ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT PETANI DALAM KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MANDIRI DI KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

Abdi Setiawan 1, Darmawansyah 1, Asiah Hamzah 1.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PEMBELIAN ULANG (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Cik Lan Purwodadi)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

BAB 4 METODE PE ELITIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT MASYARAKAT DALAM KEIKUTSERTAAN BPJS MANDIRI DI KECAMATAN BENER KABUPATEN PURWOREJO

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. terdiri dari empat variabel independen yaitu product, price, place, promotion dan satu

BAB I PENDAHULUAN. pesat dari industri Rumah Sakit dapat dilihat dari tingginya tingkat investasi,

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

BAB 1 PENDAHULUAN. Peranan sektor jasa semakin lama semakin luas dan canggih dalam kehidupan

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

TESIS. Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana S2. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manusia, perlu diketahui

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT KEMBALI PASIEN RAWAT RSIA ELIM MAKASSAR

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

Key words: Independent Health BPJS Participation, Informal Sector, Universal Health Coverage 2019 Bibliographes: 10,

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIFITAS FISIK DENGAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANJUT USIA DI DESA PUCANGAN KECAMATAN KARTASURA

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. konsumen, pertumbuhan pasar, strategi pesaing dan faktor-faktor lain yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI MANAJERIAL

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

BAB III METODOLOGI. Metode penelitian merupakan suatu proses berpikir yang terdiri dari tahap-tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN PAPARAN MEDIA INFORMASI DENGAN PENGETAHUAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE PADA IBU-IBU DI KELURAHAN SAMBIROTO SEMARANG

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan bauran...,rahmi Yuningsih, FKM UI, 2009

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

ABSTRAK PENGARUH KEPUTUSAN PERIKLANAN TERHADAP MINAT KONSUMEN MENJADI ANGGOTA SABAI MUAY THAI BANDUNG

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis tentang Kinerja Atribut Produk serta

BAB II LANDASAN TEORI. pemasaran dan biaya lainnya yang terkait dengan delivery layanan.

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

BAB II LANDASAN TEORI

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengambilan Keputusan, Kepesertaan, JKN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN PERSEPSI DAN HARAPAN TENTANG MUTU PELAYANAN MAKANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KASIH IBU SURAKARTA

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

BAB I PENGANTAR. A. latar Belakang Masalah. dan teknologi yang sangat terasa adalah terjadinya perubahan yang sangat cepat di

Susanti, et al,perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Iuran JKN Key Woard : Health Issurance, Ability to Pay, Willingness to Pay

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB 1 PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen. nilai lebih tinggi dibanding pesaing kepada konsumen, seperti harga yang

Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PE DAHULUA. Universitas Indonesia. Analisis hubungan bauran..., Tri Yuliana, FKM UI, 2009

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP KELAS III RSUD MUNTILAN KABUPATEN MAGELANG

PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN KUALITAS MAKANAN CEPAT SAJI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI UNIT RAWAT JALAN RSUD KOTA MAKASSAR

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN MAHASISWA BELAJAR DI PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN U BUDIYAH BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN MUTU DAN FASILITAS PELAYANAN DI RUANG PERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS KELAS III DI RUMAHSAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU BUBUK MEREK L-MEN DI SEMARANG

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASSAN PENGGUNA UNIVERSITAS CIPUTRA LIBRARY SURABAYA. Oleh Diajeng Variant C ( )

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP MINAT BELI INTERNET SPEEDY

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA MENGGUNAKAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA

Hubungan Pergaulan Teman Sebaya Terhadap Tindakan Merokok Siswa Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

: BAYU SETIAWAN J

ABSTRACT. iiuniversitas Kristen Maranatha

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

PERSEPSI KONSUMEN TERHADAP WARUNG MAKAN INDOMIE DI WILAYAH MRICAN PERCEPTION CONSUMER OF WARUNG MAKAN INDOMIE IN MRICAN REGION

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DENGAN KUNJUNGAN PASIEN DI UNIT RAWAT JALAN RSIA PERTIWI MAKASSAR TAHUN 2011

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

PERSEPSI STAF PELAYANAN TENTANG MANAJEMEN PEMASARAN DI RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH HARGA, KERAGAMAN PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Transkripsi:

