BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. diukur dengan menentukan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kemenkes (2015) cakupan pelayanan kesehatan K1 dan K4. memperlihatkan peningkatan kecenderungan adanya perbaikan akses

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. selama 40 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab apapun. mengakhiri kehamilan. (Saifudin, h:450)

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari terjadinya konsepsi sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diane Prisila Purnawan, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperehensif adalah suatu pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Fatihah Rizqi, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. Profil Kesehatan RI (2015) mengalami penurunan. Tercatat tahun 2012 sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita yang

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Witri Puji Rahayu, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. dan tidak menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin.

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko sejak awal kehamilan.pemeriksaan dini diperlukan untuk. mendeteksi faktor risiko (Rukiyah, 2010; h.3).

BAB I PENDAHULUAN. antenatal dan postnatal sangat penting dalam upaya. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu kebidanan adalah ilmu yang mempelajari kehamilan, persalinan,

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu maupun perinatal. Memberikan manfaat dengan ditemukannya berbagai kelainan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

BAB I PENDAHULUAN. waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan disebut normal jika prosesnya

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu profesi dalam bidang kesehatan, bidan. berwenang memberikan asuhan kebidanan. Asuhan Kebidanan adalah

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 Angka

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28) kematian maternal (maternal mortality) (Prawirohardjo, 2014; h.7).

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pada abad ke-20. Saat ini hampir 60% pasangan usia. wanita di Negara berkembang tidak memiliki cara mencegah

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapan mendapatkan keturunan yang sehat dan cerdas. Setiap ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan ibu merupakan bagian yang sangat penting dalam. kesehatan reproduksi karena seluruh bagian yang lain sangat dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (Profil Kesehatan Indonesia, 2012). Kematian ibu atau kematian. kehamilan. (Prawirohardjo,2010; h.53-54).

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.(yudianto, 2016;

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Banyak kejadian komplikasi dari proses kehamilan, persalinan, hingga nifas yang mengarah terjadinya angka kematian ibu.

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. dapat dicegah dengan pengawasan antenatal dan perinatal yang baik. jepit bayi menangis yang dapat merangsang pernafasan.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. indikator, diantaranya adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka. (Kementerian Kesehatan Indonesia, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ukuran yang dipakai untuk menilai baik buruknya keadaan

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB I PENDAHULUAN. bayi (AKB) 32/1.000 kelahiran hidup dan angka kematian neonatus (AKN) meninnggal setiap 1 jam (Profil Kesehatan Indonesia, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. pada generasi mendatang. Angka kematian ibu ( AKI ) merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium sederhana dan konseling. Asuhan kebidanan komprehensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan berkesinambungan diantaranya adalah asuhan kebidanan kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, dan masa nifas. (Varney, 2006) Bidan memiliki kewenangan dalam memberikan asuhan pada ibu hamil, dalam pemberian asuhan secara komperehensif yang tercantum dalam kepmenkes (1464/MENKES/PER/X/2010 pada pasal 9 dan pasal 10) serta tercantum dalam standar pelayanan dan standar kompetensi bidan sesuai dengan kasus yang di ambil. Peran bidan adalah sebagai pelaksana, pengelola, peneliti, dan pendidik. Untuk tugas mandiri seorang bidan yaitu menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan, memberi asuhan kebidanan pada pasien selama kehamilan normal, persalinan normal, bayi baru lahir normal, nifas normal, dan keluarga Pelayanan dikatakan berkualitas bila dilakukan secara komprehensif dengan cara mempersiapkan seoptimal mungkin baik fisik maupun mental ibu dan anak mulai dari kehamilan sampai dengan keluarga berencana demi terciptanya keluarga yang sehat dan berkualitas (Saifuddin, 2009; h. 8). 1

