PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MEDIA LUAS DAERAH ARSIRAN KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh:

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS II SDN BENGKAYANG ARTIKEL PENELITIAN OLEH YUSPITA NIM.

PENGGUNAAN POHON FAKTOR PADA MATERI KELIPATAN PERSEKUTUAN TERKECIL DAN FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PETA DALAMPEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VI SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIA KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA KONKRET DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA DAKON BILANGAN DI SD

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN PERKALIAN MENGGUNAKAN MEDIA KOTAKMATIKA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MISLAH NIM F

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENDEKATAN TEMATIK ARTIKEL. Oleh SYARIFAH PAUJIAH F

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DIKELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN TEROPONG PECAHAN DI KELAS IV SDN 08 PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN AKTIVITAS MURID DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SD ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN IMACULATA NIM F

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN KARTU BILANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 06 SUNGAI LAUR ARTIKEL PENELITIAN OLEH SULIANI NIM F

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS TEKNIK LINGKARAN KECIL LINGKARAN BESAR KELAS III SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA MODEL BALOK GARIS BILANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI SD

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI KELAS III SEKOLAH DASAR SWASTA BRUDER DAHLIA PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH MARIA SOPIA NIM: F.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN TEMATIK ARTIKEL PENELITIAN OLEH NETTY ZULFITHRATANI NIM : F

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENINGKATAN KETERLIBATAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN TIPE JIGSAW DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE KERJA KELOMPOK DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI KELAS I SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI SD ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Ahmad HeruWibowo NIM

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS II ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN METODE PERCOBAAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM ARTIKEL PENELITIAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI

Pendidikan Biologi, FITK, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2) MTsN II Pamulang koresponden: Abstrak

HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA MANIPULATIF DI SDN ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: ENI SOFYATI NIM F

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MELODI MENGGUNAKAN ALAT MUSIK REKORDER SOPRAN PADA SISWA KELAS VIII

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

PENGGUNAAN TEROPONG PECAHAN DALAM PEMBELAJARAN PENGURANGAN PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN.

PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI MEDIA KARTU PECAHANDI KELAS III SD NEGERI KYAI MOJO ARTIKEL JURNAL SKRIPSI

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMP NEGERI 4 SIAK HULU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VII 7 SMPN 1 SOLOK SELATAN

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV DI SDN 10 SUNGAI SAPIH PADANG

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KARANGTANJUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR PESERTA DIDIK MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEMATIK PADA SISWA KELAS RENDAH ARTIKEL. Oleh SRI ASTUTI F

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

Keywords: Index Card Match, card number, Learning Mathematics

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Dwi Ratnasari Dewi SMP Negeri 11 Madiun

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 BOCOR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL RANGKA MANUSIA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN SEKITAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS V

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBANTUAN POWER POINT KELAS VI SDN 27 PONTIANAK UTARA ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA REALISTIK DI KELAS III SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS II MIS NAHDATUL UMMAH

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN MONOPOLI DI SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN OLEH MAINIS NIM F 34211555 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SEKOLAH DASAR Mainis, Suryani, Syamsiati PGSD, FKIP, Universitas Tanjungpura Pontianak Email : mainis82@yahoo.co.id Abstrak : Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje agar dapat membaca waktu yang ditunjukkan jarum jam, mengatur, menulis letak jarum jam, menghitung lamanya waktu, dan dapat menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam menggunakan metode demonstrasi. Penelitian menggunakan metode deskriptif, jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas, subjek penelitian 24 orang siswa. Berdasarkan analisis data penelitian siklus I nilai hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje yang belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 orang siswa dengan persentase 45 dan 14 orang siswa yang berhasil mencapai ketuntasan minimal dengan persentase 55. Penelitian pada siklus II nilai hasil belajar siswa sebanyak 23 orang yang berhasil mencapai ketuntasan minimal dengan persentase 87,5 dan yang belum mencapai ketuntasan 1 orang dengan persentase 12,5. Analisis data disimpulkan bahwa penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje dalam pembelajaran matematika. Kata Kunci: Metode Demonstrasi, Matematika, Alat Ukur Waktu, Hasil Belajar Abstract : The purpose of this research is to promote the result learning of the second class student in Elementary school number 14 in PuajeVillage, this research used descriptive methode to the type of action class research. By this research the students were able to demonstrated set, read, wrote and counted of time.the subject of this research were twenty four of students. Based on data analysis, the result of learning students on first stage 55%, and the second cycle 87.5%. So I was concluded that implementation of demonstration method is able to promote the result of students learning on matematics subject in Elementary school number fourteen in Puaje Key Words : demonstration methods, mathematics, instrument time clock, learning activities. D alam proses pembelajaran matematika, guru juga bertindak sebagai fasilitator dan motivator yang harus dapat menyajikan bahan untuk mencoba dan melakukan tahapan bahan pelajaran yang diberikan. Hal ini tidak terlepas dari media yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan diberikannya

