NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Andini Ania Sari

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA KELOMPOK IBU PENGAJIAN

SKRIPSI. Disusun Oleh: Lia Nurjana

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN KANKER SERVIKS DENGAN MINAT IBU DALAM MELAKUKAN PAP SMEAR DI MANGKUDRANAN MARGOREJO TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN SAMBEN ARGOMULYO SEDAYU BANTUL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU WANITA USIA SUBUR (WUS) DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DUSUN POTORONO BANGUNTAPAN I KABUPATEN BANTUL

BAB 1 : PENDAHULUAN. penyakit kanker dengan 70% kematian terjadi di negara miskin dan berkembang. Salah satu

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Ariska Mina Purwanti

BAB I PENDAHULUAN. awal (Nadia, 2009). Keterlambatan diagnosa ini akan memperburuk status

BAB I PENDAHULUAN. serviks dan rata-rata meninggal tiap tahunnya (Depkes RI, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Human Papilloma Virus (HPV). HPV ini ditularkan melalui hubungan

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PROFIL KB IUD PADA IBU PRIMIGRAVIDA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DONOROJO PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. kanker serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan aplikasi asam

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN KEIKUTSERTAAN IBU MELAKUKAN IVA TEST DI KELURAHAN JEBRES SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN PADA REMAJA PUTRI DI SMA 1 PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dunia, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan perempuan masih menjadi tugas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui

SKRIPSI. Disusun Oleh : Iza Aina

BAB I PENDAHULUAN. terjadi di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Karibia, Sub-Sahara

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kata kunci : sikap, pengetahuan, testimoni

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA TENTANG SADARI KELAS X DI SMAN 1 SEDAYU BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. (Emilia, 2010). Pada tahun 2003, WHO menyatakan bahwa kanker merupakan

Promotif, Vol.7 No.1, Juli 2017 Hal 51-59

Jurnal Siklus Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn :

Disusun oleh: ERNY KURNIASIH

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA IBU-IBU DI RW 4 KRETEK ROWOKELE KEBUMEN 2013

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS TERHADAP MOTIVASI KADER KESEHATAN PADA PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS

BAB 1 PENDAHULUAN. kanker yang paling tinggi di kalangan perempuan adalah kanker serviks. yang paling beresiko menyebabkan kematian.

PENGARUH PENYULUHAN DAN PEMBERIAN LEAFLET KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN PAP SMEAR IBU-IBU DI DUSUN JOGONALAN TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dini. 6,8 Deteksi dini kanker serviks meliputi program skrining yang terorganisasi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. pada negara-negara berkembang yang lain. Kanker leher rahim merupakan. Wilayah Propinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2008 Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan manusia tidak dapat melakukan aktivitas sehari-harinya. Keadaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP TINGKAT MINAT PEMERIKSAAN IVA PADA WANITA USIA SUBUR DI DUSUN JADAN TAMANTIRTO BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pola penyakit saat ini telah mengalami transisi epidemiologi yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebut sebagai masa pubertas. Pubertas berasal dari kata pubercere yang

PENGARUH MINAT DI DUSUN BANTUL. Disusun Oleh: JENJANG

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI KELAS XI TENTANG DAMPAK PERNIKAHAN DINI DI SMA NEGERI 1 TANGEN KAB.

Feriana Tejawati 1, Ismarwati 2, Anjarwati 3 ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara, atau disebut sebagai karsinoma mamae merupakan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK WANITA TERHADAP KESADARAN INSPEKSI VISUAL DENGAN ASAM ASETAT (IVA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JEKULO KUDUS ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) diketahui

PENGARUH PENYULUHAN KANKER PAYUDARA TERHADAP SIKAP PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI SISWI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. serviks uteri. Kanker ini menempati urutan keempat dari seluruh keganasan pada

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Berdasarkan data Internasional Agency For Research on Cancer

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini Indonesia menghadapi beban ganda penyakit atau double

FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI METODE PAP SMEAR PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PEER GROUP TERHADAP PERILAKU SADARI PADA WANITA USIA PRODUKTIF DI DUSUN CELUNGAN SUMBERAGUNG MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menurut WHO kanker leher rahim (serviks) merupakan jenis kanker

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dari leher rahim seorang wanita (Kemenkes, 2010). Setiap tahun terdeteksi lebih

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. multipara dengan Pap smear sebagai baku emas yang diukur pada waktu yang. bersamaan saat penelitian berlangsung.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

Wacana Kesehatan Vol.2, No.1, Juli 2017 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU TENTANG KANKER SERVIKS

BAB I PENDAHULUAN. payudara. Untuk upaya mencegah risiko kanker payudara pemerintah. wanita di usia muda dapat terserang kanker payudara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker merupakan istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. human papilloma virus (HPV) terutama pada tipe 16 dan 18. Infeksi ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ROBBANIA MUHIBBAH

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Sri Waluyaningsih

Analisis Faktor Prilaku Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode IVA ( Inspeksi Visual Asam Acetat )

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya umur harapan hidup sebagai salah satu tujuan

No. Responden. I. Identitas Responden a. Nama : b. Umur : c. Pendidikan : SD SMP SMA Perguruan Tinggi. d. Pekerjaan :

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT IBU UNTUK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI DUSUN BATANG CILIK TAMBAKREJO TEMPEL SLEMAN

BAB I PENDAHULUAN. Kanker leher rahim adalah tumor ganas pada daerah servik (leher rahim)

BAB I PENDAHULUAN. rahim yang terletak antara rahim uterus dengan liang senggama vagina.

BAB I PENDAHULUAN. rahim yaitu adanya displasia/neoplasia intraepitel serviks (NIS). Penyakit kanker

Heni Hendarsah Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

ANALISIS PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PASANGAN USIA SUBUR DALAM MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI DESA BOWONG CINDEA KABUPATEN PANGKEP TAHUN 2016

JURNAL EFEKTIFITAS PENDIDIKAN SEKSUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA KELAS VIII SMPN 2 PONGGOK TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR

EFEKTIFITAS PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG KANKER SERVIKS DI WILAYAH UPT PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.1. Januari 2012

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN SIKAP TERHADAP PERNIKAHAN DINI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 GODEAN SLEMAN

PERSEPSI KANKER SERVIKS DENGAN SIKAP MELAKUKAN DETEKSI DINI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT PADA IBU DI RW 03 NGAMPILAN YOGYAKARTA 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) MAHASISWI

Sri Suparti Akademi Kebidanan Mamba ul Ulum Surakarta. posyandu tentang kanker serviks dengan motivasi pada pemeriksaan deteksi dini

ANALISIS PENINGKATAN PENGETAHUAN PADA PESERTA PELATIHAN DETEKSI DINI KANKER CERVIX DI PROPINSI NTB TAHUN Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. didominasi oleh penyakit menular bergeser ke penyakit tidak menular. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS DENGAN PERILAKU MELAKUKAN PEMERIKSAAN IVA DI KELURAHAN KOTABARU WILAYAH KERJA PUSKESMAS GONDOKUSUMAN II YOGYAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sedang berkembang, salah satunya Indonesi (WHO, 2012).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB V PEMBAHASAN. dapat diketahui bahwa yang mengikuti deteksi dini kanker leher rahim dengan tes

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan.

Wiwit Desi Intarti Akademi Kebidanan Graha Mandiri Cilacap

Transkripsi:

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MELAKUKAN DETEKSI DINI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI DUKUH DERMOJURANG, PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Andini Ania Sari 201310104290 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAHYOGYAKARTA TAHUN 2014

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAPPENGETAHUAN DAN SIKAP IBU MELAKUKAN DETEKSI DINI INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT DI DUKUH DERMOJURANG, PUNDONG BANTUL YOGYAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Kebidanan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang D IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta Disusun Oleh : Andini Ania Sari 201310104290 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAHYOGYAKARTA TAHUN 2014