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT PETANI DALAM KEPESERTAAN BPJS KESEHATAN MANDIRI DI KECAMATAN PRACIMANTORO KABUPATEN WONOGIRI ` Manja Mania, Sutopo Patria Jati, Eka Yunila Fatmasari Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, Semarang Email : manjamania11@gmail.com ABSTRACT The membership aspect is an indicator of the success of BPJS Health. Farmers as one of the majority workers in Kecamatan Pracimantoro, thus contributing greatly in the membership BPJS Health. Preliminary study results show up to January 2017 household farmers who have been registered in the PBI amounted to 8,505 KK so that about 9,554 KK contribute in the independent participation. The purpose of this research is to know the description farmer interest and analyze factors related to farmer interest in participation of independent health BPJS through perception about marketing mix. This research uses quantitative method and cross sectional research type with sample of 100 farmers in Pracimantoro District, Wonogiri Regency. The results showed that the majority of farmers in Pracimantoro District are less interested in the participation of independent health BPJS (58%). The result of bivariate analysis shows that there is correlation between perception about product (Independent health BPJS) (p = 0,038), perception about premium price (p = 0,009), perception about promotion (p = 0,008) with farmer interest of independent health BPJS. While unrelated factors were perception about location (p = 0,360). It is recommended to health BPJS to increase promotion especially for farmers in rural areas that are difficult to reach. So farmers understand the concept of BPJS and willing to volunteer to register in the participation of independent health BPJS. Key Words : Interest, Farmer, Independent health BPJS, perception, marketing mix 12

PENDAHULUAN Latar Belakang BPJS Kesehatan merupakan suatu badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan nasional di Indonesia. Salah satu indikator keberhasilan penyelenggaraan JKN adalah aspek kepesertaan. Hingga Desember 2016 BPJS Kesehatan telah menjamin sebanyak 171.677.176 dari total jumlah penduduk Indonesia 255,5 juta atau sekitar 68,20%, sehingga 32,80% lainnya belum terjamin oleh BPJS Kesehatan. Sedangkan untuk jumlah peserta mandiri masih terbilang rendah yaitu sekitar 11,20% dari total keseluruhan peserta. Peserta mandiri mencakup pekerja informal. Berdasarkan Sakernas salah satu pekerja informal yang menjadi mayoritas di Indonesia adalah sektor pertanian yaitu sebesar 31,90%. Kabupaten Wonogiri memiliki pekerja informal paling banyak di sektor pertanian sebesar 53,91%. 1 BPJS KLOK Wonogiri sudah menjamin sekitar 51,38% peserta dengan kepesertaan mandiri paling rendah yaitu hanya 9% dari keseluruhan peserta. Kecamatan Pracimantoro merupakan salah satu wilayah dengan jumlah rumah tangga pertanian terbanyak di Kabupaten Wonogiri yaitu sebanyak 18.059 rumah tangga. 2 Menurut data TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan) hingga Januari 2017 petani sebagai peserta PBI sebanyak 8505 KK atau sekitar 47,09%. Sehingga 52,91% lainnya memberikan kontribusi pada kepesertaan mandiri. Berdasarkan penelitian Arih petani merupakan pekerja sektor informal yang memberikan kontribusi paling sedikit dalam kepesertaan jaminan kesehatan komersial yaitu sebesar 0,1%. Hal ini menunjukkan bahwa keinginan petani dalam kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri masih rendah. 3 Hasil survey pendahuluan kepada 10 petani di Kecamatan Pracimantoro yang belum terdaftar dalam BPJS Kesehatan. Didapatkan hasil 8 orang menyatakan kurang berminat dan 2 orang menyatakan berminat. Petani yang kurang berminat beralasan bahwa harga premi yang ditawarkan mahal, tidak adanya uang pengembalian karena BPJS menggunakan prinsip kegotongroyongan, dan menganggap bukan kebutuhan yang penting. Untuk petani yang berminat namun masih menunda mereka beralasan bahwa mereka belum tau informasi mengenai cara pendaftarannya, sehingga petani tidak segera untuk mendaftarkan diri. Dalam kegiatan pemasaran BPJS Kesehatan, para pemasar menggunakan alat untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran. Alatalat itu membentuk suatu bauran pemasaran atau biasa disebut Marketing Mix. Bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari product, price, place, dan promotion. 4 Berdasarkan data dan hasil survey pendahuluan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi bauran pemasaran dengan minat petani dalam kepesertaan BPJS Kesehatan mandiri di Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan 13

pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Pracimantoro. Populasi penelitian adalah petani yang tidak terdaftar dalam peserta PBI maupun Mandiri sebanyak 9554 KK, dengan jumlah sampel sebesar 100 KK petani, yang dipilih berdasarkan proportional random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi square. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan mayoritas petani di Kecamatan Pracimantoro berada pada umur lansia (81%), dengan sebagian besar jenis petani kecil (64%), dengan mayoritas memiliki tingkat pendidikan dasar (93%) dan memiliki pendapatan rata-rata perbulan sedang (60%). Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik responden Karakteristik Kategori f % dengan pendapatan sedang (68,3%). Tabel 2. Hasil tabulasi silang antara karakteristik dengan variabel terikat Karakteristik Minat Berminat Kurang berminat f % f % Umur Dewasa 10 71,4 4 28,6 Lansia 30 37,0 51 63,0 Manula 2 40,0 3 60,0 Jenis petani Petani Gurem 8 47,1 9 52,9 Petani kecil 27 42,2 37 57,8 Petani besar 7 36,8 12 63,2 Pendidikan Dasar 37 39,8 56 60,2 Menengah 5 71,4 2 28,6 Pendapatan Rendah 16 55,2 13 44,8 Sedang 19 31,7 41 68,3 Tinggi 7 63,6 4 36,4 Hasil distribusi frekuensi minat petani dalam kepesertaan BPJS Dewasa(26-45) 14 14 Kesehatan Mandiri menunjukkan Umur Lansia (46-65) 81 81 bahwa lebih banyak petani yang Manula(66 keatas) 5 5 kurang berminat (58%). Petani memiliki persepsi kurang baik Petani 17 17 tentang produk (55%), memiliki Jenis petani gurem(<0,5ha) persepsi kurang baik tentang harga Petani kecil(0,5-64 64 premi (58%), memiliki persepsi 1ha) kurang baik tentang promosi (58%), Petani besar(>1ha) 19 19 dan memiliki persepsi baik tentang Tingkat Dasar(SD-SMP) 93 93 lokasi (59%). pendidikan Tinggi(SMA/SMK) 7 7 Pendapatan Rendah(<1.5jt) 29 29 Tabel 3. Rekapitulasi hasil bivariat Sedang (1,51jt- 60 60 menggunakan Chi Square 2,5jt) Variabel P-value Keterangan Tinggi (2,51jt-3,5jt) 11 11 Persepsi 0,038 Ada hubungan tentang produk Petani yang kurang berminat Persepsi 0,009 Ada hubungan dalam tentang harga Mandiri lebih banyak dijumpai pada premi petani umur lansia (63%), dengan Persepsi 0,008 Ada hubungan jenis petani besar (63,2%), tentang prmosi kemudian petani dengan tingkat Persepsi 0,360 Tidak ada pendidikan dasar (60,2%) dan petani tentang lokasi hubungan 14

PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani di Kecamatan Pracimantoro lebih banyak yang kurang berminat dalam kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri sebesar 58%. A. Hubungan persepsi bauran pemasaran dengan minat petani dalam 1. Persepsi tentang produk Hasil uji Chi Square diperoleh p- value sebesar 0,038 ( p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel persepsi tentang produk dengan minat dalam kepesertaan BPJS kesehatan Menurut Adrian Payne produk merupakan konsep keseluruhan atas objek atau proses yang memberikan berbagai nilai bagi para pelanggan. Di bidang asuransi kesehatan, salah satu bauran produk yaitu berupa manfaat jaminan yang diberikan merupakan hal yang pertama dicari oleh konsumen. Apabila manfaat yang diberikan oleh jasa asuransi kurang memuaskan, hal tersebut akan menimbulkan pertimbanganpertimbangan bagi konsumen untuk melakukan pembelian atau tidak. 5 Sebagian besar petani menilai BPJS Kesehatan Mandiri bukan kebutuhan yang mendesak. Petani juga kurang setuju dengan adanya prinsip gotong royong dimana tidak adanya uang pengembalian apabila kartu BPJS tidak terpakai dalam jangka waktu yang lama, dan petani menganggap BPJS Mandiri belum cukup meyakinkan meskipun ini program wajib pemerintah. Berdasarkan penelitian Erna Toding (2013) yang menyatakan bahwa persepsi tentang produk memiliki hubungan dengan minat kembali dengan nilai p = 0,007 ( p<0,05). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa ketersediaan pelayanan kesehatan yang lebih lengkap dan berkualitas akan membuat pasien berminat berkunjung kembali ke pelayanan kesehatan tersebut. 6 2. Persepsi tentang harga premi Hasil uji Chi Square diperoleh p- value sebesar 0,009 ( p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel persepsi tentang harga iuran premi dengan minat dalam Berdasarkan Kotler dan Armstrong (2001) harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, dapat juga diartikan jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaatmanfaat yang diperoleh atau menggunakan produk atau jasa tersebut. 4 Menurut Payne keputusan penetapan harga menentukan nilai bagi pelanggan dan memainkan peran penting dalam pembentukan citra bagi jasa tersebut. Bagi konsumen, harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai apabila harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu barang dan jasa. 5 Dari 3 kelas yang ditawarkan, mayoritas petani menilai harga iuran untuk kelas I dan II terbilang mahal. Sebagian besar petani juga menganggap manfaat prinsip kegotongroyongan kurang sesuai dengan harga premi yang ditawarkan. Selain itu sebagian besar petani belum memasukkan iuran BPJS Kesehatan ke dalam daftar pengeluaran kebutuhan mereka. Berdasarkan penelitian Esti Yuandari (2014) menunjukkan bahwa persepsi tentang harga memiliki hubungan dengan minat pemanfaatan ulang pasien rawat 15

