MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

dokumen-dokumen yang mirip
metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG

MODUL 4 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGUKUR) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab III Pengukuran Sudut


MENGUKUR DENGAN MIKROMETER

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

Lembar Kegiatan Siswa

a. 12,25 mm b. 12,20 mm c. 12,30 mm d. 12,15 mm e. 12,45 mm

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

SOAL LATIHAN 1 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Pemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi

DIAL TEKAN (DIAL GAUGE/DIAL INDICATOR)

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

Alat ukur sudut. Alat ukur sudut langsung

SOAL LATIHAN 2 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Kon s t r u k s i R a n g k a P e s a w a t U d a r a ( A i r f r a m e M e c h a n i c ) Page 1

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI MEKANIK JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

BAB III CARA PEMBUATAN ALAT TRACKE R BEARING. Rahang penahan berfungsi sebagai rumah atau sarang dari bagian komponen lain

Gambar mengukur menggunakan jengkal

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SOAL LATIHAN 6 TEORI KEJURUAN PEMESINAN

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok xx. 1.1 Latar Belakang (Diisi sendiri)

POROS BERTINGKAT. Pahat bubut rata, pahat bubut facing, pahat alur. A. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan poros bertingkat ini yaitu :

ALAT UKUR DAN PENANDA DALAM KERJA BANGKU

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab VI Pengukuran Kelurusan, Kesikuan, Keparalellan, Dan Kedataran BAB VI

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. gambar kerja sebagai acuan pembuatan produk berupa benda kerja. Gambar

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

MESIN BOR. Gambar Chamfer

Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

c. besar c. besar Figure 1

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

Gambarr 3.3 Downcut. Gambar 3.2 Upcut

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

Pentingnya Pengukuran. d. Materi Pokok : Besaran dan Satuan e. Alokasi Waktu : 1 pertemuan ( 90 menit) f. Pertemuan ke : 1 g. Tujuan Pembelajaran :

Buku Panduan Praktikum Metrologi Industri

MODUL PRAKTIK KERJA BANGKU

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT. Dwi Rahdiyanta FT-UNY

BAB III PERANCANGAN ALAT. Muiai. Kapasitas: A4 Bahan pola : Lilin Pahat: Gurdi Daya: 1/16HP. Sketsa alat. Desain gambar

Toleransi& Implementasinya

PEMBUATAN ALAT PEMEGANG MATA BOR DALAM RANGKA REKONDISI PERALATAN MESIN BOR KOORDINAT ACIERA 22 TA LABORATORIUM PEMESINAN JURUSAN TEKNIK MESIN

SMK PGRI 1 NGAWI TERAKREDITASI: A

SILABUS DAN RPP MENGUASAI KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SMK NEGERI 56 JAKARTA

BAB 4 MEMAHAMI KAIDAH PENGUKURAN

BESARAN DAN SATUAN. 1. Pengertian Mengukur

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET PROSES PEMESINAN KOMPLEKS

PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR KERJA BANGKU

BAB III METODE PEMBUATAN ALAT

LAMPIARN 1.4 TEST UJI COBA INSTRUMEN. Mata Pelajaran Tingkat/Semester : XI/ Hari / Tanggal :... Waktu. : 60 menit Sifat Ujian

BAB V ALAT UKUR. Berbentuk persegi panjang, bulat atau persegi empat, mempunyai dua sisi sejajar dengan ukuran yang tepat.

