BAB V PENUTUP. tanggal 28 oktober 2009 yang bertempat di Gedung Da wah Pimpinan Cabang

dokumen-dokumen yang mirip
PRAKTIK AKUNTANSI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPRASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAITUL TAMWIL MUHAMMADIYAH MULIA (KJKS BTMM) KABUPATEN LAMONGAN

BAB V PENUTUP. praktik akuntansi pembiayaan murabahah pada Bank BRI Syariah telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1) Bahwa dalam bank BRI Syariah cabang Surabaya dapat menggunakan akad

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Penerapan Pembiayaan Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berjudul Rekonstruksi Pembiayaan Murabahah Dalam

ANALISIS PSAK 102 (REVISI 2013) TERHADAP PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PRODUK KEPEMILIKAN KENDARAAN BERMOTOR (KKB) BRISYARIAH IB

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perbedaan antara Pembiayaan Gadai Syariah pada PT Pegadaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam sebagai agama yang memuat ajaran yang bersifat universal dan

BAB I PENDAHULUAN. yang kekurangan dana yang dalam menjalankan aktivitasnya harus sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. informasi ekonomi untuk membuat pertimbangan dan mengambil. Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) sudah diatur peraturan tentang

MURA>BAH}AH DAN FATWA DSN-MUI

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat kemajuan ekonomi masyarakat. yang diharamkan, proyek yang menimbulkan kemudharatan bagi

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS MURABAHAH PADA PT. BANK BRI SYARIAH, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka mengatasi krisis tersebut. Melihat kenyataan tersebut banyak para ahli

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

Oleh: EKA NURUL FAUZIAH NPM :

BAB IV. Seperti di perbankan syari ah Internasional, transaksi mura>bah}ah merupakan

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Buku: Adiwarman Azwar Karim. (2008). Bank Islam; Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

BAB I PENDAHULUAN. hal Ahmad Hasan Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil, Bandung: Pustaka Setia, 2013,

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB V PENUTUP. kepemilikan emas dengan menggunakan akad Murabahah. Produk kepemilikan

ANALISIS PENERAPAN PSAK 102 ATAS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA BNI SYARIAH CABANG BEKASI. Ita Isnaini EB17

PENGARUH TINGKAT BAGI HASIL DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN ( Studi Kasus pada PT. BPR Syariah Al-Wadi ah )

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUDHARABAH, DAN MUSYARAKAH PADA BANK KALTIM SYARIAH DI SAMARINDA

BAB V PENUTUP. syariah Islam dan tata caranya berdasarkan kentuan-ketentuan Al-Quran

BAB V PENUTUP. Penelitian ini memiliki tujuan untuk meneliti pengaruh sistem

BAB IV ANALISIS AKUNTANSI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH WAL IJARAH MUNTAHIYA BITTAMLIK DI BMI CABANG PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat memiliki kebutuhankebutuhan. yang harus dipenuhi. Seluruh aktivitas ekonomi yang mengandung

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 18, No 2,Oktober 2011 ISSN :

EVALUASI PERLAKUAN AKUNTANSI MURABAHAH (PSAK 102) (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Malang) SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. Bank Umum Syariah diseluruh Indonesia yang mempublikasikan laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. peneliti menemukan beberapa hal penting yang bisa dicermati dan dijadikan acuan penelitian ini.

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

PERBANKAN SYARIAH TRANSAKSI SALAM AFRIZON. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi.

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh. pembiayaan mudharabah dan musyarakah terhadap Non Performing

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dapat mengetahui produk apa yang akan mereka butuhkan.

