ANALISIS PEMASARAN TANAMAN HIAS PUCUK MERAH (OLEINA SYZYGIUM) PADA USAHA KEMBANG ASRI DI KOTA PALU

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PEMASARAN TEMPE PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA MULTI BAROKAH DI KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN TOMAT DIDESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA MAWAR POTONG DI DESA KERTAWANGI, KECAMATAN CISARUA, KABUPATEN BANDUNG BARAT. Abstrak

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHA PEMBUATAN GARAM DI KELURAHAN TALISE KECAMATAN MANTIKULORE KOTA PALU

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH DI DESA OLOBOJU KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN BERAS DI DESA SIDONDO I KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Key words: marketing margins, egg, layer, small scale feed mill

ANALISIS PENDAPATAN DAN PEMASARAN USAHATANI SEMANGKA DI DESA MARANATHA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

ANALISIS PEMASARAN KOPRADI DESA TAMBU KECAMATAN BALAESANG KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS SALURAN DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN TELUR ITIK DI KABUPATEN SITUBONDO.

ABSTRACT. Keywords: Marketing, Channel Marketing, Margin, Copra

HUBUNGAN SALURAN TATANIAGA DENGAN EFISIENSI TATANIAGA CABAI MERAH

ANALISIS PEMASARAN BAWANG MERAH LEMBAH PALU DI DESA WOMBO KALONGGO KECAMATAN TANANTOVEA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN CENGKEH DI DESA JONO OGE KECAMATAN SIRENJA KABUPATEN DONGGALA

ANALISIS PEMASARAN BAWANG GORENG PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA FLAMBOYAN DI KELURAHAN PANAU KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU

ANALISIS MARGIN PEMASARAN AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL KOTA MANADO (Study kasus di Pasar Bersehati Calaca dan Pinasungkulan Karombasan)

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengambilan Responden

MARGIN PEMASARAN IKAN CAKALANG (Katsuwonus pelamis) DI TEMPAT PENDARATAN IKAN SODOHOA KOTA KENDARI PROVINSI SULAWESI TENGGARA

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN USAHATANI CABAI MERAH KERITING DI DESA MAKU KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

28 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK SKRIPSI. Oleh ZAKKIYATUS SYAHADAH

RANTAI NILAI BERAS IR64 DI KECAMATAN WANAREJA KABUPATEN CILACAP

ANALISIS USAHATANI DAN PEMASARAN KEDELAI DI KECAMATAN KETAPANG KABUPATEN SAMPANG

ANALISIS PEMASARAN KARET POLA SWADAYA DI KECAMATAN PANGKALAN KURAS KABUPATEN PELALAWAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

MARGIN PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium) DI KELURAHAN KAKASKASEN DUA KECAMATAN TOMOHON UTARA

PEMASARAN SUSU DI KECAMATAN MOJOSONGO DAN KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI. P. U. L. Premisti, A. Setiadi, dan W. Sumekar

PEMASARAN BIBIT SENGON DI DESA KEDUNGLURAH KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

Analisis Pemasaran Sawi Hijau di Desa Balun Ijuk Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka ( Studi Kasus Kelompok Tani Sepakat Maju)

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PEMASARAN ANGGREK USAHA TANAMAN HIAS DI KOTA PALU Added Value Analysis and Marketing of Orchid plants in Palu

LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL. Analisis Margin Pemasaran Ternak Sapi Bali Di Kecamatan Pulubala Kabupaten Gorontalo. INDRYANI ALI NIM.

Elvira Avianty, Atikah Nurhayati, dan Asep Agus Handaka Suryana Universitas Padjadjaran

BAB III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFISIENSI PEMASARAN CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Nida Nuraeni (1) Rina Nuryati (2) D. Yadi Heryadi (3)

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Melinjo (Gnetum gnemon, L.) termasuk tumbuhan berbiji terbuka

212 ZIRAA AH, Volume 40 Nomor 3, Oktober 2015 Halaman ISSN ELEKTRONIK

AGRISTA : Vol. 3 No. 2 Juni 2015 : Hal ISSN ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN KEDELAI DI KABUPATEN GROBOGAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nurida Arafah 1, T. Fauzi 1, Elvira Iskandar 1* 1 Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) DI KOTA PEKANBARU

