AJARAN ETIKA JAWA DI PADEPOKAN PAYUNG AGUNG CILACAP

dokumen-dokumen yang mirip
CERITA RAKYAT GUNUNG SRANDIL DI DESA GLEMPANG PASIR KECAMATAN ADIPALA KABUPATEN CILACAP (TINJAUAN FOLKLOR)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan lingkungan sosial pertama anak, tempat anak meniru

BENTUK DAN MAKNA SIMBOLIK KESENIAN KUBRO DI DESA BANGSRI KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

Pola Perilaku Agama Kejawen Padepokan Bedogol Desa Sidaurip Kecamatan Binangun Kabupaten Cilacap

Persepsi Masyarakat terhadap Kirab Budaya dalam Nawu Sendhang Seliran di Mataram Islam Sayangan Jagalan Banguntapan Bantul

NILAI BUDAYA DALAM NOVEL SINDEN KARYA PURWADMADI ADMADIPURWA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP UPACARA MERTI DESA DI DESA CANGKREP LOR KECAMATAN PURWOREJO KABUPATEN PURWOREJO

TRADISI SEDHEKAH LAUT DI DESA KARANG DUWUR KECAMATAN AYAH KABUPATEN KEBUMEN ( ANALISIS MAKNA DAN FUNGSI)

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Tradisi Menguras Sumur Di Pemandian Air Panas Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen

RPP PPKn Kurikulum 2013 Kelas VII

MITOS PESAREAN MBAH DAMARWULAN DALAM TRADISI SELAMETAN SURAN DI DESA SUTOGATEN KECAMATAN PITURUH KABUPATEN PURWOREJO

Prosesi Dan Makna Simbolik Upacara Tradisi Wiwit Padi di Desa Silendung Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo

Nilai Moral dalam Serat Kartawiyoga karya Ki Reditanaya dan Relevansinya dengan Kehidupan Sekarang

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan BAB I

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

KAJIAN NILAI MORAL TEMBANG MACAPAT DALAM BUKU MÉGA MENDUNG KARANGAN TÉDJASUSASTRA DAN RELEVANSINYA DENGAN KEHIDUPAN SEKARANG

Kajian Folklor Tradisi Nglamar Mayit di Desa Sawangan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. disimpulkan bahwa tokoh masyarakat di Kelurahan Tanjung Gusta Kecamatan

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PERANCANGAN KOMIK UNGGAH-UNGGUH DI DIY BERJUDUL ORA ILOK!

Oleh: Ratna Lestari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

BAB III METODE PENELITIAN

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DI KALANGAN REMAJA (Studi Kasus pada Remaja Masjid di Desa Tanjungsari Kecamatan Tersono Kabupaten Batang)

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1

Panggih Cahyani Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

BAB III. Metode Penelitian

Eksistensi Penggunaan Ragam Bahasa Jawa Krama Pada Anak Usia 9-10 Tahun di Desa Tanjunganom Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI MORAL SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA DALAM ETIKA PROFESI GURU DI SMP NEGERI 2 BOYOLALI

KETAATAN HUKUM PETUGAS PARKIR (Studi Kasus pada Petugas Parkir Pasar Gedhe Hardjonagoro Surakarta)

Oleh: Halimah Wahyuningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Sarjana S-1

PEMBINAAN KARAKTER RELIGIUS PADA EKS PEKERJA SEKS KOMERSIAL (Studi Kasus di Balai Rehabilitasi Sosial Wanita Utama Surakarta)

Oleh: Ashudi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Kata Kunci: Berbicara, Unggah-Ungguh Bahasa Jawa, Bermain Peran

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB III METODE PENELITIAN

Pola Perilaku Spiritual dalam Kelompok Kebatinan Santri Garing di Desa Kajoran Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen

NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM FILM CINTA SUCI ZAHRANA SUTRADARA CHAERUL UMAM DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

2015 KAJIAN NILAI-NILAI BUDAYA UPACARA ADAT NYANGKU DALAM KEHIDUPAN DI ERA MODERNISASI

Cerita Rakyat Goa Menganti di Desa Karangduwur Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen (Kajian Folklor)

BAB III METODE PENELITIAN

a. Hakekat peradaban manusia Koentjaraningrat berpendapat bahwa kata peradaban diistilahkan dengan civilization, yang biasanya dipakai untuk menyebut

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: RATIH SILVIANA A

PENGEMBANGAN SIKAP TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DI KALANGAN REMAJA ( studi kasus kegiatan rohis di SMA Negeri 3 Surakarta tahun pelajaran 2012/2013)