2 Pada pelaksanaannya persalinan tidak selalu berjalan dengan aman karena beberapa faktor sehingga menyebabkan adanya kematian Ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan, Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan millenium yaitu menurunkan resiko kematian Ibu sampai ¾. Angka kematian Ibu didefinisikan sebagai banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu keberhasilan untuk menurunkan AKI adalah dengan melakukan Pelayanan Kehamilan yang berkualitas. Pelayanan kebidanan dikatakan berkualitas apabila pelayanan tersebut sesuai dengan standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan oleh profesi. Berdasarkan hasil survey terjadi peningkatan pelayanan kehamilan oleh petugas kesehatan dari 92 persen menjadi 96 persen serta persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan meningkat dari 66 persen menjadi 83 persen (SDKI, 2012, hal 20 ). Terkait dengan asuhan komprehensif pada ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas dan perencanaan keluarga berancana, bidan memiliki kewenangan sesuai dengan pereturan mentri kesehatan. Kewenangan bidan terhadap siklus wanita tersebut tercantum dalam pasal 9, 10, 11, 12, 13 yaitu kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu yang meliputi masa pra hamil, kehamilan, persalinan dan

3 nifas. Sedangkan pelayanan kesehatan terhadap anak meliputi asuhan bayi baru lahir normal, pemberian imunisasi, dan inisiasi menyusui dini. Sedangkan kewenangan bidan terhadap kesehatan wanita dan keluarga berencana meliputi pemberian konseling kesehatan reproduksi dan kewenangan dalam pemberian serta pemasangan kontrasepsi untuk mencapai keluarga berencana ( permenkes 1464; h. 5 7 ). Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengambil kasus asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan keluarga Dengan kompetensi yang dimiliki oleh bidan pada asuhan kebidanan komprehensif kehamilan, persalinan, nifas, BBL dan keluarga berencana adalah mampu melaksankan pengakajian, menginterpretasi data sehingga mampu menentukan diagnosa kebidanan dan memberikan kebutuhan yang spesifik, serta mampu menerapkan diagnosa potensial sehingga teridentifikasi tindakan atau kebutuhan segera dan merencanakan, melaksanakan serta mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan. Dari latar belakang di atas, penulis tertarik mengambil kasus dengan judul Asuhan Kebidanan Komprehensif pada kehamilan, persalinan, nifas, Bayi Baru Lahir dan Keluarga Berencana. B. Rumusan Masalah Bagaimana asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny. T usia 20 tahun G1P0A0 di BPM NY Eni Muksonah di Kabupaten Banyumas?

4 C. Tujuan 1. Tujuan Umum Agar penulis dapat memberikan asuhan kebidanan pada berencana secara komprehensif dan berkesinambungan menggunakan SOAPIE. 2. Tujuan khusus a. Mampu melaksanakan pengkajian data secara lengkap b. Mampu melaksanakan data untuk mengidentifikasi pada c. Mampu melaksanakan diagnosa atau masalah potensial pada d. Mampu melaksanakan tindakan segera atau antisipasi pada e. Mampu melaksanakan tindakan pada kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, nifas, dan keluarga f. Mampu melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada

5 g. Mampu melaksanakan hasil pelaksanaan asuhan kebidanan pada h. Mampu melaksanakan pendokumentasian asuhan kebidanan komprehensif dengan metode SOAPIE. D. Ruang Lingkup 1. Sasaran Pada ibu hamil Trimester III, ibu bersalin, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga berencana pada Ny. T G1P0A0. 2. Tempat Pengambilan kasus dilakukan di BPM Ny. Eni Muksonah Wangon Banyumas dan di rumah Ny. T. 3. Waktu a. Penyusunan proposal : dilakukan pada bulan November 2013 sampai bulan Febuari 2014. b. Pengambilan kasus : dilakukan pada bulan maret sampai Mei 2014. c. Penyusunan KTI : dilakukan penyusunan Karya Tulis Ilmiah pada bulan Mei sampai Juni 2014. E. Metode Pengumpulan Data Dalam penyusunan laporan kasus ini menggunakan beberapa jenis pengumpulan data antara lain : 1. Data Primer