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN TONGKOL HASIL TANGKAPAN NELAYAN DI DESA SERAYA TIMUR KECAMATAN KARANGASEM

Saluran dan Marjin Pemasaran cabai merah (Capsicum annum L)

ANALISIS SALURAN TATANIAGA SAWI DI KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN

ANALISIS TATANIAGA KELINCI (Orictolagus, Spp.) DI KABUPATEN KARO ABSTRAK

ANALISIS PEMASARAN CABAI MERAH KERITING DI DESA SIDERA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Oleh: 1 Sohidal Farid, 2 Jafar Sidiq, 3 Cecep Pardani

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JERUK MANIS. (MARKETING EFFICIENCY ANALYSIS OF SWEET ORANGE) Djoko Koestiono 1, Ahmad Agil 1

Analisis Pemasaran Ternak Sapi Potong di Kecamatan Playen Kabupaten Gunungkidul

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian di Indonesia masih memegang peranan penting dari

ANALISIS SALURAN TATANIAGA DAN MARJIN TATANIAGA KELAPA DI KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR. Siti Abir Wulandari 1 *, Rogayah 2 *

ANALISIS MARKETING BILL KOMODTI CABAI MERAH DI KOTA MEDAN. Staff Pengajar Program Studi Agribisnis Fakultas PertanianUniversitas Sumatera Utara

ANALISIS PEMASARAN JAMUR TIRAM PUTIH ORGANIK DI KABUPATEN DELI SERDANG

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAMBU AIR DI DESA MRANAK KECAMATAN WONOSALAM KABUPATEN DEMAK

MARKETING ANALYSIS OF SMALL AND LARGE BROILER FARMING ON SINAR SARANA SENTOSA PARTNERSHIP SCHEME AT MALANG REGENCY

Analisis Pemasaran Kakao Pola Swadaya di Desa Talontam Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi

MARJIN TATANIAGA AYAM BROILER DARI HULU KE HILIR DI PASAR IBUH KOTA PAYAKUMBUH JURNAL. Oleh : SAPTA BAYU PUTRA NPM

Analisis Efisiensi Pemasaran Pisang Produksi Petani di Kecamatan Lengkiti Kabupaten Ogan Komering Ulu. Oleh: Henny Rosmawati.

EFFICIENCY MARKETING ANALYSIS OF HONEY BEE IN PASURUAN

ANALISIS EFISIENSI SALURAN PEMASARAN IKAN LELE DI DESA RASAU JAYA 1 KECAMATAN RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

ANALISIS TATANIAGA AYAM RAS PEDAGING DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional merupakan pengertian dan petunjuk

ANALISIS MARGIN PEMASARAN DAGING AYAM RAS PETELUR AFKIR DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN DAIRI

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN DURIAN DI DESA WONOAGUNG, KECAMATAN KASEMBON, KABUPATEN MALANG

ANALISIS DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN USAHATANI KACANG TANAH DI KECAMATAN PULUBALA KABUPATEN GORONTALO

KAJIAN POLA SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN AYAM SENTUL

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Studi Kasus: Desa Raya, Kecamatan Brastagi, Kabupaten Karo) SKRIPSI. Oleh

EFISIENSI PEMASARAN KAYU JABON (Anthocephalus cadamba) (STUDI KASUS HASIL HUTAN RAKYAT DESA WAMBULU KECAMATAN KAPONTORI)

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

EFISIENSI PEMASARAN TELUR AYAM RAS DI KECAMATAN RINGINREJO KABUPATEN KEDIRI Mega Yoga Ardhiana 1), Bambang Ali Nugroho 2) dan Budi Hartono 2)

Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang

BAB III METODE PENELITIAN

KERAGAAN PEMASARAN GULA AREN

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN PISANG KEPOK DI KABUPATEN SERUYAN ABSTRACT

ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG DI DESA LABUAN TOPOSO KECAMATAN LABUAN KABUPATEN DONGGALA

III. METODE PENELITIAN

PEMASARAN MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PURWOREJO ABSTRAK

Jurnal UNIERA Volume 2 Nomor 2; ISSN

Program Studi Agribisnis FP USU Jln. Prof. A. Sofyan No. 3 Medan HP ,

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG (Zea mays) DI KABUPATEN GROBOGAN (Studi Kasus di Kecamatan Geyer)

ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN AIR TAWAR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN BAWANG MERAH DI KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

Efisiensi Pemasaran Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L) di Kabupaten Majalengka

Kata Kunci : Pemasaran, Ikan Gurami, Efisiensi

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

KAJIAN PEMASARAN KAYU JATI RAKYAT DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

ANALISIS PEMASARAN GETAH DAMAR DI DESA MALINO JAYA KECAMATAN SOYO JAYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

ANALISIS MARJIN PEMASARAN AGROINDUSTRI BERAS DI KECAMATAN BUNGARAYA KABUPATEN SIAK

ANALISIS NILAI TAMBAH USAHA AGROINDUSTRI DAN PEMASARAN PRODUK GULA AREN DI KECAMATAN GUNUNGSARI KABUPATEN LOMBOK BARAT ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN

I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS PEMASARAN BENGKUANG (Pachyrryzus erosus) DI DESA BUKIT PAYUNG KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

III. METODE PENELITIAN. untuk mengelola faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, dan modal yang

ANALISIS EFISIENSI PEMASARAN UBI KAYU DI PROVINSI LAMPUNG. (Analysis of Marketing Efficiency of Cassava in Lampung Province)

Transkripsi:

J. Agroland 24 (2) : 155-162, Agustus 2017 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 ANALISIS PEMASARAN TANAMAN HIAS PUCUK MERAH (OLEINA SYZYGIUM) PADA USAHA KEMBANG ASRI DI KOTA PALU Marketing Analysis of Red Bud (Oleina Syzygium) Plants At Kembang Asri Business in Palu City Feni Srawati 1), Abdul Muis 2) 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, e-mail: Fenisrawati@gmail.com 2) Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu, e-mail: abdulmuis.oke11@gmail.com ABSTRACT This study aimedto determinemarketing channels, marketing margins, part of the price received by producers,and marketing efficiency of ornamental red bud plants at Kembang Sari business. There were three channels found for marketing of the ornamental red bud (Oleina Syzygium) plants. The marketing marginsat the first channel for small, medium and large size of the flowers were IDR 20,000, IDR 20,000, and IDR 30,000, respectively, whereas for the second channel the margins were IDR 10,000, IDR 10,000, and IDR 20,000, respectively. The third channel had no margin due to none of marketing agencies involved. The part of price generated by the producers for the three sizes of the plants at the first channel were 60%, 71.4% and 76.9%, respectively and at the second channel were 75%, 83.3% and 83.3%, respectively, whereas at the third channel, it was 100% for all sizes of the plants. The marketing efficiencies for the three marketing channels were 16.19%, 24.60% and 19.00%, respectively. Keywords: Marketing channel, and Ornamental plants. PENDAHULUAN Agribisnis adalah usaha dalam bidang pertanian, baik mulai dari produksi pengolahan, pemasaran dan kegiatan yang lain yang berkaitan. Baik susbsistem agribisnis hulu maupun subsistem agribisnis hilir terdapat sejumlah asosiasi pengusaha yang bergerak pada produksi dan perdagangan (Ikhsan, 2004). Tanaman hias adalah tanaman bunga-bunga atau segala bentuk tanaman yang menghasilkan bunga. Sejalan dengan perkembangan jaman dan kemajuan keberadaan manusia, tanaman hias diartikan sebagai segala jenis tanaman yang memiliki nilai hias ( Bunga, batang, cabang, daun, akar, aroma dan sebagainya) yang menimbulkan kesan indah artistik atau kesan seni (Santoso, 2010). Selain itu, tanaman hias dapat memperindah dan mempercantik halaman rumah (Hermanto, 2003). Banyaknya kegiatan usaha tanaman hias yang ada menyebabkan persaingan pemasaran tanaman hias semakin ketat dan menjadi pemicu dalam menghasilkan kinerja yang baik untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi (Pratiwi, 2008). Sulawesi Tengah merupakan wilayah Usaha Tanaman Hias yang cukup baik, khususnya Usaha Tanaman Hias di Kota Palu, salah satunya adalah usaha Tanaman Hias Kembang Asri. Berdasarkan data dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu, bahwa pada tahun 2015 ada sebanyak 59 jenis tanaman hias yang telah diperjual belikan di Kota Palu, 155