PENDAHULUAN Kanker serviks merupakan kanker tersering kedua di dunia pada perempuan, dan merupakan kanker tersering di Negara berkembang. Pada tahun 2010 prevalensi kanker serviks di dunia mencapai 1,4 juta dengan 493.000 kasus baru dan 273.000 kematian. Asia Tenggara menempati urutan pertama diantara penderita kanker pada wanitadimana prevalensi penderita kanker serviks 30 45 per 100.000 orang per tahun (Depkes, 2008). Insiden kanker serviks bervariasi dari 10/100.000 di Negara barat sampai 40/100.000 di Negara berkembang (Depkes,2010). Tingginya angka penderita kanker serviks di Negara berkembang di sebabkan oleh kurangnya program skrining dan fasilitas kesehatan yang berkualitas, serta tingginya prevalensi infeksi Human Pappiloma Virus (HPV) yang onkogenik (Depkes, 2010). Data patologi dari 12 pusat patologi di Indonesia menunjukkan bahwa kanker leher rahim menduduki 26,4% dari 10 jenis kanker terbanyak pada perempuan. Diperkirakan angka kejadian penyakit kanker serviks sekitar 100 per 100.000 penduduk (Depkes, 2008). Di rumah sakit Dr. CiptoMangunkusumo, frekuensi kanker serviks 76,2% diantara kanker ginekologi (Rasjidi, 2010). Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di dinas kesehatan provinsi Yogyakarta angka kejadian kanker serviks pada kabupaten kota sebanyak 341 kasus, di kabupaten Sleman sebanyak 962 kasus, dan di kabupaten Bantul sebanyak 1355 kasus. Maka kejadian kanker serviks tertinggi di provinsi Yogyakarta adalah kabupaten Bantul (Dinkes Provinsi Yogyakarta, 2014). Menyadari tingginya kejadian kanker serviks di Indonesia, pada tahun 2006 Departemen Kesehatan bersama profesi terkait telah menyelenggarakan pilot proyek deteksi dini kanker leher rahim di 6 kabupaten. Kebijakan ini didukung dengan adanya Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Kepmenkes RI) Nomor 796/Menkes/SK/VII/2010 tentang Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim yang difokuskan pada perempuan berusia 30-50 tahun. Pada tahun 2014 Depkes menargetkan 25 persen kabupaten/kota di Indonesia akan melaksanakan deteksi dini kanker leher rahim dengan IVA dan kanker payudara dengan Clinical Breast Exam (CBE) (Depkes RI, 2010). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 15 ibu-ibu berusia 20-55 tahun di dukuh Dermojurang pada tanggal 20 April 2014, sebanyak 9 ibu pernah mendengar mengenai penyakit kanker serviksdan 6 ibu mengatakan tidak pernah mendengar mengenai penyakit kanker serviks, sebanyak 4 ibu dari 15 ibu mengatakan mengetahui tentang pemeriksaan IVA dan 11 ibu mengatakan tidak mengetahui mengenai pemeriksaan IVA, dari 15 ibu tersebut semuanya mengatakan belum pernah melakukan pemeriksaan IVA, 3 ibu mengatakan minat melakukan pemeriksaan IVA atau menginginkan pemeriksaan IVA namun tidak dalam waktu yang segera dan 12 ibu mengatakan tidak minat melakukan pemeriksaan IVA karena takut terhadap hasil yang akan diterimanya nanti serta ketakutan terhadap alat alat yang akan digunakan saat melakukan pemeriksaan IVA.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah pre eksperimen atau pre experimen design. Disebut demikian karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh sungguh, masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat (Sulistyaningsih, 2011). Rancangan penelitian ini adalah one group pre test and post test design tanpa menggunakan kelompok pembanding (kontrol), tetapi pada penelitian ini pengujian pertama (pre test) yang memungkinkan peneliti dapat menguji perubahan perubahan yang terjadi setelah adanya eksperimen (program). Pada penelitian ini, peneliti melakukan treatment yaitu penyuluhan tentang kanker serviks dan deteksi dini terhadap subyek penelitian dengan sengaja, terencana, kemudian dinilai pengaruhnya pada pengujian kedua (post test) (Notoatmodjo, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengetahuankankerserviks Tabel 4.4 Pengetahuan Kanker Serviks sebelum diberikan penyuluhan (pretest) pada ibu di dukuh Dermojurang Pundong Bantul 2014 Kategori F % Baik 13 27,7 Cukup 29 61,7 Kurang 5 10,6 Berdasarkan tabel 4.4 Dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kanker serviks sebelum diberikan penyuluhan (pretest) yaitu 29 orang (61,7) dan paling sedikit mempunyai pengetahuan yang kurang yaitu 5 orang (10,6). Tabel 4.5 Pengetahuan Kanker Serviks sesudah diberikan penyuluhan (posttest) pada ibu di dukuh Dermojurang Pundong Bantul 2014 Kategori Frekuensi Persentase (%) Baik 47 100 Cukup - - Kurang - - Berdasarkan tabel 4.5 Dapat diketahui bahwa semua responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang kanker serviks setelah diberikan penyuluhan (posttest) yaitu 47 orang (100). Sikap kanker serviks Tabel 4.6 Sikap Melakukan Deteksi Dini Inspeksi Visual Asam Asetat sebelum diberikan penyuluhan (pretest) pada ibu di dukuh Dermojurang Pundong Bantul 2014 Kategori F % Baik - - Cukup 38 80,9 Kurang 9 19,1

Berdasarkan tabel 4.6 Dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak mempunyai sikap yang cukup untuk melakukan deteksi dini IVA sebelum diberikan penyuluhan (pretest) yaitu 38 orang (80,9%) dan yang paling sedikit mempunyai sikap yang kurang untuk melakukan deteksi dini IVA yaitu 9 orang (19,1%). Tabel 4.7 Sikap Melakukan Deteksi Dini Inspeksi Visual Asam Asetat setelah diberikan penyuluhan (posttest) pada ibu di dukuh Dermojurang Pundong Bantul 2014 Kategori F % Baik 26 55,3 Cukup 21 44,7 Kurang - - Berdasarkan tabel 4.7 Dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak mempunyai sikap yang baik untuk melakukan deteksi dini IVA sebelum diberikan penyuluhan (pretest) yaitu 26 orang (55,3%) dan yang paling sedikit mempunyai sikap yang kurang untuk melakukan deteksi dini IVA yaitu tidak ada. Pengaruh penyuluhan kanker serviks terhadap pengetahuan dan sikap ibu melakukan deteksi dini IVA di dukuh Dermojurang, Pundong Bantul 2014 Tabel 4.8 Pengaruh penyuluhan kanker serviks terhadap pengetahuan ibu di dukuh Dermojurang, Pundong Bantul 2014 Total Post tes pengetahuan pre tes pengetahuan Negative ranks 0 Positive ranks 18 Ties 29 Total 47 Berdasarkantabel 4.8 Dapatdiketahuibahwaresponden yang mengalamipeningkatanpengetahuandarisebelumdiberikanpenyuluhantentangkanke rserviksdansesudahdiberikanpenyuluhantentangkankerserviksyaitu 18 orang sedangkanresponden yang tidakmengalamipeningkatanpengetahuansebelumdansesudahdiberikanpenyuluhan kankerserviksyaitu 29 orang. Tabel 4.9 hasil uji signifikan antara post dan pre-test pengetahuan kanker serviks

Z Asymp. Sig. (2-tailed) BerdasarkanTabel 4.9 tesebut diatas menjelaskan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed).046 menunjukan adanya pengaruh antara post dan pre-test pada pengetahuan tentang kanker serviks (Sig. 0.046 < 0.05 artinya ada hubungan). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon signead rank test dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh pengetahuan kanker serviks sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kanker serviks. Tabel 4.10 Pengaruh penyuluhan kanker serviks terhadap sikap ibu melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat di dukuh Dermojurang, Pundong Bantul 2014 Total Post tes sikap pre tes sikap Negative ranks 1 Positive ranks 13 Ties 33 Total 47 Berdasarkantabel 4.10 Dapatdiketahuibahwaresponden yang mengalamipeningkatansikapdarisebelumdiberikanpenyuluhantentangkankerservik sdansesudahdiberikanpenyuluhantentangkankerserviksyaitu 13 orang, responden yang mengalamipenurunansikapsebelumdansesudahdiberikanpenyuluhantentangkanker serviksyaitu 1 orang sedangkanresponden yang tidakmengalamipeningkatansikapsebelumdansesudahdiberikanpenyuluhankankers erviksyaitu 33 orang. Tabel 4.11hasilujisignifikanantara post dan pre-test sikap melakukandeteksidini IVA Z. Test Statistics b Asy mp. Sig. (2-tailed) Post tes sikap - Pre tes sikap -3.207 a a. Based on negativ e ranks. Post tes pengetahuan - Pre tes pengetahuan -3.906 a.001 b. Wilcoxon Signed Ranks Test.046

Berdasarkan Tabel tesebut diatas menjelaskan bahwa nilai Asymp. Sig. (2- tailed).001 menunjukan adanya hubungan antara post dan pre-test pada sikap melakukan deteksi dini IVA (Sig. 0.001< 0.05 artinya ada hubungan). Berdasarkan hasil uji Wilcoxon signead rank test dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada pengaruh sikap melakukan deteksi dini inspeksi viaual asam asetat sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan kanker serviks. PEMBAHASAN Pengetahuankankerservikssebelum diberikan penyuluhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang paling banyak mempunyai pengetahuan yang cukup tentang kanker serviks sebelum diberikan penyuluhan kanker serviks yaitu 29 orang (61,7%) dan yang paling sedikit mempunyai pengetahuan kurang tentang kanker serviks sebelum diberikan penyuluhan kanker serviks yaitu 5 orang (10,6%). Responden yang mempunyai pengetahuan cukup tentang kanker serviks dapat disebabkan karena akses informasi terkait dengan kanker serviks yang masih jarang diakses oleh responden di dukuh Dermojurang. Pengetahuan atau koqnitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Selain itu pendapat Notoatmodjo (2007) bahwa pengetahuan adalah pemberian bukti oleh seseorang melalui proses pengingatan atau pengenalan informasi, ide atau fenomena yang diperoleh seb0elumnya. Hasil penelitian ini mendukung penelitian dari Latifah (2010) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang kanker serviks dengan sikap deteksi dini kanker serviks. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan yang tinggi belum menjamin seseorang untuk memiliki perilaku yang baik. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007), bahwa selain pengetahuan, ada banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah kepercayaan, keyakinan, nilai nilai, tersedia tidaknya fasilitas atau sarana atau prasarana kesehatan serta perilaku petugas kesehatan. Informasi yang diperoleh dapat membentuk pengetahuan responden tentang kanker serviks memberikan rangsangan untuk memberikan penilaian dan pemahaman tersendiri tentang kanker serviks. Dewi dan wawan (2010) menjelaskan pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan rendah pula. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu. Pengetahuan kanker serviks sesudah diberikan penyuluhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden setelah diberikan penyuluhan mempunyai pengetahuan yang baik tentang kanker serviks setelah diberikan penyuluhan kanker serviks yaitu 47 orang (100%).

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluh. Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan kesehatan, yang dilakukan dengan menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Machfoedz, 2008). Tujuan dalam penyuluhan kanker serviks tersebut diharapkan ibu ibu di dukuh Dermojurang lebih mengetahui tentang bahayanya kanker serviks pada saat ini serta cara mencegah penyakit tersebut. Tujuan penyuluhan kesehatan adalah terciptanya pengertian, sikap, dan norma Machfoedz (2008). Sikap melakukan deteksi dini IVA sebelum diberikan penyuluhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat sebagian besar kategori cukup, yaitu 38 responden (80,9%) dan yang paling sedikit mempunyai sikap yang kurang untuk melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat yaitu 9 responden (19,1%). Penelitian ini menunjukkan bahwa responden memiliki sikap yang cukup untuk melakukan deteksi dini IVA. Sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada suatu obyek, atau kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara cara tertentu (Azwar, 2008). Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas akan tetapi predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek di lingkungan itu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek (Notoatmodjo, 2003). Responden yang memiliki sikap cukup terhadap deteksi dini IVA, memiliki kemungkinan untuk melakukan deteksi dini IVA lebih besar dibandingkan dengan responden yang memiliki sikap yang kurang. Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA) merupakan suatu metode Tes visual dengan menggunakan larutan asam cuka (asam asetat 3-5%) pada serviks dan melihat perubahan warna yang terjadi setelah dilakukan olesan. Tujuannya untuk melihat adanya sel yang mengalami displasia sebagai salah satu metode skrining kanker serviks (Rasjidi, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh hanafi dkk (2003), menunjukkan bahwa pemeriksaan IVA memiliki kemampuan yang sama dalam mendeteksi lesi prakanker kanker serviks dan IVA juga dapat digunakan sebagai pemeriksaan penapisan alternatif di pusat kesehatan dengan fasilitas yang sederhana. Pada penelitian ini didapatkan responden yang memiliki sikap kurang, hal ini dapat dikaitkan dengan responden yang memiliki skor kurang pada beberapa item soal yaitu IVA dilakukan secara massal. Hal ini dapat dikarena perasaan malu atau takut dengan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan IVA yang akan diketahui oleh ibu. Responden yang memiliki sikap kurang dapat disebabkan

karena lembaga pendidikan dan keagamaan. Menurut Azwar (2008), lembaga pendidikan dan lembaga agama merupakan suatu sistem yang memiliki pengaruh dalam pembentukan sikap dikarenakan kedua lembaga tersebut meletakkan dasar pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Sikap melakukan deteksi dini IVA setelah diberikan penyuluhan Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat sebagian besar kategori baik yaitu 26 responden (55,3%) dan yang paling sedikit mempunyai sikap yang cukup untuk melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat yaitu 21 responden (44,7%). Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa suatu tindakan atau intervensi dapat mempengaruhi pengetahuan, pemahaman, dan menimbulkan sikap seseorang untuk melakukan suatu tindakan, Hal ini di ungkapan oleh (Uno,2008 dalam Sari,2011) bahwa teknik-teknik dalam menimbulkan sikap yaitu menimbulkan rasa ingin tahu memberi suatu informasi, menjelaskan tujuan dan manfaat melalui penyuluhan dan media leafleat, serta memberi contoh yang positif yaitu dengan menjelaskan bahwa dengan melakukan IVA secara teratur dapat mendeteksi secara dini kanker serviks. Keterbatasan Penelitian Dalam pengisian kuesioner, responden tidak sepenuhnya berdasarkan pemikiran sendiri, hal ini disebabkan karena suasana penyuluhan yang ramai sehingga peneliti tidak bisa mengobservasi secara langsung masing masing responden untuk dapat mengisi kuesioner secara mandiri. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan tentang Pengaruh Penyuluhan Kanker Serviks terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Melakukan Deteksi Dini Inspeksi Visual Asam Asetat di Dukuh Dermojurang, Pundong Bantul Yogyakarta 2014 dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. pengetahuan ibu tentang kanker serviks sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah memiliki pengetahuan cukup 61,7% (29 responden). 2. Pengetahuan ibu tentang kanker serviks sesudah diberikan penyuluhan kesehatan adalah memiliki pengetahuan baik 100% (47 responden). 3. Ada pengaruh pengetahuan ibu tentang kanker serviks sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan. 4. Sikap ibu melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat sebelum diberikan penyuluhan kesehatan adalah memiliki sikap cukup 80,9% (38 responden). 5. Sikap ibu melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat setelah diberikan penyuluhan kesehatan adalah memiliki sikap baik 55,3% (26 responden). 6. Ada pengaruh sikap ibu melakukan deteksi dini inspeksi visual asam asetat sebelum dan setelah diberikan penyuluhan kesehatan Saran 1. Tenaga Kesehatan Bagi tenaga kesehatan khususnya di wilayah Pundong (Puskesmas Pundong) hendaknya memberikan informasi tentang kesehatan secara berkala terutama terkait kanker serviks agar masyarakat memiliki pengetahuan yang baik

tentang kanker serviks sehingga masyarakat akan memiliki sikap yang baik untuk melakukan deteksi dini, dan menyarankan untuk melakukan deteksi dini secara berkala di puskesmas Pundong agar mencegah terjadinya kanker serviks. 2. Bagi Masyarakat Masyarakat (kader, tokoh masyarakat, RW) memprogramkan diselenggarakan penyuluhan kesehatan secara berkala di dukuh Dermojurang Pundong Bantul dan bekerja sama dengan sarana pelayanan kesehatan yang berada di wilayah Pundong agar menumbuhkan kesadaran hidup sehat terutama terkait dengan kanker serviks agar masyarakat memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam melakukan deteksi dini. 3. Bagi peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya hendaknya dapat menggali informasi yang lebih dalam tentang sejauh mana pengetahuan ibu tentang kanker serviks dengan menggunakan metode / rancangan penelitian yang lain serta dapat menghubungkan dengan variabel lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. KemenkesPerluas Program PengendalianKanker di EmpatProvinsi. www.depkominfo.go.id. [Diakses 22 Maret 2014] Azwar, S. 2008. SikapManusiaTeoridanPengukurannya.Edisike 2. Jakarta: RinekaCipta Depkes RI, 2008. SkriningKankerLeher Rahim denganmetodeinspeksi Visual denganasamasetat (IVA).Jakarta : Health Technology Assessment Indonesia DepartemenKesehatan RI Depkes RI. 2010. Kepmenkes RI Nomor 796/Menkes/SK/VII/2010 TentangPedomanTeknisPengendalianKankerPayudara Dan KankerLeher Rahim.www.hukor.depkes.go.id. [Diakses 23 Maret 2014] Diananda, Rama. 2008. MengenalSelukBelukKanker. Yogyakarta: Kata Hati DinasKesehatanPropinsi DIY. 2014. ProfilKesehatanPropinsi DIY Tahun 2014 Irawan. 2010. DeteksiDiniKankerServiksdengan IVA Test. http://www.harianjoglosemar.com, [diakses 20Maret 2014] Machfoedz.2008. PendidikanKesehatanBagian Dari PromosiKesehatan. Jakarta Medicastore, 2010.KankerLeher Rahim. www.medicastore.com [Diakses 1 April 2014] Notoatmodjo, S. 2003. PendidikandanPerilakuKesehatan.Jakarta: Rinekacipta

. 2007. PromosiKesehatandanIlmuPerilaku. Jakarta: RinekaCipta. 2010. PromosiKesehatan :TeoridanAplikasi. Jakarta: RinekaCipta Rasjidi, H. I. 2007.Vaksin Human Papilloma Virus daneradikasikankermulut Rahim.Jakarta: CV SagungSeto. 2010. EpidemiologiKankerPadaWanita. Jakarta: CV SagungSeto Saraswati, Silvia. 2010. 52 PenyakitPerempuan. Yogyakarta: Kata Hati Sulistyaningsih.2011. MetodologiPenelitianKebidananKuantitatif Kualitatif.Yogyakarta: GrahaIlmu Sugiyono. 2005. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung: Alfabeta. 2007. StatistikaUntukPenelitian. Bandung. Alfabeta Sukaca, E. 2009.Cara CerdasMenghadapiKankerServiks. Yogyakarta: Genius Printika Waluyaningsih, S, 2013. PengaruhPenyuluhanKankerServiksTerhadapKeikutsertaanPemeriksaa n IVA padaibuusia 30 50 Tahun di Wilayah KerjaPuskesmasKasihan I KabupatenBantultahun 2013. Skripsi STIKES Aisyiyah Yogyakarta Wawan, Dewi. 2010. PengetahuanSikapdanPerilakuManusia.Yogyakarta: NuhaMedika