ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO TAHUN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN IPTEKS ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETRAMPILAN TEKNIK DASAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA MEDAN JOHOR

ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA SE-KOTA SURAKARTA TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Jurnal Ilmu Keolahragaan Vol. 14 (1) Januari Juni 2015: 24-34

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA. Jurnal. Oleh. Chandra Sasongko

BAB I PENDAHULUAN. tingkat kebugaran seseorang, semakin kuat juga fisik seseorang tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. kalangan masyarakat dan sekarang ini banyak pemain yang berlomba-lomba

II. TINJAUAN PUSTAKA. regu yang saling berhadapan dengan masing-masing regu terdiri dari sebelas

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan mendapat simpati di hati masyarakat. Sepakbola digemari oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. sepakbola ini maka dibentuklah organisasi sepakbola dunia yaitu FIFA (Federation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR UNTUK PEMBINAAN PEMAIN PADA SEKOLAH SEPAKBOLA EAGLE SIDOHARJO SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

HUBUNGAN ANTARA POWER OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB DESA KETRO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

Oleh: Afid Arifianto

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

SURVEI TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA SISWA USIA TAHUN SSB BINA SATRIA PURWOREJO PACITAN TAHUN 2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN, DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM SEPAKBOLA. Jurnal.

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Santoso Giriwijoyo (2012:73 ) Pendidikan jasmani adalah kegiatan

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

PENGARUH PERMAINAN FUTSAL TERHADAP MOTOR ABILITY SISWA DI SDIT BANI SALEH 6 KOTA BEKASI. Oleh : Memet Muhamad, Drs., MPd.

JURNAL. Oleh: FAJAR DARU NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Sugito, M.Pd 2. Drs. Slamet Junaidi, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

SKRIPSI. Disusun Oleh : NUR AMINSYAH RAMADHAN NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu cabang olahraga yang sangat digemari dan paling populer di

MOCHAMAD AGUNG JUNIARTO,

Key Word : Speed Rate, Agility, Dribbling. Perbedaan Tingkat Kecepatan...(Rahmad Dany B)

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KECEPATAN MENGGIRING BOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SIDAYU GRESIK TAHUN 2016

PERBEDAAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa sekarang sepak bola bagi sebahagian orang tidak hanya

KONTRIBUSI ANTARA POWER OTOT LENGAN DAN KELENTUKAN TOGOK TERHADAP KEMAMPUAN MELEMPAR BOLA (THROW-IN) PADA KLUB SEPAKBOLA PERSAS SABANG TAHUN 2011

KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

PENGARUH KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP AKURASI JUMP SERVIS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Loan Subarno*) ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bidang ilmu dan teknologi serta bidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga

SKRIPSI. Oleh : DWI SUSILO NPM

BAB I PENDAHULUAN. olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. terbesar bersumber dari atlet, meskipun faktor-faktor yang lain sebagai pendukung

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. primitive dan sederhana sampai menjadi permainan sepakbola modern. Permainan

S K R I P S I. Oleh : HARIS KURNIAWAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan, dari permainan yang primitive dan sederhana sampai menjadi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan(S.Pd.) Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan Dan Rekreasi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Penjaskesrek.

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan olahraga, dimana kualitas olahraga yang di

ATRI WIDOWATI 1 ADHE SAPUTRA 2 Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan Fakultas ilmu keolahragaan Universitas jambi

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KETRAMPILAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAKBOLA BAGI PARA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 GROGOL TAHUN 2015

I. PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang penelitian Anggi Sugiyono, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

SURVEI TEKNIK DASAR DAN KONDISI FISIK PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) SE KABUPATEN DEMAK TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. meliputi: ketahanan (endurance), kekuatan (strength) dan kecepatan (speed).