Sementara menurut data yang ada pada Dinas Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Kota Palu ada sebanyak 11 Usaha Tanaman Hias yang telah terdaftar salah satunya adalah Kembang Asri. Oleina Syzygium adalah jenis tanaman hias yang tergolong dalam family Myrtaceae. Saat ini tanaman ini sedang booming di Indonesia sehingga keberadaannya dapat dijumpai tertanam di pot di tepi-tepi jalan, baik didaerah perkotaan maupun di perkampungan. Tanaman ini dilkenal dengan nama Pucuk Merah karena tunas daun yang baru tumbuh pada bagian pucuk berwarna merah menyala, warna inilah yang menjadi daya tarik dari tanaman hias ini. Pemasaran merupakan kegiatan ekonomi yang berfungsi membawa atau menyampaikan barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Pemasaran juga dapat diartikan sebagai proses sosial dan manajerial yang dalam hal ini individu atau kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginanya dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang bernilai satu sama lain (Kotler, 1994). Tujuan penelitian ini yaitu untuk: 1. Mengetahui saluran pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri. 2. Mengetahui margin pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri pada masing- masing saluran pemasaran. 3. Mengetahui bagian harga yang diterima oleh produsen tanaman hias Pucuk Merah pada Usaha Kembang Asri. 4. Mengetahui efisiensi pemasaran tanamn hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilkasanakan pada Usaha Tanaman Hias Kembang Asri di Jalan Dewi Sartika. Lokasi penelitian ditentukan dengan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan bahwa usaha tanaman hias Kembang Asri merupakan salah satu usaha tanaman hias di Kota Palu yang sampai saat ini sudah cukup berkembang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2016. Penentuan Responden. Penentuan responden dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan mewawancarai pimpinan usaha Kembang Asri. Kemudian untuk Penentuan responden pedagang dilakukan dengan metode penjajakan (tracing sampling). Metode penjajakan yaitu pengumpulan informasi melalui pengajuan pertanyaan penelitian mengenai pendapat masyarakat terhadap masalah tertentu, dalam hal ini pengambilan responden berdasarkan informasi dari produsen usaha tanaman hias Kembang Asri beberapa lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran tanaman hias pada usaha Kembang Asri, masing-masing diperoleh 1 orang responden produsen, 1 orang responden pedagang pengumpul, 2 orang pedagang pengecer dan 3 responden konsumen jadi jumlah responden secara keseluruhan adalah berjumlah 7 responden. Metode Pengumpulan Data. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara observasi dan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (qustionaire). Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, literature- literature dan penelitian- penelitian terdahulu yang terkait dengan usaha tersebut. Analisis Data 1. Menentukan tujuan yang pertama dalam pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri ini, maka data yang diperoleh akan dianalisis secara Deskriptif. 2. Menentukan tujuan yang kedua digunakan analisis margin pemasaran dengan rumus sebagai berikut (Anindita, 2004) : M = Hp - Hk Keterangan : Hp = Harga Produsen Hk = Harga Konsumen 156

