BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan listrik saat ini semangkin meningkat baik yang ada di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. masih bercokol di tataran Sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya kota

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Perjalanan PT PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten cukup panjang.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan yang bergerak di bidang jasa pelayanan energi listrik. Untuk melihat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kolonial Belanda masih bercokol di tataran tanah Sunda. Di tahun 1905, di Jawa

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB III DATA HASIL TUGAS AKHIR. tenaga listrik bagi kepentingan publik. Nama perusahaan itu Bandungsche

BAB III DATA DAN PEMBAHASAN Visi, Misi, Nilai-nilai, dan Motto PT. PLN ( Persero ) APJ MAGELANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kantor pemerintahan dan jalan umum, serta multiguna. Pelayanan PLN kepada

BAB IV ANALISIS 4.1 Pencatatan Piutang Pelanggan PT. PLN (Persero) UPJ Ujungberung

BAB I PENDAHULUAN. PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu Unit

Bentuk Dokumen Keluaran

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Perusahaan PT. PLN (PERSERO) pemerintah daerah otonom (GEMENTE) atau gabungan keduanya.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Area Pelayanan dan Jaringan Majalaya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya perkembangan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB III TINJAUAN UMUM PT PLN RAYON SUKOHARJO. berinteraksi secara langsung dengan PT. PLN Interaksi yang dilakukan seperti

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian. Dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Penelitian Sejarah Perusahaan

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Alur Pengajuan Tambah Daya Listrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek Akhir

BAB IV ANALISIS SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN. Perusahaan yang menyediakan jasa tenaga listrik sudah ada sejak zaman

SISTEM INFORMASI TAMBAH DAYA PADA PT PLN ( PERSERO ) Laporan Kerja Praktek. Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah kerja praktek

BAB I PENDAHULUAN. persaingan pada setiap jenis usaha. Hal ini menuntut perusahaan dapat

27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o.

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN

BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

BAB IV GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN yang bergerak dibidang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat maju dan pesat, ini disebabkan dengan banyakya peluang

BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. oleh PDAM Cianjur untuk mempermudah pelayanan pembuatan rekening air baru

BAB III OBJEK DAN METODE TUGAS AKHIR

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

: Sarlina Maherani Harahap NPM : Program Studi : Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Ir. Budi Hermana, MM

BAB III OBJEK PENELITIAN. Barat khususnya kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat itu

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. PT. PLN (Persero) UPJ Bandung Selatan APJ Bandung yang bergerak pada

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN atau Perusahaan Listrik Negara merupakan suatu perusahaan yang

PROSEDUR PENJUALAN TENAGA LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) DISTIBUSI JAKARTA RAYA dan TANGERANG

EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DARI PASANG BARU PRABAYAR PADA PT PLN (PERSERO) UPJ SUKOHARJO TUGAS AKHIR

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB III PEMBAHASAN. berjalan di CV. Tour and Travel MARISSA HOLIDAY pada bagian pemesanan

BAB III PENANGANAN KOMPLAIN DI PT PLN (PERSERO) RAYON GOMBONG Analisis Penanganan Komplain di PT PLN (Persero) Rayon Gombong

BAB III METODE PENELITIAN. Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

BAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan sistem sebagai berikut Suatu sistem adalah suatu jaringan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Perkembangan ekonomi yang semakin maju dan pertambahan

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai suatu proses penguraian dari suatu

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) RAYON SEMARANG TENGAH

Bab III Profil Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini adalah pendapat dari

Tentang JUAL BELI TENAGA LISTRIK. Antara. PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG Dan PT ALMARON PERKASA

BAB IV PEMANFAATAN PEMASANGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) UPAYA MENEKAN SUSUT ENERGI DI PT PLN (PERSERO) AREA CIKUPA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo PLN. Sumber:

I. PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa energi listrik di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. rekapitulasi registrasi dan laporan hasil pembayaran Non Taglis.

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Pada bab ini kami akan menganalisa sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin cepat pula informasi tersampaikan. Beberapa teknologi yang populer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA. 1. Keberhasilan yang dicapai Sebelum Kemerdekaan Sampai 1965

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan proses yang dikerjakan, siapa yang

harus meliputi lima komponen yakni lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian, serta pengawasan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTITUSI. Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengambil peristiwa ambil alih itu, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

EVALUASI SISTEM PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TENAGA LISTRIK PADA PT. PLN (PERSERO) UPJ KARANGANYAR

BAB IV PEMBAHASAN. A. Sistem Penerimaan Kas dari Pemasangan Sambungan Baru

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bentuk dari logo perusahaan, visi dan misi perusahaan, serta budaya budaya

BAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu perusahaan

BAB III PROFIL INSTITUSI MITRA. saat thedakan pada tahun Pelaksanaan pembangunan diserahkan kepada NV