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

FEMINISME TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KEMBANG ALANG- ALANG KARYA MARGARETH WIDHY PRATIWI

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEGIATAN KEPRAMUKAAN (Studi Kasus Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dapat dimanfaatkan oleh peneliti. 1 Pemilihan lokasi atau site selection

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

BAB III METODE PENELITIAN. bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST

BENTUK DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI GUYUBAN BAGI KEHIDUPAN MASYARAKAT DESA PASIR AYAH KEBUMEN

(Analisis Isi 2014/2015) persyaratan. Sarjana S-1. Diajukan Oleh: A

Analisis Butir Soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Kelas VIII SMP Negeri 2 Sruweng Kebumen Tahun Pelajaran 2014/2015

TOLERANSI UMAT ISLAM TERHADAP UPACARA AGAMA HINDU DI CANDI CETHO DUSUN CETHO DESA GUMENG KECAMATAN JENAWI KABUPATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN

NILAI RELIGIUS NOVEL API TAUHID KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari banyak pulau

Analisis Struktural Objektif Cerita Sambung Rembulan Wungu Karya Ardini Pangastuti dalam Majalah Djaka Lodang Edisi Maret-Juli 2011

Nilai Pendidikan Moral dalam Serat Pamorring Kawula Gusti dan Relevansinya dalam Kehidupan Sekarang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan

Etika dan Estetika Tembang Campursari Album VCD Karaoke Hits Campursari Volume 2 Oleh Cak Diqin

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA

PERATURAN DESA KIARASARI NOMOR 1 TAHUN 2001 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA KIARASARI

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat beberapa tempat lapangan Futsal. Sebagai sasaran penelitian ini lokasi

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS VI SD NEGERI 2 DANGURAN KLATEN SELATAN TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. bebagai fenomena yang sedang diteliti dan dianalisis. 54 Seorang peneliti yang. A. Pendekatan dan jenis penelitian

KEBIASAAN MEROKOK PADA REMAJA DALAM PERSPEKTIF NORMA KESOPANAN. (Studi Kasus di Desa Klego, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali) NASKAH PUBLIKASI

NILAI MORAL NOVEL BULAN KARYA TERE LIYE DAN RENCANA PEMBELAJARANNYA DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION DI KELAS XI SMA

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian lapangan berarti

CERITA RAKYAT DEWI SRITANJUNG SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI KEARIFAN LOKAL

NILAI AKHLAK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL IBUKU TAK MENYIMPAN SURGA DI TELAPAK KAKINYA KARYA TRIANI RETNO A. DAN SKENARIO PEMBELAJRANNYA DI KELAS XII SMA

PENGGUNAAN BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 8 DAN 9 TAHUN DI DESA LUNDONG KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

PENGUATAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN PELANGGARAN NORMA AGAMA. (Studi Kasus di MTs Mahadul Muta alimin Katerban

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Struktural Novel Rangsang Tuban Karya Padmasusastra dan Pembelajarannya di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. objeknya manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. tutur. Kegiatan berinteraksi antara penutur dan mitra tutur dapat berupa dialog

PERANAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENANAMKAN SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI SURAKARTA II TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 17 TAHUN 2001 PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.kegiatan ilmiah tersebut

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

AJARAN ETIKA JAWA DI PADEPOKAN PAYUNG AGUNG CILACAP Oleh : Dewi Sri Wardani program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa dewisriwardani@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan (1) bagaimanakah ajaran-ajaran etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung Cilacap, (2) bagaimanakah pendidikan informal tentang etika Jawa yang berlangsung di Padepokan Payung Agung Cilacap. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian yaitu di Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap. Sumber data yang dipakai yaitu sumber data primer. Dalam teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen dalam penelitian adalah peniliti sendiri dengan dibantu handphone untuk merekam wawancara dan kamera digital untuk dokumentasi gambar. Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis kualitatif. Validitas data yaitu menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa: (1) ajaran-ajaran etika Jawa yang disampaikan di Padepokan Payung Agung Cilacap, yaitu (i) kejujuran dan bakti pada orang tua, (ii) sopan santun, tepa slira, andhap asor, wani ngalah bakal luhur wekasanipun, (iii) sabar, narima, tawakal, (iv) eling lan waspada, (v) tidak sewenang-wenang, (vi) laras, lurus, leres, (vii) keguyuban, kerukunan, dan kegotong royongan. 2) metode pendidikan informal tentang ajaran etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung Cilacap yaitu menggunakan metode ceramah yang dilaksanakan secara (i) rutin (sarasehan) malam Sabtu Pon yaitu hari weton dari guru Padepokan Payung Agung, (ii) secara insidental (sewaktu-waktu). Kata Kunci: ajaran, etika jawa, padepokan payung agung Pendahuluan Etika adalah keseluruhan dari norma dan penilaian yang kemudian dipergunakan oleh masyarakat yang bersangkutan untuk mengetahui bagaimana manusia seharusnya bertindak dalam menjalankan kehidupannya (Magnis Suseno (2001 : 6). Dalam lingkungan masyarakat Jawa terdapat suatu norma yang menjadi patokan atau landasan dalam bersikap dan berperilaku bagi orang Jawa dalam bergaul di lingkungan masyarakat Jawa, yang disebut etika Jawa. Etika berperan penting dalam kehidupan masyarakat yaitu sebagai sarana untuk dijadikan landasan tingkah laku warga masyarakat agar selalu terdapat keselarasan tata pergaulan dalam masyarakat. Namun, khususnya etika Jawa pada era globalisasi dan modernisasi sebagian mulai berubah. Percampuran samar-samar antara budaya barat dan budaya timur (khususnya budaya Jawa secara berangsur-angsur telah menjauhkan sebagian masyarakat Jawa dengan etika Jawa). Sehubungan dengan hal tersebut keberadaan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 69