M = Margin Pemasaran Margin total pemasaran dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Anindita, 2004) : Mt = M 1 + M 2 + M 3 M n Keterangan : Mt= Margin Total Pemasaran M 1 M 2 M 3 Mn = Margin Disetiap Lembaga Pemasaran 3. Menentukan tujuan yang ketiga digunakan analisis dengan rumus sebagai berikut (Swasta, 2009). Sf = Pf/Pr X 100% Keterangan : Sf : Bagian harga yang diterima Produsen Pf : Harga ditingkat produsen Pr : Harga konsumen akhir 4. Menentukan tujuan yang ke empat digunakan efesiensi pemasaran maka digunakan analisis dengan rumus perhitungan efisiensi pemasaran sebagai berikut (Soekartawi, 2002) : Eps = (TB/TNP) X 100% Keterangan : Eps = Efisiensi pemasaran TB = Total Biaya Pemasaran TNP = Total Nilai Produk yang dipasarkan HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Usaha Tanaman Hias Kembag Asri. Usaha tanaman hias Kembang Asri merupakan usaha yang menjual dan menyalurkan tanaman hias kepada konsumen dan juga melayani pembuatan taman dan kolam. Usaha tanaman hias Kembang Asri berlokasi di Jalan Dewi Sartika dan Jalan Karaja Lemba. Usaha tanaman hias Kembang Asri didirikan sejak Tahun 1996 oleh Bapak Budiono dan dibantu oleh istrinya yaitu Ibu Poniati atau sering dipanggil dengan Ibu Asri. Alasan Bapak Budiono mendirikan usaha ini karena beliau sangat suka terhadap tanaman hias, Berbekal kemampuan dan kecintaan Bapak Budiono terhadap tanaman hias, akhirnya Beliau dapat membuka usaha tanaman hias dengan nama yang diambil dari istri Bapak Budiono yaitu Ibu Asri, hingga usaha tanaman hias Kembang Asri semakin berkembang dan sukses sampai saat ini. Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah pada Usaha Kembang Asri di Kota Palu. Saluran Pemasaran Usaha Kembang Asri. Berdasarkan hasil penelitian saluran pemasaran pada usaha Kembang Asri terdiri atas 3 bentuk saluran pemasaran yaitu : 1. Saluran pertama, yang melibatkan empat lembaga pemasaran yaitu pemilik usaha Kembang Asri sebagai produsen menjual kepada pedagang pengumpul kemudian menjual kepada pedagang pengecer lalu menjual kepada konsumen akhir. 2. Saluran kedua, yang melibatkan tiga lembaga pemasaran yaitu pemilik usaha Kembang Asri sebagai produsen menjual kepada pedagang pengecer kemudian menjual kepada konsumen akhir. 3. Saluran ketiga, yang melibatkan dua lembaga pemasaran yaitu pemilik usaha Kembang Asri sebagai produsen menjual langsung kepada konsumen akhir. Pemasaran Tanaman Hias pada Saluran Pertama. Proses pemasaran atau penjualan tanaman hias usaha Kembang Asri oleh produsen kepada pedagang pengumpul kemudian menjual kepada pedagang pengecer lalu menjual kepada konsumen akhir, terlihat pada Tabel 1. Tabel 1 menunjukkan bahwa pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri pada saluran pertama untuk ukuran pohon kecil harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengumpul sebesar Rp 30.000 kemudian dijual kepada pedagang pengecer seharga Rp 40.000, kemudian dijual ke konsumen seharga Rp 50.000,untuk ukuran pohon sedang harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengunpul sebesar Rp 50.000, kemudian dijual kepada pedagang pengecer seharga Rp 60.000, kemudian dijual kepada konsumen seharga Rp 70.000, dan untuk ukuran pohon besar 157

harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengumpul seharga Rp 100.000, kemudian dijual kepada pedagang pengecer sebesar Rp 120.000, kemudian dijual ke konsumen seharga Rp 130.000. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai, pedagang pengumpul mendatangi langsung ketempat produsen kemudian pedagang pengecer mendatang langsung ke tempat pedagang pengumpul untuk membeli tanaman hias. Pemasaran Tanaman Hias pada Saluran Kedua. Proses pemasran atau penjualan tanaman hias usaha Kembang Asri oleh produsen kepada pedagang pengecer kemudian menjual kepada konsumen akhir, terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan bahwa pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri pada saluran kedua harga untuk ukuran pohon kecil harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengumpul sebesar Rp 30.000, kemudian dijual ke konsumen yaitu seharga Rp 40.000, untuk pohon ukuran sedang harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengecer yaitu sebesar Rp 50.000, kemudian dijual kepada konsumen seharga Rp 60.000, untuk pohon ukuran besar harga ditingkat produsen dan harga ditingkat pedagang pengecer sebesar Rp 100.000, kemudian dijual ke konsumen seharga Rp 120.000. Sistem pembayaran dilakukan secara tunai, pedagang pengecer mendatangi langsung ke tempat produsen untuk membeli tanaman hias. Tabel 3 menunjukkan bahwa pemasaran tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri pada saluran ketiga harga ditingkat produsen kemudian menjual langsung ke konsumen untuk pohon ukuran kecil, pohon ukuran sedang dan pohon ukuran besar masing-masing yaitu seharga Rp 30.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Transaksi dilakukan ditempat usaha Kembang Asri, konsumen mendatangi langsung ketempat produsen untuk membeli tanaman hias tersebut. Pemasaran Tanaman Hias pada Saluran Ketiga. Proses pemasaran atau penjualan tanaman hias pada usaha Kembang Asri oleh produsen menjual langsung kepada konsumen. Konsumen datang langsung ke tempat usaha Kembang Asri untuk membeli tanaman hias terlihat pada Tabel 3. Tabel 1. Harga Penjualan Tanaman Pucuk Merah pada Saluran Pertama Ukuran Tanaman (Pohon) Harga Produsen Harga Pedagang Pengumpul Harga Pedagang Pengecer Harga Konsumen Kecil 30.000 30.000 40.000 50.000 Sedang 50.000 50.000 60.000 70.000 Besar 100.000 100.000 120.000 130.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah,2016. Tabel 2. Harga Penjualan Tanaman Pucuk Merah pada Saluran Kedua No Ukuran Tanaman (Pohon) Harga Produsen Harga Pedagang Pengecer Harga Konsumen 1 2 3 158 Kecil 30.000 30.000 40.000 Sedang 50.000 50.000 60.000 Besar 100.000 100.000 120.000

