BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran informasi juga meningkat. Keadaan tersebut telah membuat terlampauinya kapasitas alamat IPv4 (Internet Protocol version 4) yang selama ini digunakan sebagai protokol standar di dunia internet untuk mensuplai alamat user yang diperlukan. IPv6 (Internet Protocol version 6) merupakan IP Next Generation yang dapat menjadi solusi permasalahan dalam kebutuhan jumlah pengalamatan. Alamat yang kita dapatkan dalam IPv6 yang memiliki panjang 128 bit adalah sejumlah 2 128 atau sekitar 3,402 x 10 38, sedangkan panjang alamat IPv4 adalah 32 bit sehingga alamat yang didapatkan sejumlah 2 32 atau sekitar 4,294 x 10 9. Hal ini akan segera memicu terjadinya migrasi penggunaan IP dari IPv4 menuju IPv6. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan sebuah teknologi untuk melakukan pertukaran informasi berbentuk voice secara real time. VoIP dibangun dengan memanfaatkan jaringan berbasis IP yang sekarang ini sedang mengalami proses migrasi dari IPv4 menuju IPv6. Oleh karena itu dibutuhkan konfigurasi yang berbeda dalam melakukan pembangunan VoIP pada jaringan IPv6. Suara yang akan ditransmisikan melalui teknologi VoIP terlebih dulu harus mengalami proses encoder dan decoder untuk mengubah sinyal suara analog menjadi sinyal digital. Beberapa codec dikeluarkan oleh ITU-T dan ETSI. Salah satu codec yang dikeluarkan oleh ITU-T yang bersifat free license adalah codec G.711 atau dikenal dengan PCM (Pulse Code Modulation) dengan bitrate 64 Kbps. Sedangkan ETSI mengeluarkan codec GSM yang ditujukan untuk GSM mobile network namun juga dapat diimplementasikan dalam untuk komunikasi VoIP. Codec GSM juga bersifat free license dengan bitrate sebesar 13 Kbps. Kedua codec tersebut seringkali digunakan dalam aplikasi VoIP karena bersifat free license, walaupun dengan perbedaan nilai bitrate. Dalam proses transimisinya, VoIP dikirim melalui jaringan publik seperti internet sehingga membutuhkan dukungan pada fungsi security untuk melewati jaringan publik tersebut. Virtual Private Network (VPN) merupakan salah satu solusi fungsi security untuk mendukung teknologi VoIP dalam proses transmisinya. Dengan menggunakan VPN maka
dimungkinkan untuk membangun jaringan private di atas jaringan publik (seperti internet). Implementasi VPN diharapkan dapat menjadi solusi terbaik untuk mendukung pembangunan VoIP dalam arsitektur jaringan IPv6. Oleh karena itu judul tugas akhir kali ini adalah, Perbandingan performansi VoIP menggunakan codec G.711 dan GSM melalui VPN dalam arsitektur jaringan IPv6. 1.2 Perumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam tugas akhir kali ini adalah : 1. Bagaimana mengimplementasikan VoIP dalam jaringan VPN IPv6? 2. Bagaimana nilai MOS dan performansi (QoS) berupa delay, jitter dan throughput dan packet loss dari implementasi VoIP dalam jaringan VPN IPv6 3. Bagaimana perbandingan nilai MOS dan performansi VoIP berupa delay, jitter, throughput dan packet loss menggunakan codec G.711 dan GSM melalui hasil implementasi VPN dalam arsitektur jaringan IPv6? 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini adalah: 1. Implementasi ini dilakukan dalam skala laboratorium dengan menggunakan dua buah pc router, sebuah VoIP server dan dua buah client 2. Berjalan dalam arsitektur jaringan IPv6 dengan menggunakan unicast addressing pada IPv6 3. Menggunakan static routing 4. Parameter analisis performansi VoIP yang dipergunakan berupa delay, jitter, packet loss, throughput, dan nilai MOS serta tidak membahas keamanan VoIP 5. Nilai MOS yang didapatkan mengacu pada referensi E-Model (ITU-T G.107) 6. Protokol VoIP yang digunakan adalah SIP dengan SER (SIP Express Router) sebagai server VoIP), codec yang digunakan G.711 u-law dan codec GSM 7. Router yang digunakan berupa PC Router 8. Client VoIP menggunakan softphone kphone-3.11-ipv6 yang telah mendukung codec G.711 u-law dan codec GSM 06.10 9. VPN yang dibangun menggunakan protokol IPSec tunnel mode dengan menggunakan ESP