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PJKR OLEH:

PROFIL KOBDISI FISIK PEMAIN EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMAN 2 PARE TAHUN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

Riska Bhakti Utomo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN LARI 50 METER DAN KELINCAHAN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

dimainkan oleh laki-laki, perempuan, anak-anak, dewasa, dan orang tua. Di yang cukup menggembirakan, namun dalam kancah sepak bola internasional

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK

HUBUNGAN KELINCAHAN DENGAN DRIBBLING SEPAKBOLA PADA TIM SMA 2 RAMBAH HILIR KABUPATEN ROKAN HULU JURNAL. Oleh ASRI

Transkripsi:

ANALISIS KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK BOLA ANAK USIA 12 14 TAHUN PADA SEKOLAH SEPAK BOLA (SSB) HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO TAHUN 2014 ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis dan teknik tes. Populasi dalam penelitian ini siswa usia 12 14 tahun SSB (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo yang berjumlah 26. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes serta pengukuran kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola. Teknik analisis data yang digunakan dengan uji normalitas, homogenitas, dan korelasi. Penelitian menyimpulkan : (1) Hasil tes kondisi fisik anak usia 12 14 tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 11,54% termasuk dalam kategori baik, 73,08% termasuk sedang dan sisanya 15,38% termasuk dalam kategori kurang. (2) Untuk tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia 12 14 tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 7,69% termasuk dalam kategori baik, 88,46% termasuk cukup dan sisanya 3,85% termasuk dalam kategori kurang. (3) Untuk data penelitian lari 50 meter dengan passing bawah, lari 50 meter dengan menggiring bola dan lari 50 meter dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 50 meter dengan menyundul bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (4) Untuk data penelitian vertikal jump dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian vertikal jump dengan passing bawah, vertikal jump dengan menyundul bola dan vertikal jump dengan menimangnimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (5) Untuk data penelitian sit up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian sit up dengan passing bawah, sit up dengan menyundul bola dan sit up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (6) Untuk data penelitian pull up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian pull up dengan passing bawah, pull up dengan menyundul bola dan pull up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. (7) Untuk data penelitian lari 1000 meter dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 1000 meter dengan passing bawah, lari 1000 meter dengan menyundul bola dan lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. Kata kunci : Kondisi fisik, Ketrampilan gerak dasar, Sepak bola Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 17

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Faktor yang penting dalam pencapaian prestasi sepak bola adalah fisik dan penguasaan keterampilan dasar yang dimiliki oleh pemain itu sendiri, sehingga pandai bermain sepak bola. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian sepak bola diantaranya ialah faktor fisik dan keterampilan gerak dasar permainan sepak bola para pemainnya. Oleh karena itu, seorang pemain yang tidak memiliki fisik dan keterampilan gerak dasar bermain sepak bola yang baik tidak mungkin akan menjadi pemain yang baik dan sulit untuk mencapai prestasi maksimal. Kondisi fisik dan kesegaran jasmani sangat dipengaruhi oleh faktor usia. Menurut Dangsina Moeloek (1984: 31) bahwa, Pada anak-anak dan remaja kemampuan fisik akan meningkat sampai tercapai maksimal sekitar umur 20-30 tahun, kemudian dengan bertambahnya umur akan terjadi penurunan yang berangsur-angsur. Untuk dapat pandai bermain sepak bola, faktor fisik dan penguasaan keterampilan gerak dasar merupakan suatu keharusan. Fisik dan keterampilan gerak dasar merupakan beberapa faktor dalam kemampuan dasar bagi sesorang agar bisa bermain sepak bola. Berdasarkan pengamatan dalam setiap pertandingan para pemain klub SSB Harimau Bekonang Sukoharjo bermain cukup bagus di menit-menit awal baik dari segi teknik dan taktik yang dimiliki para pemain. Tetapi itu semua tidak didukung oleh kondisi fisik para pemainnya sehingga di menit-menit terakhir kondisi fisik para pemain banyak yang menurun dan keadaan seperti inilah yang biasanya dimanfaatkan oleh pemain lawan untuk mencetak gol. Berdasarkan uraian pengamatan di atas, latihan kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar secara khusus sangat diperlukan bagi klub SSB Harimau Bekonang Sukoharjo. Harapan yang diinginkan adalah tercapainya kondisi fisik dan teknik yang baik. Tetapi kenyataannya yang ada di lapangan, untuk mencapai kondisi fisik dan teknik yang baik tidak disertai dengan penanganan yang baik karena tidak adanya pelatih khusus. Hal inilah yang menyebabkan pencapaian terhadap prestasi di dalam pertandingan sepak bola sulit tercapai sehingga mulai saat ini kondisi fisik dan teknik para pemain mulai dibenahi dan ditingkatkan melalui latihan fisik yang terprogram. Selain fisik dan teknik, taktik dan mental juga merupakan faktor yang mendukung pretasi dalam sepak bola, akan tetapi kondisi fisik dan teknik merupakan faktor yang lebih dominan dalam menentukan kemampuan seseorang Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 18