Tabel 3. Harga Penjualan Tanaman Hias Pucuk Merah pada Saluran Ketiga. No 1 2 3 Ukuran Tanaman (Pohon) Harga Produsen Harga Konsumen Kecil 30.000 30.000 Sedang 50.000 50.000 Besar 100.000 100.000 Tabel 4. Margin Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah pada Saluran Pertama di Kota Palu, 2016. Ukuran Produsen Pedagang Pedagang Konsumen Margin Tanaman Pengumpul Pengecer Pemasaran (Pohon) Kecil 30.000 30.000 40.000 50.000 20.000 Sedang 50.000 50.000 60.000 70.000 20.000 Besar 100.000 100.000 120.000 130.000 30.000 Tabel 5. Margin Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah pada Saluran Kedua di Kota Palu, 2016. Ukuran Produsen Pedagang Konsumen Margin Tanaman Pengecer Pemasaran (Pohon) Kecil 30.000 30.000 40.000 10.000 Sedang 50.000 50.000 60.000 10.000 Besar 100.000 100.000 120.000 20.000 Tabel 6. Margin Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah pada Saluran Ketiga di Kota Palu, 2016. Ukuran Produsen Konsumen Margin Tanaman Pemasaran (Pohon) Kecil 30.000 30.000 0 Sedang 50.000 50.000 0 Besar 100.000 100.000 0 Margin Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah pada Usaha Kembang Asri. Margin pemasaran setiap lembaga pemasaran berbeda-beda baik pada saluran pertama maupun pada saluran kedua. Margin pemasaran tanaman hias pada saluran pertama terlihat pada Tabel 4. Saluran Pertama mempunyai margin pemasaran sebesar Rp 20.000/pohon pada ukuran pohon kecil, ukuran pohon sedang sebesar Rp 20.000/pohon dan ukuran pohon besar sebesar Rp 30.000/pohon, jadi margin total pemasaran adalah sebesar Rp 70.000 159

