BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Rasio Likuiditas a. Hasil analisis Loan to Deposit Ratio (LDR), kinerja keuangan Bank Mandiri dapat dikatakan kurang baik karena rata-rata LDR sebesar 75,77%. Nilai LDR ini tidak memenuhi ketentuan standar Bank Indonesia sebesar 78% hingga 100%. Kinerja keuangan Bank Mandiri tahun 2010-2014 dilihat dari Loan to Asset Ratio (LAR) dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 59,84%. Nilai LAR ini dikatakan sehat menurut standar ketentuan Bank Indonesia karena tidak melebihi 80%. b. Hasil analisis LDR, kinerja keuangan Bank BTN tahun 2010-2014 dikatakan kurang baik karena rata-rata LDR sebesar 112,33% melebihi standar ketentuan Bank Indonesia 75% hingga 100%. Kinerja keuangan Bank BTN tahun 2010-2014 dilihat dari LAR dapat dikatakan cukup karena rata-rata LAR sebesar 70,81% tidak memenuhi standar ketentuan Bank Indonesia yaitu kurang dari 80%. c. Hasil analisis LDR, kinerja keuangan Bank BNI tahun 2010-2014 dapat dikatakan baik. Nilai rata-rata LDR sebesar 78,23% sudah memenuhi
standar ketentuan Bank Indonesia yaitu lebih dari 78% kurang dari 100%. Kinerja keuangan Bank BNI tahun 2010-2014 dilihat dari LAR dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 59,37%. Nilai LAR ini sudah memenuhi standar ketentuan Bank Indonesia kurang dari 80%. d. Hasil analisis LDR, kinerja keuangan Bank BRI dapat dikatakan baik karena rata-rata LDR Bank BRI sebesar 80,29%. Nilai LDR ini telah memenuhi standar ketentuan Bank Indonesia yaitu lebih dari 75% hingga kurang dari 100%. Kinerja keuangan Bank BRI tahun 2010-2014 dilihat dari LAR sudah baik karena nilai rata-rata sebesar 64,58%. Nilai LAR ini sudah memenuhi kriteria Bank Indonesia kurang dari 80%. Tabel 1.5 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas Bank BUMN LDR Nama Bank Mandiri BTN BNI BRI 75.77% 112.33% 78.23% 80.29% Ketentuan BI 78% LDR < 100% Kurang Baik Kurang Baik Baik Baik LAR 59.84% 70.81% 59.37% 64.58% Ketentuan BI < 80% Baik Baik Baik Baik Sumber: Data Sekunder (diolah) 69
2. Bersadarkan Rasio Rentabilitas a. Hasil analisis Return On Asset (ROA), kinerja keuangan Bank Mandiri tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 3,23%. Nilai rata-rata ini telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 1,22%. Kondisi kinerja keuangan Bank Mandiri pada tahun 2010-2014 dilihat dari Return On Equity (ROE) dikatakan baik karena rata-rata ROE sebesar 20,12%. Nilai rata-rata ini telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 17,5%. b. Hasil analisis Return On Asset (ROA), kinerja keuangan Bank BTN tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 1,59%. Nilai ratarata ini telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 1,22%. Kinerja keuangan Bank BTN pada tahun 20120-2014 dilihat dari Return On Equity (ROE) dapat dikatakan kurang baik karena nilai rata-rata ROE sebesar 10,24%. Nilai rata-rata ini tidak memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 17,5%. c. Hasil analisis Return On Asset (ROA, kondisi kinerja keuangan Bank BNI tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 2,71% telah memenuhi standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 1,22%. Kondisi kinerja keuangan Bank BNI tahun 2010-2014, dilihat dari ROE dapat dikatakan kurang baik karena nilai rata-rata sebesar 17,00%. Nilai rata-rata ini tidak memenuhi kreiteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 17,5%. 70
d. Hasil analisis Return On Asset (ROA), kondisi kinerja keuangan Bank BRI pada tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 4,16%. Nilai ROA ini dikatakan baik sesuai kriteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia karena lebih dari 1,22%. Bank BRI mempunyai rata-rata tertinggi dari ke tiga Bank BUMN. Kondisi kinerja keuangan Bank BRI pada tahun 2010-2014, diliihat dari ROE dapat dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 31,51% telah memenuhi yang ditetapkan Bank Indonesia lebih dari 17,5%. Nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa kinerja Bank BRI paling baik diantara ketiga bank BUMN lainya. Tabel 1.6 Hasil Perhitungan Rasio Rentabilitas Bank BUMN ROA Nama Bank Mandiri BTN BNI BRI 3.23% 1.59% 2.71% 4.16% Ketentuan BI 1,22% ROE Baik Baik Baik Baik 20.12% 13.47% 17.00% 31.51% Ketentuan BI 17,5% Baik Kurang Baik Kurang Baik Baik Sumber: Data Sekunder (diolah) 71
