BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

DESAIN PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu kemampuan mengidentifikasi struktur alur

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadiankejadian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 AMBARAWA PRINGSEWU. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain analisis deskriptif yang sesuai dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menulis Cerpen Siswa

III. METODE PENELITIAN. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

I. METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif murni atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Desain ini sesuai dengan tuju-an penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 GADINGREJO. Oleh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini digunakan untuk

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GADINGREJO

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

III. DESAIN PENELITIAN. Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian deskriptif

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. dialog interaktif dalam rekaman televisi pada siswa kelas IX SMP Negeri 19

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sedangkan penelitian adalah wahana untuk menemukan kebenaran. Usaha untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuktikan suatu pengetahuan tertentu sehingga dapat digunakan untuk

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. adalah metode yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. pembelajaran dan berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik,

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Eksperimen adalah observasi dibawah kondisi buatan dimana kondisi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua

METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Pargito (2011: 20) menyatakan bahwa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah X X X Total 88

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksprimen kuasi atau eksprimen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk menggambarkan tingkat kemandirian dan faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan menggunakan one group pretes-posttest design,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. benar. Seseorang dapat dikatakan telah mampu menulis dengan baik jika pembacanya

ABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dan disesuaikan dengan materi yang diajarkan dalam pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB III PROSEDUR TINDAKAN. Tempat penelitian adalah kelas X-6 SMA Negeri 6 Bandar Lampung, di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran menulis cerpen menggunakan strategi. 3M (Meniru-Mengolah-Mengembangkan) dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (R P P)

BAB III METODE PENELITIAN. menaikkan tingkat ilmu serta teknologi (Margono, 2007:1).

III. PROSEDUR TINDAKAN. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH KEEFEKTIFAN MEMBACA CEPAT TERHADAP KEMAMPUAN MENEMUKAN IDE POKOK PARAGRAF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada. siswa kelas XI semester genap Tahun Ajaran 2011/2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Judul penelitian yaitu pembelajaran gerak tari berdasarkan metode imitasi di kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode komparatif, yakni

Petunjuk Pengisian. Marisha,2013 EFEKTIVITAS TEKNIK BRAINWRITING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARATIF BAHASA PERANCIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang ruang lingkupnya mencakup

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SUGESTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. terdapat kompetensi dasar yang mengharuskan siswa mampu mengidentifikasi alur,

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMPN 1 UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

Transkripsi:

6 BAB III METODE PENELITIAN. Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang terkumpul berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (007: 6) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode ini digunakan sesuai dengan tujuan yaitu mengkaji penelitian secara alamiah kemampuan menulis cerpen pada siswa kelas XI SMA Negeri Gadingrejo tahun pelajaran 04/05.. Populasi Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 00: 8). Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester genap tahun pelajaran 04/05 di SMA Negeri Gadingrejo. Sumber data pada penelitian ini terdiri atas 8 kelas, masing-masing kelas berjumlah siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

7 Tabel. Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri Gadingrejo Tahun Pelajaran 04/05 No Kelas Jumlah Siswa XI IPA XI IPA XI IPA 4 XI IPA 4 5 XI IPS 6 XI IPS 7 XI IPS 8 XI IPS 4 Jumlah 56. Sampel Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh yang diambil dengan menggunakan cara tertentu (Margono, 00: ). Mengingat populasi yang akan diteliti yaitu 56 siswa, oleh sebab itu peneliti mengambil sampel dari populasi tersebut. Pengambilan sampel mengacu pada pendapat (Arikunto, 00) yang menyatakan bahwa, apabila subjeknya lebih dari 00, sampel dapat diambil antara 0%-5% atau 0%-5%. Berdasarkan ketentuan tersebut penulis mengambil sampel 0%-5%. Jadi 0% x : 00 =, (4 siswa perkelas).