/produksi (dalam 3 bulan 2 kali pembelian tanaman hias), sehingga margin total sebesar Rp 140.000/3 bulan, hal ini disebabkan karena lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya ada dua yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Margin pemasaran tanaman hias pada saluran kedua terlihat pada Tabel 5. Saluran kedua mempunyai margin pemasaran sebesar Rp 10.000/pohon pada ukuran kecil, pohon ukuran sedang sebesar Rp 10.000/ pohon dan ukuran pohon besar Rp 20.000 /pohon, masing-masing mempunyai margin pemasaran yaitu sebesar Rp 10.000, untuk pohon kecil, Rp 10.000, untuk pohon sedang dan Rp 20.000, untuk ukuran pohon besar, jadi margin total pemasaran adalah sebesar Rp 40.000/produksi (dalam 3 bulan 2 kali pembelian tanaman hias), sehingga margin total sebesar Rp 80.000/3 bulan, hal ini disebabkan karena lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya hanya ada satu yaitu pedagang pengecer. Tabel 6 menunjukkan bahwa margin pemasaran pada saluran ketiga tidak mempunyai margin pemasaran, hal ini disebabkan karena tidak ada lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya. Bagian Harga yang Diterima Produsen. Berdasarkan hasil penelitian pada saluran pertama harga tanaman hias Pucuk Merah pada usaha Kembang Asri ditingkat produsen pada ukuran pohon kecil sebesar Rp 30.000/pohon, pohon ukuran sedang sebesar Rp 50.000/pohon dan pohon ukuran besar sebesar Rp 100.000/pohon, sedangkan harga pada konsumen akhir pada ukuran pohon kecil sebesar Rp 50.000/pohon, pohon ukuran sedang yaitu sebesar Rp 70.000 /pohon dan pohon ukuran besar sebesar Rp 130.000/pohon. Pohon Ukuran Kecil Sf = Rp 30.000/Rp 50.000 x 1oo% = 60 % Pohon Ukuran Sedang Sf = Rp 50.000/Rp 70.000 x 100% = 71,4 % Pohon Ukuran Besar Sf = Rp 100.000/Rp 130.000 x 100% = 76,9 % Bagian harga yang diterima oleh produsen tanaman hias Kembang Asri pada saluran pertama adalah 60% untuk pohon ukuran kecil 71,4% untuk pohon ukuran sedang dan untuk pohon ukuran besar 76.9%, hal ini menunjukkan bahwa posisi produsen usaha Kembang Asri dalam kondisi cukup baik. Saluran kedua harga tanaman hias yang berlaku ditingkat produsen adalah untuk pohon ukuran kecil sebesar Rp 30.000 /pohon, pohon ukuran sedang sebesar Rp 50.000/pohon dan pohon ukuran besar Rp 100.000/pohon, sedangkan harga pada konsumen akhir untuk ukuran pohon kecil sebesar Rp 40.000/pohon, untuk pohon ukuran sedang sebesar Rp 60.000/pohon dan pohon ukuran besar Rp 120.000/pohon. Pohon Ukuran Kecil Sf = Rp 30.000/Rp 40.000 x 100% = 75 % Pohon Ukuran Sedang Sf = Rp 50.000/Rp 60.000 x 100% = 83,3 % Pohon Ukuran Besar Sf = Rp 100.000/Rp 120.000 x 100% = 83,3 % Bagian harga yang diterima oleh produsen tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri pada saluran kedua yaitu 75% untuk ukuran pohon kecil, 83,3% untuk ukuran pohon sedang dan 83,3% untuk ukuran pohon besar. Saluran ketiga harga tanaman hias pucuk merah yang berlaku ditingkat produsen adalah sebesar Rp 30.000/pohon untuk ukuran pohon kecil, Rp 50.000/pohon untuk ukuran pohon sedang dan Rp 100.000 /pohon untuk ukuran pohon besar, begitupun dengan harga yang dibayarkan oleh konsumen akhir yaitu Rp 30.000/pohon untuk ukuran pohon kecil, Rp 50.000/pohon untuk ukuran pohon sedang dan Rp 100.000 /pohon untuk ukuran pohon besar. Pohon Ukuran Kecil Sf = Rp 30.000/Rp 30.000 x 100% 160