1.4 Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengimplementasikan VoIP dalam jaringan VPN IPv6 2. Mengetahui nilai MOS dan performansi (QoS) berupa delay, jitter, throughput dan packet loss dari implementasi VoIP dalam jaringan VPN IPv6 3. Membandingkan nilai MOS dan performansi (QoS) berupa delay, jitter, throughput dan packet loss dari penggunaan codec G.711 u-law dan GSM 06.10 1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Metode penyelesaian masalah yang digunakan dalam tugas akhir dibagi menjadi beberapa tahap yakni sebagai berikut: 1. Tahap Studi Literatur Tahap pengumpulan literatur-literatur dan pemahaman konsep yang berhubungan dengan IPv6, VoIP, VPN, dan IPSec. 2. Tahap Perancangan Sistem Perancangan VoIP pada jaringan IPv6 menggunakan SIP Express Router yang akan dilewatkan melalui VPN berbasis IPSec. Berikut adalah langkah langkah perancangan sistem: Adressing IPv6 dengan membangun jaringan yang berbasis IPv6 Membangun VPN berbasis IPSec dengan menggunakan protokol ESP (Encapsulating Security Payload) 3. Tahap Implementasi Implementasi VoIP dilakukan dengan membangun Server VoIP berdasarkan protokol SIP dengan SER (SIP Express Router) pada jaringan VPN IPv6. Panggilan VoIP dilakukan dengan menggunakan codec G.711 u-law dan GSM 06.10 4. Tahap Pengujian Performansi VoIP dan nilai MOS Dalam tahap ini, pengujian performansi VoIP dilakukan dengan menghitung nilai MOS dan melakukan pengukuran QoS yakni throughput, packet loss, delay, dan jitter. Pengujian dilakukan dengan menggunakan beberapa skenario di mana masing masing skenario diulang dengan menggunakan codec G.711 u-law dan codec GSM 06.10. Skenario tersebut meliputi : Skenario1: Setelah VoIP diimplementasikan pada jaringan VPN IPv6, dibangun komunikasi VoIP antara dua client yang terlatak pada subnet yang berbeda.
Bandwidth link antara kedua router dibatasi menjadi beberapa bagian untuk setiap panggilan yakni dimulai dari 1024 Kbps, 512 Kbps, 256 Kbps, 128 Kbps, 64 Kbps dan 32 Kbps Skenario2: Pengujian dilakukan dengan membangun komunikasi antar dua clien VoIP yang terletak pada subnet yang berbeda dengan membatasi bandwidth yang sama seperti skenario 1, VoIP dibangun pada jaringan IPv6 tanpa menggunakan VPN. 5. Tahap Analisa Data Setelah didapatkan data dari masing-masing pengujian pada tahap-tahap sebelumnya maka akan dilakukan analisa perbandingan performansi VoIP yang dibangun menggunakan codec G. 711 u-law dan codec GSM 06.10 baik pada saat penggunaan VPN maupun pada saat tidak ada penggunaan VPN. 6. Tahap Pembuatan Laporan Dalam tahap ini akan dilakukan penyusunan laporan atas hasil pengujian dan analisis pada hasil pengujian tahap sebelumnya. Dalam tahap ini juga akan dibuat kesimpulan mengenai hasil akhir dari Tugas Akhir ini. 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan topik permasalahan yang akan dibahas secara umum dengan memperhatikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah serta cara pendekatan atau metode penyelesaian masalah serta sistematika penulisan. BAB II : DASAR TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori tentang Ipv6, VoIP, Codec G. 711 dan GSM, SIP, SER, VPN, IPSec, serta parameter parameter performansi VoIP BAB III : KEBUTUHAN SISTEM DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan tentang analisis kebutuhan dan perancangan sistem yang akan dibangun.
BAB IV BAB V : IMPLEMENTASI SISTEM, PENGUJIAN, DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Bab ini akan menampilkan konfigurasi yang dilakukan dalam implementasi, hasil pengujian berdasarkan skenario yang telah disusun, dan analisis hasil pengujian dari perancangan sistem yang telah dibuat. : KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disebutkan kesimpulan yang telah didapatkan dari proses pengujian dan analisa sebelumnya beserta saran yang dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian berikutnya.