bermain sepak bola. Atas dasar uraian di atas, peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul : Analisis Kondisi Fisik Dan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia 12 14 Tahun Pada Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasai masalah pembatasan masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo? C. Tujuan Penelitian Bedasarkan perumusan masalah yang dikemukaan di atas, penelitian bertujuan untuk : mengetahui bagaimana tingkat kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Kondisi Fisik Kondisi fisik ditinjau dari segi faalnya adalah kemampuan seseorang dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuannya sebagai pendukung aktivitas menjalankan olahraga. Menurut M. Sajoto (1995 : 8) berpendapat bahwa, Kondisi fisik adalah suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya. Kondisi fisik menurut Remmy Muchtar ( 1992: 82 ) yaitu suatu kesatuan utuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaanya. Komponen-komponen kondisi fisik terdiri dari beberapa macam komponen ialah : kekuatan atau strength, daya tahan atau endurance, kecepatan atau speed, kelincahan atau agility,kelentukan atau fleksibility, stamina, daya ledak atau muncular power, koordinasi, ketepatan atau accuracy dan keseimbangan atau balance. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Fisik a. Faktor latihan Faktor latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja yang Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 19

dilakukan secara berulang-ulang dengan penambahan beban latihan atau pekerjaan (Harsono, 1988: 101). Selain penambahan beban latihan frekuensi latihan juga harus diperhatikan untuk meningkatkan prestasi atlet. Frekuensi latihan yang baik dilakukan tiga kali dalam seminggu agar atlet tidak mengalami kelelahan yang kronis. b. Prinsip beban latihan lebih (overload) Dengan menggunakan prinsip latihan lebih (overload), maka kelompok otot akan berkembang kekuatannya secara efektif. Penggunaan beban secara overload akan merangsang penyesuaian fisiologis dalam tubuh yang mendorong meningkatkan kekuatan otot (M. Sajoto, 1995: 30) c. Faktor istirahat Tubuh akan merasa lelah setelah melakukan aktivitas, hal ini disebabkan karena pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengembalikan tenaga yang dipakai diperlukan istirahat. Dengan istirahat tubuh akan menyusun kembali tenaga yang hilang. d. Kebiasaan hidup yang sehat Kondisi fisik yang baik harus didukung kesegaran jasmani yang baik pula. Dengan kebiasaan hidup sehat maka seseorang akan jauh dari segala bibit penyakit yang menyerang. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus memperhatikan dan menerapkan cara hidup yang sehat yang diantaranya adalah : 1) Makanan yang dikonsumsi harus menandung empat sehat lima sempurna. 2) Menghindari rokok dan minuman keras dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. e. Faktor lingkungan Lingkungan adalah tempat dimana seseorang itu tinggal dalam waktu yang lama, dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik serta sosial mulai dari lingkungan perumahan, lingkungan daerah tempat tinggal dan sebagainya. Sebelum diterjunkan dalam arena pertandingan, seorang pemain sudah berada dalam kondisi dan tingkat kesegaran jasmani yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan tekanan-tekanan yang akan timbuldalam pertandingan. f. Faktor makanan Untuk memperbaiki makanan seseorang atau atlet sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan selama latihan atau melakukan aktifitas. Untuk seorang atlet membutuhkan 25-30% lemak, 15% protein, 50-60% hidrat arang dan vitamin serta mineral lainnya. Jadi Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 20