6 a. Wawancara Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seorang sasaran penelitian atau bercakap-cakapan berhadapan muka dengan orang tersebut. (Notoatmodjo. 2010. h, 139) b. Observasi Observasi adalah suatu prosedur yang berencana, yang antara lain meliputi melihat dan mencatat sejumlah dan tarafaktivitas tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti. (Notoatmodjo. 2010. h, 131) c. Studi kepustakaan Semua literature atau bacaan yang digunakan untuk mendukung dalam menyusun proposal tersebut. Umumnya terdiri dari buku-buku teks, jurnal ilmiah, makalah ilmiah, skripsi, thesis atau disertasi. (Notoatmodjo, 2010; h, 50) d. Pemeriksaan 1) Pemeriksaan Fisik a) Inspeksi Inspeksi merupakan proses observasi dengan menggunakan mata. Inspeksi dilakukan untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status fisik. Mulai melakukan inspeksi pada saat pertama kali bertemu dengan pasien. Amati secara cermat mengenai tingkah laku dan keadaan tubuh pasien. Amati hal-hal yang umum

7 kemudian hal-hal yang khusus, pengetahuan dan pengalaman sangat diperlukan dalam melakukan kemampuan inspeksi (Priharjo, R 2010). b) Palpasi Palpasi dilakukan dengan menggunakan sentuhan ayau rabaan. Metode ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ. Palpasi biasanya dilakukan terakhir setelah inspeksi, auskultasi, perkusi. Dalam melakukan palpasi, hanya sentuh bagian tubuh yang akan diperiksa. Lakukan secara terorganisasi dari satu bagian ke bagian yang lain. Semakin banyak pengalaman, semakin terampil pula perawat membedakan normal atau tidak normal (Priharjo, R 2010). c) Perkusi Perkusi adalah metode pemeriksaan dengan cara mengetuk. Tujuan perkusi adalah menentukan batas-batas organ atau bagian tubuh dengan cara merasakan vibrasi yang di timbulkan akibat adanya gerakan yang diberikan ke bawah jaringan. Dengan perkusi kita dapat membedakan apa yang ada dibawah jaringan (udara, cairan, atau zat padat) (Priharjo, R 2010). d) Auskultasi Auskultasi merupakan metode pengkajian yang menggunakan stetoskop untuk memperjelas pendengaran. Perawat menggunakan stetoskop untuk mendengarkan

8 bunyi jantung, paru-paru, bisinng usus serta mengatur tekanan darah dan denyut nadi (Priharjo, R 2010). 2) Pemeriksaan Penunjang Uji laboratorium dan pemeriksaan terkait dilakukan sebagai bagian skrining rutin yang bervariasi. Nilai labratorium yang diperoleh bervariasi dari satu laboratorium ke leboratorium yang lain (varney, 2007). F. Manfaat Penulisan 1. Manfaat secara teoritis Untuk meningkatkan ketrampilan, menambah wacana dan pengalaman dalam memberikan penerapan asuhan kebidanan khususnya tentang kehamilan, persalinan, Bayi Baru Lahir, nifas dan keluarga 2. Manfaat secara praktis Sebagai informasi dan masukan bagi tenaga kesehatan dan mahasiswa DIII Kebidanan untuk meningkatkan mutu pelayanan pada G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penulisan,rumusan Masalah, Tujuan, Ruang lingkup, manfaat Penulisan dan Metode Pengumpulan Data serta sistematika Penulisan.

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian ini berisi tetang tinjauan teori dan medis tentang asuhan kebidanan neonatus pada kehamilan, persalinan, BBL, nifas, dan keluarga BAB III TINJAUAN KASUS Pada bagian ini berisi tentang asuhan kebidanan neonatus pada bayi dengan asfiksia yang disusun menggunakan 7 langkah varney yaitu pengumpulan data, interpretai data, diagnosa potensial, idenitifikasi kebuhan segera, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi serta data pengembangan menggunakan metode SOAPIE. BAB IV PEMBAHASAN Berisi tentang adanya perbedaan atau tidak antara teori dan praktek asuhan kebidanan komprehensif pada kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, dan keluarga BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dan saran. A. Kesimpulan adalah ringkasan dari semua materi. B. Saran itu suatu ungkapan yang bermaksud untuk memperbaiki dari mutu pelayanan yang sudah ada. DAFAR PUSTAKA LAMPIRAN