BAB II DESKRIPSI RUMAH SAKIT. RSJPDHK didirikan pada tanggal 9 November 1985, RSJPDHK diresmikan, dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II DISKRIPSI PERUSAHAAN. merupakan rumah sakit yang didirikan oleh Yayasan Harapan Kita yang

BABII DISKRIPSI PERUSAHAAN. Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita. didirikan oleh Yayasan Harapan Kita dan diresmikan pada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A.Sejarah Singkat Perkembangan Rumah Sakit Dr. H. Kumpulan Pane Kota

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

GAMBARAN UMUM RSUD INDRASARI RENGAT

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

BAB II RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSUP Haji Adam Malik Medan

PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN JAKARTA

Perbedaan jenis pelayanan pada:

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Organisasi. Tata Kerja. Rumah Sakit Pengayoman. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif, suatu industri jasa khususnya di

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN. A. Kedudukan Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN PERTEMUAN II LILY WIDJAYA, SKM.,MM, PRODI D-III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

BAB I. PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna

BAB II. RSUD Dr. H. KUMPULAN PANE TEBING TINGGI

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA STANDAR PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

g.pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan keteknisan medik

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 01 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN KESEHATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,

WALIKOTA PROBOLINGGO

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

BAB I LATAR BELAKANG

MISI MENJADI RUMAH SAKIT BERSTANDAR KELAS DUNIA PILIHAN MASYARAKAT KEPUASAN DAN KESELAMATAN PASIEN ADALAH TUJUAN KAMI

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN. masyarakat. RSUD kota Bandung beralamat di Jl. Rumah Sakit No. 22 Ujung

mengenang perjuangan dan jasa-jasa Prof. Dr. Sardjito.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

-1- BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta)

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM KESEHATAN DAERAH

BAB I. PENDAHULUAN. Masalah kesehatan telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat saat ini.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 52 NOMOR 52 TAHUN 2008

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

BAB II DESKRIPSI RSJPD HARAPAN KITA

BAB II PROFIL RUMAH SAKIT UMUM DR. PIRNGADI MEDAN. A. Sejarah Ringkas RSU Dr. Pirngadi Medan

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RS. Dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor pada bulan Juni 2009.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT DAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BERKAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 77 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2002 NOMOR 31 SERI D

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI. PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 5 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.25, 2008 DEPARTEMEN PERTAHANAN. RUMAH SAKIT dr Suyoto. Organisasi. Tata Kerja.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 112 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WONOSARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II DESKIPSI PERUSAHAAN

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS RUMAH SAKIT UMUM NEGARA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 23 TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

1. Latar Belakang PENDAHULUAN

RUMAH SAKIT. Oleh: Diana Holidah, M.Farm., Apt.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktiftas pelayanan kesehatan baru dimulai pada akhir abad ke -19,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan secara merata dengan mengutamakan penyembuhan penyakit serta pemulihan

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

BAB III GAMBARAN UMUM RS PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. LAKIP RSUD dr. HASRI AINUN HABIBIE PROV GORONTALO 2016 I-1

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI RUMAH SAKIT 2.1. Sejarah Singkat RSJPDHK Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita disingkat dengan RSJPDHK didirikan pada tanggal 9 November 1985, RSJPDHK diresmikan, dan antara lain dengan mengemban 3 tugas utama, yakni sebagai: 1. Pusat Rujukan Nasional. 2. Pusat Pendidikan dan Pelatihan. 3. Pusat Penelitian. Pada awalnya dikelola oleh Yayasan. Kemudian pada tanggal 31 Juli 1997 Yayasan menyerahkan kembali pengelolaan RSJPDHK kepada Departemen Kesehatan Republik Indonesia sebagai satuan kerja instansi Pemerintah. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah RI nomor 126 tahun 2000 tanggal 12 Desember 2000, status rumah sakit berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) dibawah naungan Kementerian BUMN. Terakhir berdasarkan Peraturan Pemerintah RI nomor 23 tahun 2005, tanggal 13 Juni 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) Pasal 37 ayat (2) menetapkan bahwa status Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Jawatan (perjan) beralih menjadi Instansi. Pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) yang kemudian ditindak lanjuti dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1243/MENKES/SK/VI/2005 tanggal 11 Agustus 2005, tentang menetapan 13 (tiga belas) eks Rumah Sakit Perusahaan 14