BAB II KESALAHAN SISWA MENGGUNAKAN JANGKA SORONG PADA MATERI PENGUKURAN. untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil

1. PENGENALAN ALAT KERJA BANGKU

commit to user BAB II DASAR TEORI

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

MATERI MATAKULIAH PROSES PEMESINAN I

BAB III MENGUKUR KERENGGANGAN METAL DUDUK ENGINE DIESEL CATERPILLAR D 3208

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP

PROSES BUBUT (Membubut Tirus, Ulir dan Alur)

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

Persiapan Kerja Bubut

BAB III METODE PERANCANGAN DAN PABRIKASI PROTOTIPE PENGUPAS KULIT SINGKONG BERPENGGERAK MOTOR LISTRIK

Alat dan Bahan a. Penggaris b. Jangka sorong c. Balok besi d. Bola-bola kecil

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR

MATERI KULIAH CNC Memasang Cekam dan Benda kerja Pada Mesin Bubut CNC

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES PRODUKSI

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK DR. TJIPTO SEMARANG

Pengukuran Besaran Fisika

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BEKERJA DENGAN MESIN UMUM

Penggunaan Kepala Pembagi

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MODUL PROSES PEMESINAN I SEKSI MESIN BUBUT. Oleh : Purgiyanto

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Ruang Lingkup Penggunaan mesin sekrap Penggunaan alat-alat perkakas tangan

BAB II PENDEKATAN MASALAH

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RPKPM).

EKSPERIMENTAL PEMBUATAN SPIRAL DATAR DENGAN MENGGUNAKAN MESIN FREIS UNTUK PENGEMBANGAN PROGRAM PRAKTIKUM LABORATORIUM PEMESINAN

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

(Mekanik, Pneumatik & Elektrik)

Job Sheet. Kerja Bangku MES 6319

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

Transkripsi:

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI SMK PGRI1 NGAWI A. JANGKA SORONG (VERNIER CALIPER) 1. Bagian bagian mistar geser Keterangan: Beam (Batang/rangka) Fixed jaw (rahang tetap) Sliding Jaw (rahang gerak) Main scale (skala tetap) Vernier scale (skala ninius) Fine adjustment (Penggerak halus) Clamping screws (Baut pengencang) 2. Fungsi mistar geser a. Ketebalan, jarak luar atau diameter luar. b. Kedalaman. c. Tingkat/step. d. Jarak celah atau diameter dalam. 3. Ketelitian dan panjang Ketelitian mistar sorong dapat mencapai 0,02 dan 0,05 satuan millimeter dan 1/128 hingga 1/1000 untuk satuan inchi. Ukuran panjang vernier caliper antara lain: 0 sampai 150 mm, 0 sampai 175 mm, 0 sampai 250 mm, 0 sampai 300 mm, 1 meter (sistem metrik). Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 1

4. Persiapan sebelum melakukan pengukuran Sebelum melakukan pengukuran dengan menggunakan vernierr caliper bersihkan vernier caliper dengan menggunakan kain yang lunak dan bersih. Kemudian periksa vernier caliper apakah penunjukkannya masih nol (0), apabila ke dua rahangnya dirapatkan. Untuk merapatkan rahangnya gunakan penyetel. Benda kerja yang akan diukur bersihkan terlebih dahulu dari kotoran. 5. Melakukan pengukuran luar Pertama tama atur kedudukan rahang pengukur untuk pengukuran bagian luar benda kerja pembukaan rahang diperkirakan lebih besar dari ukuran benda kerja yang akan diukur. Selanjutnya tempatkan benda kerja di antara rahang dan aturlah rahang hingga semua rahang pengukur menjepit benda kerja. Penjempitan tidak boleh terlalu longgar dan tidak boleh terlalu sesak dan semua permukaan rahang menyentuh permukaan benda kerja. Kalau langkah ini telah selesai tinggalah kita membaca ukuran yang ditunjukkann oleh vernier caliper. 6. Mengukur ukuran bagian dalam benda kerja Sebelum melakukan pengukuran bagian dalam dari suatu benda kerja, maka bersihkanlah terlebih dahulu vernier caliper terutama pada sensor pengukur bagian dalam benda kerja. Untuk melakukan pengukurann bagian dalam benda kerja, maka bukalah rahang/sensor ukur dengan perkiraan harus lebih kecil dari ukuran permukaan bagian dalam benda kerja. Tempatkan rahang pengukur hingga menyentuh permukaan benda kerja. Gerakkan penyetel rahang hingga menyentuh dinding benda kerja dan menjepit benda kerja. Perlu diingat bahwa, dalam melakukan pengukuran lobang, yakinkan rahang vernier betulbetu sejajar dengan titik senter lobang pada benda kerja. Langkah inilah yang ditunjukkan oleh vernier caliper. Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 2