suatu lembaga yang dapat menjadi tempat pembelajaran nilai-nilai budaya Jawa termasuk di dalamnya etika Jawa dirasakan perlu dipertahankan. Lembaga semacam itu di antaranya terdapat di Desa Banjarsari, Kecamatan Nusawungu, Kabupaten Cilacap yang bernama Padepokan Payung Agung. Ajaran-ajaran tentang etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung banyak diminati karena di zaman sekarang ini jarang ditemukan lembaga di masyarakat Jawa yang masih mempertahankan budaya, adat istiadat, dan tata cara berperilaku sebagai orang Jawa, sehingga hal ini menjadi daya tarik peneliti memilih Padepokan Payung Agung sebagai objek penelitian terkait ajaran etika Jawa. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ajaran etika Jawa di Padepokan Payung Agung Cilacap adalah untuk mengetahui: (1) untuk mengetahui nilai-nilai ajaran etika Jawa yang disampaikan di Padepokan Payung Agung Desa Banjarsari Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap, (2) untuk mengetahui metode pendidikan informal tentang ajaran etika Jawa di Padepokan Payung Agung Desa Banjarsari Kecamatan Nusawungu Kabupaten Cilacap. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian tentang ajaran etika Jawa di Padepokan Payung Agung Cilacap adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang menggunakan data berupa kata-kata, gambar, dan bukan angkaangka. Data yang dimaksud untuk memberikan gambaran penyajian laporan, data berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, catatan atau memo, buku-buku penunjang dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2011: 11 ). Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang ajaran etika Jawa dan menjelaskan pelaksanaan pendidikan informal tentang etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung Cilacap. Menurut Sugiyono (2010: 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah diolah Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 70

(Moleong, 2011: 168). Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri dan dengan menggunakan alat bantu berupa kertas dan alat-alat tulis untuk mencacat data. Alat bantu lainnya dalam penelitian ini adalah menggunakan handphone untuk merekam hasil wawancara dan kamera untuk pendokumentasian data. Teknik analisis data adalah proses dalam mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam sebuah pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan rumusan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data (Ismawati, 2011: 20). Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara interaktif dan terus menerus sampai tuntas. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pembahasan difokuskan pada (1) banyak warga masyarakat di Kabupaten Cilacap yang tidak mengetahui ajaran-ajaran etika Jawa; (2) pentingnya wadah untuk berlangsungnya pendidikan informal dalam rangka meningkatkan pendidikan etika Jawa kepada masyarakat di Kabupaten Cilacap. Pembahasan tersebut dibagi menjadi dua rumusan masalah, yaitu (1) bagaimanakah ajaran-ajaran etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung Cilacap; (2) bagaimanakah pendidikan informal tentang etika Jawa yang berlangsung di Padepokan Payung Agung Cilacap. 1. Ajaran-ajaran Etika Jawa yang ada di Padepokan Payung Agung Cilacap a. Kejujuran dan bakti pada orang tua Kejujuran dan bakti kepada orang tua (ayah ibu) merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan hidup. Di samping itu, juga tidak boleh meninggalkan adat Jawa. Adat Jawa yang dimaksud adalah puasa pada hari kelahiran (dalam istilah Jawa yaitu poso weton). Ada keyakinan bahwa dengan puasa di setiap hari kelahirannya, maka akan terkabul apa yang diinginkan atau dicita-citakan dan khususnya akan selamat hidupnya. b. Sopan santun, tepa slira, andhap asor, wani ngalah bakal luhur wekasane Sopan santun, tepa slira, andhap asor, serta ajaran yang diistilahkan dengan kata-kata wani ngalah bakal luhur wekasane. Sikap-sikap tersebut merupakan etika yang seharusnya dipegang teguh dan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 71