= 100% Pohon Ukuran Sedang Sf = Rp 50.000/Rp 50.000 x 100% = 100% Pohon Ukuran Besar Sf = Rp 100.000/Rp 100.000 x 100% = 100% Bagian harga yang diterima oleh produsen tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri pada saluran ketiga pada ukuran pohon kecil, pohon sedang dan pohon besar, masing-masing 100% hal ini menunjukkan bahwa posisi produsen Usaha Kembang Asri dalam kondisi sangat baik. Kondisi ini terjadi karena produsen usaha Kembang Asri menjual tanaman hias pucuk merah kepada konsumen tanpa melalui lembaga perantara. Efesiensi Pemasaran Tanaman Hias Pucuk Merah. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efesiensi pemasaran tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri di Kota Palu pada ketiga bentuk saluran pemasaran menunjukkan bahwa saluran pertama memiliki biaya pemasaran sebesar Rp 1.699.996,20, dengan total nilai produk sebesar Rp 10.500.000. Saluran kedua memiliki biaya pemasaran sebesar Rp 1.300.000,80, dengan total nilai produk sebesar Rp 5.280.000. Saluran ketiga memliki biaya pemasaran sebesar Rp.1.299.999,- dengan total nilai produk sebesar Rp 6.840.000, hal ini menunjukkan bahwa antara saluran pertama, saluran kedua dan saluran ketiga, yang paling efesien adalah saluran pertama dimana nilai efesiensi pemasaran sebesar 16,19% dibandingkan dengan saluran kedua dan saluran ketiga yaitu 24,6% dan 19%. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan data dan hasil analisis yang telah diuraikan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Saluran pemasaran tanaman hias pucuk merah pada usaha Kebang Asri terdiri dari tiga saluran pemasaran yaitu : - Saluran pertama : Produsen Pedagang pengumul Pedagang pengecer konsumen - Saluran kedua : Produsen Pedagang Pengecer konsumen - Saluran ketiga : Produsen konsumen 2. Margin pemasaran dan margin total pemasaran pada setiap saluran pemasaran yaitu : - Saluran pertama mempunyai margin pemasaran sebesar Rp 20.000, untuk pohon kecil, Rp 20.000, untuk pohon sedang, Rp 30.000, untuk pohon besar. Margin total pada saluran pertama yaitu Rp 140.000 (3 Bulan 2 kali pembelian tanaman hias). - Saluran kedua mempunyai margin pemasaran sebesar Rp 10.000, untuk pohon kecil, Rp 10.000,- untuk pohon sedang, Rp 20.000, untuk pohon besar. Margin total pada saluran kedua yaitu Rp 80.000 (3 Bulan 2 kali pembelian tanaman hias). - Saluran ketiga tidak memiliki margin pemasaran, hal ini disebabkan karena tidak ada lembaga pemasaran yang terlibat didalamnya. Konsumen mendatangi langsung ketempat produsen untuk membeli langsung tanaman hias pucuk merah tersebut. 3. Bagian harga yang diterima oleh produsen tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri pada saluran pertama untuk ukuran pohon kecil, pohon sedang dan pohon besar yaitu 60%, 71,4% dan 76,9%. Bagian harga yang diterima pada saluran kedua untuk ukuran pohon kecil, pohon sedang dan pohon besar yaitu 75%, 83,3% dan 83,3%, sedangkan pada saluran ketiga bagian harga yang diterima produsen untuk ukuran pohon kecil, pohon sedang dan pohon besar, masing-masing adalah 100%. 4. Efesiensi dari ketiga saluran pemasaran tanaman hias pucuk merah pada usaha 161

Kembang Asri yaitu pada saluran pertama sebesar 16,19%, saluran kedua sebesar 24,60% dan saluran ketiga sebesar 19,00%, hal ini menunjukkan bahwa antara saluran pertama, saluran kedua dan saluran ketiga, yang paling efesien adalah saluran pertama, hal ini disebabkan karena nilai produk yang dipasarkan sebesar Rp 10.500.000, sedangkan pada saluran kedua dan saluran ketiga yaitu sebesar Rp 5.280.000, dan Rp 6.840.000. Saran Melalui penelitian ini, disarankan kepada para pelaku pemasaran tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri, untuk memilih dan menentukan saluran pemasaran yang lebih efesien dan menguntungkan, sehingga memberikan keuntungan kepada semua pihak yang terlibat dalam sistem pemasaran tanaman hias pucuk merah pada usaha Kembang Asri. DAFTAR PUSTAKA Anindita, A. 2004. Pemasaran Hasil Pertanian. Papyrus. Surabaya. Ikhsan, M. N., 2004. Tantangan Dan StrategiPengembangan Agrobisnis. Jurnal Ekonomi, Bisnis dan Akutansi 15: 45 51. Pratiwi. 2008. Analisis kinerja PT. Benar Flora Utama melalui pendekatan balance scorecard. Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 9 No. 3, November 2008. Santoso, B. Bambang. 2010. Pengantar Budidaya Tanaman Hias Dan Bunga. Mataram : Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Swasta, 2009. Konsep Pemasaran. Konsep Manajemen Supply Chain : Cara Baru Memandang Mata Rantai Penyediaan Barang. PT Grasindo Jakarta. Hermanto. B. 2003. Prospek Pengembangan Agribisnis Bunga Potong Di Kabupaten Karo. Jurnal Ekonomi, Vol 17, No 4, Oktober 2003.. 162

163