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan listrik saat ini semangkin meningkat baik yang ada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan. Jumlah listrik tetap tidak berubah sedangkan permintaan akan listrik itu sendiri semakin bertambah banyak membuat nilai guna listrik semakin naik. Mengingat listrik mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat maka pengguna dan penyedia tenaga lstrik harus dilakukan oleh Negara. Sehubungan dengan perkembangan jaman yang kian pesat maka PT. PLN(Persero) UPJ BANDUNG-SELATAN berusaha meningkatkan layanan kepada masyarakat untuk meningkatkan layanan tersebut dibutuhkan informasi yang kuat dan akurat. Bertolak dari pentingnya pengolahan-pengolahan data dalam pelayanan pasang baru, penulis mendorong untuk mengamati pelaksanaan proses pelayanan pasang baru listrik guna mempercepat penyajian informasi dan laporan secara akurat dalam proses pencarian data jaringan. Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas, maka penulis tertarik mengambil judul Pelaksanaan Proses Pelayanan Pasang Baru Listrik.Dimana mempunyai fungsi yang melakukan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengendalian dalam kegiatan pemasangan listrik baru.

2 1.2 Identifikasi/Rumusan Masalah Seperti yang ada pada masalah yang telah di uraikan di atas maka rumusan masalah yang telah didapat adalah 1. Belum Efektifnya pelayanan Pasang Baru Listrik pada PT. PLN (Persero) UPJ BANDUNG-SELATAN 2. Bagaimana Pelaksanaan proses pelayanan pasang baru listrik pada PT. PLN Persero) UPJ BANDUNG-SELATAN. 1.3 Maksud dan Tujuan Berdasarkan indentifikasi hasil kerja praktek,telah didefinisikan beberapa hal-hal permasalahan yang sesuai dengan batasan masalah, dalam identifikasi hasil kerja praktek yang penyusun buat akan dijelaskan maksud dan tujuan dari kerja praktek tersebut adalah sebagai berikut : 1.2.1 MAKSUD KERJA PRAKTEK 1. Agar penulis dapat menambah informasi dalam bidang pelayanan pelanggan khususnya dalam bidang pemasangan baru di PT. PLN UPJ Bandung-Selatan. 2. Agar penulis dapat mengetahui proses pemasangan baru dan Agar penulis memiliki pengalaman kerja secara langsung di dunia industri atau lapangan. 3. Dapat memberikan Pengamatan proses pasang baru yang tepat guna dan dapat memberikan informasi yang tepat,cepat dan akurat.

3 1.2.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK 1. Untuk memenuhi persyaratan program studi diploma III di Universitas Komputer Indonesia. 2. Mengetahui dan mempelajari secara langsung cara kerja Pemasangan Listrik baru di PT. PLN. 3. Untuk membuat hasil laporan kerja praktek. 1.4 Batasan Masalah Dalam mengkaji suatu permasalahan yang dihadapi diperlukan batasan masalah supaya menjadi lebih terarah dan bisa mencapai suatu sasaran yang ditentukan pada waktu sebelumnya. Dan batasan permasalahan yang penulis batasi hanya pada bagian pelayanan pelaksanaan Proses Pelayanan Pasang Baru listrik. 1.5 Lokasi dan Waktu Penulis ditempatkan di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Dan Jaringan Bandung Selatan yang bertempat di JL. Soekarno Hatta No. 436 kota Bandung. Dilaksanakan dari tanggal 05 Mei 2008 sampai dengan 05 Juni 2008.

4 Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek No Hari Jam Masuk Jam Keluar Keterangan 1 Senin 08.00 15.00 Masuk 2 Selasa 08.00 15.00 Masuk 3 Rabu 08.00 15.00 Masuk 4 Kamis 08.00 15.00 Masuk 5 Jumat 08.00 14.30 Masuk 6 Sabtu --------- -------- Libur

5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pelayanan Pasang Baru Listrik Pelayanan dapat diartikan sebagai suatu kata yang sangat didambakan oleh pelanggan, apapun bentuk bisnisnya tak terkecuali pada harapan pelanggan PLN tersebut. Perubahan besar- besaran yang ada di tubuh PLN mengharuskan PLN merubah Paradigma lamanya sebagai perusahaan berwawasann birokrat menjadi perusahaan berwawasan Pelayanan 2.1.1 Pemasangan daya listrik baru Adalah fungsi yang melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyurveian ke lokasi pemasangan lisrtik baru. Dimana setelah dilakukan penyurveian, PLN berhak menyetujui ataupun menangguhkan permohonan pemasangan listrik baru. 2.1.2 Pengertian Input Adalah masukan, energi yang dimasukan kedalam sistem. Arti istilah Input dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut: Masukan, energi yang dimasukan kedalam sistem, masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Umumnya data yang diperlukan adalah sebagai masukan sistem yang diturunkan dari kebutuhan informasi. 2.1.3 Pengertian Data Istilah lain dari data adalah: bahan, fakta yang berupa symbol, lambing, huruf dan gambar.data itu sendiri merupakan bentuk jamak dari datum(data umum) yang berupa informasi.