dilaksanakan oleh orang Jawa dalam kehidupannya di lingkungan masyarakat. Dengan perilaku yang menunjukkan sikap sopan santun (tata krama), tepa slira (toleransi), andhap asor (rendah hati) dapat mengantarkan orang pada ketenteraman, kemuliaan, dan kebahagiaan hidup. c. Sabar, narima, tawakal Sabar, narima, tawakal sangat diperlukan untuk mencapai kebahagiaan hidup. Sabar terkait dengan upaya yang dilakukan untuk mencapai sesuatu dengan mengikuti kaidah yang ada atau dengan cara yang baik. Narima maksudnya mau menerima hasil dari apa yang telah diusahakan apapun hasilnya. Tawakal berarti memasrahkan diri kepada Yang Memiliki Hidup. Manusia hanya menjalani hidup sesuai titah-nya, hanya mampu mengusahakan yang terbaik namun tidak mampu atau kuasa menentukan hasilnya. d. Eling lan waspadha Eling lan waspada, yang terkait dengan pepatah sakbeja-bejane wong, kang eling lan waspada, yang artinya adalah bahwa orang yang paling beruntung adalah orang yang selalu ingat pada Tuhan dan berhatihati dalam setiap tindakannya. Kata eling adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti ingat maksudnya ingat pada Dzat Yang Maha Hidup dan Yang Menghidupkan. Kata waspadha adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti hati-hati, maksudnya hati-hati dalam bertingkah laku ataupun bertutur kata. e. Tidak sewenang-wenang Tidak sewenang-wenang, merupakan manifestasi dari perilaku yang mengutamakan ajaran-ajaran di atas dengan menyadari bahwa manusia dapat hidup karena diberi kewenangan hidup oleh Tuhan. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 72

f. Laras, lurus, leres Laras, lurus, leres, maksudnya dalam berperilaku jangan sampai melanggar hukum agama, hukum negara serta pesan-pesan atau nasihat orang tua. g. Keguyuban, Kerukunan dan Kegotong royongan Keguyuban, kerukunan, dan kegotong royongan ketiganya saling berkaitan. Keguyuban yaitu bersatu padunya seluruh elemen dalam masyarakat yang menciptakan kerukunan diantara masyarakat baik rumah tangga, lingkungan maupun paham yang berbeda. Keguyuban dan kerukunan ini yang akan mendorong warga masyarakat untuk memiliki rasa kegotong royongan yakni bersama-sama dalam mencapai kesejahteraan hidup lahir batin. 2. Pendidikan informal tentang Etika Jawa yang berlangsung di Padepokan Payung Agung Cilacap Pendidikan informal tentang etika Jawa di Padepokan Payun Agung disampaikan oleh Rama Ali dan Ibu Warsini selaku guru di Padepokan Payung Agung Cilacap dengan menggunakan metode ceramah. Proses pelaksanaannya dibagi menjadi dua, yaitu secara rutin berupa sarasehan (pertemuan yang diselenggarakan guna mendengarkan pendapat ataupun tanggapan para ahli mengenai suatu masalah di bidang tertentu) dan secara insidental (sewaktuwaktu). Simpulan Berdasarkan penyajian dan pembahasan data ajaran etika Jawa di Padepokan Payung Agung Cilacap, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: (1) ajaranajaran etika Jawa yang disampaikan di Padepokan Payung Agung Cilacap yaitu (i) kejujuran dan bakti pada orang tua, (ii) sopan santun, tepa sira, andhap asor, wani ngalah bakal luhur wekasane, (iii) sabar, narima, tawakal, (iv) eling lan waspada, (v) tidak sewenang-wenang, (vi) laras, lurus, leres, (vii) keguyuban, kerukunan, dan Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 73

kegotong royongan, (2) metode pendidikan informal tentang ajaran etika Jawa di Padepokan Payung Agung Cilacap menggunakan metode ceramah yang disampaikan oleh guru Padepokan Payung Agung yaitu Rama Ali dan Ibu Warsini, dan dilaksanakan dengan dua cara yaitu secara rutin berupa sarasehan yang dilaksanakan pada malam Sabtu Pon bertepatan dengan wilujengan weton (selamatan hari kelahiran) dari Rama Ali selaku guru utama, dan secara insidental (sewaktu-waktu). Daftar Pustaka Ismawati, Esti. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa dan Sastra. Surakarta: Yuma Pustaka. Magnis-Suseno, Franz. 2001. Etika Jawa: Sebuah Analisa Falsafi tentang Kebijaksanaan Hidup Jawa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010. Metode Pendekatan Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 74