Sample Upload Kumpulan Cerita Manis ini adalah kumpulan cerita pendek yang menceritakan tentang realita kehidupan, mengenai cinta, harapan, mimpi juga luka. Terpapar secara jelas dan jujur menceritakan permasalahan hidup yang biasa kita hadapi Perjalanan 60 hari Aku menempuh 60 perjalanan dan mengalami berbagai peristiwa yang tak terlupakan hanya dengan ditemani mobil aku menempuh jalan darat Jakarta bandung jawa tengah demi melepas penat yang aku rasa semua ini berawal berikut penggalan cerita nya Biru dan nyaris kelabu, mendung di muara langit mulai menghitam gelegar gemuruh angin dan petir menemani kesedihanku. Sungguh aku tidak bisa
menerima maaf mu, meskipun kau bersujud dan memohon belas kasihku. Tetap saja tlah kau robek kepercayaan hatiku. Pergi dengan seorang gadis yang kau bilang sahabatmu. Apa dengan mudah bisa kupercaya semua perkataanmu? Apa aku bodoh dan tidak bisa melihat dari sudut matamu.sudahlah aku tidak ingin memperpanjang masalah,, aku hanya ingin kamu diam dan pergi berlalu. Aku mengunci diri dikamarku.. Ya Tuhan apalagi ini.. mengapa Mama dan Papa ikut ikutan buat masalah.. apa mereka tidak lelah, aku saja lelah mendengar pertengkaran mereka. Aku keluar kamar dan menuju kamar Rafa adik semata wayangku. Sungguh hanya dia yang aku khawatirkan.. apa jadinya jika tiap hari dia harus mendengar pertengakaran bodoh ini.. aku mengetuk perlahan pintu Rafa yang terkunci Rafa,, sedang apa? Tanya ku Belajar kak Jawabnya Boleh kakak masuk? Tanya ku 2
Sudut Ruang Tepat di tempat aku berdiri saat ini 15 tahun yang lalu ayahku tertembak terkena peluru nyasar dan meninggal sesaat setelah peristiwa naas itu terjadi. Tepatnya tanggal 10 november, saat itu ayahku mengajakku untuk menghadiri acara pernikahan kakak sepupuku di daerah kuningan. Tapi sungguh naas. Kami yang tidak tahu apa apa harus terjebak di antara kerumunan massa yang sedang berdemo menuntut keadilan. Aku dan ayahku melintas dan tiba tiba terjadi bentrokan antara massa dan aparat. Suasana begitu ricuh, aku tidak bisa melihat apa apa..orang orang berlarian, dan berulang - ulang terdengar suara tembakan. Ayah memutar balik motornya namun terlambat sesaat setelah terdengar bunyi tembakan tiba tiba motor Ayahku oleng..dan kami pun terjatuh. Aku melihat Ayahku memegang erat dadanya... 3
Kabar Tanpa Nama Begitu riuh di luar, para pekerja berdemo menuntut keadilan, mereka terus mengancam akan mogok kerja jika tuntutan mereka tidak dikabulkan. Bagaimana perusahaan harus mengabulkan permintaan kalian jika kami saja sedang pailit Ucap ku dalam hati. Perusahaan tekstil ini terancam gulung tikar, krisis ekonomi membuat kami sulit bernapas, bahan baku yang semakin mahal tidak diikuti dengan daya beli membuat keuntungan perusahaan ini terus menurun. Tuhan, bukan aku tidak ingin membagikan hak mereka, kami saja bingung bagaimana menutupi utang utang perusahaan. Aku sebagai jajaran direksi di perusahaan ini pastinya ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Aku harus berpikir keras. 4
Sushi Dan Kamu Akhir akhir ini aku sulit sekali menemukan mood untuk menulis,, suasana rumah bener bener tidak kondusif, berisik sekali apalagi tetangga sebelah rumah sedang renovasi rumahnya, lengkap deh gaduhnya. Aku memutar otak bagaimana caranya agar tetap bisa konsentrasi menulis. Aku harus menyelesaikan novel ini sesuai deadline. Bagaimana bisa jadi novel romantis kalau suasananya heboh gini, bisa bisa malah jadi novel thriller. Dan baiklah.. aku menemukan ide cemerlang sepertinya menulis di café bisa jadi jalan keluar nih.. Aku mengelilingi cafe di sepanjang jalan, banyak sih bejejer cafe cafe tapi aku mencari yang sekiranya bisa aku kunjungi untuk berlama lama, selain tempatnya yang harus tenang, ada fasilitas wifinya dan pastinya menunya juga harus oke. Sushi?.. mm.. sepertinya enak.. aku baru sadar sudah lama sekali aku tidak makan sushi. Ada beberapa... 5