6 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan 1). Sejarah Perusahaan Awal kelistrikan di bumi parahyangan sudah ada semenjak pemerintah kolonia belanda masih bercokol di tataran tanah sunda. Di tahun 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung, berdiri perusahaan yang mengelola penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan public. Nama perusahaan itu Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Dalam perjalanannya, BEM pada tanggal 1 Januari 1920 berubah menjadi perusahaan perseroan menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor Bandoeng (GEBEO). Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan pemerintah jepang, di antara rentang waktu 1942 1945, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh pulau jawa. Setelah Indonesia merdeka, tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga listrik di seluruh tanah air yang ditangani langsung oleh pemerintah Indonesia. Pada 27 Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh pemerintah Indonesia yang kemudian dikukuhkan lewat peraturan pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. peraturan pemerintah No. 18 Tahun 1959.

7 selanjutnya, ditahun 1961 melalui peraturan pemerintah No. 67 dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) sebagai wadah kesatuan pimpinan PLN. Sejalan dengan itu, PLN Bandung pun berubah menjadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN ji jawa barat, di luar DKI Jaya dan Tanggerang. Pada tahun 1970-an dikeluarkan peraturan pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang perusahaan umum listrik Negara yang menyebutkan status PLN menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. Kemudian, berdasarkan pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975 tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an dengan adanya peraturan pemerintah republik Indonesia No. 23 Tahun 1994 pada tanggal 16 Juni 1994 perusahaan umum listrik Negara distribusi Jawa Barat diubah lagi menjadi perusahaan perseroan (persero) dengan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat sejak tanggal 30 Juli 1994. Untuk memenuhi tuntutan perubahan dan pengenbangan kelistrikan yang dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan, maka keluarlah keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.k/010/DIR/2001 tanggal 20 Februari 2001 yang menjadi landasan hokum perubahan nama PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jawa Barat. Pada akhirnya dengan mengacu pada keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit Bisnis

8 Distribusi Jawa Barat berubah lagi namanya menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, dimana wilayah kerjanya meliputi Propinsi Jawa Barat dan propinsi Banten, hingga sekarang. 2). Bentuk dan Hukum Perusahaan PT. PLN ( Persero ) merupakan perusahaan negara yang bergerak dalam bidang pelayanan masyarakat. Bentuk dan hukum perusahaan tersebut diatur dalm peraturan pemerintah, yaitu sebagai berikut : 1. Anggaran dasar PLN tahun 1998. 2. Peraturan pemerintah no.23 tahun 1994 tentang pengalihan bentuk perusahaan umum (PERUM) listrik negara menjadi perusahaan perseroan (Persero). 3. Peraturan pemerintah no. 12 tahun 1998 tentang perusahhan perseroan (Persero). 4. Peraturan pemerintah no.50 tahun 1998 tentang pengalihan kedudukan dan tugas. 5. Instruksi presidem no.15 tahun 1998 tentang pengalihan pembinaan terhadao perusahaan perseroan (Persero) dan perseroan terbatas yang sebagian sahamnya dimiliki negara Republik Indonesia kepada Menteri Negara Pendayagunaan BUMN.

9 2.5 Struktur Organisasi Perusahaan General Manager Audit Internal Bidang Perencanaan bidang niaga Bidang Keuangan Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi Bidang Distribusi Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Bidang Sumberdaya Manusia dan Organisasi Unit Pelayanan dan Jaringan Gambar 5.1 Bagan Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

10 3.3 Deskripsi Kerja 1. Manajer Unit a. Kenerja Utama : Susut, piutang dan kepuasan pelanggan sesuai batas wewenang, disamping unit kerja lainnya. b. Uraian Fungsi Utama : a) Mensinergikan seluruh fungsi dan unsur unit dalam mengoptimalkan sumberdaya dan kemitraan untuk memaksimalkan Kinerja Unit dan Citra Perusahaan b) Menjalin komunikasi dan hubungan kerja internal dan eksternal yang efektif serta mengembangkan dan memberdayakan seluruh potensi SDM untuk meningkatkan Budaya Perusahaan (Integritas, Saling percaya, Peduli, Pembelajar) dan Good Corporate Government (Responsibility, Accountability, Fairness, Transparancy) c) Melengkapi pengaturan lebih lanjut (yang belum diatur oleh kantor Distribusi), melaksanakan monitoring dan evaluasi / audit internal, termasuk data pengaduan, system informasi da tingkat mutu pelayanan (TMP) d) Memberikan apresiasi dan melaksanakan pembinaan Sumber Daa Manusia 2. Supervisor Penyambungan dan Pemutusan Fungsi utama Supervisor Penyambungan dan Pemutusan adalah mengelola seluruh aspek sambungan pelanggan dan pemutusan sementara serta bongkar rampung antara lain

