BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap topik partisipasi sektor swasta dalam rangka pelaksanaan investasi di pelabuhan Tanjung Priok terkait dengan implementasi Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dapat disimpulkan beberapa hal berikut: 1. Secara umum keputusan swasta dalam melakukan investasi untuk pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan pelabuhan di Indonesia (termasuk pelabuhan Tanjung Priok) dipengaruhi oleh: (i) faktor kepercayaan pihak swasta terhadap pemerintah; dan (ii) ketersediaan pasar dan/atau prospek investasi yang menguntungkan dari sektor infrastruktur di pelabuhan tersebut. 2. Pemenuhan keberadaan faktor pertama (kepercayaan pihak swasta terhadap pemerintah) dapat diukur lewat keberadaan undang-undang yang bersifat menjamin dan mendorong partisipasi swasta dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Keberadaan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 memberikan jaminan bagi pihak swasta untuk lebih terlibat dalam pembangunan dan penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Undang Undang ini masih merupakan langkah awal pemerintah untuk melakukan reformasi dan liberalisasi dalam pembangunan dan penyelenggaraan infrastruktur di 96
pelabuhan pelabuhan di Indonesia (termasuk pelabuhan Tanjung Priok), dan usaha pemerintah ini telah berkontribusi positif dalam meningkatkan kepercayaan swasta terhadap pemerintah dalam hal ini. Meskipun demikian, hasil analisa menunjukkan bahwa upaya pihak swasta dalam merealisasikan investasi pada sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok masih terhambat dengan belum lengkapnya peraturan pemerintah dan peraturan pendukung lain dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 ini. Selanjutnya, pemenuhan keberadaan faktor kedua (yaitu ketersediaan pasar dan/atau prospek investasi yang menguntungkan) dilakukan dengan menggunakan analisa performa terhadap infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Analisa performa ini dilakukan atas variabel variabel seperti: (i) kondisi infrastruktur dasara dari pelabuhan Tanjung Priok; (ii) struktur pasar terkait sektor infrastruktur; (iii) ukuran performa sektor infrastruktur; (iv) tujuan dan prioritas dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur; (v) kondisi institusional yang ada; (vi) pengalaman internasional terhadap implementasi kebijakan pemerintah terkait sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok; (vii) persepsi internasional terhadap investasi di Indonesia; (viii) penatalaks anaan peraturan di pelabuhan Tanjung Priok; dan (ix) legitimasi serta kredibilitas instansi pemerintah terkait. Hasil analisa terhadap ke-9 (sembilan) faktor tersebut diatas menunjukkan hasil yang campur ( mixed) atas performa sektor infrastruktur di Pelabuhan Tanjung Priok, antara lain: (i) kondisi infrastruktur dasar pelabuhan ini masih dianggap kurang oleh pihak swasta; (ii) meski demikian pemerintah telah menunjukkan 97
upaya positif untuk mereformasi sektor infrastruktur dengan memberlakukan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 yang menghilangkan (setidaknya diatas kertas) monopoli PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) di pelabuhan Tanjung Priok; (iii) analisa terhadap performa sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok menunjukkan masih belum optimalnya komitmen pemerintah. Meski demikian, seiring dengan diangkatnya wacana pembangunan pelabuhan baru di kawasan Jabodetabek yang terkoneksi dengan pelabuhan Tanjung Priok, dapat dipastikan bahwa performa pelabuhan Tanjung Priok akan meningkat dimasa yang akan datang; (iv) pemerintah memberikan prioritas yang cukup pada pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Hampir tidak ada risiko politis terkait dalam hal ini, kecuali risiko korupsi dalam eksekusi proyek; (v) analisa terhad ap kondisi institusional menunjukkan masih tingginya prosentase pungutan liar, serta masih relatif rendahnya kemampuan teknis dari SDM terkait fasilitas pelayanan (agen pengiriman, freight forwarders) di pelabuhan Tanjung Priok; (vi) terkait dengan perform a pelayanan infrastruktur pelabuhan Tanjung Priok analisa penulis terhadap variabel pengalaman sejarah menunjukkan bahwa adanya upaya perbaikan secara terus menerus oleh pemerintah, namun demikian pihak swasta masih memberikan nilai rendah terhadap faktor ini karena upaya pemerintah seringkali menjadi terhambat akibat kurangnya koordinasi dan komunikasi antar institusi pemerintah; (vii) dimata internasional risiko investasi di Indonesia cenderung masih tinggi sebagai akibat masih rentannya 98
