MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III TEKNIK PELAKSANAAN. Tempat Pelaksanaan Pengujian ini dilaksanakan di. Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP), Kelurahan

MATERI DAN METODE di Laboratorium Teknologi Pasca Panen, Ilmu Nutrisi dan Kimia Fakultas

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tampan pada bulan Maret sampai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

METODOLOGI PENELITIAN

MATERI DAN METODA Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Penelitian Susu Bubuk Skim Impor

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

II. METODELOGI PENELITIAN

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan September - Desember 2013 di

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Yijk = + αi + βj + (αβ) ij + ijk

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan September Oktober Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Penelitian ini dilakukan di laboratorium Mikrobiologi Pangan Universitas Katolik Soegijapranata pada Agustus 2013 hingga Januari 2014.

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Mikrobiologi. 1.1 Pengujian E. coli dengan Metode TPC (BAM, 2002)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

III. MATERI DAN METODE

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

MATERI DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

LAMPIRAN. Tabel 1: Hasil Analisis Bakteri Koliform dengan Metode MPN. Sampel Kode sampel Tes perkiraan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap kualitas mikrobiologi air minum isi ulang. ulang berbahan baku air tanah (sumur bor).

Alat dan Bahan : Cara Kerja :

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

METODE Lokasi dan Waktu Materi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2009, di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Kerja

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Maret 2014

METODE PENELITIAN. hingga Agustus 2016 di Laboratorium Teknobio-Pangan, Universitas Atma Jaya

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku,

Tes Pendugaan 216/B/AM

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013 di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. unit perinatologi di Rumah Sakit Abdoel Moeloek dengan melakukan uji coliform pada

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bandar Lampung, Laboratorium Limbah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif eksploratif, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. sampai Desember Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pembinaan

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU LAMPIRAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi dan Molekuler. Penelitian ini di lakukan pada Agustus 2011.

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

Koloni bakteri endofit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2013 di Laboratorium

BAB III METODA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Transkripsi:

III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium Patologi, Entomologi dan Mikrobiologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau serta di Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. 3.2. Materi Penelitian Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: HCl 5%, aquades, 90 butir telur puyuh segar dan kaki ayam segar sebanyak 5 kg yang dibeli di pasar tradisional Kota Pekanbaru lalu disimpan selama 2 hari di dalam freezer kemudian baru dilakukan proses ekstraksi, BPW 0,1%, Brillian Green Lactose Bile Broth (BGLBB) untuk analisis Coliform, Ecsherichia coli Broth (ECB) untuk analisis E. coli, Hektoen Enteric Agar (HEA) untuk analisis Salmonella. Peralatan yang digunakan adalah: cawan Petri, tabung reaksi, labu Erlenmeyer, tabung Durham, plastik steril, timbangan, lampu spirtus, alumunium foil, kasa steril, jarum ose, stomacher, inkubator, water shaker bath, mikropipet, pipet tip. 3.3. Prosedur Penelitian 3.3.1. Prosedur Pembuatan Gelatin Proses pembuatan gelatin dilakukan sesuai metode Zulfikar (2012) yang dimodifikasi dan dipisah menjadi 2 tahap yaitu : 17

A. Tahap pertama 1. Tulang kaki ayam yang sudah didapat dibersihkan dari sisa daging dan lemak yang masih menempel. 2. Tulang dipotong kecil 2-4 cm. 3. Proses penghilangan lemak pada tulang yang kedua dengan cara direbus bersama aquades selama 3 jam di water shaker bath dengan suhu 80 0 C sambil diaduk dengan kecepatan 120 rpm. 4. Tulang yang sudah hilang kandungan lemaknya, kemudian dibilas beberapa kali hingga minyak benar-benar bersih, setelah itu tulang direndam dalam HCl 5% selama 3 hari. 5. Tulang yang sudah selesai perendaman menggunakan HCl, selanjutnya dinetralkan menggunakan air suling hingga mencapai ph ± 5. 6. Tulang yang sudah mencapai ph ± 5 dilakukan estraksi dengan aquades selama 3 jam dengan suhu 80 0 C sambil diaduk dengan kecepatan 120 rpm. B. Tahap kedua 1. Larutan rendemen yang sudah di ekstrak lalu didiamkan hingga memekat. 2. Larutan rendemen disaring kemudian disimpan dalam kulkas hingga larutan rendemen menjadi gel. 3. Lalu rendemen tadi dikeringkan menggunakan oven selama 72 jam dengan suhu 40 0 C. 4. Larutan rendemen yang sudah mengering menjadi tepung siap untuk di aplikasikan ketelur puyuh. 18