11 a) Merencanakan dan melaksanakan pasang baru dan tambah daya b) Melaksanakan pemutusan sementara dan bongkar rampung c) Melaksanakan penyambungan kembali d) Melaksanakan pengelolaan database atau data induk elektronik administrasi pelanggan (DIL) dan arsip induk pelanggan (AIL) berkaitan dengan perubahan data pelanggan (PDL) akibat dari penyambumgan dan bongkar rampung e) Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai SOP f) Membuat laporan kegiatan pekerjaan penyambungan dan pemutusan 3. Supervisor Pelayanan Pelanggan Fungsi utama Supervisor Pelayanan Pelanggan adalah mengelola seluruh proses pelayanan pelanggan mulai kontak (hubungan) dengan pelanggan sampai dengan menyediakan database atau data induk administrasi pelanggan dengan ramah, tertib, cepat dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dan lain-lain), informasi dari fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, atau informasi internal untuk meningkatkan pendapatan dan kepuasan pelangan, antara lain a) Melaksanakan pelayanan yang mudah dan nyaman bagi pelanggan melalui telepon, loket, frontdesk, account executive, callcenter, smscenter,dan lain-lain (diupayakan semaksimal mungkin untuk one stop cervice ) b) Melaksanakan pemasaran, termasuk mengkoordinir pemasaran keliling terpadu sekaligus penertiban sambungan illegal

12 c) Mengelola administrasi pelayanan, promosi, publikasi, sosialisasi dan penyuluhan antara lain Tarif Dasar listrik (TDL) dan Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) d) Melaksanakan administrasi layanan pengaduan, Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL), suplemen, amandemen, penyambungan, perubahan,tagihan Susulan (TS),Surat Pengakuan Hutang (SPH), komitmen, dan lain-lain e) Melaksanakan pengelolaan database atau data induk elektronik administrasi pelanggan (DIL) dan arsip induk pelanggan (AIL) temasuk perubahan data pelanggan (PDL) dan realisasi pemutusan sementara/ rampung f) Melaksanakan pelaporan pertanggungjawaban, dll berkaitan dengan pelayanan pelanggan 4. Supervisor Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening Fungsi utama Supervisor Pembacaan Meter dan Pengelolaan Rekening adalah mengelola suluruh fungsi pembacaan meter dan pembuatan rekening (TUL Fungsi II dan III) ditambah pembacaan meter sisi hulu dengan tertib, ramah, cepat, dan efisien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dan lain-lain). Informasi dari fungsi yang terkait, informasi pelanggan, masyarakat, dan atau informasi internal, termasuk antara lain : a) Mendapatkan angka meter pelanggan dan menbuat rekening listrik (hardcopy/ softcopy) yang benar, termasuk koreksi bila ada, dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai jadwal, sehingga fungsi terkait dapat

13 melaksanakan fungsi pembukuan, penagihan dan pengawasan kredit (TUL Fungsi IV, V, dan VI) b) Mendapatkan mitra kerja yang andal untuk mendukung butir pertama c) Mendapatkan angka meter dan membuat berita acara penerimaan KWH sambungan yang benar sesuai jadwal d) Mengatasi permasalahan antara lain: pengaduan pelanggan. 5. Supervisor Pengendalian Penagihan Fungsi supervisor pengendalian pelanggan adalah mengelola semua fungsi pembukuan,penagihan dan pengawasan kredit (TUL Fungsi IV,V, dan VI, kecuali pelaksanaan teknis pemutusan sementara/ rampung), dengan tertib, ramah, cepat, dan efiseien berdasarkan regulasi (TDL, TUL, dan Lain-lain). Informasi dan fungsi terkait, informasi pelanggan, masyarakat, dan atau informasi internal termasuk antara lain: a) Menyediakan database piutang yang lengkap, rinci, benar, dan mettakhir secara terus menerus (Daftar Piutang Pelanggan (DPP) di Costumur Information System (CIS) unit atau di DPP (APJ/ KD), termasuk melaksanakan rekonsiliasi bersama fungsi terkait b) Melaksanakan pelayanan pembayaran rekening/ tagihan listrik yang mudah dan nyaman termasuk mendapatkan mitra kerja pengelola payment point c) Legalisasi Surat Pengakuan Tunggakan (SPT). Dll (TUL Fungsi V), Perintah Kerja (PK), Putus/ Bongkar Daftar Usulan Piutang Ragu-ragu (DUPR), dan lain-lain (TUL Fungsi VI)