perekonomian terhadap shock dari variabel-variabel ekonomi (seperti: harga komoditi, harga minyak, dst); (viii) terkait dengan upaya untuk memperjelas masalah penatalaksanaan pengelolaan pelabuhan Tanjung Priok yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 masih dinilai kurang oleh swasta. Masalah utamanya dalam hal ini adalah belum tersedianya peraturan pemerintah yang secara tegas dan jelas mengatur hal tersebut; (ix) terkait dengan masalah pada point (viii) maka hasil analisa yang dilakukan terhadap variabel legitimasi dan kredibilitas menunjukkan hasil yang kontradiktif. Upaya positif pemerintah untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok diikuti dengan lambat untuk terbitnya peraturan pemerintah terkait operasionalisasi dari hal tersebut. 3. Implementasi menyeluruh dari Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 terhambat dengan masalah belum tersedianya peraturan pemerintah yang mengatur sisi teknis dari penyelenggaraan Undang Undang tersebut. Salah satunya adalah belum tersedianya peraturan pemerintah yang secara tegas dan jelas mengatur teknis pelaksanaan partisipasi sektor swasta dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan pelabuhan di Indonesia, termasuk pelabuhan Tanjung Priok. Sebagai akibatnya, maka ukuran kualitatif yang tepat bagi analisa keberhasilan implementasi Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 dalam investasi swasta di sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok adalah hampir mustahil untuk dilakukan. Berdasarkan analisa deskriptif dengan 99
menggunakan data dari Private Participation in Infrastructure database (World Bank, 2010) didapatkan gambaran bahwa selama periode 2008 hingga 2009 tidak ada 1 (satu) pun proyek investasi di sektor infrastruktu r di pelabuhan Tanjung Priok yang telah terselesaikan. Penelurusan literatur lebih lanjut juga belum menunjukkan adanya informasi terkait disepakatinya proyek investasi swasta dalam sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Dari hasil analisa ini dapat disimpulkan bahwa Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 belum memberikan hasil yang berarti terhadap peningkatan peran swasta dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini dapat dianggap masuk akal mengingat masih mudanya umur Undang-Undang tersebut dan masih belum tersedianya peraturan peraturan pemerintah yang mengatur aspek teknis investasi swasta di sektor infrastuktur pelabuhan, khususnya pelabuhan Tanjung Priok. B. Saran Sama seperti seluruh penelitian lainnya, penelitian ini pun tidak lepas dari berbagai keterbatasan. Oleh karena itu bagi penelitian serupa dimasa yang akan datang penulis menyarankan beberapa hal berikut: 1. Melalukan survey besar terhadap perusahaan-perusahaan yang menggunakan layanan kiriman barang (terutama peti kemas) di pelabuhan Tanjung Priok untuk mengetahui dengan lebih detail performa dari masing-masing infrastruktur dasar dari pelabuhan Tanjung Priok dan masalah masalah utama dari infrastruktur-infrastruktur dasar tersebut. 100
2. Melakukan survey terhadap Kamar Dagang Indonesia (KADIN) dan Kamar Dagang Kamar Dagang Internasional di Indonesia untuk mengetahui seberapa besar minat investor dalam negeri dan luar negeri untuk melakukan investasi di sektor infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok; serta faktor-faktor apa yang menghalangi realisasi minat investasi mereka. 3. Melakukan survey dan/atau wawancara terhadap seluruh instansi guna mengetahui hambatan hambatan yang dihadapi pemerintah dalam mengeluarkan peraturan pemerintah yang mengatur teknis pelaksanaan terkait partisipasi swasta dalam pembangunan dan/atau penyelenggaraan infrastruktur di pelabuhan Tanjung Priok. 4. Karena proses realisasi investasi swasta di sektor infrastruktur pelabuhan memiliki karakter jangka waktu yang cukup lama, maka analisa terhadap akibat (impact analysis) terhadap implementasi Undang Undang Nomor 17 tahun 2008 disarankan untuk dilaksanakan secara berkala, seperti 2 (dua) tahun sekali. 101