7. Menyimpan vernier caliper Sebelum vernier caliper disimpan, terlebih dahuluu vernier caliper dibersihkan dengan menggunakan kain kering dan bersih dan seterusnya lapisi vernier caliper dengan minyak pelumas. Jaga vernier caliper agar tetap standar, karena vernier caliper adalah alat ukur presisi. Tempatkan vernier caliper padaa tempat penyimpanannya dan jaga jangan sampai jatuh. Sebaiknya setelah vernier caliper dipakai beberapa bulan vernierr caper ini dibersihkan dengan jalan membuka bagian bagiannya dan membersihkannya dengann kain yang bersih dan kering, sebab setelah dipakai lama, kemungkinan adanya debu atau kotoran lain yang masuk di antara celah celahnya. 8. TEKNIKK PENGUKURAN METRIS a. Ketelitian 0,1 mmm (9/10) Perhitungan skala ketelitian: 9 skala nonius = 0,9 Jadi =1-0,9 = 0,1 10 skala utama Contoh: Hasil Pengukuran: Ukuran pada skala utama Ukuran pada skala nonius Ukuran total : 12,0 : 0,7 : 12,7 b. Ketelitian 0,05 mm (19/20) Perhitungan skala ketelitian: 19 skala nonius = 0,95 Jadi =1-- 0,95 = 0,05 20 skala utama Contoh: Hasil Pengukuran: Ukuran pada skala utamaa Ukuran pada skala nonius Ukuran total : : : 10,00 0,5 10,5 Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 3

c. Ketelitian 0,05 mm (39/20) Perhitungan skala ketelitian: 39 skala nonius = 1,95 Jadi = 2-1,95 = 0,05 20 skala utamaa Contoh: Hasil Pengukuran: Ukuran pada skala utamaa Ukuran pada skala nonius Ukuran total : : : 137,0 0,,45 137,,45 d. Pengukuran mistar geser dengan jam jarum 9. Teknik Pengukuran Inchi a. Ketelitian 1/128 Pada skala vernier/skalaa nonius panjang totalnya sebesar 7/16 inchi dan panjang ini dibagi menjadi 8 bagian. Maka tiap bagian berharga 7/128 inchi. Pada skala utama panjang 1 (satu) inchi dibagi menjadi 16 bagian, maka masing masing bagian berharga 1/16 inchi atau 8/B 128B inchi. Dengan demikian perbedaan ukuran untuk setiap bagian antara skala utama dan skala vernier adalah sebesar: 8/1288 7/128 = 1/128 inchi. Contoh: Hasil Pengukuran: Ukuran pada skala utama : 8/16 Ukuran pada skala nonius : 4/128 Ukuran total : 17/32 Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 4

b. Ketelitian 1/1000 Di dalam bengkel kerja mesin dimungkinkan adanyaa vernier caliper sistem dengan pecahan desimal. Pada vernier caliper ini panjang satu inchi pada skala utamaa dibagi menjadi 10 bagian sama besar. Kemudian pada setiap bagian masih dibagi kembali menjadi 4 bagian, ini berarti dalam lebar atau panjang 1 inchi dibagi menjadi 40 bagian sama besar. Dengan demikian, maka harga setiap bagiannya adalah 1/40 sama dengan 0,025 inchi. Pada skala vernier/skala nonius terdapat 24 garis skalaa yang dibagi menjadi 25 bagian, sehingga harga tiap bagian adalah sebesar 24/25 x 0,025 inchi, samaa dengan 0,024 inchi, maka perbedaannya adalah sebesar 0,025 0,024 = 0,001 inchi. Contoh: Hasil Pengukuran: Angka bulat : 0,0 Jarak divisii : Garis sejajar Ukuran total : 0,8 + 0,012 = 0,812 LATIHAN SOAL 1 I. Mistar Geser Ketelitian 0,1 mm Isilah ukuran jangka sorong pada kotak yang telah disediakan! 1 2 Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 5