14 d) Mengelola pengawasan piutang/ tunggakan melalui pendekatan khusus Account Executive Social (penyuluhan, kehumasan, kemitraan). Sangsi biaya keterlambatan (BK) menbuat Bk pemutusan sementara/ rampung (TUL VI-01 dan 03) kepada fungsi terkait termasuk penyelesaian piutang ragu-ragu melalui kantor pelayanan piutang dan lelang Negara (KP2LN) dan Daftar Usulan Penghapusan Piutang Rguragu (DUPPR) e) Mengelola adminisrtasi system Route Baca Meter (RBM) (pembuatan/ pemeliharaan) Daftar Pembacaan Meter (DPM), Portable Data Entry (PDE)/ Portable Data Terminal (PDT), meter elektronik, Automatic Meter Reading (AMR) System Manajemen Data Stand Meter (SMDSM) termasuk historical pemakain KWh) dan pembuatan rekening (Billing) f) Melaksanakan pelaporan (System Informasi Pengelolaan Piutang Pelanggan (SIP3) di CIS atau di APJ/ KD, termasuk TUL IV-04 rinsi per unsure TUL IV-06), pertanggungjawaban antara lain jika terjadi koreksi karena salah angka meter, analisis, susut), dan lain-lain berkaitan dengan pelayanan pelanggan 6. Supervisor Keuangan dan Administrasi Fungsi utama supervisor keuangan dan administrasi adalah melaksanakan dan mengendalakan rekonsiliasi cash in, memutakhirkan data system informasi (CIS, simkeu, simdis, dan lain-lain) dana mitra kerja, sumberdaya lainnya dan pengelolaan sumberdaya manusia antara lain:

15 a) Melaksanakan administrasi keuangan b) Melaksanakan pencatatan dan akuntansi c) Melaksanakan administrasi SDM d) Melaksanakan tugas kesekretasiatan dan umum e) Melaksanakan pelaporan keuangan (sesuai kebutuhan) f) Melaksanakan administrasi kebutuhan g) Melakukan pengawasan hasil pemuatan rekening (transfer otomatis ke pusat) h) Rekonsiliasi cash in harian bersama fungsi terkait i) Membuat laporan kegiatan sesuai bidang tugasnya 7. Kantor Pelayanan Dayeuhkolot Fungsi utama supervisor kantor pelayanan adalah melaksanakan pengendalian seperti piutang dan kepuasan pelanggan sesuai batas wewenang antara lain a) Meningkatkan kinerja kantor pelayanan b) Melakukan surfei data teknis c) Melaksanakan pembacaan meter d) Melakukan pengawasan penagihan e) Melakukan pemeliharaan (RBM) f) Melaksanakan pelayanan gangguan g) Membuat laporan bulanan 8. Supervisor pengendalian losses dan penertiban

16 Fungsi supervisor pengendalian losses dn penertiban adalah melaksanakan pemantauan dan mengevaluasi losses teknis dan Non teknis serta penertiban teknik instalasi dan pemakaian tenaga listrik termasuk antara lain: a) Meningkatkan kinerja operasi dengan penanganan penekanan losses b) Menusun perencanaan program penanganan losses teknik dan non teknik c) Melaksanakan kegiatan penekanan losses d) Merencanakan operasi penertiban pemakaian tenaga listrik e) Melaksanakan penertiban pemakaian tenaga listrik dengan berkoordinasi dengan bidang terkait f) Melaksanakan pemutusan sementara dan bongkar rampung g) Melaksanakan administrasi penertiban pemakaian tenaga listrik h) Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat tentang ketenagalistrikan i) Menyusun dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan SOP j) Membuat laporan kegiatan penekanan losses dan penertiban

17 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem yang ada di PT. PLN(Persero) UPJ BANDUNG- SELATAN. Pada bagian ini akan di bahas mengenai gambaran umum prosedur mengenai proses pelaksanaan pelayanan pasang baru di PT. PLN(Persero) UPJ BANDUNG-SELATAN. 4.1.1 Prosedur Pemasangan Daya Listrik Baru PT. PLN Dalam observasi ini objek yang penulis analisis di PT. PLN adalah sistem pengolahan pasang baru. Analisis terhadap sistem tersebut bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut. Prosedur sistem pasang baru adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pemasangan daya listrik baru pada PT. PLN a. Calon pelanggan datang ke PT. PLN b. Calon pelanggan mengisi formulir dan menyediakan persyaratan c. Persyaratan dan formulir yang sudah diisi diberikan pada petugas loket pendafatran d. Setelah petugas loket pendaftaran melakukan proses pencatatan data calon pelanggan, lalu petugas loket pendaftaran memberikan dokumen data calon pelanggan kepada surveyor. e. Surveyor melakukan survey kepada calon pelanggan. f. Bagian loket pendaftaran membuat surat persetujuan pemasangan listrik

18 g. Lalu kepala bagian pemasangan melakukan pemasangan listrik. 4.1.1.1 Diagram Sistem Prosedur (Flowmap) Untuk menjalankan prosedur sistem digunakan diagram prosedur yang terbentuk dari hasil analisis dokumen dan analisis prosedur. Diagram prosedur sistem dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