pelajaran matematika di sekolah diharapkan siswa dapat tumbuh dan berkembang secara optimal atau maksimal. Penyusunan kurikulum Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, karena sulitnya siswa mengerti penguasaan jarum jam panjang yang menunjukkan menit dan jarum jam pendek menunjukkan jam. Kenyataan yang terjadi mata pelajaran matematika tidak begitu diminati dan kurang disukai siswa. Bahkan siswa beranggapan mata pelajaran matematika sulit untuk dipelajari. Akibatnya rata-rata hasil belajar siswa cenderung lebih rendah dibanding mata pelajaran lainnya. Selain itu sarana dan prasarana yang kurang memadai dalam proses pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga menyebabkan siswa jenuh. Untuk menggali potensi siswa agar selalu kreatif dan berkembang perlu diterapkan pembelajaran bermakna yang akan membawa siswa pada pengalaman belajar yang mengesankan. Oleh karena itu penulis melakukan salah satu cara untuk menyampaikan materi pembelajaran yaitu dengan Metode Demonstrasi. (Anonim 2013:2). Masalah dari penelitian ini yaitu apakah proses pembelajaran matematika tentang jam dengan metode demonstrasi yang digunakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje, Kecamatan Monterado. Agar pembahasannya dapat diperjelaskan secara terperinci. Tujuan penelitian ini adalah agar siswa dapat menulis dan mengatur letak jarum jam, menghitung lamanya waktu, dan dapat menggunakan alat ukur waktu dengan satuan jam. Manfaat penelitian ini agar siswa mampu memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dan melatih cara berfikir siswa serta lebih konsentrasi melalui pengamatan alat peraga yang bersifat konkrit melalui metode demonstrasi, agar guru dapat memperbaiki mutu kinerjanya atau meningkatkan proses pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan guru dalam menggunakan metode demonstrasi, agar membantu tanggung jawab sekolah dalam pelaksanaan kurikulum dan membantu dalam meningkatkan mutu kelulusan. Metode pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran adalah metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian informasi dalam KBM dengan mempertunjukkan tentang cara melakukan sesuatu disertai penjelasan secara visual dari proses dengan jelas. Kelebihan dari metode demonstrasi yaitu memberikan pemahaman yang lebih konkrit tentang bagian suatu obyek atau langkah-langkah suatu proses dan menuntut siswa menguasai keterampilan tertentu secara lebih mudah dan sistematis. Kelemahan metode demonstrasi yaitu memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan yang lebih banyak, peralatan yang digunakan mahal dan tidak dimiliki sekolah, dan harus dilakukan secara berulang-ulang. Untuk mempermudah metode demonstrasi dengan menggunakan alat peraga, merupakan suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien sehingga siswa mampu memahami dan mengerti dengan cepat. (Online) (http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html,2009 diakses 30 Agustus 2014). Matematika memiliki bahasa dan aturan yang terdefinisi dengan baik, penalaran yang jelas, sistematis, dan keterkaitan antar konsep yang kuat. Unsur

utama pekerjaan matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi(kebenaran konsistensi). Selain itu, matematika juga bekerja melalui melalui penalaran induktif yang didasarkan fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Tetapi perkiraan ini tetap harus dibuktikan secara deduktif dan dengan argumen yang konsisten Pentingnya belajar matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmatika (studi tentang bilangan) dan mengukur mengarah pada geometri (studi tentang bangun, ukuran, dan posisi benda). Aritmatika dan geometri merupakan fondasi atau dasar dari matematika.seseorang dapat menyampaikan informasi dengan bahasa matematika. Mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa matematika justru lebih praktis, sistematis, dan efisien. Begitu pentingnya matematika, sehingga bahasa matematika merupakan bagian dari bahasa yang digunakan dalam masyarakat. Alat ukur waktu ada 5 macam yaitu, jam dinding, stopwatch, waker, jam digital, dan jam tangan. Stopwatch digunakan untuk mengetahui kecepatan, jam weker digunakan untuk alarm. Jam digital terdiri dari 4 angka, dua angka pertama menunjukkan jam dan dua angka dibelakang menunjukkan menit. Jam tangan digunakan untuk melihat waktu yang diletakkan dipergelangan tangan. Jam dinding memiliki dua jarum yaitu panjang dan pendek. Jarum pendek menunjukkan angka jam dan jarum panjang menunjukkan angka menit. (Anonim,2012:3) Tanda waktu dengan notasi 12 jam berlaku untuk pukul 01.00-12.00. Notasi 12 jam berlaku dari pukul satu malam hingga pukul dua belas siang. Tanda waktu dengan notasi 24 jam berlaku untuk pukul 01.00-24.00. Notasi 24 jam berlaku dari pukul satu malam hingga pukul dua belas malam. Jam manual terdiri atas : jarum pendek menyatakan jam, jarum panjang menyatakan menit, dan jarum panjang tipis menyatakan detik. Jam digital terdiri atas : kolom pertama menyatakan jam, kolom kedua menyatakan menit, kolom ketiga menyatakan detik. 12 11 1 10 2 9 3 8 4 18:54:02 7 5 6 Jam Dinding Jam digital Gambar 1 Jam Dinding Dan Jam Digital Hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. (Amirin,2000:159). Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses

pembelajaran ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada suatu pokok bahasan. (Amirin.2000:127) membedakan hasil belajar menjadi tiga macam yaitu hasil belajar yang berupa kemampuan, keterampilan atau kecakapan didalam melakukan atau mengerjakan suatu tugas, termasuk didalamnya keterampilan menggunakan alat, hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan tentang apa yang dikerjakan, dan hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan paparan (deskripsi) informasi tentang suatu gejala, peristiwa, kejadian sebagaimana adanya. (Arikunto,2009:56). Dicirikan dengan keinginan peneliti untuk melukiskan atau menggambarkan secara verbal dan grafis terhadap situasi atau peristiwa yang diamati. Bentuk penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru, bekerja sama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga bertindak sebagai peneliti) di kelas atau di sekolah tempat mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran. (Arikunto,2009:57). Adanya masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti terhadap subjek sebagai bahan penelitian. Sifat penelitian kolaboratif yang dilakukan oleh guru dan teman guru. Guru sebagai peneliti diamati oleh teman guru yang lain apakah kegiatan penelitian sudah tercapai dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran Penelitian yang digunakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar secara profesional. (Supardi,2007:102). Sifat penelitian adalah kolaboratif yang dilakukan oleh guru dan teman guru. Subyek dari penelitian ini adalah 24 orang siswa. Secara garis besar terdapat empat model tahapan yang lazim dilalui dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu, (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Deskriptif artinya memaparkan, menggambarkan, dan pelukisan (Arikunto,2009:16).

Model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut : Perencanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Pelaksanaan? Gambar 2 Siklus Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto,2009:16) Teknik pengumpulan data adalah observasi langsung, dalam observasi ini peneliti secara langsung terlibat dalam kegiatan atau situasi yang diamati. (Sugiono,2006). Alat yang digunakan dalam penelitian adalah jam dinding tiruan, kamera, kertas soal pretest dan evaluasi sedangkan data diambil dari hasil observasi guru dan nilai hasil belajar mata pelajaran Matematika di kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje. Dari data yang diperoleh untuk siswa diambil dari lembar jawaban siswa dianalisis dengan menggunakan rumus : N = Untuk guru diambil dari nilai IPKG I dan II, data yang telah terkumpul dianalisis dan diolah menggunakan statistik deskriptif kuantitatif yaitu menggambarkan tentang peningkatan hasil siswa pada siklus berdasarkan frekuensi. Nilai IPKG I dan II dengan rumus :( rata-rata IPKG I = total / 5 =...), ( rata-rata IPKG II = total /4 =... ) Dalam penelitian ini menggunakan 4 tahap yaitu :1) tahap perencanaan, 2) tahap pelaksanaan, 3)observasi, dan 4) refleksi. Tahap perencanaan Dalam perencanaan tindakan yang dilakukan oleh guru selaku peneliti adalah melihat standar kompetensi dan kompetensi dasar serta indikator yang akan digunakan sebagai acuan untuk membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. Guru membuat rencana pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan, membuat alat peraga yang akan digunakan dalam pembelajaran berupa jam tiruan. Membuat lembar soal yang akan dikerjakan oleh siswa setelah