Skema proses pembuatan tulang kaki ayam menjadi larutan gelatin dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah ini : Tahap Pertama Tulang (yang sudah dibersihkan) Pengecilan ukuran (± 2-4 cm) Penghilangan lemak (degreasing) Perendaman dalam HCl 5% selama 3 hari Penetralan dengan air dan terakhir dicuci dengan aquades Ekstrak (80 0 C) h. Larutan gelatin Gambar 3.1. Proses produksi gelatin tulang kaki ayam (Zulfikar, 2012) 19

Skema proses pembuatan larutan gelatin menjadi tepung dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini : Tahap Kedua Larutan gelatin Pemekatan Pembekuan (dalam freezer) Pengeringan oven 72 jam suhu 40 0 C Gelatin kering Tepung Gambar 3.2. Proses pembuatan tepung gelatin tulang kaki ayam (Zulfikar, 2012) 3.3.2. Proses Perendaman Telur Puyuh 1. Tepung gelatin yang sudah jadi kemudian dilarutkan dalam aquades sebagai media perendaman telur puyuh dengan perbandingan 6,67% : 100 ml untuk setiap media perendaman. 2. Telur puyuh direndam selama 0 menit kemudian langsung diamati bakteri patogen. 3. Telur puyuh direndam selama 0 menit, disimpan selama 15 hari selanjutnya diamati bakteri patogen. 4. Telur puyuh direndam selama 0 menit, disimpan selama 30 hari selanjutnya diamati bakteri patogen. 5. Telur puyuh direndam dalam larutan gelatin selama 30 menit kemudian langsung diamati bakteri patogen. 20

6. Telur puyuh direndam selama 30 menit, simpan selama 15 hari kemudian diamati bakteri patogen. 7. Telur puyuh direndam selama 30 menit, simpan selama 30 hari kemudian diamati bakteri patogen. 8. Telur puyuh direndam selama 60 menit kemudian diamati bakteri patogen. 9. Telur puyuh direndam selama 60 menit, simpan selama 15 hari kemudian diamati bakteri patogen. 10. Telur puyuh direndam selama 60 menit, simpan selama 30 hari kemudian diamati bakteri patogen. 3.4. Peubah yang Diukur Adapun peubah yang akan diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Coliform (APM/g) 2. Escherichia coli (APM/g) 3. Salmonella sp (Per 25g) Telur puyuh sebanyak 90 butir yang disimpan pada suhu kamar selama 0 hari, 15 hari, 30 hari diamati bakteri patogennya. Pengamatan mulai pada 0 hari dengan jumlah telur sebanyak 30 butir, 15 hari penyimpanan menggunakan telur sebanyak 30 butir, dan 30 hari penyimpanan menggunakan telur sebanyak 30 butir telur. 3.5. Teknik Pengambilan Data 3.5.1. Pengujian Coliform (SNI 2897:2008) Prinsip penghitungan jumlah Coliform adalah berdasarkan metode Most Probable Number (MPN) yang terdiri dari uji presumtif (penduga an) dan uji 21

konfirmasi (peneguhan), dengan menggunakan media cair dalam tabung reaksi dan dilakukan berdasarkan jumlah tabung positif. Pengamatan tabung positif dapat dilihat dengan timbulnya gas di dalam tabung durham. Pengujian diawali dengan penyiapan sampel telur puyuh sebanyak 25 g secara aseptik kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril yang telah berisi 225 ml larutan Buffered Pepton Water 0,1% (BPW 0,1%) steril, lalu dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Larutan yang terbentuk merupakan pengenceran 10-1. Uji pendugaan dilakukan dengan pemindahan 1 ml larutan pengencer 10-1 tersebut dengan pipet steril ke dalam larutan 9 ml larutan Buffered Pepton Water 0,1% (BPW 0,1%) untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Selanjutnya dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-3. Pipet masing-masing 1 ml dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung Lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB) yang berisi tabung durham. Selanjutnya diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24-48 jam. Diperhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Uji peneguhan harus selalu disertai dengan menggunakan kontrol positif. Pengujian dilakukan dengan memindahkan biakan positif dari hasil uji pendugaan positif dengan menggunakan jarum inokulasi dari setiap tabung Lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB) ke dalam tabung Brillian Green Lactose Bile Broth (BGLBB) yang berisi tabung durham. Selanjutnya Brillian Green Lactose Bile Broth (BGLBB) diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam dan bila hasilnya negatif diinkubasikan kembali selama 48±2 jam. Perhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Selanjutnya gunakan tabel Most Probable Number (MPN) untuk 22

