BAB I PENDAHULUAN. dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. menyeluruh baik fisik maupun mental spiritual membutuhkan SDM yang terdidik.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prestasi belajar adalah tolok ukur yang dipakai dalam mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pendidikan tidak lepas dari berbicara tentang hasil

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Pendidikan Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang cerdas dan berkualitas. tertanam dalam diri pribadi sangatlah berperan penting.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi tersebut diperlukan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan suatu bangsa dapat dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era globalisasi dan tuntutan zaman. Perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Sehingga saat ini. semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB 1 PENDAHULUAN. karena tanpa pendidikan manusia akan mengalami banyak kesulitan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diadakan di Negara tersebut. Pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting bagi keberlangsungan hidup dan masa depan seseorang.

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Salah satu upaya membina dan membangun Sumber Daya Manusia (SDM)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan potensi ilmiah yang ada pada diri manusia secara. terjadi. Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, rasional, dan kritis terhadap permasalahan yang dihadapi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu permasalahan yang dihadapi Bangsa Indonesia sampai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa belajar maka tidak ada ilmu

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Penelitian Untuk Skripsi S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: SRI BANDIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional pada Undang- Undang RI No. 20 tahun 2003, Triana, 2015:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Kemajuan bangsa

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari seberapa maju pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan masyarakat Indonesia di era globalisasi ini,

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

SUKMA WIDIASTO A SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi perkembangan ini dan harus berfikiran lebih maju. Ciri-ciri

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. sumber daya suatu Negara dapat ditingkatkan. Dewasa ini sudah menjadi. kebutuhan di setiap Negara untuk terus berusaha meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

2014 PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KEADAAN EKONOMI KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA

SKRIPSI Umtuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Pendidikan Studi Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan suatu bangsa, dengan pendidikan perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa tersebut akan terjamin. Dengan adanya pendidikan seseorang dapat mengembangkan potensi dalam dirinya yang dapat bermanfaat untuk masyarakat, bangsa dan negara. Sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Husaini (2009:11) yang berbunyi : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Setiap bangsa menginginkan adanya generasi-generasi penerus bangsa yang beriman kepada Tuhan YME, berbudi pekerti luhur (akhlakul karimah), mandiri, cerdas, kreatif, terampil, dan bertanggung jawab. Karena generasi inilah yang akan meneruskan perjuangan bangsa untuk menjadi bangsa yang lebih baik dan menjadi bangsa yang disegani oleh bangsa lain. Melalui pendidikan inilah diharapkan dapat mencetak generasi generasi penerus bangsa yang dapat membawa perubahan baik sehingga bangsa kita tidak lagi dipandang sebelah mata oleh negara lain. 1

2 Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Menurut Jumali dkk (2008:95) Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang saling melengkapi dan memperkaya. Telah dituliskan pada UU SISDIKNAS 2003 dalam Jumali dkk ( 2008:92) mengartikan bahwa: 1. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang berstruktur dan berjenjang, terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. 2. Pendidikan non formal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. 3. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungannya. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa jalur pendidikan ada tiga yaitu jalur pendidikan formal, non formal, dan informal. Ketiga jalur tersebut saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain. Sehingga ketika anak bersekolah di sekolah formal anak akan mendapatkan materi

3 pelajaran tertentu, ketika anak mengikuti les di luar sekolah maka anak akan mendapatkan tambahan informasi tentang materi yang telah didapatkan di sekolah, dan anak akan melihat dan menglami secara langsung di lingkungan masyarakat. Dalam dunia pendidikan kemampuan siswa akan diukur berdasarkan nilai yang tertera didalam rapot, nilai tersebut merupakan hasil dari rekapitulasi nilai-nilai anak didik dalam satu semester. Ketika nilai yang tertera didalam rapot telah mencapai nilai ketuntasan (KKM) maka dapat dikatakan bahwa anak didik tersebut telah mampu menguasai materi selama satu semester, namun sebaliknya ketika nilai didalam rapot belum mencapai nilai ketuntasan (KKM) maka dapat dikatakan bahwa anak didik tersebut belum mampu menguasai materi selama satu semester dengan baik. Prestasi belajar merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap anak didik. Mereka akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut. Menurut Merson dalam Tu u (2004:78) Faktor faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam mencapai hasil belajar yang baik terdiri dari: faktor intern (kecerdasan, bakat, minat, dan perhatian,kesehatan, cara belajar). Dan faktor ekstern (lingkungan keluarga,pergaulan, sekolah, sarana pendukung belajar). Setiap anak didik memiliki kecerdasan, bakat, minat, dan cara belajar yang berbeda beda sehingga seorang guru dalam preoses belajar