pembelajaran selesai dilakukan. Selanjutnya guru selaku peneliti membuat lembar observasi yang berupa lembar observasi penilaian kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dan kemapuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Guru memberi penjelasan cara penggunaan lembar observasi guru kepada teman sejawat selaku kolaborator. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dalam satu kali pertemuan. Pelaksanaan ini dilakukan pada hari Rabu, 6 Agustus 2014 di kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje, dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Kegiatan awal : Guru mengucapkan salam dan mengkondisikan siswa untuk menerima pelajaran. Melakukan apersepsi berupa tanya jawab tentang materi pembelajaran pengukuran waktu. Kegiatan inti: Guru bertanya kepada siswa tentang jam; siswa menjawab pertanyaan guru dengan benar, guru memberikan pujian atas jawaban dari siswa, guru memfasilitasi terjadinya interaksi antar siswa serta antar siswa dengan guru dan sumber belajar dan melibatkan siswa dalam setiap kegiatan belajar mengajar. Dalam menjelaskan materi guru menggunakan alat peraga berupa jam tiruan kemudian guru memperagakan cara menunjuk jarum jam dengan benar. Siswa memperhatikan dengan cermat. Guru memberi kesempatan siswa melakukan percobaan jam dengan benar. Guru memberikan pujian atas hasil yang dicapai siswa. Kegiatan penutup: Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari hasil belajar, guru memberikan evaluasi kepada siswa untuk dikerjakan secara individu, guru memberi penilaian hasil kerja siswa. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam. Tahap observasi Guru melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada tahap observasi, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa di awasi oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer. Observasi bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan sesuai dengan langkah- langkah RPP. Nilai yang diperoleh untuk kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I adalah 3,38. nilai kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran matematika dengan menggunakan metode demonstrasi pada siklus I adalah 3,26. Dari penelitian siklus II siswa belum mencapai ketuntasan belajar sebanyak 10 orang siswa dengan rata-rata 43,75 dan 14 orang siswa yang berhasil mencapai ketuntasan minimal dengan rata-rata 56,25. Tahap Refleksi Guru bersama 2 kolaborator melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I adalah kurang aktifnya siswa dalam melaksanakan peragaan. Metode pembelajaran yang dilakukan kurang membangkitkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I guru mengalami beberapa kendala dalam pencapaian hasil belajar. Dengan adanya kesulitan

tersebut maka diperlukan langkah-langkah pada pelaksanaan siklus II terutama memperbaiki langkah-langkah pembelajaran yang lebih terarah, dimana penggunaan metode demonstrasi agar mampu dipahami siswa sehingga dapat mengatasi setiap permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari hari. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil dari Penelitian Tindakan Kelas yang diuraikan dalam tahapan siklus pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika di kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje Kecamatan Monterado yang berjumlah 24 siswa. Untuk kegiatan penelitian maka digunakan 2 alat untuk mengambil data secara langsung yaitu dengan menggunakan lembar observasi penilaian guru dan lembar tes siswa dengan 2 siklus. Hal ini dikarenakan pada siklus I belum mencapai nilai ketuntasan minimal dilanjutkan dengan siklus II. Guru bersama 2 kolaborator melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Penyebab rendahnya hasil belajar siswa pada siklus I adalah kurang aktifnya siswa dalam melaksanakan peragaan. Metode pembelajaran yang dilakukan kurang membangkitkan hasil belajar siswa. Berdasarkan pada pelaksanaan tindakan pada siklus I guru mengalami beberapa kendala dalam pencapaian hasil belajar. Dengan adanya kesulitan tersebut maka diperlukan langkah-langkah pada pelaksanaan siklus II terutama memperbaiki langkah-langkah pembelajaran yang lebih terarah, dimana penggunaan metode demonstrasi agar mampu dipahami siswa sehingga dapat mengatasi setiap permasalahan yang dialami dalam kehidupan sehari hari. Guru melakukan pengamatan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Pada tahap observasi, proses kegiatan belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa di awasi oleh kolaborator yang bertindak sebagai observer. Observasi bertujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan sesuai dengan langkah- langkah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hasil analisis penilaian guru untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan guru dalam menyampaikan materi pada siklus I dan siklus II serta dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel 2 dibawah ini : Tabel 1 Hasil penilaian kinerja guru dalam proses pembelajaran Keterangan Siklus I Siklus II IPKG I IPKG II 3,38 3,26 3,83 3,88 Berdasarkan Tabel 1 diatas hasil penilaian kinerja guru dalam proses pembelajaran terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu 0,45. Kegiatan refleksi siklus II dilaksanakan berdasarkan hasil pengamatan. Guru bersama 2