19 Calon Pelanggan Loket Pendaftaran Surveyor Formulir isi formulir Formulir Persaratan formulir data calon pelanggan melakukan survey Kepala bag.pemasangan Manajer syarat formulir mencatat data.pelanggan T setuju? y A Data calon pelanggan 2 data calon pelanggan membuat surat penangguhan data calon pelanggan surat penangguhan surat penangguhan membuat surat persetujuan PL yang belum di acc surat persetujuan PL belum di acc surat persetujuan PL sudah di acc surat persetujuan PL yang belum di acc acc surat persetujuan PL surat persetujuan PL yang sudah di acc surat persetujuan PL sudah di acc surat persetujuan PL sudah di acc melukukan pembayaran surat ajuan PL yang belum di acc kuitansi kuitansi membuat surat ajuan PL surat ajuan PL yang belum di acc surat ajuan PL yang sudah di acc acc surat ajuan PL surat ajuan PL sudah di acc Gambar 4.1 flow map pemasangan daya listrik baru yang berjalan

20 Deskripsi/Penjelasan Flowmap 1. Calon pelanggan mengisi formulir pendaftaran pasang baru dengan membawa persyaratan pendaftaran pasang baru. 2. Formulir pendaftaran pasang baru yang sudah terisi beserta persyaratan diserahkan kepada petugas loket pendaftaran. 3. Petugas loket pendaftaran mencatat/memasukkan data calon pelanggan. 4. Data-data calon pelanggan PLN diserahkan kepada bagian surveyor, untuk selanjutnya dilakukan survai. 5. Setelah dilakukan survai maka akan terdapat 2 kemungkinan, yaitu disetujui dan ditolak. Apabila ditolak maka akan terbit surat penangguhan yang diberikan pada calon pelanggan PLN. Apabila disetujui maka akan terbit surat persetujuan pemasangan listrik yang belum di Acc. 6. Surat persetujuan pemasangn listrik yang belum di Acc diserahkan kepada kepala bagian pemasangan, yang selanjutnya akan di Acc. 7. Apabila surat persetujuan pemasangan listrik sudah di Acc, calon pelanggan dapat melakukan pembayaran instalasi pasang baru dan memperoleh kwitansi sebagai bukti. 8. Terbit surat ijin pemasangan baru (SPJBTL) yang belum di Acc. 9. SPJBTL yang belum di Acc diserahkan kepada Direktur Utama yang selanjutnya akan di Acc. 10. SPJBTL yang sudah di Acc diserahkan kepada kepala bagian pemasangan. 11. listrik di pasang dan muncul rekening pemakaian listrik.

21 4.1.1.2 Diagram Konteks Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sistem. Adapun diagram konteks dari sistem yang sedang berjalan adalah sbb : Formulir,Persyaratan Calon Pelanggan Surat Persetujuan PL Yang belum di Acc Kepala Bag.Pemasangan Formulir,Surat penangguhan,kwitansi S I Pendaftaran Pasang Baru Surat Ajuan PL yang belum di Acc Manajer Gambar 4.2 Diagram Konteks pemasangan daya listrik baru Yang berjalan.

22 Adapun Entitas Eksternal, Entitas Internal dan Input Output dari pendaftaran pasang baru adalah sebagai berikut : Entitas Eksternal : Calon Pelanggan, Kepala Bag Pemasangan, Direktur Utama Entitas Internal Input : Loket Pendaftaran : Persyaratan, Formulir Pendaftaran Pasang Baru Yang Sudah Terisi, Data Calon Pelanggan PLN Output : Formulir Kosong Pendaftaran Pasang Baru, Surat Penangguhan, Kwitansi, Data Calon Pelanggan PLN, Surat Persetujuan Pemasangan Listrik Yang Blm Di ACC, Surat Ajuan Pemasangan Listrik Yg Blm Di ACC 4.1.1.3 Data Flow Diagram ( DFD ) Data flow diagram ( diagram alir data ) adalah representasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem, aliranaliran data diantara komponen-komponen tersebut beserta asal, tujuan dan penyimpanan datanya.

23 Formulir Pendaftaran yang Calon sdh di isi Pelanggan Persyaratan 1. Mencatat data calon pelanggan PLN Persyaratan surveyor 2. Melalukan Survey Data calon pelanggan PLN Formulir Surat penangguhan Data calon pelanggan F. Data anggota 3. Membuat surat penangguhan Data calon pelanggan PLN 4. Membuat surat persetujuan Pemasangan listrik Surat persetujuan pemasangan listrik yang blm di Acc Kepala Bag. Pemasangan Surat persetujuan PL yang sudah di Acc 6. Melakukan Kwitansi pembayaran Surat persetujuan pemasangan listrik yang sudah di Acc 8. Acc surat ajuan pemasangan listrik surat ajuan PL yang blm di Acc Manajer 7. Membuat surat ajuan pemasangan listrik surat ajuan PL yg sudah di Acc 5. Acc Surat persetujuan pemasangan listrik Data calon pelanggan surat ajuan PL yg blm di Acc Gambar 4.3 DFD Pemasangan daya listrik baru Yang berjalan.