3 4 5 II. Mistar Geser Ketelitian 0,05 mm 1 2 3 4 5 6 Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 6

7 B. MIKROMETER Mikrometer merupakan alat ukur linier yang mempunyai Ketelitian/ kecermatan yang lebih baik daripada mistar geser. 1. Fungsi Mikrometer Mikrometer dapat digunakan untuk berbagai kegiatan pengukuran, diantaranya untuk mengukur: a. Diameter luar b. Ketebalan suatu benda kerja c. panjang dari suatu bagian 2. Jenis jenis Sesuai kebutuhan pengukuran Mikrometer ini dibuat dengan berbagai jenis yaitu Mikrometer luar (Outside Mikrometer), Mikrometer dalam (Inside Mikrometer), Mikromete er Kedalaman (Depth Mikrometer), Mikrometer Ulir ( Threads Mikrometer r). 3. Ketelitian dan ukuran Mikrometer memiliki ketelitiannya 0,01 mm dan 1/ /1000 Inchi. Angka angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukkan mm, misalnya 0 5 10 15 20 25 dan seterusnya. Mikrometer juga dibuat dalam satuan Inchi namun tetap pada kapasitas 0 1 2 3 inchi, 3 4 inchi dan seterusnya. Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 7

Ketelitian pada mikrometer ialah jarak ukur yang dicapai oleh putaran tabung skala Nonius sejarak 1 divisi, dengan demikian dpat diketahui bahwa ketelitian micometer ini ialah 0,5 mm : 50 = 0,01 mm. 4. Pembacaan mikrometer Pada bagian tabung ukur dan tabung putar terdapat angka angka dan garis garis, angka angka inilah yang menunjukkan ukuran benda yang diukur. Angka angka yang terdapat pada tabung ukur menunjukkan mm, misalnya 0 5 10 15 20 25. dari 0 5 jaraknya adalah 5 mm. demikian pula 5 10 jaraknya adalah 5 mm, dan seterusnya. Dari angka ke angka ini dibagi dalam 5 bagian, sehingga 1 bagian jaraknya 1 mm. pada bagian garis bawah terdapat pula garis garis ukur pembagi dua, yang artinya antara garis atas dan garis bawah jaraknya 0,5 mm. Sedangkan pada tabung putar terdapat garis garis ukur yang banyaknya 50 buah. Apabila tabung putar diputar satu kali (misalnya dari 0 sampai ke 0 lagi), maka poros geser akan bergerak 0,5 mm. Jika diputar 2 kali berarti 2 x 0,5 mmm = 1 mm dan seterusnya. Dengan demikian tabung putar dibagi dalam 50 bagian, maka 1 bagian jaraknyaa 0,5 mm : 50 = 0,01 mm Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 8

5. Contoh Pembacaan Mikrometer Contoh pembacaan mikrometer kapasitas 0 25 mm ketellitian/kecermatan 0,01, pada pengukurann 5,62 mm. Gambar Contoh pembacaan mikrometer Pada pengukuran 5,62 mm, maka kedudukan garis gariss ukurannya adalah sebagai berikut: a. Pada tabung ukur terlihat dengan jelas garis ukur millimeter yang ke 5. b. Garis ukur 0,5 mm pada tabung ukur terletak antara garis ke 5 dan ke 6, dan terlihat posisi tabung putarnya melebihi garis ukur 0,5 mm. c. Pada tabung putar posisi garis ke 12 segaris dengan garis tengah pada tabung ukur. Jadi cara pembacaannya adalah: 5 mm + 0,5 mm + 0,12 mm = 5,62 mm. Padaa tabung ukur = 10,00 Padaa tabung putar = 0,00 ukuran = 10,00 6. Membaca Mikrometer Sistem Inchi Pada skala utama ukuran garis horizontal besarannya adalah 0,1 inchi, sedangkan yang di bawah besarannyaa adalah 0,025 inchi. Pada bidal besaran ukurannya adalah 0,001 inchi atau ( 1/40 x 0,025 inchi). Bahan Ajar 14..KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 9