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis terhadap penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. di lakukan oleh seorang muslim haruslah berdasarkan prinsip rela sama rela (an. dan bisnis, termasuk dalam praktek perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB IV. A. Analisis Aplikasi Akad Mura>bah}ah di BMT Mandiri Sejahtera Jl. Raya Sekapuk Kecamatan Ujung Pangkah Kabupaten Gresik.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Akuntansi Akad Murabahah pada KJKS BMT Al Fath

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB I PENDAHULUAN. melayani kebutuhan masyarakat melalui jasa-jasanya. 1 Perbankan syariah. Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan ganda (sistem konvensional dan sistem syariah) yang

Analisis Tata Kelola Penyaluran Dana Berbasis Bagi Hasil pada Lembaga Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dan suatu sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara modern, tak luput

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang utama yang harus

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan perhatian yang cukup serius dari masyarakat. Hal ini dibuktikan

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh ke Indonesia. Pada awal periode 1980-an, diskusi mengenai bank

ANALISIS BAGI HASIL ANTARA METODE REVENUE SHARING DENGAN PROFIT SHARING PADA AKAD MUDHARABAH SERTA PENYAJIANNYA DALAM LAPORAN KEUANGAN

AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Saeed, (1996). Islamic Banking And Interest a Study of The Prohibition of

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. Arthaloka Gf, 2006 ), hlm M. Nadratuzzaman Hosen, Ekonomi Syariah Lembaga Bisnis Syariah,(Jakarta: Gd

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara yang digunakan dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu agama yang mengajarkan prinsip at ta awun yakni saling

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat adalah kegiatan pinjam-meminjam. Pinjam-meminjam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. financing to deposit ratio dan non performing financing terhadap profitabilitas bank

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Keputusan Pengambilan Pembiayaan Murabahah di BMT Bumi Sekar

BAB IV PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AL QARDH. A. Analisis Penerapan Akta Jaminan Fidusia dalam Perjanjian Pembiayaan Al

BAB VI PENUTUP. (Akuntansi Murabahah) dan fikih muamalah. Dalam rangka meningkatkan dan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB IV. ANALISIS IMPLEMENTASI FATWA DSN NO. 03/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG DEPOSITO PADA PRODUK SIMPANAN BERJANGKA MUDHARABAH di BMT MASJID AGUNG DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 2015, h Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah, Jakarta: Salemba. Empat, 2013, h. 103.

dari segi pihak perbankan sendiri, nasabah, karyawan dan lain-lain, dan DAFTAR PUSTAKA Agusmantoro, 2009, Perbankan Syariah, Jakarta : LPFE Unisakti

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BMT merupakan pelaku ekonomi baru dalam kegiatan perekonomian nasional yang beroperasi dengan menggunakan prinsip syariah. BMT melakukan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis tidak lepas dari peran bank selaku pelayan sekaligus

KAJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI AGRO NIAGA INDONESIA SYARIAH JAWA TIMUR (Studi Kasus Cabang Pembantu Ngantang) TUGAS AKHIR

1. Analisis Praktek Gadai Emas di Bank Syariah Mandiri Cabang Karangayu. akad rahn sebagai produk pelengkap yang berarti sebagi akad tambahan

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Perkembangan pertumbuhan ekonomi di era globalisasi seperti

secara tunai (murabahah naqdan), melainkan jenis yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kendala yang sering dipermasalahkan dan merupakan kendala utama adalah

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN DUA AKAD DALAM SATU TRANSAKSI KARANGCANGKRING JAWA TIMUR CABANG PASAR KRANJI PACIRAN LAMONGAN MENURUT HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

HILMAN FAJRI ( )

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah. Terutama menyangkut tempat tinggal yang merupakan papan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, bukan hanya dalam permasalahan ibadah ubūdiyah saja

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MACET PADA AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

ANALISIS PENENTUAN TARIF POTONGAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI ATAS PEMBIAYAAN IJARAH OLEH PERUM PEGADAIAN SYARIAH CABANG MALANG.