24 4.1.2 Evaluasi Sistem yang Berjalan Kendala yang dihadapi dalam proses pengolahan data untuk prosedur pemasangan daya listrik baru di PT. PLN(Persero) UPJ BANDUNG- SELATAN yaitu, pendaftaran untuk pemasangan daya listrik baru masih dilakukan secara manual yaitu dengan mengisi data secara tertulis pada formulir kertas yang disediakan oleh perusahaan. Yang kemudian data-data yang telah diisi di entry oleh petugas perusahaan. No Kendala Penyelesaian 1 Pendaftaran listrik baru masih dilakukan ssecara manual, yaitu mengisi data secara tertulis pada formulir kertas yang disediakan oleh perusahaan proses pendaftaran pemasangan daya listrik baru sebaiknya perusahaan mempermudah pelanggan dalam melakukan pendaftaran dengan memasukkan/mengentry data secara langsung tampilan program yang telah disediakan tanpa harus menulis manual di formulir kertas.

25 4.2 Usulan Perancangan Sistem Untuk mengetahui dan mempelajari sistem yang ada dalam pengolahan pelayanan Pemasangan Baru Listrik yang ada di PT PLN (PERSERO) Distribusi jawa barat masih belum optimal dimana laporan pelayanan pasang listrik baru sering tidak akurat dan terlambat sehingga memperlambat proses penyelesaian masalah. Adapun prosedur yang diusulkan adalah sebagai berikut: 4.2.1 Prosedur sistem yang di usulkan Prosedur merupakan urutan kegiatan yang terdiri dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut dan bagaimana suatu proses itu dapat dikerjaan. 4.2.2.1 Flowmap yang di usulkan Flowmap merupakan bagan yang menunjukan arus pekerjaan dari sistem secara keseluruhan, menjelaskan urutan dari prosedurprosedur yang ada di dalam sistem serta menunjukan apa yang dikerjakan di dalam sistem.bagian alir dokumen disebut juga bagan alir formulir yang merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan. Dari formulir termasuk tembusan-tembusannya. Mengenai sumber dan aliran dokumen dapat digambarkan dalam flowmap yang diusulkan adalah sebagai berikut:

26 Calon Pelanggan Loket Pendaftaran Surveyor Kepala bag.pemasangan Manajer Formulir Formulir Persaratan Melakukan Survey isi formulir formulir syarat formulir Database Input Data Calon Pelanggan T setuju? y mencetak surat penangguhan data calon pelanggan t data calon pelanggan surat penangguhan surat penangguhan mencetak SPPL yang belum di ACC data calon pelanggan tdk disetujui Input data calon pelanggan SPPL yang belum di acc SPPL yang belum di acc SPPL yang sudah di acc Acc SPPL SPPL yang sudah di acc SPPL yang sudah di acc SPPL yang sudah di acc Input pembayaran Mencetak Kwitansi SAPL yang belum di acc kuitansi kuitansi ACC SAPL Mencetak SAPL SAPL yang belum di acc SAPL yang sudah di acc SAPL yang sudah di acc Gambar 4.5 flow map pemasangan daya listrik baru Usulan

27 4.2.2.2 Diagram Konteks yang diusulkan Diagram konteks digunakan untuk menggambrakan sistem pelayanan gangguan pelanggan secara garis besar atau keseluruhan. Diagram konteks ini dirancang memperhatikan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Diagram konteks sistem pelayanan gangguan pelanggan adalah sebagai berikut: Formulir,Persyaratan Calon Pelanggan Surat Persetujuan PL Yang belum di Acc Kepala Bag.Pemasangan Formulir,Surat penangguhan,kwitansi S I Pendaftaran Pasang Baru Surat Ajuan PL yang belum di Acc Manajer Gambar 4.6 Diagram Konteks pemasangan daya listrik baru Usulan.

28 4.2.2.3 DFD yang diusulkan Data Flow Diagram (DFD) yang diusulakn adalah representasi grafik dari sebuah sistem Data Flow Diagram yang diusulkan menggambarkan komponen komponen sebuah sistem aliran aliran data diantara komponen komponen tersebut, asal, tujuan dan penyimpanan dari data tersebut. Formulir Pendaftaran yang Calon sdh di isi Pelanggan Persyaratan 1.0 Input data calon pelanggan PLN Data calon pelanggan PLN F.Data calon pelanggan F.Data pelanggan Data calon pelanggan Data pelanggan Data pelanggan 2.0 Melalukan Survey Data calon pelanggan 4.0 Mencetak surat persetujuan Pemasangan listrik yang blm di ACC Surat persetujuan pemasangan listrik yang blm di Acc Kepala Bag. Pemasangan Surat penangguhan 3.0 Mencetak surat penangguhan Surat persetujuan pemasangan listrik yang blm di Acc Surat persetujuan PL yang sudah di Acc 6. Melakukan pembayaran Kwitansi 7.0 Mencetak kwitansi Surat persetujuan pemasangan listrik yang sudah di Acc 9.0 Acc surat ajuan pemasangan listrik F.Pembayaran surat ajuan PL yang blm di Acc Manajer 8.0 Membuat surat ajuan pemasangan listrik surat ajuan PL yg sudah di Acc 5.0 Acc Surat persetujuan pemasangan listrik Data calon pelanggan surat ajuan PL yg blm di Acc Gambar 4.7 Data Flow Diagram pemasangan daya listrik baru Usulan

