BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan metode penelitian Pra Eksperimental yaitu penelitian yang menggunakan seluruh subjek dalam kelompok untuk diberi perlakuan. Dengan menggunakan rancangan One group pre-post test design untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi sosiodrama tentang PHBS cuci tangan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap cuci tangan siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan. Dalam penelitian ini tidak ada kelompok perbandingan, melainkan dilakukan observasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah dilakukan intervensi. Desain dapat digambarkan sebagai berikut (Nursalam, 2013) : Tabel 3.1 Desain Penelitian Subjek Pra Perlakuan Pasca K O I O 1 Keterangan : K : Subjek (siswa SD) O : Nilai Pre test (sebelum diberikan edukasi mencuci tangan) I : Intervensi (edukasi sosiodrama tentang mencuci tangan) O 1 : Nilai Post test (sesudah diberikan edukasi mencuci tangan) Perbedaan antara O dan O 1 dapat diasumsikan sebagai pengaruh dari intervensi yang diberikan. 45
46 B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Pupulasi yang digunakan untuk penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 30 siswa dan seluruh siswa kelas V yang berjumlah 26 siswa di SD Muhammadiyah Kalangan, Yogyakarta. 2. Sampel Sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan, Yogyakarta. Pengambilan sampel diambil dengan teknik Nonprobability Sampling secara Total Sampling yaitu seluruh siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 42 siswa karena 14 siswa (7 siswa dari kelas IV, dan 7 siswa dari kelas V) yang bermain sosiodrama tidak dijadikan sampel pada penelitian ini. Kriteria inklusi sampel meliputi : a. Siswa kelas IV dan V yang aktif bersekolah di SD Muhammadiyah Kalangan dan hadir saat dilakukan edukasi. b. Siswa yang bersedia menjadi responden penelitian. c. Siswa yang menyaksikan penampilan sosiodrama tentang cuci tangan. d. Siswa yang mengikuti program edukasi dari awal hingga akhir. Kriteria eksklusi sampel meliputi : a. Siswa yang mengundurkan diri menjadi responden b. Siswa yang tidak mengembalikan kuesioner
47 c. Siswa yang tidak mendapatkan ijin dari orang tua d. Siswa yang memainkan sosiodrama di depan kelas C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Kalangan Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Mei 2017. D. Variabel Penelitian 1. Variabel Independen (bebas) Variabel independen dalam penelitian ini adalah edukasi sosiodrama tentang PHBS cuci tangan. 2. Variabel Dependen (terikat) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap mencuci tangan siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan.
48 E. Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional No. Variabel Definisi Skala Alat Ukur Hasil Ukur 1. Edukasi sosiodrama tentang PHBS cuci tangan Nominal - Belum dilakukan Edukasi 2. Tingkat pengetahuan tentang mencuci tangan 3. Sikap tentang cuci tangan Pemberian informasi tentang PHBS cuci tangan dengan menggunakan metode pembelajaran bermain peran yang dimainkan oleh siswa untuk memecahkan masalah berdasarkan skenario terkait cuci tangan yang diberikan peneliti. Pemahaman siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan tentang definisi cuci tangan, manfaat, akibat bila tidak mencuci tangan, waktu yang tepat untuk mencuci tangan, dan teknik mencuci tangan. Reaksi atau respon tertutup siswa kelas IV dan V SD Muhammadiyah Kalangan tentang cuci tangan. Telah dilakukan edukasi Ordinal Kuesioner Jawaban dari pertanyaan dalam kuesioner dikategorikan sbb : Baik : 76 100 %, Cukup : 56% - 75%, Rendah : 55% Ordinal Kuesioner Hasil dari kuesioner tersebut dikategorikan menjadi : Positif : 76%, Netral : 56% - 75%, Negatif : 55%
49 F. Instrumen Penelitian 1. Kuesioner a. Kuesioner tingkat pengetahuan Kuesioner pengetahuan yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 18 pertanyaan yang diadopsi dari penelitian Yunita Resty Lestari tahun 2016 yang berjudul Hubungan tingkat pengetahuan dengan pelaksanaan mencuci tangan pada siswa disabilitas dan kemudian dilakukan modifikasi oleh peneliti. Kuesioner ini digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa SD Muhammadiyah Kalangan tentang cuci tangan. Bentuk pertanyaan yang digunakan adalah bentuk pertanyaan tertutup dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang dianggap benar. Untuk setiap jawaban yang benar akan diberi skor 1 sedangkan untuk jawaban yang salah akan diberi skor 0. Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan : Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Aspek Nomor Item Favorable Unfavorable Jumlah Pengetahuan tentang mencuci tangan 1,2,3,16-4 Manfaat mencuci tangan 4,5,9-3 Teknik mencuci tangan 10,11,12,15, 17,18-6 Indikasi mencuci tangan 7 8 2 Dampak tidak mencuci tangan 6, 14 13 3 b. Kuesioner sikap Kuesioner sikap yang digunakan dalam penelitian ini diadopsi dari penelitian Dewi Listyowati tahun 2012 yang berjudul Pengaruh Intervensi Promosi Kesehatan Terhadap Pengetahuan, Sikap dan
50 Praktek Cuci Tangan Pakai Sabun pada Siswa Kelas 5 di SD Pengasinan IV Kota Bekasi Tahun 2012 yang telah dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner menggunakan Skala Likert yang terdiri dari 12 pertanyaan dengan 5 pertanyaan favorable dan 7 pertanyaan unfavorable. Skor untuk pertanyaan favorable adalah sangat setuju diberi skor 5, setuju diberi skor 4, tidak tahu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 2 dan sangat tidak setuju diberi skor 1, sedangkan skor untuk pertanyaan unfavorable adalah sangat setuju diberi skor 1, setuju diberi skor 2, tidak tahu diberi skor 3, tidak setuju diberi skor 4 dan sangat tidak setuju diberi skor 5. Kisi-kisi kuesioner sikap : Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Sikap Jenis Pertanyaan Nomor Item Jumlah Favorable 2,6,7,10,12 5 Unfavorable 1,3,4,5,8,9,11 7 G. Cara Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan a. Pengajuan judul b. Melaksanakan studi pendahuluan c. Konsultasi dengan pembimbing d. Penyusunan proposal e. Seminar proposal f. Pengurusan surat ijin penelitian
51 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Pengumpulan Data Awal 1) Penentuan subyek penelitian yang sesuai dengan kriteria 2) Melakukan pretest menggunakan kuesioner yang telah disiapkan peneliti 3) Peneliti memilih beberapa siswa yang akan melakukan sosiodrama di depan kelas. Setiap kelas dipilih 7 orang siswa yang kemudian dibentuk menjadi 1 kelompok sosiodrama, sehingga kelompok sosiodrama dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelompok yaitu 1 kelompok perwakilan kelas IV dan 1 kelompok merupakan perwakilan kelas V. 4) Peneliti melatih untuk menyamakan persepsi dengan siswasiswa tersebut sebanyak 4 kali pertemuan untuk setiap kelompoknya. Latihan ini berlangsung selama 10 hari yang dilaksanakan di ruang kelas pada saat jam istirahat maupun sepulang sekolah atas ijin dari pihak sekolah dan orang tua siswa yang bersangkutan. b. Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan 1) Siswa-siswi yang telah dipilih melakukan sosiodrama di depan kelas sesuai dengan skenario yang telah diberikan peneliti yaitu cerita tentang seorang anak yang sakit perut akibat tidak mencuci tangan.