PENERAPAN PSAK 102 PADA PERLAKUAN AKUNTANSI PENGAKUAN PENDAPATAN UNTUK PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI SYARIAH

Transkripsi:

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan KJKS BTMM merupakan koperasi syariah yang berdiri pada tanggal 28 oktober 2009 yang bertempat di Gedung Da wah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat dihadiri 30 (tiga puluh) orang dan telah menyatakan menjadi anggota koperasi. Tujuan dibentuknya KJKS BTMM pada dasarnya merupakan investasi dari kewajiban setiap muslim (khususnya) untuk beribadah semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah SWT termasuk kegiatan dalam bidang keuangan maupun perdagangan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada KJKS BTMM, peneliti menemukan beberapa hal yang menjadi permasalahan atau kendala dalam penerapan pembiayaan murabahah sesuai PSAK No.102, diantaranya: 1. Terkait dengan barang murabahah, koperasi syariah membeli barang-barang yang diminta oleh nasabah dan otomatis pihak koperasi menanggung resiko kehilangan atau kerusakan pada barang-barang tersebut dari saat pembelian sampai diserahkan kepada nasabah. Menurut fiqh, nasabah berhak menolak barang-barang yang rusak, yang kurang jumlahnya, atau tidak sesuai dengan spesifikasinya dan apabila perjanjian nasabah dalam akad murabahah adalah membeli barang yang dipesan dengan sifat yang tidak mengikat, maka nasabah berhak menolak untuk membeli barang tersebut ketika ditawari oleh pihak koperasi. 86

87 2. Terkait dengan pembayaran nasabah secara tangguhan, terdapat resiko penunggakan nasabah untuk membayar kewajibannya. Diantaranya yang disebabkan karena tidak adanya pembayaran atau ketidak mampuan nasabah dalam membayar yang diakibatkan oleh adanya faktor-faktor diluar kemampuan nasabah untuk mengontrolnya, nasabah memiliki kemampuan untuk membayar tepat waktu namun tidak melakukannya, serta pelunasan pinjaman tidak mungkin dilakukan dikarenakan nasabah benar-benar tidak mampu untuk membayar. 3. KJKS BTMM bukanlah sebagai penjual murni yang memang memiliki persediaan barang sebelum melakukan akad murabahah dengan nasabah. KJKS BTMM hanya akan melakukan pembelian barang sebagai syarat untuk melakukan murabahah kepada nasabah apabila sudah dapat dipastikan ada nasabah yang akan membeli kembali barang tersebut secara akad murabahah. Hal ini dilakukan karena kendala tidak memiliki gudang untuk menyimpan barang tersebut dan antisipasi apabila barang tersebut tidak terjual. 4. Berdasarkan penyajian akad murbahah dalam laporan keuangan akun akun yang terkait dengan akad murabahah yang disajikan dalam neraca komparatif adalah pendapatan potensial murabahah, titipan dana shodaqoh dan perhitungan hasil usaha adalah margin pembiayaan murabahah, tambahan margin murabahah. 5. Laporan keuangan yang disusun oleh KJKS BTMM yaitu : neraca komparatif dan perhitungan hasil usaha. Neraca komparatif berdasarkan PSAK 101 masih tidak sesuai, hal ini dikarenakan pengakuan perlengkapan pada inventaris yang

88 seharusnya pada aktiva lancar. Tetapi, laporan perhitungan hasil usaha dikatakan telah sesuai dengan PSAK 101. 5.2 Keterbatasan Peneliti Dalam penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengalami beberapa kendala dalam menyusun skripsi ini baik dalam literatur literatur yang menjadi dasar penelitian maupun dalam perolehan data data yang menunjang penelitian. Kendala kendala tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penelitian mengenai murabahah yang masih terbatas terutama yang dilakukan di KJKS BTMM, sehingga pemahaman tentang teori masih terbatas atas kebijakan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indosesia (IAI). 2. Waktu penelitian yang sangat singkat sehingga peneliti tidak dapat mengamati proses transaksi murabahah. 5.3 Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, peneliti mencoba memberikan saran saran yang ditujukan kepada pihak KJKS BTMM yang menjadi objek penelitian dan ditujukan untuk peneliti berikutnya yang memiliki persamaan penelitian. Saran saran yang dapat dijadikan acuan adalah sebagai berikut: 1. Bagi KJKS BTMM a. Dalam kaitannya dengan pengakuan potongan pelunasan seharusnya diakui sebagai potongan pelunasan dan tidak diakui sebagai diskon. b. Dalam penyajian piutang syariah seharusnya lebih diperinci dan disajikan lebih lengkap piutang apa saja yang termasuk dalam piutang syariah

