BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melonjak dengan tinggi dan cepat, khususnya kebutuhan listrik bagi rumah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu keharusan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik yang

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN BERDASARKAN GOLONGAN TARIF JARINGAN DISTRIBUSI RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Keadaan atau kejadian-kejadian pada masa yang akan datang tidaklah akan selalu sesuai dengan yang diharapkan, oleh karena itu perlu dilakukan suatu

APLIKASI MATLAB UNTUK PERAMALAN BEBAN JARINGAN DISTRIBUSI DI UPJ RANDUDONGKAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini, peran listrik sebagai salah satu bentuk energi sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN SKALA KECIL DI GEDUNG BERTINGKAT

STUDI PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK TAHUN WILAYAH KOTA PADANG SIDIMPUAN DENGAN METODE GABUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini di kehidupan sehari-hari. Hampir seluruh manusia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pramudiani Ayu Prihastiti, 2015

PERANAN AUDIT OPERASIONAL DALAM MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA OPERASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat akan listrik tidak sebanding dengan kecepatan pertumbuhan daya listrik

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat terpenuhi secara terus menerus. mengakibatkan kegagalan operasi pada transformator.

I. PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi penting yang dibutuhkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, yang kemudian digunakan untuk beragam fungsi dalam kehidupan. Listrik

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari. Selain itu ketenagalistrikan akan mempengaruhi laju perekonomian dari berbagai

Politeknik Negeri Sriwijaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang produksi, penelitian dan riset, bidang pertahanan dan keamanan, bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

2015, No Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5530); 3. Peraturan Pemerintah Nomor tentang Kebijakan Energi Nasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di jaman modern seperti sekarang ini, listrik menjadi kebutuhan yang amat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PLN Dari 1973 Sampai 2005

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi kelistrikan yang menyentuh kehidupan sehari-hari maupun

BAB I PENDAHULUAN. memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1% dan akan. mengalami peningkatan menjadi sebesar 5,2% pada tahun 2015.

PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA USAHA PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. apabila terjadi gangguan di salah satu subsistem, maka daya bisa dipasok dari

Analisa Perkiraan Energi Menggunakan Metode Koefisien Energi. (Studi Kasus : PT.PLN (PERSERO) Area Gorontalo)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. daya listrik dipengaruhi oleh banyak faktor. Diantaranya adalah kualitas daya

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, baik melalui

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin meningkatnya penggunaan energi sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Sejalan dengan itu perusahaan berusaha melakukan perbaikan atau

BAB I PENDAHULUAN. tenaga listrik karena berperan dalam penyediaan energi listrik yang sangat

PERHITUNGAN LAJU KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK DI KABUPATEN SOLOK MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN DELPHI

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. itu susut pada sistem jaringan tersebut perlu diperhitungkan lebih teliti.

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di seluruh Indonesia. Melalui mutu pelayanan dan keamanan yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan listrik yang berada paling dekat dengan konsumen (mayarakat).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi telah mencakup pada prinsip pengembangan usaha kepada

BAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,

BAB I PENDAHULUAN. akhir abad 19 ini sangatlah vital untuk menunjang kebutuhan hidup sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. masih ditopang oleh impor energi, khususnya impor minyak mentah dan bahan

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

4. GAMBARAN UMUM 4.1 Pertumbuhan Ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) merupakan Perusahaan Listrik di Indonesia dan satu- satunya

Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang. peranan sangat vital dalam menggerakkan semua aktivitas ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan bisnis semakin ketat menuntut setiap

BAB I PENDAHULUAN. energi listrik juga semakin meningkat. Hal ini menciptakan peluang dalam

BAB I PENDAHULUAN. ini, pemenuhan pelayanan berkualitas bagi perusahaan kemudian tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

PERBANDINGAN METODE GABUNGAN DAN METODE KECENDERUNGAN (REGRESI LINIER) UNTUK PRAKIRAAN KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK WILAYAH SUMATERA UTARA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. karena sampai sekarang ini masih banyak kasus yang timbul mengenai perlindungan terhadap

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Dalam melakukan transaksi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. satu perhatian besar dari berbagai negara-negara di dunia. Sumber daya energi

- 3 - Nomor 05 Tahun 2014 tentang Tata Cara Akreditasi dan

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

BAB 1 PENDAHULUAN. ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini diatur dalam UU No 15 tahun Tentang Ketenaga-listrikan pada pasal 1 yang berbunyi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zenny Jaelani, 2013

Yuningsih Akili 1 Yasin Mohamad 2. Abstrak

Mahasiswa, 28 Mei Juni Perlindungan hukum..., Dea Melina Nugraheni, FHUI, 2009 Universitas Indonesia. 3 Ibid., hal. 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

PENDAHULUAN. setiap kegiatan baik di rumah tangga maupun industri. orang, didapatkan oleh perusahaan penyedia layanan jasa. Dalam pengertianya,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan akan penyediaan energi listrik sebagai sarana penunjang

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Menurut RUPTL PT. PLN , antara tahun 2008 dan 2012,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Listrik merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

Kata kunci: beban GI, perkiraan, regresi linier berganda

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 16/PUU-XIV/2016 Subsidi Energi (BBM) dan Subsidi Listrik dalam UU APBN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PRAKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK PROPINSI BALI SAMPAI TAHUN 2018 DENGAN METODE REGRESI BERGANDA DERET WAKTU

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kehidupan masyarakat, baik pada sektor rumah tangga, penerangan,