15 Jawatan (Perjan) menjadi unit UPT Departemen Kesehatan dengan menerapkan pola pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU), dan selanjutnya ditindak lanjuti dengan Keputusan Menteri Kesehatan No. YM.02.04.3.1.2451 tanggal 27 April 2007 tentang Keputusan Pemberian Izin Penyelenggaraan kepada RSJPDHK. 2.2. Lingkup dan Bidang Usaha a. Karakteristik Kegiatan RSJPDHK Perkembangan rumah sakit sebagai organisasi pelayanan kesehatan sangat pesat. Situasi ini terjadi karena peran dan fungsi rumah sakit yang sangat dominan dalam menjaga status kesehatan masyarakat, mulai dari tingkat pencegahan hingga rehabilitasi. Layanan rumah sakit juga mendapat dukungan dari kemajuan ilmu dan teknologi yang berkembang seiring dengan tuntutan modernisasi, sehingga menjadi semakin bervariasi dan canggih. Disamping itu, kualitas dan kapasitas pelayanan rumah sakit juga mengalami peningkatan sejalan dengan tuntutan pelanggan. Rumah sakit kini penuh dengan peralatan medis mutakhir, dibarengi kemajuan era digital yang semakin kuat mengakar pada setiap komponen pelayanan administrasi di rumah sakit. Pada sisi lain, pengguna jasa rumah sakit mulai banyak menuntut, dan mereka semakin kritis. Pembangunan kesehatan di Indonesia dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, keamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. 15

16 Kebijakan Pemerintah tentang pembangunan kesehatan dapat dilihat dari Visi Kementerian Kesehatan yaitu: Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan. Guna mencapai visi tersebut, maka Kementerian Kesehatan mengemban Misi: 1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani. 2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan berkeadilan. 3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan. 4. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Agar RSJPDHK mampu memberikan pelayanan/pendidikan/penelitian kardiovaskular dengan mutu kelas dunia dan mampu bersaing di era globalisasi, maka pengembangan RSJPDHK dengan konsep sebagai berikut: 1. Manajemen stratejik yang didasari semangat interpreuner, dengan tetap mempertahankan peran sosial. 2. Penataan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) menuju konsep tatalaksana kerja lintas fungsi. 3. Menetapkan program program khusus dan spesifik dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian kardiovaskular sebagai produk unggulan berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. 4. Menjalankan secara konsisten berbagai program yang mendukung keselamatan dan kesembuhan pasien. 16

17 5. Menjalankan secara konsisten program pengendalian mutu di berbagai bentuk kegiatan yang diselenggarakan oleh Pusat Jantung Nasional. 6. Membangun aliansi strategik dengan institusi lain baik lembaga pemerintah/non pemerintah, nasional maupun internasional. Saat ini RSJPDHK sebagai RS khusus kelas A Kardiovaskular yang menjadi pusat rujukan nasional telah memiliki produk terlengkap dan modern di Indonesia meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam bidang kardiovaskular. Beberapa produk unggulan RSJPDHK adalah penanganan kesehatan yang bersifat komprehensif oleh kerjasama tim (team work) dari tenaga tenaga kesehatan profesional antara lain penanganan bedah jantung dewasa maupun kongenital yang kompleks. Diagnostik Invasif dan Intervensi Non Bedah (ICD, CRT, CRRT, PTCA, ADO, ASO, ablasi), layanan pembuluh vaskuler, Diagnostik Non Invasif, Kardiologi Nuklir & MSCT, Prevensi Rehabilitasi serta Telekardiologi. Disamping itu, memiliki UGD Jantung dan Pembuluh Darah yang sangat responsif juga memiliki klinik klinik khusus subspesialistik (klinik aritmia, klinik gagal jantung), serta membina jejaring Rumah Sakit yang luas di seluruh Indonesia. b. Tujuan RSJPDHK Tujuan RSJPDHK antara lain adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan Permenkes RI No 1682/Menkes/PER/XII/2005, tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta, maka RSJPDHK mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan 17

18 secara serasi, terpadu, dan berkesinambungan melalui peningkatan kesehatan dan pencengahan serta upaya rujukan. 2. Berdasarkan Berdasarkan SK Menkes No. 1102/Men-Kes/SK/IX/2007 Tanggal 26 September 2007 RSJPDHK ditetapkan sebagai Pusat Jantung Nasional yang mempunyai tugas menjadi World Class Hospital dan menerapkan layanan Kardiovaskular berjenjang di seluruh Indonesia. 3. Berdasarkan SK Men-Kes No. 333/MenKes/SK/V/2011, pada Tanggal 7 Mei 2011 RSJPDHK ditetapkan sebagai Rumah Sakit Khusus type A. c. Visi RSJPDHK Pemerintah telah menetapkan tujuan jangka panjang dari setiap rumusan kebijakan, yang tercermin dalam visi dan misi Kementerian Kesehatan, yaitu terselenggaranya kesehatan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam mencapai masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan, diharapkan masyarakat memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang berkualitas serta memperoleh jaminan ketersediaan sumberdaya kesehatan. Dalam rangka mendukung pencapaian tujuan tersebut, maka RSJPDHK sebagai Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kesehatan RI, secara bertahap mengupayakan program kesehatan di bidang kardiovaskular melalui penetapan visi jangka waktu lima tahun yang disesuaikan dengan kondisi kekinian yaitu Institusi Kardiovaskular Terpercaya di Asia Pasifik. Pusat Unggulan kardiovaskular regional dimaksud adalah suatu institusi yang mempunyai pusat pelayanan kesehatan kardiovaskular berstandar 18

19 internasional, terutama dalam bidang kuratif, rehabilitatif, promosi dan prevensi. Termasuk di dalamnya bidang penelitian kardiovaskular yang mencakup penelitian ilmu-ilmu kardiovaskular dasar, penelitian klinis serta epidemiologi yang bermanfaat bagi pengembangan pelayanan kesehatan kardiovaskular. Diikuti pengembangan di bidang institusi pendidikan-pelatihan kardiovaskular bagi kawasan Indonesia serta Asia Tenggara. Dengan terwujudnya visi RSJPDHK tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi yang nyata dalam pencapaian tujua Indonesia Sehat 2025 (MDG s). d. Misi RSJPDHK Misi RSJPDHK adalah Menyelenggarakan pelayanan, pedidikan dan pelatihan, serta penelitian kardiovaskular secara profesional dan ditopang oleh tatakelola korporasi yang baik. Dengan misi tersebut, RSJPDHK diharuskan mampu bertindak sebagai penggerak, fasilitator dan pelaksana misi dengan dukungan penuh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan bekerja sama dengan pihak swasta terkait dan masyarakat dalam mengemban tujuan mulia tersebut. e. Fungsi RSJPDHK Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, RSJPDHK menyelenggarakan fungsi : 1. Upaya pencegahan terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah: 2. Upaya pelayaan dan penyembuhan bagi pasien penyakit jantung dan pembuluh darah 3. Upaya rehabilitasi terhadap pasien penyakit jantung dan pembuluh darah; 19

20 4. Upaya menjalankan pelayanan berjenjang melalui rujukan yang efekif 5. Pengelolaan dan pembinaan sumber daya manusia 6. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) 7. Pelaksanaan peelitian dan pengembangan dalam bidang ilmu penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular) 8. Pelaksanaan urusan administrasi umum dan keuangan. 2.3. Sumber Daya Berdasarkan Permenkes RI No. 2357/Menkes/PER/XI/2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja RSJPDHK adalah Struktur Organisasi RSJPDHK terdiri dari: 1. Direktorat Medik dan Keperawatan Direktortat Medik dan Keperawatan dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Medik dan Keperawatan bertugas melaksanakan pengelolaan pelayanan medik dan keperawatan. Direktur Medik dan Keperawatan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana pelayanan medis dan keperawatan b. Koordinasi pelaksanaan pelayanan medis, dan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelayanan medis dan keperawatan. c. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelayanan medis dan keperawatan. 20