52 2) Ketika sedang berada di keadaan klimaks yaitu ketika terdapat seorang anak yang sedang kesakitan, sosiodrama dihentikan sejenak dan peneliti merangsang siswa lain untuk berpendapat dengan memberikan pertanyaan tentang masalah tersebut. 3) Setelah sosiodrama tentang cuci tangan selesai diperankan, peneliti menarik kesimpulan terkait edukasi cuci tangan tersebut. c. Pengumpulan Data Akhir Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap cuci tangan kepada siswa SD Muhammadiyah Kalangan yang menyaksikan kegiatan sosiodrama tentang cuci tangan, sedangkan siswa yang memainkan sosiodrama tidak dilakukan pengukuran. Pengukuran tingkat pengetahuan dan sikap cuci tangan siswa diukur menggunakan kuesioner (posttest). Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan satelah edukasio sosiodrama tentang cuci tangan diberikan, sedangkan pengukuran sikap cuci tangan siswa dilakukan 2 minggu setelahnya. 3. Tahap Pengolahan Data Data diperiksa kelengkapannya selanjutnya data di entry dalam program SPSS dan dianalisis. 4. Tahap Penyusunan Data a. Penyusunan hasil penelitian b. Konsultasi dengan dosen pembimbing c. Presentasi atau ujian hasil penelitian
53 H. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas kembali pada 30 siswa di SD Muhammadiyah Ambarbinangun, karena siswa pada SD tersebut memiliki kriteria yang sama dengan responden di penelitian ini. 1. Uji validitas Uji validitas adalah pengukuran instrumen penelitian yang dilakukan oleh peneliti untuk melihat kesahihan sebuah instrumen penelitian (Nursalam, 2016). Tingkat validitas suatu angket atau kuesioner dihitung menggunakan rumus Product Moment. Pertanyaan dalam suatu kuesioner akan dianggap valid jika nilai r hitung r tabel, sedangkan jika nilai r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Agar didapatkan hasil validitas maka peneliti menggunakan taraf signifikan 0,05 dengan n = 30 sehingga nilai r tabel adalah 0,361 (Riyanto, 2011). Rumus Product Moment : ( ) * ( )+* ( )+ Keterangan : r : koefisien korelasi antara variabel X dan Y N : jumlah sampel X : data dari variabel bebas Y : data dari data terikat
54 a. Hasil uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan Tabel 3.5 Hasil uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan Aspek Valid Tidak Valid Pengetahuan tentang mencuci tangan 1,3,16 2 Manfaat mencuci tangan 4,5 9 Teknik mencuci tangan 11,12,15,17,18 10 Indikasi mencuci tangan 7,8 - Dampak tidak mencuci tangan 6, 13, 14 - Jumlah 15 3 Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga item pertanyaan yang tidak valid yaitu nomor 2, 9 dan 10. Pertanyaan yang tidak valid tersebut dihapus dan tidak di gunakan dalam penelitian ini. b. Hasil uji validitas kuesioner sikap Tabel 3.5 Hasil uji validitas kuesioner sikap Jenis Pertanyaan Valid Tidak Valid Favorable 6,7,10,12 2 Unfavorable 1,3,4,5,8,9,11 - Jumlah 11 1 Tabel di atas menjelaskan bahwa dari 12 item pernyataan terdapat 1 item yang tidak valid yaitu pernyataan nomor 2. Pernyataan yang tidak valid tersebut peneliti hapus dari kuesioner sikap cuci tangan, sehingga jumlah pernyataan yang digunakan dalam kuesioner sikap cuci tangan adalah sebanyak 11 pernyataan. 2. Uji reliabilitas Reliabilitas artinya kestabilan pengukuran, suatu alat pengukuran dikatakan reliabel jika saat digunakan berulang-ulang tetap memiliki nilai sama (Riyanto, 2011). Untuk mengukur reliabilitas kuesioner tingkat