inap di Rumah sakit Sari Mulia Banjarmasin dengan nilai p=0,031 (p<0,05). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa jika harga sesuai dengan kualitas atau manfaat yang baik maka pasien akan merasa puas. Sebaliknya jika harga tidak sesuai dengan kualitas dan manfaat yang kurang memadai maka pasien merasa tidak puas. 7 3. Persepsi tentang promosi Hasil uji Chi Square diperoleh p- value sebesar 0,009 ( p < 0,05) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara variabel persepsi tentang promosi dengan minat dalam Menurut Tjiptono (2006) promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima. Sebuah produk barang atau jasa tidak akan dibeli apabila konsumen tidak mengetahui kegunaannya, keunggulannya, dimana produk dapat diperoleh dan berapa harganya. Untuk itulah konsumen yang menjadi sasarannya perlu diberikan informasi yang jelas. 8 Sebagian besar petani menilai bahwa Informasi tentang cara pendaftaran BPJS Mandiri belum disebarluaskan ke masyarakat pedesaan khususnya ke petani, petani juga belum mendapatkan informasi tentang cara pendaftaran melalui brosur atau papan iklan. Selain itu sosialisasi yang sudah pernah dilakukan tidak memberikan informasi tentang cara pendaftaran secara jelas. Berdasarkan penelitian Abdi Setiawan (2014) menunjukkan bahwa persepsi tentang promosi memiliki hubungan dengan minat datang kembali dengan nilai p=0,005 (p>0,05). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa mayoritas responden menilai bahwa promosi yang dilakukan oleh rumah sakit masih tidak baik karena responden sebagian besar hanya memperoleh informasi dari petugas ataupun temannya, dan tidak adanya promosi melalui media cetak maupun elektronik. 9 4. Persepsi tentang lokasi Hasil uji Chi Square diperoleh p- value sebesar 0,360 ( p > 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel persepsi tentang lokasi dengan minat dalam Menurut Tjiptono (2006) pemilihan tempat atau lokasi sebagai sarana distribusi jasa harus memerlukan beberapa pertimbangan-pertimbangan yang diantaranya, akses yang mudah dijangkau dengan menggunakan sarana transportasi umum dan visibilitas yaitu lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. 10 Namun hasil penelitian ini bertentangan dengan teori ataupun penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini secara kebetulan lokasi tidak memiliki hubungan dengan minat petani dalam kepesertaan BPJS Maka dapat disimpulkan bahwa petani tidak mempertimbangkan lokasi untuk melakukan pendaftaran BPJS Karena bagi sebagian besar petani meskipun memiliki persepsi kurang baik maupun baik namun hal tersebut tidak menjadi pengaruh dalam hal minat atau tidaknya dalam 16