3. Berdasarkan Rasio Solvabilitas a. Hasil analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), kondisi kinerja keuangan Bank Mandiri pada tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata CAR sebesar 16,61%. Nilai CAR tersebut telah memenuhi kriteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 8%. b. Hasil analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), kinerja keuangan Bank BTN pada tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 17,26%. Nilai CAR tersebut telah memenuhi kriteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 8%. c. Hasil analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), kinerja keuangan Bank BNI pada tahun 2010-2014 dikatakan baik karena rata-rata CAR sebesar 18,06%. Nilai CAR ini telah memenuhi kriteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 8%. Hasil analisis Capital Adequacy Ratio (CAR), kinerja keuangan Bank BRI pada tahun 2010-2014 dikatakan baik karena nilai rata-rata sebesar 16,53%. Nilai CAR tersebut telah memenuhi kriteria standar yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu lebih dari 8%. Tabel 1.7 Hasil Perhitungan Rasio Solvabilitas Bank BUMN CAR Nama Bank Mandiri BTN BNI BRI 16.61% 17.26% 18.06% 16.53% Ketentuan BI 8% Baik Baik Baik Baik Sumber: Data Sekunder (diolah) 72
4.2 Saran Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan selama periode 2010-2014 penulis memberikan saran-saran yang dapat dipergunakan dalam meningkatkan kinerja keuangan Bank BUMN antara lain: 1. Berdasarkan Rasio Likuiditas Diharapkan kepada pihak manajemen Bank Mandiri, BTN, BNI, dan BRI untuk menjaga likuiditasnya supaya tetap berada dalam ketentuan Bank Indonesia. Bank BUMN harus mempertahankan bahkan meningkatkan kinerja keuangannya disarankan untuk beroperasi secara optimal. Peningkatan penyaluran kredit perlu diimbangi dengan penghimpunan dana pihak ketiga agar tingkat likuiditas bank lebih baik. Persaingan yang semakin ketat menuntut pengelolaan manajemen perusahaan yang baik untuk dapat bertahan di industri perbankan. 2. Berdasarkan Rasio Rentabilitas Diharapkan kepada pihak manajemen Bank BUMN untuk menjaga rentabilitas yang terdiri dari ROA dan ROE sesuai dengan standar ketentuan Bank Indonesia. Bank BRI mempunyai nilai rata-rata ROA dan ROE tertinggi dari ketiga Bank BUMN lainya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi keuangannya benar-benar kuat dan harus dipertahankan. Jumlah aset yang besar tersebut hendaknya dapat diberdayakan secara efisien dan efektif mungkin oleh manajemen guna mengoptimalkan laba perusahaan karena tingkat efisiensi manajemen dalam menghasilkan laba yang dilihat dari jumlah aset yang dimiliki. 73
3. Berdasarkan Rasio Solvabilitas Diharapkan kepada pihak manajemen Bank BUMN untuk tetap menjaga kualitas permodalannya, dengan menjalin hubungan baik dengan para pemegang saham dan mempertahankan perolehan laba/rugi supaya tetap berada pada ketentuan Bank Indonesia yaitu minimal 8%. 4. Berdasarkan Hasil Perbandingan Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas Kinerja Keuangan Bank BUMN Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas Bank BTN memiliki likuiditas paling redah dibandingkan bank lain. Diharapkan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk memperhatikan LDR yang melebebihi ketentuan Bank Indnesia. Bank perlu memperhatikan jumlah kredit yang diberikan terlalu besar. Bank dapat mengurangi atau mengendailkan kredit yang diberikan dengan tidak memberikan lagi pinjaman kepada nasabah-nasabah yang bermasalah dengan kredit. Hasil analisis rasio rentabilitas Bank BTN memiliki kinerja keuangan paling rendah dibandingkan Bank BUMN lainya. Diharapkan kepada pihak manajemen Bank BTN untuk lebih mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sgar dapat dihasilkan sebagai laba dan dapat meningkatkan keuntungan bagi bank. Berdasarkan rasio solvabilitas keempat Bank BUMN sudah dikatakan baik karena telah memenihi standar BI. Capital Adequency Ratio (CAR) paling rendah dimiliki oleh bank Mandiri dan paling tinggi Bank BNI. 74