KAJIAN IKLIM PADA BENCANA BANJIR BANDANG SAMBELIA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, 20 JANUARI 2014 Hamdan Nurdin, David S, Imam Kurniawan I Wayan E.S Stasiun Klimatologi Kediri-Mataram I. Pendahuluan Banjir bandang kembali melanda pada wilayah Kabupaten Lombok Timur khususnya Kecamatan Sambelia pada tanggal 20 Januari 2014. Berdasarkan pengamatan curah hujan dari beberapa lokasi yang terkena banjir, terutama desa Belanting. Lokasi kejadian banjir II. Analisa Dinamika Atmosfer a. Analisis Angin (Streamline) Berdasarkan analisis angin (streamline) terlihat daerah pertemuan (ITCZ=Inter Tropical Convergence Zone) memanjang dari sepanjang Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Dengan arah dominan bergerak dari barat dengan kecepatan 10 20 Knot. Pada daerah pertemuan angin tersebut memicu terjadinya pertumbuhan
awan-awan konvektif yang berpotensi untuk terjadinya curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. b. Analisis Citra Satelit Dari hasil pantauan citra satelit pada tanggal 20 Januari 2014 pada jam 23.00 WITA hingga tanggal 21 Januari 2014 pada jam 02.00 WITA dini hari, dapat disimpulkan adanya pertumbuhan awan-awan konvektif/awan-awan hujan diatas daratan Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa secara menyeluruh. Kondisi awan awan tebal yang menyelimuti atas pulau Lombok dan pulau Sumbawa berasal dari massa udara yang bergerak dari daerah Jawa. c. Analisis OLR Berdasarkan analisis OLR dasarian II untuk wilayah Jawa, Bali dan NUSRA menunjukkan bahwa nilai OLR berada pada nilai kisaran antara 200 220 W/m² dengan nilai normal untuk wilayah Nusa Tenggara Barat OLR dasarian II Januari 2014 berada pada nilai 180-200 W/m², artinya adanya potensi pertumbuhan massa udara.
d. Madden-Jullian Oscillation (MJO) Berdasarkan prakiraan phase pergerakan MJO dari tanggal 14 hingga 22 Januaari 2014 menyimpulkan bahwa pusat atau fase MJO bergerak jauh diwilayah Western Pasific. Dalam kasus ini fase MJO tidak mempengaruhi kondisi atmosfer diwilayah Propinsi NTB.
e. Analisis Anomali Suhu Muka Laut Kondisi SST hingga Januari dasarian II Tahun 2014 di sekitar wilayah perairan Nusa Tenggara Barat berada pada kisaran nilai 28 ºC s/d 31 ºC, artinya menunjukkan bahwa potensi penguapan masih tinggi diatas wilayah perairan NTB, yang berpeluang meningkatnya pertumbuhan awan diatas wilayah NTB f. Analisis Curah Hujan Berdasarkan analisis data curah hujan di beberapa pos hujan kerjasama di sekitar Sembalun dan Sambelia terlihat bahwa intensitas hujan yang cukup tinggi terjadi pada tanggal 20 dan 21 Januari 2014. Pada pos hujan sembalun tanggal 20 dan 21 Janauari 2014 tercatat curah hujan 105mm dan 99 mm (*kriteria curah hujan ekstrim adalah > 100mm per hari). Sementara curah hujan di Sambelia tanggal 20 dan 21 Januari 2014 adalah 45 mm dan 2 mm. Meskipun curah hujan di wilayah sambelia tidak terlalu tinggi kejadian banjir bandang di wilayah sambelia lebih disebabkan atau dipicu oleh curah hujan yang tinggi di wilayah Sembalun. Berikut ini Tabel distribusi curah hujan di sekitar wilayah sembalun tanggal 18-22 Januari 2014 Tabel distribusi curah Hujan di Sekitar wilayah sembalun Tanggal 18-22 Januari 2014 POS HUJAN CURAH HUJAN (mm) 18-Jan-14 19-Jan-14 20-Jan-14 21-Jan-14 22-Jan-14 SAMBELIA 0 12 45 27.5 5.5 SEMBALUN 0 45 105 99 15 SENARU 40 34 42 152 125.5 BAYAN 37 58 62 15 20
CURAH HUJAN (mm) 200 150 100 50 0 DATA CURAH HUJAN TGL 18-22 JANUARI 2014 18-Jan-14 19-Jan-14 20-Jan-14 21-Jan-14 22-Jan-14 TANGGAL SAMBELIA SEMBALUN SENARU BAYAN Grafik Distribusi Curah Hujan Di Sekitar Wilayah Sembalun Tanggal 18-22 Januari 2014 Grafik Perbandingan Curah Hujan Dasarian II Januari 2014 Terhadap Normal Dasarian II Periode 1981-2010 Berdasarkan grafik perbandingan curah hujan dasarian II januari 2014 terhadap normal dasarian II periode 1981-2010, terlihat bahwa di lima ZOM wilayah NTB mendapatkan curah hujan jauh lebih tinggi dari rata-ratanya. Hal ini pula yang terjadi di wilayah Sembalun (zom 226 ). Curah hujannya mencapai 200mm dalam 10 hari kondisi ini di tenggarai sebagai slah satu pemicu terjadinya bencana banjir bandang di kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur. Kesimpulan : Berdasarkan hasil kajian dari segi cuaca dan iklim bisa disimpulkan bahwa curah hujan yang lebat yang mencapai 200mm dalam 10 hari didaerah sembalun daerah perbukitan di atas Sambelia tenggarai sebagai salah satu pemicu terjadinya bencana banjir bandang di kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
DOKUMENTASI KEJADIAN BANJIR Sumber : http://manwpuyung.wordpress.com/category/banjir-lombok-timur/ Sumber : http://lomboktimurkab.go.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=2742
Sumber : http://www.antarantb.com/berita/25746/917-warga-sambelia-lombok-timurmengungsi-akibat-banjir-bandang Sumber : http://lomboktoday.co.id/read/2014/01/21/banjir-terjang-tiga-desa-di-sambelia.html