21 2. Direktorat Penunjang Direktorat Penunjang dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Penunjang bertugas :melaksanakan pengelolaan saranan medik dan sarana non medic Direktur Penunjang menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana sistim penunjang pelayanan sarana medik dan sarana non medik b. Koordinasi pelaksanaan penunjang pelayanan sarana medik dan sarana non medik c. Pengendalian, pengawasan dan evaluasi mutu penunjang pelayanan sarana medik dan sarana non medik d. Pemeliharaan sarana medik dan saranan non medik e. Pengendalian logistik inventori 3. Direktorat Keuangan Direktorat Keuangan dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Keuangan bertugas melakukan pengelolaan keuangan rumah sakit. Direktorat Keuangan menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana penyusunan dan evaluasi anggaran, serta akuntansi dan verifikasi. b. Koordinasi pelaksanaan kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana penyusunan dan evaluasi anggaran, serta akuntansi dan verifikasi 21

22 c. Pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan perbendaharaan dan mobilisasi dana, penyusunan dan evaluasi anggaran serta akuntansi dan verifikasi. 4. Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh seorang Direktur yang melaksanakan tugas dan bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan umum, sumber daya manusia dan organisasi. Direktur Umum dan Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi. a. Penyusunan perencanaan rumah sakit b. Pelaksanaan urusan sumber daya manusia, organisasi, hukum dan hubungan masyarakat, tata usaha, pelaporan dan kerumah tanggaan. c. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sumber daya manusia, organisasi, hukum dan hubungan masyarakat, tata usaha, pelaporan dan kerumahtanggaan. 2.4. Tantangan Bisnis Produk-Produk Layanan RSJPDHK Dalam upaya pencapaian tujuan dan menjalankan fungsinya, RSJPDHK memberikan layanan sebagai berikut : 1. Diagnostik Invasif dan Intervensi Non bedah. 2. Bedah Jantung. 3. Konsultasi yang terdapat pada rawat jalan. 22

23 4. Penjualan Obat di Apotik untuk pasein Umum dan Pasien Jaminan Askes dengan harga yang bersaing. 5. Pelayanan Penunjang lainnya seperti MSCT scaning, MRI, Radiologi, Hemodialisa (cuci darah) dan lainnya. Pihak manajemen harus terus meningkatkan produk-produk layanan Rumah Sakit dan memaksimalkan pos-pos pendapatan. Dalam menghadapi tantangan bisnis pihak RSJDHK mengantisipasi dengan membuat Rencana Strategik (Renstra) Tahun 2010-2014 sebagai berikut: a. Strategi ke arah kebijakan RSJPD Harapan Kita. Peran BLU RSJDHK dalam membangun kesehatan masyarakat secara luas harus sejalan dengan rencana strategi Kementrian Kesehatan. Dalam upaya tersebut perlu memperhatikan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Strategi yang dipilih RSJPD Harapan Kita dalam rangka memberikan nilai tambah kepada pelanggan yaitu, dengan melakukan expand to overseas market (ekspansi ke luar negeri/asia asifik) dan maintenance Indonesia customer base (mengelola pasar di Indonesia). b. Finance Perspective Tercapainya kemandirian keuangan RSJPD Harapan Kita, meningkatkan pendapatan rumah sakit (dengan mengembangkan pelayanan kardiovaskular subspesialis dan memperluas jangkauan pelayanan melalui jejaring nasional dan internasional). c. Customer Perspective 23

24 Tersedianya akses pelayanan kesehatan kardiovaskular yang berkualitas bagi masyarakat mampu maupun masyarakat miskin, yaitu dengan mengembangkan pelayanan satelit kardivaskuler di 5 wilayah DKI/Jabodetabek dan pelayanan jejaring kardiovaskular di tingkat nasional. Meningkatk kepercayaan masyarakat Asia Pasifik terhadap pelayanan kardiovaskuler. 1)Meningkatkan citra rumah sakit 2) Mengembangkan pelayanan jejaring kardiovaskular di tingkat internasional (global). 2.5. Proses Bisnis Business Proces Perspective Customer Perpective 1. Terlaksannya pengembangan pelayanan kardiovarkular sub spesialistik antar disiplin yang terintegrasi a) Mengembangkan pelayanan kardiovaskular sub spesialistik terpadu b) Meningkatkan mutu dan efektifitas pelayanan c) Mengembangkan system pelayanan keperawatan d) Mengintensifkan penelitian dan pengembangan di bindang kardiovaskular dan melakukan kolaborasi penelitian international multicenter. e) Melengkapi sarana dan prasarana pelayanan, penelitian dan pendidikan di bidang kardiovakular. f) Mempersiapkan jejaring tingkat international (global) 24