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan Jaringan) Bandung adalah perusahaan jasa penyedia tenaga listrik yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Seiring dengan kemajuan teknologi, permasalahan pada dunia listrik sering terjadi salah satunya pada kebutuhan energi listrik. Kebutuhan energi listrik yang semakin bertambah setiap tahunnya seiring dengan penambahan konsumen, pertumbuhan bisnis, industri, dan lain sebagainya. Sehingga diperlukan peramalan energi listrik untuk mengantisipasi kekurangan kebutuhan energi listrik itu di masa yang akan datang. Ketergantungan dalam pemakaian tenaga listrik pada saat ini sangat tinggi, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan, tetapi juga untuk mendukung kegiatan ekonomi. Kecendruangan pada saat ini, peningkatan kebutuhan energi listrik tidak seiring dengan peningkatan penyediaan energi listrik, dimana kapasitas daya terpasang masih tetap, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pendukungnya. Akibat yang ditimbulkan adalah seringnya terjadi pemadaman aliran listrik, khususnya pada jam-jam beban puncak, hal ini disebabkan oleh beban pemakaian melebihi daya yang tersedia [1]. Kondisi ini mengharuskan dilakukannya pengembangan pembangkit, sistem kontrol, dan proteksi, serta sistem transmisi dan distribusi konsumen.

Pembangunan pusat-pusat tenaga listrik serta jaringan transmisi dan distribusinya memerlukan investasi yang besar dan waktu yang lama dibandingkan dengan pembangunan industri lainnya. Untuk itu peramalan kebutuhan energi listrik perlu diadakan sebagai salah satu pedoman perencanaan pengembangan industri listrik. Dalam sistem kelistrikan, estimasi ketersediaan daya listrik sangat dibutuhkan untuk memperkirakan dengan tepat besar daya listrik untuk melayani beban dan kebutuhan energi dalam distribusi energi listrik dimasa yang akan datang [2]. Bila peramalan tidak tepat akan menyebabkan tidak cukupnya kapasitas daya yang disalurkan guna memenuhi kebutuhan beban, sebaliknya jika peramalan beban terlalu besar maka akan menyebabkan kelebihan kapasitas pembangkit sehingga menyebabkan kerugian. Perkembangan Kota Bukittinggi cukup pesat, dikarenakan Kota Bukittinggi merupakan kota wisata dan pusat perbelanjaan. Dapat dilihat dengan pertambahan wisatawan setiap tahun dan pertambahan pendapatan asli daerah yang meningkat. Hal ini berpengaruh pada pertambahan penduduk, perluasan wilayah, serta pembangunan sarana publik, sehingga dipastikan kebutuhan energi listrik akan semakin bertambah. Dengan adanya peramalan terhadap kebutuhan energi listrik maka dapat diketahui besarnya kebutuhan energi listrik untuk setiap segmentasi pelanggan PLN di Kota Bukittinggi sekaligus dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam melakukan perencanaan pemenuhan kebutuhan energi listrik masyarakat Kota Bukittinggi di masa yang akan datang.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang ini, maka dapat dirumuskan bahwa: 1. Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi dan kontribusi terhadap pertumbuhan energi listrik di Kota Bukittinggi masih belum bisa ditentukan dengan tepat, 2. Tingkat kebutuhan energi listrik Kota Bukittinggi dimasa yang akan datang masih belum diketahui, sehingga dibutuhkan peramalan agar menghindari terjadinya kekurangan pasokan energi listrik. 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan tugas akhir ini antara lain: 1. Menentukan faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi energi listrik masyarakat Kota Bukittinggi, 2. Meramalkan kebutuhan energi listrik Kota Bukittinggi dalam kurun waktu sepuluh tahun dimulai dari tahun 2015 hingga 2025. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1. Sebagai salah satu pedoman dalam melakukan perencanaan pemenuhan kebutuhan energi listrik di Kota Bukittinggi untuk masa yang akan datang 2. Memberikan pedoman bagi pemerintah daerah Kota Bukittinggi dalam menetapkan strategi kebijakan pengembangan listrik daerah. 1.5 Batasan Masalah Agar masalah yang akan dibahas menjadi jelas dan tidak banyak menyimpang dari topik yang akan dibahas, maka dalam penulisan tugas akhir ini penulis menekankan bahwa hal yang akan dibahas adalah pertumbuhan kebutuhan energi dianggap normal, artinya mengabaikan kemungkinan terjadinya inflasi, melonjaknya harga BBM, bencana alam, konflik/perang, dalam sistem kemasyarakatan selama prakiraan yang dapat mempengaruhi konsumsi energi listrik. 1.6 Metode Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini antara lain adalah : Studi literatur, data historis kebutuhan energi listrik yang dilayani PT. PLN (Persero) Area Kota Bukittinggi, prakiraan pertumbuhan penduduk penduduk dan Produk Domestik Regional Bruto. 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas mengenai latar belakang, tujuan penulisan, manfaat penulisan, batasan masalah, dan sistematika penulisan untuk memberikan gambaran umum mengenai penulisan tugas akhir ini. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dibahas mengenai dasar-dasar teori dan metoda yang digunakan untuk prakiraan kebutuhan energi listrik BAB III METODE PENELITAN Pada bab ini akan di uraikan tentang langkah-langkah penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan di uraikan tentang perhitungan dan analisa data sehingga didapat prakiraan kebutuhan energi listrik Kota Bukittinggi untuk tahun 2015 s/d 2025. BAB V KESIMPULAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulisan tugas akhir ini.