29 4.2.2.4 Kamus Data Kamus data berasal dari diagram hubungan entity dan dokumendokumen sumber input dari pelaksanan proses pelayanan pasang baru listrik. Kamus data ini dapat digunakan untuk membuat suatu program aplikasi. sebagai berikut : Kamus data yang dipakai untuk membantu jalannya program adalah 1. Nama alir data : Formulir Alias : - Aliran data : Calon Pelanggan-Proses 1. Item Struktur data No Calon Pelanggan,Nama,No KTP, Alamat,Telpon 2. Nama alir data : Data Calon Pelanggan Alias : - Aliran data : Proses1-F Calon Pelanggan, F Calon Pelanggan- Proses 2,Proses 2-F Planggan.F Calon Pelanggan-Proses 8. Item Struktur data No Calon Pelanggan,Nama,Alamat,Telpon 3. Nama alir data : Data Pelanggan Alias : - Aliran data : F Pelanggan- Proses 3,F Pelanggan-Proses

30 Item Struktur data No Pelanggan,Nama,Alamat,Telpon 4. Nama alir data : Surat Penangguhan Alias : - Aliran data : Proses 3-Calon Anggota Item Struktur data No Pelanggan, Nama, Alamat, Tempat Pemasangan Listrik. 5. Nama alir data : Surat Persetujuan Pemasangan Listrik, Alias : - Belum Di Acc. Aliran data : Proses 4-Kep Bagian Pemasangan, Kep Bagian Pemasangan-Proses 5. Item Struktur data Nama, Alamat, Tarif/Daya Lama, Data Gardu Tiang. 6. Nama alir data : Surat Persetujuan Pemasangan Listrik, Alias : - Yang Di Acc. Aliran data : Proses 5-Calon Pelanggan,Calon Pelanggan-Proses 6, Proses 6-F Pembayaran. Item Struktur data Nomor, Lampiran, Perihal.

31 7. Nama alir data : Surat Ajuan Pemasangan Listrik, Belum Di Acc Alias : - Aliran data : Proses 8-Manager, Manager-Proses 9. Item Struktur data No Pelanggan,Nama,Nomor Prihal. 8. Nama alir data : Surat Ajuan Pemasangan Listrik, Yang Di Acc Alias : - Aliran data : Proses 9-Kep Bagian Pemasangan. Item Struktur data No Pelanggan,Nama,Nomor,Lampiran, Prihal.

32 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan PT. PLN (Persero) UPJ Bandung- Selatan adalah Badan Usaha milik negara, yang berkedudukan dibawah Koordinasi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia dan berkantor pusat di Jl. Soekarno Hatta No. 436 Kota Bandung yang secara umum melayani pelanggan wilayah perkotaan yang tingkat kebutuhan akan listriknya cukup tinggi. Pemasangan daya listrik baru adalah fungsi yang melaksanakan perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan penyurveian ke lokasi pemasangan lisrtik baru. Dimana setelah dilakukan penyurveian, PLN berhak menyetujui ataupun menangguhkan permohonan pemasangan listrik baru. Uraian kegiatan 1. Mendata para calon pelanggan baru diloket pendaftaran. 2. Turun kelapangan untuk survai tempat yang akan dipasang listrik baru. 3. Setelah disetujui pelanggan mendapat surat ijin pemasangan baru (SPJBTL). 4. Pelanggan membayar biaya penyambungan dan uang jaminan langganan dilokasi pembayaran. 5. Dilakukan penyambungan listrik. 6. Rumah pelanggan menyala. 7. Muncul rekening pemakaian listrik.

33 5.2 Saran-Saran Saran yang akan penulis kemukakan adalah : 1. Untuk keberhasilan dari perusahaan tersebut sebagai tindak lanjut hendaknya diantara peminpin / pelaksananya harus sering mengadakan koordinasi yang lebih baik dalam mengerjakan pekerjaan, sehingga terjadi komunikasi yang baik terarah dan terpadu. 2. Mengadakan pelatihan atau training kepada seluruh karyawan untuk menambah wawasan yang belum mereka ketahui 3. Sarana komputer yang telah ada hendaknya bisa ditingkatkan lagi agar pekerjaan dapat dikerjakan secara maksimal.