8 Tabel. Jumlah Siswa Kelas XI SMA Negeri Gadingrejo Tahun Pelajaran 04/05 yang Menjadi Sampel No Kelas Jumlah Siswa 0% dari Jumlah Sampel yang Siswa Ditetapkan XI IPA,% 4 XI IPA,% 4 XI IPA,% 4 4 XI IPA 4,% 4 5 XI IPS,% 4 6 XI IPS,% 4 7 XI IPS,% 4 8 XI IPS 4,% 4 Jumlah Dalam penentuan sampel, penulis menggunakan Random Sampling (pengambilan sampel secara acak) dengan cara diundi, dengan masing-masing kelas sebanyak 0% dari setiap kelas yang diundi melalui gulungan kertas yang dikeluarkan pada tiap-tiap kelas. Dengan demikian setiap siswa yang menjadi anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel. Mengingat banyaknya populasi, maka untuk memudahkan pengambilan anggota sampel penelitian, undian dilakukan di setiap kelas. Hal ini dimaksudkan agar anggota sampel untuk masing-masing kelas seimbang jumlahnya dan menyebar di semua kelas, sehingga cukup representatif.

9 Langkah-langkah pengambilan sampel tersebut adalah sebagai berikut.. mempersiapkan kertas kosong yang dipotong-potong sesuai keperluan;. menuliskan nama-nama anggota populasi (perkelas) kedalam masing-masing kertas yang sudah dipotong-potong, dan kemudian digulung;. gulungan kertas tadi dimasukan kedalam wadah (masing-masing kelas) lalu dikocok supaya acak; 4. gulungan kertas tadi dikeluarkan satu persatu sesuai dengan keperluan, dan nama yang terdapat pada gulungan tersebut dicatat; 5. nama-nama yang terpilih dari gulungan kertas yang keluar, kemudian dicatat dan selanjutnya dijadikan sampel penelitian. Hal ini dilakukan pada setiap kelas..4 Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik tes. Jenis tes yang digunakan yaitu tes tertulis dalam bentuk pemberian tugas, yaitu siswa diberi tugas menulis cerpen. Waktu yang disediakan untuk menulis cerpen tersebut sebanyak 90 menit. Langkah-langkah yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut. a. Meminta siswa membaca petunjuk (soal) yang diberikan sebelum menulis cerita pendek.

0 b. Agar kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek dapat terlihat secara keseluruhan, maka penulis memberi kebebasan siswa untuk memilih sendiri tema yang akan disajikan dalam cerita pendek berdasarkan waktu yang ditentukan (x45) 90 menit. c. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jika ada yang kurang jelas sebelum menulis cerita pendek. d. Siswa menulis cerita pendek meliputi beberapa indikator, yakni ) penyajian tokoh; ) pengungkapan tema; ) penyajian latar; 4) penyajian alur; dan 5) penggunaan gaya bahasa. e. Mengakhiri dengan mengumpulkan hasil karangan siswa. f. Membaca secara keseluruhan hasil kerja siswa dan memberikan skor per aspek..5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data bertujuan untuk mengetahui data tingkat kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri Gadingrejo tahun pelajaran 04/05. Penulis menganalisisnya menggunakan teknik analisis kualitatif, maksudnya data yang telah dipresentasikan akan ditafsirkan dengan kata-kata yang bersifat kualitatif. Data yang diperoleh dianalisis dengan langkah sebagai berikut.. Mengoreksi hasil tes menulis cerita pendek pada seluruh sampel terpilih.. Memberi skor per siswa sesuai dengan indikator penilaian dan bobot penilaian kemampuan menulis cerita pendek. Skor diberikan setelah tahap pengoreksian yang telah dilakukan oleh penelitian.

Tabel. Aspek Penilaian Kemampuan Menulis Cerita Pendek No Indikator Subindikator Deskriptor Skor Tema Keterkaitan tema dengan isi cerita Keseluruhan isi cerita sesuai dengan tema, dan tema mengangkat masalah-masalah kehidupan yang benar-benar bisa dirasakan dan diterima sebagai persoalan kemanusian Keseluruhan isi cerita kurang sesuai dengan tema, dan tema mengangkat masalah-masalah kehidupan yang benar-benar bisa dirasakan dan diterima sebagai persoalan kemanusian Keseluruhan cerita tidak sesuai dengan tema, dan tema mengangkat masalah-masalah kehidupan yang benar-benar bisa dirasakan dan diterima sebagai persoalan kemanusian Tokoh/ Kelogisan Tokoh yang dihadirkan Penokohan tindakan tokoh sedikit, penggambaran tokonya jelas dan tindakan tokoh logis Tokoh yang dihadirkan sedikit, penggambaran tokohnya kurang jelas dan tindakan tokohnya kurang