Contoh: Langkah pembacaannya adalah pertama kita baca pada skala barrel/skalaa utama, di mana angka yang ditunjukkan adalah: 0,2 inchi + 3 bagian; ini berarti 0,2 inchi + 0,025 inchi + 0,025 inchi + 0,025 inchi = 0,275 inchi. Kemudian kita baca skalaa pada bidal. Pada gambar di atas ternyata ditunjukkan bahwa garis yang ke 22 (dua puluh dua) yang segaris dengan datar pada skala utama. Dengan demikian ukuran yang ditunjukkann adalah sebesar 0,001 inchi x 22 = 0,0222 inchi. Jadi ukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah sebesar: 0,275 inchi + 0,022 inchi = 0,297 inchi. 7. Setelah Selesai Melakukan Pengukuran Setelah selesai melakukan ukuran, bersihkan micrometer dengan menggunakan kain lunak yang bersih dan kemudian lindungi bagian bagian micrometer dengan lapisan pelindung anti karat (minyak yang sesuai) dan simpanlah kedalam kotak penyimpannya. Kemudian perlu diingat untuk menjaga micrometer tetap standar, pada waktu bekerja jangan menempatkan mikrometer pada tempatt di manaa kemungkinan ia jatuh atau terhimpit benda kerja lainnya. Di samping itu setiap saat lakukan pengkalibrasian sehingga kepresisian ukuran yang didapat selalu tepatt atau akurat. Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 10

LATIHAN SOAL 2 I. Mikrometer Ketelitian 0,01mm 1 2 3 4 5 6 Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 11

7 II. Mikrometer Ketelitian 0,02mm 1 2 C. ALAT UKUR SUDUT 1. Alat Pengukur Sudut Khusus Adalah alat ukur yang mempunyai sudut tertentu yang sifatnya tetap atau kaku. a. Siku pengukur sudut 90 0 b. Pengukur sudut 60 0 c. Pengukur sudut 45 0 d. Pengukur sudut mata bor Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 12

e. Siku T 2. Alat Pengukur Sudut Dapat Disetel a. Protactor Adalah busur derajat yang dilengkapi dengan mistar yang dapat distel. Digunakan untuk membuat garis gambar atau memeriksa sudut pada benda kerja dengan rentang 0 0 180 0. gambar b. Bevel Protaktor Berfungsi untuk memeriksa sudut dari hasil pekerjaan pemesinan, membuat garis garis gambar pada benda kerja yang akan dibentuk dengan sudut sudut tertentu atau dapat juga digunakan untuk memeriksa kerapatan dari dua permukaan yang mempunyai sudut tertentu. LATIHAN SOAL 3 1. Tuliskan macam macam alat pengukur sudut (kaku)! 2. Apa gunanya siku? Jelaskan! 3. Apa fungsi protector? Jelaskan! 4. Gambarkan salah satu macam protactor tersebut! 5. Jelaskan fungsi Bevel Protactor? 6. Tuliskan bagian bagian dari bevel protactor dan jelaskan fungsinya masing masing! 7. Gambarkan pengukuran sudut mata bor yang menggunakan bevel protactor! 8. Bevel protactor kombinasi dapat digunakan sebagai alat apa saja?jelaskan! 9. Bagaimana cara untuk menemukan titik pudat lingkaran dari benda kerja?jelaskan! 10. Lihat gambar! Berapakah cara untuk menentukan titik pusat lingkaran dari benda kerja?jelaskan! Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 13

Bahan Ajar 14.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 14

SOAL AKHIR KOMPETENSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bahan Ajar 15.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 15

13 14 SMK PGRI1 NGAWI 15 16 Bahan Ajar 15.KK.3 Mengukur dengan alat ukur mekanik presisi 16