55 pengetahuan dan sikap cuci tangan, peneliti menggunakan uji Cronbach s Alpha. Apabila nilai Cronbach s Alpha lebih dari sama dengan 0,6 maka pertanyaan tersebut dikatakan reliabel, sedangkan apabila nilai Cronbach s Alpha kurang dari 0,6 maka pertanyaan dikatakan tidak reliabel (Riyanto, 2011). Uji realibilitas untuk kuesioner tingkat pengetahuan cuci dengan mengguakan Cronbach s Alpha diperoleh hasil sebesar 0.873 dan untuk kuesioner sikap cuci tangan siswa diperoleh hasil 0.784. Berdasarkan hasil tersebut, kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap cuci tangan dinyatakan reliabel. I. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis data univariat yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik data. Data yang diuji dalam analisis univariat adalah jenis kelamin, umur, tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan sebelum diberikan edukasi, sikap siswa tentang cuci tangan sebelum diberikan edukasi, tingkat pengetahuan siswa tentang cuci tangan sesudah diberikan edukasi dan sikap siswa tentang cuci tangan sesudah diberikan edukasi. Uji data yang digunakan yaitu mencari nilai frekuensi dan persentase dari data tersebut. 2. Analisis Bivariat Uji bivariat pada penelitian ini dilakukan untuk menilai perbedaan tingkat pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah diberikan
56 edukasi sosiodrama tentang cuci tangan. Pengambilan data dilakukan hanya pada satu kelompok intervensi dengan pre-post test design. Skala data yang digunakan untuk tingkat pengetahuan dan sikap adalah ordinal, sehingga uji beda yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa sebelum dan sesudah intervensi menggunakan uji non parametrik dengan uji wilcoxon dengan taraf signifikansi 0,05. Pengambilan keputusan H 0 diterima atau ditolak dengan melihat nilai signifikansi. Pada penelitian ini ketentuan H 0 ditolak bila p-value < 0,05, dan H 0 diterima bila p-value 0,05 (Riyanto, 2011). J. Etika Penelitian Penelitian ini telah dinyatakan lolos uji etik yang dilakukan oleh tim etik penelitian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan nomor 240/EP-FKIK-UMY/IV/2017. Penelitian ini mempertahankan beberapa prinsip etik dalam penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut. 1. Prinsip Manfaat a. Terbebas dari penderitaan Dalam penelitian ini peneliti hanya memberikan edukasi tanpa melakukan perlakuan yang membahayakan responden sehingga responden terbebas dari penderitaan.
57 b. Bebas dari eksploitasi Dalam proses penelitian ini, peneliti menjelaskan terlebih dahulu terkait proses penelitian. Peneliti juga memberikan penjelasan tentang kerahasiaan mengenai data responden serta penelitian ini tidak akan mengganggu nilai pelajaran responden. c. Resiko Proses penelitian ini dilakukan dengan tertib dan sangat hati-hati sehingga terhindar dari hal-hal yang beresiko. 2. Prinsip menghargai hak asasi manusia a. Hak untuk mengikuti dan menolak (right to self determination) Dalam hal ini, orang tua/wali siswa dijadikan subjek yang berhak untuk menolak apabila tidak bersedia anak mereka terlibat di dalam penelitian. Jika orang tua tidak bersedia mengijinkan anaknya menjadi responden, maka peneliti tidak melakukan pemaksaan dan tidak memberikan sanksi apapun. Pada penelitian ini, semua orang tua mengijinkan anaknya dijadikan responden. b. Informed consent (lembar persetujuan) Peneliti memberikan lembar persetujuan kepada orang tua calon responden sebagai pemberitahuan akan dijadikan responden penelitian. Apabila disetujui oleh orang tua calon responden penelitian dapat melibatkan siswa tersebut. Peneliti menjelaskan pula maksud dan tujuan penelitian kepada responden.
58 3. Prinsip keadilan a. Hak untuk diperlakukan dengan adil Pada penelitian ini, peneliti berlaku adil terhadap semua responden. Tidak membeda-bedakan antara kelas 4 dan 5 baik dari segi materi edukasi, metode edukasi yang digunakan maupun hadiah yang diberikan. b. Hak dijaga kerahasiaannya Dalam hal ini siswa memiliki hak untuk meminta data yang diberikan, untuk dijaga kerahasiaannya. Peneliti menjamin kerahasiaan hasil penelitiannya. Peneliti menggunakan kode dan inisial nama. Data yang diperoleh hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.