menentukan nilai MPN berdasarkan jumlah tabung Brillian Green Lactose Bile Broth (BGLBB) yang positif sebagai jumlah Coliform per mililiter atau per gram. 3.5.2. Pengujian Escherichia coli (E. coli) (SNI 2897:2008) Prinsip dari pengujian E. coli menggunakan metode Most Probable Number (MPN) dengan menggunakan seri 3 tabung. Pengujian dilakukan dengan uji presumtif (penduga an) dan uji konfirmasi ( peneguhan). Pengujian diawali dengan menyiapkan sampel telur puyuh sebanyak 25 g secara aseptik, kemudian dimasukkan ke dalam plastik steril yang telah berisi 225 ml larutan Buffered Pepton Water 0,1% (BPW 0,1%) steril, lalu dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Larutan yang terbentuk merupakan pengenceran 10-1. Uji pendugaan dilakukan dengan memindahkan 1 ml larutan pengencer 10-1 tersebut dengan menggunakan pipet steril ke dalam 9 ml larutan Buffered Pepton Water 0,1% (BPW 0,1%) untuk mendapatkan pengenceran 10-2. Dengan cara yang sama dibuat pengenceran 10-3. Pipet masing-masing 1 ml dari setiap pengenceran ke dalam 3 seri tabung Lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB) yang berisi tabung durham. Inkubasi dilakukan pada temperatur 35 o C selama 24-48 jam dan diperhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. Uji peneguhan harus selalu disertai dengan penggunaan kontrol positif. Pengujian dilakukan melalui pemindahan biakan positif dari hasil uji pendugaan positif dengan menggunakan jarum inokulasi dari setiap tabung Lauryl Sulfate Tryptose Broth (LSTB) ke dalam tabung Escherichia Coli Broth (ECB) yang berisi tabung durham. Selanjutnya Escherichia Coli Broth (ECB) diinkubasikan pada temperatur 45,5 o C selama 24±2 jam dan bila hasilnya negatif diinkubasikan 23

kembali selama 48±2 jam dan perhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam tabung durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas. 3.5.3. Pengujian Salmonella sp. (SNI 2897:2008) Pengujian jumlah Salmonella menggunakan media selektif melalui tiga tahapan yaitu pra pengayaan (pre-enrichment), pengayaan (enrichment) kemudian dilanjutkan dengan uji seleksi. Tahap pra-pengayaan dilakukan dengan mempersiapkan sampel telur puyuh ditimbang sebanyak 25 g kemudian dimasukkan ke dalam wadah steril yang telah berisi 225 ml larutan Lactose Broth (LB) steril, kemudian dihomogenkan dengan stomacher selama 1-2 menit. Suspensi dipindahkan ke dalam labu Erlenmeyer atau wadah steril kemudian diinkubasi pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam. Tahapan uji pengayaan dengan cara mengaduk perlahan biakan prapengayaan, kemudian dipipet 10 ml dan dimasukkan ke dalam 100 ml Tetrathionate Brilliant Green Bile (TBGB). Selanjutnya Tetrathionate Brilliant Green Bile (TBGB) diinkubasikan pada temperatur 43 o C selama 24±2 jam. Tahap seleksi dilakukan melalui pengambilan 1 ose dari media pengayaan dan diinokulasikan pada media Hektoen Enteric (HE), kemudian diinkubasikan pada temperatur 35 o C selama 24±2 jam. Koloni Salmonella diamati pada media Hektoen Enteric (HE) yang terlihat berwarna hijau kebiruan dengan atau tanpa titik hitam (H 2 S). 3.6. Analisis Data Data hasil pengujian Coliform, E. coli, dan Salmonella sp. dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, yaitu penghitungan rata-rata dari masing-masing perendaman telur puyuh dengan gelatin tulang kaki ayam dengan 24

pembanding batas maksimum cemaran mikroba telur SNI 7388:2009 dan metode pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur, dan susu,serta hasil olahannya SNI 2897:2008. Dasar perbandingan yang digunakan adalah lama perendaman dan lama penyimpanan, dengan lama perendaman selama 0 menit, 30 menit dan 60 menit sedangkan lama penyimpanan yaitu 0 hari,15 hari dan 30 hari. 25