untuk pembinaan kondisi fisik dibutuhkan banyak makanan bergizi yang mengandung unur-unsur protein, lemak, garam-garam mineral, vitamin dan air. 3. Komponen-komponen Kondisi Fisik Komponen kondisi fisik (Bompa, 1990: 29) sebagai komponen kesegaran biometrik dimana komponen kesegaran motorik terdiri dari dua kelompok komponen, masing-masing adalah kelompok kesegaran jasmani yaitu: a) kesegaran otot, b) kesegaran kardiovaskular, c) kesegaran keseimbangan jumlah dalam tubuh dan d) kesegaran kelentukan. Kelompok komponen lain dikatakan sebagai kelompok komponen kesegaran motorik yang terdiri dari: 1) koordinasi gerak, 2) keseimbangan, 3) kecepatan, 4) kelincahan, 5) daya ledak otot. 4. Hakikat Permainan Sepak Bola Menurut Soekatamsi (2004 : 5) sepak bola adalah Permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang. Hampir seluruh permainan dimainkan dengan keterampilan kaki, badan dan kepala untuk memainkan bola. Namun demikian agar dapat bermain sepak bola yang baik perlu bimbingan dan tuntunan tentang teknik dasar dan keterampilan bermain sepak bola. 5. Keterampilan Gerak Dasar Menurut Sugianto (1993: 13) bahwa Keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerakan secara efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran fikir akan benar tidaknya gerakan yang telah dilakukan. Untuk bermain sepak bola dengan baik pemain dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Beberapa keterampilan gerak dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah : a.) Menendang (kicking), b.) Mengontrol/menghentikan bola (controling), c.) Menggiring bola (dribbling), d.) Menyundul bola (heading), e.) Merampas (tackling), f.) Lemparan ke dalam (throw-in), g.) Gerak tipu, h.) Teknik penjaga gawang (goal keeping) Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 21

berikut : B. Kerangka Berpikir Secara skematis kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat ditunjukkan sebagai KONDISI FISIK KETRAMPILAN GERAK DASAR PRESTASI ATLIT USIA 12 14 TAHUN SSB HARIMAU BEKONANG SUKOHARJO Gambar 1. Kerangka Pemikiran Keterangan : Untuk bermain sepak bola dengan baik, pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepak bola adalah menendang (kicking), menghentikan (stopping), menggiring (dribbling), menyundul (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), gerak tipu, dan menjaga gawang (goal keeping). Aspek latihan yang perlu dikembangkan pada anak usia muda adalah terutama keterampilan (teknik) gerak dasar yang benar dengan kemampuan fisik dasar yang baik. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Sesuai dengan judul penelitian ini, maka peneliti mengadakan penelitian di Sekolah Sepak (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Waktu yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah pada tanggal 27 Juni 2014, dimulai pada pukul 14.00 WIB sampai selesai. B. Subjek Penelitian Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 22

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang. yang berusia 12 14 tahun sebanyak dua puluh enam (26), karena dalam penelitian ini populasi sebagai sempel. C. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data juga merupakan faktor yang penting dalam sebuah penelitian, karena berhubungan langsung dengan data yang diperoleh. Untuk memperoleh data yang sesuai, penelitian ini menggunakan metode analisis & teknik tes. Metode untuk mengumpulkan data-data mengenai kemampuan fisik dan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan teknik tes serta pengukuran kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola. 1. Penilaian Kemampuan Kondisi Fisik Untuk menentukan nilai secara keseluruhan kondisi fisik dilakukan dengan cara: a) Menjumlahkan konversi nilai skor dari setiap komponen kondisi fisik atlet tersebut. b) Hasil jumlah tersebut dalam butir di atas dibagi dengan banyaknya komponen fisik dasar dari cabang olah raga yang bersangkutan. c) Hasil ini kemudian dinotasikan ke dalam tabel kategori status kondisi fisik atlet seperti tersebut dalam tabel berikut : Tabel 1. Norma Nilai Kategori Kondisi Fisik No Jumlah Nilai Klasifikasi 1. 2. 3. 4. 5. 25 22 21 18 17 14 13 10 9 5 Baik Sekali (BS) Baik (B) Sedang (S) Kurang (K) Kurang Sekali (KS) Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999 Tabel 2. Nilai Tes Kondisi Fisik Lari cepat Loncat tegak Sit - Up (sprint) vertikal jumping (60 detik) 50 meter Angkat tubuh (Pust - Up) 60 detik Lari jarak 1000 meter Nilai Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 23

Sd 7.2 73 ke atas 41 ke atas 19 ke atas Sd 3 14 5 7,3 8,3 60 72 30 40 14 18 3 15 4 25 4 8,4 9,6 50 59 21 29 9 13 4 26 5 12 3 9,7 11,0 39 49 10 20 5 8 5 13 6 33 2 11,1 dst 38 dst 0 9 0 4 6 34 dst 1 Sumber: Tes Kesegaran Jasmani Indonesia, 1999 2. Penilaian Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Tabel 3. Tes Passing bawah Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menendang bola 8, 9, dan 10 Baik 3 Menendang bola 6 dan 7 Cukup 2 Menendang bola 4 dan 5 Kurang 1 Tabel 4. Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Heading) Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menyundul bola masuk sasaran 8, 9, dan 10 Baik 3 Menyundul bola masuk sasaran 6 dan 7 Cukup 2 Menyundul bola masuk sasaran 4 dan 5 Kurang 1 Tabel 5. Tes Menggiring Bola (Dribbling) Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menggiring bola dengan waktu kurang dari 22 detik Baik 3 Menggiring bola dengan waktu 23 detik 24 detik Cukup 2 Menggiring bola dengan waktu lebih dari 25 detik Kurang 1 Tabel 6. Tes Menimang-nimang Bola Deskripsi Kemampuan Kategori Nilai Menimang-nimang 15 20. Baik 3 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 24

Menimang-nimang 11 14. Cukup 2 Menimang-nimang > 10. Kurang 1 Sumber : Soekatamsi (1984: 253-280) D. Metode Analisis Data 1. Uji itas Uji normalitas ini maksudkan untuk mengetahui penyebaran suatu variabel acak berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan rumus chi kuadrat, adalah sebagai berikut : X 2 2 fo - fh (Suharsimi Arikunto, 2002: 259) fh 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan varian sampelsampel yang diambil dari populasi yang sama dalam penelitian, yaitu rumus yang digunakan sebagai berikut : Varian terbesar F hitung (Sugiyono, 2003: 198) Varian terkecil 3. Uji Korelasi Analisis ini digunakan untuk mengeyahui hubingan antar variabel, dengan mengunakan rumus korelasi Product Moment dari karl Person sebagai berikut : r xy = N - ( ) ( ) N 2 - ( ) 2 N 2 - ( ) 2 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kondisi Fisik Rekapitulasi Deskriptif Data Hasil Pengukuran Kondisi Fisik Anak Usia 12 14 Tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data N Rata-rata Std.Deviasi Tertinggi Terendah 1. Lari 50 meter 26 7.336923077 2.132009 11.32 4.12 2. Vertikal Jump 26 55 49 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 25

3. Sit-up 4. Pull-up 5. Lari 1000 meter 26 26 26 51.88461538 28.34615385 10.88461538 1.77374 2.827611 2.747026 2.578341 34 15 11.32 23 6 3.24 6.927692308 2. Deskriptif Data Hasil Pengukuran Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Rekapitulasi Deskriptif Data Hasil Pengukuran Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia 12 14 Tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data N Rata-rata Std.Deviasi Tertinggi Terendah 1. Passing bawah 2. Menyundul bola 3. Menggiring bola 4. Menimang-nimang bola 26 26 26 26 6.384615 6.153846 23.16962 12.30769 1.551178 1.566967 1.633447 1.517082 9 9 25.87 15 4 4 20.53 10 3. Analisis Deskripitif Persentase Norma Tes Kondisi Fisik Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Rekapitulasi Norma Tes Kondisi Fisik Anak Usia 12 14 tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Klasifikasi Jumlah Prosentase Baik Sekali Baik Sedang Kurang Kurang Sekali 0 3 19 4 0 0,00% 11,54% 73,08% 15,38% 0,00% Jumlah 106 100,00% 4. Analisis Deskripitif Persentase Tes Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Rekapitulasi Tes Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia 12 14 tahun Pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Klasifikasi Jumlah Prosentase Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 26

Baik Cukup Kurang 2 23 1 7,69% 88,46% 3,85% Jumlah 26 100.00% Hasil norma tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia 12 14 tahun pada Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo dari 26 siswa diketahui bahwa terdapat 2 siswa yang memperoleh nilai baik, 23 siswa yang memperoleh nilai cukup dan 1 siswa dengan nilai kurang. 5. Metode Analisis Data a. Uji itas Rekapitulasi Uji itas Kondisi Fisik dan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Anak Usia 12 14 Tahun Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo. Data X 2 hitung X 2 tabel Keterangan Kondisi fisik meliputi : 1. Lari 50 meter 2. Vertikal Jump 3. Sit-up 4. Pull-up 5. Lari 1000 meter 6,382 6,418 1,666 3,153 1,117 Keterampilan gerak dasar sepak bola meliputi : 1. Passing bawah 2. Menyundul bola 3. Menggiring bola 4. Menimang-nimang bola 5,219 5,739 8,195 8,260 b. Uji Homogenitas 1) Lari 50 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 27

1. Lari 50 meter dengan passing bawah. 2. Lari 50 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 50 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 50 meter dengan menimangnimang bola. 1,889 1,851 1,704 Homogen Homogen Homogen 2,122 2) Vertikal Jump dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Vertikal jump dengan passing bawah. 2. Vertikal jump dengan menyundul bola. 3. Vertikal jump dengan menggiring bola. 4. Vertikal jump dengan menimangnimang bola. 1,307 1,281 1,179 Homogen Homogen Homogen 1,469 Homogen 3) Sit-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Sit-up dengan passing bawah. 2. Sit-up dengan menyundul bola. 3. Sit-up dengan menggiring bola. 5. Sit-up dengan menimang-nimang bola. 3,323 3,256 2,996 3,733 4) Pull-up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Pull-up dengan passing bawah. 2. Pull-up dengan menyundul bola. 3. Pull-up dengan menggiring bola. 4. Pull-up dengan menimang-nimang bola. 3,136 3,073 2,828 3,524 Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 28

5) Lari 1000 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian F hitung F tabel Keterangan 1. Lari 1000 meter dengan passing bawah. 2. Lari 1000 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 1000 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 1000 meter dengan menimangnimang bola.. 2,763 2,707 2,491 3,104 c. Uji Korelasi 1) Lari 50 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Lari 50 meter dengan passing bawah. 2. Lari 50 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 50 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 50 meter dengan menimang-nimang bola. 0,490-0,025 0,503 Berhubungan Berhubungan 0,402 Berhubungan 2) Vertikal Jump dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Vertikal jump dengan passing bawah. 2. Vertikal jump dengan menyundul bola. 3. Vertikal jump dengan menggiring bola. 4. Vertikal jump dengan menimangnimang bola. 0,175 0,079 0,475 Berhubungan 0,184 3) Sit-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Sit-Up dengan passing bawah. 2. Sit-Up dengan menyundul bola. 3. Sit-Up dengan menggiring bola. 4. Sit-Up dengan menimang-nimang bola. 0,443 0,051 Berhubungan Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 29

0,334 0,224 4) Pull-Up dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Pull-Up dengan passing bawah. 2. Pull-Up dengan menyundul bola. 3. Pull-Up dengan menggiring bola. 4. Pull-Up dengan menimang-nimang bola. 0,330-0,060 0,237 0,427 Berhubungan 5) Lari 1000 Meter dengan Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Data Penelitian r hitung r tabel Keterangan 1. Lari 1000 meter dengan passing bawah. 2. Lari 1000 meter dengan menyundul bola. 3. Lari 1000 meter dengan menggiring bola. 4. Lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola. 0,352 0,167 0,581 Berhubungan 0,107 1. Kondisi Fisik B. Pembahasan Hasil Analisis Data Hasil penelitian tes kondisi fisik diketahui secara keseluruhan, sebagian besar siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Harimau Bekonang Sukoharjo usia 12 14 Tahun yang berjumlah sebanyak 26 siswa dalam kategori sedang (73,08%). Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan seorang pemain mengenai kondisi fisiknya adalah faktor latihan. Latihan adalah sesuatu proses berlatih yang sistematis, yang dilakukan berulangulang dan yang kian hari jumlah beban latihannya kian bertambah. Kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu seringkali harus didukung dengan latihan yang keras. 2. Keterampilan Gerak Dasar Sepak Bola Keterampilan gerak dasar sepak bola dapat diartikan sebagai keterampilan untuk melakukan tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Hasil penelitian tes keterampilan gerak diketahui secara keseluruhan, dalam kategori cukup (88,46%). Untuk dapat bermain sepak Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 30

bola dengan baik, maka pemain harus dibekali dengan keterampilan gerak dasar atau teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik cenderung dapat bermain sepak bola dengan baik pula. Karena sepak bola merupakan salah satu jenis olahraga yang membutuhkan aktivitas jasmani atau latihan fisik yang baik, membutuhkan gerakan lari, lompat, loncat, menendang, menghentakkan dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Semua gerakan tersebut merupakan serangkaian pola gerak yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya bermain sepak bola. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Setelah dilakukan analisis data penelitian mengenai kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar sepak bola pada pemain, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian bahwa, untuk hasil tes kondisi fisik anak usia 12 14 tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 11,54% termasuk dalam kategori baik, 73,08% termasuk sedang dan sisanya 15,38% termasuk dalam kategori kurang. 2. Dari hasil penelitian bahwa, untuk tes keterampilan gerak dasar sepak bola anak usia 12 14 tahun SSB Harimau Bekonang Sukoharjo diketahui bahwa 7,69% termasuk dalam kategori baik, 88,46% termasuk cukup dan sisanya 3,85% termasuk dalam kategori kurang. 3. Untuk data penelitian lari 50 meter dengan passing bawah, lari 50 meter dengan menggiring bola dan lari 50 meter dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 50 meter dengan menyundul bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 4. Untuk data penelitian vertikal jump dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian vertikal jump dengan passing bawah, vertikal jump dengan menyundul bola dan vertikal jump dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 31

5. Untuk data penelitian sit up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian sit up dengan passing bawah, sit up dengan menyundul bola dan sit up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 6. Untuk data penelitian pull up dengan menimang-nimang bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian pull up dengan passing bawah, pull up dengan menyundul bola dan pull up dengan menggiring bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. 7. Untuk data penelitian lari 1000 meter dengan menggiring bola berhubungan, karena nilai r hitung > r tabel, maka Ho ditolak ada hubungan. Sedangkan untuk data penelitian lari 1000 meter dengan passing bawah, lari 1000 meter dengan menyundul bola dan lari 1000 meter dengan menimang-nimang bola tidak berhubungan karena nilai r hitung < r tabel, maka Ho diterima tidak ada hubungan. B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat peneliti berikan antara lain: 1. Kondisi fisik dan keterampilan gerak dasar pada dasarnya dapat dimiliki serta dikuasai pemain secara maksimal melalui latihan-latihan yang diprogram dan direncanakan dengan baik serta didukung dengan pertandingan-pertandingan yang terencana. Dalam memberikan latihan fisik dan keterampilan gerak dasar agar dapat lebih mudah dipahami dan dikuasai oleh pemain, maka pemberian latihan ini harus diberikan sejak usia dini. 2. Dalam pelaksanaan latihan para pemain dan pelatih hendaknya tidak meninggalkan prinsip-prinsip latihan diantaranya penambahan beban, pengulangan, meningkat, disesuaikan dengan cabang olahraganya dan memiliki target. 3. Bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan istrumen tes yang lebih tepat dan untuk mengkaji lebih lanjut faktor-faktor lain yang termasuk dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA A. Sarumpaet dkk. 1992. Permainan Besar. Semarang: Depdikbud Bompa, O.T. 1990. Theori and Metodology of training, Kendal: Hunt Publishing Company. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 32

Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: Tambak Kusumo. Ismaryati, 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: UNS Press. Johnson, B.L. and Nelson, J.K., 1986. Practical Measurements for Evaluation in Physical Education. New York: Macmillan Publishing Company. M. Sajoto. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta : DEPDIKBUD.2002. Peningkatan dan Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik dalam olahraga. Jakarta: DEPDIKBUD M. Yunus. 1991. Peningkatan Kondisi Fisik. Surakarta: UNS Press. M. Yusuf, H. dan Aip, S. 1996. I1mu Kepelatihan Dasar. Jakarta: Dirjen Dikti. Nurhasan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani: Prinsip-Prinsip Dan Penerapannya. Jakarta Remmy Mochtar. 1992. Olahraga Pilihan Sepak Bola. Depdikbud: Dirjendikti Proyek Pembinaan Tenaga. Rusli Lutan dkk. 2000. Dasar-dasar Kepelatihan. Depdikbud: Dirjendikti. Soekatamsi. 1984. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Solo: Tiga Serangkai. 1995. Teknik Dasar Bermain Sepak Bola. Surakarta: Tiga Serangkai. Sucipto dkk, 2000.Sepak Bola.Depdikbud: Dirjendikti Sudjana. 1992. Desain dan Analisis Eksperimen. Edisi III. Bandung : Penerbit Tarsito. 2002. Metoda Statistika. Edisi Ke-6 Bandung : Penerbit Tarsito. Sugiyanto. 1995. Metodologi penelitian. Surakarta : UNS Press. Biodata Penulis Nama : Agus Supriyoko, S.Pd, M. Or. Pendidikan : S1 Universitas Sebelas Maret Surakarta S2 Universitas Sebelas Maret Surakarta Pengalaman Kerja : Dosen POK-FKIP Universitas Tunas Pembangunan Surakarta Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014 33