha, hal ini berbeda dengan Damodaran (2002) yang menyatakan bahwa tidak hanya aset yang terdapat di neraca saja yang akan memberikan manfaat jangka panjang, namun aktivitas seperti penelitian dan pengembangan serta promosi juga memberikan manfaat jangka panjang. Keputusan investasi merupakan keputusan yang penting bagi pengelolaan keuangan. Semua aktivitas produksi, pemasaran, dan lain-lain, juga sangat terpengaruh terhadap keputusan investasi. Dengan demikian seluruh jajaran perusahaan harus mengetahui keputusan investasi yang dibuat oleh perusahaan (Afriyeni, 2012). Menurut Gitman (2004) upaya meningkatkan harga saham dilakukan melalui tiga aktivitas utama yakni: melaksanakan perencanaan dan analisis keuangan, membuat keputusan investasi dan membuat keputusan pembiayaan. Menurut Van Horne (1995) membagi fungsi manajemen keuangan dalam tiga keputusan utama yakni keputusan investasi, keputusan pembiayaan dan keputusan dividen. Seorang manajer pasti akan merespon terhadap kenaikan permintaan di masa depan atau tercapainya pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan sehingga mereka akan mengeluarkan biaya yang dalam hal ini adalah keputusan investasi. Sejak laba perusahaan direfleksikan oleh investasi, maka wajar untuk mengekspektasikan perhitungan dari investasi yang dilakukan perusahaan. Seorang manajer pasti akan merespon terhadap kenaikan permintaan di masa depan atau tercapainya pertumbuhan berkelanjutan bagi perusahaan sehingga mereka akan mengeluarkan biaya yang dalam hal ini adalah keputusan investasi (Dewanto, 2009).

BAB I Pendahuluan 3 Investasi perusahaan kedepannya memerlukan suatu perencanaan capital budgeting yang tepat agar terus dapat menambah laba perusahaan. Menurut Sullivan dan Sheffrin (2003) capital budgeting adalah proses perencanaan yang digunakan untuk menentukan apakah investasi organisasi jangka panjang seperti mesin baru, mesin pengganti, pabrik baru, produk baru, dan proyek-proyek penelitian pengembangan layak dana kas melalui struktur pemodalan perusahaan (utang, ekuitas, atau laba ditahan). Capital expenditure merupakan keputusan capital budgeting pada akun seperti plant expansion (perluasan lahan), penggantian mesinmesin, dan lain lain untuk mempertahankan scope dari operasi perusahaan (Dewanto, 2009). Capital expenditure berhubungan dengan keputusan perusahaan strategis perusahaan dikarenakan capital expenditure pada perioda investasi berhubungan dengan laba masa depan perusahaan (Dewanto, 2009). Boquist (1998) menyatakan bahwa faktor penting yang membedakan perusahaan yang menang dan yang kalah adalah kualitas dari investasi yang mereka lakukan yang berarti mengacu pada keputusan capital budgeting seperti capital expenditure mereka. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jiang, et al. (2006) yang meneliti tentang capital expenditure terhadap laba perusahaan-perusahaan yang listing di Taiwan Stock Exchange menghasilkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara capital expenditure terhadap laba perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Affiat (2007), mengenai capital expenditure terhadap laba perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia memperjelas penelitian sebelumnya oleh Jiang, et al.

BAB I Pendahuluan 4 (2006) dengan mendapatkan hasil adanya perngaruh yang signifikan antara capital expenditure terhadap laba perusahaan. Penelitian ini akan mengambil sampel pada bidang manufaktur pada perioda 2009-2012. Variabel yang digunakan adalah capital expenditure dan laba perusahaan. Alasan memilih manufaktur karena perusahaan manufaktur merupakan usaha yang berkembang pesat dan memiliki ruang lingkup yang luas. Atas dasar berikut akan dilakukan penelitian yang berjudul PENGARUH CAPITAL EXPENDITURE TERHADAP LABA PERUSAHAAN (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA PERIODE 2009-2012). 1.2 Perumusan Masalah Peneliti ingin berusaha mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh antara capital expenditure terhadap laba perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menemukan bukti empiris mengenai capital expenditure terhadap laba perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia.

BAB I Pendahuluan 5 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi: (1) Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pihak investor dalam memperoleh tambahan investasi dan pengetahuan dalam menganalisis situasi eksternal perusahaan serta pengambilan keputusan terhadap jenis perusahaan yang akan dijadikan sebagai target investasi, dengan mempertimbangkan capital expenditure yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap laba yang didapat perusahaan (2) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi yang berharga bagi perusahaan untuk mengembangkan perusahaan melalui capital expenditure dalam menilai kinerja saham di bursa efek. (3) Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan selanjutnya sebagai studi komparatif pada satu atau semua bidang yang sama di masa depan, mengenai pengaruh capital expenditure terhadap laba perusahaan. (4) Bagi akademisi Penelitian ini diharapkan menjadi tambahan bukti empiris atas capital expenditure terhadap laba perusahaan.