4 mengajar disekolah tidak boleh menyamaratakan kemampuan anak didik, apabila seorang guru menyamaratakan kemampuan anak didik maka akan ada anak didik yang tidak dapat menangkap ilmu yang diberikan dengan baik. Untuk memperoleh keberhasilan, anak didik memerlukan adanya seorang pendidik yang dapat mengarahkan dan menunjukkan kepada hal hal yang baik. Tugas mendidik bukan hanya tugas seorang guru saja melainkan orang tua, lingkungan, masyarakat ataupun teman sebaya. Ketika seorang anak mau dididik mereka akan mendapatkan prestasi yang mereka inginkan, baik prestasi didalam akademik maupun dibidang non akademik. Guru merupakan salah satu pemegang peranan terpenting dalam pendidikan, baik pendidikan akademik maupun non akademik. Guru merupakan pengganti orang tua ketika di sekolah, hal ini menunjukkan bahwa ketika disekolah peran peran orang tua ketika dirumah akan digantikan oleh guru selama proses belajar mengajar. Seorang guru diharuskan untuk berkompeten didalam pendidikan seperti penguasaan materi, mampu menjelaskan materi dengan baik, membuka dan meutup pelajaran, mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar, penguasaan kelas, sosialisasi dengan lingkungan, sampai pada memahami karakteristik setiap anak didik.

5 Menurut Djamarah ( 2002:99 ) Pendidik yang berkompeten adalah pendidik yang memiliki keterampilan memberi penguatan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan,dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Seorang guru yang berkompeten akan mampu membawa proses belajar mengajar kedalam situasi yang menyenangkan dan anak didik mampu menerima materi yang disampaikan dengan baik. Ketika anak didik melakukan proses belajar mengajar mereka akan bertatap muka dengan guru dan melihat bagaimana cara, gaya, dan kemampuan penguasaan materi guru tersebut ketika mengajar, dari proses mengamatan tersebut akan muncul dalam diri anak didik persepsi tentang kompetensi guru tersebut apakah kompensi guru tersebut tinggi, sedang, atau rendah. Belajar adalah merupakan suatu proses sehingga tidak dapat dilakukan secara instan. Belajar sebaiknya dilakukan secara kontinu yaitu dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan. Dengan belajar secara kontinu anak didik akan merekam materi pelajaran dengan lebih baik dan tidak mudah lupa dengan apa yang mereka pelajari, sehingga anak didik mampu menggapai prestasi. Menurut Soemanto (1998:104) Belajar adalah merupakan suatu proses, bukan suatu hasil dan belajar berlangsung secara aktif dengan melakukan perbuatan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

6 Kontinuitas belajar bukan merupakan bakat atau bawaan seorang individu, tetapi kontinuitas belajar merupakan kebiasaan dalam belajar dan kebiasaan tersebut dapat dilatih. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar memerlukan tekat dan kesabaran karena dengan adanya tekat yang kuat akan memunculkan semangat dari dalam diri sehingga ketika melakukan sesuatu kita akan merasa mudah dan ringan. Membiasakan diri untuk kontinu dalam belajar juga membutuhkan kesabaran karena belajar dilakukan secara terus menerus, rutin, dan berkesinambungan jadi anak didik memerlukan waktu untuk belajar setiap harinya. Kesabaran disini dapat diartikan sabar dalam meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran. Pada jenjang pendidikan Menengah Atas (SMA/SMK/MA) anak didik akan menerima mata pelajaran akuntansi. Mata pelajaran akuntansi akan diberikan ketika siswa duduk di kelas XI IPS. Menurut Depdiknas (2001:7) Akuntansi merupakan bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan. Sedangkan menurut Haryono (1994:23) menjelaskan Bahwa akuntansi ditinjau dari sudut pemakaiannya akuntansi adalah disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan kegiatan suatu organisasi. Sudut pandang yang kedua ditinjau dari kegiatannya akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan organisasi.

7 Dari pengertian akuntansi diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang proses pencatatan, pengelolaan peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data yang berhubungan dengan transaksi keuangan. Akuntansi mempelajari tentang banyak hal bukan saja pencatatan yang benar saja melainkan jumlah nominal juga harus tepat. Akuntansi merupakan suatu proses yang rumit sehingga dalam menyelesaikan transaksi membutuhkan pengetahuan yang cukup, pengalaman, pemahaman, kesabaran, dan ketelitian. Aspek aspek tersebut dapat dimiliki oleh anak didik dengan kontinu dalam belajar, dengan kontinu belajar anak didik akan mengetahui dan memahami pengetahuan tentang akuntansi seperti bagaimana mencatat penjualan tunai, penjualan kredit, retur penjualan dan sebagainya. Selain itu anak didik juga akan tertbiasa untuk menyelesaikan transaksi transaksi yang rumit seperti bagaimana mencatat sewa dibayar dimuka pada akhir periode, anak didik juga tidak akan asing dengan bentuk laporan keuangan (Laporan L/R, Laporan perubahan modal, dan Neraca). Setiap anak didik pastinya memiliki perbedaan dalam kontinuitas belajar, ada anak didik yang ajeg belajar dan ada yang jarang belajar. Hal ini dapat menentukan bagaimana prestasi belajar akuntansi anak didik dengan perbedaan kontinuitas belajar ini.