89 termasuk piutang murabahah berdasarkan jurnal yang dibuat terkait akad murabahah. 2. Bagi peneliti berikutnya a. Peneliti berikutnya agar lebih menjabarkan secara detail tentang murabahah terutama di KJKS BTMM serta untuk memperluas pemahamaan peneliti berikutnya disarankan mampu menambah unit analisis terkait dengan produk produk syariah. b. Terkait dengan objek penelitian yang akan digunakan sebagai perolehan data, maka pastikan dahulu bahwa unit yang akan diteliti sudah dijalankan dalam lembaga keuangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA Arifin Sitio dan Halomoan Tamba, 2001. Koperasi Teori dan Praktek, Erlangga, Jakarta. Ascarya dan D. Yumanita. Bank Syariah. Seri Kebanksentralan No. 14 (1 st ). Jakarta: Penerbit Bank Indonesia. 2005. Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. Fatwa Nomor 04/DSN- MUI/IV/2000 tentang Murabahah. Jakarta Dewan Syariah Nasional. Faisal 2011. Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Dalam Mendukung Manajemen Resiko Sebagai Implementasi Pridental Principle pada Bank Syariah Di Indonesia Jurnal akuntansi Fany Yunita Sri Reejeki 2013. Akad Pembiayaan Murabahah Dan Praktiknya Pada Pt Bank Syariah Mandiri Cabang Manado. Jurnal akuntansi Ikatan Akuntanan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. M. Nejatullah Siddiqi. 2001. Kemitraan Usaha Dan Bagi Hasil Dalam Hukum Islam. Yogyakarta: Dana Bakti Prima Yasa. Mas adi dan Ghufron. 2002. Fiqih Muamalah Konstektual. Edisi ke-1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mazdinar 2009 Cost-Plus Financing dalam Pembiayaan Murabahah Bank Syariah di Jambi Jurnal akuntansi Moleong, Lexy J. 2006. Metode penelitian kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Muhammad Syafi i Antonio. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press. Muslimin Nasution, 2002. Kinerja Koperasi-Mengukur Keberhasilan Koperasi, Jakarta. Nasution S. 1982. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Tarsito. Rana Rosita. 2010. Tinjauan Atas Margin Pembiayaan Murabahah Pada BMT As Salam Pacet- Cianjur. Jurnal Akuntansi. Ridha Kurniawan Adnans. 2007. Penerapan Sistem Jual Beli Murabahah Pada Bank Syariah (Studi terhadap Pembiayaan Rumah/Properti Pada Bank 86

87 Negara Indonesia Syariah Cabang Medan). Tesis. Universitas Sumatra Utara. Jurnal akuntansi Ropke, Jochen, 1995. Kewirausahaan Koperasi Dinamika Kewirausahaan dan pengembangan Dalam Organisasi Swadaya, UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung. 1995. Manajemen Strategis untuk Koperasi dan Organisasi Swadaya, UPT Penerbitan IKOPIN, Bandung. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen, Salemba Empat, Jakarta. Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Sugianto, 2002. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Sebagai Ukuran Kinerja Keuangan Koperasi. Dalam Rusidi dan Maman Sri Dewi Anggadini 2010 Penerapan Margin Pembiayaan Murabahah Pada Bmt As-Salam Pacet Cianjur. Jurnal akuntansi Sri Nurhayati dan Wasilah. 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Salmy Abbas. 2005. Kedudukan Koperasi Syariah Dalam Sistem Perekonomian di Indonesia Analisis Yuridis Menurut UU No. 25 Tahun 1992. Jurnal Akuntansi. Tri Pudji Susilowati. 2008. Pelaksanaan gadai Dengan Sistem Syariah Di Perum Pegadaian Semarang. Tesis. Universitas Diponegoro. Wardah Yuspin. 2006. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Pelaksanaan Akad Murabahah. Jurnal Ilmu Hukum. 10 (Maret).Hal 56-67. Yin, Robert K. 2009. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.