Penyajian watak tokoh logis Tokoh yang dihadirkan banyak, sehingga penggambaran tokohnya tidak jelas dan tindakan tokohnya tidak logis Pelukisan watak tokoh wajar dan nyata, dilukiskan secara menarik sehingga tokoh mampu membawa pembaca merasakan peristiwa yang terjadi Pelukisan watak tokoh wajar dan nyata, tetapi kurang dilukiskan secarra unik ddan menarik sehingga tokoh kurang mampu membawa pembaca merasakan peristiwa yang terjadi Latar Pendeskripsian latar Pelukisan watak tokoh tidak wajar dan nyata, tidak dilukiskan secara unik dan menarik sehingga tokoh tidak mempu membawa pembaca merasakan peristiwa yang terjadi Latar yang disajikan sesuai dengan peristiwa yang sedang terjadi dan jelas (tempat, suasana, dan waktu)

Latar yang disajikan jelas sesuai dengan tempat dan waktunya tetapi suasana yang ditampilkan kurang mengesankan pembaca 4 Alur Rangkaian peristiwa Latar tidak jelas (tempat, waktu, dan suasana) dan latar yang disajikan tidak sesuai dengan peristiwa dalam cerita Rangkaian peristiwa runtun memiliki hubungan kausal, dan terdapat perkenalan tokoh, permasalahan, sampai penyelesaiannya (akhir cerita) Rangkaian peristiwa kurang runtun memiliki hubungan kausal, dan terdapat perkenalan tokoh, permasalahan, sampai penyelesaiannya (akhir cerita) Permainan alur Rangkaian peristiwa tidak runtun dan tidak terdapat perkenalan tokoh, permasalahan, sampai penyelesaiannya (akhir cerita) Permainan alur/plot menarik, ada ketegangan dan kejutan serta pembayangan peristiwa yang akan terjadi

4 Permainan alur/plot kurang menarik, ada ketegangan tetapi kurang memiliki kejutan serta tidak adanya pembayangan peristiwa yang terjadi Permainan alur/plot tidak menarik, dan tidak ada ketegangan dan tidak memiliki kejutan serta pembayangan peristiwa yang akan terjadi 5 Gaya Ketepatan dan Gaya bahasa sepenuhnya tepat Bahasa kesesuaian dan sesuai. Tepat jika kata yang digunakan betul-betul mendukung gagasan yang akan diungkapkan. Sesuai jika kata yang digunakan cocok dengan kesempatan dan keadaan pembaca Gaya bahasa kurang tepat dan sesuai. Kurang tepat jika kata yang digunakan kurang mendukung gagasan yang akan diungkapkan Kurang sesuai jika kata yang digunakan kurang cocok dengan kesempatan dan

5 keadaan pembaca Gaya bahasa yang digunakan sepenuhnya tidak tepat dan tidak sesuai. Tidak tepat jika kata yang dipergunakan tidak mendukung gagasan yang akan diungkapkan Tidak sesuai jika kata yang digunakan tidak cocok dengan kesempatan dan keadaan pembaca Skor Maksimal. Menghitung skor kemampuan menulis cerita pendek dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Rumus: NK = Skor yang diperoleh Skor maksimal X 00% Keterangan : NK : Nilai Kemampuan Contoh : Herda memperoleh skor dari keseluruhan aspek yang dinilai, yaitu 6. Untuk menghitung skor yang diperoleh Herda berdasarkan rumus penghitungan kemampuan menulis cerita pendek adalah: NS: 6 x 00% = 76,9 dibulatkan 76%

6 Dengan demikian, jika disandingkan dengan tolok ukur penilaian, kemampuan menulis cerita pendek Herda termasuk kategori baik. 4. Menjumlah skor hasil tes kemampuan menulis cerita pendek dari penskor I dan penskor II, kemudian hasilnya dibagi dua. 5. Menghitung rata-rata kemampuan menulis cerita pendek dengan rumus seperti di bawah ini. X = X N X 00% Keterangan : X = Skor rata-rata X = Jumlah skor yang diperoleh seluruh siswa dalam menulis cerita pendek N = Jumlah sampel (jumlah siswa) 6. Menentukan tingkat kemampuan siswa berdasarkan pada tolok ukur yang digunakan dalam tabel berikut ini. Tabel 4. Tolok Ukur Penilaian Kemampuan Menulis Cerita Pendek Interval Presentase Tingkat Kemampuan Keterangan 85% - 00% Baik sekali 75% - 84% Baik 60% - 74% Cukup 40% - 59% Kurang 0% - 9% Kurang sekali (Nurgiantoro, 00: 99)