8 Saat ini kualitas pendidikan di Indonesia sangat memprihatikan, hal ini dikarenakan pendidikan di Indonesia memiliki masalah khusus, seperti yang dikatakan Rarabebyuchul Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Indonesia memiliki daya saing yang rendah dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpinteknologi. Adapun permasalahan khusus dalam dunia pendidikan diantaranya rendahnya klualitas guru dan rendahnya prestasi siswa. (http://rarabebyuchul.wordpress.com/2012/11/26/mutu-pendidikandi- indonesia/) Pemerintah dan masyarakat Indonesia menginginkan agar kualitas pendidikan di Indonesia tinggi, oleh sebab itu baik pemerintah maupun masyarakat Indonesia harus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia. Menurut Arsyad Wajar(wajib belajar sembilan tahun) merupakan suatu kebijakan yang efektif untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita. Tetapi perlu juga peningkatan terhadap kebijakan tersebut dari 9 tahun menjadi 12 tahun.pemerintah khususnya kemendiknas juga telah memberikan apresiasi terhadap guru-guru yang dianggap profesional yaitu dengan dikeluarkannya Tunjangan Profesiguru. (http://edukasi.kompasiana.com/2012/05/29/harapan-dantantangan-pendidikan-di-indonesia-460794.html) Dalam penelitian ini, saya sebagai peneliti akan meneliti siswasiswi SMA Negeri 2 Sukoharjo. Pemilihan lokasi ini disebabkan karena

9 SMA Negeri 2 Sukoharjo merupakan salah satu sekolah yang diminati masyarakat, hal ini ditunjukkan dengan banyaknya jumlah siswa kelas XI jurusan IPS yang berjumlah 140 siswa. Hal ini juga merupakan alasan mengapa saya menjadikan SMA Negeri 2 Sukoharjo sebagai lokasi penelitian, yaitu karena SMA Negeri 2 Sukoharjo memiliki jumlah siswa kelas XI IPS yang besar sehingga saya akan mendapakkan data berupa keberagaman persepsi dan kebiasaan belajar (kontinuitas belajar). Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbedaan prestasi belajar akuntansi berdasarkan persepsi siswa mengenei kompetensi guru dan kontinuitas belajar, sehingga penulis melakukan penelitian dengan judul PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN KONTINUITAS BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013. B. Pembatasan Masalah Permasalahan yang terkait dengan judul diatas sangat luas, sehingga tidak mungkin masalah yang ada dapat terjangkau dan terselaikan. Oleh karena itu, perlu adanya pembatasan masalah sehingga permasalahan yang ditelit menjadi jelas dan kesalah pahaman dapat dihindari. Dalam hal ini peneliti membatasi masalah sebagai berikut:

10 1. Prestasi belajar dibatasi pada prestasi belajar dalam mata pelajaran akuntansi. 2. Persepsi siswa mengenai kompetensi guru mata pelajaran akuntansi. 3. Kontinuitas belajar dibatasi pada kontinuitas belajar pada materi akuntansi. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Adakah perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan persepsi siswa mengenai kompetensi guru? 2. Adakah perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan kontinuitas belajar? 3. Adakah perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan interaksi faktor persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan kontinuitas belajar?

11 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan persepsi siswa mengenai kompetensi guru. 2. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan kontinuitas belajar. 3. Untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar akuntansi pada siswa kelas XI IPS Negeri 2 Sukoharjo tahun pelajaran 2012/2013 berdasarkan interaksi faktor persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan kontinuitas belajar. E. Manfaaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi pengetahuan secara teoritis dan praktis berkaitan dengan pengetahuan tentang prestasi belajar akuntansi.

12 2. Memberikan informasi kepada para guru bahwa kompetensi guru berpengaruh pada anak didik. Dan diharapkan para guru dapat meningkatkan kompetensi di dalam mengajar. 3. Memberikan informasi kepada anak didik bahwa kontinuitas belajar sangat penting. Dan diharapakan anak didik meningkatkan kontinuitas belajar. 4. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis. F. Sistematika Penulisan antara lain : Dalam penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto, prakata, daftar isi, daftar tabel, dan abstaksi. Bagian utama yaitu, antara lain : BAB I PENDAHULUAN Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II LANDASAN TEORI Meliputi pengertian prestasi, pengertian belajar, pengertian akuntansi, pengertian prestasi belajar akuntansi, pengertian persepsi,

13 pengertian anak didik, pengertian kompetensi guru, indikator kompetensi guru, penjabaran sub kompetensi guru, pengertian kontinuitas belajar, indikator kontinuitas belajar, kerangka berfikir, hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Meliputi metode penelitian, jenis penelitian, rancangan penelitian, objek penelitian, populasi, sampel, dan sampling, metode pengumpulan data, variable penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, uji instrument, uji prasyarat analisis dan teknik analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Meliputi gambaran umum dari objek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasannya. BAB V PENUTUP Meliputi kesimpulan dan saran. Bagian akhir terdiri dari : DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN