BUPATI BOMBANAA KABUPATEN BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

dokumen-dokumen yang mirip
~ 1 ~ BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAYANAN PERIJINAN TERPADU Dl DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOJO UNA-UNA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 11 TAHUN 2014

PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP

PEMERINTAH KOTA PADANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 770 TAHUN : 2008

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TOLITOLI

GUBERNUR JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008

BUPATI BOMBANA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

BUPATI MADIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

SEKSIPEMROSESAN BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU

BUPATI PESISIR SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH SINGKIL NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 18 SERI D

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN DAERAH KOTA KOTAMOBAGU NOMOR 06 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SELUMA

WALIKOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 3 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABIPATEN SIAK NOMOR 21 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

- 1 - BUPATI KOLAKA TIMUR PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOLAKA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 15 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PEMAKAMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

WALIKOTA AMBON PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH KOTA AMBON NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 8 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 27 TAHUN 2005 TENTANG

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan dalam suatu Peraturan;

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 47 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 1 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 40 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 41 TAHUN 2007 ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 92 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

BUPATI BOMBANAA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN BOMBANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. b. Mengingat : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. BUPATI BOMBANA, bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelayanan Kemayarakatan di Kabupaten Bombana, perlu dibentuk organisasi dan tata kerja Kantor Pelayanan Perijinan terpadu; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bombana tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Bombana; Undang-Undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); Undang-Undnag Nomor 29 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara di Provinsi Sulawesi Tenggara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4339); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi Dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan L:embaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata kerja Unit Pelayanan Terpadu di Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Bombana Nomor 6 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Bombana (Lembaran Daerah Kabupaten Bombana Nomor 6 Tahun 2008). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BOMBANA dan BUPATI BOMBANA MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN BOMBANA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bombana 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan asas Otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945. 3. Pemerintah Daerh adalah Bupati beserta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan di daerah. 4. Bupati adalah bupati Bombana. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bombana sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Bombana. 7. Perangkat Daerah adalah lembaga yang membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. 8. Ijin adalah dokumen yang dikeluarkan pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 9. Perijinan adalah pemberina legalitas kepada orang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu, bik dalam bentuk ijin maupun tanda daftar usaha. 10. Penyederhanaan pelayanan adalah upaya penyingkatan terhadap waktu,prosedur dan biaya pemberian perijinan dan non perijinan. 11. Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perijinan dan non perijinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. 12. Tim teknis adalah kelompok kerja yang terdiri dari unsur-unsur satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunai kewenangan untuk memberikan pelayanan perijinan. 13. Unit Pelayanan perijinan terpadu adalah bagian perangkat daerah berbentuk Kantor pelayanan perijinan terpadu, merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan dibidang pelayanan perijinan. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tatakerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Bombana.

BAB III KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN Bagian pertama Kedudukan Pasal 3 (1) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu adalah unsur Pelaksana Lembaga Teknis Daerah sebagai unsur pendukung Pemerintahan Daerah; (2) Kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang Kepala dengan sebutan kepala kantor yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada bupati melalui Sekretaris Daerah. Bagian kedua Tugas, Fungsi dan Kewenangan Pasal 4 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi dibidang perijinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian. Pasal 5 Dalam menjalankan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program kerja Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu; b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perijinan; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perijinan; d. Pelaksanaan administrasi pelayanan administrasi; e. Pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perijinan. Pasal 6 Kepala Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai kewenangan menandatangani perijinan atas nama Bupati berdasarkan pendelegasian wewenang oleh Bupati BAB IV ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 7 Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu, terdiri dari : a. Kepala Kantor; b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi terdiri dari : 1) Seksi Pelayanan; 2) Seksi Pengolahan Data dan Pemeriksaan; dan 3) Seksi Pemprosesan. d. Tim Teknis; e. Kelompk Jabatan Fungsional.

Bagian Kedua Bagan Organisasi Pasal 8 (1) Bagan organisasi Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini; (2) Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi akan ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB V KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN Bagian Pertama Kepegawaian Pasal 9 (1) Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati atas usul Sekretaris Daerah; (2) Kepala Kantor Eselon III.a, Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi EselonIV.a; (3) Pegawai yang ditugaskan dilingkungan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu diutamakan yang mempunyai kompetensi di bidangnya; (4) Pegawai yang ditugaskan pada kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diberikan tunjangan khusus dan insentif sesuai dengan kemampuan keuangan daerah; (5) Pengangkatan dan pemberhentian pegawai pada kantor sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai ketentuan perundang-undangan. Bagian Kedua Keuangan Pasal 10 (1) Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; (2) Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu merupakan satuan kerja perangkat daerah pengguna anggaran. BAB VI JABATAN FUNGSIONAL Pasal 11 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kantor sesuai bidang keahlian dan kubutuhan. Pasal 12 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 11, terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang Jabatan Fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesui dengan biang keahliannya; (2) Kelompk Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada kepala kantor; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII TATA KERJA Pasal 13 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi dan Kelompk Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertical dan horizontal dilingkungan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu; (2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu mempunyai hubungan koordinasi, kooperatif dan fungsional dengan dinas badan terkait. Pasal 14 Setiap pimpinan satuan organisasi dalam lingkungan Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu wajib : a. Bertanggungjawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya; b. Mengikuti, mamatuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggungjawab kepada atsannya masing- masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktunya; c. Laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dari bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut untuk bahan memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahannya. Pasal 15 Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi menyampaikan laporan kepada Kepala Kantor, selanjutnya Sub Bagian Tata Usaha menyusun dan mengolah laporan Kepala Kantor, sebagai bahan laporan kepada Bupati. BAB VIII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 16 Satuan Kerja Perangkat Daerah yang secara teknis terkait dengan pelayanan perijinan terpadu berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan perijinan. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 17 Penataan Organisasi Perangkat Daerah termasuk pengisian personil berdasarkan Peraturan Daerah ini diberlakukannya paling lambat 1 (satu) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Daerah ini. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 18 Hal hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaanya termasuk tugas pokok secara rinci ditetapkan dengan Peraturan Bupati.

Pasal 19 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bombana. Ditetapkan di Rumbia Pada tanggal, 24 Maret 2011 Pj. BUPATI BOMBANA, ttd Ir. H MUH. HAKKU WAHAB, M.Si Diundangkan di Rumbia Pada tanggal, 25 Maret 2011 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BOMBANA, ttd Ir. H. RUSTAM SUPENDY, M.Si PEMBINA UTAMA MUDA, IV/c NIP. 19590606 198903 1 014 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2011 NOMOR 7

LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOMBANA NOMOR : 12 TAHUN 2011 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KEPALA KANTOR Eselon III/a SUB BAGIAN TATA USAHA KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Eselon IV/a SEKSI PELAYANAN Eselon IV/a SEKSI PENGOLAHAN DATA DAN PEMERIKSAAAN Eselon IV/a SEKSI PEMROSESAN Eselon IV/a Pj. BUPATI BOMBANA, Ir. H. MUH. HAKKU WAHAB, M.Si

MEKANISME / ALUR PERIZINAN PEMOHON LOKET PENDAFTARAN PEMROSESAN PETUGAS (ADMINISTRASI) KASIR RICEK & PARAF KASI BUPATI / SEKDA / KADIS Mencari