25 2. Terwujudnya implementasi prinsip-prinsip good corporate governance dan good clinical governance secara bertanggung jawab. a) Membangun prosen operasional rumah sakit berbasis information teknologi (IT) b) Melaksanakan clinical pathway dalam penyempurnaan implementasi casemix. Business Proces Perspective Finance 1. Meningkatkan proses pencatantan keuangan 2. Meningkatkan kualitas analisa keuangan 3. Meningkatkan pengendalian terhadap inventory 4. Mengoptimalkan arus kas Memaksimal fungsi Pusat Biaya (Cost Center) dan Pusat Pendapatan (Revenue Center) 1. Pusat Biaya (Cost Center), meliputi : a) Direksi. b) Satuan Pemeriksaan Intern (SPI). c) Komite Medik, Etik & Hukum. d) Bidang Medik & Keperawatan. e) Bidang Promosi & Pemasaran. 1) Ka. Bag. Promsar 2) Seksi Pemasaran 3) Seksi Pelayanan Pelanggan 25

26 f) Bidang Sarana Medik 1) Seksi Perencanaan Pengadaan SM 2) Seksi Pemeliharaan SM & K3l 3) Seksi Logistik & Inventarisasi Sarana Medik g) Bidang Sarana Non Medik 1) Seksi Perencanaan Pengadaan SNM 2) Seksi Pemeliharaan SNM 3) Seksi Logistik & Inventarisasi SNM h) Bag Sekretariat 1) Sub Bag Perencanaan, Evaluasi & Laporan 2) Sub Bag Tata Usaha 3) Sub Bag Sistem Informasi RS i) Bag SDM & Rumah Tangga 1) Sub Bag Organisasi & Kepegawaian 2) Sub Bag Humas & Protokoler 3) Sub Bag Rumah Tangga j) Bag Perbendaharaan & Mobilisasi Dana 1) Sub Bag Anggaran 2) Sub Bag Tata Rekening 3) Sub Bag Perbendaharaan 4) Seksi Caritas k) Bagian Akuntansi 1) Sub Bagian Akuntansi Keuangan 26

27 2) Sub Bagian Akuntansi Manajemen 3) Sub Bagian Verifikasi l) UPF Rekam Medis 1) UPF Sterilisasi Sentral & Laundry 2) UPF Purchasing 2. Pusat Pendapatan (Revenue Center), meliputi : a) UPF Rawat Jalan dan Dianostik Non Invasif 1) Unit Poli Rawat Jalan 2) Unit Diagnostik Non Invasif 3) Unit Radiologi Unit Nuklir b) b. UPF Diagnostik Invasif & INB c) c. UPF UGD, ICVCU, IW Medical 1) Unit UGD 2) Unit CVCU 3) Unit Intermediate Medical d) UPF Rawat Inap dan Rehabilitasi Kardiovaskuler 1) Unit Rawat Inap Gedung Perawatan II.Lantai 3 ( kelas 3 ) 2) Unit Rawat Inap Gedung Perawatan II.Lantai 4 ( kelas 2 ) 3) Unit Rawat Inap Gedung Perawatan II.Lantai 5 ( kelas 1 ) 4) Unit Rawat Inap Gedung Perawatan II.Lantai 6 5) Rehabilitasi Kardiovaskuler e) UPF Kardiologi Pediatrik 1) Unit Bedah Anak 27

28 2) Unit ICU anak 3) Unit Rawat Inap (Biasa) anak 4) Unit Rawat Inap (IW) anak f) UPF Vaskuler g) UPF Bedah Dewasa, ICU dan IW Bedah 1) Unit Bedah Dewasa 2) Unit ICU Dewasa 3) Unit IW Bedah 4) Unit Rawat Inap Bedah Dewasa h) UPF Rawat Inap Pav Sukaman dan Poli Eksekutif 1) Unit Rawat Inap Paviliun Sukaman 2) Poliklinik Eksekutif Paviliun Sukaman i) UPF Penunjang Kardiovaskuler j) UPF Patologi Klinik & Bank Darah k) UPF Farmasi & Apotik l) UPF Gizi m) Divisi Pendidikan & Pelatihan 28