1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah propinsi yang terdiri dari 2 (dua) pulau utama yaitu Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Provinsi Nusa Tenggara Barat terdiri dari 10 (sepuluh) Kabupaten yaitu Kotamadya Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Timur, Kabuapten Sumbawa Barat, Kabupaten Sumbawa Besar, Kabupaten Dompu, Kotamadya Bima dan Kabupaten Bima. Dimana pusat pemerintahan Nusa Tenggara Barat yaitu berada di Kota Mataram. Kabupaten Lombok Utara terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Pemenang, Tanjung, Gangga, Kayangan, dan Bayan. Kabupaten Lombok Utara merupakan kabupaten baru yang diharapkan akan memiliki suatu tata ruang dan wilayah yang baik. Berdasarkan Penataan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) yang didasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Utara No.9 Tahun 2011 bertujuan untuk membentuk wilayah yang aman, nyaman, produktif yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan dalam rangka pengembangan pariwisata, perkebunan dan agro industri sampai dengan tahun 2031.
2 Kecamatan yang menjadi pusat pemerintahan di Kabupaten Lombok Utara adalah wilayah Perkotaan Tanjung, dan Kecamatan Pemenang sebagai pusat pariwisata. Kabupaten Lombok Utara berdasarkan sejarah bencana, telah mengalami beberapa bencana geologi. Bencana geologi yang terjadi telah menyebabkan kerugian baik materi maupun korban jiwa. Sejarah bencana yang pernah terjadi yaitu bencana banjir yang hampir setiap tahun terjadi di daerah penelitian, bencana longsor yang setiap tahun terjadi di jalur pariwisata Pusuk, bencana gempa bumi, dan bencana tsunami. Daerah yang paling sering terdampak yaitu di Kecamatan Pemenang dan Kecamatan Tanjung. Kecamatan Pemenang merupakan daerah pusat pariwisata dan Kecamatana Tanjung sebagai daerah pusat industri maupun pemerintahan. Dalam mencapai rencana pengembangan wilayah yang baik, sangat diperlukan faktor bencana dalam pengembangan wilayah sehingga dalam penentuan pengembangan wilayah dapat berbasis bencana geologi, dah hal itu belum diperhitungkan dalam penentuan Rencana Tata Ruang dan Wilayah di Kecamatan Pemenang dan Tanjung. Dengan melihat permasalahan yang ada di Kecamatan Pemenang dan Tanjung maka dinilai sangat penting dilakukan suatu penelitian mengenai evaluasi Tata Ruang dan Wilayah di Kecamatan Pemenang dan Tanjung dengan memasukkan faktor-faktor geologi lingkungan. Diharapkan dengan adanya hasil evaluasi yang memasukkan faktor-faktor geologi lingkungan akan muncul perbaikan terhadap perencanaan tata ruang yang
3 telah dibuat sebelumnya. Sehingga suatu daerah akan dapat mencapai tujuan pengembangan wilayahnya yang memperhatikan faktor geologi lingkungan daerahnya. I.2. Perumusan Masalah Daerah penelitian yaitu Kecamatan Pemenang dan Tanjung yang merupakan pusat kegiatan industri dan pusat pariwisata di Kabupaten Lombok Utara. Dalam Rencana Tata Ruang dan Wilayah yang telah ada perlu dilakukan evaluasi berdasarkan kajian geologi lingkungan sebagai dasar dalam menyusun Rencana Tata Ruang dan Wilayah di Kabupaten Lombok Utara. Kajian lingkungan tersebut terdiri dari potensi geologi dan potensi bencana geologi di daerah penelitian. I.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada di daerah penelitian maka maksud dari penelitian ini adalah, melakukan evaluasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) di Kecamatan Pemenang dan Tanjung. Tujuan penelitian ini adalah (1) melakukan identifikasi faktor-faktor geologi lingkungan yang berpengaruh pada pengembangan wilayah, (2) penentuan zona pengembangan wilayah yang berdasarkan faktor-faktor geologi lingkungan, dan (3) melakukan evaluasi kesesuaian antara hasil zona geologi pengembangan wilayah yang diperoleh dari evaluasi faktor-faktor geologi lingkungan dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah di daerah penelitian yang sudah ada. I.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah :
4 1. Bagi Pemerintah : dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan rencana pengembangan wilayah di Kabupaten Lombok Utara sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam perencanaan tata ruang. 2. Bagi Masyarakat : mendapatkan pengetahuan tentang informasi geologi lingkungan sehingga diharapkan masyarakat akan sadar tentang potensi geologi yang ada di daerahnya. I.5. Ruang Lingkup Penelitian I.5.1. Lingkup Wilayah Penelitian Berdasarkan peta dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah NTB (Gambar. 1. 1) daerah pelaksanaan penelitian merupakan Kecamatan yang terletak di dekat Gunung Rinjani, dimana daerah ini adalah Kabupaten baru yang terdiri dari 5 (lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pemenang, Kecamatan Tanjung, Kecamatan Gangga, Kecamatan Kayangan dan Kecamatan Bayan. Secara geografis Kecamatan Pemenang dan Tanjung terletak pada posisi 116 0 04 116 0 10 BT dan 08 0 33 08 0 38 LS dengan batas-batas wilayah yaitu: a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Gangga b. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Lombok Timur c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah d. Sebelah barat berbatasan dengan Selat Lombok dan Kabupaten Lombok Barat
5 Lokasi penelitian dapat ditempuh dengan menggunakan perjalanan darat dari pusat Kota Mataram dengan waktu tempuh selama ± 1 jam. Keadaan jalan raya yang baik dari Kota Mataram ke Kecamatan Pemenang dan Tanjung. Untuk sampai di daerah penelitian bisa ditempuh dengan 2 (dua) jalur yaitu jalur pesisir (Ampenan- Mangsit-Pemenang-Tanjung) dan jalur pegunungan (Mataram-Rembiga-Pemenang- Tanjung) I.5.2. Lingkup Penelitian Lingkup penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Studi literatur tentang kondisi daerah penelitian Studi literatur ini berasal dari jurnal-jurnal yang berhubungan dengan pengembangan wilayah, dan berasal dari penelitian-penelitian terdahulu. Hasil studi literatur ini akan menjadi hipotesis awal terhadap permasalahan yang ada. 2. Pengambilan Data Sekunder Pengambilan data sekunder yang diambil adalah data Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kecamatan Pemenang dan Tanjung tahun 2013-2033, data geologi, data geologi teknik, data hidrogeologi, data topografi, data potensi sebaran bahan galian, dan potensi bencana geologi. 3. Pengolahan Data Pengolahan data yang dilakukan adalah pengolahan terhadap data sekunder, yang bertujuan menghasilkan peta yang akan mendukung evaluasi terhadap rencana pengembangan wilayah. Peta-peta yang dihasilkan adalah peta
Gambar I.1 Peta Lokasi Penelitian Kecamatan Pemenang dan Tanjung 6
7 litologi daerah penelitian, peta geomorfologi, peta tata guna lahan, peta geologi teknik, peta kemiringan lereng, peta potensi air tanah, peta potensi bahan galian, dan peta-peta potensi bencana. Peta-peta potensi bencana yang dihasilkan yaitu peta potensi bencana longsor, bencana banjir, bencana gempa bumi, dan bencanan tsunami. 4. Analisis Data Analisis data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam analisis kemampuan lahan, yang dijadikan dasar evaluasi terhadap rencana pengembangan wilayah di daerah penelitian. Peta kemampuan lahan yang dihasilkan akan dilakukan evaluasi dengan rencana tata ruang dan wilayah yang sudah ada. Hasil analisis data ini adalah dihasilkan suatu peta zonasi pengembangan wilayah di daerah penelitian. I.6. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan di daerah penelitian adalah : 1. Penelitian yang dilakukan oleh Maeman (2011), Universitas Mataram dengan judul Pelaksanaan Penataan Ruang di Kabupaten Lombok Utara Berdasarkan PERDA No. 9 Tahun 2011. Hasil dari penelitian adalah menghasilkan kajian pelaksanaan PERDA No. 9 Tahun 2011 berdasarkan aspek hukum. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Ridwan dan Sudadi pada tahun 2000. Penelitian ini menghasilkan kajian kondisi geologi dan hidrogeologi Pulau Lombok, dengan hasil peta kondisi geologi dan peta hidrogeologi Pulau Lombok.
8 3. Penelitian yang dilakukan oleh CV. Adi Cipta pada tahun 2013. Penelitian ini menghasilkan tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Lombok Utara. 4. Penelitian yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2016. Penelitian ini menghasilkan peta potensi bencana di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, perbedaan penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian ini yaitu pada penelitian ini dilakukan evaluasi terhadap Rencana Tata Ruang dan Wilayah di Kecamatan Pemenang dan Tanjung, yang didasarkan pada geologi lingkungan daerah penelitian.