orang kolaborator melakukan analisis terhadap hasil pengamatan pembelajaran, mencari kelemahan dan kelebihan perbaikan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan data hasil pengamatan perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, seluruh siswa telah aktif melakukan kerja kelompok, sehingga hasil belajar meningkat mencapai persentase yang diharapkan. Karena dinilai telah mencapai harapan yang diiinginkan kegiatan penelitian dihentikan pada siklus II. Untuk hasil lembar observasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2 Hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan tentang pemahaman materi Keterangan Siklus I Siklus II Rata-rata nilai 56,25 87,50 Berdasarkan data hasil pengamatan perbaikan pembelajaran siklus II dinyatakan telah berhasil, seluruh siswa telah aktif melakukan kerja kelompok, sehingga hasil belajar meningkat mencapai persentase yang diharapkan. Karena dinilai telah mencapai harapan yang diiinginkan kegiatan penelitian dihentikan pada siklus II. Dari hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh peningkatan pada kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4 Rata-rata Kemampuan Merencanakan Pembelajaran Aspek yang Diamati siklus I siklus II A Perumusan Tujuan Pembelajaran 3,66 4,00 B Pemilihan dan Pengoganisasian Materi Ajar 3,25 4,00 C Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran 4,00 3,66 D Skenario/kegiatan pembelajaran 3,00 3,50 E Penilaian Hasil Belajar 3,00 4,00 Total A + B + C + D + E 16,91 19,16 Rata rata skor 3,38 3,83 Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II terlihat peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran yakni 3,83 3,38 = 0,45. Untuk kemampuan melaksanakan pembelajaran juga mengalami peningkatan, hal ini dapat terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 5 Rata-rata Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran Aspek yang Dinilai sikus I sikus II I Pra Pembelajaran 4,00 4,00 II Membuka pelajaran 3,00 4,00 III Kegiatan Inti 3,40 3,89

Aspek yang Dinilai sikus I sikus II IV Penutup 2,66 3,66 total ( I + II + III + IV ) = 13,06 15,55 Rata rata skor IPKG II = 3,26 3,88 Berdasarkan hasil siklus I dan siklus II terlihat peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran yakni 3,88 3,26 = 0,62. Untuk rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini. Tabel 6 Rata-rata Nilai Hasil Belajar Siswa Indikator Nilai Siklus I Siklus II Jumlah nilai 1350 2100 Rata-rata nilai 56,25 87,50 Berdasarkan data diatas, bahwa rata-rata nilai belajar siswa mengalami peningkatan yakni 87,50 56,25 = 31,25. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Perencanaan metode demonstrasi dalam pembelajaran matematika pada materi pengukuran waktu di kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje Kecamatan Monterado direncanakan dalam penyusunan RPP sesuai dengan langkah-langkah penggunaan metode demonstrasi berupa skor siklus I sebesar 3,38 dan pada siklus II menjadi 3,83. Sehingga diperoleh peningkatan kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran sebesar 0,45. Pelaksanaan metode peragaan dalam pembelajaran matematika pada materi pengukuran waktu di kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang dilaksanakan dalam 2 siklus. Pada siklus I nilai kemampuan melaksanakan pembelajaran sebesar 3,26 dan pada siklus II menjadi 3,88. Sehingga terjadi peningkatan sebesar 0,62. Hasil belajar matematika siswa kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang pada materi pengukuran waktu dengan menggunakan metode demonstrasi menunjukan peningkatan yang signifikan. Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa mencapai 87,50. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran agar aktivitas siswa dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah guru sebaiknya menggunakan metode demonstrasi yang lebih sesuai pada pembelajaran matematika, Untuk meningkatkan hasil belajar siswa,

hendaknya guru dalam mengajar lebih mengembangkan kreatifitas dan tidak menciptakan suasana yang membosankan pada saat mengajar, alat peraga yang digunakan sebaiknya banyak jumlahnya dan bahan yang digunakan untuk alat peraga sebaiknya terbuat dari bahan keras seperti papan, adanya perbaikan pada setiap siklus dengan melihat hasil refleksi untuk pelaksanaan lebih baik pada siklus selanjutnya. DAFTAR RUJUKAN Anonim, Alat Peraga. http://www.columbia.edu/cu/tat/handout15.html.2009. Anonim. 2013. Penggunaan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika di Kelas II Sekolah Dasar Negeri 14 Puaje. Bengkayang. Amirin,Tatang M.2000.Menyusun Rencana Penelitian.Grafindo Persada, Jakarta. Arikunto,Suharsimi.,2009. Penelitian Tindakan Kelas.PT. Bumi Aksara Jakarta. Sugiono.2006. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Alfabeta, Bandung. Supardi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom action research )Beserta Sistematika Proposal dan Laporannya.PT.Bumi Aksara.Jakarta.