Berdasarkan penelitian Abdi Setiawan (2014) menunjukkan bahwa persepsi tentang lokasi tidak memiliki hubungan dengan minat datang kembali dengan nilai p=0,312 (p>0,05). Penelitian tersebut menjelaskan bahwa RSUD Tenriawaru tersebut sebagai rujukan masyarakat regional tenggara ataupun badan layanan kesehatan yang berada di daerah cakupannya sehingga rumah sakit ini menjadi pilihan utama dan lokasi tidak menjadi pertimbangan. 9 KESIMPULAN 1. Lebih banyak petani yang kurang berminat dalam kepesertaan BPJS Kesehatan Mandiri (58%) dibandingkan dengan yang berminat dalam Mandiri (42%). 2. petani berusia lansia yaitu sekitar 46-65 tahun (81%), dengan jenis petani kecil (64%), petani memiliki pendidikan terakhir yaitu pendidikan dasar (SD-SMP) 93%, dan mayoritas keluarga petani memiliki pendapatan rata-rata sedang berkisar 1.500.000-2.500.000 (60%). 3. Petani yang kurang berminat dalam Mandiri lebih banyak dijumpai pada petani umur lansia (63%), dengan jenis petani besar (63,2%), kemudian petani dengan tingkat pendidikan dasar (60,2%) dan petani dengan pendapatan sedang (68,3%). 4. Ada hubungan antara persepsi tentang produk (0,038), persepsi tentang harga premi (0,009), persepsi tentang promosi (0,008) dengan minat petani dalam Sedangkan tidak ada ada hubungan antara persepsi tentang lokasi (0,360) dengan minat petani dalam SARAN Bagi BPJS Kesehatan 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani belum terpapar informasi secara jelas mengenai cara pendaftaran BPJS Kesehatan Mandiri oleh karena itu perlu adanya sosialisasi kembali untuk meningkatkan pemahaman petani mengenai cara pendaftaran BPJS Kesehatan 2. Hasil penelitian petani menyatakan bahwa mereka kurang berminat untuk menjadi peserta BPJS Mandiri karena memiliki persepsi kurang baik dengan manfaat prinsip kegotongroyongan. Oleh karena itu upaya penyempurnaan manfaat produk perlu dilakukan untuk menarik minat petani dengan cara adanya peningkatan pemahaman kepada petani melalui sosialisasi mengenai tujuan prinsip kegotongroyongan tersebut mengingat BPJS Kesehatan merupakan asuransi sosial. Sehingga citra produk BPJS tidak buruk di mata petani/konsumen. Bagi mahasiswa 1. Dapat dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh dari variabelvariabel yang berhubungan dengan minat menjadi peserta BPJS Mandiri dengan menggunakan sampel yang lebih banyak. Sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi BPJS Kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. https://www.bpjskesehatan.go.id/bpjs/. Accessed January 1, 2016. 2. Badan Pusat Statistik Wonogiri. Kecamatan Pracimantoro Dalam Angka 2016. 17

https://wonogirikab.bps.go.id/. Published 2016. Accessed January 7, 2017. 3. Intiasari AD, Sektor M, Intiasari AD, Trisnantoro L, Hendrartini J. Potret Masyarakat Sektor Informal Di Indonesia : Kesehatan Sebagai Upaya Perluasan Kepesertaan Pada Skema Non Pbi Mandiri Portrait Of The Informal Sector In Indonesia : Assessing The Probability Data Riskesdas Tahun 2013 menunjukkan gam- Perluasan kepeser. 2015;4(4):126-132. 2012:1-14. 10. Tjipjono F. Manajemen Jasa. Yogyakarta: PENERBIT ANDI; 2006. 4. Kotler P, Armstrong G. Prinsip-Prinsip Pemasaran. kedelapan. Jakarta: Erlangga; 2001. 5. Payne A. Pemasaran Jasa. Yogyakarta: PENERBIT ANDI; 1993. 6. Toding E, Palutturi S. Hubungan Bauran Pemasaran dengan Minat Kembali Pasien Rawat Inap RSIA Elim Makassar. 2013:1-14. 7. Yuandari E. Hubungan Mutu Pelayanan Perawat, Harga dan Fasilitas dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Sari Mulia Banjarmasin Tahun 2013. 2014. 8. Tjipjono F. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: PENERBIT ANDI; 1997. 9. Setiawan A, Hamzah A. HUBUNGAN BAURAN PEMASARAN DENGAN MINAT KEMBALI PASIEN RAWAT INAP RSUD TENRIAWARU BONE. 18

http://ejournal- JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) s1.undip.ac.id/index.php/jkm 19